Anda di halaman 1dari 118

1

LAUT MASA DEPAN BANGSA


Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

LAUT MASA DEPAN


BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Kementerian Kelautan dan Perikanan


Republik Indonesia
2
3
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan
4

Pengantar
Menteri
Kelautan dan
Perikanan

Assalamu’alaikum Wr Wb
Mendapat Amanah menjadi seorang Menteri, tidak pernah terpikirkan dalam benak saya. Sejak
dulu, lautan memang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan saya. Sumber
nafkah, menikmati keindahannya, hingga melakukan berbagai aktivitas yang membuat saya
senang melakukannya di laut.

Selama ini kita melihat laut sebagai perairan berwarna biru, indah dan banyak kapal besar
yang lalu lalang. Namun, setelah menjadi Menteri, saya mulai menyadari ternyata keindahan
laut Indonesia, tak seindah pada yang nampak di mata. Begitu kompleks persoalan yang ada di
dalamnya.

Presiden Joko Widodo amat menginginkan laut sebagai masa depan bangsa. Saya mencoba
menerjemahkannya menjadi tiga pilar pembangunan kelautan dan perikanan yakni kedaulatan,
keberlanjutan dan kesejahteraan.

Kedaulatan menjadi penting karena bagi saya, di awal saya menjadi menteri, laut Indonesia begitu
‘gelap’. Pencurian ikan yang dilakukan kapal-kapal asing tengah terjadi. Sementara di saat yang
sama, stok ikan nasional berkurang dan yang paling ironi, nelayan tradisional terjajah di negerinya
sendiri.

Membebaskan laut dari kegelapan tidaklah mudah. Banyak sekali tantangan yang dihadapi. Di
sisi lain, persoalan perikanan budidaya, mutu dan daya saing hasil perikanan hingga pulau-pulau
terluar juga menjadi sorotan utama dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan saat ini.
5
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Membenahi regulasi, menyelaraskan tantangan yang dihadapi dan solusi yang


kebijakan hingga menggalang dukungan ditempuh, saat sektor kelautan dan perikanan
dunia terus dilakukan sebagai upaya disentuh untuk dibenahi. Selamat berselancar
mendorong pertumbuhan perikanan nasional. dalam setiap tulisannya. Semoga bermanfaat
Reforming is never easy. Tapi sebuah bangsa dan semakin menumbuhkan rasa cinta kalian
kalau mau maju harus terus berbenah. pada lautan Indonesia.

Melalui Buku Putih ini, berbagai perjalanan Jalesveva Jayamahe !


sektor kelautan dan perikanan tersaji secara
hangat. Semoga buku ini dapat menjawab
berbagai pertanyaan banyak orang, tentang Wassalamualaikum WR.WB.
6
7
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan
8

Daftar Isi
51
MENGELOLA SECARA
BERKELANJUTAN

Inti dan Misi Keberlanjutan 52


Cantrang, Tantangan Perikanan
Nasional 55
Mengontrol Lobster, Kepiting, dan
Rajungan 64
Mengapa Ikan Karang Diatur? 65
Masa Depan Budidaya Ikan 70
KATA PENGANTAR
77
KESEJAHTERAAN SEBAGAI
11 AGENDA BERSAMA
GERBANG KESADARAN BARU
Kesejahteraan sebagai Agenda Bersama 78
Jejak Sejarah Maritim Nusantara 12 Indikator Kesejaterahan Masyarakat
Nawa Cita sebagai Kesadaran Baru 16 Pesisir 86
Hakikat Pembangunan Kelautan dan Menumbuhkan UMKM Perikanan 92
Perikanan Nasional 19 Menjaga Bisnis Kelautan dan Perikanan
agar Inklusif dan Adil 94
27
KEDAULATAN SEBAGAI 99
KUNCI REFORMASI BIROKRASI

Sengkarut Sektor Kelautan dan 28 Budaya Kerja 100


Perikanan Kebijakan Anggaran 106
Kedaulatan sebagai Kebijakan Kunci 32
Penegakan Hukum IUU Fishing 38 109
Negara Lain sebagai Follower 46 PENUTUP
Kesejahteraan
Sebagai
Agenda
Bersama

Kata Pak Jokowi


“Negeri ini butuh
orang gila seperti
Saya”

Susi Pudjiastuti
12

Gerbang
Kesadaran
Baru

JEJAK SEJARAH MARITIM NUSANTARA

Nusantara gilang-gemilang kala era kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Selama beratus-ratus
tahun, keduanya berjaya menjaga dan memanfaatkan lautan Nusantara sebagai wahana kreasi
kebudayaan, menggiatkan kerjasama sosial, berdagang demi menyejahterakan masyarakatnya.
Sepuluh relief armada pada bagian candi Borobudur adalah bukti bahwa penduduk Nusantara
pada abad ke-8 hingga ke-13 telah menggunakan laut sebagai urat nadi transportasi dan
perdagangan maritim. Pada abad tersebut, penduduk Nusantara telah bepergian ke Pulau
Madagaskar, ke Samudera Hindia, hingga lepas pantai timur Afrika dan menetap di sana.

Di lintasan waktu sesudahnya, menyusul kecemerlangan kerajaan-kerajaan pesisir Nusantara


seperti Kesultanan Atjeh pada abad ke-15 di Sumatera, Kerjaan Cirebon, Demak hingga
Mataram di Jawa, Gowa-Tallo, Bone dan Buton di Sulawesi, Kerajaan Ternate-Tidore pada abad
ke-16 di Maluku, hingga Sumbawa atau Kesultanan Bima di Nusa Tenggara. Tapak keunggulan
mereka di lautan dapat dibaca pada daya jelajah penduduk pemukim Nusantara. Pelaut-
pelaut Sumatera menjelajah Perairan Andaman, para pedagang Bugis Makassar berkelana dan
memahatkan daya arung mereka hingga pesisir-pesisir jauh Nusantara hingga Australia. Mereka
membangun kerjasama perdagangan dengan penduduk Aborigin. Demikian pula para pelaut
Maluku atau Kampung Mapia di Papua yang menguasai tepian Pasifik.

Tak hanya kuat pada tradisi maritim, mereka juga mengasah intelektualitas sebagai bagian
masyarakat dunia melalui kerjasama mutualistik dengan kerajaan-kerajaan di Asia hingga Eropa.
Tengoklah lakon penguasa maritim abad ke 16-17 di episentrum Nusantara kala itu, Kerajaan
Gowa-Tallo, misalnya. Rajanya mengayomi atase-atase perdagangan dari Eropa seperti Inggris,
13
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Belanda hingga Portugis dan pada saat yang Memasuki abad ke 20, bertahun-tahun, laut
sama, sebagaimana ditempuh penguasa kita dijajah. Bukan dijajah dalam arti dikuasai
Karaeng Pattingngalloang, mengimpor secara militer oleh negara lain. Namun,
pernak-pernik pengetahuan dan navigasi dijajah dalam arti dikuasai sumber dayanya,
modern seperti globe, kompas hingga teropong terutama ikan dan biota lain yang melimpah
galaksi. ruah di laut Nusantara. Berpuluh-puluh
tahun, kapal-kapal ikan dari negeri tetangga
Cahaya gemilang tradisi maritim Nusantara dengan bebas mencuri ikan di perairan
memudar di bentang abad 18 dan 19, ketika Indonesia. Kekayaan laut Indonesia disedot
satu persatu benteng kerajaan di pesisir jatuh. habis oleh mereka sehingga hanya tertinggal
Kecemerlangan Nusantara meredup ketika sedikit ikan untuk para nelayan lokal.
ambisi kuasa dan ekonomi para mitra dagang
tergiur kekayaan alam darat, pedalaman, Kerugian Indonesia akibat penangkapan ikan
pesisir dan laut Nusantara. Mereka, para mitra secara ilegal (illegal fishing) telah dihitung oleh
dagang itu berputar haluan, dari bersahabat World Bank dan FAO kurang lebih 20 miliar
menjadi jahat, dari bersikap tulus menjadi dolar AS atau setara Rp 240 triliun per tahun
akal bulus, dari mitra menjadi pengacau. (asumsi Rp 12.000 per dollar AS). Satu kapal
Diarahkannya moncong meriam dan senjata- pencuri ikan dengan kapasitas 100 Gross Ton
senjata modern mereka ke gerbang-gerbang (GT) bisa meraup untung 2-2,5 juta dollar AS
kerajaan Nusantara. Sejarah panjang per tahun karena yang mereka tangkap bukan
penjarahan dan penjajahan mulai ditorehkan hanya ikan tongkol, tapi juga kerang, teripang
ketika mereka melumpuhkan kerajaan di pesisir dan lobster.
Sumatera, Jawa, Sulawesi hingga Maluku.
Masifnya pencurian ikan oleh kapal-kapal
Berabad setelahnya, di masa suram asing ditambah penangkapan ikan yang
penjajahan tersebut, bangsa ini seperti bahtera memakai alat tangkap tak ramah lingkungan
kehilangan pedoman di lautan, memilih bahkan cenderung merusak alam telah
memunggungi laut dan menjadikan daratan membuat sebagian besar kondisi perairan
sebagai sumber kehidupan belaka. Hasilnya? Indonesia dalam kondisi kritis. Beberapa
Nusantara tak bisa lagi merengkuh kejayaan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)
di dunia internasional seperti layaknya pada Indonesia masuk kategori merah untuk
masa Sriwijaya, Majapahit maupun kerajaan sejumlah jenis ikan dan biota laut lainnya.
sesudahnya. Pusat-pusat perdagangan maritim Artinya, terjadi overfishing di area-area tersebut.
yang dulu diagungkan seperti hilang ditelan
bumi. Kebanggaan sebagai negeri maritim Di kawasan Laut Aru, Laut Arafura dan Laut
perlahan-lahan hilang. Bahkan, kedaulatan Timur misalnya, terjadi eksploitasi berlebihan
Indonesia di laut pun diinjak-injak oleh terhadap ikan tuna, cakalang, tongkol,
bangsa lain. kembung, cumi-cumi, udang, lobster, kepiting,
14
Gerbang Kesadaran Baru

dan rajungan. Kondisi serupa juga terjadi biomassa ikan di perairan nusantara akan
di laut Jawa, sehingga ikan tuna, lobster, anjlok hingga 81 persen pada tahun 2035.
dan cumi-cumi makin langka ditemui di
perairan tersebut. Berdasarkan kajian UCSB Dalam beberapa tahun terakhir, terlihat
dan Balitbang Kelautan dan Perikanan, sebagian anak Indonesia menjadi kurang gizi
jika eksploitasi berlebihan terus dibiarkan, akibat tak pernah menyantap ikan sebagai

Sumber Daya Ikan akan Habis apabila Akses Penangkapan Ikan tidak dibatasi
Perlu Pengendalian izin penangkapan di wilayah “over-exploited” agar stock ikan dapat berkelanjutan
15
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

sumber protein hewani yang berkontribusi rata-rata hanya 3,2 persen terhadap produk
besar dibandingkan daging dan telur. Tak domestik bruto (PDB) Indonesia. Angka yang
heran, meskipun berada di antara kekayaan laut sangat tidak wajar untuk sebuah negeri bahari.
yang melimpah ruah, sebagian besar nelayan
Indonesia justru hidup miskin. Itu pula yang
menyebabkan kontribusi produksi perikanan

Satu dari Tiga Anak Indonesia Mengalami Stunting


Peningkatan konsumsi ikan dapat memberikan konstribusi yang signifikan terhadap
perkembangan gizi anak

Children from a traditional village in Sumba Island, East Nusa Tenggara

IndIKator 2007 2010 2013


Hampir 9 juta anak
Indonesia di bawah
Prevalensi anak balita 36,8 35,6 37,2 5 tahun terlalu pendek
yang pendek untuk usianya
Prevalensi anak balita 13,6 13,3 12,1
yang kurus & sangat kurus

Prevalensi bayi lahir 11,5 11,1 10,2


dengan berat badan
rendah (BBLr) 2500 gr

Sumber: Riskesdes, 2013


16
Gerbang Kesadaran Baru

NAWA CITA SEBAGAI KESADARAN Indonesia,” kata Jokowi dalam pidato


BARU kenegaraan pertamanya setelah bersumpah
sebagai Presiden Indonesia periode 2014-2019
Presiden Joko Widodo mencanangkan visi baru di Gedung MPR/DPR, 20 Oktober 2014.
di bidang maritim, menempatkan laut sebagai
masa depan bangsa dan dikemas ke dalam Hal tersebut dimanifestasikan ke dalam 9
semangat Nawa Cita. Tujuannya amat strategis poin Nawa Cita, dimana Nawa Cita pertama
dan luhur, menjadikan Indonesia sebagai Poros adalah menghadirkan kembali negara untuk
Maritim dunia dalam pemaknaan yang luas. melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga negara, melalui
“Kita telah lama memunggungi samudra, politik luar negeri bebas aktif, keamanan
laut, selat, dan teluk. Maka, mulai hari ini, kita nasional yang terpercaya dan pembangunan
kembalikan kejayaan nenek moyang sebagai pertahanan negara Tri Matra terpadu
pelaut pemberani, menghadapi badai dan yang dilandasi kepentingan nasional dan
gelombang di atas kapal bernama Republik memperkuat jati diri sebagai Negara Maritim.
17
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi Kesejahteraan dimaknai bahwa pengelolaan
dan dimanifestasikan ke dalam 9 Nawa Cita sumberdaya kelautan dan perikanan adalah
berikut penekanan sebagai Negara Maritim untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
tersebut adalah sebuah kesadaran baru dan Dalam kaitan ini, KKP senantiasa memberikan
penting, sebagai mula titik terang di tengah perhatian penuh terhadap seluruh stakeholders
kompleksitas dunia yang serba tak pasti kelautan dan perikanan, yakni nelayan,
dengan jati dirinya. Menjadikan laut masa pembudidaya ikan, pengolah/pemasar hasil
sebagai depan bangsa berarti bangsa Indonesia perikanan, petambak garam, dan masyarakat
dari generasi ke generasi harus dapat hidup kelautan dan perikanan lainnya.
dari lautan, kini dan nanti. Caranya dengan
menjaga sumber daya kelautan dan perikanan Ketiga hal di atas dilakukan secara
agar tetap terjaga dan lestari, tetap melimpah bertanggungjawab berlandaskan gotong royong,
untuk memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia sebagaimana menjadi sifat dasar Nusantara
bahkan dunia (feed the nations). atau jiwa maritim rakyat Indonesia sedari
dulu. Ke depan, tentu amat diutamakan
Untuk mewujudkan laut sebagai masa depan kerjasama dan saling menguatkan sebagai satu
bangsa, maka sektor kelautan dan perikanan Bangsa. Saling memberi manfaat dan bersama
Indonesia harus mewujud mandiri, maju, kuat, menghasilkan nilai tambah ekonomi, sosial dan
dan berbasis kepentingan nasional. Inilah visi budaya bagi kepentingan Negara.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di
bawah kepemimpinan Menteri Susi Pudjiastuti, Misi tiga pilar tersebut kemudian dijabarkan
yang kemudian dapat dijabarkan dalam tiga dalam cakupan pembangunan kelautan dan
pilar misi yakni misi kedaulatan (sovereignty), perikanan yang terintegrasi dalam struktur
misi keberlanjutan (sustainability), dan misi manajemen KKP, sebagai berikut:
kesejahteraan (prosperity).
Kedaulatan (Sovereignty), yakni :
Kedaulatan diartikan sebagai kemandirian 1. Meningkatkan pengawasan pengelolaan
dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan
sumberdaya kelautan dan perikanan dengan (Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber
memperkuat kemampuan nasional untuk Daya Kelautan dan Perikanan/DJPSDKP)
melakukan penegakan hukum di laut demi 2. Mengembangkan sistem perkarantinaan
mewujudkan kedaulatan secara ekonomi. ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil
Keberlanjutan dimaksudkan untuk mengelola perikanan, dan keamanan hayati ikan
dan melindungi sumberdaya kelautan dan (Badan Karantina Ikan dan Pengendalian
perikanan dengan prinsip ramah lingkungan Mutu/BKIPM)
sehingga tetap dapat menjaga kelestarian
sumberdaya.
18
Gerbang Kesadaran Baru

Keberlanjutan (Sustainability), yakni : Kesejahteraan (Prosperity), yakni :


1. Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut, 1. Mengembangan kapasitas SDM dan
konservasi dan keanekaragaman hayati laut pemberdayaan masyarakat (Badan Riset dan
(Ditjen Pengelolaan Ruang Laut/DJPRL) Sumber Daya Manusia/BRSDM)

2. Meningkatkan keberlanjutan usaha 2. Mengembangkan inovasi iptek kelautan dan


perikanan tangkap dan budidaya (Ditjen perikanan (Badan Riset dan Sumber Daya
Perikanan Tangkap/DJPT dan Ditjen Manusia/BRSDM)
Perikanan Budidaya (DJPB)

3. Meningkatkan daya saing dan sistem


logistik hasil kelautan dan perikanan (Ditjen
Penguatan Daya Saing/DJPDS)
19
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

HAKIKAT PEMBANGUNAN Laut yang seharusnya menjadi sumber


KELAUTAN DAN PERIKANAN kesejahteraan nelayan lokal, makin lama tak
NASIONAL bisa lagi diandalkan sebagai mata pencaharian.
Tangkapan nelayan lokal terus menurun akibat
Agar sumber daya alam bisa dimanfaatkan tak mampu bersaing dengan kapal-kapal besar
sebesar-besarnya untuk kemakmuran milik asing. Ikan pun seolah hilang seiring
rakyat, maka tak ada jalan lain kecuali rusaknya ekosistem dan terumbu karang.
mengimplementasikan prinsip tiga pilar: Berdasarkan survei BPS periode 2003 - 2013,
kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan. jumlah rumah tangga nelayan turun dari 1,6
Tiga pilar inilah yang menjadi misi Susi juta menjadi hanya sekitar 800.000. Selain itu,
Pudjiastuti tatkala dirinya didapuk sebagai sebanyak 115 perusahaan pengolahan ikan
Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet nasional gulung tikar akibat tak mendapat
Kerja, guna mewujudkan visi yang dicanangkan pasokan ikan mengingat kapal-kapal illegal fishing
Presiden Joko Widodo yakni laut sebagai masa langsung membawa ikan curiannya ke luar
depan bangsa. negeri.

Seperti sektor-sektor lainnya, sektor perikanan Untuk mewujudkan misi kedaulatan,


Indonesia selama berpuluh-puluh tahun keberlanjutan, dan kesejahteraan, tentu saja
juga tidak dikelola secara berdaulat, tidak IUU Fishing, overfishing, dan penangkapan yang
berkelanjutan, dan tidak mensejahterakan. merusak (destructive fishing) harus diberantas.
Jika kondisi ini dibiarkan, International Union KKP pun merumuskan secara matang dan
for Conservation of Nature memproyeksikan komprehensif kebijakan reformasi total
potensi tangkapan ikan di perairan Indonesia sektor perikanan termasuk target-target
akan anjlok hingga 40 persen pada tahun pencapaiannya.
2050. Bahkan, berdasarkan kajian UCSB
dan Balitbang Kelautan dan Perikanan, jika Sebagai langkah awal pemberantasan IUU
eksploitasi berlebihan terus dibiarkan, biomassa Fishing, KKP menerbitkan Permen KP nomor
ikan di perairan nusantara akan anjlok hingga 56 tahun 2014 tentang moratorium izin untuk
81 persen pada tahun 2035. kapal eks asing. Kapal eks asing merupakan
kapal yang awalnya dimiliki asing atau kapal
Kapal-kapal asing dan eks asing juga yang diimpor dari negara lain yang kemudian
menggunakan alat tangkap yang tidak ramah benderanya diganti dengan bendera Indonesia
lingkungan sehingga merusak ekosistem dan sehingga menjadi kapal nasional.
mengancam kelestarian stok ikan. Penangkapan
ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak Kebijakan moratorium ini sebagai pintu masuk
diatur (Illegal, unreported, unregulated/IUU Fishing) pemerintah untuk melakukan analisis dan
memenuhi perairan Indonesia, menginjak-injak evaluasi (anev) terhadap 1.605 kapal eks asing.
kedaulatan dan mengabaikan kelestarian. Hasil anev menunjukkan seluruh kapal eks
20
Gerbang Kesadaran Baru
21
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

asing yang beroperasi di Indonesia terbukti fishing di perairan Indonesia. Sebab, Indonesia
melakukan illegal fishing mulai dari penggandaan kini akan menegakkan hukum secara tegas dan
izin, menggunakan alat tangkap trawl, tidak tak ragu-ragu menenggelamkan kapal ikan yang
membayar pajak, hingga perbudakan, dan terbukti melanggar hukum.
penyelundupan.
Di dalam negeri, Menteri Susi meminta
KKP juga menerbitkan Permen KP no aparat dan birokrat tak lagi melindungi kapal-
57/2014 tentang larangan alih muat kapal illegal fishing. Pengusaha-pengusaha
(transshipment) di tengah laut. Kebijakan ini perikanan nasional juga diingatkan agar tak
dikeluarkan lantaran transshipment banyak lagi melakukan illegal fishing kecuali jika ingin
disalahgunakan dengan langsung membawa kapalnya ditenggelamkan dan pelakunya
hasil tangkapan ikan ke luar negeri tanpa dipidanakan.
dilaporkan ke otoritas setempat. Sejak
transshipment dilarang, pasokan ikan ke industri Untuk mendukung misi KKP, Presiden Jokowi
pengolahan di sejumlah negara turun drastis. kemudian mengesahkan Perpres No. 115 Tahun
Ini membuktikan bahwa sebagian besar 2015 tentang Satuan Tugas Pemberantasan
pasokan ikan ke negara-negara tetangga Penangkapan Ikan secara Ilegal (Illegal
merupakan hasil illegal fishing dari perairan Fishing) pada tanggal 19 Oktober 2015 guna
Indonesia. mendukung upaya peningkatan penegakan
hukum terhadap pelanggaran dan kejahatan di
Selain menerbitkan aturan, KKP juga bidang perikanan khususnya penangkapan ikan
melakukan strategi lain untuk memberantas secara ilegal secara terpadu.
illegal fishing. Dengan dukungan penuh Presiden
Jokowi, KKP menegakkan hukum secara tegas Satuan tugas tersebut dikenal dengan
di laut termasuk menenggelamkan kapal-kapal nama “Satgas 115”. Satgas 115 merupakan
ikan asing yang kedapatan melakukan illegal penyelenggara penegakan hukum satu atap
fishing. Pembakaran dan penenggelaman kapal (one roof enforcement system), yang terdiri atas
illegal fishing asing bukanlah kebijakan baru unsur TNI AL, Polri, BAKAMLA dan
karena praktik itu telah diatur dalam pasal 69 Kejaksaan Republik Indonesia, sehingga
ayat 4 UU no 45/2009 tentang perikanan. memudahkan koordinasi, mendorong sinergi
Menteri Susi mengumpulkan para duta besar dan melaksanakan fungsi fasilitasi dalam
negara-negara tetangga yang nelayannya memberantas illegal fishing untuk mencapai
banyak melakukan illegal fishing di Indonesia. penegakan hukum yang adil dan memberikan
Negara-negara itu antara lain Malaysia, efek jera.
Thailand, Vietnam, Filipina, dan China.
Menteri Susi meminta mereka untuk Satgas 115 berada di bawah Presiden dengan
memberitahu para nelayan di negaranya Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai
masing-masing agar tak lagi melakukan illegal Komandan Satgas. Hingga kini sudah 317
22
Gerbang Kesadaran Baru

kapal illegal fishing ditenggelamkan Satgas Pemberantasan IUU Fishing telah membuat
115. KKP meyakini penenggelaman kapal produksi perikanan tangkap laut nasional
merupakan kebijakan yang efektif untuk melonjak drastis selama semester I 2017.
memberantas illegal fishing. Selama armada Selama periode tersebut, hasil tangkapan
kapal pengawas perikanan masih kurang, maka laut mencapai 3,35 juta ton, naik 11,3 persen
cara yang efektif untuk memagari perairan kita dibandingkan periode sama tahun 2016 yang
dari pencurian ikan adalah menegakkan hukum sebesar 3,01 juta ton, berdasarkan data dari
secara tegas sehingga bisa memberikan efek Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian
jera dan efek gentar kepada para pelaku illegal Kelautan dan Perikanan (KKP).
fishing. Kebijakan penenggelaman kapal yang
dilakukan pemerintah Indonesia pun bergema Seiring melonjaknya produksi ikan yang
ke seluruh dunia. Para pelaku illegal fishing tak ditangkap, kesejahteraan nelayan pun kian
lagi bebas mencuri ikan di perairan Indonesia. meningkat. Hal itu terlihat dari indikator nilai
tukar nelayan (NTN) maupun nilai tukar usaha
Untuk menutup rapat-rapat kapal asing dan eks nelayan (NTUN) yang terus membaik secara
asing beroperasi kembali di perairan Indonesia, signifikan. Meningkatnya produksi tangkapan
KKP kemudian mengusulkan larangan investasi laut yang tercatat dari nelayan-nelayan nasional
asing pada usaha perikanan tangkap. Presiden pun akan menguntungkan keuangan negara
Jokowi kemudian menerbitkan Perpres 44/2016 baik berupa pajak maupun penerimaan negara
tentang daftar negatif investasi asing dengan bukan pajak (PNBP). Pemberantasan IUU
usaha penangkapan ikan dinyatakan tertutup Fishing tidak hanya menguntungkan negara dari
untuk asing. Dengan kata lain, modal usaha segi penerimaan pajak dan PNBP, tapi juga
penangkapan ikan 100 persen harus berasal dari menyelamatkan uang negara triliunan rupiah
dalam negeri. Sebaliknya, untuk menarik masuk dari bbm bersubsidi yang banyak dipakai kapal
investasi, asing diperbolehkan berinvestasi illegal fishing.
hingga 100 persen pada usaha pengolahan ikan.
Dengan rangkaian kebijakan tersebut, sektor Pemberantasan IUU Fishing juga membuat stok
perikanan Indonesia pun menjadi berdaulat dan tangkapan ikan lestari (maximum suistainable yield/
berkelanjutan. Tegaknya pilar kedaulatan dan MSY) meningkat drastis dari 7,31 ton per tahun
keberlanjutan otomatis akan melahirkan pilar pada 2013 menjadi 12,54 juta ton saat ini.
kesejahteraan.
23
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Stock Ikan Meningkat


Angka Potensu Sumber Daya Ikan (MYS) di Indonesia (juta ton/tahun)
24
Gerbang Kesadaran Baru

Untuk mewujudkan pilar kedaulatan, dan bisa menggerakkan ekonomi di daerah


keberlanjutan, dan kesejahteraan, KKP tak bersangkutan. Dengan demikian, industri
hanya memberantas IUU Fishing, overfishing, perikanan tak hanya dikuasai segelintir
dan destructive fishing. KKP juga merekonstruksi pengusaha, namun dapat digeluti oleh siapa
kembali sistem perikanan tangkap yang cocok saja yang ingin berkecimpung dalam bisnis
diterapkan di Indonesia. KKP menilai laut- perikanan.
laut di Indonesia berada di antara pulau-pulau
sehingga cenderung sempit dan dangkal. Untuk mengoptimalkan dan mendorong
industri perikanan, KKP pun membuat
Karena itu, merupakan hal yang salah kaprah program Sentra Kelautan Perikanan Terpadu
jika kapal-kapal ikan berukuran besar diizinkan (SKPT) dan sistem logistik ikan. SKPT
menangkap ikan di perairan Indonesia. Jika merupakan pembangunan pulau-pulau
kapal-kapal besar diperbolehkan, maka dalam kecil dan kawasan perbatasan dengan sektor
waktu singkat, ikan di perairan Indonesia kelautan dan perikanan sebagai penggerak
akan habis. Kapal-kapal besar hanya cocok utamanya. Tak hanya mendorong industri
digunakan untuk menangkap ikan di laut lepas perikanan di pulau-pulau kecil, konsep SKPT
(high sea) yang luas dan dalam, seperti yang juga merupakan upaya membangun Indonesia
dipraktikkan beberapa negara seperti Jepang, dari pinggiran seperti yang termaktub dalam
China, dan Spanyol. Nawacita serta menjadikan daerah-daerah
terluar sebagai beranda depan Indonesia.
Indonesia tak perlu memiliki kapal-kapal besar
untuk berburu ikan hingga ke laut lepas karena Konsep SKPT adalah mengintegrasikan rantai
di pesisir pun ikan tak akan pernah habis nilai bisnis perikanan dalam satu lokasi. Dengan
sepanjang penangkapannya tidak berlebih demikian, tahapan mulai dari pendaratan ikan,
dan merusak. Jadi sistem perikanan tangkap pengolahan ikan, hingga pemasarannya dapat
yang cocok untuk Indonesia adalah perikanan dilakukan secara efektif dan efisien. SKPT
pesisir dengan dominasi para nelayan yang menyediakan seluruh sarana dan prasarana
menggunakan kapal-kapal kecil. Kapal-kapal bisnis perikanan seperti pelabuhan ikan, tempat
ikan berukuran sedang tetap diperlukan namun pelelangan ikan, coldstorage, tempat perbaikan
harus dibatasi jumlahnya. kapal, penyediaan bbm dan es, karantina
untuk ekspor hingga tempat penginapan untuk
Konsep tersebut diyakini akan melestarikan stok nelayan.
ikan sehingga kekayaan laut bisa diwariskan ke
anak cucu. Optimalisasi pemanfaatan sumber Konsep SKPT juga bertujuan menciptakan
daya ikan bukanlah dengan menangkap ikan sistem logistik ikan yang lebih efisien karena
sebanyak-banyaknya dengan kapal-kapal dekat dengan pasar ekspor. Dalam hal ini,
besar. Optimalisasi adalah bagaimana agar daerah SKPT akan langsung menjadi pintu
tangkapan nelayan tetap terjaga kualitasnya gerbang (gateway) untuk ekspor. Dengan
25
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Logistik Ikan
Digerakkan oleh “sisip ikan” dari pulau terluar sebagai gateway ekspor hasil perikanan

berbagai pertimbangan tersebut, ditetapkanlah Adapun dari Natuna, ikan bisa langsung
12 pulau terluar sebagai SKPT, yakni Natuna, diekspor ke Hongkong, sementara dari
Saumlaki, Merauke, Mentawai, Nunukan, Morotai atau Biak, ikan langsung diekspor ke
Talaud, Morotai, Biak Numfor, Mimika, Rote Jepang melalui Palau. Ekspor hasil perikanan
Ndao, Sumba Timur, dan Sabang. dari SKPT ke negara terdekat diharapkan
akan menjadi “sirip” yang menggerakkan
Dari Saumlaki misalnya, ikan bisa langsung perekonomian di wilayah-wilayah perbatasan.
diekspor ke Darwin Australia, yang dengan
pesawat hanya memakan waktu kurang dari
1 jam. Ini lebih efisien ketimbang ikan dibawa
dulu ke Jakarta atau Surabaya baru kemudian
diekspor atau dijual untuk kebutuhan domestik.
Kedaulatan
Sebagai
Kunci
28

Kedaulatan
Sebagai
Kunci
SENGKARUT SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN

Indonesia memiliki wilayah lautan yang mencapai 2/3 (dua per tiga) dari seluruh wilayah
Indonesia yang seluas 6,32 juta kilometer persegi (km2), 17.504 pulau, dan garis pantai terpanjang
kedua di dunia setelah Kanada yaitu 99.093 km2. Karena luas teritori Indonesia 2/3 (dua per tiga)
dari seluruh wilayah Indonesia adalah lautan, maka sebagian besar perbatasan Indonesia dengan
negara lain berada di perairan.

Ada sepuluh negara yang berbatasan laut dengan Indonesia yakni India, Malaysia, Singapura,
Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste dan Papua Nugini (PNG).
Adapun yang berbatasan darat hanya sebagian kecil yakni dengan Malaysia di Pulau Kalimantan,
Papua New Guinea (PNG) di Pulau Papua, dan Timor Leste di Pulau Timor.

Dengan potensi yang besar tersebut, Presiden Joko Widodo mencanangkan laut sebagai masa
depan bangsa. Visi tersebut harus dimulai dengan menjadikan Indonesia sebagai negara yang
dapat memanfaatkan laut secara mandiri dan bertanggung jawab, salah satu di antaranya adalah
membuat sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu prioritas pembangunan Indonesia,
demi tercapainya kedaulatan pangan laut. Perlu disadari untuk dapat berdaulat dalam pangan laut
berarti Indonesia juga harus membuktikan ketahanan pangan laut yang hanya bisa dicapai jika
pemanfaatan sumber daya ikan dilaksanakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Namun demikian, eksploitasi atau penangkapan ikan secara berlebihan (overfishing), tidak ramah
lingkungan, masif, dan serampangan menjadi ancaman sekaligus tantangan untuk mewujudkan
visi pemerintah tersebut. Situasi sengkarut akut yang tidak bisa dilihat dari satu sisi saja, sebagai
penangkapan ikan belaka, tetapi multidimensi, pada sosial, ekonomi, ekologi. Eksploitasi yang
29
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

“Kami menggoyangkan
langit, menggempakan
darat, dan
menggelorakan
samudra agar tidak
jadi bangsa yang hidup
hanya 2,5 sen sehari.
Bangsa yang kerja
keras, bukan bangsa
tempe, bukan bangsa
kuli. Bangsa yang
rela menderita demi
pembelian cita-cita.”

Soekarno
30
Kedaulatan Sebagai Kunci

melibatkan berlapis-lapis pemain, dalang, jumlah penduduk bumi. Industri budidaya


cukong dan pion-pion tokoh bahkan politisi. perikanan terus dikembangkan di berbagai
negara, namun keberadaannya belum bisa
Penelitian yang dilakukan oleh Badan menggantikan minat orang dan jumlah
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan kebutuhannya terhadap ikan laut. Banyak
Perikanan (sekarang BRSDM) bekerjasama spesies laut primadona: tuna, cakalang,
dengan Universitas Diponegoro, Universitas dan beberapa jenis kerapu belum bisa
Padjadjaran, Institut Pertanian Bogor, dibudidayakan hingga saat ini.
University of Hawai’i dan University of
California Santa Barbara (UCSB) Amerika Terbatasnya pasokan ikan membuat
Serikat pada tahun 2016, menunjukan IUU persaingan antar negara dalam
Fishing berdampak langsung pada lebih dari 20 memperebutkan ikan di laut menjadi begitu
juta masyarakat yang terlibat dalam aktivitas sengit. Pencurian ikan atau illegal fishing
usaha perikanan. akhirnya terjadi di seluruh dunia terutama
di negara-negara berkembang. Indonesia
Di sisi lain, sejak akhir tahun 80-an, menjadi sasaran empuk pencurian ikan oleh
tangkapan ikan laut di seluruh dunia terus kapal-kapal asing dari negara tetangga. Itu
menurun. Kondisi itu terjadi karena laut terjadi karena kekayaan laut Indonesia sangat
dieksploitasi tanpa memperdulikan daya melimpah, sementara kemampuan dalam
dukung lingkungan dan keberlanjutannya. melakukan patroli pengawasan masih sangat
Penangkapan berlebihan (overfishing) terjadi di terbatas mengingat juga dikarenakan selama
sejumlah kawasan. Ikan-ikan sulit berkembang bertahun-tahun laut bukanlah prioritas
biak karena tidak pernah diberi kesempatan kebijakan pembangunan pemerintah.
untuk beregenerasi dan ekosistemnya telah
rusak diakibatkan oleh praktik-praktik illegal Permasalahan ini mengancam kedaulatan
fishing dan destructive fishing. negara, keberlanjutan sumber daya kelautan
dan perikanan, serta kesejahteraan masyarakat
Organisasi Pangan Dunia (United Nations Indonesia.
Food and Agriculture Organization/FAO)
melaporkan perairan yang jenuh (fully fished) Tingginya aktivitas IUU Fishing di WPP-
dan overfishing pada 2013 telah mencapai NRI terkonfirmasi dari hasil penelitian yang
90 persen dari total area penangkapan ikan dilakukan oleh University of British Columbia,
di muka bumi ini. Angka tersebut meningkat Kanada (UBC Kanada) pada tahun 2014.
signifikan dibandingkan tahun 1974 yang Penelitian tersebut mencatat bahwa pada
sekitar 60 persen. tahun 2011, sekitar 20-35 persen ikan tuna dari
Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat,
Sebaliknya, minat konsumsi ikan laut dengan volume sekitar 3.889 ton – 6.805 ton
terus meningkat seiring bertambahnya berstatus ilegal dan tidak dilaporkan.
31
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Penelitian itu juga mengungkapkan bahwa Indonesia bukan hanya menjarah sumber
udang Indonesia yang dijual melalui Thailand daya perikanan Indonesia secara besar-
dan Republik Rakyat Tiongkok tidak tercatat besaran, sengkarut dan ancamannya meluas
dalam data statistik perdagangan Indonesia. pada masuknya barang-barang selundupan,
Dilaporkan juga bahwa sekitar 25 persen termasuk narkoba, senjata api, minuman keras.
ikan tuna yang ditangkap oleh kapal-kapal
perikanan milik Vietnam berasal dari perairan Selain itu, kapal-kapal angkut mereka
ZEE Indonesia. Penangkapan ikan tersebut membawa keluar satwa langka yang
dilakukan tanpa izin serta tanpa kesepakatan dilindungi dan melanggar hak asasi manusia
antara Indonesia dan Vietnam. seperti perdagangan manusia (human
trafficking) dan kerja paksa (forced labour).
Perjuangan menjaga kedaulatan negara Kapal-kapal yang melakukan IUU Fishing itu
pada realitanya terganggu oleh penjarahan melakukan bongkar-muat ikan di tengah laut
yang dilakukan kapal-kapal ikan asing (transshipment).
dengan penangkapan ikan secara ilegal
dan tidak ramah lingkungan. Berdasarkan Begitulah, lautan kita kacau balau, masa
hasil investigasi Kementerian Kelautan dan depan bangsa tergadaikan ke para garong ikan
Perikanan (KKP), kapal-kapal ikan asing di yang bekerja dengan sistematis dan licin.
32
Kedaulatan Sebagai Kunci

KEDAULATAN SEBAGAI Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi


KEBIJAKAN KUNCI lebih pada menjaga sumber daya yang
terkandung di laut agar dapat dimanfaatkan
Untuk mewujudkan visi laut adalah masa sebesar-besarnya untuk kesejahteraan
depan bangsa, permasalahan IUU Fishing rakyat Indonesia, sesuai tujuan negara
harus segera dijawab dengan upaya dalam Pembukaan UUD 1945. Langkah
membangun kembali sektor kelautan dan pemberantasan IUU Fishing merupakan
perikanan Indonesia berdasarkan prinsip- prioritas utama untuk menegakkan kedaulatan
prinsip kedaulatan, keberlanjutan, dan Indonesia.
kesejahteraan. Pilar kedaulatan (sovereignty)
dan negara berdaulat (state sovereignty) Oleh sebab itu, upaya pemberantasan
merupakan kunci sebagai pilar utama. Pilar IUU Fishing berdasarkan pilar kedaulatan,
yang perlu ditegakkan agar bangsa Indonesia merupakan langkah penting dan merupakan
dapat bebas menentukan nasibnya sendiri di kunci dalam mengawal langkah mewujudkan
laut, tanpa campur tangan bangsa lain, untuk sektor kelautan dan perikanan yang mandiri
kepentingan nasional. dan berkelanjutan.

