OLEH PENULIS :
1. AMSINA (21531175)
4. RAUDAH (21531330)
(2017)
i
LEMBAR PERSETUJUAN
AISYIYAH MALANG
Oleh Penulis :
1. Amsina (21531175)
4. Raudah (21531330)
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, itulah kiranya kata yang patut kita ucapkan atas kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan segala rahmat dan nikmatnya berupa
laporan ini dengan baik. Laporan Praktek Kerja Lapangan ini bersumber dari
semua data yang kami peroleh dalam melaksanakan semua kegiatan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) I yang mulai dilakukan tanggal 21 Agustus 2017 s/d 16
Laporan hasil praktek kerja lapangan ini disusun sebagai bukti bahwa kami
Malang. Praktek ini kami gunakan sebagai sarana untuk menyalurkan pemahaman
kami tentang materi Sistem Rekam Medis yang kami peroleh dari pembelajaran di
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Malang jurusan D-III Perekam Medis dan
masih banyak kekurangannya, baik dari segi penyusunannya maupun dari segi
bahasanya. Maklumlah pepatah menyatakan tak ada gading yang tak retak. Maka
dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
iii
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. DR. H. Taher Alhabsyi selaku ketua yayasan Sekolah Tinggi
2. Ibu DR. Hj. Tri Murni, M.si selaku Dekan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
(STIA) Malang.
4. Bapak Dr.H. Hartojo Sp.PK (K), selaku direktur Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Lapangan.
5. Bapak Farid Effendi Amd.RMIK, selaku Kepala Sub bagian Rekam Medis
6. Seluruh staf dan karyawan Sub Bagian Rekam Medis di Rumah Sakit Islam
Aisyiyah Malang.
telah membantu dalam pembuatan laporan PKL ini yang tidak dapat kami
8. Teristimewa orang tua kami tercinta, ayahanda dan ibunda yang telah
Dari sinilah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
baik lagi.
iv
Akhirnya, kami berharap laporan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini
berguna bagi semua pihak yang membacanya. Dan semoga Allah SWT
senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah
Penulis
v
DAFTAR ISI
Hal
COVER....................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
vi
BAB II HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN I......................................................5
2.2.3 Coding..........................................................................................21
2.2.4 Indeksing.......................................................................................23
2.2.5 Labelling........................................................................................23
vii
2.2.5.3 Prosedur Labelling.................................................................24
2.2.7 Filing/Penjajaran...........................................................................25
3.1 Kesimpulan................................................................................................37
3.2. Saran.........................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................40
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 2.1 Fowchart Alur Pasien Rawat Inap RSI Aisyiyah Malang..................42
x
BAB I
PENDAHULUAN
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam medis adalah siapa, apa, dimana dan bagaimana perawatan pasien
selama dirumah sakit, untuk melengkapi rekam medis harus memiliki data yang
Dalam sistem pengelolaan rekam medis disetiap rumah sakit baik milik
swasta maupun pemerintah harus selalu mengacu pada pedoman atau petunjuk
teknis pengelolaan rekam medis yang dibuat oleh rumah sakit yang bersangkutan,
sehingga fungsi pengolahan rekam medis di rumah sakit bisa terlaksana dengan
baik. Adapun fungsi dari rekam medis adalah untuk menyimpan data dan
informasi pelayanan yang diberikan kepada pasien yang pada dasarnya bisa
rumah sakit, yaitu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit itu
sendiri.
1
Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang yang beralamatkan di jalan Sulawesi
rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat. Selalu berusaha semaksimal mungkin
Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang selalu berpedoman pada buku petunjuk
Kerja Lapangan (PKL) I di Sub Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Islam Aisyiyah
(PKL) I yang membahas tentang Laporan Praktek Kerja Lapangan I di Sub Bagian
Malang.
2
1.2.1.2. Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat :
Gawat Darurat.
berkas rekam.
penerapannya di lapangan.
