OLEH :
TEAM PKRS
Ruang 23 Psikiatri
IRNA I
Di Ruang 23 Psikiatri
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Disusun Oleh :
Kelompok 27
Oleh :
KELOMPOK 27
Rigianita ika ayu p. 201510300511014
Nanik widyawati 201510300511042
Menyetujui,
Mengetahui,
Kepala Ruangan
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan
keluhan tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi,
keluyuran, mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat
di rumah sakit, hal yang sama sering terjadi banyak klien diam, menyendiri
tanpa ada kegiatan. Hari – hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat
dan tidur. Ada di antara klien yang dengan inisiatif sendiri mencari perubahan
situasi dengan jalan – jalan di rumah sakit namun ada diantara mereka yang
tidak tahu jalan pulang sehingga jika tertangkap ia dicap sebagai klien yang
melarikan diri kemudian dimasukan lagi ke dalam ruang isolasi. Hal ini akan
membuat klien untuk tidak beraktifitas maupun berolahraga.
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang
dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya
(Giriwijoyo, 2005). Olahraga memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan
manusia salah satunya seperti yang tertuang dalam UU No 3 tahun 2005
tentang sistem keolahragaan nasional yang berisi olahraga bertujuan
memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran.
Upaya untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh adalah dengan
olahraga, olahraga sendiri berguna untuk menambah kesegaran, kekuatan, dan
dapat meningkatkan kemampuan aktivitas (Depkes RI, 1999). Selain itu
olahraga dapat mengurangi kegelisahan, bahkan lebih jauh lagi dapat
membantu mengendalikan amarah, aktifitas seperti jalan kaki, senam dan lari
merupakan cara terbaik mengurangi stress. Kegiatan olahraga bertujuan untuk
mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan jasmani
maupun rohani pada setiap manusia (Soekardjo, 1992). Berdasarkan uraian
diatas, maka perlu adanya pemahaman klien maupun keluarga untuk
mengetahui manfaat olahraga bagi pasien dengan gangguan jiwa.
B. Tujuan Instruksional
Tujuan Umum :
Setelah melakukan penyuluhan, diharapkan peserta memahami
manfaat olahraga pada pasien gangguan jiwa.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat :
1. Peserta mengetahui dan memahami olahraga
2. Peserta mengetahui dan memahami jenis-jenis olahraga
yang dapat dilakukan oleh penderita gangguan jiwa
3. Peserta mengetahui dan memahami Tujuan Olahraga
4. Peserta mengetahui dan memahami manfaat olahraga
pada fisik
5. Peserta mengetahui dan memahami manfaat olahraga
pada mental
6. Peserta mengetahui dan memahami ciri Olahraga
Kesehatan.
C. Manfaat
a. Manfaat Bagi Peserta
Sebagai cara untuk meningkatkan pengetahuan peserta mengenai
manfaat olahraga pada penderita gangguan jiwa.
b. Manfaat Bagi Tim Penyuluh
Sebagai upaya untuk memberikan asuhan keperawatan jiwa secara
holistik
Sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas dari pengobatan yang
diberikan kepada pasien dengan gangguan jiwa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Manfaat Olahraga Pada Pasien Ganguan Jiwa
1. Pengertian olahraga
Giriwijoyo (2005) mengatakan bahwa olahraga adalah serangkaian gerak
raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk
meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Selanjutnya Supandi (1990) yang
dikutip oleh Kusmaedi (2002) menyatakan bahwa kata olahraga berasal dari :
a. Disport, yaitu bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
b. Field Sport, kegiatan yang dilakukan oleh para bangsawan yang teriri dari
kegiatan menembak dan berburu.
c. Desporter, membuang lelah
d. Sports, pemuasan atau hobi
e. Olahraga, latihan gerak badan untuk menguatkan badan, seperti berenang, main
bola, agar tumbuh menjadi sehat
Sedangkan pengertian menurut International Council of Sport and
education yang dikutip oleh Lutan (2006) bahwa “Olahraga adalah kegiatan fisik
yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan dengan diri sendiri atau
perjuangan dengan orang lain serta konfrontasi dengan unsur alam”. Selanjutnya
Engkos Kosasih (2008) menyatakan bahwa “Olahraga adalah kegiatan untuk
memperkembangkan kekuatan fisik dan jasmani supaya badannya cukup kuat dan
tenaganya cukup terlatih, menjadi tangkas untuk melakukan perjuangan
hidupnya”.
