PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya, pada gilirannya dapat mendukung percepatan
pembangunan daerah dan nasional.
Sekolah tinggi ilmu kesehatan baiturrahim jambi mempunyai 5 bidang
studi dibidang kesehatan antara lain program studi ilmu keperawatan,
program studi ilmu gizi, program studi d3 keperawatan, program studi diii
kebidanan dan diii fisioterapi telah menyelenggarakan kukerta terpadu yang
memberikan kontribusi kepada masyarakat dibidang kesehatan pada
umumnya.
Tujuan kukerta terpadu adalah mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
masing-masing program studi ketatanan nyata dimasyarakat sehingga
memberikan sinergi dalam praktek kukerta dengan tidak mengabaikan
kompetensi yang dicapai prodi masing-masing serta belajar hidup
bermasyarakat.
Kukerta merupakan proses transformasi dari mahasiswa ketatanannya
yang didalamnya terdapat komunitas yang syarat dengan model peran,
suasana dan lingkungan yang kondusif untuk perubahan perilaku peserta
didik. Program kukerta ini dilaksanakan diluar kampus untuk mendapatkan
pengalaman dimasyarakat dalam meminimalisasi/mengatasi masalah
kesehatan yang ada di masyarakat.
Melalui pengalaman belajar dalam tatanan nyata dimasyarakat,
khususnya tatanan pelayanan kesehatan peserta didik lebih peka dan mampu
mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan umumnya dengan menerapkan
asuhan kepada individu, keluarga, dan kelompok/masyarakat.
1
B. Tujuan
1. Tujuan umum
setelah melakukan kuliah kerja nyata, mahasiswa akan dapat
meningkatkan kemampuan dalam mengenali masalah kesehatan yang
terdapat di masyarakat, mengorganisasikan potensi dan sumber daya
yang dimiliki untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi serta
memberikan gambaran hasil kegiatan kuliah kerja nyata serta rencana
tindak lanjut di kecamatan sungai gelam meliputi desa kebun ix, desa
ladang panjang, desa parit, desa petaling jaya, desa mingkung, desa sido
mukti, desa sumber agung, dan desa gambut jaya.
2. Tujuan khusus
setelah melakukan kuliah kerja nyata di kecamatan sungai gelam
meliputi desa kebun ix, desa ladang panjang, desa parit, desa petaling
jaya, desa mingkung, desa sido mukti, desa sumber agung, dan desa
gambut jaya, mahasiswa mampu :
a. Membina hubungan baik dengan komunitas yang dibina dengan
mengenal wilayah, tokoh-tokoh masyarakat serta masalah kesehatan
yang sedang dihadapi.
b. Bekerja sama dengan komunitas dalam melaksanakan pendataan
kesehatan.
c. Menjelaskan masalah-masalah kesehatan yang terdapat di kecamatan
sungai gelam khususnya meliputi desa kebun ix, desa ladang
panjang, desa parit, desa petaling jaya, desa mingkung, desa sido
mukti, desa sumber agung, dan desa gambut jaya dan rencana
kegiatan yang telah disepakati bersama dengan masyarakat.
d. Bekerjasama dengan tokoh-tokoh dikomunitas, sektor yang terkait
dalam memberikan dukungan bagi pemecahan masalah yang sedang
dan yang akan dihadapi.
e. Mengevaluasi setiap kegiatan dan pencapaian tujuan asuhan
keperawatan masyarakat.
2
C. Manfaat kuliah kerja nyata
1. Mahasiswa stikba jambi
a. Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara
kolaborasi dengan pendekatan interdisipliner.
b. Memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan
iptek bagi pelaksana bidang kesehatan.
c. Memperdalam pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang
dihadapi masyarakat dibidang kesehatan.
d. Mendewasakan daya nalar dalam melakukan penelaahan, perumusan,
dan pemecahan masalah secara komprehensif.
e. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat
berdasarkan iptek secara interdisipliner.
f. Menjadi inisiator, motivator, mediator, dan dinamisator masyarakat
dalam meningkatkan kualitas hidup.
g. Mengasah dan meningkatkan kecerdasan social dalam kehidupan
bermasyarakat.
2. Masyarakat
a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, dan iptek dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan bidang kesehatan.
b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan, dan melaksanakan pembangunan, memperoleh
pengalaman dalam mengenali berbagai potensi yang ada di
masyarakat.
c. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menggali serta
menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu
berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
d. Pembentukan kader-kader yang berkualitas di dalam masyarakat
untuk menjamin keberlanjutan upaya pembangunan, mendayagunakan
potensi masyarakat untuk melaksanakan program pembangunan
kesehatan di desa.
3
3. Kabupaten/ kota
a. Memperole bantuan sumber daya dalam menggali informasi potensi
masyarakat dan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat.
b. Memperoleh bantuan sumber daya dalam mempercepat pelaksanaan
pembangunan bidang kesehatan.
c. Memperoleh bantuan sumberdaya dalam mempercepat proses
penyampaian informasi kepada masyarakat.
D. Ruang lingkup
ruang lingkup kuliah kerja nyata mahasiswa sekolah tinggi ilmu
kesehatan baiturrahim jambi ini adalah kecamatan sungai gelam meliputi desa
kebun ix, desa ladang panjang, desa parit, desa petaling jaya, desa mingkung,
desa sido mukti, desa sumber agung, dan desa gambut jaya. Adapun ruang
lingkup materi yang diberikan pada saat kegiatan penyuluhan ditujukan pada
masyarakat kecamatan sungai gelam yang meliputi dimana kegiatannya telah
disesuaikan dengan permasalahan kesehatan di masing-masing desa dan telah
disepakati bersama di musyawarah masyarakat desa di masing-masing desa,
yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat.
Kegiatan daerah kuliah kerja nyata ini dilaksanakan pada tanggal 05 februari
– 23 februari 2015.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
c. Tidak ada harapan – harapan peran
2. Golongan sosial
Adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai dengan ciri – ciri
tertentu yang sering kali ciri – ciri itu dikenakan pada meraka dari pihak
luar kalangan mereka sendiri, namun golongan sosial terikat oleh sistem
nilai, moral, dan adat istiadat tertentu. Contoh : di negara indonesia ada
konsep golongan pemuda. Golongan ini terdiri atas manusia yang
disatukan berdasarkan ciri – ciri tertentu, yaitu sifat muda. Misalnya
golongan gepeng (gelandangan dan pengamen), golongan ini disatukan
berdasarkan ciri tertentu, yaitu status sosial yang rendah.
3. Komunitas
Adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati wilayah
nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta terikat /
dibatasi wilayah geografi. Contoh : kesatua – kesatuan seperti kota, desa,
rt, rw, dll.
4. Kelompok
Adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi antar anggotanya,
mempunyai adat istiadat tertentu, norma – norma yang berkesinambungan
dan adanya rasa identitas yang sama, serta punya organisasi dan sistem
pimpinan. Contoh : kelompok yang terikat oleh hubungan keturunan.
Misalnya masyarakat batak yang terikat oleh hubungan organisasi adat,
bagitu pula dengan kepala adat diminang kabau.
6
5. Perhimpunan
Adalah kesatuan manusia yang berdasarkan sifat, tugas, dan atau
guna yang sifat hubungannya berdasarkan kontrak serta pimpinan
berdasarkan wewenang dan kontrak.
Contoh : himpunan berdasarkan kelompok ilmu pengetahuan, misalnya
organisasi profesi ppni (persatuan perawat nasional indonesia). Ibi (ikatan
bidan indonesia), idi (ikatan dokter indonesia), persakmi (persatuan sarjana
kesehatan masyarakat indonesia dan sebagainya) (efendi, nasrul, 1989).
D. Jenis Masyarakat
1. Masyarakat desa
Berikut ini adalah masyarakat desa :
a) Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat.
7
b) Adat istiadat masih dipegang kuat sekali.
c) Sebagian besar memiliki kepercayaan terhadap hal – hal gaib.
d) Tingkat buta huruf masih tinggi.
e) Masih berlaku hukum tak tertulis.
f) Jarang bahkan tidak ada lembaga pendidikan khusus dibidang
teknologi dan keterampilan.
g) Sistem ekonomi sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
sebagian kecil dijual.
h) Gotong royong sangat kuat.
2. Masyarakat kota
Berikut ini ciri – ciri dari masyarakat kota
a) Hubungan didasarkan atas kepentingan pribadi
b) Hubungan antar masyarakat dilakukan secara terbuka dan saling
memengerahi
c) Kepercayaan masyarakat sangat kuat akan manfaat ilmu pengetahuan
dan tekhnologi
d) Strata masyarakat di golongkan menurut profesi dan keahlian
e) Tingkat pendidikan formal tinggi dan merata
f) Hukum yang berlaku adalah tertulis
g) Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar
8
d) Bersistem dan berproses.
9
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Pada bab ini akan diuraikan tentang data hasil pengkajian yang telah
dilakukan di kecamatan sungai gelam meliputi desa kebun ix, desa ladang
panjang, desa parit, desa petaling jaya, desa mingkung, desa sido mukti, desa
sumber agung, dan desa gambut jaya. Data hasil pengkajian tersebut ditabulasi
lalu disajikan dalam bentuk tabel tekstur dan distribusi, kemudian dianalisa. Dari
kegiatan tabulasi diperoleh hasil sebagai berikut :
A. Data kecamatan
1. Letak geografis
a. Batas wilayah
Sebelah barat : Kota Madya, Jambi
Sebalah timur : Sumatera Selatan/ Kec. Bayung Lincir
Sebelah utara : Kumpe Ulu
Sebelah selatan : Kecamatan Mestong
b. Luas wilayah
Kecamatan sungai gelam dengan luas wilayah ± 628.96 km2, terdiri
dari 11 kecamatan dan 156 desa.
c. Iklim
Iklim kecamatan sungai gelam kabupaten muaro jambi mempunyai
iklim kemarau dan penghujan. Hal tersebut mempunyai pengaruh
terhadap hasil perkebunan dan pemeliharaan hewan ternak.
