Anda di halaman 1dari 6

JENIS-JENIS PENELITIAN

Berdasarkan pendekatan analisisnya :


Penelitian kuantitatif
 Analisis data numerik yang diolah dengan metode
statistika.
 Dilakukan untuk penelitian inferensial (pengujian
hipotesis); diterima atau ditolaknya suatu
hipotesis.
 Melihat signifikansi perbedaan atau hubungan
antar variabel.
 Sampelnya besar

Penelitian kualitatif
 Melakukan kesimpulan deduktif dan induktif
terhadap dinamika hubungan antara fenmena
dengan metode logika ilmiah.
 Tidak menekankan pada pengujian hipotesis
namun menjawab pertanyaan dengan cara
berpikir formal dan argumentatif.
 Sampelnya kecil.

 Berdasarkan kedalaman analisisnya :


 Penelitian deskriptif
 Menganalisis & menyajikan fakta secara sistematik
agar lebih mudah dipahami dan disimpulkan.
 Pengambilan kesimpulan didasari oleh angka yang
diolah tidak secara terlalu mendalam.
 Pengolahan data didasarkan pada analisis
persentase dan analisi kecenderungan (trend).
 Penelitian Inferensial
 Melakukan uji hipotesis dan melakukan analisis
hubungan antar variabel.
 Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan
pengolahan data dengan metode statistik yang
lebih mendalam.
 Berdasarkan karakteristik atau sifat
permasalahan :
 Penelitian historis (Historical research)
 Tujuan : membuat rekonstruksi masa lampau
secara sistematis dan obyektif dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan
serta mensintesiskan bukti-bukti untuk
menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan
yang kuat.
 Ada hipotesis
 Tergantung data yang diobservasi oleh orang lain
 Datanya primer dan sekunder, dengan kritikan
pada validitas ekternal dan internal.
 Mempunyai telaah pustaka yang sangat dalam
dan luas

 Penelitian Dekriptif (Descriptive research)


 Tujuan : menggambarkan secara sistematik dan
akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi
atau mengenai bidang tertentu.
 Tidak menguji hipotesis, atau menguji hubungan
antar variabel.
 Biasanya dilakukan dengan survey.

 Penelitian Perkembangan (Developmental research)


 Tujuan : mempelajari pola dan urutan
perkembangan sejalan dengan berlangsungnya
perubahan waktu.
 Secara Longitudinal : mengikuti perkembangan
subjek tertentu secara terus menerus. Kesulitan :
banyak sampel yang tidak dapat diikuti.
 Secara cross-sectional : mengambil contoh dari
kelompok tertentu. Lebih murah dan efisien tetapi
sampel tidak bisa dibandingkan.

 Studi kasus & Penelitian lapangan (Case study & field


research)
 Tujuan : mempelajari secara intensif latar
belakang, status terakhir dan interaksi lingkungan
yang trjadi pada suatu unit social seperti individu,
kelompok, lembaga atau komunitas.
 Penyelidikannya mendalam sehingga
menghasilkan gambaran yang terorganisir atau
tersusun dengan baik dan lengkap.
 Sampelnya sedikit, variabelnya banyak.

 Penelitian korelasional (correlational research)


 Tujuan : menyelidiki sejauh mana variasi pada
satu atau lebih variabel berkaitan dengan satu
atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien
korelasi.
 Dilakukan pada penelitian yang tidak teliti jika
dilakukan dengan eksperimen.
 Yang dilihat adalah hubungan dan varabelnya
kompleks.

 Penelitian Kausal - komparative (causal -


comparative research)
 Tujuan : menyelidiki hubungan sebab akibat
dengan cara mengamati akibat untuk mencari
penyebab.
 Bersifat ex post facto, yaitu data dikumpulkan
setelah semua kejadian yang menjadi masalah itu
terjadi, kemudian dianalisis dan dilihat
hubungannya.
 Baik digunakan bila metode eksperimental tidak
dapat digunakan.
 Kurang adanya kontrol, faktor yang menjadi
penyebeb yang mungkin tidak teramati.

 Penelitian eksperimental sungguhan/murni (true


experimental research)
 Tujuan : Meneliti kemungkinan adanya hubungan
sebab akibat diantara variable dengan cara
mengenakan kondisi perlakuan kepada kelompok
eksperimental dan membandingkan haislnya
dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai
kondisi perlakuan.
 Pemusatannya terletak pada pengontrolan
varians,
- jangan sampai ada pengaruh dari luar
- pengukuran hasil eksperimen dgn sebenar-
benarnya
- memaksimalkan variabel yang terlibat.
 Dianjurkan untuk pemilihan sampel secara
random
 Yang sangat esensial (sine qua non) adalah
validitas internal : apakah perbedaan yangterjadi
itu benar-benar karena perbedaan perlakuan, dan
validitas eksternal : apakah hasil penelitian ini
dapat digeneralisasi pada subjek dalam kelompok
yang lebih luas.

 Penelitian eksperimental semu (quasi experimental


research)
 Tujuan : memperoleh informasi yang merupakan
perkiraan informasi yang dapat diperoleh dari
eksperimental yang sebenarnya dimana tidak
memungkinkan untuk mengontrol/memanipulasi
semua variabel yang relevan.
 Validitas ekternal dan internal harus diperhatikan.

 Penelitian tindakan (action research)


 Tujuan : mengembangkan keterampilan baru dan
Untuk memecahkan masalah dengan penerapan
langsung di dunia kerja atau dunia actual lainnya.
 Praktis dan langsung relevan dengan situasi yang
aktual.
 Fleksibel dan adaptif
 Validitas eksternal dan internalnya lemah, karena
bersifat situasional dan sampelnya tidak
representatif.

Menurut Wounland, ada 2 macam penelitian (ilmu sosial):


 Teoritik : Hanya menggunakan pustaka, dan analisa
logic/rasional.
 Empirik : Dengan menggunakan teori dan data-data
empiris/data yang diperoleh dari lapangan.

Penelitian empirik terbagi atas :


 Eksploratif : Penelitian yang bertujuan untuk
memperdalam, menggali, menjajaki suatu gejala.
Cara ini bisa tidak memakai hipotesis.
 Deskripsi : Penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan, menyajikan apa adanya secara
cermat. Ada hipotesis.
 Eksplanatori : Penelitian yang berguna untuk
menjelaskan gejala dengan menunjukkan hubungan
sebab akibat. Memakai statistik dan hipotesis.

Anda mungkin juga menyukai