A. Pendahuluan
Pelaporan keuangan merupakan bagian yang lebih luas dari seperangkat pengungkapan
yang mempunyai lingkup dari respon kualitatif atas pertanyaan pemegang saham pada rapat
tahunan sampai komunikasi yang tertulis.
Keputusan dari badan regulasi juga dapat member efek dalam informasi aktivitas
produksi dari informasi nonperusahaan.
Prinsip dari GAAP dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Biaya penulisan kebijakan baru yang dibebankan pada tahun pertama dari pada
diamortisasi pada saat akhir kebijakan.
2. Asumsi tingkat bunga.
A. Bukti Pendukung atau Perintah Pengungkapan NonRegulasi
Beberapa bukti yang mendukung atas beberapa faktor perintah regulasi yang
memperngaruhi kelengkapan laporan keuangan:
1. Laporan keuangan yang dibuat untuk publik harus baik sebelum informasi dari
tekanan regulasi utama mempengaruhi pelaporan keuangan.
2. Laporan keuangan merupakan bukti dari entitas bukan berada dibawah pengadilan
atau hukum SEC.
3. Beberapa perusahaan mengeluarkan laporan keuangan dalam frekuensi interval waktu
yang melebihi mandate dari badan regulasi.
4. Beberapa perusahaan mengeluarkan laporan keuangan dengan informasi yang lebih
banyak dari perintah badan regulasi.
BAB III
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
(FOSTER)
A. Pendahuluan
Analisis laporan keuangan meliputi studi hubungan dalam satu set laporan keuangan
pada suatu titik waktu dan dengan tren dalam hubungan dari waktu ke waktu. G. Haileman
Brewin dan tiga perusahaan AS lainnya menyeduh perusahaan akan digunakan untuk
menggambarkan teknik ini. Banyak pernyataan komparatif latihan keuangan dari jenis
yang disajikan dalam bab ini accses basis data daripada laporan tahunan perusahaan
diperiksa.
TEKNIK CROSS-SECTIONAL
Teknik yang digunakan dalam satu periode, di mana terdapat banyak perusahaan. Ada 2 macam
teknik cross-sectional pada laporan keuangan, antara lain:
1. Common Size Statement
Pengembangan common size statement timbul dari masalah-masalah dalam
membandingkan laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda skala ekonominya.
Salah satu cara untuk mengendalikan perbedaan skala ekonomi perusahaan adalah
dengan mengungkapkan :
komponen-komponen neraca dalam persentase terhadap total aktiva (hutang +
modal)
komponen-komponen laba rugi dalam persentase terhadap total pendapatan
Common Size sangat bagus digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan,
karena disajikan dalam bentuk persentase (%) bukan angka.
2. Analisis Laporan Keuangan
Terdapat tujuh kategori dan rasio, di mana setiap ketegori dapat menggambarkan secara
lengkap kondisi keuangan suatu perusahaan. Tujuh kategori dan rasio tersebut, meliputi:
a. Posisi Kas
Kas dan surat berharga sangat penting bagi perusahaan, serta dapat digunakan
untuk mebiayai pengeluaran operasional dan membiayai kewajiban jangka
pendek yang telah jatuh tempo. Rasio-rasio tersebut antara lain :
Aktiva Lancar
Current Ratio =
Utang Lancar
Semakin tinggi kedua rasio tersebut, maka semakin tinggi pula posisi
likuidasi suatu perusahaan. Hal tersebut berarti ketika jatuh tempo,
perusahaan semakin mampu untuk melunasi kewajiban jangka
pendeknya.
Dalam current ratio termasuk pula :
Persediaan
Biaya dibayar di muka
c. Modal Kerja (Working Capital) atau Arus Kas (Cash Flow)
Sebagian besar perusahaan tidak secara langsung melaporkan informasi
mengenai arus kas dalam setiap laporannya. Informasi arus kas dapat diperoleh
melalui penyesuaian laporan pendapatan bersih untuk pos-pos non-kas dalam
perhitungannya. Apabila semakin naik ratio, maka semakin naik arus kas suatu
perusahaan. Rasio dalam modal kerja atau arus kas, antara lain:
Modal kerja untuk ratio penjualan (Working capital to sales ratio)
d. Struktur Modal
Rasio dalam struktur modal menyediakan suatu pandangan bagi perusahaan
dalam memperluas modal non-ekuitas yang digunakan untuk membiayai atau
membeli aktiva dalam perusahaan. Beberapa rasio yang terdapat dalam struktur
modal, yaitu :
Long-term liability to equity ratio
Total Utang
Debt to equity
Semakin ratio =ini, semakin tinggi pula proporsi aktiva dalam
tinggi rasio
Totalatau
perusahaan yang dibiayai Modal Sendiri
didanai dari modal non-shareholder (non-
pemegangsaham).
e. Debt Service Coverage (Kemampuan Perusahaan untuk Membayar
Bunga Pinjaman)
Kemampuan perusahaan untuk membayar bungan pinjaman, dilihat dari semakin
naik pendapatan operasi maka semakin mampu untuk membayar utangnya.
