Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Jesica Tanisiwa
Kelas : XI IPS 2
Pidato tentang HIV & AIDS
Salam sejahtera, Syalom
Yang terhormat Ibu guru Bahasa Indonesia dan teman-teman yang saya
cintai
Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada tuhan yg maha esa
karena atas limpahan rahmat-Nya, pada pagi hari yang cerah ini kita
semua dapat berkumpul untuk memperingati hari HIV & AIDS sedunia
yang jatuh pada tanggal 1 desember dengan keadaan sehat
HIV & AIDS, mendengar kata itu sungguh tidak asing lagi bukan
ditelinga kita. Hampir seluruh orang di dunia mengenal penyakit ini.
Saya berdiri di depan kalian akan membawakan pidato ini untuk
mengajak teman-teman sekalian mengenal lebih dekat tentang HIV &
AIDS. Agar kita semua tahu seperti apa itu penyakit HIV & AIDS,
Bagaimana penularannya, dan cara untuk mencegah penyakit tersebut
menyerang kita.
Untuk itu kita tidak perlu takut apalagi sampai menjauhi dan
mengintimidasi para ODA, yaitu sebutan bagi mereka yang terinveksi
penyakit HIV & AIDS. Mereka para ODA juga ingin hidup normal seperti
kita yaitu dapat hidup bersosialisasi dengan banyak orang. Jangan
biarkan rasa takut akan HIV & AIDS merubah kita menjadi orang jahat
dengan merampas hak bersosialisasi mereka.
Cara mencegah penyakit HIV & AIDS yaitu mendekatkan diri kepada
tuhan untuk tidak melakukan seks bebas, tidak memakai jarum suntik
bekas penderita HIV & AIDS, tidak memakai obat-obatan terlarang, dan
menjaga pergaulan.
Kenapa HIV & AIDS identik dengan pita merah? Dikutip dari berbagai
sumber dipilihnya pita merah ini berawal di tahun 1991 saat
sekelompok seniman yang peduli dengan penyakit ini mencari simbol
untuk mempersatukan dunia agar peduli penyebaran AIDS. Mereka pun
terinspirasi dengan pita merah yang dipakai untuk memperingati
kematian Freddie Mercury karena AIDS.
Terakhir, jika anda amati pita merah tersebut berbentuk seperti terbalik
atau menjadi simbol dari unvictory yang menjelaskan bahwa hingga
saat ini belum ada gerakan ‘kemenangan’ untuk melawan penyakit ini.
HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan
untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga
akan membuat penderitanya hidup lebih lama, sehingga bisa menjalani
hidup dengan normal.
Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV
tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari
infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi sudah hilang sepenuhnya
HIV/AIDS di Indonesia
menurut UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 690 ribu orang pengidap HIV
sampai tahun 2015. Dari jumlah tersebut, setengah persennya berusia
antara 15 hingga 49 tahun. Wanita usia 15 tahun ke atas yang hidup
dengan kondisi HIV sekitar 250 ribu jiwa. Angka kematian akibat AIDS
mencapai 35 ribu orang. Dengan demikian terdapat anak-anak yatim
piatu akibat kematian orang tua karena AIDS berjumlah 110.000 anak.
Penyebaran HIV
HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama diluar
tubuh manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang
yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan
vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui
keringat atau urine.
layanan tes HIV dan Konseling ini disebut VCT (voluntary counseling and
testing) atau KTS (konseling dan tes HIV sukarela). Tes ini bersifat
sukarela dan rahasia. Sebelum melakukan tes, konseling diberikan
terlebih dahulu. Konseling bertujuan untuk mengetahui tingkat resiko
infeksi dan juga pola kehidupan keseharian. Setelah tahap ini,
dibahaslah cara menghadapi hasil tes HIV jika terbukti positif.
Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibodi
terhadap HIV di dalam sampel darah. Antibodi adalah protein yang
diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman atau
bakteri tertentu.