Anda di halaman 1dari 5

Studi Kelayakan

Menurut Depkes, studi kelayakan adalah hasil analisis dan penjelasan kelayakan dari segala
aspek yang akan mendasari pendirian/pengembangan suatu rumah sakit, terkait dengan
penentuan Rencana Kerja Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit yang baru dilakukan maupun
lanjutan dari yang sudah ada.

Menurut Permenkes, studi kelayakan adalah gambaran kegiatan perencanaan rumah sakit secara
fisik dan nonfisik yang terdiri atas:
1) kajian kebutuhan pelayanan Rumah Sakit yang meliputi:
a. kajian demografi yang mempertimbangkan luas wilayah dan kepadatan penduduk
serta karakteristik penduduk yang terdiri dari umur, jenis kelamin, dan status
perkawinan;
b. kajian sosio-ekonomi yang mempertimbangkan kultur/kebudayaan, tingkat
pendidikan, angkatan kerja, lapangan pekerjaan, pendapatan domestik rata-rata
bruto;
c. kajian morbiditas dan mortalitas, yang mempertimbangkan sekurang-kurangnya
sepuluh penyakit utama, angka kematian (GDR, NDR), dan angka persalinan;
d. kajian kebijakan dan regulasi, yang mempertimbangkan kebijakan dan regulasi
pengembangan wilayah pembangunan sektor nonkesehatan, kesehatan, dan
perumah sakitan.
e. kajian aspek internal Rumah Sakit merupakan rancangan sistem-sistem yang akan
dilaksanakan atau dioperasionalkan, yang terdiri dari sistem manajemen
organisasi termasuk sistem manajemen unit-unit pelayanan, system unggulan
pelayanan, ariff teknologi peralatan, sistem tarif, serta rencana kinerja dan
keuangan.
2) kajian kebutuhan lahan, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, dan peralatan sesuai
kriteria klasifikasi Rumah Sakit yang akan didirikan yang meliputi:
a. Lahan dan bangunan Rumah Sakit harus dalam satu kesatuan lokasi yang saling
berhubungan dengan ukuran, luas dan bentuk lahan serta bangunan/ruang
mengikuti ketentuan tata ruang daerah setempat yang berlaku
b. Persyaratan lokasi meliputi :
i. Tidak berada di lokasi area berbahaya (di tepi lereng, dekat kaki gunung
yang rawan terhadap longsor, dekat anak sungai atau badan air yang dpt
mengikis pondasi, dekat dengan jalur patahan aktif/gempa, rawan tsunami,
rawan banjir, berada dalam zona topan/badai, dan lainlain).
ii. Harus tersedia infrastruktur aksesibilitas untuk jalur transportasi.
iii. Ketersediaan utilitas publik mencukupi seperti air bersih, jaringan air
kotor, listrik, jalur komunikasi/telepon.
iv. Ketersediaan lahan parkir.
v. Tidak berada di bawah pengaruh SUTT dan SUTET.
c. rencana cakupan, jenis pelayanan kesehatan, dan fasilitas lain;
i. jumlah, spesialisasi, dan kualifikasi sumber daya manusia; dan
ii. jumlah, jenis, dan spesifikasi peralatan mulai dari peralatan sederhana
hingga peralatan canggih.

Studi kelayakan untuk RS Mitra Soetta dilaksanakan sesuai pedoman yang sudah tertera pada
peraturan menteri kesehatan tersebut. Analisa studi kelayakan terbagi menjadi 2 yakni kelayakan
lingkungan (kebutuhan lahan) dan kelayakan sosial (kebutuhan pelayanan).

3.1. Studi Kelayakan Ekonomi (bukan sama kita nat yg inih)


3.2. Studi Kelayakan Sosial RS Mitra Soetta (bet ini kalo gada data diinternet ngarang aja dah
wkwk tp btw di Bandung Dalam Angka 2017 (download di web BPS) itu ada data penduduk
semuanyahhh)
1. Demografi
2. Sosio ekonomi (kultur/budaya, tingkat pendidikan, lapangan kerja, pendapatan domestik)
3. Angka morbiditas dan mortalitas (10 penyakit utama, angka kematian, angka persalinan)
4. Kebijakan dan regulasi (pengembangan wlayah pembangunan sektor nonkesehatan,
kesehatan, dan perumah sakitan.)
5. Aspek internal (rancangan sistem yang akan dilaksanakan dan dioperasionalkan
(managemen organisasi, manajemen unit pelayanan, pelayanan unggulan, sistem tarif,
rencana kinerja))
3.3. Studi Kelayakan Lingkungan RS Mitra Soetta
Studi mengenai kelayakan lingkungan dicocokan dengan poin 2 dalam pedoman yakni kajian
kebutuhan lahan, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, dan peralatan sesuai kriteria
klasifikasi Rumah Sakit yang akan didirikan
1. Lahan yang direncanakan untuk dibangun rumah sakit adalah lahan yang berstatus
kepemilikan perorangan seluas 19.210m2.

Lahan ini berbatasan dengan permukiman penduduk (di bagian utara), Industri PT Atri
Distribusindo (di bagian timur), Jalan Utama Soekarno Hatta (di bagian selatan), dan
Industri PT DLS Bandung (di bagian barat).
2. Rencana cakupan, jenis pelayanan kesehatan, dan fasilitas lain terbagi 2 yakni dalam
aspek sumber daya manusia dan aspek peralatan-peralatan yang digunakan. Sumber daya
manusia dapat diperoleh melalui proses rekruitmen pegawai, untuk tenaga medis dapat
ditentukan kualiifikasi yang dibutuhkan oleh rumah sakit. Sementara itu, peralatan-
peralatan yang digunakan bergantung pada kelas rumah sakit. Dalam hal ini, RS Mitra
Soetta direncanakan dibangun sebagai Rumah Sakit Umum Kelas A. Daftar perlatan
kesehatan yang diutuhkan dapat dilihat pada Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

3. Persyaratan lokasi

Persyaratan Lokasi (Permenkes No. 56/2014) Tersedia? (Ya/Tidak)


Tidak berada di lokasi area berbahaya (di tepi lereng, dekat Ya
kaki gunung yang rawan terhadap longsor, dekat anak sungai
atau badan air yang dpt mengikis pondasi, dekat dengan jalur
patahan aktif/gempa, rawan tsunami, rawan banjir, berada
dalam zona topan/badai, dan lainlain).

Harus tersedia infrastruktur aksesibilitas untuk jalur Ya


transportasi.

Ketersediaan utilitas publik mencukupi seperti air bersih, Masuk ke dalam


jaringan air kotor, listrik, jalur komunikasi/telepon. perancangan bangunan

Ketersediaan lahan parkir. Masuk ke dalam


perancangan bangunan

Tidak berada di bawah pengaruh SUTT dan SUTET. Ya


Laraas
KKartu perpusku ilang masa
Gimana yaa? Padahal mo balikin buku

Haiiii
Wkwk
Kenapaah
Balikin aja beet gapapaaa kan ntar dikomputernya ada tanda kalo udh balikinn

Didenda gasih klo kartunya ilang?

Kalo bikin lagi bayar 5ribu bet wkwk

Anda mungkin juga menyukai