Anda di halaman 1dari 42

KATA PENGANTAR

Asslamuallaikum Wr.Wb

Segala puji kami kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan kami kekuatan dan kesehatan untuk menyelesaikan makalah yang
berjudul “Perkawinan Sedarah (Inbreeding)”dengan baik dan tepat waktu, tak lupa
pula salawat serta salam kepada junjungan baginda terkasih Nabi besar Muhammad
SAW.

Makalah ini disusun secara sistematis dan tertata dengan baik yang di
jelaskan secara lebih rinci dengan menggunakan kalimat yang sederhana dan
mudah untuk di mengerti. pembahasan dalam makalah ini merupakan hasil dari
terjemahan buku bahan ajar genetika dengan judul asli “Genetics for Hatchery
Managers” serta dari berbagai sumber lainnya.

Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini tentu mendapat banyak


kendala dan halangan, namun dengan semangat yang tinggi akhirnya makalah ini
dapat terselesai dengan baik. kami sangat berterima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Genetika Ikan serta dengan semua pihak lainnya yang
telah membantu dalm menyelesaikan makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberi pengetahuan yang luas
bagi para tentang Perkawinan Sedarah (Inbreeding). Kami menyadari bahwa
makalah ini banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapakan demi perbaikan makalah ini kedepannya. akhir kata kami ucapkan
Wassalamuallaikum Wr.Wb

Jatinangor, 15 September 2013

Penyusun

Kelompok 8

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …….………………………………………………….1

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………….3


1.2 Tujuan ……………………………………………………………...3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian perkawinan sedarah…………………………………4

3.2 Manfaat dari perkawinan sedarah……………………………....9

3.3 Menghitung perkawinan sedarah………………………………………..11

3.4 Efek Ukuran Populasi pada Perkawinan Sedarah dan

hanyutan Genetik ……………………………………………….15

3.5 Mencegah pengurangan jumlah perkawinan yang efektif .......21

BAB IV PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan ……………………………………………………….41

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………......42

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Genetika Ikan adalah Genetika dari bhs Yunani genno adalah melahirkan.
Merupakan cabang ilmu biologi. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang
menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organism maupun sub-organisme
(seperti virus dan prion). Ada pula yang dengan singkat mengatakan, genetika
adalah ilmu tentang gen

Di dalam perikanan genetika adalah arah pembangunan sektor perikanan


antara lain meningkatkan hasil dan mutu produksi, memingkatkan pendapatan
nelayan/petani ikan, mempeluas lapg kerja dan kemptn kerja, menunjang
pembangunan industri serta ekspor.

di dalam dunia genetika tentu sering dijumpai istilah inbreeding atau


perkawinan sedarah.Perkawinan sedarah dapat merugikan maupun memberikan
keuntungan,hal tersebutlah yang menjadi hal yang menarik yang akan ingin dibahas
lebih dalam di makalah ini.

1.2 Tujuan

 Mengetahui pengertian Inbreeding


 mengetahui dampak negative dari inbreeding
 mengetahui manfaat dari inbreeding

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Perkawinan Sedarah

Perkawinan sedarah (inbreeding) adalah program pemuliaan utama ketiga


yang dapat berdampak luar biasa pada produktivitas. Inbreeding merupakan salah
salah satu konsep yang diketahui oleh setiap orang tapi hanya beberapa yang
benar-benar paham. Istilah ini biasanya memunculkan kesan individu cacat dan
buruk, dan istilah ini digunakan sebagai gurauan untuk menjelaskan hakikat
sebenarnya dari semua perkembangan atau perilaku yang cacat, meskipun
perkawinan sedarah biasanya tidak ada hubungannya dengan masalah ini.
Kebanyakan orang sadar tentang hal perkawinan sedarah karena hukum dan moral
hukum yang menentang perkawinan antar kerabat. 200 tahun yang lalu, ada hukum
yang melarang perkawinan antar kerabat bahkan pada ternak karena dianggap tidak
bermoral dan melawan hukum Tuhan dan alam. Tapi peternak dengan cepat
menemukan bahwa inbreeding adalah salah satu teknik pemuliaan yang paling
penting, tanpa penggunaannya, produktivitas pertanian akan menurun drastis.

Perkawinan sedarah merupakan perkawinan antara individu yang masih


memiliki keterkaitan (kurang lebih). Inbreeding menyatakan secara tidak langsung
ataupun menyebutkan definisi apapun tentang kelangsungan hidup, pertumbuhan,
atau produktivitas. Inbreeding adalah baik itu bagus atau buruk, itu bisa, namun
seperti program pemuliaan lainnya, dapat juga digunakan secara bijaksana atau
bodoh.

Secara genetika, semua inbreeding menciptakan homozigositas. Individu


yang saling berkaitan/berhubungan berbagi alel melalui satu atau lebih nenek
moyang. Ketika individu yang berkaitan malakukan perkawinan , alel yang dihasilkan
dari nenek moyang mereka umum dapat dipasangkan. Ini menghasilkan keturunan
yang homozigot pada satu lokus lagi, dan keturunan tersebut merupakan bawaan.

4
Perkawinan dari individu yang tidak memiliki keterkaitan juga bisa
menghasilkan keturunan yang homozigot pada satu atau lebih lokus , Bagaimana
anda bisa membedakan homozigositas yang diproduksi oleh hasil perkawinan
sedarah tanpa perkawinan sedarah? Secara genetik, bagaimana kedua bentuk
homozigositas ini berbeda? Jawabannya adalah (1) Anda tidak dapat membedakan
keduanya, (2) Secara genetik, tidak ada perbedaan. Mereka sama saja. Satu-
satunya perbedaannya yaitu binatang yang bersifat homozigot karena mereka
memiliki alel yang sama dengan keturunan sebelumnya. Mereka homozigot karena
mereka memiliki alel yang sama dalam bentuk. Dan lagi, tidak ada cara kimia
maupun fisika untuk membedakan antara keduanya selain cara di mana alel
diwariskan

Karena tidak ada perbedaan genetik, mengapa membuat perbedaan?


Alasannya adalah individu yang saling terkait secara genetik lebih memiliki
kemiripan dibandingkan dengan individu yang tidak saling terkait. mereka berbagi
alel-alel yang sama, sehingga perkawinan antara individu yang saling terkait rata-
rata akan menghasilkan keturunan yang lebih homozigot daripada mereka yang
tidak terkait dengan orangtuanya. Dengan demikian, inbreeding meningkatkan
homozigositas atas apa yang akan terjadi jika pasangan tidak berkaitan. Ukuran dari
inbreeding (F) mengukur peningkatan presentase homozigositas rata-rata populasi.

Itulah proses inbreeding. Inbreeding tidak merubah frekuensi genetik; seleksi,


penyimpangan genetika, migrasi dan mutasi merubah frekuensi gen, tapi tidak
dengan inbreeding. Karena inbreeding meningkatkan homozigositas, ini mengubah
frekuensi genotipe dengan cara meningkatkan homozigot dengan mengorbankan
para heterozigot. Hal ini ditunjukkan dalam tabel 4.8

5
Karena perbedaan genotipe meningkat, perbedaan fenotip juga bertambah.
Perbedaan genotipe dan fenotipe meningkat karena populasinya terbagi menjadi
garis homozigot terpisah dan itu merubah distribusi normal menjadi distribusi
bimodal (gambar 4.16). Jika garis homozigot terpisah menjadi populasi yang
berbeda, perbedaan genotipe dan fenotipe akan berkurang. Jika hal tersebut terjadi
frekuensi gen dan perbedaan genetik akan mengalami perubahan juga.

6
Jadi mengapa inbreeding menjadi konotasi negatif? Hampir setiap
organisme membawa gen resesif perusak yang tersembunyi di bagian heterozigot.
Jika alel-alel ini diekspresikan, mereka akan menghasilkan abnormal atau fenotipe
letal. Individu yang saling terkait cenderung memiliki alel-alel resesif yang
merugikan. Karena inbreeding membuat homozigostas dengan cara memasangkan
allel-alel yang sama dengan keturunan sebelumnya, allel-allel resesif deletenous
yang langka, memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk dipasangkan dan
diekspresikan ketika kerabat melakukan perkawinan daripada ketika individu yang
tidak saling terkait melakukan perkawinan. Kemungkinan memasangkan alel-alel
resesif yang merusak meningkat sebagai hubungan antara orang tua meningkat.
Pemasangan allel-allel ini dan ekspresi mereka yang berikutnya pada hewan inbred
(pembawa) adalah apa yang membuat inbreeding memiliki reputasi yang buruk dan
menghasilkan hukum sosial yang tabu terhadap perkawinan sedarah.

Tidak ada kepastian bahwa keturunan hasil inbreeding akan mengalami


ketidaknormalan. Bagaimanapun, kemungkinan dari menghasilkan keturunan
abnormal atau tidak dapat bertahan meningkat ketika orang tua mereka memiliki
keterkaitan dan semakin dekat hubungan, semakin lebih besar pula
kemungkinannya.

Pasangan dari alel resesif yang merugikan menghasilkan kecenderungan


umum terhadap penurunan viabilitas, kelangsungan hidup, pertumbuhan, produksi
telur dan secara bersamaan, meningkatkan presentase kelainan (abnormalitas).
Secara umum, semakin besar inbreeding, semakin jelas depresi dalam produktivitas

Terdapat beberapa studi relatif tentang inbreeding ikan . Beberapa


percobaan telah dilakukan pada ikan salmon pelangi (Calaprice 1969; Aulstad and
Kittelsen 1971; Bridges 1973; Kincaid 1976A, 1976B, 1938B; Davis 1976; Gjerde et
al.1983), Atlantic salmon (Ryman 1970), brook trout (Cooper 1961; Davis 1976),
brown trout (Davis 1976), common carp (Moav and Wohlfarth 1968), T. mossambica
(Ch’ang 1971A) , channel catfish (Bondari 1984B), zebra danio (Piron 1978;
Mrakovcic and Haley 1979), and convict cichlids (Winemiller and Taylor 1982).

Table 4.9 Penurunan Perkawinan Sedarah di Rainbow Trout

7
Penurunan perkawinan sedarah adalah disajikan dengan persentase penurunan
ketika dibandingkan dengan sebuah kontrol populasi (F = 0.0). Nilai postifnya
kelompok perkawinan sedarah lebih baik dari pengontrolan.

Kincaid (1976A)

Kincaid (1983B)

Kincaid (1976B)

Penstudian ini telah di dasarkan denga tingkat perkawinan sedarah pada


kisaran 25-60%, Meskipun Kincaid (1976A) memandang pada F = 12.5% .
Penstudian masa depan harusnya memeriksa tingkat rendah dari perkawinan
sedarah karena tingkat rendah bisa menghasilkan peningkatan produktivitas.
Beberapa dari Kincaid’s (1976A) hasil (Tabel 4.9) menunjukkan bahwa hal ini
mungkin ini benar dalam di rainbow trout. Kincaid (1977) memperkirakan bhwa
tingkat kritis dari perkawinan sedarah di rainbow trout adalah sekitar 18%; di bawah
18% ,perkawinan sedarah menghasilkan memproduksi beberapa masalah, tetapi
diatas 18% , produktivitas ditekan setelah penurunan signifikan.

8
3.2 Manfaat dari perkawinan sedarah

Perkawinan sedarah studi di ikan pada umumnya telah menunjukkan bahwa


perkawinan sedarah mengurangi produktivitas, bagaimana hal itu bisa digunakan
untuk meningkatkan populasi? Salah satu kegunaan utama dari perkawinan sedarah
ada di sebuah peternakan program yang disebut linebreeding. Linebreeding terjadi
ketika sebuah out-standing individu ( biasanya laki-laki ) dibawa kembali ke garis
untuk kawin dengan keturunan. Hal ini dilakukan karena binatang yang jadi luar
biasa yang anda inginkan untuk meningkatkan, kontribusi untuk setiap keturunan
dan untuk meningkatkan, kontribusi untuk gen renang. Dua jenis linebreeding yang
akan ditampilkan di gambar 4.17.

Kedua adalah menggunakan perkawinan sedarah utama bagi pembentukan


inbredlines yang akan hibridisasi untuk menghasilkan f1 hibrida untuk grow-out. Di
sini, dua atau lebih memilih jalur inbred tertentu untuk memperbaiki alel. Ketika
inbred jalur kawin, yang hibrida akan identik di yang diinginkan dan akan seragam,
lokus yang sering salah satu gol dalam sebuah perkawinan silang program.
Perkawinan sedarah dalam dua atau lebih baris diikuti oleh hibridisasi adalah contoh
klasik cara menghasilkan keturunan untuk grow-out seragam.

Perkawinan sedarah ini juga digunakan oleh banyak peneliti untuk


menghasilkan hewan yang akan digunakan dalam berbagai percobaan. Dalam
beberapa kasus, ilmuwan tidak menyadari bahwa mereka sedang membuat
perkawinan sedarah, tidak mempertimbangkan efek yang perkawinan sedarah akan,
pada saham mereka dan tidak menyadari bahwa perkawinan sedarah dapat
memalukan yang variabel yang mereka memeriksa dalam percobaan. Alam
konsekuensi dari perkawinan sedarah kadang-kadang kejutan peneliti, yang
kemudian menarik kesimpulan yang salah. Salah satu contohnya adalah sebuah
penelitian oleh piron ( tahun 1978 ). Dia yang dihasilkan tingkat tinggi perkawinan
sedarah dalam zebra danio yang akan digunakan dalam racun tes. Perkawinan
sedarah yang dihasilkan ikan dengan deformites rangka, dan ini membuat piron (
tahun 1978 ) untuk menyimpulkan bahwa jenis ini tidak cocok untuk digunakan
dalam racun tes. Produksi kelainan akibat perkawinan sedarah bukan merupakan
alasan yang valid untuk mencapai kesimpulan ini.

9
Gambar 4,17 diagram skematis dari dua jenis linebreeding. Tujuan kedua
adalah untuk peningkatan individu A kontribusi kepada keturunannya genom. Dalam
contoh ringan linebreeding, A individu memberikan kontribusi % 53.12 K individu
gen. Dalam contoh intens linebreeding, A individu memberikan kontribusi 93.75%
gen G individu.

Hingga semua merugikan resesif alel yang diambil, hampir setiap


kependudukan akan menghasilkan beberapa kelainan sebagai akibat dari
perkawinan sedarah. Seperti sebenarnya, banyak spesies yang digunakan untuk
riset biomedis sangat inbred untuk menghasilkan homozigot popuiations sehingga
semua hewan akan bereaksi dengan cara yang sama untuk eksperimental variabel.
Produksi sangat inbred popuiations untuk meminimalkan individu variasi, penelitian
seperti itu yang dapat porsi yang signifikan dari total varians dalam percobaan.

Bahkan ketika digunakan secara tidak benar dan ketika perkawinan sedarah
masih bisa menghasilkan keturunan. yang baik Depresi yang terlihat untuk berbagai
phenotypes yang populational cara. Outstanding individu dapat dan diproduksi
meskipun populasi rata-rata mungkin turun sejalan. Outstanding inbred hewan dapat
berharga sebagai induk saham karena mereka berkembang biak benar untuk
banyak phenotypes dan tidak akan melestarikan tidak diinginkan phenotypes.

10
Genetika perkawinan sekerabat sama dengan perkawinan silang.
Bergantung pada interaksi antara alel. Perkawinan sekerabat menekan produksi
dengan memasangkan alel resesif yang merugikan. Dengan demikian, perkawinan
sekerabat pada dasarnya adalah fungsi dari VD.

3.3 Menghitung perkawinan sedarah

Nilai-nilai perkawinan sekerabat individu dapat dihitung dengan


menggunakan teknik yang disebut jalan anlysis. Dalam analisis jalur, Anda
mengkonversi silsilah ke diagram jalan dan menentukan perkawinan sekerabat
individu dengan menambahkan mungkin jalan yang berbeda untuk satu atau lebih
moyang (s). Sebagai contoh:

Setiap anak panah di jalan diagram mewakili sebuah gamete dan 50 % dari
individu ' s genom. Catatan yang f tidak digunakan untuk menunjuk individu; f tidak
pernah digunakan karena ini adalah simbol perkawinan sedarah.

Nilai individu inbeeding ditentukan dengan menggunakan rumus berikut::

Di mana fx adalah perkawinan sedarah individu, e adalah simbol ' jumlah ' atau '
menambah, ' n adalah jumlah individu di jalan yang diberikan, dan fa adalah
perkawinan sedarah dari nenek moyang yang sama. Jika fa = 0, eq. ( 4,8 ) menjadi

11
Individu G di predigree sebelumnya adalah inbrida karena salah satu dari
moyangnya muncul pada kedua sisi ibu dan ayah dari silsilah (definisi) dari nenek
moyang bersama). Individu adalah leluhur umum dari G. Perkawinan sekerabat g
ditentukan oleh menelusuri jalan dari G ke A saat Anda menelusuri jalan, apa yang
akan Anda lakukan adalah menentukan bagaimana A'' s gen berakhir di G. Untuk
melakukan ini, Anda mulai dengan salah satu orangtua G, jejak path ke A, dan
kemudian melacak path dari A ke G induk lain.

