IDENTIFIKASI MASALAH
B. Masalah Eksternal
Yang timbulnya dari luar diri individu tersebut.
Menurut Arthur, Hall dan Lawrence (dalam seligman, 1994) Karir adalah
Rangkaian perkembangan pengalaman kerja seseorang selama hidupnya.
Terbentuknya karir seseorang dipengaruhi oleh kombinasi berbagai faktor,
antara lain psikologis, sosiologis, pendidikan, fisik, ekonomi dan
kesempatan.
Karir memiliki banyak fungsi baik bagi seseorang maupun masyarakat di
sekitarnya. Super dalam seligman (1994) mengatakan bahwa karir dapat
memenuhi 3 (tiga) kebutuhan utama seseorang, yaitu :
1. Kebutuhan akan hubungan manusia (pengakuan, kemandirian, dan
sebagainya).
2. Kebutuhan akan aktivitas (kreativitas, penggunaan keterampilan,
dan sebagainya)
3. Kebutuhan Mata pencaharian (gaji, bonus, dan sebagainya).
Selain itu karir juga dapat memenuhi kebutuhan akan identitas, seperti
kepercayaan diri, aktualisasi diri, dan lain-lain.
Perkembangan karir
Perencanaan Karir
Perencanaan karir diartikan sebagai tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah
pekerjaan yang telah dipilih melalui pertimbangan yang matang. Adapun
manfaat dari tujuan karir adalah:
1. Membantu individu untuk tetap fokus dalam membuat keputusan
mengenai apa yang akan dilakukannya untuk hidup
2. Sebagai petunjuk atau pedoman individu dalam menjalankan
aktivitas kehidupannya agar tidak sering berpindah pekerjaan.
A. 1. Pemahaman Diri
Pemahaman diri terkait dengan pengetahuan seseorang mengenal
kekuatan-kekuatan yang dimilikinya (bakat, kemampuan, dan minat),
keterbatasan-keterbatasan dirinya, nilai-nilai yang dianut, ambisi, dan
sebagainya. Dengan memahami dirinya diharapkan seseorang dapat
mencari dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. Adapun
faktor personal yang berperan dalam perencanaan dan pemilihan
karir adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan
Kemampuan merupakan hal atau apa yang seseorang dapat
dilakukan pada saat ini atau potensial dapat dilakukannya di masa
yang akan datang. Kemampuan mencakup, diantaranya
intelegensi. Intelegensi berkaitan dengam kemampuan
seseorang dalam membuat satu keputusan. Seseorang yang
cerdas biasanya lebih mungkin memilih pekerjaah yang sesuai
dengan kemampuan dan minat yang dimilikinya. Pada orang
yang kurang cerdas, akan lebih sulit baginya dalam memilih
pekerjaan yang realistis yang sesuai dengan dirinya sendiri.
Selain itu, intelegensi juga dapat menentukan sejauhmana
seseorang dapat menguasai satu pekerjaan dan meraih
keberhasilan. Meskipun begitu, Intelegensi, (dalam hal ini IQ),
bukan merupakan jaminan akan diraihnya suatu kesusesan dalam
bekerja. Masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kegagalan
dan kesuksesan seseorang dalam pekerjaannya, seperti bakat,
minat, kepribadian dan sebagainya.
b. Bakat
Bakat adalah suatu kondisi atau ciri yang dianggap sebagai tanda
dari kemampuan seseorang untuk memperoleh pengetahuan atau
keterampilan khusus tertentu. Dengan demikian, bakat dapat
menjadi bekal yang memungkinkan seseorang untuk memasuki
bidang pekerjaan tertentu. Berbagai contoh bakat adalah
kemahiran bahasa (kemampuan verbal), penalaran numerik
(kemampuan berhitung), pengamatan ruang, kemampuan seni,
ketangkasan fisik, dan lain sebagainya.
c. Minat
Minat diartikan sebagai kecenderungan yang menetap pada
seseorang untuk merasa tertarik pada satu bidang tertentu dan
merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan bidang tersebut. Minat dapat menentukan
bidang ilmu dan pekerjaan yang akan dipilih serta berpengaruh
terhadap kesuksesan yang diraihnya. Seseorang yang berminat
dengan angka bisa mendorongnya untuk memilih jurusan
matematika dan bekerja sebagai akuntan, misalnya. Selain itu
seorang pegawai yang memang berminat dengan pekerjaan
mengetik sebagai sekretaris akan lebih bersemangat menjalankan
tugas sehari-hari.
d. Nilai
Nilai merupakan sesuatu yang menjadi pedoman dan pegangan
seseorang dalam hidupnya. Oleh karena itu, nilai memegang
peranan penting dalam keseluruhan tingkah laku seseorang dan
mempengaruhi cita-cita dan bidang pekejaan yang akan dipilih
dan ditekuninya. Seseorang yang menganggap kegiatan
menolong orang lain memiliki nilai yang tinggi dan berharga, bisa
saja bercita-cita ingin menjadi sukarelawan di daerah bencana
atau menjadi perawat. Sedangkan seseorang yang menganggap
kepastian status dan jaminan hidup masa tua sebagai salah satu
yang penting, kemudian berharap menjadi pegawai negeri.
e. Kepribadian
Pemahaman yang tepat mengenai kepribadian, seperti
kebutuhan, sifat dapat membantu seseorang menemukan hal
yang diinginkan dan perlu dikembangkan agar dapat meraih
keinginannya. Seseorang yang mengenali dirinya memiliki sifat
periang, senang berbicara dan gemar bertemu dengan orang lain,
dapat mengarahkan dirinya pada bidang pekerjaan yang sesuai
dengan sifat-sifatnya tersebut, seperti sebagai tenaga penjual
(sales), tenaga hubungan masyarakat dan sebagainya. Bila
pekerjaan sesuai dengan sifat dan kebutuhan pribadi seseorang,
maka diharapkan ia akan merasa lebih puas, bahagia dan
tertantang untuk mencapai yang terbaik dalam pekerjaannya.
Sebaliknya, jika pekerjaan yang dipilihnya kurang atau tidak
sesuai dengan kepribadiannya, biasanya ia menjadi tidak puas,
kurang bahagia dan ingin berganti pekerjaan.
a. Keluarga
Harapan dan pandangan orang tua, saudara kandung maupun
keluarga lainnya mengenai pendidikan dapat mempengaruhi
pemilihan seseorang. Hal ini dikarenakan sejak kecil ia terbiasa
melihat dan mendengar tentang pekerjaan orang tuanya. Tidak
sedikit orang yang akhirnya mengikuti jejak karir orang tuanya.
Pengaruh keluarga bisa berarti positif dan negatif. Remaja dengan
orang tua yang memiliki standar status karir yang baik, biasanya
akan berusaha mencari status karir yang tinggi. Namun orang tua
yang memaksakan kehendaknya dan memberikan tekanan yang
berlebihan pada akhirnya akan dipilih anak, hanya akan
mendatangkan perasaan kurang puas dan tidak berbahagia pada
anak.
b. Teman sebaya
Teman sebaya dapat memiliki pengaruh terhadap perkembangan
karir seseorang. Sama halnya dengan pengaruh keluarga terhadap
remaja, teman sebaya, yang memiliki standar status karir yang baik
juga dapat mempengaruhi remaja untuk berusaha mencari status
karir yang lebih tinggi pula, meskipun dia berasal dari kalangan
berpenghasilan atau berpendidikan rendah.
c. Sekolah
Sekolah merupakan pijakan awal dimana seseorang pertama kali
berkenalan dengan dunia kerja. Sekolah memberikan kesempatan
kepada seseorang untuk mengembangkan diri melalui
pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan dan kelak
dibutuhkan saat bekerja. Melalui pelajaran seperti bimbingan karir,
siswa diperkenalkan dengan berbagai lapangan pekerjaan dan
informasi pendidikan tinggi yang terkait dengan pekerjaan yang
diinginkan.
d. Gender
Perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi pemilihan karir
seseorang, dan hal ini biasanya karena pengaruh pengalaman
sosialisasi dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Sejak kecil
secara tidak langsung anak-anak diajarkan mengenai pekerjaan
yang dianggap maskulin dan feminin. Anak perempuan diarahkan
kepada pekerjaan feminin seperti perawat, guru taman kanak-
kanak, sedangkan anak laki-laki diarahkan pada pekerjaan seperti
teknisi, pengemudi. Oleh karena itu masyarakat akan memandang
kurang wajar bila laki-laki bercita-cita menjadi perawat, atau
perempuan ingin bekerja sebagai montir. Apabila hal ini terjadi
maka dapat membuat orang tersebut merasa kurang dihargai dan
berbeda dibandingkan dengan yang lainnya.
Kecerdasan Majemuk
1. Kecerdasan Visual/Keruangan
Adalah kemampuan untuk mempersepsi secara visual. Seseorang dengan
kecerdasan ini cenderung berpikir dalam gambar dan membentuk
gambaran (imej) mental mengenai suatu hal dalam pikirannya untuk
mempertahankan informasi yang telah diperolehnya. Mereka senang
memperhatikan peta, grafik, gambar, video dan film di bioskop.
2. Kecerdasan Verbal/Bahasa
Adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa, baik untuk
mengutarakan diri sendiri maupun mengerti pembicaraan orang lain.
Seseorang dengan kecerdasan ini memilk kemampuan auditori
(mendengar) yang baik dan pada umumnya adalah pembicara yang
mumpuni. Ia berpikir dengan kata, daripada dengan gambar.
3. Kecerdasan Bodily/Kinestik
Adalah kemampuan untuk menggunakan semua atau sebagaian anggota
gerak tubuh dengan mengontrol pergerakan tubuh sambl mengerjakan
suatu hal dengan terampil. Seseorang dengan kemampuan ini
mengekspresikan dirinya melalui gerakan, memiliki keseimbangan tubuh
dan koordinasi tangan-mata yang baik.
4. Kecerdasan Musik/Ritmis
Adalah kemampuan untuk menghasilkan dan menghargai suatu karya
musik. Seseorang dengan kemampuan ini berpikir dengan suara. Ia
segera bereaksi terhadap musik, dengan memberikan penghargaan atau
mengkritisi apa yang didengarnya. Kebanyakan mereka amat sensitif
dengan suara yang berasal dari lingkungan sekitar seperti bel, hentakan
jemari, dsb.
5. Kecerdasan Natural
7. Kecerdasan Interpersonal
Adalah kemampuan untuk berhubungan dan memahami orang lain.
Seseorang dengan kemampuan ini berusaha memandang suatu
permasalahan dari sudut pandang orang lain agar memahami pikiran dan
perasaan orang tersebut. Ia memiliki kepekaan untuk merasakan
perasaan, keinginan, dan motivasi serta mampu menjaga keharmonisan
dan mendorong kerjasama diantara sekelompok orang. Ia menggunakan
bahasa lisan dan bahasa tubuh yang efektif untuk membuka saluran
komunikasi dengan orang lain.
Menurut Carl Jung setiap orang memiliki tipe kepribadian tertentu yang
mempengaruhinya dalam berpikir, merasa dan berinteraksi dengan
lingkungan sehari-hari. Bersama dengan K.C Briggs dan Isabel Briggs-Myers
yang kemudian mengembangkan teori yang telah dirintis Jung tersebut, maka
disusunlah empat tipe kepribadian. Berdasarkan kombinasi keempat tipe
kepribadian tersebut maka diperoleh 16 (enam belas) tipe kepribadian
beserta apikasi praktisnya, diantaranya dalam bidang bimbingan
karir/pekerjaan.
Extraversion Intraversion
Thinking Feeling
Judging Perceiving
ISTJ (Perseverance)
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai serius dan tenang serta
memiliki ketertarikan yang besar akan kehidupan yang aman dan damai. Ia
membutuhkan lingkungan kerja yang terstruktrur dan teratur, tidak terlalu
menyukai suatu perubahan. Dalam bekerja, ia menetapkan standard yang
tinggi untuk diri orang lain, tekun, memanfaatkan data yang kongkrit dan
potensial sebagai pemimpin.
Seseorang dengan ISTJ akan berhasil dalam bidang yang
mendukungnya untuk menggunakan keterampilan organisasi dan
konsentrasinya yang menonjol untuk menciptakan suatu hal yang teratur dan
terorganisir. Bidang karir yang cocok adalah: akunta, polisi, hakim,
pengacara, dokter, dokter gigi, pemrogram komputer, ahli komputer.
ISTP
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai tenang, agak menutup diri,
mandiri, dan tidak memiliki keinginan macam-macam. Ia menunjukkan
kesetiaan kepada teman-temannya dan nilai yang dianutnya, namun tidak
terlalu peduli dengan peraturan dan hukum. Kemampuannya menonjol dalam
memecahkan persoalan praktis, memiliki ketertarikan yang besar tentang
bagaimana dan mengapa suatu benda/mesin bekerja. Ia juga terampil dalam
bidang mekanik/keteknikan. Selain itu minat dan bakatnya dibidang olah raga
juga besar.
Sehubungan dengan karakteristik yang dimilikinya seseorang dengan tipe
ISTP diperkirakan akan cocok bekerja sebagai: polisi, ahli forensik,
pemrogram komputer, ahli komputer, insinyur, tukang kayu, mekanik, pilot,
supir, atlit. Enterpreneur.
ISFJ
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai memiliki kepekaan
memahami perasaan orang lain, berjiwa sosial, dan tidak nyaman berada
dalam situasi konflik dan konfrontasi. Ia memiliki ingatan yang baik mengenai
ditel penting dari sesuatu, ulet, dan senang belajar langsung mencoba.
Pengamatanya terhadap lingkungan dan keruangan menonjol, dan
keteraturan menjadi hal yang penting baginya. Ia lebih menyukai hal-hal yang
praktis dari pada teoritis dan menutup abstrak. Seseorang dengan Tipe ISFJ
diramalkan akan berhasil dalam bidang kerja: disain interior, perawat,
konselor, penjaga toko, tenaga administrasi dan pengasuh anak.
ISFP
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai tenang, serius, sensitif dan
baik hati. Ia tidak memiliki ketertarikan untuk mengontrol dan memimpin
orang lain. serta menghindari timbulnya konflik dengan orang lain. Ia juga
kurang menyukai rutinitas dan membutuhkan kebebasan untuk mengerjakan
sesuatu dengan cara dan waktu yang diatur sendiri. Fleksibel dan terbuka
terhadap perubahan dan hal-hal baru. Kepekaan emosinya yang menonjol
mendukung kreativitas dan kesukaanya akan seni. Ia pun beroritentasi pada
kehidupan masa kini.
Seseorang dengan tipe ISFP diramalkan akan berhasil dalam bidang
kerja sebagai artis, musisi, komposer, disainer, pengasuh anak, pekerja
sosial, konsuler, guru, psikolog, pawang hewan, dokter anak dan penjaga
hutan.
INFJ
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai idealis, amat teguh
memegang prinsip-prinsip yang dia yakini. Oleh karena itu, pekerjaan yang
sejakan dengan prinsipnya merupakan hal utama baginya. Ia kreatif, tapi
sekaligus memiliki intuisi yang baik dan amat memperhatikan perasaan orang
lain. Posisi pemimpin lebih cocok, namun tidak menutup kemungkinan untuk
dipimpin sepanjang prinsip-prinsip yang dipegangnya tetap terpelihara.
Ketekunannya dalam bekerja memungkinkan tugas diselesaikannya sampai
tuntas.
Seseorang dengan tipe INFJ diramalkan akan berhasil dalam bidang
kerja sebagai religious work, guru, dokter umum, dotker gigi, psikolog,
psikiater, konselor, pekerja sosial, musisi, artis, fotografer, pengasuh anak.
INFP
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai individu yang sensitif dan
memiliki minat yang besar terhadap kemanusiaan serta selalu berusaha
memahami dan menolong orang Bakatnya dalam bidang tulis-menulis
tampak menonjol, disertai kemampuan untuk melihat berbagai kemungkinan
yang dapat terjadi. Ia lebih suka bekerja sendiri dan mengembangkan ide-ide
unik yang dimilikinya sehingga seringkali agak sulit untuk bekerja dalam
kelompok. Namun, loyalitas dan tanggung jawabnya terhadap tugas tidak
diragukan lagi.
Seseorang dengan tipe INFP diramalkan akan berhasil dalam bidanvg
kerja sebagai penulis, konselor, pekerja sosial, guru, psikolog, psikiater,
musisi, religious worker.
INTJ
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai memiliki kemampuan analisa
yang baik sehingga dapat menjabarkan teori menjadi serangkaian rencana
kerja. Pemikirannya jauh ke depan. Sebagai pekerja ia menilai penting
pengetahuan, keampuan dan hal-hal yang terorganisir dengan baik.
Cenderung tampil sebagai pemimpin, namun tidak keberatan untuk dipimpin
sepanjang ia mempercayai orang yang memimpinnya.
Seseorang dengan tipe INTJ diramalkan akan berhasil dalam bidang
kerja sebagai ilmuwan, insinyur, guru, dokter, dokter gigi, pemimpin militer,
pengacara, hakim, pemogram komputer, ahli komputer.
INTP
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai pemikir kreatif dan biasanya
amat cerdas. Ia amat tertarik bekerja dengan teori ide-ide yang kemudian
dijabarkannya menjadi langkah kerja yang jelas. Pengetahuan, kemampuan
dan logika amat penting baginya. Senang bekerja sendirian, membatasi diri
dalam pergaulan sosial, dan kadang tampak ‘eksentrik’. Ia tidak berminat
untuk mengarahkan atau memimpin orang dan sebaliknya.
Seseorang dengan tipe INTP diramalkan akan berhasil dalam bidang
kerja sebagai peneliti (fisika, kimia), fotografer, ahli matematika, profesor,
pemogram komputer, ahli animasi, ahli komoputer, penulis di bidang teknik,
insinyur, pengacara, hakim, ahli forensik, ahli taman dan kehutanan.
ESTP
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai bersahabat dan mudah
bergaul. Ia berorientasi pada masa kini dan di sini, gesit, tidak menyukai hal-
hal teoritis tanpa kemungkinan aplikasinya, serta cepat dan berani mengambil
resiko atas tindakannya. Perhatiannya terpusat pada hasil yang segera
diperolehnya sehingga tidak sabaran dengan proses yang panjang dan
memakan waktu.
Seseorang dengan tipe ESTP diramalkan akan berhasil dalam bidang
kerja yang memungkinkannya beriteraksi dengan banyak orang, diantaranya
sebagai tenaga penjuualan, tenaga pemasaran, polisi, paramedic, computer
technical suppor, entrepeneurs.
ESTJ
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai jujur dan cenderung bicara
apa adanya. Ia memiliki visi yang jelas tentang hal yang dikerjakannya, serta
kurang toleran terhadap kegagalan. Sebagai pekerja ia setia dan bekerja
kerja memenuhi tanggung jawabnya. Ia kurang tertarik dengtan hal-hal
teoritis kecuali bila dapat diterapkan. Ia pun senang menjadi penanggung
jawab atas berlangsungnya suatu kegiatan.
Dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya, seseorang dengan tipe
ESTJ dapat menangani berbagai jenis bidang kerja, diantaranya pemimpin
militer, polisi, hakim, tenaga keuangan, guru, tenaga penjualan.
ESFP
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai individu yang berorientasi
pada orang, dan hal-hal yang berhubungan dengan seni dan keindahan. Ia
senang menghibur dan melayani orang, dan menjadi pusat perhatian.
Kemampuan praktis dan pemikiran rasionalnya berkembang dengan baik,
namun kurang menyukai hal-hal yang berbau teoritis. Kebutuhannya akan
pengalaman baru tampak menonjol.
Seseorang dengan tipe ESFP diramalkan akan berhasil dalam bidang
keja sebagai artis, tenaga penjualan, konselor, pekerja sosial, pengasuh
anak, perancang pakaian, disainer interior, konsultan, fotografer.
ESFJ
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai baik hati, populer, penuh
kehati-hatian, dan menjunjung tinggi tradisi, Ia memiliki perasaan yang kuat
akan tanggung jawab dan tugasnya. Kepeduliannya yang besar utnuk
membantu orang lain seringkali membuatnya mengutamakan kepentingan
orang lain diatas kepentingannya sendiri. Oleh karena itu ia membutuhkan
penghargaan dari orang lain agar ia merasa berharga sebagai individu.
Selain itu, kemampuan keruangannya berkembang dengan baik.
Seseorang dengan tipe ini diramalkan akan berhasil dalam bidang
kerja: Psikolog, fotografer, tenaga penjual, aktor, guru, konsultan pendidikan.
ENFP
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai cerdas, kompeten, dan
kreatif. Ia juga pandai bergaul dan berjiwa sosial, namun cenderung menolak
untuk dikontrol oleh orang lain. Di sisi lain ia membutuhkan dukungan dan
pengakuan dari orang-orang di sekitarnya. Kemampuan komunikasi dan
bahasanya tampak menonjol. Selain itu, sikapya fleksibel dan biasanya
mudah menangkap konsep dan teori baru, namun kurang menyukai hal-hal
yang mendetil.
Seseorang dengan ENFP diramalkan akan berhasil dalam bidang
kerja sebagai konsultan, psikolog, aktor, guru, konselor, diplomat, politisi,
penulis, reporter, pemogram komputer, ahli komputer, peneliti, insinyur,
enterpreneur.
ENFJ
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai hangat dan sensitif. Ia
menaruh perhatian yang besar pada perasaan dan pikiran orang-orang di
sekitarnya serta menunjukkan kepedulian untuk membantu mereka. Ia
kurang suka sendirian, membutuhkan dukungan lingkungan dan menyukai
hal-hal baru. Ia melihat suatu persoalan dari sudut pandang kemanusiaan,
dan memiliki kemampuan organisasi yang amat baik.
Seseorang dengan tipe ENFJ diramalkan akan berhasil dalam bidang
kerja sebagai fasilitator, konsultan, psikolog, pekerja sosial, konselor, guru,
tenaga penjualan, events coordinator, politisi, diplomat, penulis.
ENTP
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai kreatif, penuh ide dan
mampu berpikir cepat serta memiliki kemampuan yang baik di banyak bidang.
Ia senang berbicara dan berdebat, asertif dan senang menjalin hubungan
sosial baru. Kemampuannya tampak menonjol dalam memahami konsep dan
terbuka terhadap ide dan tugas baru, namun menghindari hal-hal yang rutin.
Seseorang dengan tipe ENTP diramalkan akan berhasil dalam bidang
kerja yang memerikannya kesempatan luas untu menuangkan ide-ide
kreatifnya dalam menjalankan tugas dan memecahkan suatu persoalan. Ia
dapat memilih profesi sebagai pengacara, psikolog, entrepeneurs, fotografer,
konsultan, insinyur, peneliti, aktor, tenaga penjualan, tenaga pemasaran, ahli
komputer.
ENTJ
Tipe kepribadian ini digambarkan sebagai percaya diri, cerdas,
memiliki pengetahuan yang luas dan mampu mengatasi permasalahan
organisasional. Ia menilai tinggi pengetahuan dan kemampuan, dan kurang
toleran terhadap ketidakteraturan atau kegagalan. Potensinya besar sebagai
pemimpin dan memiliki kemampuan bicara/komunikasi yang juga menonjol.
Seseorang dengan tipe ENTJ diramalkan akan berhasil dalam bidang
kerja sebagai pemimpin organisasi/perusahaan, entrepeneur, konsultan
komputer, pengacara, hakim ahli bisnis, profesor.
Macam-macam Minat
1. Tipe realistis
Menyukai pekerjaan yang bersifat konkret yang melibatkan kegiatan
yang sistematis, dan tidak banyak membutuhkan keterampilan
komunikasi atau hubungan dengan orang lain, seperti mengoperasikan
mesin atau peralatan. Pekerjaan ini biasanya membutuhkan fisik yang
kuat. Seseorang dengan tipe ini cocok berkarir di bidang seperti
perburuhan, pertanian, konstruksi, keterampilan menjahit, memotong
rambut, dsb.
2. Tipe intelektual/investigative
Menyukai hal-hal teoritis dan konseptual, cenderung sebagai pemikir
daripada pelaku dari suatu kegiatan, dan biasanya menghindari
hubungan sosial yang akrab. Seseorang dengan tipe ini cocok bekerja
sebagai peneliti, ilmuwan, dan ahli matematika.
3. Tipe Sosial
Menyukai kegiatan yang melibatkan kemampuan berkomunikasi dan
keterampilan berhubungan dengan orang lain. Seseorang dengan tipe
ini biasanya senang membantu atau bekerjasama dengan orang lain,
cocok bekerja sebagai guru, konselor, pekerja sosial, pemandu tur,
pelayan toko.
4. Tipe konvensional
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, dan mengolah
data dengan aturan tertentu. Pekerjaan yang sesuai bagi orang dengan
tipe ini adalah sekretaris, teller, filing, akuntan, pustakawan.
6. Tipe artistic
Cenderung menyukai tugas-tugas yang memungkinkan ia untuk
mengekspresikan diri, dan tidak menyukai struktur atau aturan.
Seseorang dengan tipe ini cocok berkarir sebagai musisi, seniman,
penari, penulis.
SIFAT PRESTATIF
Sukardi merumuskan sifat prestatif sebagai sifat tidak pernah puas dengan
hasil yang dicapai sekarang, sehingga cenderung berusaha mencapai
prestasi lebih baik dari pada sebelumnya. Timmons mengungkapkan salah
satu karakteristik perilaku berprestasi adalah keberanian menghadapi
kegagalan, dimana kegagalan dianggap sebagai umpan balik untuk
meningkatkan prestasi dimasa yang akan datang.
Dengan demikian sifat prestatif dapat digambarkan sebagai sifat pribadi yang
dalam berbagai situasi selalu berusaha bekerja secara optimal. Ia tidak
pernah puas dengan hasil yang dicapai sekarang, selalu mengevaluasi hasil
kerjanya dalam rangka membuat target kerja selanjutnya. Karena ia senang
mengamil resiko moderat, target kerja yang baru biasanya lebih baik atau
lebih tinggi dari sebelumnya, namun tetap bersifat realistis, berdasarkan
umpan balik atau evaluasi keberhasilan dan kegagalan sebelumnya. Baginya
yang penting adalah tahapan dan proses pencapaian prestasi itu sendiri,
sedangkan kegagalan atau keberhasilan pencapaian dianggap sebagai
umpan balik. Seorang yang menginginkan keberhasilan dalam karirnya akan
selalu memanfaatkan umpan balik, menyukai tantangan dan berupaya agar
hasil kerja yang dicapai lebih baik dari prestasi sebelumnya.
SIFAT KEMANDIRIAN
SIFAT SWA-KENDALI
SIFAT INSTRUMENTAL
PENETAPAN TUJUAN
Tujuan yang bijak adalah tujuan yang memiliki ciri utama yaitu:
4. Relevant
Tujuan hendaknya bermakna bagi individu secara pribadi. Bila tujuan
tidak cukup bermakna bagi individu maka individu tidak akan memberikan
usaha maksimal dalam mencapainya.
