Anda di halaman 1dari 7

B.

KALOR
1. Pengertian Kalor
Kalor merupakan bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu. Secara
alamiah, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Sebelum abad
ke – 17, orang beranggapan bahwa kalor merupakan zat yang pindah dari benda bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Jika kalor merupakan zat, tentu mempunyai masa.
Ternyata benda yang suhunya naik, massanya tidak berubah, jadi kalor bukan zat.

2. Satuan kalor :
Satuan untuk menyatakan kalor adalah Joule (J) atau Kalori (kal). Joule menyatakan
satuan usaha atau energi. Satuan Joule merupakan satuan kalor yang umum digunakan dalam
fisika. Sedangkan Kalori menyatakan satuan kalor. Kalori (kal) merupakan satuan kalor yang
biasa digunakan untuk menyatakan kandungan energi dalam bahan makanan. Contohnya:
sepotong roti memiliki kandungan energi 200 kalori dan sepotong daging memiliki
kandungan energi 600 kalori. Nilai 1 kalori (1 kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan
untuk memanaskan 1 kg air agar suhunya nai 1°C. Hubungan satuan kalori dengan joule
adalah

1 kal = 4,2 J atau 1 J = 0,24 kal

3. Pengaruh Kalor Terhadap Benda


a. Pengaruh kalor terhadap suhu benda
Kalor merupakan energy yang diterima atau dilepaskan suatu benda. Kalor yang diterima
suatu benda bisa berasal dari matahari, api, atau benda lain. Kalor yang diterima oleh benda
dapat mengubah suhu benda. Ketika kalor diberikan kepada air, maka suhu air bertambah.
Makin banyak kalor yang diberikan makin banyak pula perubahan pada suhu air. Bila kalor
terus diberikan, lama kelamaan air akan mendidih. Ketika air sudah mendidih suhu air tidak
akan bertambah melainkan tetap. Dapat disimpulkan bahwa kalor mengubah suhu benda.
Benda yang melepaskan kalor seperti air panas dalam gelas. Air panas yang kita letakkan
diatas meja akan melepaskan kalor keudara titik karena air panas melepaskan kalor, maka
suhu air panas makin lama makin turun. Air panas berubah menjadi air dingin. Hal ini
menunjukkan bahwa kalor merubah suhu benda.
b. Pengaruh kalor terhadap wujud benda
Kalor menyebabkan perubahan wujud pada benda-benda, seperti cokelat dan es batu.
Cokelat yang kita genggam dengan tangan dapat meleleh. Hal ini terjadi karena cokelat
mendapat kalor dari tangan kita dan udara. Demikian juga dengan es batu yang diletakkan
dalam piring di atas meja. Lama-kelamaan es batu mencair karena pengaruh kalor dari udara.
Ketika es batu dipanaskan maka lama-kelamaan es batu berubah menjadi air. Berarti es batu
berubah wujud dari padat menjadi cair.
Logam seperti besi dan emas juga dapat berubah wujud bila mendapat panas. Hal ini
terjadi misalnya ditempat peleburan logam.
Pada fenomena lain bila pemanasan berlangsung terus maka suatu saat air mendidih.
Setelah mendidih cukup lama air seakan-akan lenyap. Disekitar panci banyak terdapat uap
air berarti air telah berubah wujud dari air menjadi gas. Dapat disimpulkan bahwa kalor dapat
merubah wujud gas. Perubahan wujud gas yang disebabkan oleh kalor diantara :
1) Perubahan wujud dari padat menjkadi cair dan sebaliknya. Contoh fenomena ini terjadi pada
lilin yang sedang menyala.
2) Perubahan wujud dari cair menjadi gas dan sebaliknya. Fenomena ini terjadi pada peristiwa
memasak air dan terjadinya fenomena hujan.
3) Perubahan wujud dari padat menjadi gas dan sebaliknya. Peristiwa ini terjadi pada kapur
barus yang menyublin, yang mengubah kapur barus menjadi gas. Sedangkan benda gas yang
berubah menjadi benda padat dicontohkan pada asap kenalpot. Asap nkenalpot berubah
menjadi jelaga (benda padat) ketika menyentuh permukaan dalam kenalpot.
4. Menguap, Mengembun dan Mendidih
5. Melebur dan Membeku
Melebur merupakan peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair.
Sedangkan membeku adalah kebalikannya, yaitu perubahan bentuk zat dari cair menjadi
padat.
Peristiwa melebur dan membeku sering kita jumpai dalam hidup kita, misalnya saja
peristiwa meleburnya keju yang dipanaskan di atas wajan, es krim yang meleleh saat di
tangan. Dan peristiwa membeku kita jumpai pada saat membuat es batu.
Untuk melebur, zat memerlukan kalor, dan pada waktu melebur suhu zat tetap.
Sebaliknya untuk membeku, zat melepaskan kalor, dan pada waktu membeku, suhu zat tetap.
Kalor yang diperlukan untuk meleburkan 1 Kg zat padat menjadi 1 Kg zat cair pada
titik leburnya dinamakan kalor lebur. Sebaliknya, kalor yang dilepaskan pada waktu 1 Kg zat
cair membeku menjadi 1 Kg zat padat pada titik bekunya dinamakan kalor beku. Jika
banyaknya kalor yang diperlukan oleh zat yang massanya m Kg untuk melebur adalah Q
Joule, maka kalor lebur (L) dapat kita tulis:
L=
Dimana:
L = Kalor Lebur (J/Kg)
Q = Banyaknya kalor (J)
m = Massa (Kg)
Nilai kalor lebur Berbeda untuk zat yang berbeda, seperti digambarkan pada table berikut:

Titil Lebur Kalor Lebur


Zat
(oC) (J/Kg)
Air 0 336.000
Alcohol -97 69.000
Raksa -39 120.000
Aluminium 660 403.000
Tembaga 1.083 206.000
Platina 1.769 113.000
Timbale 327 25.000

C. hubungan Kalor Dan suhu


Kalor menyatakan banyaknya panas, sedangkan suhu menyatakan derajat panas suatu
benda. Misalnya kita memiliki dua panic yang identik. Panic pertama berisi 100 g air,
sedangkan panic kedua berisi 50 g air. Suhu air dalam kedua panic tersebut sama. Bila kedua
air ini dipanaskan, maka air 100 g memerlukan kalor lebih banyak dibandingkan air 50 g. Itu
berarti kalor sebanding dengan massa.
Pemberian kalor menyebabkan suhu benda berubah. Makin banyak kalor yang
diberikan pada suatu benda, maka suhu benda tersebut maikin tinggi. Berarti kalor sebanding
dengan perubahan suhu. Selain bergantung pada massa dan perubahan suhu, kalor yang
diperlukan agar suhu benda naik juga bergantung pada jenis zat. Bila kita merangkum semua
factor tersebut, maka kalor yang diperlukan agar suhu benda naik adalah:

Q = m c Δt
Dimana:
Q = Banyaknya Kalor (J)
m = Massa (Kg)
c = Kalor jenis benda (J/Kg oC)
Δt = Perubaha suhu (oC)
Kalor jenis menyatakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 Kg
zat sebesar 1 oC.

Asas Black
Asas Black adalah sebuah dalil fisika mengenai kalor yang di kemukakan oleh
ilmuwan Skotlandia.
Kalor adalah energi yang dipindahkan dari benda yang memiliki temperatur
tinggi ke benda yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga pengukuran kalor
selalu berhubungan dengan perpindahan energi. Energi adalah kekal sehingga benda
yang memiliki temperatur lebih tinggi akan melepaskan energi sebesar QL dan benda
yang memiliki temperatur lebih rendah akan menerima energi sebesar QT dengan
besar yang sama. Secara matematis, pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.

Persamaan menyatakan hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor yang disebut
sebagai Asas Black. Nama hukum ini diambil dari nama seorang ilmuwan Inggris
sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, yakni Joseph Black (1728–1799).
Pengukuran kalor sering dilakukan untuk menentukan kalor jenis suatu zat.
Jika kalor jenis suatu zat diketahui, kalor yang diserap atau dilepaskan dapat
ditentukan dengan mengukur perubahan temperatur zat tersebut. Ketika menggunakan
persamaan ini, perlu diingat bahwa temperatur naik berarti zat menerima kalor, dan
temperatur
turun berarti zat melepaskan kalor.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Salah satu
bentuk kalorimeter, Kalorimeter ini terdiri atas sebuah bejana logam dengan kalor
jenisnya telah diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan di dalam bejana lain yang
agak lebih besar.
Kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat, misalnya gabus atau wol.
Kegunaan bejana luar adalah sebagai pelindung agar pertukaran kalor dengan
lingkungan di sekitar
kalorimeter dapat dikurangi.
Kalorimeter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu zat
dicampurkan di dalam kalorimeter, air di dalam kalorimeter perlu diaduk agar
diperoleh temperatur merata dari percampuran dua zat yang suhunya berbeda. Batang
pengaduk ini biasanya terbuat dan bahan yang sama seperti bahan bejana kalorimeter.
Zat yang diketahui kalor jenisnya dipanaskan sampai temperatur tertentu. Kemudian,
zat tersebut dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi air dengan temperatur dan
massanya yang telah diketahui. Selanjutnya, kalorimeter diaduk sampai suhunya tetap.

PEMUAIAN
Jika sebuah benda dipanaskan/diberikan kalor, maka partikel -partikel dalam benda
itu akan bergetar lebih kuat sehingga saling menjauh. Sehingga ukuran benda akan menjadi
lebih besar. Kita katakan bahwa benda itu memuai.
Pemuaian dapat terjadi baik pada benda padat, cair maupun gas.
A.Pemuaiann zat padat
a) Pemuaian Panjang
Pada pemuaian panjang dianggap bahwa benda mempunyai luas penampang yang
kecil,
sehingga ketika dipanaskan hanya memuai pada arah panjangnya saja. Besarnya pertambahan
panjang sebuah benda yang dipanaskan adalah berbanding lurus dengan :
 panjang mula-mula benda
 kenaikan suhu
Secara matematis dituliskan :
ΔL = L0  ∆T
Sedangkan panjang benda setelah dipanaskan adalah :
Lt = Lo + ΔL

b) Pemuaian Luas
Pada pemuaian luas, pemuaian terjadi pada arah melebar pada sisi panjang dan lebar benda.
∆A=AO ß∆T
c) Pemuaian Volume
Pemuaian volume biasanya terjadi pada zat cair dan gas. Pemuaian ini terjadi pada
arah memanjang, melebar dan meninggi. Analog dengan pemuaian panjang, persamaan pada
pemuaian volume adalah :
V = Vo. γ. Δt dimana berlaku hubungan : γ = 3
Vt = Vo (1+γ ∆T)
B.Pemuaian zat cair
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut labu didih. Sifat
utama zat cair adalah menyesuaikan dengan bentuk wadahnya. Oleh karena itu zat cair hanya
memiliki muai volume saja.
C.Pemuaian Gas
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas disebut dilatometer. Salah satu
perbedaan antara zat gas dengan zat padat dan cair adalah volume zat gas dapat diubah-ubah
dengan mudah. Misal, sebuah tabung gas elpiji. Di dalam tabung gas tentu akan mengadakan
tekanan pada dinding tabung. Tekanan ini disebabkan oleh gerakan partikel gas. Peristiwa
pemuaian pada zat gas mudah diamati daripada pemuaian pada zat padat. Pemuaian pada zat
gas ditunjukkan oleh gelembung-gelembung udara yang keluar dari dalam pipa kapiler yang
ada pada labu didih.

