7.2.3.2.kerangka Acuan BTCLS
7.2.3.2.kerangka Acuan BTCLS
A. LATAR BELAKANG
Seseorang yang mengalami kasus gawat darurat dimanapun tempatnya kalau tidak
diatasi dengan segera akan menyebabkan kematian atau kecacatan. Bencana Bom Bali I dan
Bom Bali II merupakan contoh musibah yang tidak dapat kita hindari, sehebat apapun upaya
kita untuk menghadapinya. Upaya rasional yang efektif adalah meminimalkan dampak yang
mungkin timbul akibat bencana atau cedera. Hal tersebut menjadi faktor dan motivasi bagi
seorang perawat untuk dapat memberikan bantuan hidup dasar bagi seseorang agar dapat
menyelamatkan nyawa dengan cepat dan tepat.
Yayasan Ambulan Gawat Darurat (YAGD) 118 Jakarta diresmikan tahun 1992 dengan
akta notaris meskipun 26 tahun sebelumnya telah berkiprah dalam pelayanan bagi korban
kecelakaan lalu lintas di Jakarta. Yayasan ini berada dalam pembinaan Ikatan Ahli Bedah
Indonesia (IKABI) yang dalam perkembangan organisasi selanjutnya menjadi sentral
pendidikan dan pelatihan kegawatdaruratan di Indonesia. Terwujudnya ”safe community”
adalah komitmen lembaga dengan menyebarkan dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan
gawat darurat untuk masyarakat umum, public officer, dokter, perawat dan petugas kesehatan
lainnya. Pelatihan ”Basic Trauma and Cardiac Life Support ” (BTCLS) merupakan salah satu
bentuk kurikulum pelatihan berstandar nasional bagi tenaga kesehatan yang mengenai teknik
bantuan pertolongan untuk penderita gawat darurat untuk mempersiapkan tenaga tersebut
dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kesehatan di Unit Pelayanan Gawat Darurat baik
yang ada di RS maupun Puskesmas.
B. FILOSOFI PELATIHAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta dapat melaksanakan kegiatan Basic Trauma
And Cardiac Life Support dengan baik dan benar
2. Tujuan Khusus
D. PESERTA
1. Kriteria Peserta
a. Perawat dengan lulusan DIII
b. Perawat yang bertugas di Puskesmas dan Puskesmas Perawatan
c. Bertugas lebih dari 1 tahun dan bersedia untuk ditempatkan lagi di tempat tugas semula
minimal selama 2 tahun pasca pelatihan
F. MATERI PELATIHAN
G. METODA PELATIHAN
Proses belajar interaktif dengan ceramah, simulasi dan demontrasi. Diskusi dilakukan untuk
membahas suatu kasus gawat darurat
H. PENYELENGGARA
Dana pelatihan ini dialokasikan pada dana APBD II Gianyar MOU dengan UPT Balai
Pengembangan Ketrampilan Khusus Tenaga Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun
2015.
K. EVALUASI
M. PENUTUP
Demikian kerangka acuan pelatihan BTCLS disusun untuk dapat dipergunakan sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan pelatihan sehingga dapat tercapai tujuan pelatihan