Anda di halaman 1dari 17

RANGKUMAN MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

DOSEN PEMBIMBING: Drs. H.Lamri M,kes

DISUSUN OLEH:
LINDA NURDIANA
NIM : P07220116062

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN SAMARINDA
Jalan Wolter Monginsidi No. 38, Sidodadi, Samarinda Ulu, Kota Samarinda
Tahun Akademik 2017/2018
RANGKUMAN
PERKEMBANGANBIAKAN PARASIT

A. Pengertian Parasitologi
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari fenomena hidup parasitis atau fenomena
keparasitan. Parasitologi adalah suatu ilmu cabang Biologi yang mempelajari tentang
semuaorganisme parasit. Tetapi dengan adanya kemajuan ilmu, parasitologi kini
terbatasmempelajari organisme parasit yang tergolong hewan parasit, meliputi:
protozoa,helminthes, arthropoda dan insekta parasit, baik yang zoonosis ataupun
anthroponosis. Cakupan parasitologi meliputi taksonomi, morfologi, siklus hidup masing-
masingparasit, serta patologi dan epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Organisme
parasit adalah organisme yang hidupnya bersifat parasitis; yaitu hidup yang selalumerugikan
organisme yang ditempatinya (hospes). Predator adalah organisme yanghidupnya juga
bersifat merugikan organisme lain (yang dimangsa). Bedanya, kalaupredator ukuran
tubuhnya jauh lebih besar dari yang dimangsa, bersifat membunuhdan memakan sebagian
besar tubuh mangsanya. Sedangkan parasit, selain ukurannyajauh lebih kecil dari hospesnya
juga tidak menghendaki hospesnya mati, sebabkehidupan hospes sangat essensial dibutuhkan
bagi parasit yang bersangkutan.Tujuan Pengajaran ParasitologiMenyadari akibat yang dapat
ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadapkesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan
usaha pencegahan dan pengendalianpenyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka
sangat diperlukan suatupengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan
selengkapnya.
Tujuan pengajaran parasitologi, dalam hal ini di antaranya adalah mengajarkantentang
siklus hidup parasit serta aspek epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya.Dengan
mempelajari siklus hidup parasit, kita akan dapat mengetahui bilamana danbagaimana kita
dapat terinfeksi oleh parasit, serta bagaimana kemungkinan akibatyang dapat
ditimbulkannya. Selanjutnya ditunjang oleh pengetahuan epidemiologipenyakit, kita akan
dapat menentukan cara pencegahan dan pengendaliannya.Istilah dalam Parasitologi dan
Pembagian Hewan Parasit:
1. Organisme (manusia atau hewan) yang ditempati oleh organisme lain (parasit) dimana
organisme tersebut merugikan hospes (inang) yang ditumpanginya karenamengambil
makanan disebut hospes.
2. Hospes yang dirugikan itu dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu hospesdefinitif,
hospes perantara, hospes predileksi dan hospes reservoir. Hospes definitifyaitu hospes
yang membantu hidup parasit dalam stadium dewasa/stadium seksual.
3. Berdasar lama waktu hidupnya parasit dibagi menjadi dua yaitu parasit temporerdan
stasioner. Parasit temporer disebut juga parasit nonperiodis (nonberkala)
yangmengunjungi hospesnya pada waktu-waktu berselang atau parasit tersebut
tidakmenetap pada tubuh hospesnya.
4. Pediculus humanus disebut sebagai ektoparasit karena hidup di kepala atau hiduppada
permukaan luar hospesnya.Hubungan antara Parasit dengan InangDerajat preferensi
inang adalah produk adaptasi biologis dari parasit yangmenyebabkan parasit tersebut
secara alami mempunyai pilihan terhadap inang danjuga jaringan tubuh inang.
Semakin tinggi derajat preferensi suatu parasit terhadapinang akan menyebabkan
adanya spesifitas inang.