3
1.2.2.2. Bagi Institusi Pendidikan
maupun penelitian dibidang rekam medis dan informasi kesehatan terutama dalam
pelayanan kesehatan dan peningkatan kinerja petugas rekam medis di masa yang
Malang, yang terletak di Jl. Sulawesi No 16, Kasin, Klojen, Kota Malang, Jawa
Timur 65117.
Agustus 2017 dan berakhir tanggal 16 September 2017 dengan mengikuti hari dan
jam Kerja Organisasi/Sub Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Malang.
4
BAB II
RSI Aisyiyah, merupakan sebuah Amal Usaha di bidang kesehatan milik Pimpinan
5
dengan dasar pendirian Surat Keputusan Walikotamadya KDH Tingkat II Malang
dan peningkatan status Balai Kesehatan menjadi sebuah rumah sakit umum yang
ditandai dengan peresmian oleh Sekretaris Wilayah Daerah Malang yang mewakili
Walikotamadya KDH Tingkat II Malang pada tanggal 29 Agustus 1987, dan tanggal
Sakit Islam Aisyiyah Malang semakin memantapkan posisi RSI Aisyiyah Malang
berupaya terus melengkapi diri dengan fasilitas dan sarana kesehatan yang
akhir tahun 2009, luas tanah Rumah Sakit Islam Aisyiyah telah berkembang
menjadi 5.553 m2, dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 82 tempat tidur dan
telah mampu memberikan layanan paripurna yang terdiri dari layanan preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif dengan sentuhan dan nuansa Islami yang
awal berdirinya berlokasi di Jalan Sulawesi 16, kini memperluas lahan dan
jalan ketiga lokasi tersebut berbeda, tetapi secara kewilayahan ketiganya berada
6
- Sejarah Sub Bagian rekam Medis RSI Aisyiyah Malang
a. Rekam medis ada sejak berdirinya rumah sakit RSI Aisyiyah pada tahun
Rawat Jalan, Unit Gawat Darurat. Menjadi bagian dari kesekretariatan /tata
e. Data pasien untuk pelaporan rutin sebagian diambil dari database RME
2.1.2 Visi, Misi, Motto Dan Tujuan Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Malang
7
b. Misi Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang
Layananku ibadahku.
pihak,
8
2.1.3 Fasilitas Unit Kerja Sub Bagian Rekam Medis
1. Sarana
e. Komputer
2. Prasarana
b. Tempat informasi
d. Ruang kantor
e. Tempat dokumen
adalah yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien. Pengisian dokumen rekam medis dilakukan
9
2. Isi Rekam Medis
berikut :
1) Identitas pasien
riwayat penyakit.
5) Diagnosis
6) Rencana penatalaksanaan
10) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan
1) Identitas pasien
2) Anamnesis
3) Pemeriksaan fisik
4) Diagnosis
10
5) Tindakan/pengobatan
6) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan
1) Identitas pasien
riwayat penyakit
7) Diagnosis
8) Pengobatan/tindakan
10) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
11
3. Tujuan Rekam Medis
berkesinambungan.
12
2.1.5 Struktur Organisasi Sub Bagian Rekam Medis RSI Aisyiyah
Malang
MKMM PDM
DIREKTUR DEWAN
KEPALA BAGIAN
KESEKRETARIATAN DAN
REKAM MEDIS
KEPALA SUB
BAGIAN REKAM
MEDIS
13
2.2. Deskripsi Hasil PKL I
Pratek Kerja Lapangan (PKL) I di sub bagian rekam medis Rumah Sakit Islam
berlangsungnya PKL I :
14
1. Pasien Baru
pendaftaran pasien baru untuk mendapatkan data sosial pasien yang akan
dimasukkan dalam komputer. Setiap pasien baru akan memperoleh nomor rekam
medis, kemudian pasien akan diberi kartu berobat yang harus dibawa setiap kali
2. Pasien Lama
identitas pasien sesuai dengan nomor rekam medis yang tercantum dalam kartu
berobat.
merupakan pelayanan pertama kali yang diterima pasien saat tiba di rumah sakit.
Disinilah pasien mendapatkan kesan baik ataupun sebaliknya. Tata cara melayani
pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan petugas dengan sikap yang
untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap (Feste, 1987). Berdasarkan DEPKES,
1997.
