Anda di halaman 1dari 7

HAMA, PENYAKIT, DAN GULMA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

2016-2017
“Studi atas Tanaman Jagung”

OLEH :

HASLINDA
NIM : D1E117032

FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebahagian besar wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan areal potensial untuk
pengembangan kegiatan pertanian. Sektor pertanian merupakan sektor penggerak utama
peningkatan perekonomian masyarakat yang diarahkan agar mampu membawa efek ganda
terhadap sektor-sektor lain. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan perekonomian
masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara, terdapat berbagai jenis bahan pangan yang
diusahakan yakni salah satunya adalah jagung. Jagung merupakan salah satu komoditi
andalan dan mempunyai stok yang banyak. Tak heran jika pemerinta pusat dalam hal ini
kementrian pertanian mengalokasikan dana untuk produksi jangung di sulawesi tenggara.
Yaitu si daerah bombana, muna, konawe dan kolaka. Dinas Pertanian memperoleh dua
sumber pembiayaan. Pertama, bersumber dari APBN-P tahun 2015 Kementerian Pertanian RI
dengan nilai anggaran sebesar Rp11 miliar lebih atau setiap hektare Rp2.178.000.
Kebun tanaman jagung yang dibiayai dengan dana APBN-P itu seluas 15.500 hektar.
Sementara sumber dana yang kedua berasal dari program Gerakan Pengembangan Tanaman
Terpadu (GPTT) tahun 2015 dengan nilai anggaran sebesar Rp2,178 juta per hektare dengan
seluas 3.000 hektare. Sampai saat ini masih terus dalam pengerjaan.
Pada pelaksanaan budidaya tanaman jagung pastilah akan ada kendala seperti tanaman
jagung terserang hama dan penyakit. Untuk itu kali ini kita akan membahas tentang Hama
dan penyakit yang sering menyerang tanaman jagung khususnya di wilayah sulawesi
tenggara beserta cara pengendaliannya.

B. Rumusan Masalah

Apa saja penyakit, hama yang menyerang tanaman jagung pada umumnya dan pada
khususnya di wilayah sulawesi tenggara serta kendala-kendala terhadap budidaya tanaman
jagung di Sulawesi Tenggara. Serta apa yang mendorong media masa pandangan media
tentang pentingnya perlindungan tanaman untuk di terbitkan dalam harian pemberitaan
khususnya tanaman jagung.
I. PEMBAHASAN

Pada pelaksanaan budidaya tanaman jagung pastilah akan ada kendala seperti tanaman
jagung terserang hama dan penyakit. Untuk itu kali ini kita akan membahas tentang Hama
dan penyakit yang sering menyerang tanaman jagng beserta cara pengendaliannya. Berikut
adalah penjelasan lengkapnya:

Hama
a. Ulat Daun (prodenia litura)
Hama ulat daun ini akan menyerang bagian pucuk daun dan biasanya tanaman jagung yang
berumur sekitar 1 bulan diserang ulat daun. Daun tanaman jagung yang bila sudah besar
menjadi rusak. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida yang tepat
seperti folidol atau yang lainnya dengan dosis sesuai dengan anjuran.
b. Lalat bibit(Atherigona exigua)
Tanaman jagung yang terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada bagian daun,
pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan insektisida
sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
c. Ulat Grayak atau Ulat Agrotis
Bagian Tanaman jagung yang diserang hama ini adalah bagian batang yang masih muda,
batang akan putus dan akhirnya tanaman jagung mati. Hama Agrotis sp. Menyerang pada
malam dan siang hari.
d. Penggerek daun dan penggerek batang
Ulat sesamia inferens dan pyrasauta nubilasis ini menyerang bagian ruas batang sebelah
bawah dan titik tumbuh tunas daun tanaman jagung. Tanaman jagung akan menjadi layu.
Penanggulangan hama ini dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan menggunakan
insektisida yang sesuai dengan dosis yang di anjuran.
e. Ulat Tongkol (Heliothis armigera)
Tanaman jagung yang terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada biji dan adanya
terowongan dalam tongkol jagung.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan menggunakan
Furadan 3G atau insektisida yang sesuai dan dengan dosis sesuai anjuran.
f. Belalang
Jenis belalang yang sering menyerang tanaman jagung yaitu Oxyca chinensis dan juga
Locusta sp. Hama ini biasa menyerang tanaman jagung pada bagian daun muda.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melepaskan predator alaminya yaitu
berupa burung atau laba-laba, bisa juga dengan menggunakan biopestisida.