 Klasifikasi

B. Pertumbuhan dan perkembangan parasit


Tubuh terdapat suatu mekanisme yaitu mekanisme tanggap kebal yang
akanmengenali dan segera memusnahkan setiap sel yang berbeda/asing dari sel
normaltubuhnya sendiri. Seperti pada kekebalan terhadap bakteri, cendawan, dan
virus,kekebalan dalam parasitologi terdiri dari kekebalan bawaan yang mungkin
disebabkanspesifitas inang, karakteristik fisik inang, sifat biokimia yang khas dan kebiasaan
inangserta kekebalan didapat. Kekebalan didapat dibedakan menjadi:- Kekebalan secara
pasif, contohnya ialah kekebalan anak yang didapat dari kolostrumibunya.- Kekebalan
didapat secara aktif.Reaksi kekebalan didapat secara aktif timbul setelah adanya rangsangan
oleh antigen.Tergantung dari sifat antigen sehingga terjadi pembelahan limfosit-limfosit
menjadisel-T atau sel B. Sel T mempunyai reseptor khusus terha dap antigen
tertentu,sedangkan sel B akan mengeluarkan antibodi yang dikenal sebagai imunoglobulin
yangakan berikatan secara khas pula dengan antigen. Modus penularan ialah cara ataumetode
penularan penyakit yang biasanya terjadi. Pada umumnya, cara penularanpenyakit parasit
adalah secara kontak langsung, melalui mulut (food-borne parasitosis),melalui kulit, melalui
plasenta, melalui alat kelamin dan melalui air susu. Sumberpenularan bagi penyakit parasit,
seperti halnya bagi penyakit menular lain terjadi dariinang yang satu ke inang yang lain.
Penularan dapat juga dari sumber penyakit kepadainang baru. Adapun yang dapat berlaku
sebagai sumber penularan penyakit parasitialah organisme baik hewan maupun tumbuhan
dan benda mati seperti tanah, air,makanan dan minuman.Ekologi ParasitEkologi parasit
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara parasit denganlingkungan habitatnya,
terutama mengenai distribusi parasit dengan sumbermakanannya dan interaksi jenis-jenis
parasit dalam satu habitat. Parasit yang terdapatdi dalam tubuh inang, mungkin terdapat di
dalam sistem pencernaan, sistem sirkulasi,sistem respirasi atau alat-alat dalam tubuh seperti
hati, ginjal, otak dan limpa.Biometeorologi adalah ilmu tentang atmosfer dan segala
fenomena-fenomenanya/ilmutentang cuaca yang berhubungan dengan data kehidupan. Faktor
meteorologi yangberpengaruh pada kelangsungan hidup parasit adalah:a. Data
biometeorologib. Penguapan airc. Kandungan air dalam tanah.Pengaruh Faktor Cuaca
terhadap Siklus Hidup ParasitPengaruh jumlah hujan dan temperatur terhadap kelangsungan
hidup suatu jenisparasit berbeda, sebagai contoh Nematoda parasit membutuhkan lebih
sedikit curahhujan dibandingkan dengan Trematoda. Trematoda membutuhkan jumlah air
yanglebih banyak dibandingkan dengan Nematoda sebab untuk menetaskan
miracidiumdiperlukan genangan air. Demikian juga pada telur cacing nematoda umumnya
lebihtahan terhadap temperatur yang lebih tinggi daripada Trematoda dan Cestoda, tetapi.
Fenomena hidup parasitis adalah hidup bersama antara dua organisme yang berbeda
spesies, dimana organisme yang satu hidup pada atau didalam tubuh organisme yang lain
untuk mendapat makanan tanpa ada konpensasi apapun, baik bersifat sementara atau
permanent. Organisme yang mendapat makanandisebut PARASIT sedangkan organisme
yang kehilangan makanan disebut HOSPES . Anak yang masih di dalam kandungan atau
anak yang sedang menyusu walaupun hidup dan mendapat makanan dari induknya, karena
sama spesies sehingga tidak termasuk parasit.
Parasit berasal dari kata “Parasitus” (Latin) = “Parasitos” (Grik), yang artinya
seseorang yang ikut makan semeja. Mengandung maksud seseorang yang ikut makan
makanan orang lain tanpa seijin orang yang memiliki makanan tersebut. Jadi Parasit adalah
organisme yang selama atau sebagian hayatnya hidup pada atau didalam tubuh organisme
lain, dimana parasit tersebut mendapat makanan tanpa ada konpensasi apapun untuk
hidupnya. Dari pengertian tersebut, pada awalnya : Cacing, Protozoa, Artopoda, Virus,
Bakteri dan Jamur termasuk kedalam Parasit, tetapi karena telah mengalami perkembangan
yang sangat pesat, maka Virologi, Bakteriologi, Mikologi dan di beberapa Negara
Entomologi (Artropoda) telah tumbuh menjadi disiplin ilmu tersendiri.
1. Protozoa
Protozoa ialah hewan bersel satu yang dapat hidup secara mandiri atau berkelompok.
Tiap Protozoa merupakan satu sel yang merupakan kesatuan yang lengkap, baik
dalam susunan maupun dalam fungsinya.