Menjaga kedaulatan dalam konteks KKP Upaya pemberantasan IUU Fishing di


bukanlah menjaga keamanan wilayah Indonesia dimulai dengan penerbitan

Skema Perizinan Usaha Perikanan Tangkap antar Waktu


Th 2000-2014
33
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Moratorium tersebut kemudian diikuti dengan
Nomor 56/PERMEN-KP/2014 Tahun Permen 57 Tahun 2014 tentang larangan
2014 tentang Penghentian Sementara alih muatan (transhipment) di laut. Larangan
(Moratorium) Perizinan Usaha Perikanan transhipment dilatarbelakangi maraknya
Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan kegiatan perikanan tidak dilaporkan (unreported
Negara Republik Indonesia (WPP-NRI), atau fishing) yang dilakukan oleh kapal asing dan
lebih dikenal dengan “Permen Moratorium”. kapal eks asing.
Permen Moratorium berlaku dari 3 November
2014 sampai 30 April 2015. Namun, sesuai
rekomendasi Presiden Joko Widodo (Jokowi)
moratorium diperpanjang hingga 6 bulan, Permen Moratorium berlaku
atau berakhir sampai 31 Oktober 2015. dari 3 November 2014 sampai
30 April 2015. Namun, sesuai
Permen ini bertujuan untuk menghentikan
eksploitasi yang dilakukan oleh kapal ikan
rekomendasi Presiden Joko
yang pembangunannya dilakukan di luar Widodo (Jokowi) moratorium
negeri atau kapal eks asing yang umumnya diperpanjang hingga 6 bulan,
menggunakan metode dan alat penangkapan atau berakhir sampai
ikan yang merusak lingkungan. Permen 31 Oktober 2015.
34
Kedaulatan Sebagai Kunci

Untuk mendukung implementasi Permen Anev dilakukan selama masa moratorium dari
KP no 56/2014, pada bulan Desember bulan Februari 2015 sampai dengan bulan
2014, dibentuk Satuan Tugas Pencegahan Oktober 2015. Anev merupakan tindak lanjut
dan Pemberantasan IUU Fishing (Satgas IUU dari kebijakan moratorium yang dilakukan
Fishing) melalui Keputusan Menteri Nomor untuk mengidentifikasi: (1) tingkat kepatuhan
76/KEPMEN-KP/2014 Tahun 2014 yang pengusaha perikanan kapal perikanan
bertugas melakukan Analisis dan Evaluasi yang pembangunannya dilakukan di luar
(anev) kapal perikanan yang pembangunannya negeri, (2) modus operandi pelanggaran
dilakukan di luar negeri (eks asing), serta peraturan perundang-undangan di bidang
melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perikanan dan bidang lain yang terkait
pelaksanaan penegakan hukum terhadap dengan perikanan, (3) kelemahan legislasi
kejahatan perikanan di Indonesia. dan regulasi terkait usaha perikanan tangkap,
(4) pola kepemilikan kapal perikanan yang
Anev dilakukan terhadap 1.605 kapal pembangunannya dilakukan di luar negeri,
perikanan eks asing yang beroperasi di WPP- dan (5) akar permasalahan dalam kegiatan
NRI, dimiliki oleh 187 pemilik kapal, dan usaha perikanan tangkap.
tersebar di 33 pelabuhan Indonesia. Kegiatan

Status & TIndak Lanjut Kapal yang Pembangunannya di Luar Negeri


Sampai - Th. 2014
35
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan
36
Kedaulatan Sebagai Kunci

Melalui kegiatan Anev, ditemukan bahwa Secara sederhana, kewajiban genuine link
seluruh kapal objek Anev melanggar ketentuan adalah kewajiban bagi negara untuk
perundang-undangan terkait perikanan dan memberikan hak mengibarkan benderanya
peraturan perundang-undangan lainnya. hanya kepada kapal yang memiliki hubungan
Kegiatan Anev juga mengungkap fakta bahwa yang genuine dengan negara tersebut.
kegiatan penangkapan ikan secara ilegal Lemahnya mekanisme verifikasi kebangsaan
juga diikuti berbagai jenis tindak pidana lain kapal pada proses pendaftaran kapal
seperti perdagangan orang, perbudakan, Indonesia untuk kapal perikanan yang berasal
penghindaran pembayaran pajak, korupsi, dari luar negeri dan maraknya penggunaan
pencucian uang, transaksi BBM secara ilegal, dokumen palsu, mengakibatkan terdapat
dan penyelundupan barang dan orang. ratusan kapal yang ternyata masih terdaftar di
negara asalnya.
Salah satu contoh kelemahan regulasi
yang ditemukan adalah regulasi mengenai Berdasarkan hasil Anev, Satgas 115
pendaftaran kapal yang tidak sepenuhnya menyimpulkan seluruh kapal eks asing
mengimplementasikan kewajiban genuine link melanggar aturan sehingga izin seluruh
yang tercantum dalam Konvensi Hukum Laut kapal eks asing yang beroperasi di Indonesia
(United Nations Convention on the Law of the Sea/ dicabut.
UNCLOS) .
37
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Evaluasi Kapan Ikan Eks-Asing : 100% Melakukan Pelanggaran


Capaian Kebijakan PermenKP No. 56/2014 jo. PermenKP No. 10/2015

Prosentase Negara Asal Kapal Eks-Asing di Indonesia

taiwan 19% thailand 25

Philipine 9 % australia 2

Japan 9% Korea 1

China 33 % Panama 1
38
Kedaulatan Sebagai Kunci

PENEGAKAN HUKUM IUU FISHING Kejaksaan Republik Indonesia, sehingga


memudahkan koordinasi, mendorong sinergi
Pemberantasan IUU Fishing memerlukan dan melaksanakan fungsi fasilitasi dalam
upaya penegakan hukum yang mampu memberantas illegal fishing untuk mencapai
mengintergasikan kekuatan antar instansi penegakan hukum yang adil dan memberikan
pemerintah terkait, dengan strategi yang efek jera. Satgas 115 berada di bawah Presiden
tepat. Berdasarkan peraturan perundang- dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
undangan nasional, penegakan hukum atas Pudjiastuti sebagai Komandan Satgas.
pelanggaran IUU Fishing dilakukan oleh 5
(lima) instansi KKP, TNI AL, Bakamla, Polair, Sebagai satuan yang dibentuk untuk
dan Kejaksaan. Namun, dalam pelaksanaan menghadirkan terobosan (breakthrough) dalam
penegakan hukumnya, belum terlihat adanya melakukan penegakan hukum melawan illegal
sinergi di antara lembaga-lembaga tersebut. fishing, Satgas 115 melakukan fungsi koordinasi
Ketiadaan sinergi dapat disebabkan antara aktif antar instansi penegak hukum dengan
lain oleh sikap ego sektoral dan kesenjangan menggunakan pendekatan multi-disiplin
pemahaman hukum, yang menjadi kendala hukum, atau dikenal sebagai multidoor, yaitu
utama dalam menjerat para pelaku dasar pengenaan sanksi pidananya tidak
pelanggaran dan kejahatan perikanan. Illegal sebatas menggunakan UU Perikanan saja,
Fishing bukanlah kejahatan biasa, tetapi tetapi juga peraturan perundang-undangan
membutuhkan upaya extraordinary dari negara lain seperti Kitab Undang-Undang Hukum
untuk mengatasinya. Pidana, UU Pelayaran, UU Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU Tindak
Presiden Joko Widodo memberikan atensi Pidana Pencucian Uang, UU Tindak Pidana
yang begitu besar dengan mengesahkan Perdagangan Orang, UU Ketenagakerjaan,
Perpres No. 115 Tahun 2015 tentang Satuan dan lain sebagainya.
Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan
secara Ilegal (Illegal Fishing) pada tanggal Satgas 115 telah membagi 4 (empat) wilayah
19 Oktober 2015 guna mendukung upaya operasi berdasarkan tingkat kerawanan
peningkatan penegakan hukum terhadap illegal fishing, yaitu: Perairan Aceh, Perairan
pelanggaran dan kejahatan di bidang Natuna, Perairan Arafura, serta Perairan
perikanan khususnya penangkapan ikan ilegal Sulawesi dan Maluku bagian Utara. Dalam
secara terpadu. rangka memperkuat pengawasan, Satgas 115
juga telah membangun Puskodal Satgas 115
Satuan tugas tersebut dikenal dengan dengan memanfaatkan gabungan teknologi
nama Satgas 115. Satgas 115 merupakan satelit dan radar pengawasan kapal perikanan
penyelenggara penegakan hukum satu yang dimiliki TNI AL, Kementerian Kelautan
atap (one roof enforcement system), yang terdiri dan Perikanan, Polisi Air dan BAKAMLA.
atas unsur TNI AL, Polri, Bakamla dan
39
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Sejak didirikan pada 19 Oktober 2015 hingga internasional. Kegiatan pro yustisia lainnya
kini, Satgas 115 telah menenggelamkan 317 adalah penanganan korban perdagangan
kapal ikan pelaku illegal fishing. Dari jumlah itu, orang di Benjina, Ambon dan Pontianak.
sebagian besar merupakan kapal berbendera Jumlah korban perdagangan orang secara
asing, antara lain Vietnam, Filipina, Malaysia, keseluruhan dari tiga wilayah tersebut adalah
dan Thailand, dan Tiongkok. 1.152 korban.

Selain itu, Satgas 115 juga bekerja sama Korban berasal dari Thailand, Myanmar,
dengan mitra negara dan organisasi Laos, Kamboja dan Vietnam. Pemerintah
internasional seperti Norwegia, Amerika bekerja sama dengan International Organization
Serikat, Australia, INTERPOL dan UNODC for Migration (IOM) telah memulangkan
untuk mendapatkan informasi intelijen seluruh korban ke negara masing-masing.
mengenai kapal asing yang memasuki Satgas 115 juga telah membantu para korban
perairan Indonesia. Melalui kerjasama dengan mendapatkan pembayaran atas gaji mereka
organisasi internasional, Satgas 115 berhasil yang tidak dibayarkan oleh perusahaan
menangkap kapal FV Viking dan kapal FV sebesar 900.000 dollar AS.
Hua Li 8 yang merupakan target pengejaran
40
Kedaulatan Sebagai Kunci

Dalam rangka mengembalikan kerugian langsung oleh Satgas 115 berjumlah 95 kasus
negara akibat penangkapan ikan secara ilegal, dengan rincian 54 kasus Illegal Unreported
Satgas 115 telah bekerjasama dengan Ditjen Unregulated Fishing (IUUF), dan 39 kasus
Pajak Kementerian Keuangan. Melalui kerja diantaranya ditangani dengan pendekatan
sama tersebut, diperkirakan terdapat potensi Multi Door atau multi rezim hukum. Sampai
pajak sebesar Rp 209,1 miliar dari 187 Wajib saat ini, total sudah ada 41 kasus yang telah
Pajak/pemilik kapal ikan eks-asing. Sampai berhasil diselesaikan. Selain itu, sampai
saat ini proses pengembalian keuangan negara dengan bulan Maret 2017, tercatat total
melalui kerja sama dengan Ditjen Pajak masih 294 kapal ditangkap terkait dengan dugaan
berlangsung. penangkapan ikan secara ilegal dengan
rincian 116 Kapal Indonesia dan 66 Kapal
Sampai dengan kuartal ke-II tahun 2017, Asing, berbendera Indonesia 116, Malaysia 6,
jumlah kasus yang ditangani dan dipantau Vietnam 54, Filipina 5 dan Taiwan 1.

Posisi Kapal yang Pembangunannya di luar negeri (684 kapal)


41
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Negara Kesatuaan Republik Indonesia Taiwan (216 kapal), Jepang (104 kapal), dan
(NKRI) merupakan Negara berlandaskan Filipina (98 kapal). Berdasarkan hasil analisis
hukum berdasarkan penjelasan Umum UUD dan evaluasi yang dilakukan Kementerian
1945 tentang sistem pemerintahan Negara. Di Kelautan dan Perikanan atas kapal ikan eks
sisi lain, NKRI secara geografis merupakan asing dinyatakan, 100 persen melakukan
negara kepulauan yang memiliki luas 1/3 pelanggaran. Mereka juga melakukan
daratan dan 2/3 lautan. Yang artinya potensi transhipment atau memindahkan ikan di
laut Indonesia lebih besar daripada potensi tengah laut tanpa pemberitahuan. Hal ini
yang ada di daratan. Betapa penting peran menyebabkan kerugian besar bagi Indonesia.
penegakan hukum dalam suatu Negara
hukum (rechtstaat). Adapun penegakan Pemerintah melaksanakan kebijakan berupa
hukum tersebut bertujuan untuk terciptanya peledakan dan penenggelaman kapal yang
ketertiban, keamanan, kenyamanan, melanggar ketentuan dan melakukan illegal
ketenteraman, kemerdekaan dalam setiap fishing. Aksi penenggelaman ini sebagai efek
hubungan (politik, ekonomi, dan sosial) yang gentar bagi para pelaku illegal fishing, agar
ikut ditentukan oleh wajah dan pelaksanaan kedaulatan bangsa atas laut dapat terus
tindakan pro justitia. Berkaitan dengan ditegakkan. Terkait kebijakan tersebut,
potensi kelautan dengan 2/3 luas wilayah KKP telah melakukan diplomasi dengan
lautannya, maka tidak ada alasan lagi untuk duta besar Negara tetangga di Indonesia.
tidak melaksanakan tindakan pro justitia di Untuk mencapai komitmen bersama
sektor perikanan dan kelautan. bahwa IUUF adalah musuh bersama dan
menyatakan kepada mereka bahwa Indonesia
Tindakan tersebut sangat perlu agar akan menegakkan proses hukum terhadap
melindungi masa depan sektor bahari dan pelaku pencurian ikan di kawasan perairan
kelautan Indonesia. Berbicara mengenai Indonesia.
tindakan pro justitia maka tidak lepas dari
keberpihakan untuk masyarakat. Nelayan Per April 2017, Satgas 115 telah
dan kapal asing yang melakukan illegal fishing, menenggelamkan 317 kapal ikan pelaku illegal
menangkap ikan di laut Indonesia secara fishing. Dari kapal-kapal yang ditenggelamkan,
besar-besaran dan dengan cara yang dapat 296 kapal berbendera asing, yaitu Vietnam
merusak habitat ikan di dalam laut seperti (142), Filipina (76), Malaysia (50), dan
menangkap ikan menggunakan bom. Thailand (21) serta masing-masing dua
kapal bertanda kebangsaan Papua Nugini,
Dari 1.605 kapal ikan eks asing yang telah Tiongkok, Belize dan satu kapal ikan tanpa
diaudit, diketahui pemiliknya hanya sebanyak kebangsaan. Sedangkan kapal berbendera
187 perusahaan atau pemilik izin. Kapal- Indonesia yang ditenggelamkan berjumlah 21
kapal eks asing tersebut antara lain berasal kapal.
dari Cina (374 kapal), Thailand (280 kapal),
42
Kedaulatan Sebagai Kunci

Penenggelaman Kapal Pelaku Tindak Pidana


di Bidang Perikanan

Kapal-kapal tersebut ditangkap oleh unsur- Masih terdapat pekerjaan rumah yang perlu
unsur Satgas 115, yaitu TNI Angkatan diselesaikan. Pertama, kemampuan untuk
Laut (TNI AL), Direktorat Polisi Air Badan mendeteksi kapal-kapal pencuri ikan masih
Pemelihara Keamanan Kepolisian Republik perlu ditingkatkan. Kedua, membangun
Indonesia (Ditpolair Baharkam Polri), Badan sinergi di antara unsur-unsur Satgas 115
Keamanan Laut (Bakamla), dan PSDKP dalam melakukan operasi patroli gabungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan. dan penegakkan hukum. Ketiga, peraturan
Penangkapan tersebut didasarkan pada tindak perundang-undangan terkait perikanan perlu
pidana di bidang perikanan maupun tindak disempurnakan agar penegakkan hukum dan
pidana lainnya terkait perikanan, antara lain: penjatuhan sanksi dapat dilakukan dengan
i. Menangkap ikan di Wilayah Pengelolaan lebih tegas dan mampu menumbuhkan efek
Perikanan Republik Indonesia (WPPRI) jera.
tanpa dokumen perizinan yang sah (bagi
kapal berbendera asing); Penenggelaman kapal yang tidak memiliki
ii. Menangkap ikan dengan menggunakan dokumen resmi atau melanggar ketentuan
alat penangkapan ikan yang dilarang dan hukum RI didasarkan pada ketentuan Pasal
merusak lingkungan; dan 69 ayat (1) dan ayat (4) Undang-Undang
iii. Menangkap ikan tanpa dokumen Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan
perizinan yang sah (bagi kapal berbendera Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 2004
Indonesia). Tentang Perikanan (UU Perikanan).

Kehadiran Satgas 115 memudahkan Tindakan pemusnahan merujuk pada


pelaksanaan operasi kegiatan penanganan ketentuan Pasal 76 Huruf A UU Perikanan,
perkara kejahatan perikanan dan kejahatan bahwa benda atau alat yang digunakan
lainnya yang melekat. atau dihasilkan dari pidana perikanan dapat
43
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan
44
Kedaulatan Sebagai Kunci

dirampas atau dimusnahkan setelah mendapat Pelaksanaan penenggelaman memiliki


persetujuan pengadilan. Kebijakan Presiden dampak positif yang diperoleh yakni
Joko Widodo untuk menindak tegas kapal ikan pemerintah Indonesia dapat menghentikan
asing yang beroperasi secara ilegal di perairan aktivitas pencurian ikan serta menyelamatkan
Indonesia merupakan momentum yang habitat perairan. Selain itu, kebijakan ini juga
tepat untuk menegakkan hukum nasional memberikan keuntungan bagi nelayan lokal
di wilayah NKRI. Secara yuridis kebijakan Indonesia.
penenggelaman kapal asing ilegal dan terbukti
melakukan pelanggaran hukum di wilayah Pelaksanaan kebijakan penenggelaman
NKRI ini tetap memiliki dasar hukum yang kapal merupakan suatu hal yang dilindungi
kuat. Dengan demikian tidak ada alasan bagi hukum dan diharuskan oleh hukum.
negara lain untuk keberatan atas tindakan Tindakan penenggelaman kapal didasarkan
tegas Pemerintah Indonesia terhadap pelaku atas ketentuan Pasal 69 ayat (1) dan ayat (4)
kriminalitas berkewarganegaraan asing Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
yang melakukan tindak pidana di Indonesia. tentang Perubahan Atas Undang- Undang
Upaya penegakan hukum di perairan dan laut Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
Indonesia ini diharapkan menjadi kegiatan Pasal 69 ayat (1) UU Perikanan menyebutkan
yang berkelanjutan sehingga akan membuat bahwa ‘’Kapal pengawas perikanan berfungsi
efek jera bagi nelayan asing untuk mencuri melaksanakan pengawasan dan penegakan
kekayaan laut Indonesia. hukum dibidang perikanan dalam wilayah
pengelolaan perikanan negara Republik
Indonesia. Sedangkan Pasal 69 ayat (4)
berbunyi, dalam melaksanakan fungsi
sebagaimana ayat (1) penyidik dan atau
Kebijakan penenggelaman pengawas perikanan dapat melakukan
kapal asing ilegal dan terbukti tindakan khusus berupa pembakaran dan
atau penenggelaman kapal perikanan
melakukan pelanggaran
berbendera asing berdasarkan bukti
hukum di wilayah NKRI ini
permulaan yang cukup.’’.
tetap memiliki dasar hukum
yang kuat secara yuridis. Yang dimaksud dengan “bukti permulaan
yang cukup” adalah bukti permulaan untuk
menduga adanya tindak pidana di bidang
perikanan oleh kapal perikanan berbendera
asing, misalnya kapal perikanan berbendera
asing tidak memiliki Surat Izin Penangkapan
Ikan (SIPI) dan Surat Izin Kapal Pengangkut
Ikan (SIKPI), serta nyata-nyata menangkap
45
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

dan/atau mengangkut ikan ketika memasuki Pendekatan multidoor digunakan untuk


wilayah pengelolaan perikanan Negara memaksimalkan efek jera dan mewujudkan
Kesatuan Republik Indonesia. Pemenuhan keadilan dalam penegakan hukum (beyond the
unsur ‘bukti permulaan yang cukup’ dalam law but justice). Selain multidoor, penyidik Satgas
pasal tersebut sangatlah sederhana, sepanjang 115 juga dituntut untuk tidak hanya menjerat
kapal tersebut berada di perairan Indonesia pelaku fisik di lapangan, tetapi juga korporasi
tanpa dokumen yang sah dan terdapat ikan yang menjadi otak dan sumber dana dari
yang mereka tanggkap maka unsur tersebut segala kegiatan illegal fishing dan kejahatan
telah terpenuhi. Dengan demikian maka lain yang terjadi di sepanjang rantai kegiatan
tindakan penenggelaman kapal merupakan usaha perikanan (fishery value chain). Korporasi
tindakan pro justitia yang tidak perlu merupakan subyek hukum dan dapat dikenai
diperdebatkan lagi karena dilindungi oleh pertanggungjawaban atas perbuatan yang
hukum. dilakukan oleh korporasi. Dengan kesalahan
yang mengakibatkan kerugian untuk
masyarakat luas, sebuah korporasi dapat
dimintai pertanggungjawaban.

Pemberantasan IUU Fishing


46
Kedaulatan Sebagai Kunci

NEGARA LAIN JADI FOLLOWER Peningkatan stok ikan ini membawa manfaat
secara langsung bagi nelayan Indonesia. Pasca
Seiring dengan perjalanan Indonesia kebijakan pemberantasan IUU Fishing, nelayan
dalam upaya memberantas IUU Fishing, Indonesia terutama di perairan pedalaman
Indonesia muncul sebagai negara terdepan dan pulau-pulau perbatasan mendapatkan
dalam pemberantasan IUU Fishing dan kemudahan akses mendapatkan hasil
dijadikan contoh oleh negara lain yang juga tangkapan ikan. Hal ini ditandai dengan lebih
menjadi target pencurian ikan. Malaysia singkatnya waktu yang dibutuhkan nelayan
dan Jepang misalnya di antaranya, tertarik di tengah laut untuk mendapatkan hasil
untuk beker jasama dan mengembangkan tangkapan ikan dan penurunan jarak tempuh
pola pemberantasan IUU Fishing yang telah yang dibutuhkan nelayan untuk menemukan
dilakukan Indonesia di perbatasan. Kebijakan ikan.
pemberantasan IUU Fishing yang dilakukan
telah membawa berbagai dampak positif bagi Tak hanya berefek pada sektor perikanan di
keberlanjutan sumber daya ikan maupun dalam negeri, kebijakan pemberantasan IUU
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan Fishing juga berdampak pada bisnis perikanan
nelayan. di negara lain. Bahkan, tatanan perikanan
di kawasan regional berubah. Otoritas
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan perikanan di sejumlah negara akhirnya
oleh Badan Penelitian dan Pengembangan mengeluarkan kebijakan untuk merespon
Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP), dampak pemberantasan IUU Fishing yang
Universitas Diponegoro, Universitas dilakukan Indonesia. Mereka menempuh
Padjadjaran, Institut Pertanian Bogor, langkah antisipatif dan bahkan melakukan hal
University of Hawai’i, dan University of yang sama seperti Indonesia. China, sebagai
California Santa Barbara (UCSB) pada tahun misal, meski pernah melakukan moratorium
2016, kebijakan pemberantasan IUU Fishing di tahun 1995 namun kembali melakukan hal
pada rezim Presiden Joko Widodo telah yang sama di tahun 2017 ini.
menurunkan eksploitasi di laut setidaknya
sebesar 30-35 persen. Sebelum era pemberantasan IUU Fishing, laut
dan perairan Indonesia merupakan surga
Hasil penelitian ini diperkuat dengan para pencuri ikan, baik oleh kapal eks asing
adanya peningkatan potensi lestari (maximum maupun kapal asing. Jutaan ton ikan tuna,
sustainability yield/MSY) sumber daya ikan di tongkol, cakalang, kakap, kerapu, udang,
WPP-NRI dari 7,3 juta ton di tahun 2013 lobster senilai ratusan triliun diangkat dari
menjadi 9,93 juta ton di tahun 2015 dan perairan Indonesia setiap tahunnya secara
meningkat lagi hingga 12,54 juta ton pada ilegal.
2016.
47
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Hasil tangkapan tersebut tidak dilaporkan mengerahkan 156 kapal untuk menangkap
kepada otoritas setempat karena ikan di Merauke Papua. Sejak kebijakan IUU
langsung dipindahkan di tengah laut atau Fishing diluncurkan, pendapatan perusahaan
transshipment. Ikan-ikan tersebut kemudian tersebut anjlok drastis. Pada tahun 2014
diangkut ke pelabuhan dan pabrik-pabrik pendapatan Pingtan mencapai 233,4 juta
pengolahan ikan di negara-negara lain. dollar AS. Namun, pada 2015 atau setelah
Industri pengolahan perikanan negara-negara rezim anti IUU Fishing, pendapatannya
bersangkutan pun tumbuh subur dengan merosot hingga 74 persen menjadi hanya 60,7
mengandalkan ikan curian dari Indonesia. juta dollar AS dan makin merosot pada 2016.