2. Pemetaan
Dari kecamatan sungai gelam kami mendapat 8 wilayah kerja terbagi
atas 10 posko, ruang lingkup wilayah kerja yang diambil meliputi desa
kebun ix, desa ladang panjang, desa parit, desa petaling jaya, desa
mingkung, desa sido mukti, desa sumber agung, dan desa gambut jaya.
10
Desa kebun ix terdiri dari 28 rt dan terdiri dari 4 dusun. Berdasarkan
data yang di dapat dari masing-masing desa, maka dapat dijelaskan secara
geografis desa kebun ix terletak di bagian wilayah administrative
kecamatan sungai gelam dengan luas wilayah ±1709,90 ha dengan batas
wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah utara : kota jambi dan desa tangkit
2. Sebelah selatan : desa talang belido dan desa talang
kerinci
3. Sebelah timur : desa sungai gelam
4. Sebelah barat : desa mekar jaya dan kota jambi
Desa ladang panjang terdiri dari 26 rt dan terdiri dari 4 dusun. Secara
geografis desa ladang panjang terletak dengan luas wilayah ± 31.231.28 ha
dengan lebar ± 20 km panjang 30 km dan dengan batas wilayah :
1. Sebelah timur : desa talang belido
2. Sebelah timur : desa tri mulya jaya
3. Sebelah selatan : provinsi sumatra selatan
4. Sebelah barat : desa suka maju
Desa parit terdiri dari 9 rt terdiri dari 2 dusun. Secara geografis desa
parit terletak di bagian timur kabupaten muaro jambi dengan luas wilayah
± 4.186 ha dan dengan batas wilayah :
1. Sebelah utara : kecamatan kumpeh ulu
2. Sebelah barat : desa sungai gelam
3. Sebelah selatan : desa sungai gelam
4. Sebelah timur : desa sumber agung
11
Desa petaling jaya terdiri dari 16 rt terdiri dari 3 dusun, dengan luas
wilayah ± 1.159,71 ha dan dengan batas wilayah :
1. Sebelah utara : desa sungai gelam
2. Sebelah barat : desa tri mulya jaya
3. Sebelah selatan : desa sido mukti / perbatasan palembang
4. Sebelah timur : desa mingkung
Desa sido mukti teletak di bagian selatan desa petaling jaya dengan
luas wilayah + 856,59 ha terdiri dari 14 rt terdiri atas 3 dusun, dan dengan
batas wilayah :
1. Sebelah utara : desa petaling jaya
2. Sebelah barat : desa tri mulya jaya
3. Sebelah selatan : desa muara medak sumsel
4. Sebelah timur : desa mingkung jaya
Desa sumber agung terdiri dari 23 rt terdiri atas 5 dusun, dengan luas
wilayah + 2.300 ha dan dengan batas wilayah :
1. Sebelah utara : desa sungai gelam
2. Sebelah barat : desa sungai gelam
3. Sebelah selatan : desa sungai gelam
4. Sebelah timur : desa gambut jaya
12
Desa gambut jaya terdiri dari 11 rt terdiri atas 3 dusun, dengan luas
wilayah ± 2600 ha dan dengan batas wilayah :
1. Sebelah utara : desa arang-arang
2. Sebelah barat : desa sumber agung
3. Sebelah selatan : desa parit
4. Sebelah timur : desa sungai gelam
B. Hasil pendataan
Disatu sisi, jumlah penduduk yang besar biasanya bisa menjadi modal
dasar pembangunan baik kesehatan maupun pemerintahan. Namun, disisi lain
jumlah penduduk yang besar bisa menjadi beban dalam rangka percepatan
pembangunan, apalagi tidak didukung potensi sumber daya manusia (sdm)
yang berkualitas. Idealnya, jumlah penduduk yang besar harus diimbangi
dengan sdm yang besar pula. Tujuannya adalah agar terjadi keseimbangan
(balance).
Dari hasil pendataan yang dilakukan di kecamatan sungai gelam,
khususnya desa kebun ix, desa ladang panjang, desa parit, desa petaling jaya,
desa mingkung jaya, desa sido mukti, desa sumber agung dan desa gambut
jaya. Yang dilaksanakan pada tanggal 05 – 23 februari 2015, didapatkan
jumlah penduduk dari desa yang disebut diatas sebanyak 16.340 jiwa, dengan
jumlah kepala keluarga (kk) sebanyak 4.502 kk.
Adapun akumulasi jumlah penduduk kecamatan sungai gelam,
khususnya desa kebun ix, desa ladang panjang, desa parit, desa petaling jaya,
desa mingkung jaya, desa sido mukti, desa sumber agung dan desa gambut
jaya berdasarkan jenis kelamin, jumlahnya untuk laki-laki sebanyak 8517
jiwa dan perempuan 7823 jiwa.
Adapun mayoritas pekerjaan penduduk kecamatan sungai gelam,
khususnya desa kebun ix, desa ladang panjang, desa parit, desa petaling jaya,
desa mingkung jaya, desa sido mukti, desa sumber agung dan desa gambut
jaya adalah petani sebanyak 2080 jiwa. Untuk yang tidak bekerja sebanyak
13
3841 jiwa, hal ini dikarenakan masih banyak penduduk yang usia sekolah
serta usia balita. Untuk selebihnya menyebar dengan pekerjaan buruh, irt,
pensiunan, swasta, tni/polri dan pns.