 CARA BERKEMBANG BIAK


Protozoa mempunyai dua cara reproduksi (berkembang biak) yaitu:
a. Cara aseksual
b. Cara seksual

 CARA SEKSUAL
Berupa perkawinan antara mikrogamet dan makrogamet.zigot (zygosis = menjadi
satu) → ookinet → ookista (di dalamnya terbentuk sporozoit, proses ini disebut
sporogoni)

 CARA ASEKSUAL
Protozoa akan mengadakan pembelahan diri yang dimulai dari kariosom, kemudian
nukleus dan seterusnya sitoplasma. Biasanya dari satu parasit menjadi dua dan
seterusnya. Cara ini disebut pembelahan biner (binary fission) dan cara ini hanya terjadi
pada bentuk Trofozoit (vegetatif).
 Cara perkembangbiakan satu sel menjadi dua ini disebut juga sebagai endodiogenik,
yaitu satu inti akan membelah menjadi dua, lalu diikuti oleh sitoplasma. Ada lagi
perkembangbiakan yang disebut dengan endopoligenik, yaitu inti membelah menjadi
banyak, lalu diikuti oleh sitoplasma. Dalam hal ini, satu sel akan berkembangbiak
menjadi beberapa sel baru.Perkembangbiakan dimana satu inti membelah menjadi
banyak dan diikuti pembelahan sitoplasma, hingga terbentuk merozoit yang banyak,
perkembangbiakan ini disebut skizogoni

 KLASIFIKASI PROTOZOA (CHATTERJEE, 1969)


Protozoa yang berperan sebagai parasit pada manusia dalam dunia kedokteran dibagi
dalam 4 kelas, yaitu:
1. Kelas Rhizopoda
2. Kelas Flagellata = Mastigophora (mastix = cambuk, phoros = mengandung)
3. Kelas Ciliate (cilia = bulu)
4. Kelas Sporozoa

2. METAZOA
Klasifikasi metazoa dibagi menjadi 2 kelas:
1. Helminthes
Klasifikasi:
a. Filum Nemathelminthes
Cacing benang, yaitu yang berbadan bulat panjang (silindris), mempunyai rongga
badan, dan berjenis kelamin terpisah jantan dan betina), terdiri atas:
1). Nematoda Intestinal
2). Nematoda Jaringan

b. Plathyhelminthes
Cacing pipih, tidak mempunyai rongga badan, dan biasanya mempunyai alat kelamin
ganda atau hermafrodit, terdiri atas:
1). Trematoda (Cacing Daun)
Trematoda merupakan cacing berbentuk daun.Bersifat hermaprodit kecuali
Schistosoma. mempunyai batil isap mulut & perut, pada manusia hidup sebagai
endoparasit, Hospes definitif : manusia, hewan (kucing, anjing, kambing, sapi, babi,
tikus, burung, harimau dll).
Ciri – ciri Trematode:
a. Parasit
b. Tiap individu menghasilkan 500.000 butir telur
c. Panjang 2-5 cm, lebar 1 cm
d. Hemaprodit
e. Permukaan tubuh dilapisi kutikula
f. Memiliki 1 atau lebih alat isap yang dilengkapi gigi kitin
g. Usus bercabang tanpa anus
h. Sistem ekskresi dan saraf sama
i. Turbellaria
2). Cestoda (Cacing Pita)
Ciri – ciri Cestode yaitu:
a. Parasit pada manusia atau vertebra
b. Panjang sampai 3 m
c. Scolek mempunyai 4 alat penghisap (sucker)
d. Memiliki kait (rostelum) yang terbuat dari kitin
e. Tubuh bersegmen/proglotoid (matur-imatur-prog.Grovit)
f. Satu progloid menghasilkan 1000 telur
g. Sistem reproduksi hemaprodit