Untuk menghitung Fg, jejak jalan dari D to E, melalui g 's nenek moyang yang sama.

12
Ada tiga jalur. Ada tiga jalur di individu dari 1C dan lima individu di jalur 1 a dan 1 b.
Akibatnya, N adalah 3, 5 dan 5. Masing-masing, untuk tiga jalur, seperti sebelumnya,
yang bukan nenek moyang umum bawaan, jadi Eq(4.9) dapat digunakan untuk
menghitung F1. Untuk menghitung F1, produk-produk dari tiga individu terpisah

13
ditambahkan:

F1 = (0.5)³ + (0.5) + (0.5)

F1 = 0.1875

Bahkan mungkin ada lebih dari satu jalur antara individu nenek moyang umum. Jika
ada kedua jalur, Anda hanya menghitung itu dan menambahkannya ke total.

Ada satu aturan penting tentang menentukan jalur antara individu dan nenek
moyang yang sama: Anda tidak dapat menelusuri kembali jalur, yaitu Anda tidak
bisa pergi melalui dan individu dua kali dalam jalur yang diberikan. Dengan
demikian, Anda tidak dapat membuat jalur G-D-A-C-G untuk jalur dari 1 ke A dalam
contoh sebelumnya, karena Anda akan pergi melalui masing-masing G dua kali.

Kedua diagram jalur menggambarkan konsep yang penting. Perkawinan


sekerabat dapat dikurangi menjadi nol jika dua individu tidak kawin. K individu bukan
bawaan, karena K tidak memiliki nenek moyang. Dua nenek moyang K adalah
bawaan, tetapi sejak orangtua K tidak terkait, Fk = 0. Akibatnya, jika Anda dapat
mengidentifikasi individu ikan dan menghasilkan silsilah, Anda dapat mencegah
perkawinan sekerabat hanya dengan tidak kawin individu. Cara klasik untuk
menghilangkan setiap silang dalam hewan yang akan digunakan untuk tumbuh
adalah untuk menghasilkan hibrida. Jika strain atau garis tetap murni, F1 hibrida
akan selalu memiliki F = 0.

Apa maksud dari nilai F? F adalah ukuran dari peningkatan homozygosity


sebagai akibat dari perkawinan sekerabat. Dengan demikian, ikan dengan F = 25%
adalah 25% lebih homozygous daripada rata-rata ikan dalam populasi. F
mengatakan apa-apa tentang tingkat homozygosity atau rata-rata populasi. F adalah
nilai relatif terhadap populasi.

Menghitung nilai-nilai individu F memiliki satu besar kewajiban dalam


budidaya ikan: untuk melakukannya, Anda harus tahu silsilah individu. Informasi ini
adalah sayangnya kurang, karena kebanyakan penetasan tidak dilengkapi atau tidak
dapat memberikan tanda-tanda individu identifikasi ikan. Karena ini, hal ini tidak
mungkin untuk menghitung tingkat individu perkembangbiakan untuk kebanyakan

14
ikan.

Apakah itu berarti bahwa perkawinan sekerabat tidak dapat diukur dan harus
diabaikan? Jawabannya adalah tidak terdefinisi. Anda mungkin tidak akan mampu
menentukan silsilah individu dan menghitung nilai perkawinan sekerabat individu
ikan, tetapi karena perkawinan sekerabat terjadi dalam populasi apapun, sangat
penting untuk menghitung rata-rata peka individu didalam populasi jika Anda
mengelola itu benar.

3.4 Efek Ukuran Populasi pada Perkawinan Sedarah dan hanyutan


Genetik

Perkawinan sekerabat tidak disengaja dan hanyutan genetik terjadi dalam


populasi penetasan karena mereka lebih kecil dan tertutup. Kombinasi ini dengan
cepat dapat menghancurkan varians populasi genetik dan meningkatkan perkawinan
sekerabat, yang akan menurunkan produktivitas dan menambah biaya produksi.
Perkawinan sekerabat tidak disengaja dan hanyutan genetik yang disebabkan oleh
populasi kecil dari broodfish yang biasanya dikelola di penetasan mungkin antara
faktor-faktor utama yang menurunkan produktivitas dan meningkatkan biaya
mencapai kuota produksi.

Masalah ini mungkin lebih penting untuk populasi permainan ikan. Ikan yang
dibesarkan untuk makanan atau umpan relatif dimanjakan kehidupan, dalam
penetasan manajer melakukan semua yang mereka bisa untuk menjaga ikan tetap
hidup. Ikan yang ditebar dalam tubuh alami air pergi dari lingkungan penetasan
relatif ringan ke yang sangat keras dimana kelangsungan hidup lemah. Akibatnya,
hilangnya varians genetik dan perkawinan sekerabat mungkin dapat mempengaruhi
populasi yang ditebar di alam liar jauh lebih banyak daripada populasi yang tidak
pernah meninggalkan pembenihan.

Secara genetik, populasi ideal jauh besar. Sayangnya (atau Untungnya


tergantung pada sudut pandang anda), manajer pembenihan tidak dapat bekerja
dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Manajer pembenihan harus bekerja
dengan populasi kecil yang terbatas. Ketika populasi terbatas, cara terbaik untuk
menggambarkan hal itu adalah bukan oleh jumlah populasi tetapi dengan nomor

15
efektif pemuliaan. Efektif pembiakan jumlah tergantung pada beberapa faktor; yang
paling penting adalah jumlah orang pembibitan, rasio jenis kelamin, kawin sistem,
dan varians dari ukuran keluarga.

Ketika pilihan tidak terjadi, ada dua sistem kawin yang penetasan Manajer
dapat menggunakan: kawin acak atau perkawinan yang baik. Acak kawin hampir
secara eksklusif digunakan dalam budidaya. Efektif pembiakan jumlah populasi
mana kawin acak digunakan dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Ne = 4 (♀) (♂) / (♀) (♂) (4.10)

Dimana Nc adalah angka efektif pembiakan, ♀ adalah jumlah perempuan


yang menghasilkan keturunan yang layak, dan ♂ adalah jumlah laki-laki yang
menghasilkan keturunan yang layak. Pemeriksaan rumus sebelumnya menunjukkan
bahwa Nc dapat meningkat dalam dua cara: meningkatkan jumlah pembiakan
individu atau membawa populasi lebih dekat untuk rasio jenis kelamin 50: 50
(gambar. 4.18).

Nomor efektif pembiakan adalah salah satu konsep yang paling penting
dalam pengelolaan populasi, yang memberikan indikasi tentang stabilitas genetik
populasi karena Nc terbalik berhubungan dengan perkawinan sekerabat dan
hanyutan genetik. Ketika turun Nc, perkawinan sekerabat dan varians dari
perubahan dalam frekuensi gen akibat hanyutan genetik meningkat. Perkawinan
sekerabat yang dihasilkan oleh satu generasi kawin dalam populasi tertutup adalah

F= 1/2 Nₑ (4.11)

Invers hubungan F dan Nc jelas menunjukkan bahwa sebagai Nc menurun, F


meningkat (gambar. 4,19). F dihitung dalam EQ (4.11) adalah nilai perkawinan
sekerabat rata-rata untuk setiap ikan dalam populasi.

Hanyutan genetik adalah perubahan dalam frekuensi gen yang dibuat oleh
sampling error. Kesalahan pengambilan sampel dapat alami, seperti yang terjadi
ketika bagian dari populasi terisolasi oleh gempa bumi, banjir, dll, atau dapat buatan
manusia oleh koleksi tidak akurat.

16
Ketika populasi adalah sampel - misalnya, pilihan persediaan induk atau
pengiriman ke Stasiun lain - ada kesempatan bahwa sampel adalah cerminan akurat
makeup dari populasi. Semakin kecil sampel, semakin besar kemungkinan bahwa
ketidakakuratan dalam sampel akan terjadi. Ketidakakuratan meluas ke semua
karakteristik dari populasi, termasuk alel. Perubahan dalam frekuensi gen karena
sampling error disebut hanyutan genetik. Hanyutan genetik adalah mengekspresikan
sebagai varians dari perubahan dalam frekuensi gen, Dan hal ini terbalik terkait
dengan Ne :

ֿ²aq = pq/2Ne (4.12)

Di mana ֿ²aq adalah varians dari perubahan dalam gene frekuensi, dan p dan q yang
frekuensi alel p dan q di sebuah lokus tertentu

Seperti dengan hubungan sedarah,invers hubungan antara hanyutan genetik


dan Ne menurun, hanyutan genetik meningkat. Efek akhir hanyutan genetik adalah
hilangnya beberapa alel dan fiksasi. Memang mudah hilang, alel langka tapi lebih
umum alel juga dapat kehilangan melalui hanyutan Genetic.

17
Keseluruhan efek dari kecilnya Ne adalah homozygosity ne diproduksi oleh
perkawinan sedarah dan melalui kerugian alel sebagai akibat dari hanyutan genetick
Dengan demikian, dalam ne pengurangan dapat irreversibly kerusakan
berkumpulnya gen dengan menghilangkan allelels dan menciptakan homozygosity.
Sekali homozygosity yang meningkat via perkawinan sedarah, alel dapat kehilangan
lebih cepat karena sampel kecil mungkin mengumpulkan sebuah nomor yang tidak
proporsional ikan yang homozigot yang diberikan lokus di sebuah. Sebagai sebuah
hasil, ada alowering kebugaran, dari keseluruhan , kelayakan viability dan
produktivitas, sejak populasi menjadi tidak dapat menyesuaikan untuk perubahan
dalam lingkungan, karena beberapa dari potensi genetik darinya telah hilang.

Populasi genetik seragam penetasan mungkin salah satu alasan mengapa


sangat sulit untuk membuat diri wujudnya populasi dalam tubuh alami air dengan
kaus diproduksi pembenihan ikan. Genetik seragam garis mungkin memadai dalam
lingkungan yang terkendali seperti pembenihan ikan, tetapi mereka merugikan
dalam wild mana lingkungan adalah sesuatu tetapi seragam. Ini adalah alasan
bahwa tujuan utama di laut peternakan dari salmon adalah untuk mempertahankan
keanekaragaman genetika sebanyak mungkin.

18
Setelah penurunan dalam Nₑ telah memberikan, perkawinan sedarah
perkawinan sedarah yang pada gilirannya menurunkan depan ne dalam sebuah
siklus umpan balik positif. Sekali dalam peternakan telah terjadi, Nₑ menjadi .

Nₑf = Nₑ/1+F (4.13)

Dimana Nef adalah Nₑ populasi inbrida. Dengan demikian, pembatasan di


Ne dan F cenderung untuk memberi makan satu sama lain, dan situasi terus
memburuk.

Setelah populasi telah memiliki Ne yang berkurang, peningkatan berikutnya


tidak memperbaiki kerusakan yang telah dilakukan. Pembatasan di Ne sering terjadi
selama pemindahan saham dari satu penetasan lain. Itu mahal dan sulit untuk
bergerak populasi besar, begitu banyak penetasan yang dimulai dengan segenggam
ikan, terutama jika ikan sangat produktif. Ketika ini terjadi, penduduk dikatakan telah
melalui kemacetan. Loweing dramatis Ne di kemacetan memiliki konsekuensi jangka
panjang pada genetika saham dan produktivitas. Ne atas serangkaian generasi
adalah mean harmonik Ne di setiap generasi. Atas generasi, keseluruhan Nₑ boleh
ditentukan dari rumus berikut.

1/ Nₑ overall = 1/t (1/ Nₑl+1/Nₑ2 + …..+ 1/ Nₑt) (4.14)

dimana Nₑ overalll keseluruhan jumlah keseluruhan efektif jumlah


perkawinan, dan Ne1, Ne2 dan Net adalah SPN dalam generasi 1,2 dan t, masing-
masing. Rumus sebelumnya menunjukkan bahwa generasi dengan est kecil Ne
memiliki dampak terbesar pada keseluruhan Ne.

Hambatan memiliki efek jangka panjang pada genetika dari populasi. Nei et
al. ( tahun 1975 ) menunjukkan bahwa bottlenecks mengurangi varians genetik dan
rata-rata heterozygosity, dan tergantung pada ne dari hambatan dan meningkatkan
populasi ukuran kemudian, populasi mungkin belum sembuh keragaman genetik
darinya selama ratusan generasi, selain melalui pengenalan saham baru. Ini penting
implikasi praktis untuk pengelolaan hatchery saham. Jika seorang penduduk
hatchery dimulai dengan hanya beberapa individu, dengan keturunan dari hanya
beberapa menumbuhkan, atau jika penduduk adalah hancur oleh penyakit,

19
peningkatan ne berikutnya hanya menjaga perkawinan sedarah dan drift genetik dari
semakin buruk; mereka tidak memperbaiki masalah yang telah terjadi. Dengan
demikian, itu sangat penting untuk mengetahui ne untuk setiap generasi, kedua di
pabrikmu hatchery dan sebelum saham tiba.

Ne populasi juga dapat pergi melalui kemacetan selama pemilihan. Jika


Anda menetapkan nilai cutoff ekstrim, Anda mungkin dapat menghemat terlalu
sedikit ikan, dan Ne akan berkurang drastis dalam populasi yang dipilih. Cara lain
bahwa pilihan dapat membuat kemacetan adalah jika dipilih ikan com dari hanya
beberapa keluarga. Ikan dari beberapa keluarga mungkin lebih unggul dari semua
orang lain karena dapat VA, VD, V1, VG-E, atau VE, jadi ketika Anda memilih ikan,
Anda mungkin surut mengurangi Ne di generasi sebelumnya jika hanya beberapa
orangtua diproduksi populasi yang dipilih. Sementara kedua jenis kemacetan
mungkin sama-sama merusak, yang kedua adalah salah satu yang terlihat, karena
Anda mungkin tidak akan menyadari bahwa Anda secara drastis berkurang Ne.

Faktor terakhir yang dapat mengurangi Ne adalah ukuran keluarga. Jika


semua brooders menghasilkan jumlah yang sama keturunan, Ne dihitung seperti
dijelaskan sebelumnya. Namun, produksi gametic dan keturunan kelangsungan
hidup yang sangat bervariasi. Ini memiliki dampak negatif pada Ne karena tidak
seimbang kontribusi kepada generasi berikutnya akan menurunkan Ne dari apa itu
telah telah brooders semua membuat kontribusi yang sama. Ketika ada keturunan
produksi yang tidak seimbang, Ne di populasi dengan kawin acak adalah :

NₑUR = 8(Nₑ) /Vis + vis +4 (4.15)

dimana NeUR adalah NE dengan unequel produksi offspiring dan V, dan


Vare variences produksi offspiring perempuan dan laki-laki (ukuran keluarga),
masing-masing. Ukuran keluarga sering menganggap apa yang disebut poisson
distribusi. Poission distribusi, mean dan varians yang sama, jadi ketika ini terjadi,
berarti keluarga ukuran dapat digantikan untuk varians (kedua 1995).

Yang sengaja kerugian genetic varians melalui pengurangan di n dapat


menghancurkan. Varians genetik adalah bahan baku yang kedua alam dan para ahli
genetika bekerja dan yang rugi adalah merusak karena itu adalah ussually

20
ireversibel. Hilangnya produktivitas, varians canreduce genetik meningkatkan
perkembangan anomali, dan membuat depan imrpovements melalui pilihan sulit.

Sejumlah penelitian telah menyebutkan bahwa pengurangan di n memiliki


efek pada pergi kolam saham hatchery ( allendorf dan mengucapkan tahun 1979,
allendorf dan phelsp 1980, ryman dan stahl 1980, tave dan smithermen 1980, salib
dan raja tahun 1983 stahl 1983taniguchi et al tahun 1983 ), misalnya, teichert-
coddington ( tahun 1983 ) adalah mampu meningkatkan pertumbuhan tikus di
auburn university ( pantai gading ) ketegangan t. Nilotica oleh seleksi. Ini mungkin
telah akibat pengurangan di n selama beberapa pengalihan ketegangan ini yang
mungkin dihilangkan sebagian besar bagi peningkatan laju pertumbuhan v ( tave
dan smitherman 1980 ). Leary et al. ( 1985a ) ditemukan frekuensi tinggi dari dua
kelainan morfologi dan luar biasa besar jumlah individu yang asimetris di meristic
bilateral phenotypes dalam sebuah hatchery penduduk kejam trout. Mereka yang
dinisbatkan perkembangan ini anomali untuk pengurangan heterozygosity, sebagai
akibat dari drift. genetik Tingkat menetas telah menurun di donaldson jenis ikan trout
(hersh pelangi)

Sebagai buruk seperti ini untuk penetasan saham yang digunakan dalam
budidaya ikan, dapat menghancurkan ketika itu terjadi dalam populasi yang
digunakan untuk saham tubuh alami air. US Fish and Wildlife Service (1982)
memperingatkan bahwa hilangnya genetik varian dalam saham pembenihan ikan
trout danau yang digunakan untuk saham Danau Michigan dan Ontario dapat
menghalangi pemulihan yang spesies. Rasmuson (1981), Ryman (1981) dan
Johansson (1981) semua menyatakan keprihatinan bahwa dalam Scandanavian
saham pembenihan ikan salmon yang digunakan untuk melengkapi produksi alami.
Ryman (1981) memperingatkan bahwa banyak program manajemen mungkin benar-
benar menghancurkan kolam-kolam gen populasi bukannya menyelamatkan
mereka.

3.5 MENCEGAH PENGURANGAN JUMLAH PERKAWINAN YANG EFEKTIF

Bagaimana Anda mencegah pembatasan di Ne dari kerusakan potensi


genetik populasi penetasan ? pertama dan terutama, menjaga Ne sebagai besar
mungkin setiap generasi. ketika memperoleh induk, Anda harus menentukan, di

21
muka, silsilah dari ikan yang Anda beli. Anda perlu tahu berapa banyak induk
digunakan untuk memproduksi ikan yang Anda beli. Ini adalah masalah penting
dalam budidaya perikanan, karena kesuburan ikan. Saya pernah lihat orang
memenuhi pesanan channel catfish dengan mengirimkan 2000 fry yang berasal dari
satu spawn tunggal. Ne yang menghasilkan 2000 channel catfish hanya 2 (lebih kecil
jika induk sekerabat dan hasil inbreeding). Inbreeding yang akan dihasilkan populasi
dasar pada generasi pertama adalah 25%, tetapi hilangnya banyak allele karena
pergeseran genetik (genetic drift) jauh lebih merusak.

Seberapa besar seharusnya Ne untuk mencegah inbreeding dan pergeseran


genetik? Kincaid merekomendasikan agar Ne setidaknya sebesar 200 (1967A) dan
500 (1979); Ryman dan Stahl (1980) merekomendasikan agar Ne setidaknya 60;
Organisasi Pangan dan Pertanian UN (FAO) merekomendasikan setidaknya 50
untuk pekerjaan jangka pendek dan 500 untuk jangka panjang (FAO/UNEP, 1981);
Fish and Wildlife Service AS (1984) merekomendasikan agar Ne bernilai antara 263
dan 344 untuk populasi ikan konsumsi dan ikan umpan dan Nes antara 424 dan 685
untuk populasi yang akan dikembangbiakkan di perairan natural.

Mana dari rekomendasi ini yang benar? Sayangnya, tidak ada satu nilai pun
yang bisa digunakan manajer pengembangbiak untuk mencegah pergeseran genetik
atau masalah terkait inbreeding. Tave (1986B, 1986C) memberikan prosedur untuk
menentukan Nes minimal yang bisa digunakan untuk mencegah masalah terkait
inbreeding dan pergeseran genetik.

Untuk menghitung Ne yang dibutuhkan untuk mencegah inbreeding mencapai


tingkat yang bisa mengurangi produktivitas, anda membutuhkan dua informasi.
Pertama adalah tingkat inbreeding dimana depresi inbreeding terjadi. Sayangnya,
informasi untuk ikan tidak ada; tidak akan ada satu nilai yang bersifat universal,
karena setiap fenotip berbeda dan setiap populasi berbeda memiliki nilai yang
berbeda. Penelitian Kincaid (1976A, 1976B, 1983B) tentang ikan rainbow trout
hampir sempurna, tetapi nilai terkecil inbreeding yang dihasilkan adalah 12,5%.
Kincaid (1977) memperkirakan bahwa F = 18% adalah level depresi inbreeding
menjadi signifikan pada ikan rainbow trout. Data dari hewan lain menunjukkan
bahwa depresi inbreeding bisa terjadi pada setia level inbreeding (Falconer, 1981).

22
Karena tidak ada nilai F kritis untuk ikan, kita harus menggunakan nilai hipotetis.
Tave (1986B) menyarankan menggunakan angka 5% sebagai nilai konservatif dan
10% untuk perkiraan liberal.

Informasi kedua yang diperlukan adalah jumlah generasi yang anda ingin
masukkan ke dalam program pengembangbiakan sebelum F mencapai angka kritis.
Setelah ini ditentukan, anda hanya perlu menghitung konstanta Ne minimal yang
akan menghasilkan tingkat inbreeding kritis pada jumlah generasi yang telah
ditentukan. Misalnya, jika anda pilih F = 5% sebagai nilai inbreeding kritis dan anda
tidak ingin mencapai level tersebut hingga generasi 15, maka Ne dihitung sebagai
berikut:

Tahap 1. Hitung F/generasi yang diperlukan untuk mendapatkan F = 0,05 pada


generasi 15:

0.05
𝐹 / 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 =
15 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

F / generasi = 0.0033333 / generasi

Tahap 2. Hitung Ne yang diperlukan untuk menghasilkan F = 0.0033333 / generasi


menggunakan persamaan (4.11):

1
F = 2𝑁𝑒

1
0.0033333 = 2𝑁𝑒

1
(0.0033333)(2) = 𝑁𝑒

1
Ne = (0.0033333)(2)

Ne = 150

Konstanta minimal Nes yang akan menghasilkan F = 5% dan F = 10% setelah


jumlah generasi yang diinginkan dapat dilihat pada tabel 4.10.

23
Tabel 4.10. Angka Pengembangbiakan Efektif (Ne) yang Diperlukan untuk
Menghasilkan F = 5% dan F = 10% setelah Jumlah Generasi Tertentu

Ne
Jumlah Generasi
F = 5% F = 10%
1 10 ³
2 20 10
3 30 15
4 40 20
³ 50 25
6 60 30
7 70 35
8 80 40
9 90 45
10 100 50
20 200 100
30 300 150
40 400 200
50 500 250
60 600 300
70 700 350
80 800 400
90 900 450
100 1000 500

Seberapa besar harusnya Ne untuk mencegah pergeseran genetik? Jauh


lebih sulit untuk mencegah pergeseran genetik daripada mencegah inbreeding
mencapai level tertentu yang mengurangi produktivitas, karena setiap perubahan
pada frekuensi gen akibat kesalahan sampling merupakan pergeseran genetik. Jika
frekuensi perubahan allele dari 0.500 menjadi 0.499 sebagai akibat kesalahan
sampling, pergeseran genetik telah terjadi. Tetapi ini tidak terlalu penting
dibandingkan hilangnya allele, jadi pertanyaannya adalah: Berapa besar Ne untuk

24
mencegah hilangnya allele langka? Alasan kita tertarik pada hilangnya allele langka
adalah karena allele langka (allele dengan frekuensi rendah) lebih cenderung hilang
dibanding yang memiliki frekuensi tinggi. Jawaban pertanyaan ini tergantung pada
dua keputusan yang harus kita ambil: (1) seberapa berharganya allele langka
tersebut, yaitu seberapa langka allele yang ingin anda selamatkan (misal, f = 0,1
atau 0,01 atau 0,000001); 2) berapa tingkat probabilitas yang diinginkan (misal P =
0,05 berarti bahwa anda memiliki probabilitas 95% untuk menyelamatkan allele
tersebut; P = 0,01 berarti kemungkinannya 99% untuk menyelematkan allele
tersebut.

Jika anda ingin menyelamatkan salah satu allele terlangka (f = 0,000001)


dan anda menginginkan probabilitas 100%, maka anda membutuhkan Ne yang
sangat besar sehingga tidak akan cukup pada tempat penetasan. Akibatnya, anda
harus mengkompromikan antara nilai ideal dan nilai yang akan menimbulkan
masalah. Ne yang anda butuhkan bisa ditentukan dengan menghitung jumlah ikan
yang diperlukan untuk memastikan bahwa allele q, pada satu frekuensi tertentu, ada
dengan tingkat probabilitas tertentu. Probabilitas (P) untuk kehilangan sebuah allele
dalam satu sampel acak adalah:

P = 1,0 – q)2Ne

dimana P adalah probabilitas kehilangan allele dalam satu sampel tunggal (satu
generasi atau satu transfer broodstock dari satu stasiun ke stasiun lain) dan q
adalah frekuensi allele tersebut. Exponen adalah 2Ne karena ikan adalah diploid dan
memiliki 2 allele per lokus. Tabel 4.11 menunjukkan bahwa anda membutuhkan nilai
Ne 150 untuk menghasilkan P = 0,04904 untuk allele yang memiliki f = 0,01
(probabilitas kehilangan allele = 4,9%).

Probabilitas yang ada pada tabel 4.11 adalah probabilitas kehilangan allele
karena pergeseran genetik untuk hanya satu generasi atau satu transfer.
Probabilitas kehilangan allele selama beberapa generasi atau transfer ke pembiakan
lain adalah perkalian produk dari probabilitas setiap generasi atau transfer. Misalnya,
jika anda menentukan konstanta Ne 150 untuk 10 generasi, probabilitas kehilangan
allele yang f-nya = 0,01 setelah 10 generasi dihitung sebagai berikut:

25
Tahap 1. Hitung probabilitas kehilangan allele dalam satu genrasi menggunakan
persamaan (4.16):

P = (1.0 – q)

Tahap 2. Hitung probabilitas mendapatkan allele tertentu dalam satu generasi. Untuk
menghitung probabilitas mendapatkan allele tertentu, kurangi probabilitas kehilangan
allele (P) dari 1.0:

Probabilitas mendapatkan allele tertentu = 1,0 – 0,04904

Probabilitas mendapatkan allele tertentu = 0,95096

Tahap 3. Hitung probabilitas mendapatkan allele setelah 10 generasi. Itu merupakan


perkalian produk dari probabilitas.

Tabel 4.11 Kemungkinan kehilangan alel melalui hanyutan genetic untuk delepan
allelic frekuensi di berbagai angka yang efektif.

26
* kemungkinan tersebut adalah kemungkinan pelepasan sebuah Allele pada setiap
keturunan

Allele pada setiap keturunan :

kemungkinan penyimpanan Allele = (0.95096)¹º

kemungkinan penyimpanan Allele = 0.60481

langkah 4. Hitunglah kemungkinan pelepasan Allele (P) setelah 10 keturunan.


Dalam menghitung kemungkinan pelepasan Allele, kurangilah kemungkinan
penyimpanan Allele dari 1.0:

P = 1.0 - 0.60481

P = 0.39519

Dengan demikian, jika kamu mempertahankan sebuah Nₑ dari 150/keturunan pada


10 keturunan, kamu memiliki kemungkinan 60,5% penyimpanan Allele yang f = 0.01
setelah 10 keturunan, meskipun memiliki kemungkinan 95.1% dari penyimpanan
Allele pada setiap keturunan.

Jika kamu memiliki jumlah yang berubah-ubah, secara keseluruhan


kemungkinan penyimpanan Allele juga hasil dari kemungkinan pada setiap
keturunan. Sebagai contoh, kemungkinan apakah dari penyimpana sebuah Allele
yang mana f =0.01 setelah 10 keturunan dengan keturunan Nₑsl sebagai berikut?

Nₑs: 230, 100, 200, 50, 30, 200, 10, 20, 25, 230

27
Langkah1. Hitunglah kemungkinan pelepasan sebuah Allele (P) dan kemungkinan
penyimpanan sebuah Allele yang memiliki f = 0.01 untuk setiap generasi:

Langkah 2. Hitunglah kemungkinan penyimpanan Alelle dalam 10 keturunan. Hal


tersebut adalah hasil dari kemungkinan penyimpanan allele pada setiap generasi:

Kemungkinan penyimpanan allele = (0.99018)(0.86602)(0.98205)(0.63397)

x (0.45284)(0.98205)(0.18209)

x (0.33103)(0.39499)(0.99018)

= 0.0560

Langkah 3. Hitunglah kemungkinan pelepasan allele dalam 10 keturunan. Untk


menghitung kemungkinan pelepasan allele (p) kurangi kemungkinan penyimpanan
allele dari 1.0:

P = 1.0 – 0.00560

P= 0.99440

Contoh ini jelas meunjukan dampak buruk penurunan pada Nₑ yang berakibat
pada penyimpangan genetik. Bahkan apabila Nₑ dikurangi hanya untuk satu
keturunan. Gangguan tersebut memiliki dampak buruk cukup lama pada jumlah
genetik.

28
Sebagai contoh, apabila Nₑ pada keturunan pertama adalah 10, kemudian
ditingkatkan dan dipertahankan di 230 pada 9 keturunan selanjutnya, kemungkinan
pelepasan allele yang memiliki f =0.01 dalam keturunan ke 10 adalah

Langkah1. Hitunglah kemungkinan pelepasan sebuah Allele (P) dan


kemungkinan penyimpanan sebuah Allele yang memiliki f = 0.01 untuk setiap

generasi:

Langkah 2. Hitunglah kemungkinan penyimpanan Alelle dalam 10 keturunan.


Hal tersebut adalah hasil dari kemungkinan penyimpanan allele pada setiap
generasi:

Kemungkinan penyimpanan allele = (0.18209)[(0.99018)]

= 0.16661

Langkah 3. Hitunglah kemungkinan pelepasan allele dalam 10 keturunan. Untk


menghitung kemungkinan pelepasan allele (p) kurangi kemungkinan penyimpanan
allele dari 1.0:

P = 1.0 – 0.16661

P = 0.83339

Secara keseluruhan kemungkinan pelepasan allele memberikan kamu sebuah


kemungkinan pelepasan allele melalui penyimpangan genetik dalam jumlah turunan
tertentu. Apabila allele tersebut benar-benar lepas Nₑ dapat menjadi jumlah setelah
itu, dan frekuensi allelic akan tetap 0. Sekali hilang, allele hanya dapat kembali
muncul melalui mutasi atau pemasukan indukan baru. Hal ini menjelaskan mengapa
gangguan-gangguan terutama gangguan terhadap jumlah penemuan kecil, dapat
secara permanen merusak jumlah variasi/jenis genetik.

29
Apa petunjuk Nₑs yang mengelola tempat penetasan dalam mencegah
penyimpangan genetik dari pelenyapan allele langka? Untuk menghitung ini
terdapat tiga hal yang harus kamu pertimbangakan. Pertama adalah jumlah allele
langka yang ingin kamu selamatkan. Tave (1986) merekomendasikan bahwa
keberhasilan dalam menyimpan allele yang f=0.01, karena jumlah biologis dan
genetik umumnya mempertimbangkan allele yang f≥ 0.01 berkontribusi untuk
poliformisme, dan hasil tersebut menyimpan lokuspholimorphic di bagian
polymorphic. Meffe (1986) merekomendasikan bahwa keberhasilan dalam
menyimpan allele memiliki f = 0.05, karena allele lebh langka dari sedikit kontribusi
pada semua variasi genetik.

Rekomendasi Meffe diterima untuk pakan ikan dan indukan ikan, karena alles
langka mungkin tidak menentukanproduktivitas dalam budidaya ikan. Sebagai
tambahan , sebagian besar allele langka mungkin hilang selama seleksi adaptasi
kecuali jika allele tersebut penting dalam proses adaptasi, dimana beberapa
kejadian frekuensi allele dapat meningkat secara drastis. Tapi rrekomendasi
Tave(1986) mungkin lebih tepat untuk program pembudidayaan laut dan ikan, sama
baiknya dengan hal tersebut yang mempertahankan standar referensi karena tujuan
utama pada program ini adalah konservasi genetika dalam mengkonservasi
berbagai macam genetik, kamu harus menyimpan sebanyak allele yang dapat di
teliti. Dalam program yang sama lebih baik keliru pada bagian konservasi dan
berhati-hati lah.

Informasi kedua yang dibutuhkan adalah kemungkinan (P) yang kamu


harapkan mengguanakan (kemungkinan pelepasan allele). Dalam biologi, dua
kemungkinan yang biasanya digunakan dan dapat di terima: P = 0.005 dan 0.001; P
= 0.05 dan 0.01 berarti terdapat 5 dan 1% kemungkinan pelepasan allele dan
95,99% kemungkinan penyimpanan allele secara berturut-turut.

Informai ketiga yang dibutuhkan adalah jumlah keturunan yang dapat di


gabungkan dalam program pembiakan sebelum P mencapai level yang di dinginkan.
Sekali kamu menentukan ini, kamu dengan mudah kembali menghitung konstan
keturuan Nₑ perlu menghasilkan P tersebut untuk diberikan allele pada penetapan
jumlah keturunan.

30
Sebagai contoh, katakanlah kamu ingin P=0.01 (sebuah kemungkinan dari 1%
pelepaan allele dan sebuah kemungkina dari 99% penyimpanan allele) dalam 10
keturunan untuk 1 allele yang memiliki f = 0.01. Turunan Nₑ apa yang seharusnya
dipertahankan agar menerima hasil ini? Jawabanya adalah sebagai berikut:

q=0.01; P= 0.01 dalam 10 keturunan

langkah 1. Hitunglah kemungkinan/keturunan penyimpanan allele yang akan


menghasilkan 0.99 kemungkinan dalam penyimpanan allele tersebut (P=0.01) dalam
10 keturunan:

0.99 = (kemungkinan/keturunan)¹º

kemungkinan/keturunan = (0.99) ¹′ ¹º

kemungkinan/keturunan = 0.9989955

langkah 2. Hitunglah (P) dengan mengurangi kemungkinan penyimpanan allele dari


1.0

langkah 3. Hitunglah Nₑ yang diperlukan untuk menghasilkan P = 0.0010045 dengan


menggunakan persamaan.(4.16):

rumus tersebut harus di konveri ke dalam rumus logartima untuk mendapatkan hasil
Nₑ

Pada contoh sebelumnya, kamu membutuhkan konstan Nₑ dari 344/keturunan yang


menghasilkan P = 0.01 ( 1% kemungkinan daripelepasan allele dan 99% dari
kemungkinan penyimpanan allel dalam 10 keturunan untuk sebuah allele yang
memiliki f = 0.01.Konstan Nₑs perlu menghasilkan P = 0.05 dan 0.01 untuk allele

31
yang memiliki f = 0.01 atau0.01 dalam berbagai jumlah keturunan yang sudah
tertulis pada tabel 4.12.

Seperti hal nya terjadi pada pembiakkan, tak ada Nₑ umum yang dapat
direkomendasikan pada setiap program pembiakkan ikan. Nₑs yang tertulis di tabel
4.12 sharusnya hanya di gunakan sebagai pedoman. Hasil tersebut bukanlah nilai
yang mutla, kebanyakan pembudidaya ikan konsumsi seharusnya memperoleh
konstan Nₑs antara 68 dan 90. Sebuah Nₑ konstan = 68 cukup untuk pekerjaan
jangka pendek(≤10 keturunan),karena itu Nₑ akan memproduksi a P = 0.01 untuk
sebuah allele yang memiliki f = 0.05 dalam 10 keturunan.

Ne konstan = 90 harus cukup untuk kerja jangka panjang (>10 generasi) karena Ne
yang akan menghasilkan sebuah P = 0.01 untuk alel yang f = 0.05 setelah 100
generasi.

Aquaculturists yang mempertahankan garis referensi standar ikan atau yang


ingin menghemat sejumlah besar alel harus mencoba untuk menjaga NeS antara
263 dan 344 generasi. Ne konstan dari 263 harus cukup untuk kerja jangka pendek
(<10 generasi), karena Ne ini akan menghasilkan P = 0. 005 / generasi, dan setelah
10 generasi P akan 0,05. Ne dari 344 lebih tepat untuk pekerjaan jangka log (> 10

32
generasi). karena itu akan menghasilkan sebuah P = 0.001/generasi, dan setelah 10
dan 51 generasi. P = 0.01 dan 0,05, masing-masing, untuk alel yang f = 0.01

Nomor pembenihan yang efektif setidaknya harus 424/generasi untuk


program budidaya ikan di mana penduduk akan digunakan untuk program
pengelolaan perikanan atau peternakan laut . Direkomendasikan Ne lebih besar
untuk program ini karena dua alasan : Pertama , salah satu tujuan utama , jika
bukan tujuan utama , harus mempertahankan sebanyak variasi genetik mungkin.
Ikan ini akan ditebar di alam liar , dan tidak ada yang tahu dimana alel meningkatkan
kelangsungan hidup atau yang alel preadaptfish ke lingkungan yang berubah .
Hilangnya keragaman genetik melalui pergeseran genetik mungkin menjadi alasan
utama mengapa sulit untuk memulihkan sumber daya alam dengan populasi
pembenihan - menghasilkan . Kedua , ketika bekerja dengan program ini , seorang
manajer hatchery harus memasukkan perencanaan jangka panjang ke manajemen
induk , dan 50 generasi adalah minimum yang baik karena akan mencakup mana
saja 50-200 + tahun . Sebuah Ne konstan 424 generasi akan menghasilkan P = 0,01
dan 0,05 untuk alel yang f = 0,01 setelah 50 dan 257 generasi , masing-masing.

Minimum yang ideal Ne untuk program ini adalah 685/generasi karena Ne


hampir menjamin bahwa alel yang f = 0,01 tidak akan hilang . Ne konstan 685 akan
menghasilkan P = 1 x 10 -14 generasi , dan setelah 100 generasi P akan 0,0001
untuk alel yang f 0,01 .

Meskipun akan ideal untuk menjaga alel yang jarang dari 0,01 untuk jenis
program , Ne yang dibutuhkan untuk tujuan ini hampir tidak terkendali . Misalnya, Ne
diperlukan untuk mempertahankan alel yang f = 0,001 pada P = 0,05 untuk satu
generasi adalah 1498 . Jelas, tidak praktis untuk mencoba dan mencegah hilangnya
alel lebih jarang dari 0,01 .

Hal ini tidak mungkin bahwa setiap manajer penetasan dapat


mempertahankan minimum ne dari generasi ke generasi yang diinginkan . Fluktuasi
Ne karena penyakit , masalah pemijahan , dll Akan mengurangi ne bawah tingkat
yang diinginkan . Jika tujuannya adalah untuk menjaga alel yang f = 0,05 , Ne = 30
harus menjadi hambatan minimum , karena Ne akan menghasilkan P = 0,05 untuk 1
generasi . Sebuah gol yang lebih baik adalah untuk menjaga hambatan minimum

33
untuk Ne = 45 , karena Ne akan menghasilkan P = 0,01 untuk 1 generasi . Jika
tujuannya adalah untuk menyelamatkan alel yang f = 0,01 , sebuah Ne = 150 harus
dianggap sebagai hambatan minimum , karena Ne akan menghasilkan P =
0.05/generation untuk alel yang f = 0,01 . Jika Ne turun di bawah 150 , P akan pergi
di atas 0.05/generation dan probabilitas untuk mempertahankan alel akan turun di
bawah 95 % generasi .

NeS yang telah direkomendasikan untuk mencegah perkawinan sedarah dari


mencapai tingkat yang menekan produktivitas dan mencegah pergeseran genetik
dari kehilangan alel hanya pedoman : mereka tidak harus dianggap sebagai Injil .
Nes yang disajikan didasarkan pada asumsi-asumsi yang dijelaskan dalam bagian ini
Aspek utama dari bagian ini adalah prosedur yang digunakan untuk menghasilkan
Nes . Jika Anda tahu bagaimana menggunakan prosedur , Anda dapat menghasilkan
nes Anda sendiri berdasarkan tujuan dan asumsi Anda tentang apa yang diinginkan .

Apa yang harus dilakukan jika Ne tetes populasi ( atau catatan pembenihan
menunjukkan bahwa itu berkurang sebelumnya ) dan mulai menurunkan
produktivitas ? Satu-satunya cara untuk memperbaiki masalah tersebut adalah untuk
memperoleh indukan baru . Jika hal ini dilakukan , pastikan bahwa Anda
memperoleh indukan yang tidak melalui hambatan. Namun , sesederhana resep ini ,
seringkali sulit menelan obat . Banyak manajer penetasan membenci gagasan
membawa baru induk karena mereka takut masalah genetik . Penyakit terlihat dan
dimengerti, tapi pergeseran genetik tidak terlihat . Selain itu , pembenihan yang
merambat terancam atau hampir punah sering tidak dapat mengimpor induk baru
karena mereka tidak tersedia .

Ketika impor dari induk baru tidak layak , beberapa pilihan dapat digunakan
untuk mencegah perkawinan sedarah dan pergeseran genetik dari semakin buruk .
Opsi pertama adalah untuk meningkatkan ne sebanyak mungkin , semakin besar Ne ,
semakin baik . Kendala yang biasa di sini adalah keterbatasan fisik ruang di
pembenihan dan anggaran . Kebanyakan pembenihan cenderung bertelur ikan
sebanyak praktis , sehingga sering sulit untuk meningkatkan Ne cara ini .

34
Pendekatan kedua adalah untuk menelurkan sebuah rasio seks lebih sama ,
menyediakan tidak sudah 50:50 . Efek dari rasio jenis kelamin bias pada inbreeding
dapat ditunjukkan dengan rumus ini .

1 1
𝐹 = 8(†) + 8(‡) ( 4.17 )

Dimana †adalah jumlah betina yang menghasilkan keturunan dan ‡ adalah jumlah
laki-laki yang menghasilkan keturunan .

Ketika populasi peternakan kecil , rasio jenis kelamin miring dapat menurunkan N e
dan meningkatkan secara dramatis inbreeding (gambar 4.18 ).Contoh berikut
menunjukkan fakta ini :

Populasi 1: 25 betina dan 25 jantan

1 1
F = 1 8(25) + 8(25)

F = 1% / generasi

Populasi 2: 250 betina dan 10 jantan

1 1
F = 1 8(250) + 8(10)

F = 1.3% / generasi

Populasi 2 memiliki lebih dari 5 kali lebih banyak buaya , tapi Ne dalam populasi 1
adalah 50 sedangkan Ne dalam populasi 2 hanya 38,5 . sebagai akibatnya ,
inbreeding dihasilkan oleh penduduk 2 adalah 30 % lebih besar karena rasio jenis
kelamin miring . Tabel 4.13 memberikan F dihasilkan dalam satu generasi dengan
berbagai kombinasi pria dan wanita .

