Anda di halaman 1dari 3

UPT PUSKESMAS SIDOMULYO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TATALAKSANA KEGAWATDARURATAN DIFTERI


Nomor : 440/SOP.UMUM.018.01/100.02.016/2018

Status Dokumen :  Master  Salinan No.


Nomor Revisi : 00
Mulai Berlaku : 02 Januari 2018
Jumlah Halaman : 3 Halaman

Dibuat oleh :

Nama dr. Yulia Margareth


Jabatan Dokter Umum

Diperiksa oleh : Disahkan oleh :

Nama dr. Desika Pujikireni S Nama dr. Solihin Wijaya


Jabatan Ketua Tim Manajemen Mutu Jabatan Kepala Puskesmas

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia UPT Puskesmas Sidomulyo dan tidak
boleh diperbanyak, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa ijin
tertulis dari Kepala UPT Puskesmas Sidomulyo.

UPT Puskesmas Sidomulyo


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TATALAKSANA
KEGAWATDARURATAN DIFTERI
Nomor 440/SOP.UMUM.018.01/100.02.016/2018
UPT PUSKESMAS SIDOMULYO No. Revisi : Mulai Berlaku : Halaman dr. Solihin Wijaya
KOTA SAMARINDA 00 2 Januari 2018 2 dari 3 NIP.19660414 199903 1 002

1. Pengertian Difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernafasan bagian
atas yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphteriae.
Lebih sering menyerang anak-anak.

2. Kegawatdaruratan Difteri adalah infeksi saluran respiratorik atas atau nasofarin yang
menyebabkan selaput berwarna keabuan dan bila mengenai laring
atau trakea dapat menyebabkan ngorok (stridor) dan
penyumbatan. Toksin difteri menyebabkan paralisis otot dan
miokarditis, yang berhubungan dengan tingginya angka kematian.

2. Tujuan Penatalaksanaan kasus Kegawatdaruratan Difteri sesuai standar


terapi.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 440/SK.004.03/100.02.016/2017


tentang Layanan Klinis di UPT Puskesmas Sidomulyo

4. Referensi 1. Departemen kesehatan RI, 2007, Pedoman Pengobatan Dasar di


Puskesmas 2007, cetakan tahun 2008, Depkes RI, Jakarta.
2. Hospital Care for Children : World Health Organization. 2016.

5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan pemeriksaan pada hidung dan


Langkah-Langkah tenggorokan pasien secara hati-hati, dan ditemukan warna
keabuan pada selaputnya yang sulit dilepaskan. Kehati-
hatian diperlukan untuk pemeriksaan tenggorokan karena
dapat mencetuskan obstruksi total saluran napas. Pada
pasien dengan difteri faring, terlihat jelas bengkak pada
leher (bull neck).
2. Berikan oksigenasi pada pasien
3. Jika mulai terjadi obstruksi saluran respiratorik, perlu
dipertimbankan trakeostomi. Trakeostomi hanya boleh
dilakukan oleh ahli yang berpengalaman.
4. Rujuk pasien ke Rumah Sakit untuk pengobatan lebih lanjut.
6. Diagram Alir
(jika dibutuhkan)
7. Unit terkait 1. Ruang IGD
2. Kefarmasian
3. Tata Usaha
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TATALAKSANA
KEGAWATDARURATAN DIFTERI
Nomor 440/SOP.UMUM.018.01/100.02.016/2018
UPT PUSKESMAS SIDOMULYO No. Revisi : Mulai Berlaku : Halaman dr. Solihin Wijaya
KOTA SAMARINDA 00 2 Januari 2018 3 dari 3 NIP.19660414 199903 1 002

8. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis


2. Form Rujukan Umum/BPJS
3. Blangko Resep
4. Register Harian

Anda mungkin juga menyukai