2. Antropoda
Hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan bersegmen. Istilah Arthropoda berasal
dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos
yang berarti kaki.
Ciri – Ciri Antropoda:
a. Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar
(eksoskeleton) keras, dan ekor.
b. Tubuh yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmensegmen
c. Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat
kitin
d. Memiliki ukuran tubuh yang beragam
e. Bentuk tubuh simteris bilateral
f. Sifat hidup arthropoda adalah parasit, hetertropik, dan hidup dengan bebas
g. Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
h. Bereproduksi secara aseksual dan seksual
i. Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai adri mulut, kerongkongan, usus,
dan anus
j. Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara
k. Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak
mengandung hemoglobin melainkan hemosianin

RANGKUMAN CESTODA

A. Pengertian Cestoda
Cestoda ( Cestoidea ) adalah nama yang diberikan untuk kelas cacing pipih
parasit , dari filum Platyhelminthes. Spesies yang paling terkenal biasa disebut cacing
pita. Semua cestoda adalah parasit dan sejarah hidup mereka bervariasi, tetapi
biasanya mereka tinggal di saluran pencernaan vertebrata dalam bentuk dewasa, dan
sering dalam tubuh spesies lain dari hewan sebagai remaja. Lebih dari seribu spesies
telah dijelaskan , dan semua spesies vertebrata dapat menjadi inang bagi setidaknya
satu spesies cacing pita.

B. Ciri – Ciri Umum


a. Cacing dewasa hidup di saluran usus dan
larva di jaringan vertebrata & invertebrata.
b. Bentuk badan pipih dorsoventral, memanjang
seperti pita, bersegmen (proglotid >>> dewasa
(berisi reproduksi ♀ & ♂)
c. Tdk mempunyai alat cerna
d. Tubuh t.a. skolek (ujung bgn anterior yg berubah
menjadi alat pelekat >>> kait-kait & alat isap) ,
leher dan strobila
e. Hermafrodit
f. Reproduksi :
• Ovipar
• Kadang-kadang berbiak dalam bentuk larva
g. Infeksi umumnya oleh larva dalam kista.

C. Sifat – Sifat Umum Cestoda


a. Badan cacing dewasa terdiri dari:
1. Skolek (kepala >>> alat utk melekat, dilengkapi dgn batil isap/lekuk isap)
2. Leher (tempat pertumbuhan badan)
3. strobila (badan yg trdr segmen-segmen (proglotid)
b. Sistem reproduksi: Hermaprodit
c. Telur dilepaskan bersama proglotid/tersendiri melalui lubang uterus)
d. Embrio di dlm telur (onkosfer >> embrio heksakan)

D. Morfologi dan Siklus Hidup


Cacing dewasa:
◦ Panjang sampai 10 meter, t.a. 3000-4000 proglotid.
◦ Skolek : seperti sendok, mempunyai dua lekuk isap
◦ Proglotid :
 Lebar lebih panjang dari panjangnya
 Lubang uterus di bagian tengah proglotid
 Mempunyai lubang uterus
 Uterus panjang berkelok-kelok membentuk roset.

