Teori Stand Up PDF
Teori Stand Up PDF
6 alasan lain orang tertawa yang mendukung dua alasan utama tadi
1. Karena insting
2. tertawa karena keganjilan atau keanehan
3. karena ambivalensi
4. release dari tekanan
5. memecahkan teka teki
6. regress
1. Kejutan
karena merasa dijebak:suprise.Formula universal dari humor adalah teknik umumnya
misdirection dan incongruity yang menghasilkan unexpected twist.Sering mengorbankan
logika dan tata bahasa.
2. Superioritas
Basicly:orang ingin merasa superior.Humor memuaskan kebutuhan dasar itu. “if you cant
laugh at yourself, make fun of others.Humor itu sering reaksi dari tragedi dan orang lain
jadi ongkosnya.
Kita merasa inferior maka serang yang superior
Makin kuat yang kita serang makin besar hasrat untuk menyamakan kedudukan.humor
adalah senjata buat underdog.
Untuk yang superior pun bisa dipakai karena selalu merasa insecure
1. Target (sasaran)
2. Hostility (kemarahan, permusuhan)
3. Realism (sesuai kenyataan)
4. Exaggeration (dilebih lebihkan, dibesar besarkan)
5. Emotion
6. Surprise
1. Target
Humor itu aslinya memang tidak menyenangkan sama sekali. Bisa juga diartikan
humor itu kritik yang dikemas secara lucu dan langsung punya sasaran yang
spesifik. Jadi humor harus punya sasaran atau target. Memilih sasaran yang
tepat adalah faktor yang sangat penting untuk menulis humor yang sukses. Ingat
teori MAP (material, audience, performer) sesuaikan target humornya dan AP
nya
Target harus dipastikan terus apakah sesuai dengan kamarahan dan kecurigaan
yang dipunyai sebagian besar audience. Humor memang tidak adil, tidak ada
argumen penyimbang dalam satu joke
Humor yang sukses memilih sasaran yang punya daya tarik universal. Salah satu
kesalahan memilih sasaran adalah menggunakan topik yang umum dibanding
sasaran yang spesifik. Jadi kuncinya adalah: menyempitkan target umum ke
spesifik premise.
a. Diri sendiri
Lest offensive tapi most effective target memang diri kita sendiri. Mengundang
orang untuk tertawa ketika kita menertawakan diri sendiri. Biasanya untuk
opening, mengolok olok diri sendiri dulu untuk menghangatkan audience baru
masuk ke topik berikutnya
b. Sex
Target paling populer. 25 % target itu dari sex. Karena siapapun orangnya selalu
bersikap ambivalens soal sex dan itu potensi sekali dijadikan bahan kelucuan.
Dari sebuah penelitian :laki laki merasa terperangkap dalam sexual stereotype.
Mereka menemukan dirinya tidak bisa bicara terbuka tentang kemarahan
seksual, kegelisahan seksual, hasrat. Yang paling sering digunakan juga joke
tentang “penyimpangan” norma seksual, Perempuan tertarik juga soal humor
cabul tentang seksual karena dasarnya mereka juga insecure soal penampilan
dan kepuasan seksual.
c. Selebriti
d. Daerah /tempat
Kebutuhan kita untuk merasa superior menjadi faktor motivasi untuk mengolok
olok tempat atau daerah
e. Produk
Basic rulenya: targetnya jadi kegelisahan bersama audience
f. Ide
Ide bisa sampai yang paling berani; tuhan, arti hidup dan mati, politik. Hati hati
dengan ideologi dan politik karena itu sulit dibaca dari audience, tidak kelihatan.
2. Hostility (ridicruel)
Humor adalah pernyataan lucu yang powerful dari perasaan benci kita dalam
kehidupan sehari hari. Komedi itu kejam, cruel dan ridicule itu dua kata yang
bergandengan.
Yang dijadikan musuh:
a. Otoritas
Humor adalah katarsis bagus dalam memberikan masayarakat kesempatan
menumpahkan kemarahan pada otoritas. Satu karakter hostility adalah selalu
ejekan pada orang yang posisinya diatas (merasa superior).Contoh kasus
penontonnya richard pryor: selalu muda, black dan militan, musuhnya adalah
otoritas putih. Kebutuhan kemarahan berasal dari nihilistic humor, tidak ada
orang atau benda yang terlalu suci dijadikan olok olokan. Kebebasan mengkritis
harus disertai perspektif
e. Teknologi
Ketidakmampuan kita di depan teknologi
f. Perbedaan grup :kita dan mereka
prasangka, rasa tidak aman.juga rasa superior kita dengan mengolok ngolok
golongan yang lain, Masalah stereotipe juga
3. Realism
Humor harus berbasis pada kenyatan.Agar audiens bisa mengasosiasikan dengan
kenyataan yang mereka rasakan juga.Tapi jokes juga membelokkan
kenyataan.Tantangannya adalah berkata sesuai kenyataan dan akhirnya berbohong
dengan melebih lebihkan.Humor yang baik itu paradoks dalam kesejajaran antara yang
beralasan dan tidak beralasan dan menghsilkan kejutan.Humor harus logis : hubungan
antara orang2 nya harus jelas dan bisa diprediksi, waktu dan tempat juga harus
familiar.Target serangan juga harus familiar dengan audiens.