Time interest earned ratio
Laba Operasi
Time interest earned ratio =
Kas yang dihasilkan
Pendapatan Bunga + Beban Bunga
Arus Kas dari Operasi
Kas yang dihasilkan =
f. Profitabilitas (Kemampuan Memperoleh Laba)
Profitabilitas biasanya digunakan untuk
Pendapatan mengukur
Bunga kemampuan
+ Beban Bunga perusahaan
dalam memperoleh laba, yang dirumuskan sebagai berikut :
Laba Bersih
NetEquity
Return On Profit (ROE)
Margin =
Penjualan Neto
Laba Setelah Pajak
ROE =
Modal Sendiri
Return On Equity (ROE) dapat digunakan sebagai ukuran efisiensi dari
modal sendiri terhadap segala operasional perusahaan.
Return On Investment (ROI)
Penjualan Neto
Rasio
Rasio Perputaran
perputaran aktivaTotal Aktivauntuk
digunakan = mengidentifikasi berapa banyak
Penjualan Kredit
Rasiorasio
Dalam Perputaran Piutang
perputaran Usaha
piutang = penjualan yang dihitung yakni
usaha,
Piutang
hanya penjualan kredit. Namun, dalam Usahakasus
banyak Rata-rata
total piutang yang
digunakan dari penjualan melalui kas atau kredit tidak menghasilkan
laporan tahunan yang bisa digunakan. Untuk memperoleh estimasi dari
rata-rata periode penjualan kredit, harus dilakukan dengan membagi 365
hari dari rasio perputaran piutang usaha.
Rasio Perputaran Persediaan
TEKNIK TIME-SERIES
Teknik ini biasanya hanya digunakan untuk satu perusahaan dengan banyak periode. Ada 2 cara
dalam teknik time-series, yaitu :
1. Trend Laporan Keuangan
Penyusunan trend laporan keuangan melibatkan pemilihan satu tahun sebagai suatu
tahun dasar, di mana menunjukkan adanya perubahan trend dari tahun ke tahun
dibandingkan dengan nilai di tahun dasar.
Pembagian Deviden
Devidend Payout Rasio =
Pendapatan Bersih
BAB 3 SUBRAMAYAM
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN
A. KEWAJIBAN
1) Kewajiban Lancar
a. Aktivitas Operasi, meliputi : utang pajak, pendapatan diterima di muka, uang muka
, piutang usaha, dan beban operasi akrual lainnya.
b. Aktivitas Pendanaan, meliputi : pinjaman jangka pendek, utang bunga, dan bagian
utang jangka panjang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun.
Kewajiban Tak Lancar (jangka panjang) merupakan kewajiban yang tidak jatuh tempo
dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang.
Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang, dan wesel bayar. Kewajiban tak lancar
beragam bentuknya , dan penilaian serta pengukurannya memerlukan pengungkapan atas
seluruh batasan dan ketentuan. Pengungkapan meliputi tingkat bunga, tanggal jatuh
tempo, hak konversi, fitur penarikan, persyarata penyisihan dana pelunasan, provisi kredit
berulang, dan provisi subordinasi.
Sewa (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik (lessor) dan penyewa
(lessee). Ciri Kegiatan Sewa Guna Usaha:
1. Perjanjian antara lessor dengan lessee
2. Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, lessor mengalihkan hak penggunaan barang
kepada pihak lesse.
3. Lesse membayar kepada lessor uang sewa atas penggunaan barang (asset)
4. Lesse mengembalikan barang tersebut kepada lessor pada akhir periode yang ditetapkan
lebih dahulu dan jangka waktunya kurang dari umur ekonomis barang tersebut.
Jika pada saat terjadinya, transaksi tersebut memenuhi capital lease minimal satu
dari empat kriteria sebagai berikut:
a. Terdapat transfer kepemilikan aktiva kepada lesse pada akhir masa sewa
b. Terdapat opsi untuk membeli aktiva pada harga murah
c. Masa sewa guna guna usaha 75% / lebih dari estimasi umur ekonomis aktiva.
d. Nilai sekarang sewa pembayaran sewa dan pembayaran sewa guna usaham
inimum lainnya sebesar 90% / lebih dari nilai wajar aktiva dikurangi
dengankredit pajak investasi yang ditahan oleh lessor.
2. Operating Lease
Lesse mencatat sewa sebagai beban saat terjadinya dan tidak ada aset atau
kewajiban yang diakui di neraca.
Insentif bagi lesse untuk menstrukturkan sewa guna usaha sebagai operating lease
terkait dengan dampak operating lease terhadap neraca dan laporan laba rugi. Dampak pada
laporan keuangan ini adalah :
1. Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan tidak
menyajikan pendanaan sewa dalam neraca.