RANGKUMAN NEMATODA

A. Pengertian Nematoda
Pengertian Nematoda adalah cacing yang berbentuk bulat panjang (gilik) atau seperti
benang. Istilah Nematoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu
nema yang berarti berenang dan ode yang berarti seperti. Nematoda merupakan heawn
tripoplastik dan pseudoselomata (berongga tubuh semu).
B. Ukuran dan Bentuk Tubuh Nematoda
Nematoda mempunya bentuk tubuh dan ukuran yang beragam mulai dibawah ukuran
1mm hingga lebih dari 1 m. Nematoda hidup di air tawar dan darat, umumnya berukuran
kurang dari 1mm, sedangkan hidup di laut mencapai 5 cm. Cacing betina berukuran lebih
besar yang dibandingkan dengan cacing jantan. Individu jantan mempunyai ujung
posterior yang berbentuk kait. Nematoda mempunyai bentuk segmen dengan tubuh
silindris atau bulat panjang (gilik), dan tidak bersegmen. Bagian dari anterior atau daerah
mulut tampak simetri radial, dan semakin ke arah posterior membentuk ujung yang
meruncing.

C. Struktur dan Fungsi Tubuh Nematoda


Struktur Nematoda : Nermatoda mempunyai tiga lapisan embrionik, yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm. Tubuhnya mempunyai rongga tubuh yang semu. Permukaan
tubuh ditutupi oleh lapisan kutikula yang keras dan transparan. Cacing yang hidup secara
parasit di saluran pencernaan inang dengan memiliki lapisan kutikula lebih tebal yang
dibanding dengan cacing yang hidup bebas. Di bawah lapisan kutikula cacing, terdapat
epidermis yang biasanya terdiri dari sel-sel. Dinding tubuh dari Nematoda tersusun dari
otot longitudinal yang kontraksinya menghasilkan gerakan memukul seperti cemeti.
Pseudoselom yang berisi cairan dengan fungsi sebagai rangka hidrostatikdan menunjang
gerakan meliuk-liuk.

D. Fungsi Tubuh Nematoda


1. Sistem Pencernaan Nematoda: Nematoda memiliki sistem pencernaan yang
lengkap, mulai dari mulut, dfaring, esofagus (gelembung faring), usus, dan anus.
Mulut terletak di ujung anterior dan di sekitarnya terdapat tiga atau enam bibit, papila,
dan seta. Mulut yang berhubungan dengan buccal capsule atau rongga mulut yang
terkadang dilengkapi dengan rahang yang kuat. Nematoda karnivor atau herbior
memiliki stilet yang berbentuk seperti jarum suntik atau gigi dalam rongga mulutnya,
dan berfungsi untuk menusuk dan menghisap sari makanan dari tanaman atau
mangsanya. Nematoda mempunyai usus panjang sebagai tempat penyerapan sari
makanan, rektumnya pendek, dan diakhiri oleh anus yang terletak di bagian posterior.
2. Sistem Peredaran Darah dan Pernapasan Nematoda: Nematoda tidak mempunya
sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Transportasi dan pertukaran zat terjadi
secara difusi.
3. Sistem Ekskresi Nematoda: Nematoda mempunyai alat ekskrei yang berupa sistem
sel kelenjar dengan saluran atau tanpa saluran. Pada spesies yang hidup di laut, alat
ekskrei berupa kelenjar renet (renette gland) yang terletak di dekat faring, berjumlah
satu atau dua.
4. Sistem Alat Idra Nematoda: Nematoda mempunya alat indra yang berupa sensilia,
papila, seta, amfid, dan phasmid. Serta terdapat di bagian kepala dan seluruh
permukaan tubuh. Kemoresptor terdapat di amfid (kepala) dan phasmid (ujung
posterior). Nematoda hidup bebas dengan mempunyai bintik mata. Sistem saraf
berupa lingkungan saraf yang mengelilingi esofagus, atau dengan berhubungan
dengan enam benang saraf anterior dan empat atau lebih benang saraf posterior.

E. Cara Hidup dan Habitat Nematoda


Nematoda banyak hidup bebas di alam dan mempunyai daerah penyebaran yang luas,
mulai daerah kutub yang dingin, padang pasar, sampai ke laut yang dalam. Nematoda
sangat mudah ditemukan di laut, air tawar, air payau maupun tanah. Nematoda hidup
bebas dengan memakan sampah organik, bangkai, kotoran hewan, tanaman yang
membusuk, ganggang, jamur, dan hewan kecil lainnya. Tetapi banyak juga yang hidup
parasit pada hewan, manusia, bahkan tumbuhan. Nematoda hidup parasit manusia
ditemukan di sejumlah organ, seperti anus, usus halus, paru-paru, mata, pembuluh darah,
dan pembuluh limfah.

