Anda di halaman 1dari 382
BAHAS TOTAL FISIKA SMA: Kumpulan Soal Super Lengkap Penyusun: Supadi, Si, M.Si., D. Hastusi, 8.7. Penyunting: Inoer H., Nunggal Seralati H., Novidewi Ayusari Penata Letak: Ery Ermawan Pendesain Sampul: Teguh Santosa Redaksi: IndonesiaTera Jl Gedong Kuning 117/118 Yogyakarta 55171 Telp /Faks, 0274-38279 ‘email indonesiatera@amail com Website: ww indonesiatera com Pemesara KAWAHmedia JI Moh. Kahfi2 No 12 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan Tolp. (921) 7838 2080 ext, 102, 112, 113 Faks, (021) 7270 996 Email kawahmedia@gmal.com Catakan Pertama, 2014 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Katalog Dalam Terbitan (KDT) Supadi, $.Si., M.Si, D. Hastusi, S.7. BAHAS TOTAL FISIKASMA: Kumpulan Soal Super Lengkap; Supadi, S Si, M.S. 0 Hestusi, S.T., Penyunting, Inoer H.. Nunggal Seralati H., Novidewi Ayusari - Cet 1. - Yogyakarta: IndonesiaTera, 2014 x #450 him; 19 x 26 cm ISBN: 979-775-217-8 i. BAHAS TOTAL FISIKA SMA: Kumnpulan Soal Super Lengkap ii, Judul ii Inoer H., Nunggal Seralati H., Novidew! Ayusani 510 .ika menemukan kesalahan cetak atau informasi, mohon untuk menghubungi penerbit, C. HUBUNGAN RODA-RODA PADAGERAK MELINGKAR m1 D._LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN, E. BECAH SOAL UJIAN NASIONAD joi ic a F. EVALUASI 5 .. 80 BAB 5 GRAVITASI NEWTON DAN ELASTISITAS - 85 A. HUKUM GRAVITASI NEWTON 85 B, HUKUM-HUKUM KEPPLER ... . 87 CG. ELASTISITAS.....sccoe . sesnstinetnmenenvnne 8B D._LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN 1 E. BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL 97 F. EVALUASI..... 99 BAB 6 USAHA DAN ENERGI....... 103 A. USAHA OLEH GAYA KONSTAN .. . sess 103, B._USAHADARI BEBERAPA GAYA YANG TIDAK KONSTAN 104 C. ENERGI KINETIK ........ 104 D. ENERGI POTENSIAL 105 E. HUKUM KEKEKALANENERGI MEKANIK , iiiininmnntsncaccatacnis 109 Fa DAVAsons wen acer sorecanrms secemenracrmrmem consort OS G._LATHAN SOALDAN PEMBAASAN soe . secnteteeees 107, H. BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL 115 |.__EVALUASI. 118 BAB 7 MOMENTUM DAN IMPULS .....--ccsccesnesnennnnnntnnnnnnnnntniennnnennees eeceee 121 Bo MOMENTUM iscsissssicnisstsnstiirssasisiniisauronatiiioatensaiiiotianincisitinisinasaeniensaednnes TT B._IMPULS 1 C. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM . 123 D._ HUKUM KEKEKALAN ENERGI KINETIK PADA TUMBUKAN oc scocnoau sais AEM E,_LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN 426 F. BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL .. iiss 188 Gz EVALUAS! ssaunconnmampeuucesinncs 2136 BAB 8 BENDA TEGAR 444 A._MOMEN GAYA (TORSI) 444 B._MOMEN INERSIA BENDA DISKRIT (PARTIKEL) i 142 C. MOMEN INERSIA BENDATEGAR J 1d D._HUBUNGAN MOMEN GAYA DAN PERCEPATAN SUDUT..... * Ss aa 144 E,_ MOMENTUM SUDUT 144 E__HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM SUDUT 0g (GIGERAK MENGGELINDING Sistecar aca ieee acer AB H._ENERGI KINETIK ROTAS! 148 Li) ) REGETRADRNIGRT PARTE is ceurintinacuiinitei niu rndniieaniiine aa aD J. KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 449 K__TITIK BERAT 450 L._LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN .. 154 M. BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL..... ae cotsneeees BQ) N. EVALUASI 162 8a ca BAB 9 FLUIDA 167 AL FLUIDASTATIS «o.oo ice aieinnctnsaseninnraceisincreee TOT B. TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR... ee sone 170 C._ KAPILARITAS. m1 D. HUKUM STOKES DAN VISKOSITAS, 172 E. FLUIDADINAMIS 173 F. _LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN 175 G,_BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL 181 H. EVALUAS!I . 183 BAB 10 SUHU DAN KALOR 189 A. SUHU DAN PENGUKURANNYA w.ssscssssessnsssnstinsstieseieisnstaistnesstiessiessnsessies 189) B. KALOR PENGUBAH SUATU ZAT 190 C._ASAS BLACK DAN KEKEKALAN ENERGI 192 D. PERPINDAHAN KALOR .. eee abc isch ADEE —. PEMUAIAN 194 F.__LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN .. soca ct vo 196 G. BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL..... 203 H. EVALUAS! .. 207 BAB 11 TEORI KINETIK GAS . . . esestetenenees 214 A. GASIDEAL ant B. TEKANAN GAS IDEAL..... eons 211 C. PERSAMAAN GAS IDEAL, sen 212 D. ENERGIKINETIK GAS IDEAL 242 E. KECEPATAN PARTIKEL GAS |....essasssststssennseneseusesnseeanstien siassonevsoranc AS, F, HUKUM BOYLE — GAY LUSSAC i oe 214 G._LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN 215 H. BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL ...scsssestmsennstensninenneeinntensttensnntnsinetsisernsss 220 |. EVALUASI 222 BAB 12 TERMODINAMIKA... : Aidigeaianmnanaanamnnacren as 2RS (A. USAHADAN PROSES DALAM TERMODINAMIKA 225 B. HUKUM! TERMODINAMIKA ai z 228 C._ KAPASITAS KALOR GAS IDEAL 229 D. HUKUM II TERMODINAMIKA, i oo sasbaseanssiassse 230. E._LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN cesses sosvaeeesnaeensnen 1 233 F, BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL .......ecscscsasesnssenn soitsenrener i 237 G. EVALUASI 239 BAB 13 GETARAN..........0 sicciestsstectasissesttc OAD (A GETARAN HARMONIK SEDERHANA 243 B. PERSAMAAN GETARAN HARMONIK SEDERHANA ........sscnssenssesnssmesnnseenstnssss 245 ©. ENERGI GETARAN HARMONIK SEDERHANA, 246 D. SUPERPOSIS! DUA GETARAN SEARAH BERFREKUENS! SAMA 247 E._LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN .. oo 248 F. BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL ..... ects . sesreeen 253 G. EVALUASI 254 a vii BAB 14 GELOMBANG MEKANIK 259 A. BESARAN-BESARAN GELOMBANG — ne reinnser 259 B, GELOMBANG BERJALAN sc. en) C. GELOMBANG STASIONER 261 D. PERCOBAAN MELDE........ . 264 E, SUMBER BUNYI DAWAI 264 F, SUMBER BUNY! KOLOM UDARA... eet cosas nesses 265 G._ INTENSITAS DAN TARAF INTENSITAS BUNY1 ......ss:csssereusees coves 266 H._LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN ......secsseee secsniitnsneeinatnenniestennees 268 |. BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL 274 J. EVALUASI 277 BAB 15 OPTIKA FISIS. 281 Bo CAHAYA cscssseesnseee 281 8. DISPERSI CAHAYA aaa nica saat . sive BBA C. INTERFERENSI CAHAYA 282 D. DIFRAKS! CAHAYA : 283 E. POLARISASI CAHAYA........ sestntnsatsnusetvenenensaninngtnevannes ee . 284 F _LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN i 285 G._BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL v..scssssssncsesesneseness cemrirs 290 H. EVALUASI ...scccesstetstesnn essen eset 292 BAB 16 OPTIKA GEOMETR .... 297 A. HUKUM PEMANTULAN CAHAYA .....cccussenssenessnstsnsetntvsenesse savannas BOT B. PEMBIASAN CAHAYA 2909 CC. ALAT-ALAT OPTIK .ccssces savsnastscriscastetastrcitracsonnscveisind 20D D._LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN a 307 E. BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL - 311 FF. EVALUASI .ssocsnsee 313 BAB 17 ELEKTROSTATIKA 317 A. MUATAN LISTRIK ....scessusssssesnsees aes sc eid B. HUKUM COULOMB 317 C. MEDAN LISTRIK ct 318 D. POTENSIAL LISTRIK DAN ENERG! POTENSIAL LISTRIK 320 E. KAPASITOR....... x i i " 322 F _LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN 324 G._ BEDAH UJIAN NASIONAL .....sscssssstsseetsmsetsinsssenstntsinsisnssiienss saves 328 H. EVALUASI 333 BAB 18 ELEKTRODINAMIKA, isdctontcttecca i 337 A. KUATARUS 337 B. HUKUM OHM. 337 C. HAMBATAN JENIS....... 338 D._ RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK 339 E. GAYA GERAK LISTRIK 340 F,_ HUKUM KIRCHOFF... ceccnstnenenetnnseee eee seventies S44 G._ENERGI DAN DAYALISTRIK 342 H.ALAT UKUR LISTRIK ..-cccsoccsses eevee cesses certs B43, ei crac I J, K. LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL, EVALUAS! ... BAB 19 MEDAN MAGNETIK mmoom>r MEDAN ELEKTROMAGNET KUAT MEDAN MAGNET si GAYA MAGNETIK GAYA LORENTZ) , 3 LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN ....ccscscssssessses BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL, EVALUASI BAB 20 INDUKSI ELEKTROMAGNET rTommoowpy BAB 21 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK BOLAK-BALIK rTommoom> FLUKS MAGNETIK . HUKUM FARADAY ..cccsse . PENGHANTAR DALAN MEDAN MAGNET (HUKUM LENZ) GGLINDUKSI DIR (HUKUM HENRY) .....-. APLIKASI INDUKS! ELEKTROMAGNETIK, LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL ... EVALUAS .. NILAI ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK BOLAK-BALIK ...... ARUS DAN TEGANGAN EFEKTIF NILAI RATA-RATA ARUS DAN TEGANGAN BOLAK-BALIK RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK DAYA PADA ARUS BOLAK-BALIK LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN . BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL, EVALUASI BAB 22 DUALISME GELOMBANG PARTIKEL errammoom> RADIASI BENDA HITAM HUKUM PERGESERAN WIEN TEORI KLASIK DAN TEORI KUANTUM PLANCK, EFEK FOTOLISTRIK EFEK COMPTON SIFAT GELOMBANG DARI PARTIKEL PENERAPAN RADIAS! BENDA HITAM LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL, EVALUASI BAB 23 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS vom, INTIATOM 0. RADIOAKTIVITAS REAKSI INTI PEMANFAATAN RADIOISOTOP DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 344. 348 350 355 355 355 358 .. 361 364 366 371 371 371 372 373 . 374 376 380 382 387 .. 387 387 388 388 393 oo 394 307 400 405 405 406 406 407 . 408 409 409 oo 410 M3 415 419 419 420 422 . 423, E__LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN 424 F. BEDAH UJIAN NASIONAL 428 G.EVALUASI 431 BAB 24 RELATIVISTIK : sic 435 A. TEORI RELATIVITAS KHUSUS. os seoceeee 435 B. KONTRAKSI LORENTZ 436 C. DILATASI WAKTU (PEMULURAN) vn 436 D. MASSARELATIVISTIK ... eee i sea apse sateen centtee MSE, —. KESETARAAN MASSA DAN ENERGI 437 F._LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN, 438 G. BEDAH SOAL UJIAN NASIONAL 4a H. EVALUASI 443 KUNCI JAWABAN TENTANG PENULIS 449 PENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN INSTRUMEN PEN! aN Instrumen/alat untuk mengukur besaran pan- Jang, antara lain: 1 * Mistar, memiliki skala terkecil sebesar 1mm dan keteltiannya sebesar 0,5 mm, * Jangka sorong, memilikiskala terkecil sebe- sar 0,1 mm. * Mikrometer sekrup, memiliki skala terkecil sebesar 0,01 mm. Contoh Soal: 4, Gambar berikut menunjukkan pengukuran panjang balok menggunakan jangke sorong. Hasil pengukuran yang didepat adalah (UN 2009/2010) 3,00 cm 3,09 cm 3,19. om 3,29 cm 3,90 cm eaoce Pembahasan: Ketelitian (skala terkecil) jangka sorong = 0,1 mm = 0,01 cm. ‘kala yang ctunjuk ‘leh ska utama sala utama ‘kala nonivs yang > borimpitdengan gatis kala tara Dari gambar, diperoleh: © skala utama menunjukkan = 3,1 cm + skalanonius yang berimpit tegak dengan garis skela utara = skela ke-$ Hasil pengukuran panjang (0) balok adalah: p=3,1 om +9 xskela terkecil jangka sotong 3,1. cm +9x0,01 cm 3,1 em +0,09 cm =319cm Jawaban: C Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunekan untuk mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut ‘ E-10 Berdasarkan gambar di atas, dapat dilapor- kan diameter bola kecil adalah... mm (UN 2010/2011) a 11,15 d. 5,75 b. 917 e. 5,46 ce 816 a PENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN skala varg dtu > oleh skal wiama skala nents yang > erimpit dengan sumbu ‘tama pata skala lama, Dari gambar diperoleh: « skala utama mikrometer menunjukkan = 8mm © skala nonius yang seg: utama = skala ke-16 dengan skala Maka, diameter bola keeil adalah: mm + 16 x skala terkecil mikrometer sekrup mm + 16 x 0,01 mm mm > 0,16 mm 16 mm. Jawaban: C B. ANGKA PENTING Angka penting adalah angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. 4. Aturan angka penting yang diperoleh dari suatu pengukuran a. Semua angka bukan no! merupakan angka penting. Misal: © 548 > memiliki 3 angke penting © 1,872 memiliki 4 angka penting b. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting. Misal: ‘* 3005 memiliki 4 angka penting © 2034 memiliki 4 angka penting c. Angka nol yang terletak di sebelah kanan angke bukan noltermasuk angka penting, kecuali ada perjelasan lain (blasanya diberi tanda garis bawah paca angka terakhir yang masih dianggap angka penting. Misel + 2000 memiliki 4 angka penting + 22,1000 > memiliki 6 angka penting ‘+ 22,1000 memiliki 4 angka penting 4. Angka nol yang terletek at sebelah ka- nan tanda koma dan angka bukan nol termasuk angka penting. Misel * 2,034 — memiliki 4 angka penting © 3,005 > memiliki 4 angka penting €. Angka nol yang terletek ai sebelah Kiri angka bukan nol, baik yang yang terie- tak di sebelah kiri maupun sebelah ka- nan tanda koma bukan angka penting. Mise + 0,63 memiliki 2 angka penting * 0,005 — memiliki 1 angka penting f. Semua angka sebelum orde dalam no- tasi ilmiah termasuk angka penting. Mise © 0,63= 63 x 107 memiliki 2 angka penting * 0,005 = 5 x 10° memiliki 1 angka penting 2. Aturan operasi hitung pada angka penting. Hasil operasi hitung dari dua faktor atau lebih dari hasil pengukuran harus memi- liki angka penting sebanyak (sama banyak) dengan faktor yang memiliki angka penting terkecil, dengan aturan a. Angka-angka yang lebih besar dari 5 dibulatkan ke atas b. Angka-angka yang lebih kecil dari 5 di- bulatkan ke bawah ©. Angka 5 dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil, dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap. Contoh Soal ‘Tentukan hasil operasi pada angka penting berikut! a. 32,5+2,786 b. 63,28-5,7 ©. 43,58: 5,2 dJawab: yao Hasil operasi penjumlahan dan pengu- rangan hanya boleh memilki satu angka taksiran. a. 32,5 — meniliki 3 angka penting (ang- ka 5 adalah taksiran) 2,786 > memiliki 4 angka penting (ang- ka 6 adalah taksiran) » angka 2, 8, 6 adalah taksiran Hasil operasi penjumlahan hanya boleh memiliki satu angka taksiran, maka di- peroleh 32,5 + 2.786= 35,3 > memiliki 3 angka penting (angka 3 adalah taksiran). b. 63,26 memiliki 4 angka penting (ang- ka 6 adalah taksiran), 5,1 — memiliki 2 angka penting (ang- ka 7 adalah taksiran), 63,26 5, 37,56 — angka 5, 6 adalah taksiran Hasil pengurangan hanya boleh memil- ki satu angka taksiran, maka diperoleh 63,26- 5,7 = 57,6» memiiliki tiga angka penting (angka 6 taksiran) Hasil operasi hitung harus _memiliki angke penting sebanyak dengan faktor yang memiliki angka penting terkecil, yallu 2 angka penting, maka hasil ope- rasi hitung diperolehy 63.26 - 58 — memiliki dua angka penting, ©. 