15
4) Mencetak kartu pasien
nomor pasien
2) Membuat tracer
di TPP II.
16
a. Sub Sistem TPP Rawat Inap
1) Formulir pendaftaran pasien baru di isi oleh pasien atau keluarga pasien
2) Data sosial pada formulir pendaftaran (pasien baru) dan data sosial pada
17
a. Sub Sistem TPP Instalasi Gawat Darurat
kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera atau pertolongan
1) Pasien mendaftar di TPP IGD yang menyatu dengan TPP Rawat Inap. Jika
pasien dalam keadaan darurat pasien bisa langsung masuk IGD baru
b. Pasien diberikan nomor rekam medis dan dibuatkan kartu berobat yang
e. Bagi pasien askes membawa kartu askes dan surat rujukan dari
puskesmas.
f. Bagi pasien askin membawa kartu askin, dan surat rujukan dari
puskesmas.
berobat.
18
c. Bagi pasien askes membawa kartu askes dan surat rujukan dari
puskesmas.
yang sudah pulang secara berurutan sesuai dengan standar urutan yang telah
b) Merapikan, dalam hal ini dokumen rekam medis yang rusak dan robek.
tertulis dalam daftar isi rekam medis. Bila ada yang tidak sesuai dengan
b. Bila ada berkas yang robek, rusak, maka dilakukan perbaikan dengan
19
c. Berkas yang dicek kelengkapan isinya meliputi: tanggal pulang, jam pulang,
kelengkapan formulir.
e. Dan apabila tidak lengkap maka berkas rekam medis akan dikembalikan
ekspedisi.
tertulis pada sensus harian, jumlah dokumen rekam medis, yang diterima
20
g. Bila dokumen rekam medis belum lengkap, tulis ketidak lengkapannya
h. Bila sudah lengkap, dokumen rekam medis bersama- sama kartu kendali
i. Sensus harian diserahkan kefungsi analis dan pelaporan untuk diolah lebih
lanjut.
2.2.3 Coding
angka atau kombinasi huruf dan angka yang mewakili komponen data.
cidera, gejala dan faktor yang mempengaruhi kesehatan serta untuk meningkatkan
mutu informasi dalam rekam medis, dan coding harus dibuat sesuai dengan
21
2.2.3.3 Dasar Coding
Sakit Islam Aisyiyah Malang selain memberi kode penyakit, tindakan yang
1. Diagnosa utama
2. Diagnosa komplikasi
5. Tindakan/operasi
X, selalu dimulai dari ICD-X vol.3 yang berisi alfabetikal penyakit atau
urutan penyakit berdasarkan abjad, dan dirujuk ke ICD-X vol.1 yang berisi
22
perincian dan keterangan dari kode-kode penyakit, untuk memastikan
3) Bila ada diagnosa yang ditulis tidak terbaca, tidak jelas, maka dirujuk ke
2.2.4 Indeksing
operasi yang sudah dibuat ke dalam indeks-indeks pada kartu katalog atau
dilakukan lagi, karena sudah dilakukan otomatis secara komputerisasi saat proses
input data.
2.2.5 Labelling
Labeling adalah proses pemberian label nomor rekam medis dan tanda-
tanda khusus.
penyimpanan
3) Untuk memberi tanda bahwa rekam medis telah melalui proses assembling
23
2.2.5.3 Prosedur Labelling
1) Rekam medis yang lengkap telah melalui proses assembling yang telah
2) Tempelkan label nomor sesuai nomor rekam medis pada bagian yang telah
3) Label nomor rekam medis dimulai dari angka 0 sampai angka 9 yang
pasien antara yang tercantum pada berkas rekam medis dengan data yang ada di
dalam komputer.
24
2.2.6.2 Tujuan Input Data
Untuk membuat salinan ringkasan rekam medis pasien yang berguna bagi
pencarian data rekam medis pasien dan juga sebagai dasar bagi pelaporan baik
2) Cocokkan dan lengkapi data identitas pasien yang ada di komputer dengan
data yang ada di formulir pendaftaran pasien baru dan surat keterangan
identitas pasien.