F. Ciri-Ciri Nematoda
 Berbentuk bulat panjang (gilik) atau mirip dengan benang
 Hewan tripoblastik dan Pseudoselomata (berongga tubuh semu)
 Hidup bebas dengan memakan sampah organik, kotoran hewan, tanaman yang
membusuk, ganggang, jamur, dan hewan kecil lainnya.
 Hidup parasit di hewan, manusia, dan tumbuhan.
 Dapat ditemukan di air tawar, air laut, dan air payau serta di tanah.
 Terdapat di organ seperti, anus, usus halus, pembuluh darah, pembuluh limfa,
jantung, paru-paru, dan mata.
 Berukuran bervariasi mulai dari hidup di air tawar dan darat berukuran kurang dari 1
mm, sedangkan di laut hidup mencapai 5 cm.
 Cacing betina lebih besar dari pada cacing jantan.
 Bentuk tubuh silindris atau bulat panjang (gilik). dan tidak bersegmen.
 Bagian anterior atau daerah mulut tampak simetri radial
 Semakin ke arah posterior membentuk ujung yang meruncing

G. Klasifikasi Nematoda
Nematoda dibagi dalam beberapa kelas antara lain Adenophorea dan Secernentea.

1. Adenophorea
Anggota kelas dari Adhenophorea tidak mempunyai phasmid (organ kemosreseptor)
sehingga disebut dengan Aphasmida. Banyak dari anggota Adenophorea yang hidup
bebas, tetapi menjadi parasit di berbagai hewan. Contohnya Trichuris ovis sebagai parasit
di domba.
Cacing Trichinella spiralis menjadi parasit di usus karnivor dan manusia. Cacing yang
menyebabkan penyakit trikinosis. Setelah cacing dewasa kawin, cacing jantan mati,
sedangkan cacing betina menghasilkan larva. Larva memasuki sel-sel mukosa dinding
usus kemudian mengikuti peredaran darah hingga ke otot lurik. Dalam otot lurik, larva
membentuk sista. Manusia mengalami infeksi cacing jika cacing dimakan yang kurang
matang dan mengandung sista. Penyakit trikinosis ditandai dengan rasa mual yang hebat
dan terkadang menimbulkan kematian ketika larva menembus otot jantung.

2. Secernentea
Secernentea disebut dengan Phasmida, karena terdapat anggota spesiesnya
mempunyai phasmid. Banyak anggota kelas hidup dalam tubuh vertebrata, serangga dan
tumbuhan. Berikut uraian mengenai contoh-contoh spesies Secernentea

a. Ascaris Lumbricoides (Cacing Perut)


Ascaris lumbricoides adalah parasit usus halus manusia yang menyebabkan penyakit
askariasis. Infeksi cacing perut menyebabkan penderita mengalami kekurangan gizi.
Tubuh pada bagian anterior cacing mempunya mulut yang dengan dikelilingi tiga bibir
dan gigi-gigi kecil. Cacing betina memiliki ukuran panjang sekitar 20-49 cm, dengan
diamater 4-6 mm, di bagian ekor runcing lurus, dan dapat menghasilkan 200.000 telur per
hari. Cacing jantan berukuran panjang sekitar 15-31 cm, dengan diameter 2-4 mm, bagian
ekor runcing melengkung, dan di bagian anus terdapat spikula yang berbentuk kait untuk
memasukkan sperma ke tubuh betina.
Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan telur. Telur kemudian keluar
bersama tinja. Telur mengandung embrio terletan bersama-sama dengan makanan yang
terkontaminasi. Di dalam usus inang, telur menetas menjadi larva. Larva selanjutnya
menembus dinding usus dan masuk ke daerah pembuluh darah, jantung, paru-paru,
faring, dan usus halus hingga cacing dapat tumbuh dewasa.

b. Ancylostoma Duodenale (Cacing Tambang)


Anylostoma duodenale disebut cacing tambang karena sering ditemukan didaerah
pertambangan, misalnya di Afrika. Spesies cacing tambang di Amerika yaitu Necator
americanus. Cacing yang hidup parasit di usus halus manusia dan mengisap darah
sehingga dapat menyebabkan anemia bagi penderita ankilostomiasis.

Cacing tambang dewasa betina yang berukuran 12 mm, mempunyai organ-organ kelamin
luar (vulva), dandapat menghasilkan 10.000 sampai 30.000 telur per hari. Cacing jantan
yang berukuran 9 mm dan mempunyai alat kopulasi di ujung posterior. Di ujung anterior
cacing terdapat mulut yang dilengkapi 1-4 pasang gigi kitin untuk mencengkeram dinding
usus inang.

Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan telur. Telur keluar bersama feses
(tinja) penderita. Di tempat yang becek, telur menetas dan menghasilkan larva. Larva
masuk ke tubuh manusia dari pori-pori telapak kaki. Larva mengikuti aliran darah menuju
jantung, paru-paru, faring, dan usus halus hingga yang tumbuh dewasa.

c. Oxyuris Vernicularis (Cacing Kremi)


Oxyuris vermicularis atau Enterobius vermicularis (cacing kremi) berukuran 10-15 mm.
Cacing yang hidup di usus besar manusia, khususnya pada anak-anak. Cacing dewasa
betina menuju ke dubur pada malam hari untuk bertelur dan mengeluarkan suatu zat yang
menyebabkan rasa gatal. Rasa gatal menyebabkan penderita menggaruknya sehingga
telur cacing mudah terselip di buku-buku. Telur cacing dapat tertelan kembali pada saat
penderita makan. Di usus, telur akan menetas menjadi cacing kremi baru. Cara penularan
cacing kremi tersebut disebut dengan autoinfeksi.

d. Wuchereria Bancrofri (Cacing Filaria atau Cacing Rambut)


Wuchereria bancrofti yang hidup parasit di kelenjar getah bening (limfa). Cacing
menyebabkan penyakit kaki gajah (elephantiasis). atau filariasis. Cacing dewasa
berdiameter 0,3 mm. Cacing betina berukuran panjang 8 cm dan jantan berukuran
panjang 4 cm.

Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan mikrofilaria. Di siang hari,


mikrofilaria berada di pembuluh darah yang besar dan malam hari pinadh ke pembuluh
darah kecil di bawah kulit. Bila nyamuk perantara (Culex, Anopheles Mansonia atau
Aedes) menggigit di malam hari, mikrofilaria bersama darah masuk ke perut nyamuk.
Mikrofilaria menembus dinding usus nyamuk menuju ke otot toraks dan
bermetamorfosis. Setelah mencapai ukuran 1,4 mm, mikrofilaria pindah ke belalai
nyamuk, dan siap ditularkan ke orang lain. Cacing akan menggulung di kelenjar limfa
dan tumbuh hingga dewasa. Cacing deawasa yang berjumlah banyak akan menghambat
sirkulasi getah benang, sehingga setelah beberapa tahun mengakibatkan pembengkakan
kaki.

e. Onchorcerca Volvulus
Onchorcea vovulus merupakan cacing mikroskospis penyebab onchocerciasis (river
blindness) yang mengakibatkan kebutaan. Vektor pembawa adalah lalat kecil pengisap
darah black fly (simulium). Cacing banyak terdapat di Afrika dan Amerika Selatan.

H. Reproduksi Nematoda
Nematoda bereproduksi secara seksual. Umumnya diesis atau gonokoris, yaitu organ
kelamin jantan dan betina yang terdapat di individu berbeda. Fertilisasi terjadi secara
internal di dalam tubuh cacing betina. Telur yang sudah dibuahi memiliki cangkang yang
tebal dan keras. Di permukaan cangkang mempunyai pola yang spesifik digunakan untuk
proses identifikasi jenis cacing yang menginfeksi manusia melalui pengamatan telur
cacing pada tinja. Telur menetas menjadi larva yang berbentuk mirip induknya. Larva
mengalami molting atua pergantian kulit sampai empat kali. Cacing dewasa tidak
mengalami pergantian kulit, tetapi tubuhnya tumbuh membesar.