Mulai 2015, illegal fishing di Indonesia Filipina juga merasakan hal yang sama. Lebih
menurun drastis. Dampaknya, pasokan ikan dari 50 persen perusahaan perikanan di
ke industri pengolahan di sejumlah negara Pelabuhan General Santos Filipina bangkrut
turun drastis. Salah satu yang terpukul akibat berkurangnya pasokan ikan dari
adalah pihak Thailand. Berdasarkan data Indonesia. Perusahaan cukup besar yang
KKP, terdapat 156 kapal eks-asing, dengan tutup warung antara lain RD Tuna Ventures
mayoritas berasal dari Thailand yang terdaftar Inc, San Andres Fishing Industries Inc, Santa
di Pelabuhan Perikanan Ambon. Monica Inc, Pamalario Inc, Starcky Ventures
Inc, Virgo Inc, dan Kemball Inc.
Kapal-kapal eks asing Thailand diketahui
banyak menangkap ikan di sekitar Maluku
dan Kepulauan Aru. Hasil tangkapan mereka
di Maluku dan Aru sebagian besar disetor
ke Thai Union Group PCL, perusahaan Mulai 2015, illegal fishing di
pengalengan tuna terbesar dunia yang Indonesia menurun drastis.
bermarkas di Thailand. Pendapatan Thai Dampaknya, pasokan ikan
Union Group PCL dari penangkapan tuna ke industri pengolahan di
mencapai 3,44 miliar dollar AS pada 2014. sejumlah negara turun drastis.
Bandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah
Salah satu yang terpukul
(PAD) Propinsi Maluku sebagai tempat asal
tuna yang hanya Rp 11,6 miliar atau setara
adalah pihak Thailand.
860.000 dollar AS pada periode yang sama. Berdasarkan data KKP,
terdapat 156 kapal eks-asing,
Pihak Tiongkok juga merasakan dampak dengan mayoritas berasal
pemerintah Indonesia. Contohnya dari Thailand yang terdaftar di
perusahaan perikanan asal Tiongkok bernama Pelabuhan Perikanan Ambon.
Pingtan Marine Enterprise yang diketahui
48
Kedaulatan Sebagai Kunci
49
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Selain itu, lebih dari 100 perusahaan Moratorium tersebut bertujuan untuk
perikanan di Filipina anjlok usahanya dan mencegah habisnya stok ikan sekaligus
terancam bangkrut. Sebelum rezim anti IUU memulihkan kembali sumber daya ikan di
Fishing, perusahaan-perusahaan tersebut perairan tersebut. Thailand, Vietnam, Laos,
mendapatkan pasokan ikan dari Bitung atau dan Myanmar juga akan melakukan langkah
melalui transshipment. Ikan yang didaratkan di serupa. Bahkan, banyak negara juga akan
Pelabuhan Bitung hanya sebagian kecil, adapun membentuk satgas untuk memberantas illegal
sebagian besarnya dibawa ke General Santos. fishing, seperti halnya Satgas 115 di Indonesia.
Tak hanya melakukan moratorium, China
Kapal-kapal asing yang dulunya pun mencoba menegakkan aturan di lautan
mengandalkan perairan Indonesia untuk dengan menghukum pengusaha perikanan
mendapatkan ikan, kini kembali menangkap mereka tahun ini. Mereka menghukum
ikan di negaranya masing-masing yang operator perikanan domestik yang ditangkap
sebenarnya sudah mengalami over fishing. oleh otoritas Australian tahun lalu.
Situasi ini membuat pusing banyak negara.
Negara lain tentu tak bisa diam bila stok
ikannya makin habis dan perairannya makin
rusak akibat penangkapan berlebih.
Menghadapi kondisi tersebut, China Rincian wilayah yang ditutup
pun berencana melakukan moratorium dan masa moratoriumnya
penangkapan ikan di sejumlah perairannya.
adalah adalah 35º LU perairan
Moratorium dilakukan mulai 1 Mei
Laut Bohai dan Laut Kuning
2017 hingga Agustus/September 2017.
Rincian wilayah yang ditutup dan masa selama periode 1 Mei 2017
moratoriumnya adalah adalah 35º LU - 1 September 2017 dan 35º
perairan Laut Bohai dan Laut Kuning selama LU s.d. 26º30” LU Laut Kuning
periode 1 Mei 2017 - 1 September 2017 dan dan Laut Tiongkok Timur (LTT)
35º LU s.d. 26º30” LU Laut Kuning dan Laut selama periode 1 Mei 2017 -
Tiongkok Timur (LTT) selama periode 1 Mei
16 September 2017.
2017 - 16 September 2017.

Selain itu wilayah 26º30” LU perairan LTT


hingga batas maritim Fujian dan Guangdong
periode 1 Mei 2017 - 16 Agustus 2017 dan
12º LU sampai dengan bagian LTS pada
batas maritim Fujian dan Guangdong selama
1 Mei 2017 - 16 Agustus 2017.
Mengelola
Secara
Berkelanjutan
52

Mengelola
Secara
Berkelanjutan

INTI DAN MISI KEBERLANJUTAN

Industri perikanan tangkap di Indonesia berkembang pesat sejak 1970. Seiring itu, jumlah kapal
ikan terus bertambah hingga melampaui daya dukung lingkungannya. Dampaknya, jumlah
sumberdaya ikan terus menurun. Terlihat bahwa semakin banyak jumlah armada kapal perikanan,
semakin tinggi tingkat kompetisi dan semakin laju ekstraksi sumberdaya ikan. Hal ini pada
akhirnya membuat produksi ikan yang ditangkap juga menurun.

Peran strategis laut Indonesia sebagai salah satu pemasok produk perikanan terbesar dunia pun
semakin terancam akibat maraknya praktik penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan
tidak diatur (Illegal, Unreported, Unregulated/IUU Fishing), serta aktivitas penangkapan yang merusak
lingkungan menyebabkan berkurangnya jumlah populasi ikan di wilayah perairan Indonesia.

Sudah saatnya, pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan perlu dilakukan secara lestari
dan keberlanjutan. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah
menetapkan kebijakan tata kelola sumber daya kelautan dan perikanan berkelanjutan melalui
penerbitan beberapa peraturan menteri. KKP telah memulai memerangi illegal fishing melalui
kebijakan moratorium kapal eks asing dan larangan transshipment.

Perang IUU Fishing tidak hanya dilakukan oleh Indonesia saja. Sebelumnya negara-negara lain
seperti Amerika Serikat dan Somalia juga telah menyatakan anti IUU Fishing. Di Indonesia,
pelaksanaannya telah mendapat dukungan dari Uni Eropa, Duta Besar negara sahabat, organisasi,
angkatan laut dan kepolisian. Secara khusus KKP menyebut illegal fishing ini sebagai national
disaster karena menmbulkan banyak masalah dan kerugian.
53
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Tidak ada kompromi


bagi kapal-kapal
asing yang datang
menjarah ikan-ikan di
laut kita: tangkap dan
tenggelamkan,” tegas
Jokowi lewat akun
Facebook Presiden
Joko Widodo
54
Mengelola Secara Berkelanjutan

Praktik illegal fishing di wilayah pengelolaan aspek pertumbuhan. Inilah misi yang diemban
perikanan Negara Republik Indonesia (WPP olek KKP secara sungguh-sungguh.
NRI) sebagian besar dilakukan oleh kapal
perikanan berbendera asing atau kapal eks Mengacu pada peraturan tersebut, penilaian
asing berkapasitas di atas 30 GT. Jumlahnya kelestarian sumberdaya ikan yang dahulu
mencapai 20 persen dari jumlah total kapal hanya didasarkan pada parameter ekonomi
ikan di atas 30 GT yang beroperasi di WPP sebagai indikator, seiring dengan perubahan
NRI atau sekitar 1.605 kapal eks asing. Jumlah paradigma pembangunan menuju ke arah
kapal yang melakukan illegal fishing diyakini paradigma pembangunan berkelanjutan,
lebih banyak mengingat satu izin kapal eks maka penilaian kelestarian sumberdaya ikan
asing bisa digandakan hingga lima kali. mencakup lebih banyak aspek. Interaksi
aspek-aspek tersebut menjadi indikator bagi
Kebijakan Indonesia dalam memberantas keberlanjutan usaha perikanan penangkapan.
IUU Fishing dapat mengurangi upaya Beberapa aspek tersebut antara lain adalah
eksploitasi ikan sebesar 35 persen dan akan aspek ekologi, ekonomi, sosial, teknologi,
meningkatkan tangkapan ikan dalam jangka etika dan kelembagaan. Keenam aspek ini
panjang selama upaya penangkapan dalam merepresentasikan dan dapat mengindikasikan
negeri dikelola dengan baik. Jika kebijakan status usaha perikanan yang dilakukan di
pemberantasan IUU Fishing dilaksanakan dan suatu wilayah apakah berkelanjutan atau
disertai reformasi perikanan yang konsisten tidak.
maka akan meningkatkan produksi ikan
sebesar 25 persen. Atas dasar tersebut, KKP
akan terus konsisten memberantas illegal
fishing dan menyelenggarakan misi reformasi
Jika kebijakan pemberantasan
kelautan dan perikanan.
IUU Fishing dilaksanakan dan
Sebagaimana tercantum dalam Undang- disertai reformasi perikanan
undang Republik Indonesia Nomor yang konsisten maka akan
45 tahun 2009 tentang perikanan, meningkatkan produksi ikan
pembangunan perikanan di Indonesia pada sebesar 25 persen. Atas dasar
hakekatnya mempunyai tujuan ganda, yaitu tersebut, KKP akan terus
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
konsisten memberantas illegal
nelayan di satu sisi dan menjaga kelestarian
sumberdaya ikan di sisi lain. Dengan
fishing dan menyelenggarakan
kata lain, pembangunan perikanan harus misi reformasi kelautan dan
memperhatikan aspek pemerataan dalam perikanan.
menikmati hasil pembangunan di samping
55
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

CANTRANG, TANTANGAN kemiskinan yang relatif tinggi di wilayah


PERIKANAN NASIONAL pesisir.

Permasalahan sektor kelautan dan perikanan Melihat kondisi dan permasalahan sektor
seperti rusaknya ekosistem mangrove, perikanan yang terjadi, pemerintah Indonesia
ekosistem terumbu karang hingga ekosistem telah mengeluarkan beberapa peraturan
laut terbuka, terjadi di negara-negara dalam upaya kelestarian dan ketersediaan
berkembang, khususnya Asia Tenggara, sumberdaya ikan yang berada di wilayah
seperti Indonesia dan Thailand. Hal tersebut perairan negara republik Indonesia, serta
dikarenakan masih lemahnya tata kelola pelarangan-pelarangan praktik penangkapan
dan pengawasan terhadap praktik-praktik ikan yang dapat merusak ekosistem laut.
penangkapan ikan dan diperparah tingkat

Cantrang
56
Mengelola Secara Berkelanjutan

Pemerintah telah mengeluarkan Keppres Pelarangan trawl membuat nelayan pengguna


No 39 Tahun 1980 mengenai penghapusan trawl mengubah teknologi penangkapan
jaring trawl. Upaya tersebut dilakukan untuk menjadi kapal purse seine, meskipun ini juga
membatasi jumlah kapal trawl yang beroperasi harus dioperasikan dengan bijak. Nelayan
di perairan Indonesia. Secara bertahap pula pun banyak melakukan modifikasi pada
dilakukan penghapusan seluruh kapal trawl alat penangkapan ikan guna memperlancar
yang berasal dan beroperasi di sekitar Jawa kegiatan penangkapan ikan, sehingga banyak
dan Bali. Semua kegiatan yang menggunakan jaring-jaring penangkapan ikan dengan nama
jaring trawl mulai dilarang pada tanggal 1 lokal yang telah dimodifikasi agar tidak seperti
Oktober 1980. Para pemilik kapal diberikan trawl, namun memiliki fungsi dan cara kerja
hak memilih untuk mengganti alat tangkap yang tidak jauh berbeda.
selain jaring trawl.

Pengaturan Cantrang sudah dilakukan Sejak Lama


Kajian kebijakan pelarangan cantrang sudah dilakukan selama bertahun-tahun dan melalui
proses pembentukan peraturan perundang-undangan yang teruji
57
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Jadi, Permen KP No 2 tahun 2015 tentang Republik Indonesia sebenarnya bukanlah


larangan penggunaan alat penangkapan ikan hal yang baru. Kebijakan ini merupakan
pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) implementasi dari kebijakan yang telah ada
di wilayah pengelolaan perikanan Negara sebelumnya.

PERATURAN BAHASAN

Keputusan presiden no 39 Penghapusan jaring trawl dilakukan secara bertahap dengan


tahun 1980 mengurangi jumlah penggunaan jaring trawl dalam upaya meningkatkan
produksi nelayan kecil dengan meminimalisasi kerusakan ekosistem dan
mengurangi konflik nelayan yang terjadi saat itu.

UU 31 tahun 2004 tentang Penentuan input maupun output untuk mendukung pengelolaan
perikanan perikanan dijabarkan seperti jumlah tangkapan yang diperbolehkan dan
jumlah, jenis, dan ukuran alat tangkap. Pihak yang melakukan kegiatan
perikanan di wilayah perairan Indonesia dilarang menggunakan alat
tangkap yang dilarang dan dapat merusak ekosistem serta mengancam
sumberdaya ikan.

UU 45 tahun 2009 junto revisi untuk mengantisipasi perkembangan teknologi dan hukum yang
UU 31 tahun 2004 tentang diterapkan dalam pengelolaan sumberdaya ikan.
perikanan

PP no 60 tahun 2007 Konservasi sumberdaya ikan dikaji dan dilihat berdasarkan ketentuan-
tentang Konservasi ketentuan terkait konservasi ekosistem dan konservasi jenis ikan.
Sumberdaya Ikan

Permen KP no 57 tahun Ketentuan terkait jenis usaha perikanan tangkap, perizinan yang
2014 junto Permen KP no berlaku, pemeriksaan fisik kapal penangkapan dan pengangkutan ikan,
30 tahun 2012 tentang daerah penangkapan dan pelabuhan pangkalan, serta pengawasan dan
Usaha perikanan tangkap pelaporan kegiatan usaha perikanan yang dilakukan di wilayah perairan
di wilayah pengelolaan rI dengan beberapa pasal yang direvisi untuk mewujudkan pengelolaan
perikanan negara republik yang bertanggung jawab dan menanggulangi IUU-Fishing.
Indonesia

Permen KP no 2 tahun Penjelasan Untuk mengatasi permasalahan terkait kerusakan ekosistem


2015 tentang larangan laut yang mengakibatkan jumlah produksi sumberdaya ikan menurun,
penggunaan alat serta konflik yang terjadi antara nelayn tradisional dan nelayan kecil
penangkapan ikan pukat terkait perebutan daerah penangkapan serta penggunaan alat tangkap
hela (trawls) dan pukat yang merugikan salah satu pihak, pemerintah menetapkan larangan
tarik (seine nets) di wilayah penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan pukat
pengelolaan perikanan tarik (seine nets) di wilayah pengelolaan perikanan negara republik
negara republik Indonesia Indonesia disertakan jenis-jenis berdasarkan nama lokal yang dikenal
masyarakat.
58
Mengelola Secara Berkelanjutan

Alat tangkap yang disebut trawl menggunakan 2015. Mayoritas nelayan di pantai utara Jawa
alat yang dalam istilah perikanan disebut wings, menggunakan cantrang. Jumlah kapal cantrang
stick, serta mesin penarik jaring. Cantrang yang beroperasi di laut Jawa mencapai 97,8
adalah variannya, merupakan alat penangkap persen dari total kapal cantrang yang ada di
ikan berbentuk kantong terbuat dari jaring Indonesia.
dengan 2 (dua) panel dan tidak dilengkapi alat
pembuka mulut jaring. Cantrang merupakan Alat Penangkapan Ikan yang Dilarang dalam
salah satu alat tangkap tak ramah lingkungan Peraturan Menteri Perikanan dan Kelautan
yang dilarang dalam permen KP No 2 tahun Nomor 2/PERMEN KP/2015

PUKAT HELA PUKAT TARIK

Pukat hela dasar (bottom trawls) Pukat tarik pantai (beach seines)
a. pukat hela dasar berpalang (beam trawls); Pukat tarik berkapal, terdiri atas:
b. pukat hela dasar berpapan (otter trawls); a. dogol (danish seines);
c. pukat hela dasar dua kapal (pair trawls); b. scottish seines;
d. nephrops trawls; c. pair seines;
e. pukat hela dasar udang (shrimp trawls), d. payang;
berupa pukat udang. e. cantrang;
f. lampara dasar
Pukat hela pertengahan (midwater trawls)
a. pukat hela pertengahan berpapan (otter
trawls), berupa pukat ikan;
b. pukat hela pertengahan dua kapal (pair trawls);
c. pukat hela pertengahan udang (shrimp trawls).

Pukat hela kembar berpapan (otter twin trawls)


Pukat dorong

PPS Bungus
59
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Rata-rata ukuran mata jaring cantrang yang kebijakan pengelolaan dengan kondisi sumber
digunakan adalah 1,5 inchi. Hal ini tidak sesuai daya perikanan yang sebenarnya.
dengan Permen Kelautan dan Perikanan
Nomor 2 Tahun 2011 bahwa ukuran Ketiga, pengoperasian cantrang yang
mata jaring cantrang yang diperbolehkan mengeruk dasar perairan dalam dan pesisir
berukuran lebih dari 2 inci. Kecilnya mesh size akan merusak lokasi pemijahan biota laut.
inilah yang dikhawatirkan akan mengganggu Meskipun cantrang bisa menghindari terumbu
kelestarian ikan karena ikut menjaring ikan karang, tetapi kelompok-kelompok kecil
muda yang masih berpotensi untuk tumbuh karang hidup yang berada di dasar perairan
dan bertelur. akan ikut tersapu.

Cantrang sangat menyengsarakan nelayan Keempat, sumber daya ikan di perairan


tradisional yang menggunakan alat tangkap laut Indonesia akan mengalami degradasi
ramah lingkungan. Di beberapa lokasi dikarenakan padatnya aktivitas penangkapan
yang telah menjadi lokasi operasi, jumlah yang menggunakan alat tangkap cantrang.
tangkapan semakin berkurang. Selain Fishing ground (lokasi penangkapan) nelayan
itu penggunaanya memicu konflik sosial. akan ikut berpindah dan menjauh sehingga
Eskalasinya yang masif mengancam lokasi biaya operasional penangkapan semakin
tangkapan nelayan tradisional. Akibatnya tinggi. Dampak akhirnya adalah matinya
konflik sosial pecah di sejumlah tempat. keberlanjutan habitat ikan karena rusaknya
Kerugian lain yang diakibatkan cantrang rantai makanan. Fakta menunjukkan bahwa
antara lain, pertama, hasil tangkapan terjadi penurunan produksi ikan sebesar
cantrang tidak selektif karena menangkap 45 persen dari 281.267 ton (2002) menjadi
semua ukuran ikan, udang, kepiting, serta 153.698 ton (2007) akibat penggunaan
biota lainnya. Biota-biota belum matang cantrang.
gonad dan sedang memijah ikut tertangkap
sehingga tidak dapat berkembang biak Penggunaan trawl atau cantrang juga
menghasilkan individu baru. Kondisi ini berdampak pada kelestarian terumbu karang.
menyebabkan berkurangnya stok sumber Penggunaan pukat jaring raksasa jelas menjadi
daya ikan sehingga hasil tangkapan semakin ancaman ketahanan pangan laut karena alat
berkurang. ini tidak selektif dan cenderung memiliki
kapasitas tangkap yang besar. Hingga saat
Kedua, biota yang dibuang karena tidak ini, trawl memang kerap disebut sebagai alat
terpakai akan mengacaukan data perikanan tangkap yang paling efektif di dunia untuk
dan tidak tercatat sebagai hasil produksi menangkap ikan, namun karena tingkat
perikanan. Analisis stok sumber daya tangkapan sampingan (bycatch) yang cukup
perikanan pun menjadi kurang akurat besar, alat ini menyebabkan pemborosan
sehingga menyebabkan tidak sesuainya sumber daya ikan.
60
Mengelola Secara Berkelanjutan

Fakta yang ada sekarang, ditemukan panjang Konflik antar nelayan terus terjadi akibat
jaring cantrang mencapai puluhan kilometer cantrang. Tahun 2006 terjadi konflik di
yang disertai pemberat dan ditarik dengan Kalimantan Timur. Kapal Cantrang nelayan
mesin. Tak kalah memprihatinkan, kapal Bendar dibakar di perairan Kalimantan
cantrang pada umumnya melakukan mark Timur karena nelayan di daerah itu menuduh
down besar-besaran. Misalnya, ukuran kapal pendaratan hasil tangkapan kapal tersebut di
yang dilaporkan di bawah 30 GT, namun pelabuhan perikanan setempat telah merusak
setelah diukur rata-rata mencapai 80 GT. harga pasaran ikan. Akibatnya, pemilik kapal
Pemalsuan ukuran kapal tersebut sebagai mengalami kerugian yang sangat besar,
upaya menghindari pengenaan Penerimaan mencapai hampir 1 miliar rupiah, termasuk
Negara Bukan Pajak (PNBP) yang lebih besar nilai ikan hasil tangkapan.
serta mengambil keuntungan yang didapatkan
dari subsidi BBM.

Sosialisai Pelarangan Cantrang


61
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Pada 18 Desember 2011 terjadi konflik 2014 di Cilincing, ratusan nelayan Cilincing
di Bagan Asahan. Terjadi pembakaran dan Kalibaru, mengeluhkan keberadaan kapal
terhadap 5 unit kapal pukat tarik gandeng pukat harimau (trawl) yang masih beroperasi di
dua di Perairan Asahan ± 7 mil dari Panton perairan Jakarta.
Utara Bagan Asahan. Kemudian pada 6
Januari 2012 di Tanjung Balai Asahan. Sosialisasi terkait pelarangan cantrang telah
Maraknya penggunaan trawl mengakibatan dilakukan sejak sebelum Susi Pudjiastuti
30.000 nelayan lokal merugi sebab hasil menjabat Menteri KKP. Berikut sosialisasi
tangkapannya berkurang. Pada 28 Desember yang pernah dilaksanakan sebelum munculnya
2012 di Nagan Raya, tiga kapal trawl dibakar. Permen KP No.2 tahun 2015:
Hal tersebut dilakukan karena kapal-kapal itu
melanggar hukum adat laot. Lalu pada 10 Juli
62

PPS Bungus

KKP tidak ingin penangkapan ikan secara tempat. Dalam satu tahun, hasil tangkapan
berlebih atau overfishing yang telah terjadi di ikannya bisa mencapai 150.000 ton.
Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa menyebar
ke perairan lain di Indonesia. Turunnya hasil Hasil tangkapan cantrang utamanya dijadikan
laut seperti udang, rajungan, dan berbagai bahan baku untuk pabrik Surimi yang ada di
jenis ikan di Pantura terjadi akibat overfishing Indonesia. Surimi merupakan daging ikan
yang ditimbulkan cantrang. yang dilumatkan, yang menjadi bahan baku
untuk produk-produk olahan ikan seperti
KKP tidak ingin hancurnya Bagan Siapi-api bakso, crabstick dan tempura.
berulang di daerah lain akibat cantrang. Akibat
pukat dan cantrang, Bagan Siapi-api yang Namun, tidak semua ikan yang ditangkap
dulunya surga ikan, kini menjadi kawasan tak cantrang dipergunakan menjadi bahan
berikan. Pudarnya kejayaan sektor perikanan baku Surimi. Sekitar 60-82 persen adalah
di Bagansiapi-api terjadi akibat keserakahan tangkapan sampingan (bycatch) atau tidak
pengusaha ikan nakal yang mengunakan kapal- dimanfaatkan (discard). Sehingga sebagian
kapal pukat (cantrang). Bagansiapiapi yang besar hasil tangkapan tersebut dibuang ke laut
saat itu masuk wilayah Kabupaten Bengkalis dalam keadaan mati. Dari 49 jenis ikan yang
menjadi pusat pendaratan ikan terbesar. Ada biasa tertangkap oleh cantrang, hanya 9 jenis
ratusan kapal trawl yang mendaratkan ikan di ikan yang dipergunakan untuk bahan baku
bagansiapiapi. Berton-ton ikan, mulai dari ikan Surimi. Ikan yang biasa dijadikan bahan baku
basah segar, ikan atau udang kering, ikan asin Surimi tersebut antara lain gulamah, beloso,
atau terasi, diekspor dari kota ini ke berbagai kurisi, ekor kuning, kerong-kerong, kuro, biji
nangka, kuniran dan swanggi.
63
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Selain merusak ekosistem karena operasinya Solusi lain yang ditawarkan KKP adalah
yang seperti trawl, banyak pemilik cantrang menyiapkan perairan Natuna dan Arafura
yang tidak membayar Penerimaan Negara untuk nelayan eks cantrang yang telah beralih
Bukan Pajak (PNBP) dengan sebenarnya, alat tangkap. Potensi hasil laut di kedua
namun mendapatkan jatah BBM bersubsidi wilayah kaya ikan itu mencapai lebih dari 1
yang seharusnya untuk nelayan kecil. juta ton per tahun. Laut Natuna masuk dalam
Wilayah Pengolahan Perikanan (WPP) 711,
Adapun solusi kebijakan yang diberikan KKP termasuk Selat Karimata, dan Laut China
untuk masyarakat nelayan pengguna cantrang Selatan. Laut Arafuru masuk dalam WPP
yaitu; penggantian Alat Penangkapan Ikan 718, yang meliputi Laut Aru dan Laut Timor
(API) untuk kapal cantrang ukuran di bawah bagian timur.
10 GT. Untuk kapal cantrang ukuran 10-30
GT diberikan fasilitas bantuan pembiayaan WPP 711 menunjukan potensi ikan pelagis
dari lembaga keuangan serta restrukturasi kecil sebanyak 395.451 ton, ikan pelagis besar
piutang dan untuk kapal cantrang 30 GT ke 198.994 ton, ikan demersal 400.517 ton, ikan
atas diberikan fasilitas bantuan pelayanan karang 24.300 ton, udang penaeid 78.005 ton,
perizinan pusat melalui gerai perizinan. lobster 979 ton, kepiting 502 ton, rajungan
9.437 ton dan cumi-cumi 35.155 ton. Wilayah
Untuk menekan penggunaan cantrang, 711 ini memiliki total potensi tangkapan
hingga tahun 2016, KKP sudah melakukan 1.143.340 ton.
penggantian API cantrang dan arad sebanyak
2.166 unit dengan jumlah persebaran di Wilayah 718 lebih kaya lagi dengan potensi
wilayah Barat 1.009 API, wilayah tengah 599 ikan pelagis kecil 823.328 ton, ikan pelagis
API, dan wilayah timur 557 API. besar 489.795 ton, ikan demersal 586.277
ton, ikan karang 30.555 ton, udang penaeid
Kementerian Kelautan dan Perikanan 53.502 ton, lobster 386 ton, kepiting 1.507
(KKP) sendiri saat ini masih terus ton, rajungan 1.911 ton dan cumi-cumi 5.470
memproses penggantian alat tangkap ton. Total potensi di wilayah timur Indonesia
cantrang kepada nelayan-nelayan yang ini adalah 1.992.731 ton.
selama ini menggunakan alat tangkap
tersebut. Pemerintah memperpanjang waktu Wilayah laut tersebut sebelumnya dikuasai
penggunaan cantrang hingga 31 Desember oleh kapal tangkap milik asing baik yang legal
2017, dari sebelumnya berakhir di Juni dan ilegal. Kini, KKP memutuskan kedua
2017. Dalam masa transisi ini, nelayan harus wilayah kaya ikan berkualitas itu khusus untuk
mengganti dengan alat tangkap lain yang nelayan dalam negeri dengan syarat mengikuti
lebih ramah lingkungan. regulasi pemerintah, yakni menggunakan alat
tangkap ramah lingkungan.
64
Mengelola Secara Berkelanjutan

MENGONTROL LOBSTER, KEPITING yang sedang bertelur dan anakan ketiga


DAN RAJUNGAN species tersebut. Berdasarkan ukuran, ukuran
Lobster yang dapat ditangkap minimal
Banyak nelayan menangkap benih lobster, panjang karapas 8 cm, Kepiting minimal
kepiting, dan rajungan yang sedang bertelur lebar karapas 15 cm, dan Rajungan minimal
karena harga jualnya lebih mahal. Namun, lebar karapas 10 cm. Diperlukan waktu
praktik itu bisa mengancam potensi stok tertentu untuk ketiga spesies ini agar dapat
spesies-spesies tersebut. Di beberapa memiliki generasi yang baru. Seperti lobster
wilayah perairan Indonesia, populasi ketiga misalnya, perlu 7-8 bulan menjadi dewasa.
jenis spesies ini khususnya lobster semakin Jika ukurannya masih kecil sudah ditangkap,
berkurang. Dua puluh tahun lalu, tempat dikhawatirkan stoknya akan semakin
pelelangan ikan di Pangandaran, Cilacap, berkurang.
Banyuwangi, dan Pacitan bisa mengumpulkan
lobster sebanyak 2 ton dalam sehari. Saat ini, KKP pun mengimbau jika ada nelayan
jumlah lobster sudah berkurang hingga 90 yang menangkap ketiga jenis spesies ini
persen. Untuk mendapatkan lobster 100 kg dalam keadaan bertelur, nelayan tersebut
saja per hari sudah sangat susah. harus kembali melepaskannya ke alam. Bila
ukurannya sudah ideal atau sesuai dengan
Untuk menjaga populasi ketiga jenis hewan aturan maka boleh kembali ditangkap.
laut tersebut di alam liar, KKP menerbitkan Pembatasan penangkapan lobster, kepiting,
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan dan rajungan telah memberikan kesempatan
(Permen-KP) No 1 Tahun 2015 tentang ketiga species itu memijah dan tumbuh secara
penangkapan Lobster (Panurilus spp.), Kepiting alami. Hal ini juga dilakukan agar nelayan
(Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus pelagicus bisa memanfaatkan secara berkesinambungan
spp.). Aturan ini berisi ketentuan penangkapan komoditas Lobster, Kepiting dan Rajungan.
seperti spesies, kondisi, dan ukuran tertentu. Membiarkan lobster, kepiting, dan rajungan
yang akan bertelur tetap di laut, akan
Aturan tersebut melarang menangkap menghasilkan ekonomi yang berlipat ganda
indukan Lobster, Kepiting, dan Rajungan sehingga lebih mensejahterakan nelayan.

Lobster Kepiting rajungan


65
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

MENGAPA IKAN KARANG DIATUR? yang bertanggungjawab dan berkelanjutan.


Bukan hanya pada sub sektor perikanan
Perbaikan regulasi dan aturan di bidang tangkap, KKP juga menyoroti mekanisme
pengelolaan sumberdaya perikanan menjadi ekspor ikan hidup hasil budidaya yang
fokus KKP. Perizinan di bidang usaha memiliki celah manipulatif, mencampur hasil
perikanan harus selaras dengan upaya budidaya dengan hasil tangkap illegal melalui
mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan mekanisme transhipment kapal di tengah laut.

Perbandingan Hasil
66
Mengelola Secara Berkelanjutan
67
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Transhipment sebagaimana fakta yang terjadi, Ada dua jenis usaha pengangkutan ikan
sangat berpeluang menjadi sarana tindakan hidup, pertama, usaha pengangkutan
illegal seperti penyelundupan barang-barang ikan hidup dalam negeri yaitu merupakan
terlarang serta sumberdaya ikan yang usaha pengangkutan ikan dari lokasi usaha
dilindungi dan bernilai ekonomis tinggi. Di pembudidayaan ikan di laut dan/atau
samping itu, terlalu terbukanya aksesibilitas sentra nelayan ke pelabuhan muat singgah
kapal pengangkut ikan hidup berbendera dan/atau pelabuhan tujuan dan hanya
asing yang secara bebas menjangkau wilayah- dapat dilakukan oleh kapal berbendera
wilayah perairan untuk melakukan pembelian Indonesia dan dioperasikan awak kapal yang
secara langsung di lokasi onfarm budidaya berkewarganegaraan Indonesia.
laut, dikhawatirkan menggangu kedaulatan
perairan NKRI dan melanggar azas cabotage Kedua, usaha pengangkutan ikan hidup
yang terafikasi oleh semua negara maritim ke luar negeri, yaitu merupakan usaha
Asia Pacific termasuk China dan Hongkong. pengangkutan ikan dari lokasi usaha
pembudidayaan ikan di laut, dan/atau
Berdasarkan pertimbangan di atas dan untuk pelabuhan muat singgah ke pelabuhan tujuan
kepentingan nasional, KKP menerbitkan di luar negeri untuk kapal pengangkut ikan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan hidup berbendera Indonesia; dan pelabuhan
Nomor 15/PERMEN-KP/2016 tentang muat singgah ke pelabuhan tujuan di luar
Kapal Pengangkut Ikan Hidup sebagaimana negeri untuk kapal pengangkut ikan hidup
telah diubah dengan Peraturan Menteri berbendera asing.
Kelautan dan Perikanan Nomor 32/
PERMEN-KP/2016. Peraturan ini sebagai Secara garis besar Peraturan Menteri
bentuk implementasi dan tanggungjawab Kelautan dan Perikanan tersebut mengatur
pemerintah dalam memperbaiki tata kelola tentang ketentuan dan mekanisme penerbitan
perizinan di bidang usaha pembudidayaan surat izin kapal pengangkut Ikan atau biasa
ikan yang bertanggungjawab dan disebut SIKPI dan ketentuan yang terkait
berkelanjutan. dengan pelabuhan muat singgah.

Usaha pengangkutan ikan hidup hasil Dalam pasal 4 ayat (2) poin (b) Permen-KP
pembudidayaan ikan adalah kegiatan yang 15/2016, disebutkan “bahwa kapal yang
secara khusus mengangkut ikan hidup hasil digunakan untuk usaha pengangkutan ikan
budidaya dengan menggunakan kapal hidup dibatasi paling besar 500 (lima ratus)
pengangkut ikan untuk memuat, mengangkut, GT, untuk kapal pengangkut ikan hidup
menyimpan, dan/atau menangani ikan hidup dari hasil pembudidayaan ikan”. Sedangkan
hasil pembudidayaan ikan serta mengangkut pada ayat (3) poin (a), (b) dan (c) disebutkan
sarana produksi pembudidayaan ikan. bahwa “SIKPI sebagaimana dimaksud,
terdiri atas: “(a) SIKPI–I-PB, untuk kapal
68
Mengelola Secara Berkelanjutan

pengangkut ikan hidup berbendera Indonesia menggunakan kapal pengangkut ikan hidup
dari hasil pembudidayaan ikan; (b) SIKPI–I- paling banyak 1 (satu) unit dengan ukuran
PT, untuk kapal pengangkut ikan hidup yang paling besar 5 GT hanya wajib memiliki
pembuatannya dilakukan di dalam negeri dan Tanda Pencatatan Kapal Pengangkut Ikan
berbendera Indonesia dari hasil penangkapan Hidup (TPKPIH) sebagai pengganti SIKPI.
ikan; dan (c) SIKPI–A-PB, untuk kapal
pengangkut ikan hidup berbendera asing dari Sedangkan pasal 7 ayat (2) dan (4) Permen-
hasil pembudidayaan ikan.” KP 15/2016 mengatur tentang pelabuhan
muat singgah. Setiap kapal pengangkut ikan
Sesuai kewenangannya, penerbitan SIKPI hidup hasil pembudidayaan yang digunakan
hasil pembudidayaan Ikan untuk kapal untuk usaha pengangkutan ikan tujuan ekspor
berukuran di atas 30 gross ton (GT) sampai wajib melalui Pelabuhan Muat Singgah.
dengan 500 GT asing dan dalam negeri Untuk itu, berdasarkan keputusan Direktur
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 54/
Budidaya sedangkan untuk kapal berukuran 5 KEP-DJPB/2016, telah ditetapkan 181
GT – 30 GT serta tidak menggunakan modal (seratus delapan puluh satu) pelabuhan Muat
asing diterbitkan oleh provinsi. Demikian Singgah Kapal pengangkut ikan hidup untuk
juga bagi pembudidaya ikan kecil yang tujuan luar negeri. Untuk kapal pengangkut
69
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

ikan hidup berbendera asing hanya diizinkan Sebelum adanya pengaturan kapal
memiliki 4 (empat) pelabuhan muat singgah pengangkut ikan hidup, kapal-kapal dari
dengan ketentuan hanya dapat memuat ikan Hongkong dengan bebasnya singgah dari
hidup di 1 (satu) pelabuhan muat singgah satu sentra budidaya kerapu ke sentra
setiap kali masuk Indonesia dan paling banyak budidaya kerapu lainnya di Indonesia.
12 (dua belas) kali dalam setahun. Beberapa Kemudian mereka langsung membawa ikan-
pelabuhan muat singgah yang telah digunakan ikan kerapu hidup itu ke Hongkong tanpa
dan potensial untuk mendukung ekspor otoritas mengetahui berapa volume ikan yang
ikan hidup hasil pembudidayaan antara lain diangkut. Akibatnya, pemerintah banyak
Pulau Siuncal Lampung, Belitung, Natuna, kehilangan potensi penerimaan dari budidaya
Anambas, Bali, Belawan dan lainnya. kerapu.