43,56 > memiliki 4 angka penting 5,2 — memiliki 2 angka penting dan diperoleh: 43,56 : 52 = 8,377 > memiliki 4 angka penting Hasil operasi hitung harus memiliki angke penting sebanyak dengan faktor yang memiliki angka penting terkecil, yaitu 2 angka penting, maka hasil ope- rasi hitung diperoleh’ 43,56 - 5,2 = 8,4 — memriliki 2 angka penting komm ony toa U7 Na Notasi ilmiah digunakan untuk menyederhana- kan penulisan bilangan hasil pengukuran be- saran fisika yang nilainya sangat besar atau sebaliknya, dinyatakan sebagai berikut. dengan, tac 10 10° = orde n= eksponen atau pangkat = 0, 1,2, 3, Contoh: 0,000000022348 —> memiliki S angka penting. 0,000000022348 = 22848 2348 x 10%? 2348 x 10° > merniliki 5 angka penting eR Sty NA TN) HASIL PENGUKURAN Hasil pengukuran tunggal dinyatakan dengan: x =x, 40x dengan, x. = besaran fisika yang diukur x, = nila besaran hasil pengukuran tunggal Ax = ketidakpastian pengukuran = ketidak- pastian mutlak = % x skala terkecil alat ukur: 100% Ketidakpastian relatit Xo Hasil pengukuran berulang dinyatakan x =xtAx a PENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN dengan, n_ = jumlah pengulangan pengukuran Xx =nilai rata-rata besaran x Xt Xp + kg tthe 0 n Ax = ketidakpastian pengukuran SAN Besaran pokok yaitu beseran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak ber- gantung pada besaran lainnya. 1 (Su) | | Besaran pokok — Satuan | ‘#™mPand ay at paniana tmeter ‘m waktu sekon (detik) s Contoh Soal: massa kilogram kg Seorang siswa mengukur panjang bendasecara suhu kewin k berulang dan diperoleh data sebagai berikut. arus list ampere. 4 __ |intensitas cahaya kandela od Data kei 1] 2 3 4 5 jjumiah zat mol mol [xem [16.5] 164 [166 [165 [16,5] | /sudutbidang radian red ae sudut ruang steradian st Pembahasan: Hasil pengukuran tersebut dapat ditabulasikan sebagai berikut: Data ke-i x, (em) x? 1 165 272,25 2 16.4 268,96 3 16.6 275,56 4 16,5 272,25 5 16,5 272,25 825 | 1.36127 Dari data di atas, diperoleh = 165 cm. 21 Se-Oxy jo 1 [51.361,27) — (82,5)° By bat = 1 [6806.35 ~ 6806.25, “Sy 4 = 0,032 cm. pengukutan panjang benda tersebut x =x + Ax= (16,500 + 0,032) cm. Besaran turunan yaitu besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau besaran yang terbentuk dari beberapa besaran pokok. Besaran Satuan Rumus turunan luas (A) panjang x lebar m volume (V) _|panjang x lebar x tinggi m® massa : volume perpindahan : waktu cecepatan : waktu massa jenis (p) kecepatan (v) percepatan (a) gaya (F) massa x percepatan usaha atau | gaya x perpindahan energi (W) tekanan(P) | gaya : luas daya(P) | usaha: waktu komis? momentum (9) | gaya x waktu koms Berdasarkan arahnya, besaran fisika dibeda- kan menjadi dua, yait * Besaran skalar yaitu besaran fisika yang hanya memiliki besar (magnitude) tetapi tidak memilki arah, risalnya besaran pa- jang, waktu, massa, jarak, kelajuan dan lain-lain * Besaran vektor yaitu besaran fisika yang memiliki besar (magnitude) dan arah, misal. perpindahan, kecepatan, percepaian, gaya, momentum, momen gaya, dan lait Contoh Soal: Sebatang kayu panjangnya 20 m. Dari pemnye- tan tersebut yang disebut besaran adalah a. 10 d. panjang b.m e. Kayu c. 10m Pembahasan: Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, sedangkan satuan adalah ukuran suatu besaran. Dari definisi tersebut, maka: + besaran adalah panjang, besar atau nilainya adalah 20, dan satuannya adalah meter (im). Jawaban: D KONVERSI SATUAN DAN TSS Ie 1. Konversi Satuan Konversi satuan depat dilakukan dengan menyisipkan faktor Konversi yang cocok yang membuat satuan lain ditiadakan, ke- cuali satuan yang dixehendaki. Faktor kon- versi merupekan perbandingan dua satuan besaran sehingga sama dengan satu. Contoh Soal: a. 21,5inci=...cm 1 inci = 2,54 om © 2,54 5 <4 faktor konversi. inci maka, 24,5 inci = (21.5 inci) x = 54,6 cm b. 100m=... yard 4 yard = 0,9144 m 1 yard _ 09144 m asm] inci 1904 Yard m = 1 = faktor konverst maka ) 4100 m= (100m)x{ 004 ¥2"4 | m } = 109.4 yard 85 milfjam =... mis 1 mil= 1.609 m © 1609-™ = 1 — faktor konversi mil 1 jam = 3.600 s ° i = 1+ faktor konversi make, s5 i (25m (1 ore | jam. jam nit 2. Dimensi Besaran Fisika Dimensi suatu beseran fisika menunjukkan bagaimana cara suatu besaran tersusun oleh besaran-besaran pokok Lambarg] Die Besaran pokok | Satuan | Ore) og panjang meter m | waktu sekon (detk)| tv massa kilogram ko | IM) suhu kelvin K | [9 aruslistrik ampere A w intersitas cakaya | kandela ed | Bl jumlah zat mol mot | IN] sudut bidang | radian ra | - sudutruang | steracian st - Manfaat konsep dimensi, yaitu menentukan satuan dari suatu besaran turunan dengan cara analisis dimensional dan menunjukkan kesetaraan beberapa beseran yang sepin- tas tampak berbeda. Contoh Soal: 1. G merupaken suatu konstanta dari persa- maan gaya tarik menarik antara dua benda yang bermassa m, dan m,, serta terpisah ja- myxmy 2 r rak sejauh r yang dinyatakan F = G Tentukan dimensi G dan setuannya! Pembahasan: Dimensi G dapat citentukan sebagai ber- ikut. 2 mt Fx FeG™*™ 4g. 5%" 2 m,xm, a PENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN gaya x (jarak) messe x massa = MILETI? x (Ly? “MxM - MILT? i? = (My (Ue TT, Satuan G dapat ditentukan sebagai berikut 6 =m up im? Ska s2 2. Manakah dari besaran kecepatan, perce- patan, gaya, usaha, dan daya yang setara dengan besaran energi potensial? Pembahasan: (um Cara menentukan dimensi suatu besaran: * tentukan rumus dasar besaran yang akan ditentukan besaran dimensionalnya * tentukan satuan masing-masing besaran dalam satuan besaran pokok * tentukan masing-masing satuan besaran pokok torsebut dalam besaran dimen- sionalnya Ep=mxgxh =kg x mis? xm = kg x mis? kg xm xs? = (M) x (LP xT]. = MILE ET}. Dua buah besaran dikatakan setara jika keduanya memiliki dimensi sama kecepatan fui)" percepatan um. gaya = kg x mis mt (m7? * usaha = gaya x pergeseran = kg x mis? xm= kg x m? x $= (M] [LP [7] 2 © daya= energi (usaha) : waktu = kg x m? xs° = [M]ILP TT * dimensi usaha = dimensi energi poten- sial Jadi, besaran energi potensial setara de- gan besaran usaha. G. VEKTOR Sebuah vektor digambarkan oleh sebuah anak panah. Panjang anak panah mewakili besar atau nilai vektor, sedangkan arah anak panah mewakili arah vektor. Besar (nilai) vektor AB dapat dinyatakan dengan AB atau |AB). Contoh: Terdapat empat balok kecil yang ditarik oleh gaya dengen besar dan erah seperti ditunjuk- kan gambar di atas. Jika satu kotak mewakili 2 newon, tentukan gaya-gaya tersebut Jawab: 4 kotak x 2 Nikotak 8 N, ke arah utara. © F,=2 kotak x 2 Nikotak 4.N, ke arah timur. 3 kotak x 2 N/kotak =6N, ke arah selatan. 2 kotak x 2 Nikotak 4/N, ke arah barat. 1. Komponen Vektor Komponen vektor adalah vekiorvektor yang bekerja pada saat yang bersamaan sehingga menghasilkan satu vektor dengan arah tertentu (resukan). Vektor F dapat dinyatakan sebagai berikut: dengan i dan i merupakan vektor setuan arah sumbu-x dan sumbuy. Besar dan arah vektor F dapat dinyatakan dengan rumus berturut-turut: 2 Flo yF2 4+? :tena= = Contoh Soa: Komponen-komponen sebuah vektor pada sumbu-x dan sumbu-y masing-masing 60 satuan dan 80 satuan. Tentukan bosar dan arah vektor esalnya! Pombahasan: Besar komponen vektor: F, = 60 satuan dan F, = 80 satuan a. Besar vektor asalnya adalah: Fis yFe+F? = (60)? + (80)* = 3600 + 6400 = 100 satuan. b. Arah vektor F terhadap sumbu-x ada- lah: . Fy 804 an as F 60 3 ae an} 53°. 3 Resultan Vektor a. Metode Segitiga Lukislah vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya, kemudian lukis vektor kedua sesuai dengan nilai dan arahnya dengan titik tangkapnya berimpit pada jung vektor pertama. Hubungkan titik tangkap vektor pertama dengan ujung vektor kedua. b. Metode Jajargenjang Perhatikan cambar berikut. Besar resultan vektor dapet diukur dari panjang diagonalnya. Secara matematis dapat dilakukan dengan dalil Phytagoras: R= Eq the PH Fy = F,cosé+F,) +@,siney = F,? cos’ 0+2F,F, cosé+F,” + F,? sin?0 = Ff (cos? 0+ sin? 0) + F? + FF, cos 0 yam cos*@+sin? 6=1 R? =F +F)? +2FF, cose Rumus Cosinus: {Fi +)? +2F,F2 cose Perhatikan gambar berikut! a PENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN ‘Sudut antara vektor resultan (R) dengan F, adalah o, sedangkan sudut antara vektor resulian (R) dengan F, adalah (© - 0), maka secara matemalis dapat dinyatakan: Fo FR sina. sin@—a) sin§80® —0 Rumus Sinus: sinx sin@-a) sine Contoh Soal: Diketahui dua buah vektor F, dan F, mengapit sudut 9. Buktikan: a. besar resultan vektor tersebut ada- lah R= F, + F,, ka kedua vektor se- jajar dan searah b. besar resultan vektor tersebut ada- lah R =F, ~ F,, jika kedua vektor berlawanan arali . besar resultan vektor tersebut ada- lah R= YEP +FP , jka kedua vektor saling tegak lurus d. besar selisih kedua vektor adalah R = FP + FP - 2FF, cose Pembahasan: a. Dua buah vektor (F, dan F,) sejajar dan searah, berarti ) = 0°, maka be- ‘sar resulian vektor tersebut adalah: \FP +F? +2F,F, coso” eon? Fy +F, ... (terbukti) b. Dua buah vektor (F, dan F,) berla- wanan arah, berarti 0 = 180°, maka besar vektor resultan R =F? + FP + 2FF, cos 180° V6 F F,-F, ... (terbukti) c, Dua buah vektor (F, dan F,) saling tegak lurus, berarti 9 = 90°, maka besarnya vektor resultan R adalah: = FP 4FP 4 2FF, cose © = FR VER (terbukti) d. Dengan analisa yang sama, maka besar vektor selisihnya dapat diten- tukan dengan mengganti 9 dengan (180° — 0), yaitu: R = FP +FP + 2F F, cos(180°— «) FE FR 4 2F-Fa(-cos0) = FP +FR-2FF cos0 .. (ter- bukti) c. Metode Poligon Metode poligon adalah cara meresul- tankan beberapa vektor dengan meng- gambar. Salah satu vektor sebagai acuan dan vektor lain disambungkan dengan pangkal tepat pada ujung vektor sebelumnya. Resutan vektor diperoleh dengan menggambar anak panah dari pangkal awal hingga ujung akhir. Contoh Soal: Tiga buah gaya bekerja pada sebuah benda titik dengan arah berbeda-beda seperti ditunjukkan gambar di atas. Jika satu kotak mewakili 2 newton, maka ten- tukan resultan gaya yang bekerja pada tersebut. Pembahasan: Keliga gaya pada benda tilik dapat digambarkan pada kertas berpetak, de- ngan demikian dapat ditentukan resul- tan ketiga gaya tersebut, yaitu: F,=F,+F,+F, Dari gambar di atas teriihat bahwa be- sar/panjang resultan gaya, F, adalah satu kotak, borat F,, = 1 kotak x 2 newton/kotak newton Arah resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah ke bawah. |. Metode Analitis Jika beberaoa vektor bekerja pada satu titik, maka vektor-vektor itu dapat diproyeksikan pada dua arah yang saling tegak lurus, Vektor-vektor yang sejajer dapat ditentukan resukannya dengan cara menjumlahkan atau mengurang- ken, Metode dengen langkah-langkah seperti inilah yang dinamakan metode analitis. Contoh Soal: Tiga buah gaya bekerja pada sebuah benda tik seperti ditunjukkan gambar dates. Jika sin 37° = 0,6 dan 3 = 1,7, maka tontukan besar dan arah rosultan gaya yang bekerja pada benda tersebut! Pembahasan: Proyeksikan masing-masing vektor pa- da sumbu-x dan sumbu-y seperti pada gambar di atas. Resultan gaya pada sumbu-x adalah’ Fit Fac Fs F, cos 60° + F, sin 37°-F, = 40 N cos 60° + 25N sin 37°-21N = 40.N (0,5) + 25 N (06) -21N =20N+15N-21N =14N Resultan gaya pada sumbu-y adalah: 2F,=F,,— Fy = F/'sin 60°~ F, cos 37° = 40N (0,5 x 1,7) - 25N (0,8) =34N-20N =14N Resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah: oF, = WER) +R) = ia? 14? N = 14/2N Arah resulten gaya terhadap sumbu-x adalah tano = 25 =F olay 14 0 = 45° a PENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN 3. Perkalian Vektor Perkalian titik dari dua buah vektor A dan B didefinisikan sebagai kuantitas skalar yang diperolen dengan mengalikan besar kedua voktor dengan cosinus sudut antara kedua vektor/sudut apit (8), yaitu A+B=ABcos0 dengan, 0 = sudut apit antara vektor A dan B=0°<0< 180° Perkalian silang dari dua buah vektor A dan B didefinisikan sebagai suatu vektor yang arahnya tegak lurus bidang yang dibentuk oleh vekior A dan B dan mengikuti kaidah tangan kanan. WO Besar hasil perkalian silang adalah hasil kali besar masing-masing vektor dengan sudut apit (0) antara kedua vektor dinyataken IA x Bi = AB sin @ Contoh Soal: vika vektor A dan B saiing tegak lurus, buk- tikan bahwa besar perkalian tersebut: a ASB b. AxB B Pembahasan: Kedua vektor saling tegak lurus, maka sudut apit yang dibentuk kedua vektor 90°, maka berlaku: a. AeB =ABcos 0 AB cos 90° =AB(0) o (torbukti. ABsinO =AB sin 90° =AB (1) =AB (terbukti) b. IAxBI H. LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN 1 Gambar di bawah ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karion dengan menggunakan mikrometer skrup. 0123 4- a -—25 Hasil pengukurannya adalah . .. mm, (UN 2012/2013). a. 4,30 a. 418 b. 4,25 e415 ©. 4,18 Pembahasan: arm skala terkecil mikrometer skrup = 0,01 mm Perhatikan gambar mikrometer skrup. “> sala yang dunk = oleh skala ulama > skala nonius yang ber: twama pada skala utama o1234 Skala utama Skala nonius Dari gambar diperoleh: © skala utama mikrometer menunjukkan = 4mm « skala nonius yang segaris dengan skala utama = skala ke-30 Maka, hasil pengukuran adalah: = 4mm + 30 x skala terkecil mikrometer sekrup ‘4 mm+ 300,01 mm 4mm+ 030mm = 4,30 mm. Jawaban: A 2. Hasil pengukuren dengan jangka sorong di- tunjukkan sebagai berikut 5 6 6 10 Hasil pengkurannya adalah . .. om. a. 5,18 d. 5,78 b, 5.28 ©. 6,88 © 5.38 Pembahasan: rm skala terkecil jangka sorong = 0,1 mm = 0,01 cm Dari gambar di peroleh + skala utama pada jangka sorong menun- jukkan = 5,7 cm + skala nonius yang segaris dengan skala utama = skala ke-8 Maka, hasil pengukurannya adalah: = 5,7 om+ 8 x skala terkecil jangka sorong 5,7.em+ 8x 0,01 cm 5,7 cm+ 0,08 cm =5,78 om Jawaban: D 3. Suatu pelat berbentuk segi empet setelah diukur dengan menggunakan alat ukur yang berbeda, diperoleh panjang 5.45 cm, lebar 6,2 cm, maka luas pelat tersebut menurut aturan penulisan angka penting adalah om’. (UN 2011/2012) a. 34 d, 23,790 b. 38,8 e. 33,7900 c 33,79 a PENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN 11 Pembahasan: Ourm Hesil perkalian atau pembagien angka penting hanya boleh memiliki angka penting sebanyak angka pen- ting yang paling sedikit, Diketahui: © panjang, p= 5.45 cm — tiga angka pen- ting © lebar, ¢ = 6,2 cm + dua angka penting Luas pelat harus memiliki dua angka pen- ting, yaitu: L=pxé 45 cm x 6,2.m 3,79 om? = 34.cm* — dua angka penting Jawraban: A 4, Seseorang melakukan pengukuran tebal buku tuis dengan jangka sorong. Hasil pengukurannya adalah 4,36 mm. Dengan memperhitungkan kesalahan mutlak, pem- bacaan dari hasil pengukuran tersebut da- pat dituliskan menjadi ... (SBMPTN 2012) (4.36 + 0,01) mm (4,36 £ 0,05) mm (4,36 + 0,1) mm (4,36 + 0,5) mm (4,36 +1) mm esoge Pembahasan: umm Hasil pengukuran tunggal dinyeta- kan: x = x, + Ax, dengan Ax = % x skala terkecil alat ukur Diketahui: * Hasil pengukuran tunggal, x, = 4,36 mm « Kotelitian (skala terkecil) jangka sorong =0,1mm Maka, hasil pengukuran tunggal dengan memperhitungkan kesalahan mutlaknya, ci- nyatakan: x=x,+aKx = 4,36 mm + % x (skala terkecil jangka sorong) 4,36 mm +4 (0,1 mm) 4,36 mm + 0,05 mm. Jawaban: B Tegangan antara ujung-ujung sebuah re- sistor adalah 200 V + 2%. Jika hambatan resistor tersebut 40.0.4 1,5%, maka ketidak- pastian relatif dayanya dalam watt adalah . watt a. 0,575 d. 7,55 b. 0,375 e. 57.5 ©. 5,75 Pembahasan: Diketahui: © V=V,+AV= 200 V+ 2% 200 V 40,02 0+ 15% 40.0 +0,015 Daya dalam ranakeian tersebut adalah: = (200) = 1,000 watt 400 Ketidakpastian pengukuran dayanya (AP) adalah: Po=VERO ap ap ap= {2 ) avj+[Z] ar (wlv-[z), = VR ‘AV|+{-1V'R AR] = 2VAV V7 AR R R? Maka ketidakpastian relatif dayanya adaloh: AP 100% = (Are 00% = (20,02 , 0,015 200° 40 (0,0002 + 0,000375) x 100% 0,000575 x 100% 0,0575%. Ketidakpastian mutlaknya adalah: AP = 0,0575% x P, = 0,0575% x 1000 watt 575 wat. too Jawaban: A a cai 6. Energi yang dikadung sebuah objek dengan massa diam m diberikan oleh persamaan Einstein: E = mo®, dengan c adalah laju cahaya dalam ruang hampa. Jika m = 9,11 % 10" kg dan c= 2,99792458 x 10 ms” maka energi yang dikandung objek menurut aluran angka penting adalah . .. joule: a. 8,1877 x10" b. 8,188 x10 ©. 8.187 x 10 d. 818 x10" e. 819 x10" Pembahasan: um Hasil perkalian atau pembagian angka penting hanya boleh memilki angka ponting sebanyak angka penting yang paling sedikit. Diketahui massa diam, m = 9,11 x 10° kg — tiga angka penting + laju cahaya dalam ruang hampa, ¢ = 2,99792458 x 10° ms ' — sembilan angka penting Maka, energiyang terkandung dalam massa harus memiliki tiga angka penting, yaitu: E=mxe = 9,11 x 10% kg x (2,99792458 » 108 ms" = 81, 87659678 x 10° J. 8187059678 x 10 "J. = 8.19 x 10" J > tiga angka penting Jawaban: E 7. Seorang siswa mengukur diameter sebuah lingkaran hasilnya adaleh 8,50 om. Jika w= 3,14, maka keliling lingkarannya dituliskan menurut aturan angka penting adalah om, (UN 2009/2010) a. 2.67 4. 0.267 b. 267 e. 0.0267 ©. 2.67 Pembahasan: Cum Hasil perkalian atau pembagian angka penting hanya boleh memiliki angka penting sebanyak angka pent- ing yang paling sedikit. Diketahui: * diameter lingkaran, d = 8,50 om — memiliki 3 angka penting = = 3,14 > memiliki 3 angka penting. Maka, keliling (K) lingkaran harus memiliki tiga angka penting, yaitu K =axd 14 x 8,50. cm 6,69 cm 6,7 cm —> memiliki 3 angka penting Jawaban: B Massa jenis air dalam sistem CGS (om - gram - sekon) adalah 1 g/om®. Jika massa jenis ini dikonversixan ke sistem interna- sional (SI) maka nilainya adalah ... kg/m’, a. 10° d. 10 b. 10-7 e. 10° a1 Pembahasan: 11 g/m? = (' 8. | : ‘3 {0 ot om? | 10? ~g_ m = 10° kg/m’, Jawaban: E Besaran yang dimensinya [Ml] [L]"! [1 ada- lah (SPMB 2007) a. gaya 4. energi b. momentum e. percepatan c. tekanan Pembahasan: Diketahui: + Dimensi suatu besaran = [M] (L]" [7] * satuan dimensi [M] — kg + satuan dimensi (L] -> m + satuan dimensi [T] > s a PENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN 13 Maka 1 Diketahui: IM) (Ly) IT}? =kg mt st © energi, E = — bersatuan kgm’ s? igiine? + kecepatan, v > bersatuan ms “= + posisi, x —> dersatuan m _ mxa i E= Av+Bx2 A satuan E = satuan (A v) + satuan (B x?) = | kgm? s?=A(ms') + B (mm?) oR L Dari persamaan di atas, diperoleh: =Potekaa sam 5 AtW RNS RgI SE 10. Daya adalah usaha per satuan waktu, Di- mensi daya adalah . a. [M) [L) [1° (My (Ly? y= b IME e. PMU : © IMP mms oe ke AB k=kgms*x kgs? Pembahasan: k=kg?-m-s® (d= Mp TL) yar Janaban 12. Intensitas bunyi didefinisikan sebagai daya © dimensi satuan kg — (Ml) | per satuan luas penampang. Dimensi dari + dimensi satuan m —> [L] intensites gelombang bunyi adalah + dimensi satuan 8 —> [T] : (SBMPTN 2013) Daya = usaha per satuan waktu a. [M) (1) de (My TP =usaha : waklu b. (MM) [7]? e. (IM) = (gaya x perpindahan) :waktu = & (MIT) = (massa x percepatan x perpin- dahan) : waktu aoe | Cyr kg-m-s?:s i kg m-s? = My LEA ¢ daya = usaha per satuan waktu Jawabansé dimensi satuan kg > [Ml] * dimensi satuan s > [T] Pembahasai 11. Bila E = Av+Bx?dan k = AB, dimana E adalah energi (kgm? 8), v Kecepatan (m - s”}), dan x dalam (m), maka dimensi kada- onal anh io oe eerge on ee (gaya x perpindahan : waktu) : kias a IM (LP om ay ty? (massa x percepatan x perpindahan ». IMP IP e. Mp ee uae c MPU) (kg x mis? x m8) sm? Pembahasan: i kgm? ss? m? kgs? Oum nr i Jawaban: A setuan besaran sebelah kiri tanda 13.Sebuah benda bergerak menurut persa- sama dengan = satuan besaran di maan 6 = p+ qt+ rf’, dengan s adalah posisi sebelah kanan dan t adalah waktu, Dimensi par adalah (UM UB 2012) a cai 14. dus ims e. IMP Ly? satuan besaran sebelah kiri tanda sama dengan = satuan besaran di sebelah kanan Diketahui: e s=ptat+ re © posisi, s > bersatuan m © waktu, t > bersatuan sekon (s) s=ptqte rt? satuan s = satuan p+satuan (qt)+satuan (r?) m= p+q(s)+r(s) dati persamaan di alas, diperoleh: * p=m * qs)=m=>q=ms 2162) =m r= m/s? Dengan demikian, diperoleh mx mis x mist Jawaban: C Jika M dimensi massa. L dimensi panjang, dan T dimensi waktu, maka dimensi tekan- an adalah, a. (MM) (LP (T) (MM) (Ly 71? tb. (MM) (Ly [1]? ce. (M) (LP [T]? cc. (My) (L] IT] Pembahasan: yar ‘+ dimensi satuan panjang > {L] * dimensi satuan massa — [M] © dimensi satuan waktu —> [T] Tekanan adalah gaya per satuan luas. maka dimensinya adalah: = gaya : luas = (massa x percepatan) : luas (kg x mis?): m? = kg/ms? 15, =kgm's? = (ML Tm)? Jawaban: B Seorang anak berlari menempuh jarak 80 m ke utara, kemudian membelok ke timur 80 m dan ke selatan 20 meter. Besar perpindah- an yang dilakukan anak tersebut adalah meter. (UN 2010/2011) a 60 d. 120 b. 80 °. 180 c 100 Pembahasan: rm Perpindahan adalah beseran vek- tor. Perpindehan adalah perubahan kedudukan suatu benda dalam selang waktu tertentu. Besarnya hanya ber- gantung pada kedudukan awal dan akhir, tidak bergantung pada lintasan yang ditempuh. Dari gambar di atas diperoleh: + kedudukan awal, a = (0, 0) * kedudukan akhir, d = (60, 60) m Maka, besar perpindahan yang dilakukan anak tersebut adalah [ad] = (60 -0)' + 60-0)" m 6.400 + 3.600 m 10.000 m 00 m Jawaban: C a PENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN 15 18. Seorang anak berjalan lurus 2 meter ke ba- rat, kemudian belok ke selatan sejauh 6 me- ter, dan belok lagi ke timur sejauh 10 meter. Perpindahan yang dilakuken anak tersebut dari posisi awal (UN 2011/2012) a. 18 meter arah berat daya b. 14 meter arah selaten ¢. 10 meter arah tenggara d. 6 meter arah timur e. 2 meter arah tenggara Pembahasan: rm Lukisiahvektor-vektor_ perpindahan sesuai dengan nilai dan arahnya, de- hgan titik tangkepnya berimpit pada ujung vektor pertama. Hubungkan titi tangkap vektor pertama dengan ujung vektor terakhir. Dari gambar di atas diperoleh: © kedudukan awal, a= (0, 0) © kedudukan akhir, d= (8, 6) m * alah perpindahan menuju arah tenggara Maka, besar perpindahan yang dilakukan anak tersebut adalah {e20)? s@ 20)? (8-0) + 6-0) m \64436m 100 m = 10m Jawaban: C 17. Dua buah vektor masing-masing besarnya F satuan dan bertiik tangkap sama. Jika resultan kedua vektor F satuan, sudut apit kedua vektor adalah... (SNMPTN 2010) 16 18. a, 30° d. 120° b, 60° fe. 150° ©. 90° Pembahasan: Diketahui: © dua buah vektor F, = F, = F setuan * resulta dua buah vektor, R = F satuan Sudut apit kedua vektor tersebut dapat di- tentukan sebagai berikut. R= \F? +F7 +2F\F) cose F = VFP4F? 42F coso F = ¥F? +F? +2F? cose F =F y2+2cose 1 = y2+2c0s8 1 =2+2c0s0 %=1+cos8 cos 6 = -% (berada di kuadran 1) cos 9 = cos (180° - 60°) 20° 20°. Jawaban: D Ditentukan 2 buah vestor yang sara be- sarnya dengan F. Bila perbandingan antara besar jumilan dan besar selsih kedua vektor sama dengan \3 , maka sudut yang diben- tuk kedua vektor adalah... (SPMB 2005) a, 30° d. 60° b. 37° e. 120° c. 45° Pembahasan: Diketahul: + dua buah vektor F, = F, = F satuan © +F):6,-F)= v3 Sudut yang dibentuk dua vektor tersebut dapat ditentukan sebagai berikut, +): -F)= v8 (F+F) = v3 ,-F) FP +F? +2F,F, cose = 3 Fi var? +2F? cose = V3 Var? ~ 2°? cose 2F? + 2F* cos 0 = 3 (2F?— 2F* cos 0) 2F? (1 + cos 0) = GF (1 — cos 6) 1+ cos @ = 3 (1 ~ cos 6) 4cos = 2 +F3 -2F,F, cose cos 0=% Pembahasan: 0 = arecos (%4) . gooe Diketahuii © F,=14NdanF, Jika F, = F, dan perbandingan antara be- sar jumlah dan besar selisih kedua vektor samadengan a, maka sudut yang dben- tuk kedua vektor adalah x jvektor satuani) F 00 60" Dari gambar tersebut diperoieh, resultan Pada soal nomor 18 diketahui a = \3, kedua vektor adalah maka sudut yang dibentuk kedua vektor ie | R=SF,+3R, Se . i (10 Ni~14N cos 60 i) + 14 Nsin60j @= arccos| 2 — =(IONi-14N (4) +14 N (4 93)j att =(1ONi-7NiI)+7V3Nj Bes =@i+ 713])N o= aroere 5) Jawaban: B 2 20. Diketahui vektor V, dan vektor V, memben- @= arccos| = tuk sudut 60°, Jika besar vektor V, = 2 satu- . | an dan besar vektor V, = 5 saluan, V, ¢ (V, = 60" 5 4V)=.. satuan: Jawaban: D a5 d. 9 19. Vektor F, = 14 N dan F, = 10N diletakkan e 4 e 10 pada diagram kartesius seperti pada gambar. Pembahasan: Peed | Diketahui Fy * besar vektor V, = 2 satuan * besar vektor V, = 5 satuan © sudut apit kedua vektor, @ = 60° Maka: 60. > Hleemersanend yay. sv) = (yew) +, eV) ! =(V,-V, cos 8) + (V,- V, cos 0°) Resultan IRI = F, + F, dinyatakan dengan | = (25 cos 60°) + (2. 2- cos 0°) vektor satuan adalah . . =(2-5-%)+ (2-2 1) i . =5+4 a. Ti+ 10V3j 6. 3i1+10) = 9 satuan b. 7i+10j e. 3147] Jawaban: d. ©. 31+ 7y3] PENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN 17 BEDAH SOAL UJIAN NASIONA !Pola soal yang sering muncul di ujan nasional untuk materi pengukuran besaran dan satuan | adalah: i * Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur (mikrometerfjangka sorong) dan me- nentukan hasil pengukuran dengan mem- perhatikan aturan angka penting, +) Menentukan resultan vektor dengan ber- bagai cara. 1. UN 2011/2012 Kedudukan skala pada mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut eos 20 | Berdasarkan gam- bar tersebut dapat ts | dilaporkan — diam- eter bola kecil ada- lah a a 11,15mm 6. 5,75 mm b 817mm ©. 546mm cc 816mm Pembahasan: Keteitian (skala terkecil) mikrometer sekrup ,01 mm, > skala yang deunjak ‘oleh ekala ulema > ska nonius yang besenpidengan sumo lama pada skalautame Dari gambar, diperoien: + skala utama menunjukkan = 8,0 mm skala nonius yang berhimpit dengan sumbu utama pada skala utama = skala ke-16, Hasil pengukuran diameter (d) adalah. d= 8,0 mm + 16 x (skala terkecil mikrome- ter sekrup) = 8,0 mm + 16 x (0,01 mm) bola kecil = 8,0 mm+ 0,16 mm 16 mm, Jawaban: C 2, UN 2009/2010 Seorang siswa mengukur diameter sebuah lingkaran hasilnya adalah 8,50 cm. Kelil- ing iingkarannya dituliskan menurut aturan angka penting adalah .. . (n= 3,14) a. 267 cm d. 0,267 cm b, 28,7 om e. 0,0267 om 6. 2670m Pembahasan: Diketanui: * diameter lingkaran, d = 8,50 cm memiliki 3 angka penting + 5=3,14— memiliki 3 angka penting Keliling (K) lingkaran harus memiliki tiga angka penting, yaitu: K=nxd 3,14 x 8,50.cm 26,69 cm = 26,7 cm—> memiliki 3 angka penting. Jawaban: B 3. UN 2008/2009 Diketahui vektor V, dan vektor V, memben- tuk sudut 60°. Jika besar vektor V, = 2 satu- an dan besar vektor V, = 5 satuan, V, « (V, +V,)= a. Ssatuan d. 9 satuan b. 7 satuan e. 10 satuan ©. Bsatuan Pembahasan: Diketahui: + besar vektor V, = 2satuan + besar vektor V, = Ssatuan * — sudut apit kedua vektor, 6 = 60° Maka V,9(V,+V)=(W,eV) +(V eV) (V, -V, cos 8) + (V, -V, cos 0°) (2: 5 cos 80°} + 2. 2 "cos 0°) =(2-5-%)+@-2-1) +4 satuan Jawaban: D na coe 4. UN 2010/2011 1 Seorang anak berlari menempuh jarak 80 m ke utara, kemudian membelok ke timur 80 m dan ke selatan 20 meter. Besar perpindahan yang dilakukan anak tersebut adalah a. 60m 4. 120m b. 80m e. 180m cc. 100m Pembahasai Besar perpindahan (d,) anak tersebut adalah d,= @,~d,) + 4.) d, = (d.-d,)? +(d,)? {(80m-20m)’ + (80m)? 3.600 + 6.400 m = 100m yang dilakukan 0 Jawaban: C JX) Sebuah mikrometer digunakan untuk meng- ukur tebal suatu benda, skalanya ditunjuk- kan seperti pada gambar berikut chi 6 10 Hasil pengukurannya adalah . . . mm. a. $11 4. 661 b. 5,61 2. 691 ©. 611 5. UN 2011/2012, ‘Seorang anak berjalan lurus 2 meter ke ba- rat, kemudian belokke selatan sejauh 6 me- ter, dan belok lagi ke timur sejauh 10 meter. Porpindahan yang dilakukan anak torsobut dari posisi awal. 18 meter arah barat daya 14 meter arah selatan 10 meter arah tenggara 6 motor arah timur 2 meter arah tenggara eaose Pembahasan: Berdasarkan gambar di samping, perpin- dahan total (d,) dari posisi awal menuju ke arah tenggara, dan besarnya adalah; d, =(d,-d)+(-d) d, = y(dg ~ 44)? +(-da)* = Om-2m)* +(-8my = 6436 m Jawaban: G 2. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikul. (1).Semua angka bukan nol adalah angka penting (2).Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka yang ditulis di belakang koma desimal bukan tergolong ‘angka penting, (8).Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting, (4). Angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal adalah angka penting a PENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN 19 Pernyataan yang benar adalah a. (1),(2),dan@) — d. (4) saja b. (1) dan (3) e. Semua benar c. (2) dan (4) 3. Pada pengukuren panjang benda, diperoleh hasil pengukuran 0,07060 m. Banyaknya angka penting hasil pengukuran adalah (EBTANAS 1995/1996) a dua d. lima b. tiga e. enam ©. empat 4. Massa sebuah benda adalah 64.000 g. Bi- langan tersebut dapat dinyatakan dalam tiga angka penting yaitu a, 640 x10°g 4. 