Daur hidup dari nematoda adalah memerlukan satu inang atau lebih, seperti Wuchereria
banchrofti (cacing filaria) memiliki inang utama manusia dan inagn perantara nyamuk.
Oxyuris vermicularis (cacing kremi) yang hanya membutuhkan satu inang manusia dan
tidak memerlukan inang perantara.

I. Peranan Nematoda
Umumnya Nematoda merugikan karena hidup parasit dan menyebabkan berbagai
penyakit pada manusia dan di tumbuhan, contohnya Globodera Rostochiensis yang
menjadi parasit pada tanaman kentang dan tomat, dan sebagai vektor dari virus sebagian
tanaman pertanian. Tetapi ada juga Nematoda yang menjadi predator hama, misalnya ulat
tanah, Caenorhabditis elegans merupakan Nematoda yang hidup bebas di tanah, telah
lama digunakan sebagai organisme model untuk penelitian mengenai perkembangan
hewan, termasuk perkembangan saraf, karena mudah dikembangbiakkan dan mudah
dianalisis struktur genetiknya. NASA bahkan menggunakan Caenorhabditis elegans
untuk meneliti dampak dari gravitasi nol pada perkembangan otot dan fisiologinya
dengan mengirim sampel cacing tersebut ke luar angkasa selama dua minggu.

CONTOH SOAL
1. Parasit yang termasuk zoonesis adalah
a. Wucheria
b. Ancylostoma Duodenale
c. Brugia Malayi
d. Brugi Trimori
e. Ascaris

2. Berikut yang termasuk dalam filum Platyhelminthes yang memiliki ciri-ciri endoparasit
dan memiliki 2 inang atau lebih adalah
a. Cestoda
b. Artropoda
c. Nematode
d. Trematoda
e. Protozoa

3. Rongga untuk mengeluarkan sisa makanan cair yang dilakukan dengan berdenyut pada
Paramecium disebut ….
a. vakuola
b. vakuola makanan
c. vakuola berdenyut
d. nukula
e. Nukleus

4. Vakuola berdenyut atau vakuola kontraktil berfungsi untuk ….


a. bernapas
b. peredaran darah
c. mengeluarkan sisa makanan cair
d. berkembang biak
e. mengeluarkan sisa makanan padat

5. Tubuh yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati disebut ….
a. talus
b. kormus
c. lumut
d. Algae
e. tumbuhan hijau

6. Budi dan kawan-kawannya mengamati sesuatu makhluk kecil yang bergerak-gerak,


dengan ciri-ciri gerakan sangat cepat, mempunyai bulu cambuk, dan hanya terdiri dari satu
sel sehingga Budi dan kawan-kawan berkesimpulan bahwa makhluk hidup kecil ini adalah
….
a. Ciliata
b. Sporozoa
c. Foraminifera
d. Rhizopoda
e. Flagellata

7. Pembelahan inti yang membentuk massa berinti banyak disebut …


a. oogami
b. isogami
c. sinoit
d. singami
e. Anisogami

8. Kaki semu merupakan alat gerak pada ….


a. Flagellata
b. Cilliata
c. Sporozoa
d. Rhizopoda
e. bulu getar

9. Pada siang hari, di dalam kolam air tawar yang juga ditumbuhi ganggang terdapat
gelembung-gelembung yang menempel di dinding kolam. Gelembung udara ini berisi gas ….
a. nitrogen
b. oksigen
c. karbon dioksida
d. karbon monoksida
e. Amonia

10. Protozoa yang beralat gerak berupa rambut getar adalah kelompok ….
a. Flagellata
b. Cilliata
c. Sporozoa
d. Rhizopoda
e. Vakuola

Anda mungkin juga menyukai