Komoditas ikan hidup yang menjadi Mahalnya harga kerapu hidup tanpa cacat
primadona untuk diekspor adalah kerapu dan yang bisa mencapai Rp 1,2 juta per kg di pasar
napoleon. Berdasarkan data Kementerian Hongkong, akhirnya mendorong masyarakat
Kelautan dan Perikanan, volume produksi berburu kerapu alam untuk dipelihara
budidaya ikan kerapu pada tahun 2015 ataupun langsung dijual. Sayangnya, untuk
mencapai 16.795 ton dengan nilai produksi mendapatkan kerapu hidup tanpa cacat,
sebesar Rp 1,69 triliun, atau naik 20,5 persen banyak orang menggunakan bius sianida.
dari tahun sebelumnya yang sebanyak 13.346 Padahal, penggunaan sianida dapat merusak
ton. Data Badan Pangan Dunia (FAO) terumbu karang yang menjadi habitat dan
menunjukkan bahwa Indonesia menempati tempat reproduksi ikan kerapu sendiri.
urutan ke tiga dunia sebagai produsen
kerapu hasil budidaya, sementara China Penangkapan kerapu alam makin menjadi-
masih mendominasi pada urutan teratas jadi karena belum semua jenis kerapu sukses
dengan produksi mencapai 100.006 ton atau dibenihkan. Spesies kerapu seperti kerapu
menguasai sekitar 64,82 persen total produksi sunu merah dan totol biru dan napoleon
kerapu dunia yang mencapai 154.281 ton merupakan sebagian jenis kerapu yang masih
(Fishstat FAO, 2016). Namun, Indonesia rendah keberhasilan pembenihannya secara
merupakan pengekspor kerapu hidup terbesar teknis dan komersil. Dengan pengaturan kapal
di dunia dengan tujuan utama ke Hongkong, angkut ikan dan penataan asal usul benih
Malaysia, dan Singapura. Ekspor ikan kerapu ikan, pengangkutan ikan kerapu sunu hidup
ke Hongkong selama ini dilakukan melalui dan napoleon dapat diawasi oleh pelabuhan
dua moda transportasi, yakni angkutan perikanan setempat. Dengan demikian
udara dan kapal pengangkut ikan laut. Kapal dapat terdeteksi mana kerapu hasil budidaya
pengangkut ke Hongkong yang selama ini murni dan kerapu alam yang ditangkap
beroperasi di Indonesia 100 persen adalah menggunakan bius sianida.
milik buyer Hongkong.
70
Mengelola Secara Berkelanjutan

MASA DEPAN BUDIDAYA IKAN Kebutuhan benih untuk KJA offshore


diperkirakan mencapai 3,6 juta ekor
Potensi kawasan perikanan budidaya laut benih (1,2 juta ekor benih/unit). KKP
mencapai ±12 juta hektar. Namun, total akan mendorong UPT Ditjen Perikanan
luas pemanfaatan lahan budidaya laut baru Budidaya untuk memproduksi benih, di
mencapai ± 285.527 hektar atau sekitar 2,36 samping berkerja sama dengan pihak swasta.
persen dari total potensi yang ada, dengan Masyarakat juga akan dilibatkan khususnya
capaian volume produksi budidaya laut hingga pada segmen penggelondongan benih,
akhir 2016 mencapai ± 11.762.420 ton atau dengan rencana akan memberdayakan
naik 4 persen dari tahun sebelumnya. sebanyak ± 1.450 orang. Program ini akan
secara langsung memberikan dampak positif
Salah satu program prioritas KKP tahun bagi masyarakat, dengan kata lain tetap
2017 adalah modernisasi teknologi pada mengedepankan pengembangan yang family
pada bidang budidaya laut yaitu budidaya based-aquaculture.
laut lepas pantai atau lebih dikenal dengan
Karamba Jaring Apung (KJA) offshore. Dengan Optimalisasi KJA melalui
teknologi KJA yang direkomendasikan Revitalisasi
FAO untuk mengadopsi dari Norwegia ini Ditjen Perikanan Budidaya mulai tahun 2017
diharapkan mampu menggenjot produksi juga akan fokus dalam upaya optimalisasi
kakap putih secara signifikan. Pada tahap melalui program revitalisasi KJA, terutama
awal, pilot project KJA offshore ini akan KJA yang dikelola masyarakat. KJA yang
difokuskan di tiga kawasan strategis yaitu terdistribusi saat ini banyak berasal dari lintas
Kepulauan Karimunjawa, Pangandaran dan kementerian. Total bantuan KJA hingga
Kota Sabang, dengan pembiayaan berasal tahun ini sebanyak 15.583 lubang termasuk
dari APBN, sedangkan pengelolaannya dari kementerian/instansi terkait. Dari jumlah
dilaksanakan oleh UPT DJPB dan akan tersebut bantuan KJA dari DJPB sebanyak
menggandeng investor KSO atau BUMN 7.316 lubang (47,7 persen). Terkait bantuan
Perikanan. KJA ini, penting untuk kementerian terkait
berkoordinasi dengan KKP sehingga masalah
Komoditas yang akan dipilih adalah kakap inefisiensi dapat diatasi dengan baik.
putih mengingat kakap putih memiliki
permintaan dan pasar ekspor yang lebih luas Tahun 2017 KKP menargetkan revitalisasi
dibandingkan kerapu. KKP menargetkan KJA sebanyak 250 unit (1.000 lubang), yang
produksi ikan kakap putih dari ketiga lokasi ini diharapkan akan mampu menghasilkan
mencapai 2.415 ton atau setara dengan nilai produksi lebih dari 342 ton/tahun dengan
Rp 56,4 miliar pertahun. nilai produksi sebesar ± Rp 34 milyar.
Disamping itu program ini juga diharapkan
mampu menyerap tenaga kerja hingga 500
71
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

orang per tahun, dengan kisaran pendapatan melalui UPT Ditjen Perikanan Budidaya.
kotor yang mampu diraup kelompok Kedua, mendorong penguatan kelembagaan
pembudidaya sebesar Rp 80 – 182 juta/tahun. dan kemitraan usaha. Ditjen PB juga akan
memfasilitasi kemitraan antara kelompok
Dalam revitalisasi ini, KKP akan pembudidaya dengan pihak swasta, BUMN
menggandeng Perindo. Perindo maupun asosiasi pengusaha budidaya
direncanakann akan membantu pelaksanaan ikan laut seperti Hipilindo (Himpunan
revitalisasi sebanyak 1.000 lubang di 6 klaster Pembudidayaan Ikan Laut Indonesia) dan
dengan target produksi minimal 200 ton/ Hipkerindo (Himpunan Pembudidaya Ikan
bulan. Klaster-klaster tersebut antara lain Kerapu Indonesia). Kemitraan ini penting
di Bali, Natuna, Konawe Selatan, Ambon, untuk menjamin kemudahan akses terutama
Lampung, dan Padang. Harapannya produksi input produksi dan pasar.
budidaya kerapu meningkat 2 kali lipat dari
tahun sebelumnya. Selain itu diharapkan akan Ketiga, fokus pada komoditas yang berbasis
mampu meningkatkan daya serap benih yang pasar. Komoditas budidaya laut akan
diproduksi pembenih. diarahkan untuk jenis ikan yang berbasis
pada keinginan dan trend pasar, sehingga
Setidaknya ada 5 (lima) strategi yang akan lebih berdaya saing. Keempat, pembangunan
ditempuh dalam upaya revitalisasi KJA, yaitu dan perbaikan sarana prasarana dan
Pertama, memfasilitasi aksesibilitas terhadap infrastruktur. Ini juga akan didorong
input produksi yang efisien. Peran fasilitasi untuk menciptakan efisiensi produksi dan
bagi kemudahan akses input produksi seperti menjamin konektivitas yang efisien dari
benih berkualitas dan pakan akan didorong hulu ke hilir. Kelima, menyediakan akses
informasi teknologi. Langkah yang ditempuh
yaitu dengan mendorong pelayanan akses
informasi tenologi yang lebih mudah diterima
masyarakat pembudidaya baik secara
Tahun 2017 KKP menargetkan
langsung melalui kegiatan bimbingan teknis,
revitalisasi KJA sebanyak pendampingan dan penyuluhan maupun tidak
250 unit (1.000 lubang), yang langsung melalui media dan sarana lainnya.
diharapkan akan mampu Terkait pemasaran, Perum Perindo telah
menghasilkan produksi lebih menjajaki kerja sama dengan buyer di
dari 342 ton/tahun dengan Hongkong, artinya permasalahan pasar
tidak ada masalah. Intinya Perindo akan
nilai produksi sebesar ± Rp 34
memposisikan diri dalam memperkuat mata
milyar
rantai bisnis marikultur baik di hulu (on farm),
maupun bertindak sebagai penyangga di hilir
(pasar).
72
Mengelola Secara Berkelanjutan

Secara nasional capaian produksi perikanan biaya produksi usaha budidaya yang mencapai
budidaya nasional menunjukkan trend positif > 70 persen. Disisi lain, harga pakan pabrikan
dalam 5 (lima) tahun terakhir (2011-2015) cenderung menunjukkan tren kenaikan,
dengan rata-rata kenaikan sebesar 19,08%, sehingga menyebabkan turunnya efisiensi
begitupun dengan nilai produksi mengalami usaha budidaya. Kondisi ini, sebenarnya
kenaikan rata-rata pertahun sebesar 19,08%. karena dipicu oleh keterbatasan industri pakan
Nilai tukar usaha pembudidaya ikan (NTUPi) dalam memanfaatkan bahan baku lokal untuk
dalam kurun waktu tahun 2014 – kwartal dijadikan pakan ikan, sehingga mau tidak mau
I 2017 mengalami kenaikan rata-rata industri masih bergantung pada bahan baku
1,18%. Kwartal I tahun 2017 nilai NTUPi pakan impor, terutama tepung ikan.
mencapai 109,69%, yang dapat disimpulkan
bahwa usaha budidaya ikan yang dilakukan Permasalahan pakan saat ini bukan hanya
masyarakat memiliki tingkat efisiensi usaha menjadi isu nasional, namun telah menjadi
yang baik, sehingga margin keuntungan isu global sebagai salah satu faktor pembatas
dan pendapatan yang diperoleh bertambah. utama dalam bisnis akuakultur di dunia.
Capaian ini didorong oleh berbagai program Untuk itu badan pangan dunia FAO mulai
Ditjen Perikanan Budidaya yang memberikan melihat bahwa isu pakan harus menjadi isu
dampak positif diantaranya program gerakan trans-nasional yang harus segera dicarikan
ikan mandiri dan dukungan 100 juta benih solusi, sehingga upaya dalam mewujudkan
yang berkontribusi meningkatkan nilai ketahanan pangan global melalui
tambah margin keuntungan yang diraup para pengembangan akuakultur akan mampu
pembudidaya ikan. tercapai. FAO sebagai mitra kerja sama KKP
akan membantu dalam memformulasikan
Tantangan perikanan budidaya ke depan strategi pengembangan pakan mandiri yang
adalah bagaimana memenuhi kebutuhan nantinya dapat digunakan secara regional.
pakan ikan yang efisien dan berkualitas,
seiring dengan perkembangan budidaya yang Program Pakan Mandiri
kian dinamis dari tahun ke tahun. Tahun 2019 FAO mendukung penuh usaha pemerintah
total produksi perikanan budidaya nasional Indonesia dalam mencapai kemandirian
diproyeksikan mencapai 31,3 juta ton, yang pakan, sehingga, keberhasilan pengembangan
sebesar 11,7 juta ton merupakan produksi pakan mandiri di Indonesia dapat menjadi
ikan. Untuk memenuhi angka capaian rujukan tersendiri di level Asia Pasifik terlebih
produksi ikan tersebut, dibutuhkan setidaknya saat ini Indonesa menjadi negara pertama di
14 juta ton pakan. dunia yang memberikan perhatian terhadap
kemandirian pakan ikan yang dilaksanakan
Pakan merupakan bagaian penting yang perlu masyarakat.
menjadi fokus perhatian bersama, hal ini
karena pakan merupakan komponen terbesar
73
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Sebaran Keramba Jaring Apung

KKP dan FAO menyatakan sepakat untuk Untuk tahap awal kerja sama ini, akan
melakukan kerja sama pengembangan pakan dilakukan percontohan pembuatan pakan
mandiri di Indonesia. FAO sepakat untuk mandiri dan percontohan penggunaan pakan
mengalokasikan bantuan untuk TCP project mandiri disertai dengan cara pemberian
pakan mandiri senilai kurang lebih Rp 3,25 pakan yang baik (Good Feed Management
milyar. Kerjasama ini akan difokuskan pada Practices). Percontohan ini akan dilakukan
upaya-upaya yang secara langsung mendorong dengan cara melibatkan 30-40 orang
pakan mandiri yaitu : Pertama, penyediaan pembudidaya dengan mekanisme cost sharing,
informasi dasar terkait ketersediaan suplai dan diharapkan akan menjadi model rujukan
bahan baku, kebutuhan nutrisi, jenis dan bagi pengelolaan pakan mandiri di berbagai
formulasi pakan di Indonesia. Kedua, daerah di Indonesia.
pemanfaatan varian bahan baku pakan ikan
lokal yang potensial dimanfaatkan. Ketiga, Sebanyak 20 pelaku usaha pakan mandiri
perbaikan formulasi dan kualitas pakan ikan dari berbagai Propinsi di Indonesia, telah
yang diproduksi kelompok Gerpari. Keempat, dikukuhkan kepengurusannya oleh Dirjen
optimalisasi strategi farm feed management. Perikanan Budidaya menjadi wadah yang
diberi nama Asosiasi Pakan mandiri Nasional
74
Mengelola Secara Berkelanjutan

(APMN). Wadah ini diharapkan akan menjadi Melalui GERPARI, telah mulai terbentuk
mitra KKP dalam pengembangan pakan kelompok – kelompok pakan ikan mandiri
mandiri nasional. yang berperan memenuhi kebutuhan
kelompok pembudidaya di wilayahnya secara
APMN ini merupakan wadah bagi berkelanjutan. Pengembangan GERPARI
para pelaku usaha pakan mandiri yang juga secara nyata mampu menekan biaya
bertujuan untuk membangun perikanan produksi budidaya hingga 60%, dengan kata
budidaya berbasis pakan mandiri yang lain pembudidaya mendapatkan nilai tambah
berkualitas dengan harga terjangkau. Intinya keuntungan sebesar Rp. 3.000,- – Rp. 4.000,-
keberadaan APMN diharapkan akan mampu per kg produksi ikan.
mengkoordinasikan para pelaku usaha pakan
mandiri untuk mendukung pengembangan Didi (50 th), Ketua Kelompok Nila Alam Sari
usaha budidaya di sentra-sentra produksi di Kabupaten Pandeglang telah berhasil dalam
berbagai daerah. pengelolaan pakan mandiri. Menurut Didi,
kelompoknya telah mampu memproduksi
Selama 2 tahun berjalan yaitu tahun 2015 dan pakan mandiri dengan kapasitas 4 ton per hari
2016, program GERPARI (Gerakan Pakan dengan jangkauan suplai untuk pembudidaya
Mandiri) telah menunjukkan hasil yang cukup di Kabupaten Pandeglang dan daerah lain
memuaskan. Produksi pakan ikan mandiri seperti Indramayu. Keberadaan kelompoknya
yang dihasilkan dari program GERPARI menurut Didi, telah mendapat respon positif
mengalami peningkatan yang positif, yaitu dari para pembudidaya karena secara umum
dari 16.800 ton di tahun 2015 menjadi memberikan dampak positif terutama
62.100 ton pada tahun 2016 atau mengalami meningkatnya nilai tambah keuntungan yang
peningkatan sebesar 300%. Disamping diraup.
itu, penggunaan varian bahan baku pakan
ikan lokal dalam GERPARI juga turut Di samping GERPARI di tingkat masyarakat,
berkontribusi terhadap penurunan volume Ditjen Perikanan Budidaya juga menggarap
impor bahan baku pakan ikan. Sebagai program pembangunan pakan skala medium
gambaran, impor bahan baku pakan ikan berkapasitas 1 ton per jam. Tahun 2017
menurun hingga 27% yaitu dari 303.932 ton direncanakan pembangunan pakan tersebut
pada tahun 2015 menjadi 221.564 ton pada akan difokuskan di Kabupaten Pangandaran
tahun 2016. Penurunan importasi bahan baku yang khusus untuk mendukung ketersediaan
pakan ikan ini juga disebabkan oleh efektifitas pakan bagi budidaya ikan kakap putih.
kebijakan KKP yang gencar memberantas Sementara, pabrik pakan UPT diarahkan
IUU Fishing, sehingga berdampak terhadap untuk meningkatkan produksi. Ditjen
ketersediaan ikan non ekonomis sebagai Perikanan Budidaya setidaknya memiliki 9
bahan baku tepung ikan. UPT yang memiliki pabrik pakan, tersebar
75
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

di Aceh, Jambi, Lampung, Karawang, Seiring dengan tuntutan global terkait isu
Sukabumi, Jepara, Situbondo, Kalimantan sustainability, KKP akan mendorong upaya
Selatan, dan Sulawesi Utara. sertifikasi terhadap bahan baku pakan tepung
ikan. Sertifikasi ini diarahkan untuk menjamin
Upaya-upaya yang telah terlaksana kualitas tepung ikan dan ketelusurannya.
merupakan bagian langkah kongkrit KKP Artinya tepung ikan yang diperoleh selain harus
dalam menjamin ketersediaan pakan yang terjamin kualitasnya, juga harus didapatkan
terjangkau oleh para pembudidaya skala dengan cara-cara ramah lingkungan.
kecil, yang saat ini masih dihadapkan pada
kendala inefisiensi produksi. Di samping itu Diharapkan dengan adanya sinergi yang baik
dengan GERPARI, diharapkan akan memicu dari hulu sampai hilir, dapat meningkatkan
multiplier effect antara lain munculnya pendapatan masyarakat kelautan dan
kelompok penyedia alat bahan baku dan juga perikanan khususnya pembudidaya ikan
kelompok pemasaran pakan ikan mandiri. sehingga dapat menuju masyarakat perikanan
budidaya yang mandiri, berdaya saing dan
berkelanjutan.

Kegiatan Prioritas Perikanan Budaya tahun 2017


Kesejahteraan
Sebagai
Agenda
Bersama
78

Kesejahteraan
Sebagai
Agenda
Bersama
KESEJAHTERAAN SEBAGAI AGENDA BERSAMA

Untuk mewujudkan visi laut sebagai masa depan bangsa, permasalahan IUU Fishing harus
dilihat sebagai tanggung jawab bersama, harus dilawan dengan segera membangun kembali
sektor kelautan dan perikanan Indonesia berdasarkan prinsip-prinsip kedaulatan, keberlanjutan,
dan kesejahteraan. Ketiga prinsip ini merupakan pilar-pilar pembangunan kelautan dan
perikanan Indonesia yang terkait satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri.

Sebagaimana diidamkan oleh semua pihak, pilar kesejahteraan sebagaimana sedang


dikonstruksi oleh Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat diartikan
sebagai upaya pembangunan kelautan dan perikanan sebagai jawaban atas tujuan negara
sebagaimana diamanatkan Alinea Keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu “memajukan
kesejahteraan umum”. Kesejahteraan bangsa Indonesia baru dapat terwujud apabila pilar
kedaulatan telah ditegakkan dan pilar keberlanjutan telah dijaga. Ketika bangsa Indonesia
sepenuhnya berdaulat untuk menguasai kekayaan laut di wilayahnya, dan berhasil menjaga
ketersediaan sumber daya kelautan dan perikanan, maka Indonesia dapat secara optimal
memanfaatkan laut “bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Selama 70 tahun Indonesia merdeka, pemerintah fokus pada pemanfaatan sumber daya alam
yang ada di daratan. Padahal, hampir 70 persen dari wilayah Indonesia adalah laut yang sangat
kaya. Upaya mewujudkan kesejahteraan tidak lepas dari prinsip “keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”. Oleh sebab itu, pembangunan sektor kelautan dan perikanan harus mampu
meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, khususnya nelayan kecil (small scale
fishermen) yang merupakan mayoritas pelaku perikanan tangkap di Indonesia.
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

“Misi Kesejahteraan
tidak akan tercapai
apabila mengabaikan
Kedaulatan dan
Keberlanjutan”

Susi Pudjiastuti
80
Kesejahteraan Sebagai Agenda Bersama

Kesejahteraan bukan semata bicara mengenai Proses Izin


penghasilan ekonomi yang meningkat namun Pemangkasan proses perizinan yang berbelit-
juga perbaikan dalam semua unsur kehidupan belit bagi nelayan kecil dengan kapal
nelayan termasuk di dalamnya “human security” berukuran di bawah 10 GT. Nelayan kecil
yang mencakup lingkungan yang sehat, diperbolehkan melaut dengan bebas hanya
kesehatan yang terjamin, pendidikan yang dengan melakukan registrasi dan melaporkan
layak, dan terhindar dari praktik pelanggaran hasil tangkapannya secara reguler.
hak asasi manusia. Pemerintah dalam hal
ini Kementerian Kelautan dan Perikanan Bantuan Kapal Ikan
(KKP) terus berupaya secara bersama-sama Memberikan bantuan armada kapal dan
untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan alat tangkap ikan setiap tahun. Pada 2016,
melalui berbagai program pro rakyat yang ditargetkan penyaluran bantuan sebanyak 1.719
bersinergi dengan Kementerian/Lembaga kapal berbagai ukuran dengan realisasi sebanyak
serta Perbankan. 754 unit kapal yang diserahkan melalui koperasi
nelayan, termasuk program pelatihan untuk
Program Kebijakan yang berpihak pada peningkatan kapasitas melaut, penangkapan dan
perlindungan dan kesejahteraan nelayan kecil, penyimpanan ikan. Pada 2017, proyeksi bantuan
antara lain sebagai berikut: kapal sebanyak 1.068 unit.
81
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Bantuan Alat Tangkap Adapun target nelayan yang akan diberikan


Pada 2016, Kementerian Kelautan dan adalah satu juta nelayan.
Perikanan juga mendistribusikan bantuan
2.738 alat penangkapan ikan tahap pertama Santunan asuransi nelayan tersebut dibagi
kepada 170 koperasi di 85 kabupaten/ dua, yaitu santunan kecelakaan akibat
kota. Bantuan itu merupakan salah satu kegiatan penangkapan ikan, dan santunan
program prioritas Kementerian Kelautan dan kecelakaan selain melakukan aktivitas
Perikanan untuk meningkatkan produktivitas penangkapan ikan. Kedua jenis santunan ini
nelayan. Jenis alat tangkap yang diserahkan memiliki perbedaan dalam besaran santunan
beragam. Dari 40 jenis spesifikasi, sembilan asuransi. Jika dalam santunan kecelakaan
jenis disesuaikan dengan ketentuan potensi akibat aktivitas penangkapan ikan, nelayan
sumber daya ikan dan ramah lingkungan, meninggal dunia, akan diberikan santunan
seperti pancing (tonda, pole and line, hand line), sebesar Rp 200 juta. Jika mengalami cacat
gillnet (dasar dan permukaan tengah), bubu, permanen mendapatkan Rp 100 juta, dan
dan rawai dasar. ada juga santunan pengobatan dengan
nilai maksimum Rp 20 juta. Sedangkan
Pemerintah memberikan bantuan pengganti untuk santunan selain melakukan aktivitas
alat tangkap cantrang hanya untuk nelayan penangkapan ikan, jika nelayan tersebut
dengan kapal berukuran di bawah 10 gros meninggal dunia, akan diberikan santunan
ton. Pada 2017, bantuan alat penangkapan Rp 160 juta. Jika nelayan mengalami cacat
ikan diproyeksikan sebanyak 2.990 API. permanen, diberikan Rp 100 juta, dan untuk
biaya pengobatan sebesar Rp 20 juta.
Asuransi
Melakukan program perlindungan asuransi Permodalan
nelayan. Mengingat nelayan sangat dekat KKP bekerjasama dengan Otoritas Jasa
dengan risiko yang sangat besar ketika Keuangan (OJK) membuat program Jaring
melaut, KKP mengembangkan program (Jangkau Sinergi dan Guideline) serta perluasan
asuransi untuk 600.000 nelayan pada tahun Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah
2016. Asuransi tersebut diberikan bagi dimulai sejak tahun 2015. Pendekatan
nelayan yang memiliki kapal di bawah 5 GT pembinaan dari lembaga pembiayaan
sesuai amanat UU Nomor 27 Tahun 2006 nasional dilakukan demi membebaskan
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan nelayan kecil dari jeratan tengkulak yang
Nelayan. Dari 2,7 juta nelayan yang tercatat tidak bertanggung jawab. Program ini di
Badan Pusat Statistik, sekitar 824.000 buat untuk memperluas akses pembiayaan
di antaranya sudah mendaftar program kepada para nelayan, Kementerian Kelautan
asuransi. Anggaran asuransi tahun 2016 dan Perikanan sudah bekerja sama dengan
mencapai Rp 175 miliar dan berlaku satu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
tahun sejak polis asuransi ditetapkan.
82
Kesejahteraan Sebagai Agenda Bersama