4. Melebih lebihkan
Hanya dalam komedi orang dijinkan untuk berbohong, melebih2kan
5. Emosi
woody allen; stand up is funny man doing material not a man doing funny material.Lebih
penting personalitinya, karakter bukan materinya saja.
6. Kejutan
Set up :
sangat penting karena itu cara kita pertama menarik perhatian audiens sampai ke
bagian lucu. Harus sangat serius dan otentik. Punya unsur nyata (real)dan jujur. Harus
Attitude : emosi yang memberi jokes energi dan arah yang jelas
1. Weird (aneh)
2. Scary (menyeramkan)
3. Hard (sulit)
4. Stupid (bodoh)
Attitude: ada yang tertulis dalam jokes dan ada yang implisit (dlm bentuk nada suara).
Premise:
sudut pandang,opini: harus menjawab dengan tepat dan jelas pertanyaan dari attitude
1. Insighful
Premise yang bagus harus bisa menjelaskan tentang apa itu yang aneh,seram,sulit atau
1. Saya kemarin berdiri di halaman belakang, tiba tiba aliens mendarat dan
menculik saya
Dibuat benar : paman saya aneh, dia mengira alien mendarat di halaman…..
Apa kamu baca artikel bodoh di majalah paranormal bahwa ada orang yang mengira
aliens……
2. Pemakaian kata saya yang lebih dari menerangkan lainnya.Karena audiens
sebanarnya tidak peduli dengan diri kita.Rumusnya : general dulu baru spesifik
tentang diri kita. Jangan buat cerita tentang diri kita karena penulisan komedi itu
investigasi yang intens tentang manusia bukan tentang yang berarti buat kita
3. Yang menceritakan apa yang terjadi lebih daripada memberi insight tentang apa
yang terjadi
Opini yang kuat, insight, observasi yang orisinal. Lakukan dengan comedy buddy
Funny Part
Act out
Ok, joke jaman dulu kebanyakan versinya Cuma pertanyaan tapi sekarang setelah era
televisi dan improv comedy hampir semua jokes harus diact out kan(diperformkan)
Sebagian besar jokes ada dua karakter yang bisa diact out
Di set up comic bicara dengan audiens, di act out comic bicara dengan karakter imajinasi
2. Act out harus sejalan dengan premis, tidak boleh bertentangan dengan attitude
atau topicnya
Rules yang biasa di stand up: ada orang lain ngomong kita jawab
MIX
TOPIK
Paling bagus based on personal, yang dekat dengan kamu, jadi starting point dan
kemudian dibentuk menjadi joke format bukan story format dan tetap imajinatif
1. Memilih sesuatu yang lucu daripada sesuatu yang membuat kamu takut. Ingat:
kreatifitas bukan tentang memilih topik yang lucu tapi membuat yang
Otentik topik: topik yang benar benar jadi passionmu, dan semua orang juga merasa
relate. Boleh lihat koran atau majalah tapi kamu harus ada connect emosi atau tidak
Selalu cek lagi apakah materimu relate dengan audience: orang lain tahu, tentang semua
orang
Ada tiga cara yang bisa dipakai: cara Judi Carter (JC), cara Greg Dean (GD), dan mix.
Berdasarkan pengalaman saya kadang2 urutan sesuai dengan texbook bisa dilanggar
karena kita merasa sudah punya premise yang kuat, jadi jalur dari topik ke premise ini
1. Kita sudah dapat calon premise (meski belum matang), dirunut kembali aja
topiknya untuk memberi arah joke secara keseluruhan (agar kita tahu
2. Benar benar dari topik yang kita pilih. Benar benar general banget dan kita sama
(opini negatif)
Bagaimana dengan mind map?apakah itu cara mencari premise,bisa juga sih,krn
menurut saya sih itu versi lain dari association list (dan lebih cocok untuk otak kita) tapi
minus attitude.lebih tepatnya cara untuk membongkar topik menjadi unsur2 yang lebih
kecil
1. JC dari awal sudah menggunakan emosi negatif kalau GD enggak (setidaknya gak
jokes itu kondisinya bisa dari baik ke buruk atau dari buruk ke lebih buruk lagi.
2. JC jujur dan frontal dari awal di setup kalau GD naruh jujurnya di belakang
(pasemon/dislimurke/implisit)
3. JC premise langsung digunakan di set up kalau GD enggak,Cuma jadi jiwa(emosi)
dari set up
Cari cara yang cocok buat kamu aja,yang paling nyaman,berbagai metode ini Cuma
memperbanyak senjata buat comic. Kalau saya pribadi memilih mix dua metode ini. Dan
saya rasa utk konteks indonesia (jogja) orang lebih suka yang cara GD
orang untuk jadi comedy buddy. Masing2 boleh milih topik bayi atau polisi dan topik
kedua bebas sesuai kegelisahan masing masing.Ingat peran combud sudah penting
disini,dia harus sangat kritis bertanya untuk merumuskan premise di cara JC. Combud
tense,kurangi kata saya,cerita saya dan sejenisnya, dan menjaga premise sesuai dengan
atitude awal