Anda di halaman 1dari 2

Departemen Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Indonesia

Ujian Akhir Semester


Mata Kuliah : Elektronika Lanjut
Hari/Tgl : Selasa/22 Desember 2015
Waktu : 120 menit
1. Sebuah proses industri sederhana untuk pembuatan suatu campuran larutan terlihat seperti pada
gambar. Urutan proses yang harus dilakukan adalah sbb:
Mula-mula sistem berada dalam
kondisi (state) standby dengan semua
aktuator mati (tidak aktif). Pada state
standby jika tombol START aktif
maka sistem beralih ke state
proses_kosong, dengan OUTFLOW
valve aktif, jika sensor TANKMT
aktif maka sistem beralih ke state
proses_isi1 dengan INFLOW_1 valve
aktif untuk mengisikan larutan 1 ke
dalam tanki. Selama sensor LVL1OK
belum aktif, proses_isi1 masih terus
berjalan, dan sistem akan beralih ke
kondisi (state) proses_isi2 jika sensor
LVL1OK aktif. Pada kondisi (state)
proses_isi2, INFLOW_2 valve akan diaktifkan untuk mengisikan larutan 2, dan proses_isi2
akan berakhir jika sensor LVL2OK aktif. Setelah itu sistem beralih ke kondisi (state)
proses_panas, dengan menghidupkan pemanas melalui aktuator HTRON dan pengaduk juga
dihidupkan melalui aktuator MXRON, kedua aktuator tersebut terus diaktifkan sampai
temperatur larutan yang diinginkan tercapai, yaitu pada saat sensor TEMPOK aktif. Kemudian
sistem beralih kembali ke kondisi (state) proses_kosong, dimana campuran larutan yang telah
dipanaskan tersebut kemudian dialirkan ke proses selanjutnya dengan mengaktifkan
OUTFLOW valve, dan seterusnya.., siklus proses akan berulang kembali seperti yang telah
disebutkan di atas.
a). Gambarkan state diagram proses tersebut di atas, lengkap dengan input dan outputnya.
b). Rancanglah suatu Finite State Machine (FSM) dengan menggunakan VHDL untuk proses
diatas dan lengkapilah rancangan tersebut dengan 7 segment display yang menunjukkan
jumlah siklus proses yang telah dijalani oleh sistem.
c). Lengkapi sistem pada soal ini, dengan mengakomodasikan tombol EMRGNCY
yang dapat diaktifkan oleh operator untuk menghentikan semua proses yang sedang
berlangsung jika terjadi kondisi darurat (emergency) dan sistem akan beralih ke state
emergency dimana semua aktuator mati (tidak aktif) sedangkan Alarm aktif.
2. Disamping ini adalah adalah sebuah sistem penyeleksi bola
logam dan non-logam. Dalam kondisi ’standby’ posisi
actuator solenoid atau electropneumatic S1 dalam kondisi
terdorong (S1=0) sehingga bola tertahan dalam tabung
vertikal dan sensor proximity P tidak dapat mendeteksi bola.
Jika tombol/switch START ditekan (START=1) maka S1
harus di-set (S1=1) sehingga S1 tertarik ke belakang dan
bola akan turun mendekati sensor P. Sensor proximity P,
akan mendeteksi apakah bola tsb logam (P=1) atau non-
logam (P= 0). Jika bola yang terdeteksi adalah logam maka
actuator S2 harus ditarik (S2= 1) sehingga jika nanti bola
terdorong jatuh akan menuju jalur lintasan yang sesuai, yaitu jalur bawah, sedangkan jika bola
yang terdeteksi adalah non-logam (P=0), maka actuator S2 harus didorong (S2=0) sehingga
jika nanti bola terdorong jatuh akan menuju jalur lintasan atas. Setelah S2 diatur sesuai dengan
pembacaan sensor P, maka actuator S1 harus didorong (S1=0) agar bola terdorong jatuh dan
akan bergerak sesuai dengan lintasan yang sudah diatur sebelumnya.
a) Gambarkan state transition diagram yang menggambarkan proses tsb di atas, dan berikan
kondisi input dan outputnya untuk setiap state yang ada.
b) Rancanglah suatu Finite State Machine (FSM) dengan menggunakan VHDL untuk proses
diatas dan lengkapilah rancangan tersebut dengan 7 segment display yang menunjukkan
jumlah bola logam dan non-logam yang sudah terseleksi..

Anda mungkin juga menyukai