Anda di halaman 1dari 5

NAMA : KHAIRUNNISA

NIM : 4172121024

PRODI : FISIKA DIK C 2017

MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

EVALUASI BAB III

1. Amatilah siswa SLTP, kemudian buatlah perbedaan perkembangan fisik


mereka!
Jawab :

Masa perkembangan remaja dimulai dari masa puber, umur 12-14 tahun. Pubertas
adalah suatu rangkaian perubahan fisik yang membuat organisme secara matang mampu
berproduksi. Hampir setiap organ dan system tubuh dipengaruhi oleh perubahan ini.
Dalam penampakan luar karena perubahan tinggi, proporsi tubuh, dan adanya tanda-tanda
perkembangan seksual pertama dan kedua.. Walaupun urutan kejadian pada pubertas
pada umumnya sama bagi setiap anak. Waktu dan kecepatan tiap-tiap anak
berbeda. Rata-rata anak perempuan mengalami perubahan 1 sampai 2 tahun lebih
awal daripada anak laki-laki. Seperti pada permulaan kecepatan, perubahan juga
bervariasi, beberapa anak pada 18 sampai 24 bulan dari permulaan sudah
mengaami perubahan untuk matang berproduksi, sedangkan yang lain mungkin
memerlukan 6 tahun untuk berubah melalui tahap-tahap yang sama. Perbedaan
ini berarti bahwa beberapa individu mungkin beul-betul sudah matang secara
sempurna, sedangkan yang lain pada umur yang sama bahkan mulai baru
pubertas. Perbedaan umur maksimum adalah 13 tahun untuk laki-laki dan kira-
kira 11 tahun untuk perempuan. Perbandingan antara mereka sendiri merupakan
suatu masalah karena ada yang sudah matang merupakan masalah bagi anak yang
belum matang. Sebaliknya, anak yang matang pertama kali barangkali merupakan
pengalaman yang tidak menyenangkan karena mereka diantara anak yang belum
matang.

2. Bagaimanakah taraf berfikir anak remaja usia sekolah menengah (SLTP, SLTA)
jelaskan berdasarkan teori yang dikemukakan para ahli!
Jawab :
Menurut Jean Piaget, perkembangan kognitif anak pada saat berada di Sekolah
Menengah Pertama(SMP), berada pada tahap “Formal operation stage”, yaitu
tahap ke empat atau terakhir dari tahapan kognitif. Tahapan berpikir formal ini
terdiri atas dua subperiode (Broughton dalam John W.Santrock, 2010:97),
yaitu:
a. Early formal operation thought, yaitu kemampuan remaja untuk berpikir
dengan cara-cara hipotetik yang menghasilkan pikiran-pikiran sukarela (bebas)
tentang berbagai kemungkinan yang tidak terbatas. Dalam periode awal ini,
remaja mempersepsi dunia sangat bersifat subjektif dan idealistik.
b. Late formal operational thought, yaitu remaja mulai menguji pikirannya
berlawanan dengan pengalamannya, dan mengembalikan keseimbangan
intelektualnya. Melalui akomodasi (penyesuaian terhadap informasi/hal baru),
remaja mulai dapat mentesuaikan terhadap bencana atau kondisi pancaroba
yang telah dialalminya.

3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perkembangan kognitif!


Jawab :
Faktor-faktor yan mempengaruhi perkembangan kognitif
a. Faktor Hereditas
Merupakan faktor pembentukan intelektual berawal dari dalam kandungan ibu,
anak telah memiliki sifat-sifat yang menentukan daya kerja intelektualnya.
Secara potensial anak telah membawa kemungkinan, apakah akan menjadi
kemampuan berfikir setaraf normal, di atas normal, atau di bawah normal.
b. Faktor Lingkungan
1) Keluarga
Intervensi keluarga dan orang tua adalah memberikan pengalaman kepada anak
dalam berbagai bidang kehidupan sehingga anak memiliki informasi yang
banyak yang merupakan alat bagi anak untuk berpikir.
2) Sekolah
Sekolah adalah lembanga formal yang diberi tangung jawab untuk
meningkatkan perkembangan anak termasuk perkembangan berpikir anak.

4. Bagaimana pengaruh perkembangan emosi terhadap perilaku remaja!


Jawab :
Pengaruh perkembangan emosi terhadap perilaku remaja:
 Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil
yang telah dicapai.
 Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan
sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa (frustasi).
 Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar, apabila sedang
mengalami ketegangan emosi dan dapat juga menimbulkan sikap gugup
(nervous) dan gagap dalam berbicara.
 Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
 Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya
akan mempengarui sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri
maupun terhadap orang lain.

5. Bagaimana pula peranan teman sebaya terhadap perkembangan emosi remaja!


Jawab :
Peranan teman sebaya terhadap perkembangan emosi remaja:
 Kelompok sebaya mempunyai peran penting dalam penyesuaian diri remaja,
dan persiapan bagi kehidupan di masa mendatang.
 Berperan pula terhadap pandangan dan perilakunya. Sebabnya adalah,
karena remaja pada umur ini sedang berusaha untuk bebas dari keluarga dan
tidak tergantung pada orang tua. Akan tetapi pada waktu yang sama ia takut
kehilangan rasa nyaman yang telah diperolehnya selama masa kanak-
kanaknya.
 Kelompok teman sebaya berperan pada saat remaja mengahadapi konflik
antara ingin bebas dan mandiri serta ingin merasa aman, pengganti yang
hilang dan dorongan kepada rasa bebas yang dirindukannya. Pengganti
tersebut ditemukannya dalam kelompok teman, karena mereka saling dapat
membantu dalam persiapan menuju kemandirian emosional yang bebas dan
dapat pula menyelamatkannya dari pertentangan batin dan konflik sosial.
 Berperan dalam memberikan persepsi agar ia tidak merasa kerdil diantara
orang-orang dewasa umumnya. Karena remaja merasa dirinya kerdil bila
berada dekat orang tuanya atau orang dewasa pada umumnya, karena
kurang pengalaman, lemahnya pribadi dan kurangnya umur.
 Remaja itu bergabung dengan kelompok teman sebaya, karena kebutuhan
akan rasa bebas dari orang dewasa dan rasa terikat antara sesama anggota.
Apabila semakin terasa keinginan untuk babas, maka semakin terikat
hatinya kepada kelompok teman sebaya yang dapat memberikan kepuasan
dan kebebasan.

6. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perkembangan bahasa remaja usia


sekolah menengah!
Jawab :
 Konisi
 Pola komunikasi dalam keluarga
 Jumlah anak atau anggota keluarga
 Posisi urutan kelahiran
 Kedwibahasaan (bilingualism)
 Status sosial ekonomi keluarga
 Kondisi lingkungan

7. Bagaimana hubungan perkembangan nilai, moral dan sikap!


Jawab :
Hubungan perkembangan nilai, moral dan sikap adalah nilai merupakan dasar
petimbangan bagi individu untuk melakukan sesuatu, moral merupakan
perilaku yang seharusnya dilakukan atau dihindari, sedangkan sikap
merupakan predisposisi atau kecendrungan individu untuk merespons terhadap
suatu objek atau sekumpulan objek sebagai perwujudan dari sitem nilai dan
moral yang ada didalam dirinya. Sistem nilai mengarahkan pada pembentukan
nilai-nilai moral tertentu yang selanjutnya akan menentukan sikap individu
sehubungan dengan objek nilai dan moral tersebut. Dengan sistem nilai yang
dimiliki, individu akan menentukan perilaku mana yang harus dilakukan dan
yang harus dihindarkan, ini akan tampak dalam sikap dan perilaku nyata
sebagai perwujudan dari sitem nilai dan moral yang mendasarinya.

8. Bagaimana pula perkembangan moral remaja menurut Kohlberg!


Jawab
Kohlberg berpandangan bahwa penalaran moral, yang merupakan dasar dari
perilaku etis, mempunyai enam tahapan perkembangan yang dapat
teridentifikasi. proses perkembangan moral pada prinsipnya berhubungan
dengan keadilan dan perkembangannya berlanjut selama kehidupan,walaupun
ada dialog yang mempertanyakan implikasi filosofis dari penelitiannya.

9. Jelaskan perbedaan antara bakat, kamampuan dan kapasitas. Berikan


contohnya masing-masing!
Jawab
Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
pengembangan dan latihan yang lebih lanjut.
Kemampuan adalah daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil dari
pembawaan dan latihan.
Kapasitas adalah kemampuan yang dapat dikembangkan dimasa yang akan
datang apabila latiha dilakukan secara optimal.
10. Jelaskan pula faktor-faktor yang mempengaruhi bakat khusus.
Jawab :
Faktor internal:
 Minat
 Motif berprestasi
 Keberanian mengambil resiko
 Keuletan dalam menghadapi tantangan
 Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul

Faktor eksternal

 Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri


 Sarana dan prasarana
 Dukungan dan dorongan orang tua
 Lingkungan tempat tinggal
 Pola asuh orang tua

Anda mungkin juga menyukai