Mayoritas penduduk kecamatan sungai gelam, khususnya desa kebun
ix, desa ladang panjang, desa parit, desa petaling jaya, desa mingkung jaya,
desa sido mukti, desa sumber agung dan desa gambut jaya adalah beragama
islam. Dan mayoritas pendidikan terakhir adalah sd, hal ini dikarenakan
masih banyak juga penduduk yang masih usia smp.
Data yang didapat ini belum sepenuhnya sempurna, masih terdapat
beberapa kekurangan dari akumulasi beberapa data, hal ini dikarenakan
beberapa hambatan dalam pendataan yang dilakukan. Seperti keterbatasan
waktu pendataan, keluarga yang tidak ada di rumah ketika ditemui dan lain
sebagainya.
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. HASIL
A. TABULASI
1. Komposisi penduduk
Tabel 1: distribusi berdasarkan umur penduduk
15
Tabel 3: distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
16
Tabel 5 : distribusi penduduk berdasarkan agama
1. Ya 40 0,2
2. Tidak 16300 99,8
Jumlah 16340 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat kematian 6
bulan sebanyak 40 orang (0,2%)
1. Sakit 35 87,5
2. Kecelakaan 3 7,5
3. Lain –lain 2 5,0
Jumlah 40 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab kematian adalah
karena sakit dengan jumlah 35 orang (87,5%)
17
Tabel 1: distribusi berdasarkan usia pus
1. Ya 2747 72,7
2. Tidak 1031 27,3
Jumlah 3778 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa banyak yang
menggunakan alat kontrasepsi dari pada yang tidak yaitu sebanyak 2747
orang (72,7%)
1. Iud 32 1,2
2. Pil 1165 42,4
3. Suntik 1259 45,8
4. Implant 58 2,1
5. Kondom 77 2,8
6. Non aseptor 115 4,2
18
7. Mow 14 0,5
8. Lain-lain 27 1,0
Jumlah 2747 47,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi jenis
kontrasepsi terbanyak adalah suntik sebanyak 1259 orang (45,8%)
19
Tabel 6: distribusi kondisi kesehatan pus
1. Infertil 5 8,8
2. Kista 2 3,5
3. Impotensi 0 0,0
4. Demam 14 24,6
5. Malaria 6 10,5
6. Stroke 1 1,8
7. Hipertensi 6 10,5
8. Asma 1 1,8
20
9. Lain-lain 22 38,6
Jumlah 57 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan masalah kesehatan PUS
terbanyak adalah lain-lain yaitu sebesar 22 orang (38,6%)
1. < 9 kg 7 12,5
2. 9 - 12 kg 42 75,0
3. > 12 kg 7 12,5
Jumlah 56 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi peningkatan
berat badan 9-12 kg sebanyak 42 orang (75,0%)
21
1. 3x makanan pokok dan selingan 107 77,5
2. 3x makanan pokok dan tampa selingan 23 16,7
3. <3x makanan tanpa selingan 8 5,8
Jumlah 138 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi frekwensi makan
terbanyak adalah sebanyak 107 orang 3x makan pokok dan selingan dengan
persentase 77,5%
1. Ya 136 98,6
2. Tidak 2 1,4
Jumlah 138 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi pemeriksaan
kehamilan terbanyak mengatakan ya adalah 136 orang (98,6%)
22
1. 1x 23 16,9
2. 2x 34 25,0
3. 3x 35 25,7
4. 4x 19 14,0
5. >4x 25 18,4
Jumlah 136 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi frekwensi
pemeriksaan kehamilan terbanyak adalah 35 orang 3x pemeriksaan dengan
persentase (25,7%)
1. Ya 92 66,7
2. Tidak 46 33,3
Jumlah 138 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi pemeriksaan
imunisasi tt terbanyak mengatakan “ya” adalah 92 orang dengan persentase
(66,7%)
23
Tabel 9: frekwensi pemberian imunisasi tt
1. 1 kali 41 44,6
2. 2 kali 51 55,4
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi pemberian
imunisasi tt terbanyak 2x adalah sebanyak 51 orang dengan persentase
(55,4%)
1, Jauh 1 2,2
2, Takut 3 6,5
3, Tidak tahu 30 65,2
4, Malas 2 4,3
5, Mahal 0 0,0
6, Lain-lain 10 21,7
Jumlah 46 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi alasan tidak
imunisasi tt terbanyak adalah tidak tahu sebanyak 30 orang (63,8%)
24
1. Ya 102 73,9
2. Tidak 36 26,1
Jumlah 138 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi pemberian fe
terbanyak mengatakan “ya” adalah 102 orang dengan persentase (73,9%)
1. Anemia 0 0,0
2. Dm 0 0,0
3. Pre eklamsi 0 0,0
4. Flu 0 0,0
5. Mual-mual 11 91,7
6. Lain-lain 1 8,3
Jumlah 12 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi masalah ibu hamil
terbanyak yaitu mual-mual 11 orang dengan persentase 91,7%
25
No. Penolong Frekuensi Persentase
1. Bidan 29 78,4
2. Perawat 0 0,0
3. Dokter 4 10,8
4. Dukun terlatih 4 10,8
5. Lain-lain 0 0,0
Jumlah 37 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi pennolong saat
saat melahirkan yaitu bidan dengan persentase 78,4%
1. Ya 28 75,7
2. Tidak 9 24,3
Jumlah 37 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian informasi
tentang perawatan nifas sebanyak 28 orang mengatakan ya dengan
persentase 75,7%
26
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi terbanyak pada
informasi yang didapat yaitu 39,3% tentang kebersihan diri dengan jumlah
11 orang
1. Sehat 34 91,8
2. Sakit 3 8,2
Jumlah 37 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi kondisi ibu
nifas terbanyak adalah 34 orang sehat dengan persentase 91,8%
1. Perdarahan 0 0,0
2. Anemia 1 3,3
3. Infeksi 0 0,0
4. Hipotensi 0 0,0
5. Lain-lain 2 66,7
Jumlah 3 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi masalah
kesehatan ibu nifas sebanyak 66,7% dengan lain-lain
27
No. Informasi Frekuensi Persentase
1. Ya 231 86,8
2. Tidak 35 13,2
Jumlah 266 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi informasi
menyusui terbanyak adalah manyagatak “ya” sebanyak 231 (86,8%)
28
1. 4 Bulan 166 62,4
2. 6 Bulan 100 37,6
Jumlah 266 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi usia pemberian
asi esklusif terbanyak adalah usia 4 bulan sebanyak 166 orang dengan
persentase 62,4%
29
6. Bila dalam keluarga terdapat balita
Tabel 1: usia balita saat ini
1. Ya 1101 77,7
2. Tidak 316 22,3
Jumlah 1417 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi penimbangan
balita terbanyak mengatakan “ya” adalah sebanyak 1101 orang (77,7%)
1. Jauh 87 27,5
2. Malas 103 32,6
3. Repot 111 35,1
4. Tidak tahu 15 4,7
Jumlah 316 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi alasan tidak
melakukan penimbangan terbanyak adalah alasan repot dengan jumlah 111
orang (35,1%)
30
Tabel 4: distribusi kondisi balita
1. Ispa 10 29,4
2. Diare 8 23,5
3. Kurang gizi 7 20,6
4. Lain-lain 9 26,5
Jumlah 34 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi masalah
kesehatan balita terbanyak yaitu ISPA dengan jumlah 10 orang (29,4%)
31
No. Alasan Frekuensi Persentase
1. 1x 271 13,5
2. 2x 1521 75,7
3. 3x 218 10,8
Jumlah 2010 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi kebiasaan anak
melakukan gosok gigi sebanyak 2x berjumlah 1521 anak dengan persentase
75,7%
32
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi kondisi gigi anak
saat ini yang terbanyak adalah bersih dan sehat dengan persentase 57,0%
33
1. Sehat 1690 84,1
2. Sakit 320 15,9
Jumlah 2010 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi kondisi anak saat
ini yang menyatakan sehat saat ini berjumlah 1690 orang dengan persentase
84,1%
1. Ya 1896 92,1
2. Tidak 162 7,9
Jumlah 2058 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi remaja yang
bersekolah sebanyak 1896 orang (92,1%)
34
1. Bermain 1143 60,3
2. Bekerja 753 39,7
Jumlah 1896 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi kegiatan remaja
pulang sekolah yang terbanyak adalah 1143 remaja menghabiskan dengan
bermain dengan persentase 60,3%
1. Kabur 73 3,5
2. Marah 305 14,8
3. Diam 953 46,3
4. Lain-lain 727 35,3
Jumlah 2058 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi tindakan remaja
bila ada masalah tindakan remaja adalah 953 remaja diam dengan persentase
46,3%
35
1. Narkoba 0 0,0
2. Seks bebas 0 0,0
Jumlah 0 0,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi masalah
kesehatan remaja tidak ada
36
No. Masalah Frekuensi Persentase
1. Gastritis 48 34,0
2. Typoid 11 7,8
3. Kecelakaan 11 7,8
4. Lain-lain 71 50,4
Jumlah 141 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi masalah
kesehatan remaja terbanyak adalah lain-lain dengan jumlah 71 orang dengan
persentase 85,7%
1. Jantung 7 1,3
2. Dm 30 5,7
3. Hipertensi 276 52,9
4. Asma 25 4,8
5. Lain-lain 184 35,2
Jumlah 522 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi penyakit lansia
terbanyak adalah hipertensi 276 orang dengan persentase 52,9%
37
Tabel 6: distribusi kondisi lansia
1. Rematik 99 39,8
2. Hipertensi 114 45,8
3. Stroke 7 2,8
4. Asma 11 4,4
5. Gastritis 6 2,4
6. Lain-lain 12 4,8