5. Time Constraints
Hendaknya tujuan mengandung batas waktu yang memaksa individu
untuk mefokuskan dan mengatur waktunya. Dalam hal ini perlu
diperhatikan bahwa waktu yang ditetapkan cukup memberi peluang bagi
individu untuk melakukan kegiatannya secara optimal.
Untuk dapat menetapkan tujuan dengan bijak perlu diingat beberapa hal
antara lain:
a. Belajarlah dari pengalaman. Dengan menggunakan umpan
balik pengalaman yang lampau kita akan dapat mengira-ngira
kemampuan kita sehingga dapat ditetapkan tujuan yang cukup
menantang dan dapat dicapai. Individu yang tidak belajar dari
pengalamannya seringlah menetapkan tujuan yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah.
b. Tanggung jawab pribadi juga membantu individu untuk benar-
benar mengenali kemampuannya. Kecenderungan mencari kambing
hitam justru akan menyulitkan pemahaman akan kekuatan dan
kelemahan diri sehingga sulit menetapkan tujuan yang memotivasi.
Untuk tugas-tugas yang lebih kompleks seringkali pekerjaan akan lebih
efiesien dan efektif bila dilaksanakan dalam kelompok. Dalam kerja
kelompok ini tujuan kelompok akan lebih lancar apabila setiap anggota
kelompok benar-benar memahami tujuan kelompok, serta tujuan
anggota kelompoknya selaras dengan tujuan kelompok.
Dalam usaha pencapaian tujuan kelompok, kekuatan dan kelemahan
anggota-anggota harus dikenali terlebih dahulu, sehingga perencanaan
tindakan dapat dibuat sedemikian rupa sehingga setiap anggota
kelompok dapat memberikan sumbangan yang optimal sesuai dengan
kemampuannya masing-masing dalam pencapaian tujuan kelompok
tersebut.
SMART
Ada beberapa macam wawancara yang dilakukan oleh bagian SDM atau
atasan yaitu:
1. Wawancara tatap muka empat mata, pewawancara memberikan
pertanyaan kepada setiap kandidat satu persatu yang biasanya
berlangsung 20 menit sampai 1 jam tergantung pada level dan
kompleksitas pekerjaan yang akan dilakukan.
2. Wawancara panel, biasa dilakukan dibidang pendidikan,
pemerintahan daerah, atau pekerjaan layanan teknik. Kandidat
diwawancarai secara panel terdiri dari 3 atau 4 orang kandidat yang
biasanya merepresentasikan minat dan bidang yang bervariasi, masing-
masing sesuai dengan bidangnya.
Selain aspek penampilan dan pakaian beberapa hal dibawah ini merupakan
apa yang boleh da tidak boleh dilakukan selama berlangsungnya wawancara:
1. Harus rileks dan tidak terlalu banyak gerakan atau bicara. Buatlah tubuh
kita tenang dan nyaman sehingga dapat merespon dengan baik.
2. Memberikan jawaban yang lengkap dan menarik.
3. Bersikap positip
4. Tunjukkan bahwa Anda mendengar apa yang dibicarakan.
5. Tidak berbelit-belit.
6. Jangan terburu-buru menjawab sebelum pertanyaan selesai diberikan.
7. Apabila jawaban salah klarifikasikan yang sebenarnya.
8. Apabila diminta opini Anda janganlah fanatik dan dogmatik tapi buatlah
balance/ seimbang.
9. Apabila diberikan waktu bertanya janganlah bertanya soal gaji atau
pekerjaan atau prospek kandidat dalam wawancara ini, lebih baik
ditanyakan tentang aktivitas organisasi, aturan-aturan, produk atau
performance perusahaan. Hal ini akan menunjukkan minat dan motivasi
anda terhadap perusahaan.