Anda di halaman 1dari 8

KLASIFIKASI METODE TAMBANG

1.1 Sistem Penambangan


Secara garis besar sistem penambangan dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1. Tambang terbuka (surface mining)
Metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangannya
dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya
berhubungan langsung dengan udara luar.
2. Tambang dalam/tambang bawah tanah (underground mining)
Metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangannya
dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung
berhubungan dengan udara luar.
3. Tambang bawah air (underwater mining)
Metode penambangan yang kegiatan penggaliannya dilakukan di bawah
permukaan air atau endapan mineral berharganya terletak dibawah permukaan air.
Tambahan:
4. Tambang ditempat (Insitu Mining or Novel Mining).

Pemilihan sistem penambangan dilakukan berdasarkan pada sistem yang akan


memberikan keuntungan yang paling besar dan perolehan tambang (mining recovery)
yang paling baik dan bukan berdasarkan letak dangkal atau dalamnya suatu endapan.
Hartman (1987) membagi ke-4 sistem penambangan tersebut menjadi metode-
metode penambangan yang lebih spesifik seperti pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Klasifikasi Sistem Penambangan (Hartman, 1987)

SISTEM KELAS METODE BAHAN GALIAN


Conventional
Tambang Terbuka Mekanis Open pit mining* Metal, non-metal
Quarrying* Non-metal
Opencast mining* Batubara, non-metal
Auger mining Batubara, metal, non-
Aquaeous Hydraulicking* metal
Dregding * Metal, non-metal
Metal, non-metal
Tambang Swa-sangga Room & Pillar mining* Batubara, non-metal
Bawah Tanah (Selfsupported) Stope & Pillar mining* Metal, non-metal
Underground gloryhole Metal, non-metal
Gophering Metal, non-metal
Shrinkage stoping Metal, non-metal
Sublevel stoping * Metal, non-metal
Berpenyangga Cut & Fill stoping * Metal
buatan Stull stoping Metal
(Supported) Square set stoping Metal
Ambrukan (Caving) Longwall mining * Batubara, non metal
Sublevel caving Metal
Block caving * Metal
Inconvetional
Novel Penggalian cepat Batuan keras
Automasi, Robotik Semua
Gasifikasi bawah tanah Batubara, batuan lunak
Retorting bawah tanah Hidrokarbon
Tambang samudera Metal
Tambang nuklir Non-batubara
Tambang luar bumi Metal, non-metal
*) = Metode penambangan yang lazim diterapkan

1.2 Pemilihan Metode Penambangan


Dalam kegiatan penambangan, hal yang paling utama adalah memilih suatu
metode penambangan yang paling sesuai dengan karakteristik unik (alam, geologi,
lingkungan dan sebagainya) dari endapan mineral yang ditambang di dalam batas
keamanan, teknologi dan ekonomi, untuk mencapai ongkos yang paling minimum
dan keuntungan yang paling maksimum. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan tersebut adalah :
1. Karakteristik spasial dari endapan
Merupakan faktor penting yang dominan karena umumnya sangat menentukan
pemilihan metode penambangan antara tambang terbuka dengan tambang bawah
tanah, penentuan tingkat produksi, metode penanganan material, dan bentuk tambang
dalam badan bijih. Faktor-faktor tersebut meliputi :
a. Ukuran (dimensi, terutama tinggi dan tebal)
b. Bentuk (tabular, lenticular, massive, irregular)
c. Orientasi (dip/inklinasi)
d. Kedalaman (rata-rata dan nilai ekstrim yang akan berimbas pada stripping ratio)

2. Kondisi geologi dan hidrogeologi


Karakteristik geologi, baik dari badan bijih maupun batuan samping, akan
mempengaruhi pemilihan metode penambangan, terutama dalam pemilihan antara
metode selektif dan nonselektif serta pemilihan system penyanggaan pada system
penambangan bawah tanah. Hidrologi berdampak pada kebutuhan akan penyaliran
dan pemompaan, sedangkan aspek mineralogy akan menentukan syarat-syarat
pengolahan.
a. Mineralogi dan petrologi (Sulfida vs Oksida),
b. Komposisi kimia
c. Struktur endapan (lipatan, sesar, ketidakmenerusan, intrusi)
d. Bidang lemah, (kekar, rekahan, bidang perlapisan)
e. Keseragaman, alterasi, erosi (zona dan daerah pembatas)
f. Air tanah dan hidrologi (kemunculan, debit aliran dan muka air)

3. Sifat-sifat geoteknik (mekanika tanah dan mekanika batuan) untuk bijih dan batuan
sekelilingnya. Hal ini akan mempengaruhi pemilihan peralatan pada sistem
penambangan terbuka dan pemilihan kelas dan metode dalam sistem penambangan
bawah tanah (swasangga, berpenyangga atau ambrukan). Sifat-sifat geoteknik yang
perlu diperhatikan antara lain:
a. Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas)
b. Sifat elastik (kekuatan, modulus elastisitas, nisbah Poisson, dan lain-lain)
c. Perilaku elastik atau visko elastik (flow, creep)
d. Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)
e. Konsolidasi, kompaksi dan kompeten (kemampuan bukaan pada kondisi tanpa
penyangga)

4. Pertimbangan ekonomi
Pertimbangan ekonomi akan mempengaruhi hasil, investasi, aliran kas, masa
pengembalian dan keuntungan. Faktor ini meliputi:
a. Cadangan (tonase dan kadar),
b. Produksi,
c. Umur tambang,
d. Produktivitas, dan
e. Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang cocok

5. Faktor teknologi
Kondisi yang paling sesuai antara kondisi alamiah endapan dan metode
penambangan adalah yang paling diinginkan. Sedangkan metode yang tidak sesuai
mungkin tidak banyak pengaruhnya pada saat penambangan, tetapi kemungkinan
akan berpengaruh pada kegiatan pendukung tambang/terusannya (pengolahan,
peleburan, dll). Yang termasuk dalam faktor teknologi adalah :
a. Perolehan tambang, dilusi (jumlah waste yang ikut terambil)
b. Kefleksibilitasan metode dengan perubahan kondisi
c. Selektifitas metode untuk memisahkan bijih dan waste
d. Konsentrasi atau dispersi pekerjaan
e. Modal, pekerja dan intensitas mekanisasi

6. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang dimaksud tidak hanya berupa lingkungan fisik saja, tetapi
juga meliputi lingkungan sosial, politik dan ekonomi. Yang termasuk dalam faktor
lingkungan adalah :
a. Kontrol bawah permukaan untuk merawat kondisi bukaan
b. Penurunan permukaan tanah (subsidence), atau efek ambrukan pada permukaan
tanah
c. Kontrol atmosfir (ventilasi, kontrol kualitas, kontrol panas dan kelembaban)
d. Kekuatan kerja (pelatihan, recruitment, kesehatan dan keselamatan, kehidupan,
kondisi permukiman)
Prosedur pemilihan metode penambangan secara ringkas ditunjukkan oleh Gambar
5.1.
Metode dan prinsip penambangan yang telah dijelaskan sebelumnya
melibatkan masalah-masalah geomekanika dan operasional. Pengelola industri harus
bisa memilih metode panambangan yang paling tepat untuk cebakan bijih tertentu.
Selain karakteristik badan bijih yang mempengaruhi pemilihan metode
panambangan, karakteristik operasional khusus untuk setiap metode penambangan
secara langsung juga ikut mempengaruhi pemilihan metode penambangan.
Karekteristik operasional tersebut meliputi:
 Skala penambangan
 Laju produksi
 Selektivitas
 Persyaratan pekerja
 Keluwesan ekstraksi
Studi Konseptual

Penilaian karakteristik fisik dan kuantitas


overburden dari beberapa metode, tataletak dan
sistem penambangan.

Studi Rekayasa

kuantifikasi dan pembandingan konsep–konsep


yang dihasilkan terdahulu sehingga dihasilkan
rancangan dan biaya yang pasti.

Studi Rancangan Rinci

Spesifikasi dan gambar konstruksi dari metode


yang dipilih.

Laporan Rekayasa Final

Keputusan investasi, pengadaan peralatan dan


jadwal pelaksanaan

Gambar 5.1. Prosedur pemilihan metode penambangan.

Keputusan terakhir dalam pemilihan metode penambangan akan merefleksikan


sifat-sifat mekanik dari badan bijih dan lingkungannya serta hal-hal teknik praktis
lain. Terkadang muncul permasalahan bahwa pemilihan metode penambangan dapat
menimbulkan beberapa kesulitan teknis. Kesulitan yang timbul adalah bagaimana
menggabungkan beberapa faktor yang berpengaruh agar bisa memutuskan metode
penambangan yang sesuai untuk suatu cebakan bijih. Berdasarkan perkembangan
filosofi dan sejarah ilmu pertambangan, metode penambangan dikembangkan untuk
dapat mengakomodasi dan mengeksploitasi beberapa kondisi penambangan.
Prosedur yang dapat dikembangkan dalam pemilihan metode penambangan adalah
dengan melakukan optimasi secara komputasi.
Tujuan utama pemilihan suatu metode untuk menambang endapan mineral
adalah merancang suatu sistem eksploitasi yang paling sesuai dengan kondisi
sebenarnya. Dalam hal ini pengalaman berperan utama dalam pengambilan
keputusan yang memerlukan banyak pertimbangan berdasarkan evaluasi rekayasa.
Evaluasi tersebut dilakukan dalam tiga tahap seperti pada Gambar 5.1, yaitu studi
konseptual, studi rekayasa, dan studi rancangan rinci. Hasilnya ialah sebuah laporan
rekayasa final.
Contoh pedoman untuk penentuan metode penambangan terbuka berdasarkan
kekuatan bijih dan batuan di sekitarnya serta geometri cadangan menurut Hartman
(1987) dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Resume dari tabel tersebut adalah:
1. Tambang terbuka umumnya lebih serba guna, terutama berkaitan dengan kekuatan
bijih dan batuan samping, dip endapan, dan kadar bijih, tetapi sangat bergantung
dengan bentuk dan ukuran endapan, keseragaman kadar dan kedalaman (keduanya
mutlak dan bergantung pada nisbah kupas/stripping ratio).
2. Penerapan ideal pada endapan yang besar, perlapisan datar (atau massif) dengan
sebaran secara mendatar luas dan tebal dan keterdapatannya dekat permukaan.
3. Kurang cocok untuk endapan yang kecil, tipis, kadar tidak merata, kemiringan besar
dan posisinya dalam.
4. Penambangan dengan ekstraksi mekanis lebih konvensional, banyak diterapkan,
mudah dalam pelaksanaannya dan fleksibel dalam perubahan metode penambangan.
5. Penambangan dengan ekstraksi aqueous lebih murah dan cocok untuk diterapkan
pada endapan kecil dengan kadar yang bervariasi, tetapi sangat terbatas
penerapannya pada endapan yang rentan terhadap terhadap air dan jika pemenuhan
kebutuhan air memerlukan biaya yang mahal.
Tabel 5.2. Pemilihan Metode Penambangan Terbuka Berdasarkan Kekuatan Bijih dan Batuan serta Geometri Cadangan

Penambangan Terbuka Sistem Ekstraksi mekanis Penambangan Terbuka Aqueus


No Faktor
Open Pit Quarrting Open Cast Augering Hydraulicking Dredging Borehole Leaching
1 Kekuatan Bijih Sembarang Sembarang Sembarang Sembarang Tidak Tidak terkonsolidasi Dapat Ambruk,
(sedikit struktur) terkonsolidasi terkonsolidasi permeable
sedikit bongkah beberapa
bongkah
2 Kekuatan batuan Sembarang Sembarang Sembarang Sembarang Tidak Tidak Kompeten, Kompeten,
Samping terkonsolidasi terkonsolidasi Kedap kedap
3 Bentuk Endapan Sembarang Lapisan tebal Tabular, Tabular, Tabular Tabular Sebarang Masif,
(tabuar lebih atau masif Berlapis Berlapis Tabularbesar
disukai)
4 Kemiringan/dip Sebarang Sebarang jia Sebarang Dip kecil Dip kecil Dip kecil Sebarang Dip besar
Endapan (dip kecil Tebal (dip kecil lebih (dip kecil
lebih
disukai) lebih disukai)
disukai)
5 Ukuran endapan Besar, tebal Besar, tebal Besar, Penyebaran Penyebaran Penyebaran Sedang Sebarang
terbatas,
Ketebalan terbatas, tipis dan tebal sampai besar (lebih
tipis
Sedang sedang disukai besar)
6 Kadar bijih Rendah Tinggi Rendah Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sedang Sangat rendah
Keseragaman
7 Seragam Seragam Agak seragam Seragam Agak Seragam Agak Seragam Bervariasi Bervariasi
bijih

Anda mungkin juga menyukai