Penyakit
a. Penyakit Hawar Daun atau Karat Daun
1. Hawar daun turcicum
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini yaitu berupa adanya bercak kecil berbentuk
jorong dan berwarna hijau kelabu. Lama kelamaan bercak tersebut kemudian menjadi
besar dan berwarna coklat serta berbentuk seperti kumparan, bila parah maka daun
seperti terbakar.
2. Hawar daun maydis
Gejala yang dialami tanaman jagung yang terserang hawar ini berupa bercak coklat
abu-abu pada seluruh permukaan daun.
3. Hawar daun corbonum
Tanaman jagung yang terserang penyakit hawar ini akan timbul gejala berupa bercak
coklat muda kekuningan bersudut-sudut memanjang yang dapat menyatu dan
mematikan daun. Penyebabnya adalah cendawan Dreschslera zeicola.
b. Bulai
Penyakit bulai pada daun jagung disebabkan oleh cendawan atau jamur sclerospora
maydis. Tanaman jagung yang terserang penyakit ini akan memiliki gejala berupa daun
akan berwarna kuning keputih-putihan bergaris, sejajar dengan urat daun dan tampak
kaku
Pengendalian
a) Pengelolaan Tanaman
Serangan selama tanaman di lapangan dapat terjadi jika tongkol terbuka. Tanaman yang
kekeringan, dengan pemberian pupuk yang rendah menyebabkan tanaman mudah terserang
busuk tongkol sehingga dapat diinfeksi oleh kumbang bubuk.
b) Varietas Resisten/Tahan
Penggunaan varietas dengan kandungan asam fenolat tinggi dan kandungan asam aminonya
rendah dapat menekan kumbang bubuk, dan penggunaan varietas yang mempunyai
penutupan kelobot yang baik.
c) Kebersihan dan pengelolaan gudang
Kebanyakan hama gudang cenderung bersembunyi atau melakukan hibernasi sesudah gudang
tersebut kosong. Untuk itu dibersihkan semua struktur gudang dan membakar semua biji
yang terkontaminasi serta membuang dari area gudang
d) Persiapan biji jagung yang disimpan
Kadar air biji ≤ 12% dapat menghambat perkembangan kumbang bubuk. Perkembangan
populasi kumbang bubuk akan meningkat pada kadar air 15% atau lebih.
e) Fisik Dan Mekanis
Pada suhu lebih rendah dari 50C dan di atas 350C perkembangan serangga akan berhenti.
Penjemuran dapat meng-hambat perkembangan kumbang bubuk. Sortasi dapat dilakukan
dengan memisahkan biji rusak yang terinfeksi oleh serangga dengan biji sehat (utuh).
Salah satu hama yang paling dominan menyerang petani jagung di sultra adalahah hama
hewan berupa babi. Salah satu kendala pengembangan budidaya jagung menurut Nasrur
adalah serangan hama babi yang memakan tanaman sejak jagung ditanam sampai jagung
berbuah bahkan jagung sudah tua dan kering pun masih diserang.
Adapun tips yang ampuh menanggulangi hama babi yaitu mengindentifikasi jenis tanaman
yang diserang oleh babi. Bila di areal perkebunan jagung, maka diamati dengan seksama
bagian tanaman yang dimakan. Pengamatan dilakukan sembilan hari berturut-turut.
Setelah identifikasi bagian tanaman, langkah selanjutnya adalah menyediakan jenis makanan
tersebut untuk babi atau sejenis umpan. Dalam tahap ini, jumlah makanan yang disediakan
terus ditingkatkan sehingga semakin banyak babi yang akan datang untuk mendapatkan
makanan di lokasi itu. Dilakukan terus menerus dengan meningkatkan jumlah makanan
sampai pada titik ada makanan yang tersisa. Pemberian jumlah pakan yang bersisa dilakukan
tiga hari berturut-turut untuk memastikan kawanan babi hutan sudah terpancing atau
memakan umpan. Pada hari terakhir, disiapkan pakan yang sudah diberi racun dan sudah
tersedia.
I. PENUTUPAN

A. Kesimpulan

1. Hama adalah pengganggu tanaman yang berupa hewan. Penyakit adalah pengganggu
tanaman yang disebabkan oleh bakteria, virus dan jamur (golongan mikroorganisme).
2. Hama yang menyeran tanaman jagung yang pada umumnya di sulawesi tenggara
adalah hama babi.
3. Yang mendorong media masa menerbitkan berita tentang perlindungan tanaman yaitu
agar petani semakin mudah mengetahui cara perlindungan tanaman, selain itu media
juga dapat berperan senagai pelopor pembengunan khususnya di sektor pertanian
demi terciptanya stabilitas pangan nasional khususnya di wilayah sulawesi tenggara
DAFTAR PUSTAKA

http://sains.kompas.com/read/2009/09/03/1743440/basmi.hama.rumput.pada.taman.

http://www.faunadanflora.com/hama-dan-penyakit-tanaman-jagung-serta-cara-pengendalian/

https://www.petanihebat.com/2014/01/hama-tanaman-jagung.html

Anda mungkin juga menyukai