Anda di halaman 1dari 3

OBAT_OBAT GLAUKOMA AKUT

Penatalaksanaan Glaukoma sudut tertutup terdiri dari mengurangi tekananintra okular,


menekan inflamasi, dan pemulihan sudut tertutup.

1.1.Agen osmotic
Agen ini lebih efektif untuk menurunkan tekan intra okuler dan efeknya menjernihkan
kornea, pemberiannya dianjurkan kepada pasien yang tidak mengalami emesis. Agen-agen
hiperosmotik berguna untuk mengurangi volume vitreus, yang,kebalikannya, menurunkan
tekanan intraokular. Penurunan tekanan intra okular memulihkan iskemia iris dan
memperbaiki kepekaan terhadap pilokarpin dan obat-obat lainnya. Agen-agen osmotic
menyebabkan diuresis osmotic dan mengurangicairan tubuh total. Agen-agen tersebut tidak
boleh digunakan pada pasien penyakit jantung dan penyakit ginjal.
• Gliserin
Dosis efektif 1-1,5 gr/kgBB dalam 50% cairan. Selama penggunaanya gliserin dapat
menyebabkan hiperglikemia dan dehidrasi. Hati-hati terhadap pasien diabetes dan lansia
dengan gagal ginjal serta penyakit kardiovaskular karena agenini sendiri dapat menyebabkan
mual muntah. Menurunkan tekanan intraokular dalam waktu 30-90 menit setelah pemberian.
• Manitol
Dosis 1-2 gram/kgBB dalam 50% cairan. Aman digunakan pada pasien diabetes karena tidak
dimetabolisme. Puncak efek hipotensif okular terlihat dalam 1-3 jam. Bila tidak dapat
diberikan oral (mis : mual muntah) dapat diberikan secara intravena dalam 20% cairan
dengan dosis 2 gr/kgBB selama 30 menit. Maksimal penurunan tekanan dijumpai dalam 1
jam setelah pemberian iv. Pada penderita payah jantung pemberian manitol berbahaya,
karena volume darah yang beredar meningkat sehingga memperberat kerja jantung yang telah
gagal. Pemberianmanitol juga dikontraindikasikan pada penyakit ginjal dengan anuria,
kongestiatau udem paru yang berat, dehidrasi hebat, dan perdarahan intra kranial, kecuali bila
akan dilakukan kraniotomi, serta pada pasien yang hipersensitivitas terhadapmanitol.
• Ureum intravena
Dosis 1-1,5 g/kg i.v. Tidak seefektif manitol karena berat molekulnya lebih rendah sehingga
lebih cepat dipenetrasi pada mata. Penggunaannya harus dengan pengawasan ketat untuk
menghindari komplikasi kardiovaskuler. 1,7,9,10,12
1.2.Karbonik Anhidrase Inhibitor
Mengurangi produksi akuos humor dengan menghambat karbonik anhidrasedi badan
siliar sehingga mengurangi TIO secara cepat
• Asetazolamide
Merupakan pilihan yang sangat tepat untuk pengobatan darurat pada glaucoma akut.
Acetazolamide sebaiknya diberikan dengan dosis awal 500 mg IV yang diikuti dengan 250
mg per oral setiap 4 jam sesudah keluhan enek hilang. sekarang diketahui bahwa karbonik
anhidraseinhibitor oral sedikit atau tidak ada sama sekali efek samping sistemik.
•Methazolamide: Dosis 50-100 mg p.o. 2 atau 3 kali sehari ( total tidak lebih dari 600mg/hari)
• Dorzolamide
Berbeda dengan obat-obat yang lebih tua, Dorzolamide sanggup menerobos kedalam
mata dengan aplikasi topical.
• Dichlorphenamide
Dosis awal 100-200mg per oral, diikuti 100 mg setiap 12 jam sampai tercapairespons
yang diinginkan. Dosis pemeliharaan (maintenance) yang biasa untuk glaukoma adalah 25-50
mg 3 atau 4 x/hari. Dosis harian total tidak melebihi 300mg.
• Brinzolamide
Brinzolamide adalah penghambat karbonik anhidrasi yang digunakan pada
matadengan kadar 1 %. Brinzolamide digunakan untuk mengobati tekanan yangmeningkat
pada mata karena glaukoma sudut terbuka. Brinzolamide jugadigunakan untuk mengatasi
kondisi yang disebut hipertensi pada mata. 1,7,9,10,12

1.3. Miotik kuat (Parasimpatomimetik)


• Pilokarpin 2% atau 4%: setiap 15 menit sampai 4 kali pemberian sebagaiinisial terapi. Tidak
efektif pada serangan yang sudah lebih dari 1-2 jam. Hal inikarena muskulus sphingter pupil
sudah iskemik sehingga tidak dapat merespon pilokarpin.

1.4. Beta blocker


Bekerja dengan cara mengurangi produksi akuos humor.
• Levobunolol 0,25%, 0,5%
• Betaxolol HCl
Betaxolol HCl adalah penghambat reseptor beta1 selektif yang digunakan
untuk pengobatan glaukoma dalam bentuk sediaan gel untuk mata dengan kadar 0,1% dan
tetes mata dengan kadar 0,5%.
• Timolol maleat
Merupakan beta bloker tetes mata nonselektif. Sebagai inisial terapi dapat diberikan 2
kali dengan interval setiap 20 menit dan dapat diulang dalam 4, 8 dan12 jam kemudian.
Tersedia dalam bentuk tetes mata dengan kadar 0,25%, 0,5%dan 0,68%.1,7,9,10,12

1.5.Alpha adrenergic agonist


Dapat ditambahkan untuk lebih mengurangi produksi akuos humor danmengurangi
hambatan outflow akuos.
• Brimonidine
• Apraclonidine 0,5%, 1%

1.6.Analog Prostaglandin
• Latanoprost 0,005%
Merupakan senyawa analog prostaglandin yang dapatmenurunkan tekanan intraokuler
dengan cara meningkatkan outflow akuos humor.Dosis 1 tetes/ hari. Tersedia dalam bentuk
tetes mata dengan kadar 0,005%, dan jugadikombinasi dengan Timolol maleate. 1,7,9,10,12
1.7.Kortikosteroid Topikal
Inflamasi merupakan bagian penting dari patofisiologi dan timbulnya gejala. Steroid
topical mengurangi reaksi inflamasi dan kerusakan nervus optikus.2
Pada serangan akut sebaiknya tekanan diturunkan terlebih dahulu dengan pembeiran
pengobatan topical berupa pilokarpin 2% setiap menit selama 5 menit yang disusul setiap 1
jam selama sehari. Pengobatan sistemik diberikan secara intra vena karena sering disertai
mual. Diberikan Asetasolamid 500 mg iv, dilanjutkan 250 mg tablet setiap 4 jam sesudah
keluhan enek hilang. Dapat juga diberikan manitol 1,5-2 g/kgBB dalam larutan 20%.
Anastesi retrobulbar xilokain 2% dapat mengurangi produksi humor akuos selain
mengurangkan rasa sakit. Rasa sakit dapat dihilangkan dengan pemberian morfin 50 mg
subkutis. Tetes mata kombinasi kortikosteroid + antibiotik 4-6 x 1 tetes sehari. Bila tekanan
bola mata sudah normal dan mata tenang dilakukan pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai