Cekungan Sumatera Tengah merupakan cekungan yang berada pada Pulau Sumatera

tepatnya di antara 900 - 1030 BT dan 10 LS – 40 LU yang memiliki luas sebesar 103.000 km2 yang
sebagian besar terdiri daerah daratan. Cekungan Sumatera Tengah dipisahkan dari Cekungan
Sumatera Utara oleh Tinggian Asahan. Begitu juga pada bagian selatan, Cekungan Sumatera
Tengah dipisahkan dari Cekungan Sumatera Selatan oleh Pegunungan Tigapuluh.
McGregor (1995) mengungkapkan bahwa eksplorasi awal yang pernah dilakukan di
ceungan ini merupakan eksplorasi yang mengacu pada rembesan hidrokarbon yang kemudian
menghasilkan penemuan berupa Lapangan Minyak Kampung pada tahun 1896 yang memiliki
cadangan minyak sebesar 31,3 MMBOE yang berada pada endapan delta Formasi Muara Enim
yang berumur Pliosen.
Pada daerah ini terdapat beberapa antiklin yang secara umum struktur antiklin ini
berkembang dengan kecenderungan arah Barat Laut – Tenggara dimana perlipatan lebih intensif
pada bagian Utara dibandingkan dengan bagian Selatan (Van Bemmelen, 1949). beberapa antiklin
yang teridentifikasi di permukaan telah dipetakan pada cekungan ini. Hingga tahun 1921, target
eksplorasi Cekungan Sumatera Tengah ditujukan pada batupasir Formasi Air Benakat dan penetrasi
target terdalam adalah Formasi Gumai (Zeliff dkk., 1985)