Sering kali ada godaan besar untuk menggunakan rasio jenis kelamin miring
karena mereka mengoptimalkan produksi fingerling dalam hal broddfish paling
sedikit dibutuhkan untuk mencapai fingerling kuota produksi . Bondari ( 1983b )
menunjukkan bahwa petani lele yang menggunakan teknik pemijahan kolam terbuka
dapat menyimpangkan rasio jenis kelamin ikan lele broodfish hingga 4 betina : 1 laki-
laki dan tidak mempengaruhi produksi benih . Praktek ini mungkin bermanfaat bagi

35
ekonomi fingerling produksi, tetapi masalah genetik yang ada hanya akan
bertambah buruk .

Misalnya, jika seorang petani lele membutuhkan 50 massa telur , inbreeding yang
dihasilkan oleh dua rasio seks

1:1 rasio sex

50† : 50‡

1 1
F = 1 8(50) + 8(50)

F = 0.5% / generasi

4:1 rasio sex

50†: 12.5 atau 13‡

1 1
F = 1 8(50) + 8(13)

F = 1.21% / generasi

Pendekatan ketiga untuk memaksimalkan nilai Ne adalah dengan menukar


dari perkawinan acak ke perkawinan berdasarkan silsilah. Perkawinan dari silsilah
berbeda dengan perkawinan acak dimana setiap betina mewariskan satu betina dan
setiap jantan mewariskan satu jantan untuk digunakan sebagai induk pada generasi
selanjutnya. Seekor jantan yang membiaki sepuluh ekor betina mewariskan banyak

36
jantan yang membiaki setiap satu betina. Jantan dan betina dipilih secara acak dari
setiap keturunan. Sistem pembiakkan ini dapat menggandakan Ne, tanpa
menaikkan jumlah populasi. Ne berdasarkan silsilah keluarga:

Ne = 16 (B) (J) / 3 (B)+(J) atau (B)+3(J) (4.18)

Jika betina lebih banyak, bilangan pecahan (pembaginya) adalah 3 (B)+(J),


jika jantan banyak, bilangan pecahan (pembaginya) adalah (B)+3(J). Angka
pembiakkan berhasil meningkat jika menggunakan silsilah perkawinan, karena
secara palsu meningkatkan varuasi/keragaman genetik dengan menjamin bahwa
setiap keturunan diwakili di generasi selanjutnya.

Kekurangan dari silsilah perkawinan ini yaitu harus bisa mengidentifikasi ikan
perindividu. Walaupun beberapa sistem penandaan telah ditemukan [Anon. 1956;
Clemens and Sneed 1959; moav et al. 1976A, 1960B; Grooves and Novotny 1965;
Monan 1966; Volz and Wheeler 1966; Everest and Edmundson 1967; Fujihara and
Nakatani 1967; Hill et al. 1971; Brauhn and Hogan 1972; Thomas 1975; Rinne 1976;
Joyce and El-Biary 1977; Welch and Mills 1981], kebanyakan perusahaan tempat
penetasan ikan tidak dapat menandai ikan atau mengasingkan ikan sampai ikan
tersebut bisa dibedakan dan ditandai.

Ketika pembiakkan populasi tidak dapat diganti atau ditingkatkan jumlahnya, satu-
satunya cara untuk meningkatkan daya produksi adalah dengan merubah

37
perbandingan sex atau menukarnya ke silsilah perkawinan. Keuntungan dari
mengganti perbandingan sex dalam program perkawinan, dapat diukur sebagai
efisiensi/ketepargunaan perkawinan populasi:

Nb= Ne / N (4.19)

Dimana Nb adalah ketepatgunaan keberhasilan perkawinan dan N adalah


ukuran/jumlah populasi.

Dalam memaksa perbaikan atau memperbaiki jumlah populasi N, Nb dapat


digunakan untuk menentukan efisiensi perbandingan sex atau program pembiakkan
dalam memaksimalkan Ne terhadap perbandingan sex atau program perkawinan.

Table 4.20 menunjukkan kemungkinan perbandingan sex untuk perkawinan


acak dan perkawinan baik. Contohnya jika petani ikan air tawar membiakkan 90
betina dan 10 jantan secara acak, maka Nb=36%. Dengan menyesuaikan
perbandingan sex 70 betina dan 30 jantan, Nb akan meningkat menjadi 84%.
Perbandingan sex 70:30, 2.3 kali lebih efisien dalam memaksimalkan nilai Ne , dan
perkawinan sekerabat akan 42% dikatakan baik.

Indeks ini menunjukkan petani bahwa dia dapat menggunakan perbandingan sex
yang tidak sama untuk mengoptimalkan produksi fingerling, tapi jika dia

38
mencukupkan perbandingan, dia dapat meningkatkan nilai Ne dan mengukur
perubahannya.

Keberhasilan efektifitas perkawinan dapat menginformasikan pengelola


penetasan ikan bahwa dia melakukan tugasnya dengan baik dalam memaksa
penetasan. Contohnya jika perkawinan acak digunakan, perbandingan 55:45
memiliki Nb=99%, mengganti perbandingan sex ke 50:50 untuk mencapai
Nb=100%, tidak akan berguna. Parabola perkawinan acak pada gambar 4.20
menunjukkan perubahan dalam perbandingan sex lebih miring dari 60:40 akan
menghasilkan perubahan besar, dimana jika merubah perbandingan sex lebih kecil
dari 60:40 maka akan menghasilkan perubahan kecil.

Keberhasilan efektifitas perkawinan juga membuktikan sedikit tambahan


informasi yang penting dalam proses membuat keputusan. Keberhasilan efektifitas
perkawinan mengukur pengaruh perubahan sex aka nada pada produksi fingerling.
Indeks ini menjumlahkan lebih sedikit betina yang tidak sama. Sehingga mungkin
untuk menghitung berapa banyak fingerling yang akan diproduksi jika penurunannya
dapat diterima, maka usulan perubahan perbandingan sex tidak akan menimbulkan
masalah. Bagaimanan pun jika usulan perubahan dalam perbandingan sex akan
memperkecil produksi fingerling ke tingkat yang tidak dapat diterima, baik itu
perubahan dalam perbandingan sex dapat dicukupkan atau rata-rata berat betina
dapat ditingkatkan sehingga akan diproduksi jumlah telur yang sama. Jadi akan
puas dengan keduanya, baik itu kuota produksi fingerling juka meningkatkan
produksi genetik.

Gambar 4.20 juga menunjukkan keuntungan dan pengeluaran usaha ekstra


yang berbelit-belit dalam merubahnya ke perkawinan baik. Perbandingan sex
perkawinan 79:21 memiliki Nb lebih besar dari perkawinan acak, dalam memaksa
perbaikan ukuran populasi 102% vs 100%. Jadi, dalam meningkatkan perbaikan
ukuran populasi, penggunaan perkawinan baik dapat menghasilkan Nb lebih besar
dari yang dapat dihasilkan oleh perkawinan acak, bahkan dengan perkawinan baik
dapat diproduksi Nb 200% (perbandingan sex 50:50).

Ingat, seluruh penyesuaian dalam perbandingan sex dan program


perkawinan adalah untuk mencegah perkawinan sekerabat dan penyimpangan

39
genetik semakin parah. Kerusakan perkawinan sekerabat dan penyimpangan tidak
akan pulih ke semula. Jika memastikan Ne tidak akan siap pada keadaan terdesak,
penyesuaian dalam pengaturan keturunan ini akan membantu menjaga/mencegah
masalah genetik. Pengobatan yang disebabkan oleh kemacetan yaitu dengan
mendapatkan induk baru dan atau mengganti populasi atau menyilangkannya
dengan induk yang baru.

40
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari uraian yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa :

 Inbreeding atau perkawinan sedarah merupakan perkawinan antara individu


yang masih memiliki keterkaitan atau hubungan genetik
 Secara genetika, semua inbreeding menciptakan homozigositas
 inbreeding memiliki dampak negative dan fositif

41
DAFTAR PUSTAKA

http://pgsd2009b.files.wordpress.com/2011/04/kelompok-2-genetika.doc(Diakses
Pada tanggal 14 September 2013 pukul 15.35 WIB)

42

Anda mungkin juga menyukai