2. Operating lease menyediakan aset lebih rendah dari seharusnya.
3. Operating lease menunda pengakuan beban dibanding dengan capital lease.
4. Operating lease menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya.
5. Operating lease memasukkan bunga dalam beban sewa.
Pembiayaan Penuh
Lebih Fleksibel
Sumber Pembiayaan Alternatif
Off Balance Sheet
Arus Dana
Proteksi Inflasi
Perlindungan akibat Kemajuan Teknologi
Sumber Pelunasan Kewajiban
Kapitalisasi Biaya
Risiko Keusangan
Kemudahan Pnyusunan Anggaran
Pembiayaan Proyek Skala Besar
Meningkatkan Debt Capacity
5). Konversi Operating Lease Menjadi Capital Lease
Langkah-langkah mengkonversi operating lease menjadi captal lease sebagai berikut.
a. Menilai apakah klasifikasi operating lease masuk akal
b. Menentukan estimasi nilai sekarang kewajiban operating lease
c. Menentukan nilai aktiva dan kewajiban sewa guna usaha
d. Mengestimasi dampak reklasifikasi sewa guna usaha pada laba yang diharapkan.
C. IMBALAN PASCAPENSIUN
a. Program Pensiun (Pension Plan) yang merupakan janji pemberi kerja untuk
menyediakan imbalan pensiun bagi pekerja yang melibatkan tiga pihak, yaitu:
Tantangan akuntansi pada program pensiun adalah perkiraan kewajiban dan beban yang
dibutuhkan untuk menciptakan pembayaran kas di tahun yang akan datang.
Akuntansi dalam Pensiun
1. Kewajiban Pensiun (Pension Obligation)
2. Biaya bunga : kenaikan kewajiban pensiun
3. Kontribusi
4. Status Pendanaan (Aset Bersih Program Pensiun = Aset Program – Kewajiban Pensiun)
Jika kewajiban melebihi nilai aset, maka program dikatakan program pensiun kurang
didanai (underfunded)
Jika nilai aset melebihi kewajiban, maka program dikatakan program pensiun didanai
lebih (overrfunded)
Imbalan pascapensiun selain pensiun atau imbalan karyawan pascapensiun lainnya (other
postretirement employee benefit-OPEB) merupakan imbalan yang diberikan oleh pemberi
kerja kepada pensiunan dan anggota keluarganya. Contohnya adalah asuransi jiwa,
perawatan kesehatan, bantuan perumahan, serta jasa hokum dan pajak.
4). Analisis Manfaat Pascapensiun
Analisis pengungkapan manfaat pascapensiun penting dilakukan, karena besarnya kewajiban
maupun karena kompleksitas aturan akuntansi.
Terdapat prosedur lima langkah untuk menganalisis manfaat pascpensiun :
1. Menentukan dan merekonsiliasi biaya dan kewajiban (atau aset) manfaat ekonomis dan
yang dilaporkan
2. Membuat penyesuaian yang diperlukan atas laporan keuangan
3. Mengevaluasi asumsi aktuaria dan dampaknya pada laporan keuangan
4. Memeriksa paparan risiko pension
5. Mempertimbangkan implikasi arus kas program manfaat pascapensiun
b. Bagi Karyawan
Kepastian memperoleh penghasilan masa yang akan datangsesudah masa pensiun
Memberikan rasa aman dan meningkatkan motivasi untuk bekerja
c. Bagi Pengelola
Mengelola dana pensiun untuk mendapatkan keuntungan karena iuran dana pensiun
dapat dimasukkan dalam kegiatan investasi
Turut membantu menyelenggarakan program pemerintah
a. Saham Preferen (preffered stock), yaitu kelompok khusus saham yang memiliki fitur
yang tidak dimiliki oleh saham biasa. Ciri-ciri umum saham preferen meliputi :
1. Prioritas atas distribusi dividen termasuk hak partisipasi dan dividen kumulatif;
2. Prioritas atas likuidasi, terutama penting karena selisih antara nilai nominal dan
nilai likuidasi dan nilai likuidasi saham preferen bisa besar;
3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa;
4. Tidak memiliki hak suara;
5. Harga pembelian kembali biasanya untuk melindungi pemegang saham preferen
dari pembelian kembali yang terlalu awal (harga pembelian kembali premium
sering kali makin menurun).
6. Tidak dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan
b. Saham Biasa (common stock), yaitu kelompok saham yang mencerminkan hak
kepemilikan serta memiliki risiko tinggi dan pengembalian tinggi atas kinerja
perusahaan. Saham biasa mencerminkan bunga sisa (residual interest) dan tidak
diprioritaskan namun mendapatkan laba bersih sisa dan menyerap rugi bersih.
Ciri-ciri umum saham preferen meliputi :
1. Memiliki Keuntungan Tak Terhingga
2. Dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan
3. Memiliki hak suara;
Hak Minoritas
Hak minoritas (minority interest) dalam perusahaan yang dikonsolidasi umumnya disajikan
dalam laporan posisi keuangan, di antara kewajiban dan ekuitas. Namun demikian, hak
minoritas bukanlah klaim langsung atas sumber daya perusahaan. Hak minoritas adalah
kepemilikan proporsional pemegang saham minoritas atas anak perusahaan yang
dikonsolidasikan tersebut.
BAB 4 SUBRAMAYAM
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI