NIM : 4172121024
Masa perkembangan remaja dimulai dari masa puber, umur 12-14 tahun. Pubertas
adalah suatu rangkaian perubahan fisik yang membuat organisme secara matang mampu
berproduksi. Hampir setiap organ dan system tubuh dipengaruhi oleh perubahan ini.
Dalam penampakan luar karena perubahan tinggi, proporsi tubuh, dan adanya tanda-tanda
perkembangan seksual pertama dan kedua.. Walaupun urutan kejadian pada pubertas
pada umumnya sama bagi setiap anak. Waktu dan kecepatan tiap-tiap anak
berbeda. Rata-rata anak perempuan mengalami perubahan 1 sampai 2 tahun lebih
awal daripada anak laki-laki. Seperti pada permulaan kecepatan, perubahan juga
bervariasi, beberapa anak pada 18 sampai 24 bulan dari permulaan sudah
mengaami perubahan untuk matang berproduksi, sedangkan yang lain mungkin
memerlukan 6 tahun untuk berubah melalui tahap-tahap yang sama. Perbedaan
ini berarti bahwa beberapa individu mungkin beul-betul sudah matang secara
sempurna, sedangkan yang lain pada umur yang sama bahkan mulai baru
pubertas. Perbedaan umur maksimum adalah 13 tahun untuk laki-laki dan kira-
kira 11 tahun untuk perempuan. Perbandingan antara mereka sendiri merupakan
suatu masalah karena ada yang sudah matang merupakan masalah bagi anak yang
belum matang. Sebaliknya, anak yang matang pertama kali barangkali merupakan
pengalaman yang tidak menyenangkan karena mereka diantara anak yang belum
matang.
2. Bagaimanakah taraf berfikir anak remaja usia sekolah menengah (SLTP, SLTA)
jelaskan berdasarkan teori yang dikemukakan para ahli!
Jawab :
Menurut Jean Piaget, perkembangan kognitif anak pada saat berada di Sekolah
Menengah Pertama(SMP), berada pada tahap “Formal operation stage”, yaitu
tahap ke empat atau terakhir dari tahapan kognitif. Tahapan berpikir formal ini
terdiri atas dua subperiode (Broughton dalam John W.Santrock, 2010:97),
yaitu:
a. Early formal operation thought, yaitu kemampuan remaja untuk berpikir
dengan cara-cara hipotetik yang menghasilkan pikiran-pikiran sukarela (bebas)
tentang berbagai kemungkinan yang tidak terbatas. Dalam periode awal ini,
remaja mempersepsi dunia sangat bersifat subjektif dan idealistik.
b. Late formal operational thought, yaitu remaja mulai menguji pikirannya
berlawanan dengan pengalamannya, dan mengembalikan keseimbangan
intelektualnya. Melalui akomodasi (penyesuaian terhadap informasi/hal baru),
remaja mulai dapat mentesuaikan terhadap bencana atau kondisi pancaroba
yang telah dialalminya.
Faktor eksternal