Anda di halaman 1dari 6

A.

DEFINISI
AV Shunt adalah proses penyambungan (anastomosis) pembuluh darah vena dan
arteri supaya dapat digunakan untuk keperluan hemodialisis (Ronco, 2004).
AV shunt adalah suatu cara untuk membuat akses yang permanen pada pembuluh
darah yaitu dengan membuat anastomosis antara arteri dan vena yang biasa disebut
cimino broschia fistula atau dengan menghubungkan arteri dan vena lewat pembuluh
darah tambahan (graft), daerah yang dipilih biasanya pembuluh darah di lengan
bawah (http://wikiblog.com).
Tehnik Instrumentasi AV Shunt adalah suatu tata cara atau tehnik yang
menunjang tindakan pembedahan dimulai dari proses persiapan alat, mengatur
penataan alat secara sistematis dan penggunaan alat/ instrument selama tindakan
operasi AV Shunt berlangsung.

B. INDIKASI
Dilakukan pada pasien dengan kasus gangguan fungsi renal stadium V/ tahap
terakhir dan pada pasien yang akan di lakukan tindakan hemodialisa berulang dan
jangka panjang.
Teknik Penyambungan atau Anatomosis Pada AV – Shunt:
1. Side ( sisi ) to End ( ujung ) adalah teknik penyambungan dengan
menyambungkan pembuluh darah vena yang dipotong dengan sisi pembuluh
darah arteri.
2. Side ( sisi ) to side ( Sisi ) adalah teknik penyambungan dengan
menyambungkan sisi pembuluh darah vena dengan sisi pembuluh darah arteri.
3. End ( ujung ) to End ( ujung ) adalah teknik penyambungan
dengan menyambungkan pembuluh darah vena yang dipotong dengan pembuluh
darah arteri yang juga di potong
4. End ( ujung ) to side ( sisi ) adalah teknik penyambungan dengan
menyambungkan pembuluh darah arteri yang dipotong dengan sisi pembuluh
darah vena.

C. KONTRAIDIKASI
 Tanda-tanda vital tidak normal
 Keadaan pasien jelek
 Pada pemeriksaan fisik pasien secara palpasi tidak teraba arteri radialis atau
ulnaris dan tidak ditemukan dengan alat pendeteksi (dopler) (Ronco, 2004;
Sumer D.S., 1987; Suzane C., 2002).

D. TUJUAN
1. Mengatur alat secara sistematis di meja mayo,
2. Mempertahankan kesterilan alat – alat sebelum operasi.
3. Memperlancar handling instrument

E. PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction, couter, lampu operasi, meja
operasi, meja mayo, meja instrument.
2. Memberi perlak dan duk pada meja operasi dan menberi under pad pada meja
tempat tangan pasien yang akan dilakukan tindakan.
3. Menyiapkan linen dan instrumen yang akan digunakan
4. Menempatkan tempat sampah agar mudah dijangkau.

F. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN


I. Persiapan Alat
1) Instrument operasi
a. Instrument Meja Mayo (Dasar)
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Towel klem (Duk klem) 5

2 Washing & dressing forceps (Desinfeksi klem) 1


3 Pincet chirurgis bebek 2
4 Pincet anatomis bebek 2
5 Surgical scissor curve (gunting jaringan kasar 1
bengkok)
6 Metzenbaum scissor (Gunting metzenboum) 1
7 Handvat/ Scalp blade and handle mess no.3 dan 7 1/1
8 Mosquito klem bengkok 4
9 Klem pean bengkok 1
10 Klem pean lurus 1
11 Klem sepatu/ rober short 1
12 Klem 90 1
13 Needle holder kecil 1

b. Instrumen tambahan
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Hak kombinasi 2
2 Gunting vaskuler 1
3 Nald voeder vaskuler 1
4 Klem vaskuler/ stinsky 1
5 Buldog klem 1
6 Tegel nelaton 2

c. Instrument penunjang
 Instrumen penunjang steril di meja instrumen
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Handpiece Couter (monopolar)/ ESU Pencil 1
2 Bengkok 1
3 Kom berisi NS / NS+heparin (100cc:1cc) 1/1
4 Cucing 1

 Instrumen penunjang on steril


NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Mesin Couter/ESU 1
2 Lampu Operasi 2
3 Meja Operasi + penunjang pengaman 1
4 Meja Instrument 1
5 Meja Mayo 1
6 Troli Waskom 1
7 Tempat kering 1
8 Gunting verban 1
9 Tempat sampah medis dan non medis 1/1

2) Persiapan linen streril


NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Duk Besar 4
2 Duk Sedang 4
3 Duk Kecil 4
4 Sarung Meja Mayo 1
5 Handuk Tangan 6
6 Scort/ Gaun Operasi 6

3) Persiapan bahan habis pakai


NO NAMA ALAT JUMLAH

1 Handscoon steril biasa no.6.5 /7 /7.5/8 Sesuai kebutuhan


2 Underpad steril / on steril 2/1
3 Mess no 15/11 1/1
4 Spuit 10cc 2
5 Deppers 10 buah
6 Kasa 10 buah
7 Povidon Iodine 10% Secukupnya
8 Cairan NS 0,9% (twice) 1 liter
9 Sufratule 1
10 Pehacain 2 ampul
11 Markaine 0,5% 4cc
12 Heparin 1cc
13 Hepavix Secukupnya
14 Zeide 3-0 1
15 Prolene 4-0 / 7-0 1/1
16 Sabun antiseptic Secukupnya
17 NGT no.5 1

G. PERSIAPAN PASIEN
1. Serah terima pasien dari premedikasi ke perawat sirkuler
2. Pasien disiapkan dalam kondisi bersih dan memakai pakaian khusus untuk masuk
kamar operasi.
3. Mengisi dan mengecek kembali lembar chek list yang meliputi :
 Identitas pasien meliputi pasien memakai gelang identitas
 KU pasien : kesadaran, TTV, riwayat penyakit
 Area yang akan dioperasi
 Surat persetujuan tindakan operasi dan anastesi
 Pastikan pasien tidak memakai gigi palsu dan perhiasan
4. Dokumentasi identitas pasien di buku register oleh perawat sirkuler.
5. Pasien dibaringkan di meja operasi dengan posisi supine di meja operasi.
6. Memasang plat diatermi pada betis kaki kanan.

H. TEHNIK INSTRUMENTASI
1. Pasien datang, melakukan sign in yang meliputi:
 Identitas pasien
 Apakah pasien sudah tahu dengan tindakan yang akan dilakukan.
 Persetujuan tindakan.
 Penandaan area operasi.
 Riwayat alergi.
2. Menulis identitas pasien di buku register dan buku kegiatan.
3. Bantu memindahkan pasien ke meja operasi.
4. Pasang arde di betis sebelah kanan.
5. Mengatur posisi tangan yang akan dilakukan tindakan, di bawah tangan diberi
under pad dan di cuci dengan hibiscrub kemudian ditutup duk kecil steril.
6. Perawat instrumen melakukan scrubing, gowning dan gloving, serta setting
instrument.
7. Perawat instrumen membantu operator dan asisten untuk gowning dan gloving.
8. Perawat instrumen memberikan bengkok berisi cucing dengan cairan povidon
iodin 10 %, klem desinfeksi dan deppers kepada operator untuk desinfeksi area
operasi meliputi daerah siku sampai jari-jari.
9. Perawat instrumen menyiapkan untuk anastesi lokal dengan mengoplos pehacain
4cc ( 2 ampul ) + marcain 4cc + Ns 0,9 % 4cc dalam spuit 10 cc, dan menyiapkan
untuk dilatasi vena dengan mengoplos heparin dan Ns 0,9 % dg perbandingan
1cc : 100cc , dan ditempatkan di kom.
10. Perawat instrumen dengan dibantu asisten operator melakukan drapping area
operasi meliputi:
 Memasang duk besar di bawah lengan sebelah kiri.
 Memasang duk kecil berbentuk segitiga untuk dilingkarkan pada siku
kemudian fiksasi dengan duk klem.
 Memasang duk kecil untuk membungkus jari- jari tangan sebelah kiri.
 Memasang duk sedang untuk bagian tubuh atas.
 Memasang duk besar untuk menutupi bagian atas sampai mata kaki.
 Satu duk kecil di lipat kemudian di ganjal di bawah siku tangan sebelah
kiri.
11. Pasang kabel couter (ESU Pencil) difiksasi dengan duk klem, pastikan alat
berfungsi dengan baik. Meja mayo dan meja instrumen didekatkan pasien.
12. Time out, (konfirmasi nama tim operasi dan tugas, konfirmasi nama pasien,jenis
tindakan, dan area yang akan di operasi, pemberian antibiotik profilaksis,
tindakan darurat di luar standart operasi, estimasi lama operasi, antisipasi
kehilangan darah, perhatian khusus selama pembiusan, sterilitas alat instrumen
bedah, perhatian khusus pada peralatan). Operator dipersilahkan memimpin
berdoa.
13. Berikan kasa basah pada operator untuk membersihkan sisa dari povidon iodin
kemudian berikan pinset cirurgis dan betadin untuk marking daerah yang akan di
insisi.
14. Berikan spuit 10cc yang berisi (pehacain+marcain+Ns 0,9%) kepada operator,
untuk dilakukan lokal anastesi.
15. Berikan pinset cirurgis pada operator untuk mengecek kerja obat anastesi lokal.
16. Berikan handle mess no.15 pada operator untuk dilakukan insisi kulit, berikan
dobel pinset cirurgis pada operator dan asisten,dan berikan mosquito+kasa pada
asisten untuk merawat perdarahan.
17. Berikan mosquito pada operator untuk mencari vena dan hak kombinasi pada
asisten untuk memperluas lapangan operasi.
18. Setelah kelihatan vena, berikan klem 90 dan tegel nelaton pada operator untuk
memisahkan vena dengan jaringan disekitarnya. Kemudian vena di tegel dengan
menggunakan nelaton catheter warna biru dan berikan mosquito untuk menjepit
nelaton.
19. Berikan klem mosquito pada operator untuk menjepit vena bagian distal dan
berikan mess 11 untuk memotong vena distal.
20. Berikan benang ziede 3.0 dengan dijepit klem mosquito klem lurus pada operator
untuk ligasi vena bagian distal dan berikan gunting benang pada asisten untuk
menggunting benang.
21. Memberikan dobel pinset vaskuler pada operator dan asisten dan gunting
vaskuler untuk membelah vena.
22. Setelah vena terpotong berikan cairan heparin yang telah di oplos dengan Ns
0,9% (1cc:100cc) pada operator dalam spuit 10cc dan disambung dengan selang
NGT no 5 untuk dilakukan dilatasi pada vena proximal untuk mengecek apakah
ada sumbatan atau tidak, setelah itu berikan buldog kembali untuk klem vena
proximal.
23. Berikan klem 90 pada operator dan haak kombinasi pada asisten untuk mencari &
membebaskan arteri radialis.
24. Berikan kasa dan pinset serta couter untuk merawat perdarahan.
25. Setelah arteri ditemukan berikan nelaton warna merah untuk dilakukan tegel dan
dijepit dengan klem pean.
26. Setelah arteri dibebaskan kemudian di klem dengan klem satinsky, lalu berikan
handle mess no 11 pada operator untuk insisi arteri, insisi diperluas dengan
memberikan pinset vaskular dan gunting vaskular agar sesuai dengan lubang
pada vena.
27. Berikan nald foder vasculer dan benang prolene no 7-0 dengan 2 jarum pada
operator untuk dilakukan penyambungan antara vena proximal dengan arteri dan
berikan klem sepatu (rober short) pada asisten untuk mengklem ujung bawah
benang.
28. Berikan gunting benang pada asisten untuk menggunting benang jika
penyambungan sudah selesei.
29. Identifikasi apakah sudah tersambung dengan baik dengan meraba apakah
berdenyut, rawat perdarahan bila ada.
30. Bila tidak ada perdarahan dijahit kulitnya dengan prolene no 4-0.
31. Sign Out, (hitung jumlah kasa, dan jumlah alat, kesesuaian jenis tindakan, label
pada spesimen, permasalahan pada alat, perhatian masa recovery dari operator
dan anesthesi).
32. Bersihkan area operasi dengan kasa basah, keringkan dengan kasa dan ditutup
dengan sufratul, kasa dan hepavix.
33. Operasi selesai, pasien dibersihkan, instrumen dibereskan, kasa dan instrumen di
inventaris, kabel couter dilepas.
34. Rapikan pasien, bersihkan bagian tubuh pasien dari bekas betadin yang masih
menempel dengan menggunakan kassa basah dan keringkan.
35. Pasien diberikan motivasi untuk tidak melakukan aktivitas yang berat pada
tangan kiri (yang dilakukan tindakan operasi), termasuk tidak boleh menekuk
tangan sebelah kiri.
36. Pindahkan pasien ke brankart, dorong ke ruang recovery.
37. Semua instrument didekontaminasi (rendam pada pricept 2,5 gram selama 10
menit (9 pricept:5L air), bersihkan dengan zydecim (40cc zydecim:5L air) dan
bilas dengan air mengalir), diinventaris dan diset kembali, bungkus dengan kain
dan siap disteril.
38. Bersihkan ruangan dan lingkungan kamar operasi, rapikan dan kembalikan alat-
alat yang dipakai pada tempatnya.
39. Inventaris bahan habis pakai pada depo farmasi.

Anda mungkin juga menyukai