Anda di halaman 1dari 3

KONSEP UMUM PROFESI

Secara leksikal, perkataan profesi itu mengandung berbagai makna dan


pengertian. Pertama, profesi itu menunjukkan dan mengungkapkan suatu
kepercayaan (to profess means to trust), bahkan suatu kenyakinan (to belief in)
atas sesuatu kebenaran (ajaran agama) atau kredibilitas seseorang
(Hornby,1962) . Kedua, profesi itu dapat pula menunjukkan dan
mengungkapkan suatu pekerjaan atau urusan tertentu (partukular business,
Hornby, 1962).

Webstar’s New World Dictionary menunjukan lebih lanjut bahwa profesi


merupakan suatu pekerjaan yang menutut pendidikan tinggi (kepada
pengembangannya)dalam liberal arts atau science, dan biasanya meliputi
pekerjaan mental dan bukan pekerjaan manual, seperti mengajar, keinsinyuran,
mengarang, dan sebagainya.

Good’s Dictionary of Education lebih menegaskan lagi bahwa profesi itu


merupakan suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi yang relatif
lama di perguruan tinggi ( kepada pengembangnya) dan diatur oleh suatu kode
etika khusus. Pada hakikatnya profesi merupakan suatu pekerjaan tertentu yang
menuntut persyaratan khusus keistimewa sehingga menyakinkan dan
memperoleh kepercayaan pihak dan memerlukannya.

Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian


(experties) dari para anggotanya. Artinya, ia tidak bisa dilakukan oleh
sembarangan orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk
melakukan pekerjaan itu. Keahlian diperoleh melalui apa yang disebut
profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu
(pendidikan/latihan pra-jabatan) maupun setelah menjalani suatu profesi ( in-
service training)
CIRI-CIRI PROFESI

Westby Gibson (1965) dalam Suharsini Arikuto, juga membuat ciri-ciri


khusus apa yang sebenarnya dimaksud sebuah profesi itu. Ia menjelaskan ada
empat ciri yang melekat pada profesi, yaitu; Pertama, pengakuan oleh
masyarakat terhadap layanan tertentu yang hanya dapat dilakukan oleh
kelompok pekerja dikategorikan sebagai suatu profesi. Kedua, dimilikinya
sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan sejumlah teknik dan prosedur
yang unik. Ketiga, diperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematik
sebelum orang mampu melaksanakan suatu pekerjaan profesional dan keempat,
dimilikinya organisasi profesional yang disamping melindungi kepentingan
anggotanya dari saingan kelompok luar, juga berfungsi tidak saja menjaga, akan
tetapi sekaligus selalu berusaha meningkatkan kualitas layanan kepada
masyarakat, termasuk tindak-tindak etis profesional kepada anggotanya.

Komisi Kebijaksanaan Pendidikan NEA Amerika Serikat (Educational


Policies Commision of the NEA, Professional Organazations in American
Education), misalnya menyebut enam kreteria bagi profesi di bidang
pendidikan. Pertama, profesi didasarkan atas sejumlah pengetahuan yang
dikhususkan. Kedua, mengejar kemajuan dalam kemampuan para anggotanya.
Ketiga, profesi melayani kebutuhan para anggotanya akan kesejahteraan dan
pertumbuhan profesional. Keempat, profesi memiliki norma-norma etis.
Kelima, profesi mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah di bidangnya, yakni
mengenai perubahan-perubahan dalam kurikulum, struktur organisasi
pendidikan, persiapan profesional dan seterusnya, dan keenam, profesi memiliki
solidaritas kelompok profesi.

dapat di simpulkan bahwa profesi ideal memiliki ciri atau unsur sebagai
berikut. Yaitu

(a) suatu dasar ilmu atau teori sistematis;

(b). Kewenangan profesional yang diakui oleh klien;

(c). Sanksi dan pengakuan masyarakat akan keabsahan kewenangannya;

(d). Kode etik yang regulatif;

(e). Kebudayaan profesi, dan

(f). Persatuan profesi yang kuat dan berpengaruh.


Tiga Ciri Utama Profesi

1. Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum


memasuki sebuah profesi.
2. Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan.
3. Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada
masyarakat.

Tiga (3) Ciri Tambahan Profesi

1. Adanya proses lisensi atau sertifikat.


2. Adanya organisasi.
3. Otonomi dalam pekerjaannya.

Daftar pustaka :

Syaefudin, Udin Saud. (2010). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai