LAPORAN PENDAHULUAN
“HARGA DIRI RENDAH”
Disusun oleh:
MUHNIA
C121 13 008
1) Aktualisasi diri : pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima
2) Konsep diri positif: apabila individu mempunyai pengalaman yang
positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal–hal positif maupun
yang negative dari dirinya
3) Harga diri rendah: individu cenderung untuk menilai dirinya negative
dan merasa lebih rendah dari orang lain
4) Identitas kacau: kegagalan individu mengintegrasikan aspek – aspek
identitas masa kanak – kanak ke dalam kematangan aspek psikososial
kepribadian pada masa dewasa yang harmonis
5) Depersonalisasi: perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak
dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
f. Akibat
HDR dapat beresiko terjadinya isolasi sosial, dan menarik diri.
Isolasi menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada
tingkah laku yang mal adaptif, mengganggu fungsi seseorang dalam
hubungan sosial.
Isolasi sosial menarik diri sering ditunjukkan dengan perilaku antara
lain :
1. Data subjektif
Mengungkapkan enggan untuk memulai hubungan/pembicaraan
Mengungkapkan persaan malu untuk berhubungan dengan orang lain
Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain
2. Data Objektif
Kurang spontan ketika di ajak berbicara
Apatis
Ekspresi wajah kosong
Menurun/tidak adanya komunikasi verbal
Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat berbicara.
g. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri
Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan
orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang
mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan
ideal diri yag tidak realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin
ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti :
Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan kejadian yang megancam.
Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dimana individu mengalami frustrasi.
Ada tiga jenis transisi peran :
Isolasi sosial
Faktor Predisposisi
1) Penolakan.
2) Kurang penghargaan.
3) Pola asuh overprotektif, otoriter, tidak konsisten, terlalu dituruti, terlalu
dituntut.
4) Persaingan antara keluarga.
5) Kesalahan dan kegagalan berulang.
6) Tidak mampu mencapai standar.
Faktor Presipitasi
1) Trauma.
2) Ketegangan peran.
3) Transisi peran perkembangan.
4) Transisi peran situasi.
5) Transisi peran sehat-sakit.
Perilaku
Azizah, L. M., Zainuri, I., & Akbar, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa : Teori dan Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.
Keliat, B. A., Akemat, Helena, N., & Nurhaeni, H. (2011). Keperawatan Kesehatan
Jiwa Komunitas. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kusumawati Farida dan Hartono Yudi, 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa., Jakarta,
Salemba Medika