D.PERAMBATAN KALOR
Perambatan kalor terbagi menjadi 3, yaitu :
Konduksi
Proses perpindahan kalor secara konduksi bila dilihat secara atomik merupakan pertukaran
energi kinetik antar molekul (atom), dimana partikel yang energinya rendah dapat
meningkat dengan menumbuk partikel dengan energi yang lebih tinggi.
Peristiwa konduksi terjadi misalnya pada saat besi yang ujungnya kita panaskan dengan api
namun tak lama kemudian seluruh bagian sendok terasa panas dan membuat tangan kita
menjadi kepanasan . mengapa hal ini dapat terjadi . ??
Hal ini disebabkan karena kalor dapat merambat melalui batang logam/besi tanpa ada
bagian-bagian logam/besi yang pindah bersama kalor itu .
Konveksi
Merupakan perpindahan kalor yang tejadi dimana energi kalornya berpindah dan zat
perantaranya juga bergerak.
Perpindahan kalor dengan cara konveksi biasanya terjadi pada zat perantara yang berbentuk
cair dan gas, dikarenakan kedua zat tersebut dapat
bergerak bebas tidak seperti benda padat yang bentuknya tetap. Contohnya adalah ketika
kita memanaskan air di dalam panci, maka api akan memanaskan air yang dibagian bawah
panci lalu air pada bagian bawah yang panas tersebut akan memiliki massa yang lebih ringan
dibanding air yang ada di permukaaan atas dikarenakan air di permukaan atas lebih dingin
dibanding
yang ada di bagian bawah panci, sehingga air yang panas berpindah ke atas dan air yang
dingin bepindah ke bawah, hal ini akan terjadi secara terus menerus sehingga seluruh air
dalam panci akan menjadi panas semua.

Radiasi
Merupakan perpindahan kalor yang tejadi dimana energi kalornya berpindah dari satu
tempat ke tampat lain tanpa dibutuhkan zat perantara.
Peristiwa radiasi terjadi pada proses perambatan panas matahari ke bumi. Di luar angkasa
kan tidak terdapat zat perantara untuk menghantarkan panas, sehingga satu-satunya cara
untuk menghantarkan panas agar sampai ke bumi yaitu dengan cara Radiasi.

E.Konduktor dan isolator


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat
dari kertas, plastik, karet, lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi
dan baja. Ada benda yang bersifat konduktor dan ada pula yang bersifat isolator.
Benda-benda yang termasuk konduktor misalnya: aluminium, besi, dan baja.
Sedangkan benda-benda yang termasuk isolator misalnya: kertas, plastik, karet,
lilin, dan kayu. Memasak air akan lebih cepat mendidih bila menggunakan alat/wadah
yang terbuat dari logam, karena logam merupakan penghantar panas (konduktor) yang
baik. Bandingkan jika menggunakan alat/wadah yang terbuat dari tanah liat. Begitu
pula tangkai atau pegangan alat masak atau alat penggorengan, biasanya
menggunakan kayu atau karet. Sebab, kayu dan karet merupakan benda penyekat
panas (isolator) yang baik atau penghantar panas yang kurang baik.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa benda yang dapat
menghantarkan panas dengan baik di sebut konduktor, sedangkan benda yang tidak
dapat menghantarkan panas dengan baik disebut isolator.
a. Mengidentifikasi Benda Isolator dan Konduktor
Dari sekian banyak benda yang ada di bumi ini, tentunya kita dapat
membedakan benda-benda yang terbuat dari benda isolator dan konduktor.
1. Wajan dan panci
Alat dapur yang sering berhubungan dengan api, menggunakan sifat konduktor
dan isolator panas. Bagian benda yang menempel pada api terbuat dari bahan
konduktor misalnya logam. Sedangkan benda yang digunakan sebagai pegangan
umumnya terbuat dari isolator untuk menyekat panas.
2. Setrika
Alat listrik ini mengubah energi listrik menjadi energi panas. Panas yang
dihasilkan digunakan untuk merapikan pakaian. Agar panasnya sampai dari kabel
listrik ke pakaian maka pada alas atau bagian bawah setrika dibuat dari bahan logam.
Sedangkan bagian pegangan setrika terbuat dari plastik yang bersifat isolator.
3. Jaket
Jaket terbuat dari bahan kain yang bersifat isolator. Pada saat suhu udara
dingin, jaket akan menahan panas yang ada dalam tubuh keluar. Dengan demikian,
kita akan tetap merasa hangat.
Berdasarkan kemampuanya dalam menghantarkan kalor/panas,benda-benda itu dibagi
menjadi 2 macam/golongan, yaitu :
1. Konduktor, Yakni benda yang mudah menghantarkan kalor/panas secara konduksi,
contonya itu seperti aluminium, besi, dan raksa
2. Isolator, yakni benda-benda yang sukar/sulit menghantarkan kalor/panas, contohnya itu
seperti kayu, kaca, plastik, udara, dan air.

Anda mungkin juga menyukai