Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

“Budaya Megoak - goakan”

Oleh

I PUTU BAYU PRIYADI

017.2.0116

UNIVERSITAS PANJI SAKTI

TAHUN AJARAN 2017-2018

1
Jenis Kebudayaan Disekitar Kita

“Budaya Megoak – goakan”

A. Sejarah dan Tujuan

Dahulu terdapat sebuah kerajaan di wilayah Bali yang bernana kerajaan Buleleng,
yang dipimpin oleh Ki Barak Panji Sakti, yang mampuh mengalahkan kerajaan-kerajaan
yang terdapat di wilayah Bali tersebur. Sontak kabar tersebut terdengar oleh kerajaan
Blambangan, yang berada di Jawa Timur.
Kerajaan Blambangan pun menginginkan wilayah yang di pimpin oleh Ki Barak
Panji Sakti menjadi wilayah kekuasaannya, dan berniatan untuk menyerang kerajaan Ki
Barak Panji Sakti. Setelah Ki Barak Panji Sakti mendengar kabar tersebut, merasa kaget,
karena kerajaan Blambangan adalah kerajaan yang cukup kuat.

2
Bingung karena mendengar kabar tersebut dan ketidak yakinan para prajuritnya
sanggup mengalahkan Kerajaan Blambangan, Ki Barak Panji melamun di teras kerajaan,
sambil melamun dan memikirkan srtategi untuk melawan kerajaan Blambangan, Ki Barak
Panji Sakti melihat sekumpulan anak kecil sedang bermain Megoak Goakan.
Akhirnya tercetuslah ide untuk memainkan Megoak Goakan bersama para
prajuritnya, dikumpulkan semua prajuritnya dan permainan magoak goakan di lakukan
dengan komandan nara praja sebagai kepala barisan dan Ki Barak Panji sebagai Goaknya.
Setelah permainan di mulai Goak atau Ki Barak Panji memenangkan permainan
itu, dan satu permintaan diminta Goak terhadap kepala barisan, sebagai imbalan
kemenangannya. Sesudahnya ditanya, “Kamu mau apa Goak?” Jawab Goak: “Aku mau
kerajaan Blambangan agar menjadi wilayah kekuasaan Buleleng,” Jawab si Goak
Komandan nara praja sebagai kepala barisan bingung atas permintaan si Goak
tersebut, tapi permintaan itu harus dipenuhi, dan Komandan nara praja pun bersorak bahwa
akan mengalahkan kerajaan Blambangan, dan semua prajuritnya sorak gembira bahwa
mereka bisa mengalahkan kerajaan Blambangan.
Permainan Megok Goakan sebagai sarana pembangkit semangat juang para prajurit
kerajaan Buleleng untuk melawan Kerajaan Blambangan. Semenjak itu permainan Magoak
Goakan menjadi permainan rakyat yang sampai sekarang masih ada dan selalu dihubung-
hubungkan dengan sejarah Ki Barak Panji Sakti.

B. Ilustrasi

3
Permainan Magoak Goakan paling sedikitnya terdiri dari 7 orang atau lebih, dengan cara
6 orang buat satu barisan (sebagai Ular) sedangkan yang satunya lagi bertugas sebagai Si Goak
(Si Burung Gagak). 6 orang yang baris, satu sama lain harus saling memegang pinggang
temannya yang berada di depan, selama permainan berjalan, pegangan itu tidak boleh terlepas.

Biasanya orang yang paling kuat, bertugas sebagai kepala barisan, karena untuk menjaga
ekor atau barisan paling belakang agar tidak tertangkap oleh Si Goak. Si Goak bertugas
menangkap barisan paling belakang, dan biasanya permainan ini menggunakan waktu, untuk
meminimalkan berapa lama Si Goak harus menangkap ekor barisan.

Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan misal, 5 menit Si Goak tidak bisa menangkap
ekor atau barisan paling belakang, maka Si Goak dinyatakan kalah. Begitu pula sebaliknya,
apabila Si Goak bisa menangkapnya maka kemenangan berpihak pada Si Goak.

Permainan ini bisa juga dimainkan oleh dua regu atau kelompok, dengan cara permainan
setiap kepala barisan dari kelompok itu saling mengejar ekor atau barisan paling belakang dari
lawan. Serta menjaga ekornya agar tidak terkena oleh kepala barisan lawan.

Permainan ini lebih seru apabila dimainkan di tempat yang sedikit berair dan berlumpur.
Misalnya, pesawahan dan lain-lainnya. Lebih banyak peserta yang bermain dalam permainan
ini, maka permainan pun akan lebih seru.

4
C. Narasumber
Narasumber yang saya pakai adalah warga dari desa Panji Asli yang orang tuanya
asli dari Desa Panji. Namanya adalah I Made Agus Suma Arta, usia 21 tahun dan
mahasiswa dari Universitas Udayana. Contact Person : 087750217975.

Anda mungkin juga menyukai