Jumlah 249 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi masalah
kesehatan lansia terbanyak adalah hipertensi 114 lansia dengan persentase
45,8%
38
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi tindakan yang
dilakukan jika sakit adalah kepelayanan kesehatan 180 lansia dengan
persentase 72,3%
1. Ya 694 61,1
2. Tidak 441 38,9
Jumlah 1135 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi pembentukan
posyandu terbanyak mengatakan “Ya” adalah 694 orang dengan persentase
61,1%
39
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi alasan tidak
dibentuk posyandu terbanyak adalah mengatakan repot 379 orang dengan
persentase 85,9%
10. Psikososial
Tabel 1 : masalah gangguan jiwa dalam keluarga
1. Depresi 8 53,3
2. Amok 3 20,0
3. Lain-lain 4 26,7
Jumlah 15 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi kondisi klien
gangguan jiwa dalam keluarga terbanyak adalah depresi 8 dengan persentase
53,3%
1. 6 bln 4 26,7
2. 1 tahun 1 6,7
3. > 2 tahun 10 66,7
40
Jumlah 15 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi lama waktu
mengalami gangguan jiwa sudah sejak >2 tahun dengan jumlah 10 orang
(66,7%)
1. Ya 3687 81,9
2. Tidak 815 18,1
Jumlah 4502 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah keluarga yang
mengkonsumsi sayur setiap hari sebanyak 3687 keluarga (81,9%)
41
Jumlah 4502 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi pengelolaan
sayuran terbanyak adalah dipotong baru dicuci 3365 keluarga dengan
persentase 74,7%
1. Ya 2923 64,9
2. Tidak 1579 35,1
Jumlah 4502 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi kebiasaan
menggantung pakaia terbanyak adalah mengatakan “ya” 2923 keluarga
dengan persentase 64,9%
42
4. Lain-lain 52 1,2
Jumlah 4502 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi limbah wc
terbanyak adalah septik tank 4311 keluarga dengan persentase 95,8%
1. Berasa 39 0,9
43
2. Berbau 265 5,9
3. Berwarna 1037 23,0
4. Ada endapan 406 9,0
Tidak berasa,berbau dan
5. 2755 61,2
berwarna
Jumlah 4502 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi keadaan air
terbanyak tidak berasa, berbau dan berwarna adalah 2755 keluarga
dengan presentasi 61,2%
44
Tabel 11: distribusi kebiasaan membersihkan bak mandi
1 Ya 3553 78,9
2 Tidak 949 21,1
Jumlah 4502 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi penampungan
air yang mengatakan “ya” terbanyak adalah 3553 keluarga dengan
presentasi 78,9%
45
Tabel 14: dsitribusi sinar masuk kerumah
1 Ya 4268 94,8
2 Tidak 234 5,2
Jumlah 4502 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi sinar masuk
kerumah yang mengatakan “ya” terbanyak adalah 4268 keluarga dengan
presentasi 94,8%
46
Tabel 17: distribusi jenis lantai rumah
1 Ya 369 8,2
2 Tidak 4133 91,8
Jumlah 4502 100,0
1 Pabrik 61 16,5
2 Kendaraan 19 5,1
3 Limbah rumah tangga 100 27,1
4 Ternak 189 51,2
Jumlah 369 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi terbanyak
adalah ternak sebanyak 189 keluarga dengan presentasi 51,2%
47
Tabel 20: distribusi merokok
1 Ya 3596 79,9
2 Tidak 906 20,1
Jumlah 4502 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi merokok yang
mengatakan “ya” terbanyak adalah 3596 keluarga dengan presentasi
79,9%
48
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi umur yang
mengalami gangguan fisik terbanyak adalah usia >45 tahun dengan
persentase yang sama 70,7%
1 Ya 26 10,88
2 Tidak 213 89,12
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi pernah
mengalami patah tulang yang mengatakan “tidak” terbanyak adalah 213
orang (89,12%)
1 Tangan 5 19,23
2 Siku 1 3,85
3 Pergelangan tangan 4 15,38
4 Paha 8 30,77
6 Lutut 5 19,23
7 Kaki / pergelangan kaki 1 3,85
8 Lain-lain 2 7,69
Jumlah 26 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi lokasi patah
tulang terbanyak adalah paha dengan persentase 30,77%
1 Medis 24 92,31
2 Alternatif 2 7,69
Jumlah 26 100,0
49
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi jenis tindakan
yang terbanyak adalah medis sebanyak 24 dengan presentasi 92,31%
1 Ya 163 68,20
2 Tidak 76 31,80
Jumlah 239 100,0
1 1 hari 10 6,13
2 2 hari 21 12,88
3 3 hari 16 9,82
4 >3 hari 62 38,04
5 3 minggu 41 25,15
6 3 bulan 2 1,23
7 >3 bulan 11 6,75
Jumlah 163 100,0
1 Ya 31 12,97
2 Tidak 208 87,03
Jumlah 239 100,0
50
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi kesemutan
pinggang yang mengatakan “tidak” terbanyak adalah 208 dengan
presentasi 87,03%
1 Sehari 8 25,81
2 2 hari 9 29,03
3 3 hari 7 22,58
4 >3 hari 6 19,35
5 3 minggu 0 0
6 >3 minggu 1 3,23
7 3 bulan 0 0
8 >3 bulan 1 3,23
Jumlah 31 100,0
1 Ya 17 7,11
2 Tidak 222 92,89
Jumlah 239 100,0
51
Tabel 10: nyeri lutut pada pagi hari
1 Ya 17 7,1
2 Tidak 222 92,9
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi nyeri lutut
pada pagi hari yang mengatakan “tidak” sebanyak 92,9%
1 Ya 11 4,60
2 Tidak 228 95,40
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi nyeri pada jari
yang mengatakan “tidak” sebanyak 95,40%
1 1 1 9,09
2 2 0 0
3 3 1 9,09
4 4 4 36,36
5 5 5 45,45
Jumlah 11 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi nyeri jari
terbanyak ada pada jari ke-5 dengan jumlah 5 orang (45,45%)
52
Tabel 13: sejak kapan
1 1 hari 2 18,18
2 2 hari 0 0
3 3 hari 0 0
4 >3 hari 4 36,36
5 3 minggu 0 0
6 >3 minggu 1 9,09
7 3 bulan 3 27,27
8 >3 bulan 1 9,09
Jumlah 11 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi lama waktu
kesemutan jari adalah > 3 hari sebanyak 4 orang (36,36%)
1 Ya 10 4,18
2 Tidak 229 95,82
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi kesemutan
pada jari yang mengatakan “tidak” sebanyak 95,82%
1 Ya 9 3,77
2 Tidak 230 96,23
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi nyeri jari pada
pagi hari yang mengatakan “tidak” sebanyak 96,23%
53
Tabel 16. Nyeri pergelangan tangan
1 Ya 12 5,02
2 Tidak 227 94,98
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi nyeri
pergelangan tangan yang mengatakan “tidak” sebanyak 94,98%.
1 Sehari 3 25,00
2 2 hari 1 8,33
3 3 hari 0 0
4 >3 hari 3 25,00
5 3 minggu 0 0
6 >3 minggu 2 16,67
7 3 bulan 2 16,67
8 >3 bulan 1 8,33
Jumlah 12 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa lama waktu distribusi
nyeri pergelangan tangan terbanyak terjadi sejak sehari dan > 3 hari
dengan persentase yang sama yaitu 25,00%
1 Ya 14 5,86
2 Tidak 225 94,14
Jumlah 239 100,0
54
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi nyeri
pergelangan tangan yang mengatakan “tidak” sebanyak 94,14%.
1 Ya 13 5,4
2 Tidak 226 94,6
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi nyeri
pergelangan tangan yang mengatakan “Ya” sebanyak 5,4%.
Tabel 20. Apakah pasien pernah/ sedang mengalami sakit pada bahu
1 Ya 23 9,6
2 Tidak 216 90,4
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi nyeri bahu
yang mengatakan “tidak” sebanyak 90,4%.
1 Sehari 0 0
2 2 hari 3 13,04
3 3 hari 8 34,78
4 >3 hari 6 26,09
5 3 minggu 3 13,04
6 >3 minggu 0 0
7 3 bulan 0 0
8 >3 bulan 3 13,04
55
Jumlah 23 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa lama waktu distribusi
nyeri bahu terbanyak terjadi sejak > 3 hari dengan persentase 34,78%
1 Ya 3 1,26
2 Tidak 236 98,74
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi kesemutan
bahu yang mengatakan “tidak” sebanyak 98,74%.
1 Ya 3 2,09
2 Tidak 236 97,91
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi nyeri bahu
pada pagi hari yang mengatakan “tidak” sebanyak 97,91%.
Tabel 24. Pada saat aktifitas apa nyeri pada bahu meningkat
1 Ya 12 6,2
2 Tidak 183 93,8
Jumlah 195 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi nyeri bahu
pada pagi hari yang mengatakan “tidak” sebanyak 93,8%.
56
Tabel 25. Apakah pasien pernah/ sedang mengalami sakit siku
1 Ya 1 0,42
2 Tidak 238 99,58
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi nyeri siku
yang mengatakan “tidak” sebanyak 100,0%.
1 Sehari 0 0
2 2 hari 0 0
3 3 hari 0 0
4 >3 hari 0 0
5 3 minggu 0 0
6 >3 minggu 0 0
7 3 bulan 0 0
8 >3 bulan 1 100,0
Jumlah 1 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa lama waktu nyeri siku
terjadi sejak >3 bulan
1 Ya 0 0,0
2 Tidak 239 100,0
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada yang
mengalami kesemutan pada siku.
57
Tabel 27. Apakah nyeri pada siku meningkat pagi hari
1 Ya 0 0,0
2 Tidak 239 100,0
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada nyeri bahu
pada pagi hari.
Tabel 28. Apakah pasien pernah/ sedang mengalami sakit pada telapak kaki
1 Ya 26 10,88
2 Tidak 213 89,12
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 213 orang (89,12%)
tidak mengalami sakit pada telapak kaki
1 Sehari 8 30,77
2 2 hari 5 19,23
3 3 hari 1 3,85
4 >3 hari 5 19,23
5 3 minggu 3 11,54
6 >3 minggu 4 15,38
7 3 bulan 0 0
8 >3 bulan 0 0
Jumlah 26 100,0
58
Tabel 30. Jika pernah, apakah merasa kesemutan pada telapak kaki
1 Ya 10 4,18
2 Tidak 229 95,82
Jumlah 239 100,0
Tabel 31. Apakah nyeri pada telapak kaki meningkat pada pagi hari
1 Ya 8 3,35
2 Tidak 231 96,65
Jumlah 239 100,0
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi nyeri telapak
kaki pada pagi hari yang mengatakan “tidak” sebanyak 96,65%.
59
Jumlah 1519 100.0
Distribusi menimbang balita secara rutin yang palin tinggi adalah baik ≥4 kali
sebesar 61,2%
60
Tabel 4: distribusi menggunakan garam beryodium
61
Kesimpulan apakah keluarga sudah sadar gizi dari pertanyaan no 1-5
B. ANALISIS DATA
……………….
C. PLANNING OF ACTION
……………….
D. PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan
62
cara menyikat gigi Terbit R
yang benar. 7. Siswa/siswi TK Darma Wanita L
8. Siswa/siswi PAUD Cempaka A
9. Siswa/siswi SD N 54/I K
10. Siswa/siswi SD N 83/I S
11. Siswa/siswi SD N 37/I A
12. Siswa/siswi SD YKPP N
A
63
4. Kurangnya 1. Melakukan 1. Ibu-ibu pengajian dusun 4 desa
pengetahuan ibu-ibu penyuluhan pada mekar jaya RT 11
tentang alat Pasangan Usia T
kontrasepsi Subur (PUS) 2. Ibu-ibu pengajian dusun 4 desa E
mekar jaya RT 14 R
L
3. Ibu – ibu wali murid PAUD A
Matahari Terbit K
S
4. Ibu – ibu pengajian rt 06 dusun
A
purwosari
N
A
5. Ibu – ibu pengajian rt 11 dusun
wonorejo
6. Ibu-ibu pengajian Rt 05
7. ibu-ibu pengajian Rt 11
5 Kurangnya 1. Melakukan 1. Ibu-ibu pengajian Dusun 3 Desa T
pengetahuan tentang penyuluhan pada Mekar Jaya RT 08 E
deteksi dini kanker ibu-ibu pengajian 2. Ibu-ibu pengajian Dusun 3 Desa R
payudara Mekar Jaya RT 09 L
2. Mempraktekkan 3. Ibu-ibu wali murid Matahari A
cara SADARI Terbit K
4. Ibu-ibu pengajian rt 14 Dusun S
Wonorejo A
5. Ibu-ibu pengajian Rt. 05 N
A
2. Evaluasi
64
Pada pelaksanaan kegiatan di kecamatan Pelawan , kegiatan sesuai dengan
program yang telag direncanakan. Dengan harapan masalah kesehatan yang
terjadi dapat teratasi, dan dapat membantu upaya pemerintah untuk meningkatkan
derajat masalah kesehatan
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah kerja nyata yang kami laksanakan pada tanggal 05 – 23 februari
2015 yang kami laksanakan di kecamatan sungai gelam khususnya desa
kebun ix, desa ladang panjang, desa parit, desa petaling jaya, desa mingkung,
desa sido mukti, desa sumber agung dan desa gambut jaya mendapatkan
jumlah kepala keluarga sebanyak 4.502 an jumlah penduduk sebanyak 16.340
Jiwa. Dalam pendataan sudah berjalan lancar meskipun ada beberapa
hambatan seperti rumah warga yang kosong dikarenakan bekerja, serta waktu
kami yang terbatas.
Pada pelaksanaan, semua kegiatan telah terlaksana. Namun, kami tidak
dapat mengevaluasi tindakan yang telah diberikan karena waktu kami yang
terbatas. Secara umum, masyarakat telah memberikan respon positif terhadap
kegiatan yang kami lakukan, namun kami tidak dapat memastikan apakah
masyarakat dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
65
B. Saran
Dalam melaksanakan praktek kuliah kerja nyata, berbagai temuan yang
didapatkan oleh mahasiswa/i kukerta stikba jambi berkaitan dengan
pemerintahan, pelayanan kesehatan serta keluhan masyarakat, kami hanya
memberikan saran :
1. Bagi mahasiswa/i, dengan adanya kuliah kerja nyata ini diharapkan
mahasiswa/i mampu mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku
kuliah, dan diharapkan mahasiswa/i lebih memahami lagi teori sehingga
pelaksanaan di lapangan semakin baik.
2. Pihak Kecamatan dan Desa untuk lebih meningkatkan program
penggerakan dan pemberdayaan masyarakat serta memfasilitasi setiak
kegiatan untuk mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan
masyarakat.
3. Dinas Kesehatan dan Puskesmas diharapkan menyempurnakan
pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan mahasiswa bersama
masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada di
masyarakat.
4. Bagi masyarakat, agar dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,
lebih meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Bagi kader agar lebih menghidupkan kembali kegiatan yang telah dibentuk
dan telah disepakati.
66