4) Petugas input data memberikan paraf pada sisi kanan kode diagnosa di
berkas rekam medis yang telah di input, sebagai tanda bahwa berkas
2.2.7 Filing/Penjajaran
Filling adalah suatu kegiatan menata berkas rekam medis pada tempat
25
2.2.7.2 Tujuan Filing/Penjajaran
perlukan.
3) Mudah dalam perawatan arsip sehingga berkas rekam medis pasien tidak
mudah rusak.
1) Petugas rekam medis harus melihat 2 angka pertama (primary digits) dari
nomor rekam medis dan membawa berkas rekam medis tersebut pada rak
Malang
26
Disini digunakan nomor rekam medis dengan 6 angka, yang
Angka pertama adalah kelompok 2 angka yang terletak paling awal, angka kedua
adalah kelompok 2 angka yang terletak ditengah dan angka ketiga adalah
Contoh :
Kelebihannya yaitu :
Kekurangannya yaitu :
lama disimpan.
27
Di RSI Aisyiyah Malang pada saat melakukan penjajaran di rak
dan membawa rekam medis tersebut ke daerah rak penyimpanan untuk kelompok
angka – angka pertama yang bersangkutan. Pada kelompok angka pertama ini
rekam medis disesuaikan urutan letaknya menurut angka kedua, kemudian rekam
medis disimpan di dalam urutan yang sesuai dengan kelompok angka ke tiga,
1. Definisi
2. Tujuan
yang ada .
28
3. Dasar
Medis.
4. Prosedur Permohonan
filling untuk mencarikan berkas rekam medis sesuai dengan yang akan
dipinjam.
d. Berkas rekam medis yang akan diinginkan dan sudah tersedia dapat
dipergunakan.
29
2.2.10.2 Peminjaman Berkas Rekam Medis Pasien Kunjungan
Ulang
1. Definisi
2. Tujuan
3. Prosedur
harus diberi nama dan atau tanda tangan petugas rekam medis yang
mengirim dan petugas sub bagian lain yang menerima serta mencatat
30
2.2.11 Pengambilan Rekam Medis dari Rak Penyimpanan
dengan angka pertama (2 angka yang terletak paling kanan), kemudian petugas
menuju rak yang menunjukkan angka kedua (2 angka yang terletak di tengah),
selanjutnya petugas mengambil rekam medis yang terletak pada urutan angka
nomor rekam medis apakah sesuai dengan data medis yang diminta. Apabila
sudah benar, ambil berkas dari rak penyimpanan dan ganti posisi berkas rekam
3. Nama pasien
31
Tracer harus digunakan oleh setiap petugas rekam medis dalam
kerja, serta disimpan dalam rak untuk memudahkan pengawasan terhadap berkas
rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan, serta untuk menunjukkan dimana
Berkas rekam medis yang begitu banyak, sangat mungkin terjadi salah
letak pada saat proses penyimpanannya. Untuk itu di buatlah cara pencarian
b. Periksa berkas rekam medis yang berada di atas dan di bawah dari rak
rekam medis terbalik dari keenam digit nomor rekam medis yang
dimaksud.
pindahkan berkas rekam medis baru tersebut pada berkas rekam medis
32
g. Jadikan satu berkas rekam medis baru pada map berkas rekam medis
1. Sistem penamaan
pasien hanya ditambah dengan Tn, Ny, Nn, An, dan By diakhir namanya.
Contoh :
2. Sistem penyimpanan
pasien ada yang memiliki DRM lebih dari 4 dan tidak diberi sekat atau
33
4. Coding
Masalah yang kami temui saat mengkoding berkas rekam medis pasien
rawat inap terdapat tulisan dokter kurang jelas (sulit dibaca) pada
5. Assembling
Masalah yang kami temui saat perakitan kembali BRM masih banyak
Masalah yang kami temui di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang belum
nomornya.
7. Filing/Penjajaran
34
2.4 Pemecahan Masalah
1) Sistem Penamaan
2) Sistem Penyimpanan
rekam medis sebaiknya diberi sekat atau pembatas antar dokumen untuk
mencari DRM.
4) Coding
b) Sebaiknya bila ada diagnosa yang ditulis tidak terbaca atau tidak
ruangan.
35
5) Assembling
sebagai pengganti berkas rekam medis yang keluar dari rak filing
7) Filing/Penjajaran
yang dibutuhkan.
36
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
merupakan pelayanan pertama kali yang diterima pasien saat tiba di rumah sakit.
Sistem filling adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk
Assembling adalah salah satu bagian dari sub bagian rekam medis yang
berfungsi sebagai peneliti kelengkapan isi dan perakit dokumen rekam medis
sebelum disimpan. Oleh karenanya setiap petugas harus benar-benar meneliti isi
kelengkapan BRM.
Coding adalah salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis untuk
memberikan kode dengan huruf atau dengan angka atau kombinasi huruf dan
tergantung kepada pelaksana yang menangani berkas rekam medis yaitu tenaga
37
Rekam medis adalah segala bentuk kegiatan dari penerimaan pasien
hingga pasien kembali dari tempat pelayanan kesehatan baik dalam keadaan
sehat maupun meninggal. Yang termasuk kegiatan rekam medis adalah kegiatan
3.2 Saran
penyimpanan BRM pasien saat filing agar tidak terjadi kesalahan letak
nomor BRM.
rekam medis sebaiknya diberi sekat atau pembatas antar dokumen untuk
mencari DRM.
rekam medis dan mencatat identitas pasien ke dalam kartu kendali, serta
bertanggung jawab.
5. Sebaiknya bila ada diagnosa yang ditulis tidak terbaca atau tidak jelas,
38
6. Sebuah instansi kesehatan harusnya sudah menggunakan tracer sebagai
pengganti berkas rekam medis yang keluar dari rak filing untuk
7. Sebaiknya setiap berkas rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan
diganti dengan tracer agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan saat
8. Segala bentuk kegiatan rekam medis harus di buat menjadi suatu prosedur
tetap agar terjadi keseragaman langkah yang baik dan benar untuk
39
DAFTAR PUSTAKA
1991.
Illionis: 1994.
semarang : 2006.
40
Lampiran 2.0 Flowchart Alur Pasien Rawat Jalan RSI Aisyiyah Malang
1. kelengkapan Berkas
PASIEN PAM
2. Identitas (Data sosial dan
(Umum, Bpjs,
Casemix)
Asuransi lain
3. Nomor antrian sesuai Klinik
KONTER
KRS PERAWAT KASIR
Pasien Pasien
pulang Pasien Dijemput Pasien ke membayar
menerima ambulance kamar
obat terima
ambulance
41
Lampiran 2.1 Alur Pasien Rawat Inap RSI Aisyiyah Malang
TPPRI
PASIEN
- Registrasi
- Pemberian informasi
- Cetak ringkasan masuk
- Datang sendiri keluar
- Poli umum/spesialis
- Kiriman
dokter/paramedis
- Rujukan
Rs/puskesmas/RSAB/BP
- Pemeriksaan
- Tindakan
RUANG PERAWATAN
42
Lampiran 2.2 Fowchart Rekam Medis RSI Aisyiyah Malang
FLOWCHART
TPPRJ POLI UMUM/
POLI SPESIALIS BERKAS REKAM MEDIS
TPPRI
KAMAR
TERIMA
RAK
PENGOLAHAN PENYIMPANAN
LENGKAP
DATA BERKAS
REKAM MEDIS
TAK
LENGKAP
DOKTER MERAWAT
PERAWAT/BIDAN
43
Lampiran 2.3 Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang
44
Lampiran 2.4 Kegiatan di TPP Rawat Jalan
45
Lampiran 2.5 Kegiatan Fotocopy Pemberkasan Klaim BPJS Rawat Inap
46
Lampiran 2.6 Kegiatan Assembling Rekam Medis
47
Lampiran 2.7 Kegiatan Pengambilan Berkas Rekam Medis
48
Lampiran 2.8 Kegiatan Koding
49