BAB II Etika Kelompok1
BAB II Etika Kelompok1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui definisi / pengertian dari etika.
2. Mengetahui prinsip – prinsip etika.
3. Mengetahui hak dan kewajiban pasien dan perawat
4. Mengetahui kode etik menurut ICN, ANA, dan PPNI
BAB II
PEMBAHASAN
Etika adalah suatu prinsip dan metode yang sistematik untuk membedakan
antara yang benar dari yang salah, antara yang baik dari yang buruk. Budaya,
teknologi, agama / kepercayaan, dan perbedaan ekonomi menjadi dasar untuk
penetapan keputusan terkait dengan masalah etik.
Secara etimologi kat etika berasal dari bahasa Yunani “Ethicos” yang artinya
kecenderungan batin manusia atau kebiasaan. Konsep etikadapat dipahami sebagai
peraturanatau norma yang digunakan sebagai dasar acuan perilaku yang dilakukan
oleh seseorang. Etika berkaitan dengan tindakanyang dapat dinilai dengan
pernyataan baik atau buruk yang dijadikan pedoman bagi manusia dalam berperilaku.
Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki
terminologi yang berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya
untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral
mendeskripsikan perilaku aktual, kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang atau
kelompok tertentu. Etika juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola
atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang
yang mempengaruhi perilaku profesional. Cara hidup moral perawat telah
dideskripsikan sebagai etika perawatan. Jadi, etika keperawata mejadi acuan dasar
bagi perawat dalam menjalankan profesinya.
B. FUNGSI ETIKA KEPERAWATAN
Etika keperawatan juga memiliki fungsi penting bagi perawat dan seluruh
individu yang menikmati pelayanan keperawatan. Pada prinsipnya, fungsi etika
keperawatan adalah untuk mendorong para perawat professional maupun pemula
mengaktualisasikan peran dan fungsinya dengan maksimal, serta melaksanakan
pelayanan keperawatan professional dalam suatu system pelayanan kesehatan sesuai
kebijakan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan atau
asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok, dan komunikasi berdasarkan
kaidah-kaidah. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1) Otonomi(Autonomy)
Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau
dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya.
3) Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar
untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
5) Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan
oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap
klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan
yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian,
terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran
seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau
adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu
memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh
tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan
saling percaya.
7) Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus
dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada
seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh
klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan,
menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga
kesehatan lain harus dihindari.
D. KODE ETIK KEPERAWATAN
Berikut kode etik yang ditetapkan oleh International Council of Nurses (ICN),
American Nurses Association ( ANA ), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI) :
Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah
ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak
memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan,
kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang,
aturan, dsb), kekuasaan yg benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat
atau martabat. Sedangkam kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan,
keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Di dalam perjalanan sejarah, tema
hak relatif lebih muda usianya dibandingkan dengan tema kewajiban, walaupun
sebelumnya telah lahir . Tema hak baru “lahir” secara formal pada tahun 1948
melalui Deklarasi HAM PBB, sedangkan tema kewajiban (bersifat umum) telah lebih
dahulu lahir melalui ajaran agama di mana manusia berkewajiban menyembah
Tuhan, dan berbuat baik terhadap sesama.
Empat hak yang dinyatakan dalam fasilitas asuhan kesehatan (Annas dan Healey,
1973):
Uraian pernyataan hak pasien (a patient’s bill of rights) dalam Hak Pasien menurut
The American Hospital Association, yakni:
Menurut UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Bab VII Bagian Ketiga
Kewajiban Pasien Pasal 31, adalah sebagai berikut:
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Etika adalah suatu prinsip dan metode yang sistematik untuk membedakan
antara yang benar dari yang salah, antara yang baik dari yang buruk. Budaya,
teknologi, agama / kepercayaan, dan perbedaan ekonomi menjadi dasar untuk
penetapan keputusan terkait dengan masalah etik.
Kode etik merupakan salah satu ciri / persyaratan profesi, yang memberikan
arti penting dalam penentuan, pemertahanan dan peningkatan standar profesi. Kode
etik menunjukan bahwa tanggung jawab dan kepercayaan dari masyarakat telah
diterima oleh profesi (Kelly, 1987).
Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah
ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak
memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan,
kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang,
aturan, dsb), kekuasaan yg benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat
atau martabat. Sedangkam kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan,
keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan).
B. SARAN
Untuk menjadi seorang perawat yang professional tentu harus mengikuti segala
aturan atau kode etik yang berlaku dan memenuhi segala hak dan kewajiban seperti
yang telah di jelaskan pada makalah ini. Selain itu , kita harus memberikan pelayan
maksimal kepada klien / pasien dengan memerhatikan pula hak – hak dan kewajiban
klien / pasien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Rifiani, Nisya & Hartanti Sulihandari. 2013. Prinsip – Prinsip Dasar Keperawatan.
Jakarta : Dunia Cerdas
http://www.etikakeperawatanikrimah.blogspot.com/?m=1
http://www.beequinn.wordpress.com/nursing/kode-etik-keperawatan/
http://www.academia.edu/6612462/Makalah_Konsep_Etika_Dan_Hukum_Keperawa
tan