Pengaruh Pola Makan Sesuai Golongan Darah Terhadap
Tingkat Kesehatan Peserta Didik Kelas X SMA Plus Negeri 17
Palembang
DISUSUN OLEH :
NAMA : SITI NADILA AFISTA
KELAS : X.1
NIS : 4603
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PALEMBANG
SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan kita sebagai makhluk hidup melakukan banyak aktivitas di keseharian. Aktivitas padat yang kita lakukan tentunya menguras banyak tenaga bagi tubuh kita. Jika kita hanya memanfaatkan tubuh tanpa memberi asupan nutrisi, tentunya tubuh dapat dengan mudah jatuh sakit. Oleh karena itu tubuh kita memerlukan asupan nutrisi dalam bentuk makanan. Makanan yang sehat sangat dianjurkan untuk kita konsumsi. Makanan yang sehat mengandung zat-zat penting seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral, lemak, dan lain-lain. Untuk memperoleh zat-zat tersebut kita harus membudidayakan pola makan yang sehat. Hanya segelintir golongan masyarakat yang tahu, bahwa golongan darah memiliki hubungan erat dengan pola makan
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian
tersebut adalah:
1. Bagaimana pengaruh pola makan sesuai golongan darah terhadap tingkat
kesehatan peserta didik kelas X SMA Plus Negeri 17 Palembang? 2. Apa hubungan pola makan sesuai golongan darah terhadap tingkat kesehatan peserta didik kelas X SMA Plus Negeri 17 Palembang?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh pola makan sesuai golongan darah 2. Untuk meningkatkan kesehatan siswa kelas X lewat pola makan sesuai golongan darah
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 POLA MAKAN
Pola Makan adalah cara yang ditempuh seseorang atau kelompok orang untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya, dan sosial. Pola makan memiliki tiga komponen penting, yaitu jenis, frekuensi dan jumlah. Kebiasaan makan berbeda dengan pola makan, kebiasaan makan sifanya sangat personal. Anda mungkin memiliki kebiasaan makan makanan pokok dalam bentuk nasi, tetapi orang lain justru memiliki kebiasaan makan makanan pokok dalam bentuk jagung, bahkan dalam keluarga, setiap anggota memiliki kebiasaan makan yang berbeda-beda, baik dari segi jenis, frekuensi,maupunjumlah.
2.2 GOLONGAN DARAH
Golongan darah adalah pengkalsifikasikan darah dari suatu individ berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut . Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Tranfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan tranfusi imunlogis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Golongan darah manusia di tentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut: Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah diri orang dengan golongan darah O-negatif Individu dengan golonag darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipen universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-postif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-postif Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat meneima darah dari sesama O-negatif. Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negra seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. Ilmuwan Austri, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO. POLA MAKAN SESUAI GOLONGAN DARAH Pola makan sesuai golongan darah adalah cara mengkonsumsi makanan yang baik yang di anjurkan golonga darah masing-masing agar tidak terkena penyakit yang bisa muncul akibat salah mengkonsumsi makanan
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN KESEHATAN
Pola makan yang baik dan benar merupakan peran penting terhadap kesehatan jika kita melakukan pola hidup teratur BAB III