Dari berbagai penjelasan dapat disimpulkan bahwa olahraga adalah
serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan
sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya yang dilaksanakan sesuai
dengan kemampuan dan kesenangan.
3. Tujuan Olahraga
Dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari aktivitas sehari-hari, salah
satunya adalah aktivitas fisik yang disebut dengan olahraga. Olahraga merupakan
kegiatan yang bisa dilakukan oleh setiap orang dengan kemampuan, kesenangan,
dan kesempatan. Mengenai tujuan olahraga Soudan dan Everett melakukan
penelitian terhadap mahasiswa yang dikutip oleh Arma Abdulah (1994) adalah
sebagai berikut:
Bermacam-macam tujuan olahraga adalah:
a. Memelihara kesehatan dan kondisi jasmani yang baik
b. Memperoleh kesenangan dan kegembiraan
c. Memperoleh kepercayaan diri
d. Memperoleh latihan secara teratur
e. Membentuk kebiasan menggunakan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan
f. Mencegah, mengetahui, dan mengoreksi kelemahan dan cacat jasmani
Selanjutnya tujuan olahraga menurut Deprtemen pendidikan dan
kebudayaan sebagai berikut:
1 a. Untuk mencari kesenangan (rekreasi)
2 b. Untuk mengisi waktu luang
3 c. Untuk kesehatan tubuh
4 d. Untuk physical fitnees
5 e. Untuk penyembuhan / pengobatan
6 f. Untuk pembentukan tubuh / sikap
1 g. Untuk mencapai prestasi
2 h. Untuk prestise
3 i. Untuk mencari nafkah
4 j. Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
Sedangkan menurut Rusli lutan (1992) berdasarkan penekanan tujuan
olahraga dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
a. Olahraga prestasi (olahraga kompetitif) yang menekankan pada pencapaian
prestasi, kemenangan,atau keunggulan dalam perlombaan atau pertandingan
b. Olahraga pendidikan yang menekankan pada pencapaian tujuan pendidikan
1 c. Olahraga profesional yang menekankan pencapaian tujuan yang bersipat
material
2 d. Olahraga kesehatan untuk pencapaian derajat sehat yang lebih baik
3 Berdasarkan dari ketiga pendapat tersebut, maka intensitas olahraga itu
sendiri akan sangat ditentukan oleh tujuan apa yang hendak dicapai, seseorang
melakukan olahraga memiliki tujuan seperti untuk mendapatkan pestasi,
kesenangan atau kegembiraan, pendidikan, pemeliharaan kesehatan, atau sebagai
mata pencaharian. Apabila olahraga tersebut dilakukan secara teratur, terarah, dan
terkendali maka akan memberikan manfaat kepada diri seseorang, sebagai mana
dijelaskan oleh Supandi (1992 : 34) bahwa: “Bergerak wajib bagi manusia,
pelakunya akan memperoleh manfaat sedangkan yang tidak akan memperoleh
mudarat”.
D. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Pendahuluan 5 menit - Mengucapkan salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan penyuluhan - Memperhatikan
- Menjawab
- Meminta kontrak waktu
- Mengeluarkan
- Menggali pengetahuan peserta
pendapat
penyuluhan tentang manfaat
olahraga pada pasien gangguan jiwa
- Membagikan soal pre test
2. Penyajian 30 menit - Menjelaskan pengertian olahraga - Mendengar
- Menjelaskan jenis-jenis olahraga - Memperhatikan
yang dapat dilakukan oleh
penderita gangguan jiwa
- Menjelaskan manfaat olahraga
pada fisik
- Menjelaskan manfaat olahraga
pada mental
- Menjelaskan cara melakukan
olahraga
E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan di lakukan di Ruang 23 Empati RSSA
2. Evaluasi Proses
Perserta memperhatikan dan medengarkan pemateri dengan seksama
Perserta aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi hasil
Perserta mampu memahami manfaat olahraga pada gangguan jiwa
Peserta mampu menjawab pertanyaan saat evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Directorat Kesehatan Jiwa, Dit. Jen Yan. Kes. 2000. Keperawatan Jiwa. Teori
dan Tindakan Keperawatan Jiwa. Jakarta: Dep. Kes R.I.
Kartinah, Neng. Dkk.2007.buku ilmu kesehatan olahraga.Bandung: UPI
Keliat, Budi Anna. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Kusumawati, F. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta: Salemba Medika.
Maramis, W.f. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Ed. 9 Surabaya:
Airlangga University Press.
Stuart & Sudden .1988. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Stuart GW Sundeen. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Tim 8 Rumah Sakit Jiwa. 1993. Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Di
Indonesia. Jakarta : Departemen Kesehatan Jiwa RI.
Zakiah, Drajad.2000.kesehatan mental. Jakarta : Gunung Agung
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MANFAAT
OLAHRAGA PADA GANGGUAN JIWA
1. Tujuan
a. Peserta mengetahui dan memahami olahraga
b. Peserta mengetahui dan memahami jenis-jenis olahraga yang dapat
dilakukan oleh penderita gangguan jiwa
c. Peserta mengetahui dan memahami Tujuan Olahraga
d. Peserta mengetahui dan memahami manfaat olahraga pada fisik
e. Peserta mengetahui dan memahami manfaat olahraga pada mental
f. Peserta mengetahui dan memahami ciri Olahraga Kesehatan.
2. Setting
Ruangan nyaman dan tenang.
3. Alat :
a. Leaflet
b. lembar pretest dan postest
c. soal pretest dan postest
4. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a) Persiapan
a. Kontrak waktu dan tempat dengan klien
b. Mempersiapkan materi penyuluhan
c. Mempersiapkan media penyuluhan (leaflet, pretest dan postest)
b) Pelaksanaan
I. Orientasi
- Salam
Assalamu’alaikum..
Selamat pagi ibu-ibu dan bapak-bapak, bagaimana kabar nya
hari ini?
Senang sekali kita dapat berkumpul pada pagi hari ini untuk
mengikuti penyuluhan.
- Kontrak:
Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan penyuluhan
mengenai manfaat olahraga pada gangguan jiwa.
Kurang lebih berlangsung selama 45 menit kedepan ya bu,
pak.
Nanti, jika selama kami memberikan penyuluhan ada yang
ingin ke kamar mandi bisa izin terlebih dahulu ya bu/pak.
Nanti bisa mengacungkan tangan.
- Evaluasi awal (pre test)
Sebelumnya ini ada pre test, tujuan nya agar kami mengetahui
bagaimana kemampuan ibu dan bapak sebelum kami berikan
penyuluhan.
Kami bagikan lembar jawaban nya dulu, jumlah pertanyaan
sebanyak 5 soal dan bisa dikerjakan 5 menit.
Sudah menerima lembar pertanyaan dan jawaban semua?
Dimulai sekarang ya.
Bagaimana bu, pak pertanyaan nya? Mudah atau sulit?
Harapan nya setelah kami berikan penyuluhan, pengetahuan
ibu dan bapak dapat bertambah.
SOAL PRE-TEST
Nama : ………………………………
Umur : ………………………………
Nama : ………………………………
Umur : ………………………………