NIM : 101216058 Prodi : Teknik Geologi Shift Hari Selasa Pagi
1. Bagaimana seseorang itu menjadi lebih baik ?
Kehidupan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan memperbaiki diri sendiri yang berlangsung secara terus menerus. Agar sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari dapat berdampak positif untuk lingkungan sekitar. A. Seseorang dapat menjadi lebih baik dengan dimulai dari niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari hari sebelumnya. Hal ini menjadi penting karena merupakan langkah awal seseorang dalam membuat perubahan dalam dirinya. Dengan diiringi oleh niat yang kuat seseorang akan lebih mudah dan teguh dalam menjadi fase perubahan menjadi lebih baik lagi dalam dirinya. B. Mulai memperbaiki diri dari hal terkecil. Dengan memulai memperbaiki hal-hal kecil akan memiliki dampak yang besar dalam kehidupan kita kedepannya, kita tidak akan mengalami kesulitan yang berarti dalam menghadapi tantangan karena diri kita sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Menjadi seseorang yang lebih baik merupakan proses yang harus dijalani oleh masing masing individu semasa hidupnya. Dalam proses ini, tidak ada istilah bahwa seseorang telah berhasil atau tidak dalam perubahan ke arah yang lebih bak. Kesediaan seseorang membuka diri selama menjalani proses perubahan akan meningkatkan fleksibilitas seseorang. C. Menentukan nilai-nilai yang anda yakini. Niat yang baik tidak akan tercapai apabila kita tidak memahami nilai-nilai yang kita yakini. Nilai menjadi hal yang mendasar yang akan membentuk karakter inidividu dana cara individu tersebut menjalani kehidupan sehari-hari. D. Mengenali prilaku pada diri sendiri secara jujur. Berusalah untuk mengenali diri sendiri agar dapat menentukan cara untuk mengembangkan diri sendiri. E. Menentukan secara spesifik hal yang perlu dirubah dari diri sendiri. Hal ini berguna sebagai bahan evaluasi untuk melakukan perubahan pada diri sendiri tanpa merubah perilaku yang sudah baik sebelumnya. F. Menentukan tujuan. Tentukanlah tujuan dari melakukan perubahan pada diri anda sebagai parameter apakah anda telah mencapai kesuksesan melakukan perubahan atau belum. G. Carilah tokoh panutan. Seseorang yang dijadikan panutan akan menjadi acuan kita dalam melakukan perubahan dan dapat memotivasi kita untuk melakukan perubahan secara berkesinambungan. 2. Berapa banyak orang yang berpendidikan di masyarakat tetapi memiliki perilaku yang tidak bermoral, tidak beretika,tidak berakhlak. Dan kenapa ? Cukup banyak orang yang berpendidikan tetapi memiliki perilaku yang tidak mencerminkan bahwa dia orang berpendidikan. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang memiliki perilaku seperti itu salah satunya adalah lingkungan. Lingkungan menjadi faktor penting dan pembeda dalam pembentukan karakter seseorang. Seseorang yang dibesarkan pada lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik pula, begitupun sebaliknya. Faktor selanjutnya adalah pada era globalisasi seperti ini kita dapat mendapatkan informasi secara bebas dan seluas-luasnya. Informasi yang didapat langsung ditelan mentah-mentah tanpa melalui proses penyaringan informasi untuk memilah mana informasi yang baik dan buruk. Hal ini berdampak pada perilaku seseorang yang terbiasa melihat budaya orang lain seperti apa lalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang tidak sesuai. Di Indonesia pendidikannya ditekankan pada proses hafalan yang sifatnya sementara tidak implementasi langsung , hal ini lah yang memicu munculnya orang yang berpendidikan tapi tak bermoral. Mereka memiliki pendidikan yang tinggi tetapi mereka tidak dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat sewaktu mengenyam bangku sekolah dalam kehidupan sehari-hari karena ilmu yang mereka pelajari cenderung menghafal. Hafalan praktis sulit terinternalisasikan atau masuk kedalam kehidupan peserta didik. Masuknya budaya kebarat-baratan (westernisasi) merupakan faktor yang memicu terbentuknya individu yang tidak beretika, karena pada dasarnya budaya barat itu liberal. Mereka bebas melakukan hal apa saja yang mereka ingin lakukan tanpa ada batasan ataupun batasan yang diterapkan lebih longgar. Hal ini yang berbahaya bagi kita karena budaya barat tidak cocok dengan budaya kita yang menjunjung tinggi etika dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bagaimana upaya yang dilakukan agar mengembalikan perilaku individu yang baik? A. Bergaul dengan lingkungan yang baik dan memiliki nilai positif dalam setiap kegiatan yang dilakukan untuk membantu memperbaiki karakter yang buruk. Perlahan tapi pasti perubahan terhadap kebiasaan kita. B. Selalu berfikiran positif dan optimis. Memiliki pikiran yang positif akan memberikan perubahan terhadap pola kehidupan kita. Kita akan menjadi pribadi yang lebih tenang dalam menghadapi suatu permasalahan atau minimalnya kita tidak tergesa-gesa dalam pengambilan keputusan. C. Berusaha untuk berempati. Berusaha untuk menempatkan diri pada posisis orang lain perlu untuk dilakukan sebab hal itu akan membantu kita dalam memahami orang yang lebih baik dan dengan sendirinya tentu akan membuat diri kita menjadi ikut lebih baik. D. Selalu menghormati orang lain. Semua orang perlu akan sebuah penghargaan. Bila kita ingin dihormati, maka kita harus hormat kepada orang lain. Dengan memberikan penghormatan sikap atau perilaku kepada orang lain tidak akan mengurangi kehormatan kita melainkan jauh akan lebih membuat diri kita menjadi lebih baik. E. Selalu memaafkan dan meminta maaf. Kita memiliki kehidupan didunia yang tidak kekal, oleh karena itu tidak baik menyimpan amarah terlalu lama karena hanya akan membuat kita semakin tersiksa. Maafkanlah orang yang telah berbuat curang kepada kita karena nanti pada kenyataannya bila kegiatan ini sudah menjadi watak dari diri kita dengan sendirinya kita akan tumbuh menjadi orang yang lebih berakhlak mulia. Meminta maaf kepada seseorang tidak akan membuat kita menjadi kehilangan harga diri, justru dengan seperti itu akan menunjukkan sikap kedewasaan dari setiap individu. F. Tidak mengulangi kesalahan yang sama. Apabila seseorang melakukan kesalahan hendaknya kesalahan tersebut dijadikan bahan evaluasi untuk tidak dilakukan dikemudian hari karena hanya akan merugikan diri sendiri apabila kesalahan itu terjadi berulang-ulang.