Setidaknya ada delapan bank yang menjadi triliun. Namun nyatanya penyaluran kredit
mitra para nelayan pada tahun pertama dan Jaring hingga triwulan III 2016 sudah jauh
meningkat pada tahun kedua (2016), dengan melebihi target tersebut yakni mencapai Rp.
tercatat 16 bank yang ikut dalam program 23,2 triliun (per september 2016) dengan rasio
tersebut. Pada 2016, penyaluran kredit untuk kredit bermasalah (NPL gross) yang cukup
program Jaring ditargetkan sebesar Rp 9,2 kecil yakni 2,2 persen.
83
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Memperkuat Peran Penyuluh BRI untuk mengembangkan kartu BBM


Perikanan Nelayan sebagai alat kontrol penggunaan
Kementerian Kelautan dan Perikanan BBM bagi nelayan. Setelah diluncurkan oleh
(KKP) terus memperkuat peran penyuluh Presiden Joko Widodo, kemudian diterbitkan
perikanan sebagai konsultan, penasehat, Permen 16/PERMEN-KP/2016 Tentang
dan pendamping masyarakat dalam Kartu Nelayan sehingga kartu nelayan
mengembangkan usaha di bidang kelautan menjadi nafas baru bagi nelayan.
dan perikanan. Berkat perannya sebagai agent
of change, penyuluh perikanan telah berhasil Kartu nelayan juga berfungsi untuk mencegah
memacu daya saing masyarakat sehingga penyelewengan distribusi BBM subsidi.
produktivitas, mutu dan efisiensi usahanya Melalui kartu nelayan ini penyaluran BBM
semakin meningkat. subsidi menjadi transparan karena sistem
dibuat secara online dan terkoneksi dengan
Program Terpadu Sekaya Maritim sistem dari BPH Migas dan Pertamina.
KKP memiliki Program Terpadu Seribu
Kampung Nelayan Mandiri Tangguh Indah Perikanan Tangkap untuk Nelayan
dan Maju atau Sekaya Maritim. Program ini Indonesia
dilakukan secara bertahap sejak 2015, dengan Pemerintah telah memutuskan 100 persen
menyasar hingga 1.000 desa/kelurahan di 330 asing bisa masuk ke industri pengolahan
pelabuhan perikanan dan sentra perikanan perikanan, tetapi nol persen untuk perikanan
seluruh Indonesia. Pengentasan kemiskinan tangkap. Artinya 100 persen penangkapan
nelayan di Indonesia membutuhkan ikan kini hanya untuk nelayan Indonesia.
keterpaduan antar lintas Kementerian/
Lembaga dan perbankan. Hal itu diperlukan
untuk pemenuhan kebutuhan dasar, perbaikan
sanitasi dan pemukiman serta dukungan
Kartu nelayan juga
pengembangan usaha produktif bagi
nelayan. Sekaya Maritim menjadi program
berfungsi untuk mencegah
strategis pemerintah yang akan memberikan penyelewengan distribusi
dampak positif bagi kehidupan nelayan dan BBM subsidi. Melalui kartu
lingkungan sekitarnya. nelayan ini penyaluran BBM
subsidi menjadi transparan
Kartu Nelayan/Kartu BBM Nelayan karena sistem dibuat secara
Pemerintah telah menentukan kebijakan
online dan terkoneksi dengan
untuk memberikan alokasi kuota BBM
nelayan dan usaha penangkapan ikan. Sebagai
sistem dari BPH Migas dan
bentuk dukungan terhadap kebijakan tersebut, Pertamina.
KKP telah menjalin kerjasama dengan Bank
86
Kesejahteraan Sebagai Agenda Bersama

INDIKATOR KESEJATERAHAN pada 2016 lebih tinggi dibandingkan tahun


MASYARAKAT PESISIR sebelumnya yang sebesar 22,31 ton.
Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan
Kebijakan-kebijakan KKP telah menuai juga naik, dari Rp 189 triliun pada 2014
manfaat positif bagi kesejahteraan masyarakat menjadi Rp 214,52 triliun pada tahun 2016
pesisir. Berikut indikator-indikator tersebut: atau tumbuh 13,5 persen. Pertumbuhan PDB
sektor perikanan lebih cepat dibandingkan
Produksi sektor pertanian dan kehutanan dan selalu
Produksi perikanan nasional terus meningkat berada di atas pertumbuhan ekonomi
dari tahun ke tahun. Pada 2016, total peroduksi nasional. Adapun hingga semester I 2017,
perikanan mencapai 23,5 juta ton, dengan PDB Sektor perikanan mencapai Rp 169,76
rincian perikanan budiudaya sebanyak 16,68 triliun. Dalam rencana strategis 2015 – 2019,
juta ton dan perikanan tangkap sebesar KKP menargetkan pertumbuhan PDB sektor
6,48 juta ton. Produksi perikanan nasional perikanan mencapai 12 persen pada 2019.

Kontribusi Sektor Perikanan terhadap Perekonomian Nasional


Laju Pertumbuhan PDB Triwulan (%) Tahun 2011-2017 (Triwulan I)
87
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Konsumsi Yogyakarta (23,14 kg per kapita per tahun)


Tingkat konsumsi ikan Nasional mengalami pada tahun 2015.
peningkatan di tahun 2014 menjadi 38,14 kg
per kapita per tahun dari tahun sebelumnya Tingkat konsumsi ikan di sebagian besar
35,21 kg per kapita per tahun dan semakin Provinsi di wilayah timur berada di atas
meningkat pada tahun 2015 menjadi 41,11 rata-rata konsumsi ikan nasional. Tingkat
kg per kapita per tahun. Pada 2017, tingkat konsumsi ikan yang tergolong sedang dan
kosumsi ikan nasional ditargetkan mencapai rendah terpusat di Pulau Jawa, Bali dan Nusa
47,12 kg per kapita, lebih tinggi dibandingkan Tenggara.
tahun 2016 yang sebesar 43,94 kg per kapita.
Tingkat konsumsi ikan tertinggi di Provinsi
Maluku (55,13 kg per kapita per tahun), dan
terendah di Provinsi Jawa Tengah (22,37 kg
per kapita per tahun, disusul Propinsi DI

Konsumsi Ikan Terus Meningkat


Konsumsi Ikan Per Tahun (kg/kap/tahun) 2009-2016
88
Kesejahteraan Sebagai Agenda Bersama

Ekspor- Impor mendapatkan ikan menyusul kebijakan


Jumlah tangkapan ikan nelayan yang meningkat IUU Fishing yang diterapkan Indonesia. Jika
membuat nilai ekspor hasil perikanan Indonesia pada 2013, Indonesia hanya menduduki
juga melonjak. Pada 2016, nilai ekspor hasil peringkat tiga sebagai eksportir terbesar di
perikanan Indonesia mencapai 4,17 juta dollar ASEAN di bawah Thailand dan Vietnam
AS, lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yang maka mulai 2016, Indonesia telah menjadi
senilai 3,94 juta dollar AS. Adapun hingga April eksportir terbesar di ASEAN. Secara global,
2017, ekspor perikanan Indonesia mencapai 1,3 kini Indonesia merupakan eksportir terbesar
juta dollar AS. keenam setelah China, Norwegia, India,
Chile, dan Ekuador.
Di sisi lain, impor ikan nasional cenderung
rendah. Hingga April 2017, impor ikan Tak hanya menjadi eksportir ikan terbesar di
nasional hanya sebesar 144.061 dollar AS. ASEAN, surplus neraca perdagangan ikan
Indonesia pun merupakan yang tertinggi di
Pada saat bersamaan, negara-negara tetangga ASEAN.
terutama Thailand dan Vietnam kesulitan

Neraca Perdagangan Ikan Indonesia menjadi No. 1 di ASEAN


Balance in Value, Seafood Products in ASEAN 2001-2016 (US$ Thousand)

neraca Perdagangan Ikan thailand dan Viet nam turun dratis di tahun 2014-2015
89
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Kesejahteraan nelayan angkanya, semakin tinggi pula kesejahteraan


Melimpahnya ikan dan kemudahan akses nelayan.
mendapatkan hasil tangkapan ikan turut
berdampak pada kesejahteraan nelayan, yang Bahkan, Nilai Tukar Usaha Nelayan (NTUN),
terlihat dari pertumbuhan indikator Nilai yang menunjukkan perbandingan antara
Tukar Nelayan (NTN). pendapatan nelayan dari usaha penangkapan
ikan dibandingkan biaya produksi mencapai
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 124, melonjak dibandingkan di awal
per Juni 2017, NTN secara nasional mencapai pemerintahan Presiden Jokowi yang hanya
mencapai 111, meningkat pesat dibandingkan 102.
pada awal pemerintahan Presiden Jokowi
yang sebesar 102. NTN menunjukkan
perbandingan antara pendapatan nelayan
dan pengeluaran nelayan. NTN di atas 100
menunjukkan surplus sehingga semakin besar

Kesejateraan Nelayan terus Meningkat


Perkembangan Nilai Tukar Sektor Perikanan 2014-2017 menurut Bulan

Nilai Tukar Usaha Nelayan (NTUN) mengalami peningkatan paling signifikan dibandingkan
indikator lainnya
90
Kesejahteraan Sebagai Agenda Bersama

Penerimaan Negara Penerimaan pajak dari sektor perikanan pun


Berdasarkan data Kementerian Keuangan, diperkirakan akan meningkat. Pada semester
PNBP KKP pada 2016 mencapai Rp 462 I 2016, penerimaan pajak penghasilan (PPh)
miliar, tertinggi dalam sejarah. Seiring hasil sektor perikanan mencapai Rp 216,7 miliar,
tangkapan laut yang melonjak, PNBP KKP lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun
pada 2017 diperkirakan akan lebih tinggi 2015 yang sebesar Rp Rp 210,6 miliar.
dibandingkan tahun 2016.

PNBP Perikanan : Rekor Pencapaian Tertinggi di Tahhun 2016


Seiring dengan pembenahan aturan dan penegakan hukum, pendapatan negara meningkat
91
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Pajak Sektor Perikanan Meningkat


Seiring dengan pembenahan aturan dan penegakan hukum, pendapatan negara meningkat

Tax Amnesty Pemilik Kapal Perikanan


Uang tebusan Tax Amnesty per 1 Desember 2016 : Rp. 342.95 M dan potensi peningkatan
masih besar
92
Kesejahteraan Sebagai Agenda Bersama

MENUMBUHKAN UMKM PESISIR Penyuluh Perikanan Membantu


Manajemen Usaha
KKP terus mendorong pertumbuhan sektor Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan
UMKM di pesisir sebagai salah satu elemen daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
terpenting dalam meningkatkan kesejahteraan (UMKM) sektor kelautan dan perikanan,
masyarakat dan perekonomian nasional. perlu dilakukan kegiatan pendampingan/
pembinaan terhadap pelaku utama/pelaku
Memfasilitasi Sertifikasi Mutu dan usaha kelautan dan perikanan oleh Penyuluh
Keamanan Produk Perikanan. Penyuluh Perikanan melaksanakan
Pelaku usaha mikro kecil dan menengah tugas mendorong proses pembelajaran antar
(UMKM) yang bergerak di sektor produk pelaku utama/pelaku usaha melalui media
olahan perikanan diimbau untuk segera kelompok, dan pendampingan usaha. Selama
memproses sertifikasi mutu dan keamanan ini, pendampingan usaha lebih banyak
produk. Seruan ini disampaikan karena ditekankan pada pendampingan teknis usaha,
sampai saat ini pelaku UMKM perikanan di sedangkan pendampingan manajemen usaha
Indonesia masih minim surat ijin edar. Saat ini yang dilakukan belum optimal.
ada beberapa sertifikasi yang bisa diperoleh
pelaku UMKM perikanan, antara lain SKP Agar pendampingan manajemen usaha
dari Kementerian Kelautan Perikanan, terhadap pelaku utama/pelaku usaha berjalan
Sertifikat Tanda Standar Nasional Indonesia optimal, perlu dibantu oleh tenaga berstatus
(SNI) dari Lembaga Sertifikasi Produk Penyuluh Perikanan Bantu yang melakukan
(LSPro), serta ijin PIRT dari Dinas Kesehatan tugas khusus pendampingan manajemen
dan MD untuk ijin edar dari Badan Pengawas usaha yang dikenal sebagai “Penyuluh
Obat dan Makanan (BPOM). Perikanan Bantu Manajemen Usaha”.

Sertifikat MD diwajibkan untuk UMKM Pada tahun 2016, Badan Pengembangan


perikanan yang memproduksi olahan ikan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
yang masuk kategori berisiko tinggi (high Kelautan dan Perikanan c.q. Pusat
risk) dari sisi kemanan pangan. Sedangkan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
produk olahan perikanan yang termasuk Kelautan dan Perikanan mengalokasikan
dalam kategori risiko rendah (low risk) cukup 200 orang Penyuluh Perikanan Bantu (PPB)
melengkapi produk dengan label PIRT. Manajemen Usaha yang ditempatkan di
Adapun produk perikanan yang masuk kawasan minapolitan/sentra kelautan dan
kategori low-risk contohnya seperti ikan asin perikanan untuk melakukan pendampingan
kering, abon ikan, kerupuk ikan, dan terasi terhadap pelaku utama/pelaku usaha agar
udang. meningkat skala usahanya, mengakses
sumber pembiayaan dan permodalan,
mengembangkan kemitraan dan jejaring
93
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

usaha, serta meningkat kapasitas kelembagaan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan,
pelaku utama/pelaku usaha. Mereka pemasar hasil perikanan, petambak garam,
berupaya mendorong kesadaran, kemandirian serta usaha yang terkait dengan kelautan dan
dan kemampuan pelaku utama/pelaku usaha perikanan. Lokasi kegiatan difokuskan pada
dalam meningkatkan usahanya. sentra UMKM-KP di wilayah Minapolitan
dan daerah potensial UMKM-KP/strategis
Sasaran Pendampingan UMKM-KP oleh lainnya. Jumlah pelaku usaha sektor kelautan
Penyuluh Perikanan Bantu Manajemen dan perikanan yang mendapat pendampingan
Usaha Sektor Kelautan dan Perikanan manajemen usaha ditargetkan sebanyak
(PPB Manajemen Usaha KP) adalah pelaku 20.000 pelaku usaha atau setiap PPB
usaha/kelompok usaha sektor kelautan Manajemen Usaha KP mendampingi 100
dan perikanan yang feasible namun belum pelaku usaha KP.
bankable, dengan target sasaran yaitu:
94
Kesejahteraan Sebagai Agenda Bersama

MENJAGA BISNIS KELAUTAN DAN melengkapi sarana dan prasarana untuk


PERIKANAN AGAR INKLUSIF DAN peningkatan produksi tambak, membangun
ADIL kemitraan bisnis dengan pembudidaya
skala UKM, serta melatih keterampilan dan
Kementerian Kelautan dan Perikanan sertifikasi pembudidaya. Sementara soal
melakukan Program Percepatan Industri regulasi, kelembagaan dan pembiayaan,
Perikanan Nasional sebagai tindak lanjut pemerintah akan memfokuskan harmonisasi
dari terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) UU Perikanan dengan UU Pelayaran terkait
Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Percepatan dengan integrasi pengelolaan pelabuhan,
Pembangunan Industri Perikanan Nasional. syahbandar, gross akte, sertifikasi ABK,
Program percepatan tersebut meliputi pelabuhan sandar kapal pengangkut, dan
industri pengolahan hasil perikanan, penambahan pelabuhan khusus di hub KTI,
perikanan budidaya berkelanjutan, regulasi, dukungan pembiayaan dan akses permodalan
kelembagaan dan pembiayaan, tata ruang supaya terjadi percepatan pengadaan barang
dan pengembangan kawasan, dan perikanan dan jasa untuk industri perikanan, penyertaan
tangkap berkelanjutan. modal tambahan untuk BUMN Perikanan
dan perluasan akses pembiayaan non-APBN
Industri pengolahan hasil perikanan akan untuk bisnis (BLU, KUR, kredit perbankan).
difokuskan pada 10 hal, yaitu akses listrik
dan rantai dingin untuk bahan baku industri Selain itu, pemerintah juga akan melakukan
perikanan, kemudahan akses transportasi, perbaikan data dan informasi perikanan
ekspor dan impor untuk industri perikanan, melalui Satu Data, meningkatkan
kemudahan akses tenaga kerja terampil status kelompok menjadi koperasi, dan
untuk industri perikanan, fasilitas perpajakan meminimalisasi risiko keamanan untuk
dan tarif ekspor & impor untuk industri industri perikanan di pulau terluar. Sedangkan
perikanan, standarisasi usaha dan industri percepatan tata ruang dan pengembangan
pengolahan ikan, optimalisasi sistem resi kawasan difokuskan pada transparansi izin
gudang untuk produk perikanan dan rumput lokasi dan izin pengelolaan di wilayah pesisir
laut, percepatan roadmap industri rumput dan pulau-pulau kecil, percepatan tata ruang
laut nasional, peningkatan akses dan konsumsi laut nasional untuk mendukung keberlanjutan
ikan dalam negeri, peningkatan dan perluasan industri perikanan, dan penetapan lokasi
pasar luar negeri, serta diversifikasi dan dan menyiapkan sarana prasarana Sentra
peningkatan kualitas produk kelautan & Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT)
perikanan. sebagai Proyek Strategis Nasional.

Untuk perikanan budidaya berkelanjutan, Adapun untuk percepatan perikanan tangkap


percepatan dilakukan untuk mengurangi biaya berkelanjutan, pemerintah akan merevitalisasi
pakan dalam komponen produksi budidaya, galangan kapal nasional dan peningkatan
95
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Program Sentra Kelautan & Perikanan Terpadu (SKPT)


Membangun industri baru berbasis kawasan di pulau-pulau terluar, mendekatkan dengan
gateway ekspor

kapasitas kapal ikan buatan lokal, penegakan galangan kapal nasional dan peningkatan
hukum & transparansi perizinan untuk kapasitas kapal ikan buatan lokal, penegakan
mencegah IUU Fishing, melengkapi sarana dan hukum & transparansi perizinan untuk
prasarana pelabuhan perikanan, memenuhi mencegah IUU Fishing, melengkapi sarana dan
kebutuhan energi untuk armada kapal ikan prasarana pelabuhan perikanan, memenuhi
domestik, dan melatih keterampilan dan kebutuhan energi untuk armada kapal ikan
melakukan sertifikasi nelayan. domestik, dan melatih keterampilan dan
melakukan sertifikasi nelayan.
Khusus pada 2017, Kementerian Kelautan
dan Perikanan merumuskan 3 kegiatan Khusus pada 2017, Kementerian Kelautan
pembangunan industri perikanan nasional. dan Perikanan merumuskan 3 kegiatan
Pertama, Sentra Kelautan dan Perikanan pembangunan industri perikanan nasional.
Pertama, Sentra Kelautan dan Perikanan
Adapun untuk percepatan perikanan tangkap Terpadu (SKPT) di mana pemerintah akan
berkelanjutan, pemerintah akan merevitalisasi membangun industri baru berbasis kawasan
96
Kesejahteraan Sebagai Agenda Bersama

di pulau-pulau terluar. Kedua, Sentra memberikan 450 unit budidaya rumput laut
Modernisasi Perikanan berupa modernisasi dan para-para, 225 unit untuk kebun bibit
industri di 5 kawasan perikanan, dan Ketiga, rumput laut, 7 unit revitalisasi BBI, 6 unit
Sentra Kelautan dan Perikanan lainnya biofloc, 7 unit excavator, dan 1 unit KJA offshore
dalam bentuk program prioritas KKP terpadu. Adapun untuk industri pengolahan
guna mendukung pengembangan industri hasil perikanan, sektor ini akan diperkuat
penangkapan ikan, pembangunan 1 dermaga, KKP dengan memberikan 10 unit Integrated
dan 12 SPDN. Sedangkan untuk memperkuat Cold Storage berkapasitas 200 ton, 11 unit ice
perikanan budidaya berkelanjutan, KKP akan flake machine.
97
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan
Reformasi
Birokrasi
100

Reformasi
Birokrasi

BUDAYA KERJA

Reformasi di sektor kelautan dan perikanan memerlukan konsentrasi penuh, serta mental yang
tangguh. Memulai dengan tekad bahwa tidak akan ada lagi praktik perikanan Ilegal di wilayah
laut Indonesia. Memerangi Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUUF) membutuhkan reformasi
birokrasi di lingkungan Kementrian Kelautan dan Perikanan. Reformasi birokrasi merupakan
syarat untuk mewujudkan suatu tata pemerintahan yang baik (good governance). Distorsi good governance
merupakan salah satu kerugian negara yang paling besar. Jika tidak ada good governance, tidak
mungkin bisa membuat perencanaan apa pun yang bertujuan untuk kedaulatan perekonomian.

Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu lembaga negara yang berkomitmen
untuk melakukan reformasi birokrasi telah merancang berbagai program dan kegiatan guna
mewujudkan pemerintahan yang baik tersebut. Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan
telah menerbitkan Keputusan Menteri (Kepmen) No. 4 Tahun 2016 tentang Road Map Reformasi
Birokrasi Kementerian Kelautan dan Perikanan 2015-2019.

Tujuan Reformasi Birokrasi di KKP secara umum adalah untuk menjadikan kinerja birokrasi
KKP menjadi lebih efektif dan efisien melalui pendekatan yang sistematik untuk mencapai tata
kelola pemerintahan yang baik dan menciptakan aparatur negara yang bersih, professional, dan
bertanggung jawab serta selalu menghasilkan berbagai inovasi dalam rangka memberikan layanan
yang terbaik bagi masyarakat/publik.

Lahirnya keinginan untuk melakukan reformasi birokrasi tersebut tidak terlepas dari kondisi
faktual yang dihadapi oleh lembaga-lembaga publik. Banyak kelemahan dan permasalahan
101
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan
102
Reformasi Birokrasi

dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai program yaitu: manajemen perubahan;
institusi pelayan masyarakat, seperti belum penataan peraturan perundang-undangan;
tertatanya organisasi secara baik, disharmoni penataan dan penguatan organisasi; penataan
peraturan perundang-undangan, masih tata laksana; penataan sistem manajemen
adanya tumpang tindih tugas dan fungsi unit- SDM aparatur; penguatan pengawasan
unit organisasi, belum optimalnya kinerja dan intern; penguatan akuntabilitas kinerja;
pengembangan sumber daya aparatur, serta peningkatan kualitas pelayanan publik; serta
belum maksimalnya pelaksanaan pelayanan monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
publik. Kesemuanya itu menutut dilakukannya
perbaikan secara menyeluruh, tuntas, dan Secara bertahap mulai terjadi perubahan pola
berkelanjutan agar tata pemerintahan yang pikir dan budaya kerja pimpinan dan pegawai
baik dapat diwujudkan. KKP dalam menyikapi Reformasi Birokrasi,
dengan tercapainya kesepakatan untuk
Reformasi birokrasi di Kementerian Kelautan membentuk KKP yang lebih professional,
dan Perikanan dilakukan melalui berbagai efisien, berintegritas, dan cinta tanah air. Hal
kegiatan yang diwadahi dalam 9 (sembilan) tersebut membawa dampak perubahan untuk
103
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

perbaikan di sektor-sektor lainnya, termasuk Pencapaian reformasi birokrasi tersebut dapat


dalam penataan peraturan perundang- diukur melalui beberapa kriteria keberhasilan,
undangan, restrukturisasi organisasi KKP antar lain terkawalnya pelaksanaan reformasi
yang lebih tepat fungsi, tepat proses, dan birokrasi sesuai dengan tujuan yang telah
tepat ukuran, peningkatan akuntabilitas dan ditetapkan; harmonis dan sinkronnya
pengawasan, penataan manajemen SDM peraturan perundang–undangan; tidak
KKP, serta pemberian pelayanan publik. adanya tumpang tindih tugas dan fungsi unit
kerja organisasi; optimalnya kinerja unit-unit
Berbagai kemajuan dan capaian yang telah kerja organisasi dalam melaksanakan tugas
diraih bukan menjadi sasaran akhir, namun dan fungsinya; tersusun dan terlaksananya
sebagai penyemangat bagi KKP dan seluruh SOP sesuai kebutuhan.
komponennya untuk terus mendorong
pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Reformasi Selain itu dapat diaksesnya seluruh fasilitas
Birokrasi adalah sebuah proses yang harus e-government secara lengkap; adanya sistem
terus dikawal dan dilaksanakan. rekrutmen yang terbuka, transparan, dan
akuntabel; adanya analisis jabatan, peta
104
Reformasi Birokrasi

jabatan, uraian jabatan, peringkat jabatan, Ekspor ke Negara Mitra, Sertifikat HACCP,
dan harga jabatan; adanya profil kompetensi dan pelayanan lainnya. Diharapkan.
individu; kinerja individu yang terukur; pelayanan satu pintu itu dapat mempermudah
menurunnya temuan satuan pengawasan masyarakat dalam berinvestasi di sektor
intern (SPI) dan diterapkannya sistem kelautan dan perikanan.
pengendalian intern Pemerintah (SPIP) di
Satker lingkup KKP; peningkatan kualitas Kerja keras KKP dalam melakukan reformasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi birokrasi telah membuahkan hasil. Dengan
Pemerintah (LAKIP); terwujudnya Indikator penilaian akuntabilitas kinerja KKP dari
Kinerja Utama (IKU) dan sistem yang Kementerian PAN dan RB pada tahun
mampu mendorong tercapainya kinerja 2016 mencapai nilai A (sangat baik) dengan
organisasi yang terukur; penerapan Standar nilai 80,76. Di sisi lain berdasarkan survey
Pelayanan pada unit kerja di lingkungan integritas dari KPK, meraih nilai 7,22.
KKP; meningkatnya kualitas pelayanan Penilaian kepatuhan standar pelayanan publik
publik yang lebih cepat, lebih murah, lebih pada zona hijau dari Ombudsman akan
aman, dan lebih mudah dijangkau; serta terus ditingkatkan dan akan selalu fokus pada
meningkatnya partisipasi masyarakat dalam integritas dan kinerja KKP.
pelayanan publik.

Untuk meningkatkan akses dan memperbaiki


layanan kepada publik, Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) juga akan
Untuk meningkatkan akses dan
mengoptimalkan Pelayanan Terpadu Satu
memperbaiki layanan kepada
Pintu (PTSP). PTSP ini berada di Gedung
Mina Bahari (GMB) IV yang telah diresmikan publik, Kementerian Kelautan
pada tanggal 15 Januari 2015 oleh Menteri dan Perikanan (KKP) juga akan
Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. mengoptimalkan Pelayanan
Gedung baru tersebut dilengkapi dengan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
pelayanan publik yang prima, yaitu dengan PTSP ini berada di Gedung
adanya PTSP yang terdiri dari 20 loket dan
Mina Bahari (GMB) IV yang
1 counter BRI. Selain itu ada beberapa
telah diresmikan pada tanggal
layanan yang dapat diberikan PTSP kepada
masyarakat antara lain, Surat Keterangan 15 Januari 2015.
Teknis Pemasukan (impor) Pakan dan Bahan
Baku Pakan Ikan, Surat Rekomendasi
Pemasukan / Pengeluaran Ikan Hidup,
Pemantauan Keaktifan Pergerakan Kapal
Perikanan, Pendaftaran Nomor Registrasi
105
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Target Renstra : Pertumbuhan PDB Perikanan 12% di Tahun 2019


Misi KKP dalam mencapai visi Pemerintah “Laut Masa Depan Bangsa”

LAUT ADALAH MASA DEPAN BANGSA


Presiden Joko Widodo
Pidato Kenegaraan, 20 Oktober 2014
106
Reformasi Birokrasi

KEBIJAKAN ANGGARAN peningkatan, pemberdayaan. Ketiga,


memangkas anggaran seperti biaya dinas
Terkait anggaran, KKP melihat persoalan dan rapat-rapat di luar kantor. Keempat,
masih banyaknya inefisiensi anggaran dan memperbaiki mekanisme dan memperketat
pembengkakan anggaran akibat harga satuan pengawasan belanja barang melalui lelang
yang dibeli lebih mahal dari harga di pasaran. agar tidak terjadi penggelembungan harga
Selain itu, nomenklatur anggaran tidak efektif akibat harga satuan yang dibeli lebih mahal
dan banyak program menggunakan kata-kata dari harga di pasaran. Kelima, KKP hanya
yang yang kurang jelas yang dikhawatirkan ingin menerima utang yang bisa dipakai untuk
menjadi celah terjadinya efisiensi yang lebih investasi atau membeli aset.
besar.
Dengan kebijakan-kebijakan tersebut, pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan 2015, KKP berhasil melakukan penghematan
pun melakukan penataan total struktur anggaran dan mengembalikan Rp 1,5 triliun
kerja prioritas untuk menuju kelembagaan ke kas negara, yaitu 15 persen dari pagu
pemerintah yang tepat ukuran, tepat APBN Perubahan 2015 sebesar Rp 10,5
fungsi, dan tepat proses. Struktur organisasi triliun, tanpa mengurangi target kinerja yang
disederhanakan. Jadi yang selama ini dilakukan KKP. Sementara pada 2016, KKP
terpencar terlalu banyak, bisa diefektifkan berhasil memotong anggaran sebesar Rp 5,5
lagi dalam pelaksanaan pekerjaannya. KKP triliun atau 42 persen dari anggaran awal Rp
memberlakukan paradigma baru dalam hal 13,9 triliun.
anggaran. Metode ini kemudian dikenal
dengan nama Susinisasi karena penggagasnya Untuk struktur anggaran pada tahun 2017
adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi ini, semua diubah secara struktural dan lebih
Pudjiastuti. fundamental, agar lebih mudah dalam hal
pengecekan dan pengklarifikasian anggaran.
Poin-poin kebijakan anggaran KKP di Urusan kepegawaian dikeluarkan dari
bawah Menteri Susi yakni, pertama, direktorat umum/teknis seperti gaji di Biro
menyederhanakan nomenklatur anggaran Kepegawaian dan anggaran perjalanan
dengan porsi 80 persen untuk kepentingan dinas dimasukkan ke Sekretariat Jenderal.
pemangku kepentingan (stakeholder) seperti Jadi semua ditjen di KKP bisa melaksanakan
nelayan dan pelaku ekonomi perikanan pekerjaannya secara efisien dan efektif.
lainnya. Sisanya 20 persen barulah untuk Anggaran tahun 2017 dipotong 20 persen
anggaran rutin KKP. dari Rp 10 triliun menjadi Rp 8 triliun, dalam
rangka membantu pemerintah mengatasi
Kedua, menghilangkan program-program keketatan likuiditas dan anggaran pemerintah.
yang menggunakan kata bersayap, tidak
jelas, dan rancu misalnya pengembangan,
107
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

Susinisasi
Penutup
110

Penutup

Sebagian besar kekayaan laut Indonesia, selama berpuluh-puluh, menjadi bancakan kapal-
kapal besar milik korporasi yang berbisnis secara ilegal. Banyak kapal-kapal besar ini yang tidak
memiliki izin dan menangkap ikan menggunakan alat tangkap yang dilarang. Kapal-kapal ikan
besar tersebut umumnya merupakan kapal eks asing atau kapal yang semula milik asing kemudian
dinasionalisasi menjadi berbendera Indonesia dan pemiliknya menjadi berbadan hukum Indonesia
dengan status penanaman modal asing (PMA) atau penanaman modal dalam negeri (PMDN)
proksi asing.

Berdasarkan data Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan secara Ilegal (Satgas 115)
terdapat 1.605 kapal ikan eks asing yang terdaftar di Indonesia. Namun, dalam praktiknya,
jumlah kapal buatan luar negeri yang menangkap ikan di perairan Indonesia jauh lebih besar
dari itu, ditaksir mencapai 10.000 kapal. Pemilik izin kapal eks asing berlaku curang dengan
menggandakan izin untuk satu kapal menjadi 5 – 10 kapal. Mereka berani melakukan itu karena
berkongkalikong dengan aparat, otoritas, dan tokoh-tokoh berpengaruh.

Kapal-kapal eks asing itu sebagian besar berukuran 200 – 400 GT, menggunakan pukat (trawl)
yang terlarang dengan panjang jaring mencapai puluhan kilometer per kapal. Kapal-kapal itu
beroperasi di seluruh wilayah perairan Indonesia antara lain Laut Arafuru, Teluk Cendrawasih,
Laut sulawesi, Laut Natuna, Selat Malaka, dan Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.
Dalam setahun, kapal-kapal eks asing bisa menangkap jutaan ton ikan tuna, cakalang, tongkol,
kakap, udang, dan ikan lainnya. Satu kapal berkapasitas 100 GT bisa meraup untung 2-2,5
juta dollar AS per tahun. Dampaknya, perairan Indonesia mengalami penangkapan berlebih
atau overfishing, yang jika terus berlangsung akan membuat ekosistem semakin rusak dan ikan
menghilang. Ini sama saja kita mewariskan laut yang kosong kepada anak cucu kita.
111
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan
112
Penutup

Lebih miris lagi, ikan-ikan yang ditangkap


dari perairan Indonesia itu tidak seluruhnya
didaratkan di wilayah Indonesia. Kapal-
kapal eks asing itu melakukan transshipment
di tengah laut dengan memindahkan hasil
tangkapannya ke kapal pengangkut untuk
kemudian dibawa ke pelabuhan ikan di China,
Filipina dan Thailand.

Kondisi inilah yang menjelaskan mengapa


nelayan-nelayan kecil nusantara yang
menggunakan perahu tanpa motor atau
kapal motor 5 – 10 GT, hidupnya selalu
diliputi kemiskinan. Sejak dibukanya investasi
asing di bidang penangkapan ikan, nelayan-
nelayan kecil makin sulit mendapatkan ikan.
Bagaimana mereka mau mendapatkan ikan
jika ribuan kapal besar telah menghabiskan
jatah untuk mereka. Kondisi ini memaksa
sebagian nelayan nekad mengambil risiko
dengan mencari ikan hingga jauh ke tengah
laut, atau terpaksa meninggalkan profesinya.

Berdasarkan data Sensus Pertanian BPS


periode 2003 – 2013, jumlah rumah tangga
usaha penangkapan ikan anjlok 44,9 persen
dari sekitar 1,6 juta pada 2003 menjadi
868.414 pada 2013. Seiring anjloknya
tangkapan nelayan di pesisir, usaha mikro
dan kecil yang terkait dengan penangkapan
ikan juga banyak yang gulung tikar. Para
bakul ikan, para pengepul, unit-unit
pengolahan ikan skala rumah tangga satu- Mereka mengemplang pajak dan tidak
persatu menghilang. Bahkan, 115 perusahaan membayar PNBP. Mereka melarikan ikan
eksportir ikan domestik gulung tikar. ke luar negeri dengan cara transshipment
sehingga tak ada yang bisa dipungut oleh
Keberadaan kapal-kapal eks asing juga negara. Alhasil, PNBP sektor perikanan pada
tidak memberi keuntungan kepada negara. 2013 hanya sebesar Rp 227 miliar. Indonesia
113
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

juga hanya menduduki peringkat ketiga Bisnis penangkapan ikan yang mengandalkan
di ASEAN dalam ekspor perikanan. Jelas PMA dengan kapal-kapal berukuran besar
sesuatu yang tak pantas untuk negara dengan jelas tidak cocok untuk perairan nusantara
garis pantai terpanjang ke-2 di dunia yakni dan kepulauan seperti Indonesia. Kapal-
95.181 km dan luas lautan mencapai 5,8 juta kapal besar di atas 200 GT seharusnya hanya
km persegi. menangkap ikan di laut lepas atau samudera.
114
Penutup

Kapal-kapal eks asing juga cenderung akan berusaha (level playing field) yang sama pada
memprioritaskan hasil tangkapan mereka seluruh pelaku perikanan baik itu UMKM
untuk diolah di negara mereka sendiri maupun korporasi. Kebijakan KKP ingin
sehingga tidak memberi nilai tambah mengembalikan kekayaan laut Indonesia
bagi pertumbuhan industri pengolahan di kepada para nelayan nusantara, UMKM,
Indonesia. Dampaknya, industri pengolahan dan pelaku usaha di sektor perikanan
ikan di dalam negeri tidak akan berkembang lainnya yang ingin berbisnis secara jujur.
karena pasokan selalu minim. Bisnis Pencabutan izin kapal kapal eks asing juga
perikanan yang mengandalkan kapal-kapal akan membuat perairan Indonesia tidak lagi
besar juga akan membuat persaingan usaha mengalami overfishing. Dengan demikian,
menjadi tidak sehat sehingga cenderung akan ekosistem dan sumberdaya ikan akan pulih
mematikan nelayan dan usaha mikro, kecil, kembali. Dengan stok ikan yang lebih banyak,
menengah (UMKM). nelayan kecil dan pengusaha perikanan yang
jujur tidak akan kesulitan lagi mendapatkan
Apalagi juga terbukti, keberadaan PMA- ikan. Nelayan juga tidak perlu lagi bersusah
PMA di bidang penangkapan ikan telah payah melaut hingga ke tengah karena di
menyuburkan praktik kolusi, korupsi, dan pesisir pun ikan melimpah.
pencucian uang. Para pejabat yang disuap
tidak menyadari bahwa uang yang mereka Terbukti, sejak kapal-kapal eks asing tak
terima hanya seujung kuku dari keuntungan lagi melaut, tangkapan nelayan meningkat
yang diperoleh PMA-PMA tersebut. signifikan. Ikan yang didaratkan di Pelabuhan
Kekayaan ikan di laut Indonesia begitu besar, Perikanan Samudera (PPS) yang berbasis
ditaksir mencapai ribuan triliun rupiah per kapal domestik dan tradisional, meningkat
tahun. Bahkan Presiden Jokowi mengatakan, jumlahnya. PPS-PPS itu antara lain Cilacap,
nilai potensi sumber daya laut Indonesia Kendari, Kwandang, Pemangkat, Sibolga,
mencapai Rp 19.000 triliun per tahun. Praktik Pekalongan, Prigi, Tanjungpandan, Ternate,
kongkalikong dan sarat kecurangan, ditambah dan Kejawanan.Hal itu tercermin dari Nilai
minimnya pengawasan dan pengaturan tukar nelayan, sebagai indikator kesejahteraan
membuat bisnis penangkapan ikan menjadi nelayan, juga terus meningkat. Nelayan makin
bisnis yang gelap dan tidak transparan. Orang sejahtera jika nilai tukarnya semakin besar.
yang ingin berbisnis secara jujur akhirnya
malas terjun ke bisnis penangkapan ikan. Tak hanya itu, usaha mikro dan kecil yang
bergerak dalam rantai perdagangan dan
Karena itu, izin penangkapan ikan milik pengolahan skala rumah tangga kembali
korporasi-korporasi bersatus PMA dan bermunculan. Sebab, ikan-ikan yang
PMDN proksi asing yang menggunakan kapal ditangkap nelayan lokal pasti akan didaratkan
eks asing akhirnya dicabut. Kebijakan tersebut di pelabuhan perikanan lokal. Jadi kebijakan
bertujuan untuk memberikan kesempatan KKP telah menggairahkan kembali bisnis
115
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan

UMKM dan industri perikanan nasional. Masyarakat yang jauh dari pesisir juga bisa
Jumlah nelayan dan pelaku di bisnis makan ikan dengan harga yang terjangkau.
penangkapan ikan akan terus meningkat Keberhasilan sektor perikanan memang tak
seiring melimpahnya stok ikan dan adanya hanya bisa diukur dari pajak dan Penerimaan
tata kelola perikanan yang berpihak Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diterima
pada nelayan dan mendorong kelestarian negara, tetapi juga harus diukur dari seberapa
lingkungan. besar peningkatan kesejahteraan para nelayan
dan efek gandanya terhadap pertumbuhan
Ujungnya, akan semakin banyak masyarakat UMKM dan kemudahan masyarakat
yang menikmati kekayaan laut Indonesia. mengkonsumsi ikan.
116
117
LAUT MASA DEPAN BANGSA
Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan
118

Kementerian Kelautan dan Perikanan


Republik Indonesia
Jalan Medan Merdeka Timur No. 16,
Gedung Mina Bahari I Lantai 5, Jakarta Pusat - Indonesia
Telp: 021-386 4293; Ext: 7433/7503; Fax: 021-352 4856
www.kkp.go.id

Anda mungkin juga menyukai