Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Muslim Hasan

NIM : PO.71.4.241.14.1.024
FT Neuromuscular II

ASSESSMENT FISIOTERAPI
Anamnesis Umum

1. Nama : Tn. H

2. Umur : 27 tahun

3. Jenis kelamin : Laki – Laki

4. Pekerjaan : Guru

5. Alamat : Jl. Perintis No. 33

Anamnesis Khusus

1. Keluhan Utama : Nyeri dan kelemahan otot

2. Letak Keluhan : Tangan Kanan

3. Lama Keluhan : ±1 bulan yang lalu

4. RPP : Sekitar 1 bulan yang lalu pasien mengalami kecelakaan dan

mengharuskan operasi karena terjadinya fraktur pada daerah proksimal

yang menekan nervus radialis.

5. Faktor memperberat : Menggenggam, Mengangkat barang


6. Faktor memperingan : Mengistirahatkan tangan

PEMERIKSAAN

1. Vital Sign

a. Tekanan Darah : 120/80 mmHg

b. Pernapasan : 20x/menit

c. Denyut Nadi : 75x/menit

2. Inspeksi

a. Statik : Posisi lengan cenderung plantar fleksi

b. Dinamis : Belum mampu untuk mengenggam, dan belum mampu

melakukan gerakan di wrist and hand


3. Tes Vas

0 4 10

4. Tes ROM

a. Dorso fleksi : 20’

b. Palmar fleksi : 15’

c. Radial Deviasi : 20’

d. Ulna Deviasi : 35’

5. Tes MMT

Nilai kekuatan otot :3

6. Pemeriksaan Fungsi Dasar

a. Dorso Fleksi : nyeri+ tidak full ROM

b. Palmar Fleksi :Mampu terbatas+Nyeri+Tidak full ROM

c. Radial Deviasi : Mampu+ tidak full ROM

d. Ulnar Deviasi : Mampu+ tidak full ROM

DIAGNOSA

“ Gangguan Aktifitas Fungsional lengan akibat drop hand dextra e.c lesi nervus radialis “

PROBLEMATIK

IMPAIRMENT : Nyeri, Kekakuan Sendi, Kelemahan otot

FUNCTIONAL LIMITATION : Belum mampu untuk mengenggam, Gangguan ADL

PARTICIPATION : Sulit melakukan partisipasi di masyarakat dan pekerjaannya


PLANNING

1. Tujuan jangka pendek

 Mengurangi nyeri pada

 Menigkatkan kekuatan otot

 Meningkatkan ROM

2. Tujuan jangka panjang

 Mengoptimalkan kemampuan aktifitas pasien secara mandiri

INTERVENSI

1. Infra Red (IR)

Penyinaran menggunakan sinar infra merah yang mempunyai efek panas yang dapat
memperlancar peredaran darah sehingga pemberian nutrisi dan kebutuhan jaringan akan O2
terpenuhi dengan baik dan pembuangan zat-zat metabolisme akan lancar sehingga rasa nyeri
berkurang atau hilang. Terhadap jaringan otot, kenaikan temperatur disamping membantu
terjadinya rileksasi juga akan meningkatkan kemampuan otot untuk berkontraksi.

Dosis

 Waktu : 10 – 20 menit

2. Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation

Nyeri berkurang juga disebabkan oleh adanya stimulasi listrik yang diaplikasikan pada
serabut saraf akan menghasilkan impuls saraf yang berjalan dengan dua arah sepanjang akson
saraf yang bersangkutan, peristiwa ini dikenal sebagai aktivasi antidromik. Dengan adanya
impuls antidromik ini mengakibatkan lepasnya materi P dari neuron sensoris yang berujung
terjadinya vasodilatasi arteriole dan ini merupakan dasar untuk proses triple responses. Adanya
tripel responses maupun penekanan aktivasi simpatis akan meningkatkan aliran darah sehingga
pengangkutan materi yang berpengaruh terhadap nyeri seperti bradikinin, histamin atau materi P
juga akan meningkat.

Dosis

Conventional TENS

Waktu : 15 Menit

Frekuensi : 80-100 Hz
Aplikasi : Elektroda diposisikan pada titik nyeri dermatom, durasi terapi dapat dilakukan secara
terus menerus. terjadi, mekanisme analgetiknya pada tingkat segmental.

3. Terapi latihan

Pemberian terapi latihan berupa

a. Static contraction : Pemberian latihan static contraction dapat meningkatkan rileksasi otot
dan sirkulasi darah dimana zat-zat yang menyebabkan radang dapat terangkut sirkulasi darah
tersebut sehingga nyeri berkurang.

b. Latihan gerak aktif dan latihan gerak pasif : bertujuan untuk meningkatkan serta
mempertahankan kekuatan otot serta lingkup gerak sendi.

c. Latihan Resisted : bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot

EVALUASI

1. Terjadi penurunan nyeri

2. Terjadi peningkatan ROM

3. Terjadi peningkatan kekuatan otot

4. Terjadi peningkatan kemampuan fungsional

Anda mungkin juga menyukai