KOMUNITAS TUMBUHAN
OLEH :
JURUSAN BIOLOGI
KUPANG
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Komunitas secara dramatis berbeda-beda dalam kekayaan spesiesnya, jumlah spesies yang
mereka miliki. Mereka juga berbeda dalam hubungannya dalam kelimpahan relative spesies.
Beberapa komunitas terdiri dari beberapa spesies yang umum dan beberapa spesies yang jarang,
sementara yang lainnya mengandung jumlah spesies yang sama dengan spesies yang semuanya
umum ditemukan. Kelimpahan relative spesies di dalam suatu komunitas mempunyai dampak
yang sangat besar pada ciri umumnya. Sesungguhnya, istilah keanekaragaman spesies yang
digunakan oleh para ahli ekologi, mempertimbangkan kedua komponen keanekaragaman :
kekayaan spesies dan kelimpahan relative. (Campbell.2004).
Vegetasi merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan dalam arti luasnya. Pada umumnya,
tumbuhan terdiri dari beberapa golongan antara lain pohon yaitu berupa tegakan dengan ciri-ciri
tertentu. Kemudian dapat diketemukan semak belukar dan lain-lain tergantung dari ekosistem
yang diamati. Tumbuhan bawah merupakan tumbuhan yang termasuk bukan tegakan atau pohon
namun berada di bawah tegakan atau pohon (Odum, 1993).
Hutan merupakan sumber daya alam yang merupakan suatu ekosistem, di dalam
ekosisitem ini, terjadi hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan
tempat tumbuh dari tumbuhan meupakan suatu lingkungan tempat tumbuh dari tumbuhan
merupakan suatu sistem yang kompleks, dimana berbagai faktor saling beinteraksi dan saling
berpengatuh terhadap masyarakat tumbuh-tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan suatu respon tumbuhan terhadap faktor lingkungan dimana tumbuhan tersebut akan
memberikan respon menurut batas toleransi yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut terhadap
faktor-faktor lingkungan tersebut (Indriyanto, 2006).
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep dasar dalam komunitas tumbuhan, dimana istilah tumbuhan dapat didefinisikan
sebagai suatu organisme hidup yang mempunyai kemampuan menangkap energi sinar matahari
dan mengubahnya menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa-senyawa organik.
Istilah tumbuhan itu ditujukan terhadap semua makhluk hidup, baik mereka itu bersel satu
ataupun bersel banyak, asalkan mereka itu memiliki butiran-butiran hijau daun (kloroplas) yang
didalamnya terdapat zat hijau daun (klorofil). Jadi, suatu tumbuhan dapat berkisar mulai dari
bentuk bakteri hingga organisme-organisme yang nampak sebagai pohon-pohon raksasa
misalnya Rasamala (Syamsurizal,2000).
Dalam analisa komunitas, dikenal istilah keanekaragaman spesies. Dalam menentukan
indeks keragaman tersebut, ada beberapa metode analisa yang dapat digunakan, antara lain
Indeks Margalelef, Indeks Simpson, Indeks Menhenick, Indeks Brillouin, dan Indeks Shanon.
Sedangkan indeks similiaritas biasanya dianalisa dengan indeks equitabilitas (e) dengan nilai
kisaran antara 0-1.
Stabilitas
Stabilitas adalah term yang kompleks dan mencakup beberapa kualitas objek. Komponen
stabilitas yang pertama adalah resistensi, yaitu kemampuan komunitas untuk tetap tak berubah
selama periode stres. Yang kedua adalah daya lenting/Resilience adalah kemampuan komunitas
untuk kembali kebentuk normal setelah terjadi proses gangguan atau stres. Yang ketiga adalah
tinggal-perbedaan/variance maksudnya kemampuan komunitas untuk memperlihatkan
kelimpahan yang tinggi pada beberapa spesies. Yang ke empat adalah kegigihan/persintenc yaitu
kemampuan untuk relatif tak berubah sepanjang waktu.
BAB III
PENUTUP
1. Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
2. Komunitas tumbuhan adalah seluruh populasi tumbuhan yang hidup bersama pada suatu daerah.
Populasi tumbuhan ini secara genetik terdiri dari individu-individu spesies tumbuhan dan secara
ekologi mereka adalah anggota dari ekosistem. Ekosistem tumbuhan terdiri dari kumpulan
spesies tumbuhan yang bersama-sama membentuk suatu masyarakat tumbuhan yang disebut
komunitas.
3. Struktur komunitas
a. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan
kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.
b. Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif.