Air Heksagonal
Air Heksagonal
DAFTAR ISI
1. BOUNDING WATER
2. CLUSTERED WATER
Sehari-hari kita hanya membedakan air dalam bentuk cair (air), padat (es),
dan gas (uap). Secara kimiawi semuanya disebut air. Satu molekul air (H2O) berupa
dua atom hidrogen (H) yang diikat oleh satu atom oksigen (0). Ketiganya terikat
dalam bentuk kaku, menyerupai huruf V bersudut 104,5 derajat. Atom 0 berada di
bagian sudut huruf V, sedangkan masing-masing H berada di ujung kedua kakinya.
Dalam setetes air terkandung miliaran molekul air yang berjejalan dan terus
bergerak secara acak dalam kondisi tak beraturan. Dalam keadaan tertentu,
molekul-molekul air ini berbaris tertib, misalnya dalam keadaan padat sebagai es
atau salju.
Logikanya, jika suhu air dinaikkan, kecil pula oksigen yang terlarut.
Masalahnya kenaikan suhu membuat gerakan molekul air lebih cepat, sehingga
menghancurkan struktur heksagonal dan melepaskan oksigen yang terperangkap.
Sebagai gambaran, pada suhu 30°C, kelarutan oksigen akan turun separuh
dibanding pada es. Itulah sebabnya minum air es terasa lebih segar dibanding air
hangat, karena kandungan oksigen dalam air es lebih tinggi. Titik kritis akan
terjadi pada suhu 100°C di mana tidak ada lagi oksigen yang terlarut atau dengan
kata lain, manfaat Air Heksagonal sebagai pembawa oksigen akan tinggal cerita
jika digunakan dengan cara dimasak.
Air Heksagonal memang sangat labil, karena menentang struktur alami air.
Selain rentan suhu, ia juga bisa terurai selama masa penyimpanan atau saat
dipasarkan dalam kemasan siap minum. Disarankan, Air Heksagonal diminum kurang
dari 20 menit sejak disiapkan, atau disimpan dalam lemari es bersuhu 8°C serta
terhindar dari cahaya matahari langsung. Selama masa penyimpanan, sangat
mungkin Air Heksagonal berubah menjadi air biasa. Masalahnya, hal ini tidak bisa
diuji langsung oleh konsumen.
Dalam keseharian, Air Heksagonal dapat ditemui di air terjun atau air
mengalir yang masih segar, alami dan mengandung banyak larutan oksigen. Air
dengan struktur heksagonal ini bisa dijumpai pada air dingin (pemanasan merusak
struktur molekul air tersebut). Air mineral yang kita minum setiap hari memang
sehat, namun alangkah baiknya jika air itu mengandung banyak mineral dan
oksigen yang larut di dalamnya, struktur molekulnya kecil tetapi sedikit alkalin.
Bebrapa persaratan yang harus di penuhi untuk membuat air jenis ini antra lain:
air bersih dengan jumlah oksigen terlarut lebih dari jumlah maksimum.
jumlah mineral esensial harus cukup,terutama Ca2+ sebagai agen pembuat
formasi heksagonalyang terlarut dalam air.
memiliki pH sekitar 7,1-7,4
suhu air normal mendekati dingin
Cara praktis untuk mengetahui apakah air tersebut heksagonal atau bukan,
adalah dengan menggunakan kecap asin. Sediakan 2 buah gelas kaca dan masukkan
4 sendok makan kecap asin ke masing-masing gelas. Gelas pertama rendam pada
mangkok yang berisi air biasa. Gelas kedua rendam pada mangkok berisi Air
Heksagonal. Setelah dibiarkan selama 30 menit, kecap asin yang ditempatkan pada
Air Heksagonal berkurang rasa asinnya. Sementara, pada air biasa rasa asinnya
tetap. Perbedaan ini disebabkan karena Air Heksagonal membentuk kelompok kecil
sehingga lebih mudah menembus dinding gelas kaca (melalui proses osmosis) dan
bercampur dengan kecap asin yang ada di dalamnya.