Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

HUKUM TATA NEGARA


“Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia Orde Baru dan Era
Reformasi”

Oleh :
Topan Yuli Wardana
16110092

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS


DARUL ULUM SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

Salah satu muatan paling penting dari suatu undang-undang dasar (konstitusi)
adalah bagaimana penyelenggaraan kekuasaan negara itu dijalankan oleh organ-organ
negara. Organ atau lembaga negara merupakan subsistem dari keseluruhan sistem
penyelenggaraan kekuasaan negara. Sistem penyelenggaraan kekuasaan negara
menyangkut mekanisme dan tata kerja antar organ-organ negara itu sebagai satu
kesatuan yang utuh dalam menjalankan kekuasaan negara. Sistem penyelenggaraan
kekuasaan negara menggambarkan secara utuh mekanisme kerja lembaga-lembaga
negara yang diberi kekuasaan untuk mencapai tujuan negara.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum dan
setelah perubahan mengandung beberapa prinsip yang memiliki perbedaan-perbedaan
mendasar.
Perubahan atas sistem penyelenggaraan kekuasaan yang dilakukan melalui perubahan
UUD 1945, adalah upaya untuk menutupi berbagai kelemahan yang terkandung
dalam UUD 1945 sebelum perubahan yang dirasakan dalam praktek ketatanegaraan
selama ini. Karena itu arah perubahan yang dilakukan adalah antara lain mempertegas
beberapa prinsip penyelenggaraan kekuasaan negara sebelum perubahan yaitu prinsip
negara hukum (rechtsstaat) dan prinsip sistem konstitusional (constitutional system),
menata kembali lembaga-lembaga negara yang ada dan membentuk beberapa
lembaga negara yang baru agar sesuai dengan sistem konstitusional dan prinsip-
prinsip negara berdasar atas hukum. Perubahan ini tidak merubah sistematika UUD
1945 sebelumnya untuk menjaga aspek kesejarahan dan orisinalitas dari UUD 1945.
Perubahan terutama ditujukan pada penyempurnaan pada sisi kedudukan dan
kewenangan masing-masing lembaga negara disesuaikan dengan perkembangan
Negara demokrasi modern.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Masa Orde Baru (1966-1998)


1. Indonesia adalah negara hukum (rechtssaat)
Negara Indonesia berdasar atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas
kekuasaan belaka (machtsaat).
2. Sistem Pemerintahan Presidensiil
Sistem pemerintahan pada orde baru adalah presidensiil karena kepala negara
sekaligus sebagai kepala pemerintah dan menteri-menteri bertanggung jawab
kepada presiden.
3. Sistem Konstitusional
Pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar).
4. Kekuasaan negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
5. Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi menurut UUD
Dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan Negara, tanggung jawab penuh
ada ditangan presiden.
6. Presiden tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Kedudukan Presiden dengan DPR adalah sejajar .
7. Menteri negara ialah pembantu Presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Presiden memilih, mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara.
8. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Meskipun kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi bukan
berarti ia “ditaktor” atau tidak terbatas.
9. Sistem Kepartaian
Sistem kepartaian menggunakan sistem multipartai, tetapi hanya ada 3 partai
yaitu Golkar, PDI, dan PPP.

3
2. Masa Reformasi (1998-sekarang)
1. Negara Indonesia adalah negara Hukum
Tercantum di dalam Pasal 1 ayat (3). Negara hukum yang dimaksud adalah
negara yang menempatkan kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan yang
merdeka, menghormati hak asasi mansuia dan prinsip due process of law
2. Sistem Konstitusional
Sistem Konstitusional pada era reformasi (sesudah amandemen UUD 1945)
berdasarkan Check and Balances.
3. Sistem Pemerintahan
Sistem ini tetap dalam frame sistem pemerintahan presidensial, bahkan
mempertegas sistem presidensial itu, yaitu Presiden tidak bertanggung jawab
kepada parlemen, akan tetap bertanggung kepada rakyat dan senantiasa dalam
pengawasan DPR
4. Kekuasaan negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) bahwa MPR terdiri dari anggota DPR dan
anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Dengan memperhatikan pasal-pasal tentang kekuasaan pemerintahan
negara(Presiden) dari Pasal 4 s.d. 16, dan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 19 s.d.
22B), maka ketentuan bahwa Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
masih relevan
6. Menteri negara ialah pembantu Presiden, menteri Negara tidak bertanggungjawab
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Presiden sebagai kepala negara, kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang
8. Sistem Kepartaian
Sistem kepartaian menggunakan sistem multipartai.

4
BAB III
PENUTUP
Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945
sebelum diamandemen atau pada masa orde baru tertuang dalam Penjelasan UUD
1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).
1. Sistem Konstitusional.
2. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
3. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah
Majelis
4. Permusyawaratan Rakyat.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia pada masa reformasi adalah sebagai
berikut.
1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah
Negara terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan
presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan
wakil presiden dipilih dan diangkat oleh MPR untuk masa jabatan lima tahun.
Untuk masa jabatan 2004-2009, presiden dan wakil presiden akan dipilih secara
langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota
MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya

5
pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya.

Anda mungkin juga menyukai