064x108 g b. 64x10°g e. 0,064 x10" g ©. 64 x10" 9 5. Hasil pengukuran luas pelat tipis yang memiliki panjang 125 om dan lebar 0,15 om. Menurut aturan angka penting adalah om’. (EBTANAS 1994/1995) a. 0,1875 d. 0,19 b. 0,187 0,20 ©. 0,188 6. Hasil penjumlahan angka penting 26,275 kg dengan 23,4 kg adalah. . . kg a 49,675 d. 49,7 b. 49,68 e. 49,6 c. 49,67 7. Diba memiliki empat buah kelereng. Massa masing-masing kelereng adalah 125 9, 12,4 g, 12,49, dan 12,6 g. Massa rata-rata kelereng Diba menurut penulisan angka penting adalah ... 9. a. 12,475 d. 12,5 b. 12,47 e. 13,0 ©. 12,48 8 Di antara kelompok besaran di bawah ini yang hanya teidifi ates beseran tuunan saja adalah a. kuat arus, massa, gaya b. suhu, massa, kecepatan c. waktu, momentum, kecepatan d_usaha, mementum, percepatan e. Kecepatan, suhu, jumlah zat 10. 1" 12. 13, 14. 15. 16. Di bawah ini yang merupakan besaran pokok dalam sistem Standar Internasional adalah (UN 1999/2000) kilogram dan watt kilogram dan celcius meter dan detik meter dan celcius celcius dan watt Satuan dari besaran percepatan, suhu, dan daya menurut Sistem Internasional (SI) adalah mis?, celsius, Jis ms?, kelvin, watt m/s*, fahrenheit, watt mis? kelvin, Js mis, kelvin, J/s Satuan energi potensial dalam sistem Stan- dar Intemasional (SI) adalah a. kg-ms* d. kg-m-s* b. kg-m?-s? e. kg-m-s c. kg-m-s? Dimensi energi potensial adalah ... a. [M) TL) 1" d. (MLE IT) b. IM) (1 2. IM) Ly? T* ©. (oy (Um? Momentum mempunyai dimensi yang sama dengan dimensi besaran a. impuls d. tekanan b. energi e. percepatan ©. gaya Besaran yang mempunyau dimensi [MJ[L* adalah a. kecepatan b. massa jenis ©. percepatan d. berat jenis ©. gaya Tekenan merupakan gaya per satuan ues. Dimensi dari tekanan adalah a. (Mj (LT)? d. (MJ IL)? 7)" b. [maj (L)° (7 e. MJP IT) c. [Mi] (Ly * IT] * Besaran yang dimensinya [M] [L]"*[T]* ada- lah a. gaya d, momentum b. tekanan @. percepatan c. energi a cai 17. 18. 19. 20. 21. Perhatikan tabel berikut inil No. |Besaran _|Satuan | Dimensi 4. (Momentum |kg:ms | {Ml} (UJ (117 2 |Gaya kg-m-s? | {M] [L) [1]? 3._ [Daya kg-m?-s® | [MM [(L° (11° Dari tabel di atas yang mempunyai setuan den dimensi yang benar adalah . (EBTANAS 1999/2000) a. 1 saja d. 1dan3 b. 1dan2 e. 2dan3 c. 1,2,dan3 Berikut ini adalah besaran-besaran vektor, kecuali a. perpindahan b. percepatan c. berat d. momentum fe. usaha Berikut ini ada empst besaran, yaitu: (1) energi (2) kelajuan (8) daya (4) percepatan Yang bukan merupakan besaran skaler adalah (1), @), dan (3) (1) dan (3) (2) dan (4) (4) saja (1), 2), (@), dan (4 eaoce Tiga buah vektor cigamberkan sebagai berkut A Dari gambar tersebut, pemyataan yang be- nar adalah a. A+B=C b. A+C c. B+C d. A+B+C=0 @ AtB-C Vektor A dan B ada pada satu bidang men- datar, satu sama lain tegak lurus. Diukur dari titik pangkalnya, panjang A= 5 om, panjang B= 10 om. Bila A berarah ko Barat, B bora- rah ke Utara, maka hasil A x B adalah a. sebuah vektor yang arahnya ke atas dengan panjang 50 cm PE ENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN b. sebuah vektor yang arahnya ke bawah dengan panjang 50 cm ©. sebuah vektor yang arahnya ke barat laut dengan panjang 55 cm d. skalar yang besarnya 50 cm e. skalar yang besarnya nol 22. Vektor gaya (F) mempunyai titik asal (6, —4) dan titik ujung (8, 2). Bila ditulis dalam vek- tor satuan maka F adalah 2i-2) d. FH 14i+2) 2i+ 6 e. F= 141-6) 2i- 6 23. Perhatikan diagram vektor berikut ini! a 2) a @) 6) Diagramvektor yang memenuhi persamaan a—b=c adalah gambar nomor a. (1) d. (4) b. (2) e. (5) c Q) 24. Perhatikan gambar berikut, y Fe4N Besar resultan gaya F, dan F,, pada gambar tersebut adalah. . .N a4 4. 10(1 + 13) b. 412 e O co 4x3 2 1 25. Perhatikan gambar berikut y F Jika F, = 8 N dan F, = 10 N, maka besar komponen gaya total searah sumbu-X ada- lah... a. (4+ 52) d. (5 +4y3) b. (4+ 5V3) e. (53 +4) c. (6-4\2) 28. Perhatikan gambar berikut. y ao F Jika F, = F,= 40 N, besar komponen gaya total yang searan sumbu Y adalah .. .N. a. 20(1 + 13) 4. 10(1 +3) b. 20(1 ~ ¥3) 20 c. 10(1 ~ ¥3) 27. Dua buah vektor gaya F = 20V3 N bersudut O° terhadap sumbu X. Besar komponen vektor pada sumbu Y adalah a. 10V3N 4. 30N b. 20N e. 60N c. 10V6N 28. Dua buah vektor yang masing-masing be- samya 10 satuan, bertiik tangkap sama, jika resultan kedua vektor juga 10 satuan, maka kedua vektor membentuk sudut 30° kedua vektor membentuk sudut 60° kedua vektor membentuk sudut 90° kedua vektor membentuk sudut 120° kedua vektor membentuk sudut 150° 29. Perhatikan gambar gaya-gaya berikut ini ! y 3N 3N feo 60" en Resultan ketiga gaya tersebut adalah . ..N 2.0 43 b. 2 e. 33 «. 23 30. Dua buah gaya (settik tangkap) saling tegak lurus, besarnya masing-masing 12 N dan 5 N. Besar resultan kedua gaya tersebut ada- lah... N a. 17 d. b. 15 e. 6. 13 9 T a cea KINEMATIKA Wan (18) 0 o LET eA RNS ey UNG aN aya 1. Kedudukan/Posisi Kedudukan adalah letak (posisi) suatu ben- da pada waktu tertentu terhadap acuan t x Naawecued * Posisi A berjarak7 satuan sebelah kiri C Ginyatakan x, = -7). + Posisi B berjerak 3 satuan sebelah kiri C (dinyatakan x, = -3), * Posisi D berjarak 2 satuan sebelah ka- nan C (dinyatakan x, = 2). Posisi merupakan merupakan vektor, misal sebuah partikel berada pada koordinat kar- tosian P(x, y, 2). Voktor posisi partikal terse- but dapat dinyatakan sebagai berikut. dengan, i, |, dan k merupakan vektor satuan searah sumbu, x, y, dan z, Contoh: Sebuah partkel bergerak dari posisi titix A(2, 3, 4) menuju posisititik B(, 3, 7), maka vektor posisi titik A dan B dapat dinyatakan © AQ,3,4) > m= Die sje ak © BG, 3,7) 1 =61+3j+ 7k. 2. Perpindahan dan Jarak Perpindehan, yaitu perubahan kedudukany/ posisi suatu benda dalam selang waktu ter- tentu Perpindahan merupakan besaran_ vek- tor dan besarya hanya bergantung pada kedudukan awal dan keduduken akhir serta tidak bergantung pada lintasan yang citem- puh benda. Sedangkan, jarak merupakan besaran skalar, sehingga nilainya bergan- tung pada lintasan yang ditempuh benda. Contoh Soi 1. Sebuah partikel bergerak dari posisi titik AQ2, 3, 4) menuju posisi titik BG, 3, 7). Tentukan vektor perpindahan dan jarak perpindahan partikel tersebut! Pembahasar * Vektor posisi A dinyatakan: = 214 3j+4k * Vektor posisi B dinyatakan: f= 61+ 3] +7k Vektor perpindahan partikel tersebut a KINEMATIKA 23 Jarak perpindahan partikel tersebut ada- lah: GF ey r 2. Perhatikan gambar berikut! Rayza berlari_mengeilingi lapangan sepakbola yang memiliki penjang 100 m dan lebar 50 m. Rayza berangkat deri titi A dan berhent di titk C dengan me- lewatititik B. Tentukan jarak dan perpin- dahan yang ditempuh Rayza! Pembahasan: Jarak merupakan besaran skalar, se- hingga nilainya bergantung pada lin- tasan yang ditempuh benda. Maka jarak yang ditempuh Rayza adalah: s =AB+BC = 100m +50m 50m Besar perpindahan yang dialami oleh Rayza adalah AC, yaitu AC = (AB) +(8C)’ = (100m)? +(8 m)? = 12.500 m S118 m doe wey) KECEPATAN 1. Kelajuan Rata-rata Kelajuan rata-rata didefiniskan sebagai ja- rak total yang ditempuh sepanjang lintasan- nya dibegi waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. dengan, ¥ = kelajuan rata-rata (m/s) = jarak total yang ditempuh (m) t= waktu tempuh yang diperiukan () Contoh Soal Olahragawen berleri pada lintasan PQ > QR, seperti yang terlihat pada gambar beri- ut 00m. a Dari P ke Q ditempuh dalam waktu 20 sekon, sedangkan Q ke R ditempuh da- lam 20 sekon. Tentukan laju rata-rata pelari tersebut! Pembahasan: + Jarak tempuh total, s = PQ + OR = 100 m +60 m= 160m. + Selang waktu tempuh, t = (20 + 20) s = 408 Laju rata-rata pelari tersebut adalah: s f£ _ 160m 40s =4ms Kecepatan Rata-rata Kecepatan rata-rata adalah besarnya per- pindahan sebuah benda dalam selang wek- tu tertentu Dan untuk gerak satu dimensi dinyatakan: Contoh Soal Sebuah partikel bergerak dengan persa- maan posist T(t) = (t+? i+ (t+ 2t? i+ (4t+ tk dalam satuan SI. Tentukan besar kecepatan rata-rata saat t = 2 sekon dan t= 3 sekon! Pembahasan: + fungsi posisi: T(t) = tt? Jit C420? js (At +t? )k © t=28 > 1@)=(2-2+2)ir +22’) JH(4 242") F = 81+ 10) + 12k * t,=88 91@)=@-3+8*)i+ +29") + (4.343?) > = 1514214 21K Maka vektor kecepatan rata-rata dari t = 2 sekon dan t= 3 sekon partikel tersebut ada- lah: v Tis1tjr9k Besar kecepatan rata-rata dai dan t= 3 sekon partikel tersebut adalah: FOI H& J UY = Oy ay +0) = 251 58 mis Kecepatan Sesaat Kecepatan sesaat adalah laju. perubahan posisi sesaat terhadap wakiu atau limit dari kecepatan rata-rata untuk selang waktu At mendekati nol. Kecepatan sesaat dinyata- kan Ar_ dr At Oat dt Dan untuk gerak satu dimensi dinyatakan: v= dengan, % adalah tururunan per- at at tama x() terhadap waktu (0. Contoh Seal: Sebuah parlikel bergerak dengan perse- maan posisi T(t) = (2t+t? i+ (t+ 24° )j+ (at +t? )k dalam satuan SI, Tentukan besar kecepatan sesaat saat t = 2 sekon! Pembahasan: Eis (4 20) jr (At )k \Vektor kecepatan sesaat saat t = 2 sekon partikel itu adaieh v(t) = (2+ 2 1+(1+4t)]+ (442k V(2)= (242. 2)1+ (144: 2)i+ (442-2) v(2)= 61+9)+8k Bosar vektor kecepatan sesaat saat { = 2 sekon partikel itu adalah: M= Were @J+@y = ¥6°+9° +8? ms = V187 mis = 13,45 mis Cc. GERAK LURUS BERATURAN (GLB) Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda dengan lintasan lurus dan memi- liki kecepatan tetap (arah dan besarnya tetap) serta percepatannya nol (a = 0), dengan de- mikian maka: + kecepatan dapat diganti dengan kelajuan * perpindahan dapat diganti dengan jarak Persamaan yang berlaku pada GLB adalah: s=yxtatauy=S t Karena v konstan, maka grafik pada gerak lu- rus beraturan adalah: a KINEMATIKA 25 1 rank jaraktemedap waKte s-) ‘rai kecepatan temacap vaktu (=) Dari grafik di ates diperoleh: s = luas daorah berarsir. Contoh Soal: 1 Kereta api mencapai kecepatan tetap se- telah menempuh jarak 1 km dari stasiun Kecepatannya sebesar 20 mis. Jika waktu dihitung setelah 1 km maka tentukan: kecepatan kereta saat t = 0,5 jam, grafik kecepatan tethadap waktu, grafik jarak terhadap waktu, jarak kereta dari stasiun setelah t = 2 jam! eoge Pembahasan: Soal tersebul menyatakan kecepatan tetap, borarti kereta melakukan gerak lurus bera- turan (GLB) -> cirinya v tetap dan a= 0. + Posisi mula-mula kereta dari stasiun, s, =1km + Kecepatan benda, v = 20 mis = 72 km jam = konstan a. Kecepatan kereta saat t = 0,5 jam ada- lah tetap, yaitu v = 20 mis atau v = 72 kmijam b. Grafik kecepatan terhadap waktu dapat ditunjukkan berikut. ©. Graf jarak terhadap waktu dapat diten- tukan sebagai berikut. txt km + (72 kmijam x 0.5 jam) km +36 km = 37 km d. Jarak kereta api dari stasiun, setelah t= 2 jam adalah s=s,tvxt km + (72 kmvjam x 2 jam) km+144 km = 145 km 2. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 kmijam. Pada jarak 18 km dari arah yang berlawanan, sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 90 kmijam. Kapan dan dimanakah kedua mobil tersebut akan ber- papasan? Pembahasan: varak antarmobil, AC = 18 km = 18.000 m Besar kecepatan masing-masing mobil * Kecepatan mobil pertama, v, = 72 km/ jam = 20 mis, + Kecepatan mobil kedua, v, = 80 km/jam 5 mis Waktu yang diperlukan masing-masing mobil untuk berpapasan adalah t, maka berlaku AB= v,xt oO CB= v,xt GAC-AB= v,xt @ACEAB HV, xt w Dari persamaan (i) dan (i). diperoleh: AC vyxt + Voxt ac VtV, t a cai 18,000m 20m/s+25m/s _ 18,000m © 45m/s = 400s. Untuk t = 44/8 dan dari pers. (), (i), diper- oleh AB vyxt 0 m/s x 400 s = 8.000 m Bkm voxt 5 m/s x 400 s 0.000 m Okm Jedi, kedua mobil tersebut berpapasan se- telah 400s bergerak. dimana mobilperiama menempuh jarak 8 km atau mobil kedua menempuh jarak 10 km dari posisi mule- mula. D. PERCEPATAN 1. Percepatan Rata-rata Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi antara perubahan kecepatan (Av) dengan selang waktu (At) berlangsungnya perubahan kecepatan tersebut. dengan, a = percepatan rata-rata (m/s’) Contoh Soal: Sebuah partikel bergerak dengan persa- maan kecepatan_terhadap waktu dinyata- kan v(t) = (t+ t?)i+(2t+2t)j+(4t+4t?yk, tentukan besar percepatan rata-rata partikel tersebut jka bergerak dari t= 1 sekon sam- pai dengan t= 2 sekon! Jawab: + Fungsi kecepatan terhadap waltu: vit) = (t+ t?)i + (2t +207) j+(4t+4t?yk 1s ov) =(1417)14+ (2142-7) j+ (4444-7 )k + v, =21+4]+8k 2 t= 28> vQ)=(242%)14(2.242.2%)je (4244-27) 6i+12j+24k Percepatan rata-rata partikel tersebut ada- lah: oY; 61812) + 24k (2144) +8k) 2 4148)]+16k 1 4i48]+16k Besar percepatan rata-rata partikel tersebut adalah f= \@F+@,)+@.F mse = \@Y + @y +16) ms? = 16-464 +256 mis* = (336 mis? = 421 mis? ._Percepatan Sesaat Percepatan sesaat adalah laju perubahan kecepatan sesaat terhadap waktu atau limit dari percepalan rale-rata untuk selang wak- tu At mendekati nol. a- im wid “Ato Oat tf vo) Contoh Soi Suatu benda bergerak menurut persamaan: x(t) =4t° +2t” +3. Jika x dalam meter dan t dalam sekon (s), maka besar percepatan benda pada detik ke-2 adalah a. 27 ms? d. 54 mis? b. 50 ms? e. 64 mis? c. S2ms* a KINEMATIKA, 27 Pembahasan: * Fungsi posisi_benda terhadap waktu, x()=40 4217 +3 Fungsi percepatan terhadap waktu adalah; d dt a(t) = “ v(t}, karena ve) = Sx _¢ = So d(d alae] = alae +2 2) atl d aoe = a 2 +4t)) 2at + 4 Besar percepatan benda pada detik ke-2 (t = 2 sekon) adalah: a(t) = 2at+4 a(2) = (24.2) +4 4844 = 52 ms” Qa Alat ukur yang dapat menentukan kecepa- tan sesaat dan percepatan sesaat adalah licker timer. Hasil ketikan berupa titik-litik yang dilakukan ticker timer dapat menen- ‘tukan gerakan yang dilakukan oleh sebuah benda, Semakin besar jarak antartiik, se- makin besar percepatan yang dilakukan oleh sebuah benda. Semakin pendek jarak antartitik, semakin besar perlambaten yang dilakukan oleh sebuah benda hingga benda torsebut borhenti. Jika jarak antartitik totap, berarti benda tidak melakukan percepatan maupun perlambatan, melainken memiliki kecepatan yang konstan. Jawaban: C fe GRO) Ui] Ste) =F a BERATURAN (GLBB) GLBB adalah gerak suatu benda pada lin- tasan garis lurus yang percepatannya tetap. Percepetan tetap menunjukkan bahwa besar dan arahnya sama. Dalam hal ini, percepatan sesaat dan percepatan rata-rata adalah sama, Benda yang bergerak berubah beraturan dapat berupa bertambah beraturan (dipercepat) atau berkurang beraturan (diperlambat). + Jika arah percepatan searah dengan arah gerak awal suatu benda, maka tandanya positif dan gerak benda mengalami gerak lurus dipercepat. « Jika arah percepatan berlawanan dengan arahgerak awal suatu benda, maka tandan- ya negalif dan gerak benda mengalami ge- rak lurus diperlambat. Persamaan gerak pada gerak lurus berubah borauturan (GLBB) V.=Ve tat 1 = ts Jat? ax, tytt jal vj £2a(x—¥,) woth dengan, sisi awal (m) posisi akhir (m) kecepatan awal (m/s) ¥, = kecepatan akhir (m/s) percepatan (m/s'), dengan aturan + bertanda + untuk gerak lurus berubah beraturan dipercepat * bertanda ~ untuk gerak lurus berubah beraturan diperlambat Contoh Soal: Grafik hubungan kecepatan (v) tethadap waktu (® pada gerak sebuah mobil diperlihatkan se- perti gambar di bawah Bila jarak yang ditempuh mobil selama 4 sekon adalah 48 m, maka kecepatan awal (v,) mobil adalah . a coer 4mis 5 mis 10 m/s 2 mis 16 m/s paorp Pembahasan: Dati grafik diperoleh: ¢kecepatan benda pada t= 4s, v,= 20 mis * kecepatan awal benda = v, © Jarak yang tempuh mobil selama 4 ‘sekon, x = 48m Mobil mengalami gerak lurus berubah ber- aturan, maka berlaku: v, =v, tat Pada GLBB, berlaku: jth Bat 20 -4a) + % a (4)? 80-16a+8a Kecepatan awal mobil tersebut adalah v, =20-4a 20-4. 4) mis 20-16) m/s =4ms. um Kecepatan awal mobil dapat ditentu- kan dengan rumus cepat berikut; T) Vo= v, |mis t Wor (272-20) ms v,= (24-20)ms v,=4 mis. Jawaban: Gerak Jatuh Bebas Citi-cirinya: * Percepatannya tetap (2 patan awal benda nol (v, * Benda selalu bergerak ke bawah —> arah ke bawah posit. + Persamaan gerak jatuh bebas: @ v,=gt 9) dan kece- gt? t= 2ghe v, = Zan Contoh Soal: Seorang siswa menjatuhkan benda dari gedung bertingkat tanpa kecepatan awal Seorang temannya mengukur waktu benda ‘sampai jatuh ke tanah, hasilnya 2 sekon Jika percepatan gravitasi di tempat itu 9.8 m/s*, maka tinggi gedung adalah a 49m d. 19,6m b. 98m e. 39,2m © 11,8m Pembahasan: * kecepatan awal gerak jatuh bebas, v, © percepatan gravitas, g = 9.8 mis* © waktu tempuh benda sampai ke tanah, te2s Tinggi aedung bertingkat tersebut adalah: Va? h = vot +cat ot +59 1 -2y(25)? =0+ 8 (2 3k ms *)(2s) = 19,6 m. Jawaban: D a KINEMATIKA 29 Ciri-citinya * Percepatannya tetap (a = g) dan kece- patan awal benda tidak sama dengan nol (v, # 0). * Benda selalu bergerak ke bawah — arah ke bawah posiff. + Persamaan gersk vertikal ke bawah: Ov,=y+at @h= vit+ tat? @ v2 = v342gh Contoh Soal: Sebuah benda dilemparkan ke dalam sumur dengan kecepatan awal 4 mis. Jika g = 10 mis? dan benda mengenai dasar sumur se- telah 2 sekon, maka kecepatan benda saat mengenai dasar sumur serta kedalamen ‘sumur berturut-turut adalah a 24ms:28m 4. 16 m/s 12 m b. 16ms;28m eB m/s; 24m ©. 16 mis ; 24m Pembahasan: © kecepatan awal benda, v, = 4 m/s © percepatan gravitasi, g = 10 m/s? * waktu tempuh benda sampai dasar sumur, t= 2s Kecepatan benda saat mengenai dasar sumur adalah: vp =v, +9t 4 mis + (10 mis? x28) =24mis, Kedalaman sumur dari permukaan adalah h = vot+ dgt® =4 mis 28+ $x 10 mis*x 2)" =8m+20m =28m Jawaban: A 3. Gerak Vertikal ke Atas Ciri-cirinya: + Percepatannya melawan gravitasi (a = —g) + Memiliki kecepatan awal (v, # 0) + Arah vertikal ke atas ditetapkan sebagai arah positif. * Dalam setiap kedudukan atau posisi, benda mengalami percepatan tetap (a 9). + Persamaan gerak vertikal ke atas: ev, =v,-at eh= vt—igt? @vi=vj-2gh Karena benda bergerak ke atas, maka se- makin lama kecepatannya semakin berku- rang sehingga pada ttik tertinggi dengan kecepatannya nol (v, = 0). Setelsh itu ben- da akan berhenti sesaat kemudian berbalik arah, Kembali ke bawah, Persamaan yang berlaku pada keadaan tersebut adalah: Contoh Soal: Sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas dengan kecepatan awal 40 mis sedangkan percepatan gravitasi bumi adalah 10 mis*. Tentukan waktu yang dibutuhkan benda tersebut uniuk mecapai tiik tertinggi serta tinggi maksimum yang dicapai benda terse- but! Pembahasan: * gerak vertikal ke atas, v, = 40 mis + percepatan gravitasi bumi, g = 10 mis? « benda mencapai tik tertinggi, syarat v, =0 a coer Waktu yang dibutuhkan benda untuk men- ® Jarak horizontal yang ditempuh peluru capai titik tertinggi adalah: pada waktu t adalah x = v, cos @, -t @ Jarak mendatar maksimum (jengkauan terjauh) peluru adalah x, = (v,? sin 20,) / i 9. «Komponen gerak pada sumbu-y — gerak lurus berubah beraturan (GLBB) @ Kecepatan awal, v,, =v, sin 8, Titik tertinggitinggi maksimum yang dapat © Kecepatan vertikal pada waktu t adalah dicapai benda tersebut adalah: V,=Vo,— atv, sin 0, ~ gt Heaa = vet-tot® @ Ketingaian peluru pada waktu t adalah y = 40 mis x 4¢— 4% 10 mis?x (48)? = vosit 8," t—4 at © Ketinggian maksimum peluru (v, = 0) dl- = 160 m-80m nyatakan: y,, = (V,2 sin?9,) / 2g, = 80m. | + Besar kecepatan gerak peluru, adalah: Ses) oes i + Arah kecepatan gerak peluru dapat ditentu- Fans = 22, 2g kan dengan persamaan tan @ » eons Contoh Soal: m/s . fom | Sebuah paluru ditembakkan dengan kecepatan 100 mis dan sudut elevasi 37° (sin37° = 0.6) Jika percepatan gravitasi 10 m/s?, maka hi- tunglah: ‘a. waktu yang diperlukan peluru untuk menca- pai titik tertinagi, LA UG altel 10 b. kedudukan ttik tertinggi, ¢. lama peluru di udara, dan Jika suatu gerak lurus beraturan berpadu de- | 4: jangkauan torjauh yang dapat dicapai po- ngan gerak lurus berubah beraturan yang luru! kedudukannya saling tegak lurus, maka akan di dapat lintasan yang berbentuk parabola, se- perti ditunjukkan gambar berikut, + kecepatan awal peluru, v, = 100 mis. * sudut elevasi, 0, = 37° > sin37° = 0,6 > maka: cos 37° = 0,8. * percepatan gravitasi, g = 10 ms’ Pembahasan: a. Peluru mencapai tiik tertinggi, svaret- nya: v, = 0, maka berlaku: v, sin 8, ~ 9} v, sin 8, ~ gt, i _ Vo sind, ” g / _, 100x0,6 + Komponen gerak pada sumbu-x > gerak 10 lurus beraturan (GLB). 60 © Kecepatan awal, v,, = v, cos 0, 40 ® Kecepatan horizontal konstan dalam se- wes lang waktu, v, = ¥,, = V,c0s 0, a KINEMATIKA 31 b_ Kedudukan titik tertinggi (x, y,) adalah: X = Vo cosOct X, =V, 60S 9, t,, = (100 mis) (0,8) (6s) = 480m, = v,sindst--at® y 22 vosing,t, —Aat,? 2 SiN st — FO (100 mis)(0,6)(6 5) — % (10 mis’) @s)? = 360 m— 180 m = 180m Jadi, kedudukan tik tertngg! peluru tersebut adalah (480 m, 180 m). Yon Lama peluru (t,) di udara dapat diten- tukan dengan syarat: y = 0, maka ber- laku 2 tae v, sind,t~ gt? = jo sindyt — >a) 1 vo Sind,t, Sat? = 0 2a =2x6s =12s d. Jangkauan terjauh yang dapat dicapai peluru adalah: x =v, cos dst = vo cos Oat 100 mis) (0.8) (12s) = 960m G. LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN 1 Sebuah benda berpindah dari posisi A ke posisi C melalui lintasan A ~ B - C. Panjang perpindahan yang dilakukan benda tersebut adalah (SPMB 2007) 10m. 10V2 m 40V3 m 20V2 m 20¥3 m eaocm Pembahasan: Diketahui: * besarvektorAB = 10m © besar vektor BC = 10 m © sudut apit antarkedua vektor, 6 = 60° Panjang perpindahan yang dilakukan benda tersebut adalah: AC= (AB) + (CY +2(AB)(BC)coso = \(1omj + omy’ +2(19m)(10m) cos 60° = ¥100+100+100 m = 10/3 m Jawaban: C 2. Grafik suatu benda bergerak lurus beraturan tampak seperti gambar berikut ini Jarak yang ditempuh selama 4 sekon ada- lah a. 20m d. 80m b. 40m 2. 100m c. 60m Pembahasan: + benda mengalami GLM dengan kece- patan, v= 20 ms + solang waktu, t= 4.sekon Jarak yang ditempuh benda dalam waktu tersebut adalah: s xt (20 mis) (48) 80m 8a cai Metode grafik Jarak yang ditempuh benda dalam waktu tersebut adalah: luasan daerah di bawah grafk vt luas persegi panjang pxe Jawaban: D 3. Dua buah A dan B bergerak dar titik dan arah yang sama . Benda A bergerak terlebih dahulu dengan kecepatan 8 mis. Setelah 4 sekon, benda 8 menyusul dengan kece- patan 10 m/s. Benda B akan tepat menyu- sul A setelah menempuh jarak (UM UB 2012) a. 80m d. 160m b. 100m e. 200m ©. 120m Pembahasan: Sketsa gerak kedua benda adalah sebagai berikut Benda B tepat menyusul A di tik R, maka berlaku: ath tVat 0 qi) Dari persamaan (\) dan (li), diperoleh: Va t= Vat, tvat vat — vt = vata a KINEMATIKA 33 dengan, t = waktu tempuh yang diperiukan benda B untuk menyusul benda A. =16s, Benda B akan menyusul benda A setelah menempuh jarak: Sg = Vet = (10 ms) x (16 8) = 160m um Jarak tempuh benda B akan tepat menyu- sul benda A, dapat dicari dengan rumus: Jawaban: D 4. Sualu benda bergerak dengan persamazn gerak dinyatakan: s(t) =t'—8t?+15t+4, satuan s dalam meter dan t dalam sekon Apatila pada saat percepatan nol, maka kecepatan benda tersebut adalah a. ims d. 4mis b. 2m/s e. Smis c 3mis Pembahasan: Porsamaan gerak’ s(t) = - Gt? + 15t+4, maka: v= $s) d as 2 = £@-or +19104) = 3t°-12t+15— _persamaan/fungsi kecepatan terhadap waktu att) = Sv(t) = Bib roee = Ae 12t+15) = 6t— 12 -+ persamaan/tungsi perce- patan terhadap waktu. Percepatannya berrilai nol, bila a(t) = 0, se- hingga: 61~ 12=0 et=12 t=2s. Kecepatan benda pada v(2) = 3(2)*-12(2)+15 12 — 24 415) mis mis. 2s adalah: Jawaban: C 5. Sebuah benda yang semula berada di titik acuan bergerak dengan kecepatan: v= (2i-1,5)) mis. Setelah bergerak selama 4 sekon, benda berpindah sejauh a2m a. 14m b. 10m ©. 25m 12m Pembahasan: Diketahui: © benda_ bergerak dengan kecepatan, v= (2i-1,5))mis. * selang waktu, t= 4s Perpindahan benda tersebut adalah: vet = [@i-15])m/s](4s)) = Gi-6i)m Besar perpindahan benda selama selang waktu tersebut adalah: faa pe s = 6.) +@,) = \(@my + (my = Y6s+36m s =10m Jawaban: B 6. Sebuah mobil mula-mula diam kemudian mobil itu dihidupkan dan mobil bergerak dengan percepatan telap 2 nvs*. Setelah mobil bergerak 10 s mesinnya dimatikan mobil mengalami perlambatan berhenti 10 's kemucian. Jarak yang masih ditempuh mobil dari mesin dimatikan sampai berhenti adalah (SBMPTN 2012) a. 210m d. 100m b, 200 m 2. 20m ©. 195m Pembahasan: Diketahuii + kecepatan awal mobil, v,, = 0 + percepatan mobil, a, = 2 v/s? Setelah mobil bergerak 10 s, mesin mobil dimatikan, maka kecepatan mobil saat itu: Va ® Voy +8, ty + 2mis*) (10s) 0 mis®, Mobil mengalami perlambatan dan berhenti 10's kemudian (v,, = 0), yaitu: Vee = Vor tb = (0-20)m/s 10s =-2 mis? > tanda - berarti benda mengalami perlambatan Jarak yang masih ditempuh mobil dari mesin dimatikan adalah: 8 = Vly + tat? 1 cab +> ; = (20m/s)(10s) +5 (-2m/s*)(10s) 200 m~ 100 m 100m y Jawaban: D Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 45 m, waktu yang cibutuhkan saat menyen- tuh tanah adalah . ds eas a. 2s b. 3s 0. 5s Pembahasan: Diketahui: Gerak jatuh bebas + kecepatan awal, v,= 0 + posisi awal dari permukaan tanahy/ke- tinggian, h = 45 m. + percepatan gravitasi, g = 10 m/s? Waktu yang dibutuhken benda untuk me- nyentuh tanah adalah: a cari p= 2h. [2G5m__ \g {@omis?y Jawaban: B Bola tenis jatuh dati ketinggian 5 m. Jika percepatan gravitasi di tempat itu 10 m/s’, maka kecepatan benda saat menyentuh ta- nah adalah . a. Sims d. 50 mis. b. 10 mis e. 100 mis c. 20 mis Pembahasan: Diketahui: Gerak jatuh bebas: « kecepatan aval, v, = 0 © posisi awal dari permukaan tanal/ke- tinggian. h = 5 m. « percepatan gravitasi, g = 10 mis? Kecepatan benda saat menyentuh tanah adalah: . = yeah = (2@0m/s*)6m) = 10 mis. v, Jawaban: B Sebuah benda dilemparkan ke bawah de- ngan kecepatan awal v,. Jarak dari posisi lempar supaya kecepatan benda menjadi 2 kali kecepatan semula adalah (SPMB 2007) a a, 3¥e 2g pb, 2¥o e We g 3g ve ©. 2g Pembahasan: Diketahui: Gerak vertikal ke bawah: * kecepatan awal © percepatan gravitasi = g © kecepatan benda saat t, v, = 2v, Jarak dari posisi lempar supaya kecepatan benda menjadi 2 kali kecepatan semula adalah: Jawaban: D 10.Pada waktu bersamaan dua buah bola dilempar ke atas masing-masing dengan kelajuan v, = 10 m/s (bola I) dan v, = 20 m’s (bola Il), Jarak antara kedua bola pada saat bola | mencapai titik teriinggi adalah . (SNMPTN 2010) d. 15m e. 10m a. 30m b. 25m ce 20m Pembahasan: Diketahui: Gerak vertikal ke atas’ + kelajuan awal bola |, y, * kelajuan awal bola Il, v, + percepatan gravitasi, g 10 ms 20 mis 0 mis? Bola! mencapaititik tertinggi (v,, = 0) , maka berlaku Vor ty Jarak antara bola | dan bola Il setelah ber- gerak selama 1s adalah’ hy -h, = vat 4a" [vt gat} = (V2 Vos )t = (20 ms ~ 10 mis) (1.5) = 10m. Jawaban: E a KINEMATIKA 35 11, Terdapat dua buah batu yang akan dilem- par. Batu pertama dilemparkan ke atas dati permukaan tanah dengan kecepatan awal 60 m’s. Batu kedua dilemparkan ke baweh dari sebuah gedung dengan kecepaten awal 40 m/s. Jika jarak kedua batu 400 m, kedua batu tersebut akan bertemu setelah borgerak selama a2s @. 6s b. 3s e 10s 04s Pembahasan: Sketsa kasus kombinasi gerak vertikal ke bawah dan gerak vertikal ke atas: Misal titik C adalah titik bertemunya kedua batu tersebut, maka berlaku: AC = Voit tat? an) BC = v,,tejgt? AB-AC= v,,t+ ot? w@ Substitusi persamaan () ke persamaan (i), diperoleh: AB= Wor + Vs, )t © AN = (Veo + Vos )t an) Jadi, kedua batu akan bertemu setelah bergerak selama Z ah fo + Vow 400m (60m/s)+(40m/s) = 4s. Jawaban: C 12, Sebuah pesawat terbang bergerak menda- tar dengan kecepatan 200 m/s melepasken bom dari kefinggian 500 m. Jika bom jatuh di B dang = 10 mVs!, maka jarak AB adalah (UM UNAIR 2012) 13. 500 m 4.000 m 4.500 m 1.750 m 2.000 m Diketahui: + kecepatan pesawat dalam arah menda- tar, v, = 200 mis + ketinggian pesewat terhadap tanah, h = 500 m + percepatan gravitasi, g = 10 mis? Bom dilepaskan dari pesawat, karena ke- cepatan pesawat dalam arah vertikal nol (, = 0), maka bom dalam arah vertikal mengalami jatuh bebas, maka waktu yang diperlukan untuk sampai di sasaran (lik B) adalah: t= [2 9 _ [2x800m 10m/s? =105 Jarak mendatar (AB) adalah x=y,t (200 mis) (10 s) = 2.000 m Jawaban: E Sebuah benda dilempar miring ke atas se- hingga intasannya parabola, seperti pada gambar di bawah. Pada saat jarak tempuh mendatarnya (x) = 20 m, maka ketinggiannya (y) adalah asm d. 20m b. 19m e. 25m c. 15m na cari Pembahasan: FX Gerak parabola: ae * kecepatan awal benda, v, = 202 mis (0.8m/s°)(2x 10° m) © percepatan gravitasi, g = 10 mis? sin 29, = <—___S © sudut elevasi, 6, = 45° ‘ (44x10° m/s) Posisi arah vertikal (ketinggian) benda saat _ 196 x10° iavak tempuh mendatamya, x = 20 meter {eex10" (tan6,): 2 = ng, )x- >, 9 =90 2v," 60s" 8, 26, = 90 = (tan 45°) x 20 m— © 0, = 45° % Jawaban: © 10 mis’ (20m) 2x (20\2 m/s)? x (cos45°)* 15. Sebuah peluru ditembakan dengan kece- (4000 m/s?) L patan 60 mis dengan sudut elevasi 30°, ke- = ()(20m)- 2000 m fs) | tinggian maksimum yang dicapai adalah . 2(800m' 18*)(2) m. = 15m. a. 30 d. 90 Jawaban: C b. 45 e. 100 14.Peluru ditembakkan condong ke atas de- e 50 ngan kecepatan awal, v = 1.4 x 10° mis penibanasan? dan mengenai sasaran yang jarak menda- tarnya 2 x 10° m. Bila percepatan gravitasi Diketahui: = 9,6 ms*, maka sudut elevasinya adalah. | * kecepatan awal peluru, v, = 60 m/s * sudut elevasi, «= 30° a. 10° d. 60° Ketinggian maksimum yang dapat dicapai b. 30° e. 175° i peluru tersebut adalah: o. 45° — Yeu = sine Pembahasai i aie = ey Diketahui: = (60m/s)°(sin30)* Gerak parabola: * 2 10m/s*) © kecepatan awal, = 1,4 x 10° mis (3.600? /s*)(0,25) + jangkauan peluru, x, =2x10°m = Gomis") vika percepatan gravitasi di tempattersebut | = 45m 9.8 ms’, maka sudut elevasinya dapat dihi- tung dengan rumus: : Jawaban: B v,' sin26,, . 9 a KINEMATIKA 37 H. BEDAH SOAL UJIAN NASION, Pola soal yang sering muncul di ujian nasional untuk materi kinematika adalah menentukan besarar-besaran {isis gerak lus (GLBB) atau gerak parabola. 1. UN 2012/2013 Seorang siswa menyelidiki tinggi sebuah gedung dengan menjatuhkan benda dari lantai atas. Teman lain mengukur temnyata benda tersebut sampai di tanah dalam waktu 3 sekon. (Percepatan gravitasi = 10 ms") dapat disimpulkan bahwa tinggi ge- dung adalah . . . meter. a 15 6. 45 b. 20 e. 90 ©. 30 Pembahasan: Diketahui: + gerak jatuh bebas (GLBB) + kecepaten awal, v, = 0 + percepatan aravitasi, g = 10 ms* * waktu tempun bende jatuh bebas, t= 3s Maka, tinggi gedung tersebut adalah: h = vot+4gt? > karena v, = 0 iat 3 (10 mis’) 3s)? = 110 ms4) 9 s*) 45m Jawaban: D 2. UN 2011/2012 Grafik di atas merupakan grafik sebuah benda yang bergerak lurus. Jarak yang ditempuh benda antara 0 sampai dengan 8 sadalah a. 72m d. 24m b. 64m e. 12m ©. 48m Pembahasan: Dari grafik ciperoleh: Untuk t = Os — 4s, benda mengalami gerak dipercepat (GLBB) + kecepatan awal, v,= 0 + kecepatan akhir (saat t = 4s), v,,= 12 ms" Jarak yang ditempuh benda adalah \ aay (0) (4)+ ,{ = 24m. Untuk t= 4s — 8s, benda mengalami gerak lurus beraturan (GLB) + kecepatan benda v= v,=12ms* vJarak benda yang ditempuh benda adalah: 82 *Vyt = (12 mis) (4s) 8 m. Jarak yang ditempuh benda antara 0 sam- pai dengan 8s adalah 3 =5,45, 24 m+ 48m =72m Jawaban: A UN 2010/2011 Mobil bergerak diperlambat dengan kece- patan berubah dar 25 m/s menjadi 5 m/s selama 4 sekon, maka perlambatannya adalah a. 7,5 mis? d. -5 mis? b. Sis? e. -7,5 mis? oc. 2mis* Pembahasan: Diketahui: kecepatan awal benda, v, = 25 ms + kecepatan benda setelah selang waktu ty.25 mis + selang waktu, t= 4s a cai Percepatan benda tersebut adalah ‘e-¥o as t _ (-25)m/s 4s =-5 ms* (tanda — berarti benda meng- alami perlambatan) Jadi, dalam selang waktu 4 sekon mobil mengalami perlambatan sebesar 5 m/s? Jawaban: B UN 2009/2010 Perhatiken gambar grafik di bawah ini! Jika luas daerah yang diarsir 48 m?, maka percepatan benda dalam grafik tersebut adalah a. 1 mis? d. 4mis? b. 2mis* e. Smis* ©. 3 mis? Pembahasan: Diketahui: * kecepatan awal benda, v, = 8 m/s « kecepatan benda pada saat t, v,= 16 m/s + luas daerah yang diarsir, s = 48 m. Percepatan benda dalam grafik adalah: = ve = Vor on 8s _ (16m/sy -(8m/s)? ~ 2(48m) = (256 -64)m? /s” 96m =2mis? Jawaban: B UN 2008/2009 Sebuah pesawat terbang memerlukan wak- tu 20 s dan jarak 400 m untuk lepas landas Kecepatan pesawat tersebut ketika lepas landas adalah a. 10 mis d. 40 m/s. b. 20 ms e. 50 m/s c. 30 ms Pembahasan: Diketahuit + kecepatan awal pesawat, v, + selang waktu lepas landas, t = 20s © jarak tempuh dari mula-mula diam sam- pai lopas landas, s = 400 m Percepatan pesawat selama selang waktu untuk lepas landas adalah a a(t 23 karenay F Kecepatan pesewat tersebut saat lepas lan- das adalah: vy, = Vy tal Jawaban: D a KINEMATIKA 39 ANY XS) 1 Jarak didefinisikan sebagai a. perubahan kedudukan (posisi) suatu benda dalam waktu tertentu panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu tertentu Jalak antara dua posisi hasil kali antara kecepatan dan waktu e. hasil kali antara percepatan dan waktu s ao Perhatikan pernyatean berikut. (1) perpindahan merupakan besaran vek- tor (2) jarak merupakan besaran skalar (8) perpindahan adalah perubahan_posisi benda (4) jarak adalah panjang lintasan gerek benda Pernyataan di atas yang benar adalah (1), (2), dan (3) (1) dan (3) (2) dan (4) (4) sala (1), @), (), dan (4) eaore Fara melakukan perjalanan napak tilas dim- ial dari tik A ke atah utara menuju tik sejauh 600 m. Kemudian dati tik B menuju tik C 400 meter arah barat, ke tik D 200 meter arah selatan, dan berakhir di tik E 700 meter arah timur. Besar perpindahan yang dialami Fara adalah .. . meter. (UN 2008/2008) a. 100 4. 1.500 b. 300 ©. 1.900 ©. 500 Rayza mengemudi motornya ke arah Barat dan menompuh perjalanan 120 km selama 3 jam, kemudian berbelok ke arah Timur dan menempuh jarak 60 km selama 2 jam. Laju rata-rata yang dialami motor adalah . a 12 kmijam d. 48 kmijam b. 24 kmijam e. 72 kmijam c. 36 kmijam Sebuah mobil dalam geraknya mengalami perubahan kecepatan 72 kmijam tiap de- tiknya. Percepatan yang dialami mobil tersebut adalah ...ms*. a. 10 d. 48 b. 20 e. 72 co. 38 6. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan Konstan, Pernyataan berikut yang benar adalah (SNMPTN 2010) a. kecepatan rata-ratnya nol b. benda bergerak melingkar beraturan ©. ada gaya bekerja pada benda yang besamya tetap d. benda _mengalami konstan juga ©. beberapa gaya bekerja pada benda tetap resultannya sama dengan nol percepatan yang 7. Pada jarak tertentu dari stasiun, kereta yang bergorak dengan kecepatan 36 km/jam mu- lai direm. Dalam selang waktu 10 sekon se- jak pengereman, kereta berhenti di stasiun. Perlambatan yang dialami kereta adalah ms? a. 05 b. 1,0 ©. 20 d. 4,0 e 5. 8 Seorang pelajar berlari mengitari lapangan berbentuk Ingkaran dengan diameter 60 meter, la borangkat dari titk A dan berhenti di titik A lagi setelah melakukan satu kali pu- taran selama 3,14 menit. Kecepatan rata- rata yang dialami pelajar tersebut adalah sms a. nol d. 2,0 b. 05 2. 5,0 10 8. Sebuah lokomotif mula-mula diam kemucia bergerak dengan percepatan 2 ms. Wak- tu yang dibutuhkan ketika lokomotif tersebut menempuh jarak 900 m adalah Ss, {UAS 2004/2005) a3 d. 30 b. 6 e. 90 ce. 15 a cea image not available 18. Benda P jatuh bebas pada ketinggian h di atas tanah dan benda Q jatuh bebas pada ketinggian 4h di atas tanah. Perbandingan kecepatan benda P dan Q saattiba di tanah adalah (UM UB 2008) a14 d231 b.1:2 e 4:1 e144 19. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s* dan suatu benda jatuh bebas pada ketinggian h meter, maka akan (1) jatuh dengan laju tetap 10 m/s (2) jatuh 5 meter setiap detiknya (8) memiliki kelajuan 10 mis setelah 10 de- tik (4) percepatannya konstan 10 mis? Pernyataan di atas yang benar adalah (1), (2), dan @) (1) dan (3) (2) dan (4) (4) saja (1), 2), (8), dan (4) eaoce 20. Sebuah batu bermassa 400 gram jatuh be- bas dari ketinggian 62,5 meter. Jika g = 9.8 m/s®, maka kecepatan batu sesaat sebelum menumbuk tanah adalah ... m/s. a 14 d. 35 b. 20 e. 55 c. 28 21. Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di atas tanah. Setelah sampai di tanah ke- cepatannya 10 m/s. Jika percepatan gravi- tasi = 10 m/s?, maka waktu yang dibutuhkan benda untuk mencapai ketinggian % h ada- lah... (UAS 2001/2002) a “4x2 a5 b e 52 ©, V2 22. Sebuah bola dilempar verlikal ke atas se- hingga tinggi maksimum yang dicapai 45 m. Jika percepatan gravitas! = 10 mis*, maka la- manya bola berada di uadara adalah . .. s. a3 a. 18 b 6 e. 20 c 9 23, Seorang anak melemparkan batu vertikal ke atas dengan kecepatan awal 40 mis. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s*, maka enam menit setelah dilempar posisi batu tersebut sedang bergerak naik sedang bergerak turun berhenti sesaat tiba di tanah telah memantulke atas 24. Bola A dilepaskan dari ketinggian h i atas permukaan tanah, Bersamaan dengan pelepasan bolaA, benda B diberi kecepatan vertical ke atas sebesar v dari permukaan tanah. Percepatan gravitasi g agar A dan B mencapai tanah pada saat yang sama ha- rus memenuhi hubungan . (UM UGM 2009) a het dn 9 3g b. hae e he g g 25. Sebuah benda dilemperkan ke ates dengan kecepatan awal 40 m/s dan membentuk sudut elevasi 30°. Kecepatan benda pada saat mencapai ketinggian maksimum ada- lah... mis. (EBTANAS 1995) a0 d. 40 b, 20 e. 40V3 c. 20V3 26. Sebuah peluru dengan massa 200 gram ditembakkan vertikal ke atas dari permu- kan bumi dengan kecepatan 60 m/s. Jika g= 10 mis?, maka (1) tinggi maksimum yang dicapal peluru = 180m 2) pada titk tertinggi energi peluru = 360 joule @) pada ketinggian 40 m dari tanah, energi kinetiknya 280 joule (4) pada titik tertinggi percepatannya = 0 Pernyataan di atas yang benar adalah (UMPTN 1992) a coe image not available image not available image not available dengan, a_= percepatan benda (m/s!) YF = resultan gaya yang bekerja pada ‘suatu benda (N) m = massa benda (kg) Persamaan di samping menunjukkan — bahwa arah percepatan yang dinasilkan oleh suatu re- F. sultan gaya pada suatu benda sama dengan arah resultan gaya. Fe Contoh Soal: Dua buah gaya masing-masing 100 N be- kerja pada benda 50 kg, seperti ditunjukkan gambar di atas. Tontukan: a. resultan gaya yeng bekerja pada benda b. percepatan pada benda Pembahasan: Car Gaya merupakan vektor, maka pen- jumlahan gaya harus mengikuti aturan vektor, besar gaya masing- masing F, =F, 100 N massa benda, m= 50 kg sudut apit kedua gaya, @ = 90° (saling tegak lurus) a. Resuitan gaya yang bekerja pada benda: SF=F,= ye +h? +2FF, cose = VE" + F? +2F?c0s90" , karena cos 90° = 0, maka = JF mF V2 = 100V2N b. Percepalan pada bende adalah: Hukum Ill Newton Hukum Ill Newton berbunyi “Jika benda per- tama mengerjakan gaya (melakukan aksi) pada benda kedua, akan timbul gaya reaksi dari benda kedua torhadap benda pertama yang besarnya sama tetapi arahnya berla- wanan", Hukum IIl Newton disebut juga dengan hu- kum aksi-reaksi, yang dinyatakan Ciri-citi gaya aksi-reaksi + bekerja pada dua benda yang berbeda, + besernya sama tetapi arahnya berla- wanan, + selalu berpasangan dan terjadi jika dua benda berintereksi, + segaris kerja dan tidak saling meniada- kan, + bukan sebagai sebab akibat, tetapi ke- duanya jimbul secara bersama-sama Contoh: Sebuah kotak diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut bekerja gaya-gaya seperti pada gambar di ates. ‘Ada empat gaya yang bekerja pada sistem tersebut yaitt w =berat kotak, N= gaya tekan normal meja terhadap kotak, N’ = gaya tekan normal Kotak pada meja, dan Fg= gaya gravilasi bumi pada kotak. Pasangan gaya aksi-reaksi memenuhi sifat: sama besar, berlawanan arah dan bekerja pada dua benda. Dari sifat tersebut dapat ditentukan dua pasangan aksi-reaksi yaitu * wdengan Fg * Ndengan N image not available image not available image not available F = gaya yang bekerja pada benda A F,, = gaya kontak yang dilakukan benda A pada benda B F., = gaya Kontak yang dilakukan benda B pada benda A Gaya yang bekerja pada benda A adalah: SF=ma F-F,.=m,a . 0 Gaya yang bekerja pada benda B adalah: IF .= Ma Fya= M2 ¥ wo Karena F,, dan F,, merupakan pasangan gaya aksi-reaksi, maka besarnya sama, maka subtitusi persamaan (i) ke persa- maan (i), diperoleh: F-m,a=m,a Fe(m,zm)a Besar gaya kontak antara bendaAbermassa m, dan B bermassa m, adalah Contoh Soal: Dua benda yang bersentuhan mula-muia diam di atas lantai licin. Benda pertama ber- massa 70 ko dan benda kedua 30 ka. Jika pada benda pertama dikerjakan gaya sebesar 200 N, maka tentukan percepatan masing-masing benda dan gaya kontek antar benda! Pembahasan: Percepatan masing-masing benda adalah: F m, +m, _ 200N © 70kg+30kg =2mis? Besar gaya kontak antar benda adalah: Fig OF m+m = —°_ oon) 30+70 =60N a 3. Gerak Pada Bidang Miring Perhatikan gambar berikut Benda tidak bergerak pada sumbu-y, maka berlaku: EF/=0 N—mgcos@ = 0 N = mg cos 6 Benda bergerak pada sumbu-x (gaya yang menyebabkan bergerak adalah gaya yang sejajar dengan bidang miring, maka ber- laku: ZF,=ma mg sing = ma Sebuah balok yang massanya 6 kg me- lunecur ke bawah pada sebuah papan ticin yang dimiringkan 30° dari lantai. Jika jarak lantai dengan balok 10 m dan besarnya gaye gravitasi di tempat itu 10 mis, maka a carci image not available image not available image not available LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN 1 Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol, maka: 1. benda tidak akan dipercepat 2. benda selalu diam 3. perubahan kecepatan benda nol 4. benda tidak mungkin bergerak lurus ber- aturan Pernyataan yang benda adalah (1), 2), dan (3) (1) dan (3) saja (2) dan (4) (4) saja (1), (2), (3), dan (4) eaoge Pembahasan: Pernyataan hukum!| Newton >F = ma memberikan implikasi sebagai berikut. © Nilai m # 0, maka percepatan benda harus sama dengan nol (a = 0), dengan demikian benda tidak akan dipercepat. + Jika percepatan benda bernilai nol, ben- da dapat berada dalam keadaan diam maupun bergerak lurus beraturan. + Jika percepatan benda nol, maka kece- patan bende adalah konstan sehingga perubahan kecepatan nol + Jika kecapatan benda konstan, maka benda akan bergerak lurus beraturan. Jawaban: B Gaya F sebesar 12 N bekerja pada sebuah benda yang massanye m, menyebabkan percepatan sebesar8 ms? Jika F bekerja pada benda yang bermassa m, maka per- cepatanyang ditimbulkan adalah 2 ms? jika F bekerja pada benda yang bermassa m, + m, maka percepatan benda itu adalah ms? (UMPTN 2001) a 12 6. 3,0 b 18 ©. 36 °. 24 Pembahasan: Diketahui: © gaya,F=12N * massa benda,: m, dan m, + percepatan benda: a, = 8 ms“*dan a, = 2ms? Massa benda 1 dan 2 adalah: met E ry mee 12 ie 8 2 = 15 kg =6kg Percepatan benda bila gaya F bekerja pada kedua massa adalah: F mem, 12 1546 12 1, 75 = 1,6 mis? mis? is? Jawaban: B Suatu gaya bekerja pada benda yang massanya 5 kg dan mengalami percepatan 2 mis®. Gaya yang sama akan menyobab- kan benda bermassa 20 kg mengalami per- cepatan a. 0,5 m/s? b. 2,0 mis? c. 3,0 mis? d. 4,9 mis? e. 8,0 mis* Pembahasan: Diketahui: + F bekerja pada m, = 5 kg menghasilkan a, =2 ms? + F bekerja pada m, = 20 kg Karena gaya yang bekerja pada masing- masing benda adalah sama, maka berlaku QF =ma—F=m,a,danF=m,a, Jawaban: A a cai image not available image not available image not available Karena tali tidak bermassa dan katrol licin, maka T, = T, = T (kattol tidak bermassa), dan m,> m,, maka m, akan bergerak ke bawah dan m, bergerak ke atas. Benda A bergerak ke bawah, maka berlaku’ ) Benda B bergerak ke atas, maka berlaku: Dari persamaan (i) dan (i), maka percepat- an sistem tersebut adalah: 0 l x 3 3 =5ms? Tegangan tali adalah T=w,+m,a ls (G+ a) 2 ko) (10 ms? + 5ms%) ON. Jawaban: C 13. Pethatikan gambar berikut! F=6N kato! Jika permukaan meja licin dan massa katrol diabaikan, maka sistem benda akan berg- erak dengan percepatan ... ms (UN 2011/2012) as 4. 28 b. 10 e. 40 c. 16 Pembahasan: Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada sistem berikut, i 2 Aravor Pada bende m, berlaku IF=m,a T,-T, = m,a (karena T, = F) F_T,=m,a T.=F-ma T,=6-@2a » oO Pada benda m,, berlaku: iF=m,a Tama T.=(4)a ti) Dari persamaan (i) dan (ii), diperoleh: @A)a=6-(.2)a (0.4+02)a=6 6) a=6 a=6:(0,6)=10ms? Oumy Untuk permukaan meja licin dan massa katrol diabaikan, maka percepatan sistem benda tersebut dapat ditentukan dengan persamaan ee ene mm, (0.4kg+0,2k9) Jawaban: B 14. Bila diketahui bahwa jari-jati bumi 6,4 x 10° m, maka kelajuan lepas suatu roket yang diluncurkan vertikal dari permukaan bumi adalah... . kms. (UMPTN 2001) a, 42 d. t0v2 b. 6v2 e. 12y2 c. 82 Pembahasan: Diketahui: * percepatan gravitasi bumi, g = 10 ms? = 10? km/s* a cai image not available image not available image not available 5. UN 2009/2010 Perhatikan gambar di bawah ini! een F220 Jika massa balok 4 kg, dan antara balok de- ngan lantai tidak ada gaya gesekan, yang torjadi pada balok tersobut adalah a. diam (tidak bergerak) b. bergerak lurus berubah beraturan arah ke kanan c. bergerak lurus berubah beraturan arah ke kiri d. bergerak lurus beraturan arah ke kanan e. bergerak lurus beraturan arah kiri Pembahasan: Perhatikan gambar berikut! Benda hanya dapat bergerak dalam areh mendatar, maka resultan gaya yang bekerja pada benda adalah: BR, = Fix +P Fox = F, +F,c0s45° -F, 20N+24N (2 V2)- 32N 20N+17N-32N 5N > (benda bergerak ke kanan), Berdasarkan hukum II Newton, percepatan yang dihasikan oleh resultan gaya pada benda adalah: 5N akg } m/s* > percepatan bertanda positif, berarti searah dengan resultan gaya Jadi, balok tersebut akan mengalami gerak lurus berubah beraturan ke arah kanan. Jawaban: B 6. UN 2008/2009 Tiga buah benda terletak di atas bidang da- tar dengan gaya gesek diabaikan seperti pada gambar. Ta Te. Jika F sebesar 5 N, maka besar perbandin- gan tegangan tali antara benda A dan B de- ngan tegangan tali antara 8 dan C adalah 209 a 4:3 b. 3:2 23:5 e354 Pembahasan: ta Te. Dari hukum II Newton, maka antara benda Adan B berlaku: IF,=ma Tas = (kg) a Tas 72 @ antara benda B dan C berlaku: di) Jawaban: D a cai image not available image not available image not available 23. Sebuah benda yang massanya 4 kg mula- mula bergerak dengan laju tetap 3 m/s. Pada benda tersebut bekerja gaya sehingga laju benda menjadi 5 vs. Useha yang dilaku- kan oleh gaya tersebut sebesar . .. joule. (EBTANAS 2000/2001) a8 d. 32 b. 18 e. 50 ©. 20 24. Batang baja panjangnya 20 om luas pe- nampang 5 cm®, pada salah satu ujungnya diklem dan ujung yang lain ditarik dengan gaya 2 N. Tegangan yang terjadi pada ba- tang baja tersebut adalah... Nim* (EBTANAS SMK 2000/2001) a 04 d. 2.000 b. 45 e. 4,000 c. 200 25. Perhatikan gambar berixut! 30 4 Tt 12N Apabila sistem seperti gambar di atas da- lam keadaan setimbang, maka besarnya tegangan tal T, dan T,, adalah (EBTANAS 1993/1994) a 6y3Ndan 12N b. 12Ndan 12/3 N c. 12V3 Ndan24N d. 24Ndan 1273 N e. 28Ndan 12/3 N 28. Koefisien gesek statik antara sebuah lemari kayu dengan lantai kasar suatu bak truk sebesar 0,75. Percepatan maksimum yang masih boloh dimiliki truk agar lomari totap tak bergerak tethadap bak truk adalah mis? (UMPTN 1990) a. nol 4. 75 b. 0,75 e 10 c. 25 27. Dua buah benda masing-masing massanya 2kg dan 1 kg dihubungkan dengan tali dan ditarik dengan gaya tetap 24 N seperti gam- bar berikut. 28. 29. 20. Ticin| Besar tegangan tali penghubung kedua benda adalah .. . N a8 d. 15 b. 10 e. 16 6 12 Kedudukan balck Adan B seperti pada gam- bar. Berat balok A dua kali berat balok B. Koe- fisien gesekan balck A dengan lantai sama dengan koefisien gesekan balok A dengan balok B. Jika balok A bergerak sesuai dengan araf gaya F, maka gesekan A tethadap lantai dibanding dengan gaya gesekan A terhadap B adalah. . (EBTANAS 1991/1992) t 2 3 1 1 2 wana Balok A beratnya 100 N diiket dengan tali mendatar di C seperti gambar berikut Balok B beratnya 500 N. Koefisien gesekan antara A dan B 0,2 dan koefisien gesekan antara B dan lantai 0,5. Besarnya gaya F mi- nimal untuk menggeser balok B adalah... N (UMPTN 1993) a. 950 d. 320 b. 750 e. 100 c. 600 Sebuah mobil bermassa m momiliki mesin berdaya P. Jika pengaruh gesekan kecil, maka waktu minimum yang diperlukan mo- bil agar mencapai kecepatan v dari keadaan diam adalah. (UMPTN 1991) 2 ru qi P 2P a Pe e, mv mv i P a at a cai image not available image not available image not available Jika sebuah partikel_melakukan gerak j melingkar beraturan, maka percepaten tangensialnya sama dengan nol, tetapi partikel itu: masih_mengalami percepaten sentripetal. 2, Gerak Translasi Gerak Melingkar s(m) © (rad) v (m/s) © (rad/s) a (mis) a. (rads?) s=vt> GLB > GMB GLBB GMBB Percepatan sentripetal ditentukan dengan rumus: : s=vitt hat? 8,tt Aa? } ©, + at 200 dengan, . Contoh Soal: a, = percepatan sentripetal (mis) Vv" =kecepatan linear (mis) 1. Sebuah partikel bergerak melingkar bera- 1 =/arak partikel ke pusat putaran (m) turan dengan posisi sudut awal 6 rad. Jika | pantikel bergerak dengan kecepatan sudut Contoh Soal: | 10 rad/s, tentukanlah posisi sudut akhir Sebuah gorinda molakukan 360 putaran pade:saatt=2s, tiap menit, Pada gerinda tersebut terletak Paribatiacaat sebuah partkel yang berjarak 10 cm dati poros gerinda. Tentukan percepatan sen- + posisi sudut awal, (, = 6 rad tripetal parfikel tersebut! + kecepatan sudut, @ = 10 rad/s | Partikel mengalami gerak melingkar bera- Pembahasan: embahasan: turan, posisi sudut akhir pada t = 5 s ada- + jati-jeri gerinda, r= 10 cm = 0,1 m tah + kecepatan sudut gerinda, » = 360 pu- ee taran/menit o. 6 rad + (10 rad’s) s) 6 rad + 50 rad Kecepatan sudut gerinda adalah: @ = 360 putaran/menit = 56 rad. = 360 Putaran 2. Mata bor sebuah bor listrik memiliki perce- menit | patan suduttetap 0.5 rad/s*. Jika kecepatan = 360 (28724) | awainya 6 rad/s, tentukan kecepatan sudut- = 00608) nya pada saat t= 4 sekon! slatted | Pembahasan: Percepatan sentripetal partkel tersebut ——,_kecepatan sudut awal, o, = § ada seein © percepatan sudut, a = 0,5 rad/s?» GMB a sor dipercepat 121 rad/s) (0,1 i ype el Kecepatan mata bor padat = 4s adalah: + ott 5 radis + (0,5 radis*) (4 s) KONVERS!I GERAK = 3 se ma ade TRANSLASI (GERAK L & Melua patied ‘eméligkard ‘ebuah partikel bergerak melingkar diper- eS ete) cepat beraturan dengan percepatan 2 rad/ besa BL Ces | s¢dan kecepatan sudut awal 30 radis. Ten- tukan sudut yang ditempuh partikel cotelah Konversi gerak translasi (gerak lurus) menjadi bergerak 5 sekon! gerak melingkar dapat dilihat pada tabel beri- ut. na cea image not available image not available image not available d. (4) saia e. (1), 2, @), dan (4) Pembahasan: Citi gerak melingkar beraturan’ © besar dan arah kecepatan sudutnya tetapikonstan (« konstan) ‘+ kecepaten linearnya berubah (v ber ubah, sebab arahnya selalu berubah) + kelajuan (besar kecepatan) tetap (v = @ R) ‘* percepatan tangensial (a,) dan percepat- an sudutnya (0) = nol Jadi, pernyataan yang benar adalah (2) dan 4) Jawaban: C Suatu alat pemusing telah melakukan 240 rpm, maka kecepatan sudutnya a. 240 rad/s . 4n rad/s b. 120 rad/s e. 4rad/s ©. Br rad/s Pembahasan: Diketahui: * frekuensi putaran, maka’ f = 240 rpm 40 pm 40 putaran per menit _ 240putaran tment 240putaran "60s putaran/s Hz Kecepatan sudutnya adalah Jawaban: C Suatu benda berotasi mengitari sebuah po- ros dengan posisi sudutnya dapat dinyata- kan sebagai 0 () = 2t?— 9t + 4, dengan 0 dalam rad dan t dalam sekon. Kecepatan sudut benda tersebut pada saat t = 1 sekon adalah . a. 6 rad/s . 4radis b. -Sradis ©. Sradis c. ~3 rad/s Pembahasan: * posisi sudut, @ (t) = 2t?- ot+ 4 * selang waktu, t= 1s + percepatan gravitasi, g = 10 Kecepatan sudut benda tersebut dapat di- tentukan sebagai berikut. ot) = SY = 4{— 9 > bersatuan radis. Untuk t= 1 sekon, kecepatan sudut benda tersebut adalah: o(1)=4(1)-9 = -5 rad/s Jawaban: B Sebuah benda berotasi mengitaii sebuah poros dengan kecepatan sudut « dan dapat dionyatakan sebagai a(t) = t — §, dengan © dalam rad/s dan t dalam sekon. Perce- patan sudut partikel pada benda saat t = 2 sekon adalah a. Zradis* d. 5 rad/s* b. 3 rad/s? fe. 6 rad/s? ©. 4 rads’ Pembahasan: + kecepatan sudut, w(t) = - 5 + selang waktu, t= 2sekon Percepatan sudut partikel tersebut dapat di- tentukan sebagai berikut. dost) dt dig S(t -5 at ) = 2t > bersatuan radis*. oo (t) Untuk t = 2 sekon, percapatan sudut partikel tersebut adalah: (2) =2 (2s) 4 radis* Jawaban: C Jarijari roda sepeda 50 cm digunakan seorang atiet balap sepeda. vika roda melakukan 4 putaran/sekon, percepatan sentripetalnya adalah a. 4n? mis? d. 32x! mis? b. 8x? mis* fe. 44x! mis? c. 16x? mis? a cari image not available image not available image not available E. BEDAH SOAL UJIAN NASION. Pola soal yang sering muncul di ujian na- sional untuk materi gerak melingkar adalah gerak melingkar dengan kelajuan konstan (cma). 1. UN 2012/2013 Sistem roda berjari-jati Ry=2om;R,= 40m; dan R, = 10 cm di- hubungkan seperti gambar di samping. Roda B borputer 60 J putaran per menit, a) B maka laju linear roda C adalah . . a. 8ncms d. 24 cm/s b. 12 cmis e. 24 roms c. 12x cm/s Pembahasan: Oro 1 putaran = 2n rad Diketahui: + Gerak melingkar beraturan (GMB) « jati-jeri roda:R, = 2em;R,= 4m; dan © kecepatan sudut roda B, w, = 60 pu- teran/menit Roda A dan B dihubungkan dengen rantai, maka berlaku = $60 puteran/menit = 120 putaran/menit Roda A dan C cihubungkan dengan rantei, maka berlaku ve =Y, v, OR, na cea 20 putaran/menit x (2 em) 120 x ( ae je om) 60s ir cmis. Jawaban: A 2. UN 2011/2012 Roda yang jarin-jarinya 20 cm berputar se- cara beraturan sehingga menempuh 120 putaran tiap menit. Kecepatan linier suatu {tik di tepi roda adalah a. 0.8 xmis d. 24.1mis b. 4.8 xmis e. 48 nms c. 12 nmis Pembahasan: Diketahui: + kecepatan sudut, « = 120 spm + jari-jari roda, r= 20cm= 0.2m. Kecepatan sudut tepi roda adalah © = 120 rpm = 120 putaranimenit Axputaran menit (2nrad) (60s) = 4n rad/s 120x 120% Kelajuan linear titik di tepi roda adalah veor = Gn radis) =08nms (0.2m) Jawaban: A 3. Sebuah parikel berputar dengan 300 rpm. Jika jarijarilintasannya 1m, maka kelajuan lineer partikel tersebut adalah (UN 2008/2009) a. 3mis d. 10nm/s b. 3nmvs e. 30zmis c. 10 ms Pembahasan: + kecepatan sudut, «= 300 pm + jari-jari intasan, r= 1m Kecepatan sudut partikel adalah: © = 300 rpm image not available image not available image not available 16. 17, 18, 19, 20. 24 Suatu partikel bergerak melingkar diperce- pat beraturan dengan percepatan 2 rad/s? dan kecepatan sudut awal 30 rad/s setelah 5 sekon, sudut yang ditempuh pariikel ada- lah... rad. a 150 d. 225 b. 175 e. 250 c. 200 Sebuah benda bergerak melingkar bera- turan dengan jari-jari R. Jika energi kinetik benda tetap sedangkan jarijari lintasan- nya menjadi 2R, maka gaya sentripetalnya menjadi a %skali semula b. %kali semula ©. tetap 4. 2kali semula . 4kali semula Sebuah roda katrol berputar pada 300 rom (fotasi per meni), maka kecepatan linear partikel yang terletak pada jarak 150 mm dari pusat adalah . .. m's. a. 05 a 15K b. 0.75 xr e 20% on Seorang polari berlari mengitari sebuah bo- lokan berbentuk lingkaran berjari-jari 25 m. Jika percepatan sentripetal pelari adalah 2.56 m/s* dan gerakan pelari tersebut ¢i- anggap GMB, maka kecepatan linear pelari tersebut adalah . . . mis. a 16 a8 b. 12 e 6 ©. 10 Sebuah benda bergerak dengen kecepaten sudut putaran 120 putaran tiep menit de- ngan jari-jari 10 cm, maka kecepatan linier- nya adalah... mis a, 125.6 4. 1,25 b. 12,5 e. 0,628 ©. 6,28 Sebuah satelit bumi bergerak mengorbit setinggi 3.600 km di atas permukaan bumi Jika jarijari bumi 6.400 km, dan gerak satelit dianggap melingkar beraturan, maka kelajuan satelit tersebut adalah . . . kmis. (UMPTN 1997) a 64 d. 6.400 b. 64 fe. 64.000 ©. 640 22. Roda A dan roda B disusun seperti gambar berikut ini Jarijari roda R, = 2x R,, maka perbanding- an kecepatan sudut kedua, «, dan @, ada~ lah (EBTANAS 1994/1995) a1:t dic4 bo1:2 e 4:1 e2:4 23. Perhatikan gambar berikut! Dari sistem roda pada gambar di atas, dike- tahui jati-jai roda R, = 5 cm, R, = 20 cm, dan R., = 250m. Jika toda Adan B menyatu, maka perbandingan kecepatan anguler roda Adan C adalah. (UM UB 2009) a.5:4 di 4st b. 5:4 e135 0 4:5 24. Dua buah roda A dan B saling borsinggun- gan . Jika kecepatan sudut roda B = 25 rad/s dan jari-jari roda A = % x jari-jari roda B, maka kecepatan sudut roda A adalah radis. a. 25 d. 100 b. 50 e. 200 c. 75 25. Perhatikan gambar berikut. a cai image not available image not available image not available 6 = 86 kgm ie0 re 8 b. Gaya gravitasi antara m, (2 kg) dan m, (4 kg) adalah. =o" hs = Gg 2ko Aka) (amy F. =38 2m? = go Wim 4 =5° c. Gaya gravitasi total pada m, adalah: FL = \F,°+F,°+2F,F,c0s8 > F,, dan F,, tegak lurus (6 = 90°) 2. Medan Gravitasi Kuat medan gravitasi (percepatan gravitasi) merupakan gaya yang bekerja per satuan massa benda yang berada dalam meden gravitasi, Medan gravitasi adalah ruang di mane suatu benda mengalami pengaruh gaya gravitasi. Besarnya gaya per satuan massa yang dirasakan benda bermassa m (gaya gravitasi) adalah: Contoh Seal: 1 2, Hitunglah percepatan gravitasi yang dialami benda berikut, a. 1 mdi atas permukaan bum b. 200 mdi atas permukaan bumi Pembahasan: * jari-jari bumi, r, = 637 x 10% m + massa bumi, M= 5,98 x 10 kg + tetapan gravitasi, G = 6,672 x 10 °N.m*/ kg? a. Percepatan gravitasi yang dialami ben- da yang berada 1m (h = 1 m) di atas permukaan bumi adalah: g= oN r M (e+ny = (6,672 10 "Nm? / kg? )x (6.98 x10” ka) (6.37 x10°m + 200m) = 9,8 mis’. G b. Percepatan gravitasi yang dialami ben- da yang berada 200 m (h = 200 m) di atas permukaan bumi adalah: a* ol r M (thy = (6.07210 "Nev kg?) x (6,98 x10" kg) (6,37 x10% m+ 200m) = 9,8 mis*, =G Massa bulan adalah 7,35 x 10% ka, jari- jarinya 1,738 x 10° m. Bila sebuah benda beratnya di permukaan bumi adalah 9,8 N, berapakah beratnya bila berada di permu- kaan bulan? Pembahasan: * percepatan gravitasi bumi, g = berat benda di permukaan bu 98N massa Bulan, m= 7,35 x 10” kg jari-jari pusat Bulan, r, = 1,738 x 10° m. a cai image not available image not available image not available Panjang pegas jika 0.6 N adalah: 6 =f 4Ax 15cm +12em = 27cm. . Energi Potensial Pegas Energi potensial pegas merupakan usaha yang dilakukan gaya tarik pegas F newton ‘selama memanjangnya pegas sejauh x me- ter. Secara matematis cituliskan: Contoh Soal: Sebuah pegas mempunyai tetapan pegas 500 Nim. Tentukan energi potensial pegas jika diregangkan bertambah panjang 10 cr! Pembahasan: + tetapan pegas, k= 500 Nim * pertambahan panjang pegas saat dire- gangkan, Ax = 10. cm =0,1m Energi potensial pegas tersebut adalah: 1 = ok (Ax? Ep 2 (ax) # 3 (GOON /m)(10"'my = Z(GOON / m)(107m*) =25J . Susunan Pegas Beberapa buah pegas dapat disusun secara seti, paralel ataupun gabungan keduanya. Pegas susunan seri depat ditunjukkan se- perti gambar berikut. + Gaya tarik yang dialami setiap peges sama be- samnya:F,=F,=...=F © Pertambahan panjang pegas pengganti seri: Ax AK, + AK, + + Tetapan pegas peng- gant: Pegas susunan paralel dapat ditunjukkan seperti gambar berkut * Gaya tarik pada pegas pengganti: F =F, +E,+ + Pertambahan panjang tiap pegas sama besarnya: Ax, = Ax,=...= Ax + Tetapan pegas pengganti pararel k, = kth + Contoh Soal: Dua buah pogas disusun paralel. Masing- masing pegas memiliki konstanta pegas sebesar 200 N/m. Jika pegas digantungkan secara vertikal kemudian di ujungnya dibe- bani benda bermassa 2 kg. Tentukan: a. pertambahan panjeng pegas, dan b. pertambahan panjang pegas jika di- susun seri. Pembahasan: + konstanta pegas, k, = k, = k= 200 N/m * massa beban pada pegas, m= 2 kg + percepatan gravitasi, g = 9,8 m/s® Gaya tarik pada sistem pegas adalah gaya berat beban, yaitu: F=mg (2 kg) (9,8 mis’) 19,6N Tetapan pegas rangkalan ser dan parale! adalah: = 100 Nim image not available image not available image not available GM Reh om _R R?_ (R+h) é g. (Reh) [or (R+h) _ |@07)6400)° - { oqto-caan0- =6,4kmis Jawaban: A 8 Bulan yang merupakan satelit bumi berevo- lusi mengitari bumi dengan jai-jari orbit R dan periode T, Apabila konstanta gravitasi umum dinyatakan G, rumusan yang tepat untuk memperkirakan massa burri M ada- lah (SPMB 2005) a. M= 4nR/GT dé. M=4eRIGT? b. M= 4nR¥GT fe. M=4mRIGT? c. M=4nRIGT Pembahasan: Diketahui © jari-jeri orbit bulan = R + periode putaran = T * konstanta gravitasi umum = G Gerak bulan mengi- tari bumi akibat gaya gravitasi_merupakan gaya sentipetal, se- hingga berlaku Jawaban: D 10. Rayza bermassa 50 kg menggantung pada sebuah pegas yang memilki konstanta pe- gas sebesar 20000 Nim. Pegas tersebut akan bertambah panjang sebesar . a. 20cm d. 50cm b. 25cm 2. 65cm ©. 4,0.m Pembahasan: Diketahui: * massa beban, m = 50 kg + konstanta pegas, k= 20000 Nim Pertambahen pegas akibat berat beban adalah: ax =F k mg k _ (50kg)(10m/s’) 20000N/ m 500 20000 = 0,025 m =2,5em Jawaban: B Dua pegas identik masing-masing konstan- tanya 1000 N/m tersusun secara paralel. Jika pada sistem pegas tersebut diberi be- ban 5 kg, maka susunan pegas memitki energi potensial sebesar a. 1,56 109d d. 6,25x10'J b. 3,13x 1070 e@. 3,15 10" J c. 1,25 104 J Pembahasan: Diketahui: * Dua pegas konstanta sama, k, 1000 Nim + susunan pararel + massa beben, m=5 kg Konstanta pegas yang tersusun pararel adalah ke ek, tk, 000 Nim + 1000 Nim 000 Nim Pertambahan panjang sistem pegas akibat beban adalah image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available 28. Sebuah kawat berpenampang 16 mm? dan panjangnya 80 cm ditarik dengan gaya 40 N. Jika modulus Young kawat sebesar 4 x 10" Nim?, maka pertambahan panjang kawat adalah (UAN SMK 2002/2003) a. 0,1 mm d. 0,005 mm. b. 0.5mm e. 0,0005 mm ©. 0,05 mm 27. Suatu_pegas _mempunyai konstanta 100 Nim, Energi potensial pegas saat bergetar dengan simpangan 5 cm adalah . .. joule. (UN SMK 2000/2001) a. 0,100 d. 2,500 b. 0,125 e. 5,000 c. 1,250 28. Sebuah pegas yang panjangnya 15 cm direnggangkan oleh gaya 0,5 N sehingga panjang pegas menjadi 27 om. Jika direng- gangkan dengan gaya 0,6 N, maka panjang pegasnya menjadi... . cm. a. 20,5 d. 30,7 b. 286 e. 33,2 ©, 29,4 29.2 pegas identik dengan masing-masing konstanta gaya 800 N/m kedua pegas dipa- rarelkan. Gaya yang dibutuhkan untuk me- narik pegas sehingga bertambah panjang 5 cm sebesar...N a. 80 d. 65 b. 75 e. 60 ©. 70 30, Dua buah planet Adan B mengorbit mengi- tari matahari perbandingan antara planet Adan B ke matahari adalah 1: 4. Apabila T planet A mengelilingi matahari adalah 88 hari, maka periode planet B mengelilingi matahati adalah . .. hari a. 324 d. 704 b. $25 e. 988 ©. 677 a cai image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available Energi mekanik di posisi akhir: EM, = Ep. + Ek, mgh, + % mv,2 — (h, = 0) yzmys = 4 (2k) ve =v2 Hukum kekekalan energi mekanik tidak berlaku, jika pada sistem bekerja gaya luar (gaya gesek), sehingga usaha yang dilaku- kan oleh gaya luar/gaya gesek adalah W,=EM,-EM, -f-s=v2-100 = (2N) (10 m) =v,?- 1005 ev, =-20N+ 100d evi 60d ev, = 80mis = 4V5 mis, Jawaban: B 19. Sebuah pompa air 220 Volt, 0,5 A dapat mengalirkan air dengan kecepatan 2 mis pada pipa yang berdiamater 4 cm. Jika pompa digunakan untuk mengisi bak mandi yang berukuran 100 cm x 100 cm x 50,24 cm, maka energilistrk yang diperlukan ada- lah... kd. (SPMB 2004) as 22 b 11 ©. 33 18 Pembahasan: Diketahui: * tegangan pompa, V = 220 V + kuat arus, i= 0,5 * kecepaten aliran, v = 2 m/s * diameter pipa, d= 4cm—r=2em Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bak mandi adalah’ Volume bak Volume Silinder }O0emx100em™50,24em, 200em/sx3.14>(2em)? 200 s. 20. Eneigi listrik yang diperlukan untuk mengisi bak mandi tersebut dapat ditentukan seba- gai berikut. Ww it = (220 V) (0,5 A) (200 s) 22.000 J = 22 kd. Jawaban: D Sebuah motor listrik mengangkat benda seberat 1,5 kg ke atas setinggi 3 m. Bila tegangan, arus, dan efisiensi motor berturut- turut adalah 125 V, 1,5 A, dan 60%, maka waktu yang diperlukan motor listrik untuk mengangkat benda adalah . . .(g = 10 m/s") (UM UB 2012) a. 3s d6s b 4s e 8s o 5s Pembahasan: Diketahui «massa benda, m =1,5 kg + ketinggian benda, h = 3 m * tegangan listrik, V = 12,5 V + arus listirk, |= 1,54 + efisiensi motor. n = 60% Daya yang dilakukan mesin sebanding de- ngan energi potensial benda pada saat di- naikkan, maka: P=Ep nel temegeh Waktu yang diperlukan motor mengangkat benda setinggi 3 m adalah: m-g-h nV 1,5 kg: 10 m/s? 3.m 06-125V-15A 30 75 =4s Jawaban: B image not available image not available image not available tye SS) 1 Sebuah mobil dengan massa 1 ton bergerak dari keadaan diam. Sesaat kemudian kece- patannya menjadi 5 m/s. Besar usaha yang 5. Besarnya usaha untuk menggerakkan mo- bil (massa mobil dan isinya 1.000 kg) dari keadaan diam hingga mencapat kecepatan dilakukan oleh mesin adalah . .. joule. | 72 kmijam adalah .... joule (EBTANAS 1993/1994) (UMPTN 1994) a. 1.000 4. 12.500 a. 1,25x 10° d. 6,25 x 10° b. 2.500 e. 25.000 b. 2,50 x 10 e@. 4,00 x 10° c, 5.000 ©. 2,00 x 10° 2. Sebuah benda bergerak di atas bidang da- | 6. Sebuah balok ditarik dengan tali yangmem- tar kemudian ditahan dengan gaya 60 N, bentuk sudut 60° terhadap lantai. Jika gaya ternyata benda berhenti pada jarak 180 m. tarik pada tali 30 newton dan balok berpin- Besar usaha pengereman adalah... joule. | dah sejauh 5 m, maka usaha yang dilaku- (UN SMK 2003/2004) kan oloh gaya torsebut adalah . . . joule. a. 10.800 d. 120 (UAN 2002/2003) b. 240 e. 60 a. 30 d. 75 c. 180 b. 45 2. 85 3. Sebuah benda massanya 2 kg mula-mula © 60 dalam keadaan diam pada sebuah bidang 7. Sebuah benda massanya 10 kg bergerak datar yang licin, kemudian pada benda | dengan kecepetannya 4 mis pada bidang tersebut bekerja sebuah gaya. Usaha yang © datar. Karena pengaruh gaya kecepatan- dilakukan pada benda sehingga kecepatan- nya berubah menjadi 9 m/s. Besar usaha nya menjadi 8 m/s adalah .. . joule. selama benda bergerak adalah. . . joule. (UN SMK 2004/2005) (EBTANAS 2000/2001) a 24 6. 54 a. 485 d. 80 b. 34 e. 64 b. 405 e. 25 c. 44 6. 325 4. Pethatikan gambar berikut! | 8 Sebuah balok bermassa 10 kg didorong dari dasar suatu bidang miring yang panjangnya 5 meter dan puncak bidang miring berada 3 i meter dari tanah. Jika bidang miring diang- gap licin, dan percepatan gravitasi bumi, o = L 10 m/s?, maka usaha yang harus dilakukan don untuk mendorong balok adalah . . . joule. ei : (EBTANAS 1999/2000) a. 300 d. 3.500 Benda seberat 10 N berada pada bidang b. 1.500 fe. 4.000 miring yang licin, dengan sudut kemiringan 2500 30°. Jika benda meluncur sejauh 1m, maka usaha yang dilakukan oleh gaya beratada- _ 9 Sebuah mesin derek mengangkat benda lah... joule | yang bermassa 2 ton dari ketinggian § m ke (EBTANAS 1989/1990) tempat yang tingginya 10 m. Jika g= 10 mis? usaha yang dilakukan derek untuk memin- a. 10 sin 30° d. 10 tan 30° i dahkan benda tersebut adalah . . . joule. b. 10 cos 30° e. 10 tan 60° (EBTANAS SMK 2000/2001) ©. 10 sin 60° a. 2x 10° d. 1,5 x 10* b. 1 10° e. 0,5 x 10¢ |G. 2x 108 118 image not available image not available image not available B. IMPULS Impuls merupa- [°F kan hasil_ perka- lian antara gaya (PF) yang bekeria pada suatu ben- da dalam selang waktu (At). Secara matematis, ditulskan: FA) dengan | = impuls (N.s) F = gaye yang bekerja (N) At = selang waktu (s) Gaya merupakan beseran vektor, sedangken waktu merupakan besaran skelar maka impuis adalah besaran vektor dengan arah sama de- ngan arah gaya yang menyebabken impuls. Dari hukum Il Newton, diperoleh hubungan berikut Impuls yang dikerjakan pada benda adalah sama dengan perubahan momentum yang ci- alami benda, yaitu momentum akhir dikurangi momentum awal. Secara matematis cituliskan: 1=p,-p,= Ap Contoh Soal: 1. Bola bermassa M bergerak dengan kece- patan v, menabrak dinding kemudian ter- pantul dengan besar kecepatan sama tapi arahnya betlawanan. Besar impuls yang diberikan oleh dinding pada bola adalah. (UN 2011/2012) a. nol 4. 3Mv, b My, e. 4Mv, c. 2My,. Pembahasan: + massa bola = M kecepatan bola mula-mula, v, = v, kecepatan bola setelah menabrak din- ding, v, = -V, Impuls yang diberixan oleh dinding ubahan momentum pada bola, yaitu: per- Besar impuls yang diberiken dinding adalah 2Mv, (arah negatif menunjukkan arah gaya yang diberikan dinding pada bola ke arah Kiri). Jawaban: C Pada permainan bola kasti, bola bermassa 0,5 kg mula-mula bergerak dengan kece- patan 2 m/s. Kemudian bola tersebut dipu- kul dengan goya F berlawenan dengan gerak bola, sehingga kecepatan bola ber- ubah menjadi 6 m/s. Bila bola bersentuhan dengan pemukul selama 0,01 sekon, per- ubahan momentumnya adalah (SNMPTN 2010) a. 8kg mis d. 4kg mis b. 6 kg mis e. 2kgmis ©. 5 kg mis Pembahasan: + massa bola, m = 0.5 kg + kecepatan bola mula-mula, v, = 2m/s + kecepatan bola saat gaya F bekerja, v, 6 mis Perubahan momentum bola saat bersen- tuhan dengan pemukul adalah Ap =mv,-my, W-¥,) (0.5 kg) * (- 6 mis ~ 2 ms) kg mis Jadi, besar perubahen momentum bola saat bersentuhan dengan pemukul adalah 4 kg mis (tanda negatif menunjukkan arah gaya F yang diberikan pada bola berlawan- an dengan arah gerak bola mula-mula). Jawaban: D a cea image not available image not available image not available LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN 1, Benda A bermassa 3 kg bergerak ke ki dengan kelajuan 10 mvs dan benda B bormassa 7 kg bergerak ke kanan dengan kelajuan 4 m/s. Momentum total keduanya adalah .. (SPMB 2002) a. Skg mis 4. -3 kg mis b 2kg mis e -Skgms ©. -2 kg mis Pembahasan: Diketahui: massa benda A,m,= 3 kg massa benda B, m, = 7 kg kecepatan benda A, v, = 10 m/s kecepatan benda B, v, = 4 m/s arah gerak benda berlawanan Kedua benda bergerak segaris dan berla~ wanan arah («. = 180°), maka momentum total kedua benda adalah: P= Ps’ +P,’ +21, P, Coser = Jp2+p,2+2p, p, 00180 — c0s180° = -1 = {@.-Pa) = PoP M, Vy — MV y (7 kg)(4 m/s) ~ (3 kg)(10 m/s) Jawaban: B Impuls yang dibutuhkan untuk menambah kecepatan sebuah mobil yang bermassa 100 kg dari 36 km/jam menjadi 108 kmijam adalah (EBTANAS 1995/1996) a. 1.000 Ns d. 4.000 Ns b. 2.000 Ns . 5.000 Ns c, 3.000 Ns a cai Pembahasan: Cram Konversi satuan: 41km = 1000 m 1 jam = 3600 s Diketahui # massa mobil, m= 100 kg + kecepatan awal mobil, v, = 36 kmijam + kecepatan mobil setalah dipercepat, 08 kmvjam (08 [0 | sets | jam) km) 3600 s 36000 _ 49 sg 3600 s km. m \_1 jam (roe (120050 [a0 s ) = 108000 m 36 mis 3600s Impuls yang dibutuhkan untuk menambah kecepatan mobil tersebut adalah lem(,-¥) 00 kg [(30 mis) ~ (10 m/s)] 00 kg [20 mis] = 2000 kg m/s = 2000 Ns. Jawaban: B Sebuah trukyang massanya 2.000 kg melaju dongan kecopatan 36 knvjam. Truk torsobut menabrak sebuah pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 detik. Gaya rata-rata pada truk se- lama berlangsungnya tabrakan adalah (UM UB 2010) a. 200N d. 200000 N b. 2000N e. 2000000 N ©. 20000 N Pembahasan: Diketahui: + massa truk, m= 2 x 10° kg + kelajuan awal tuk, v, = 36 kmvjam = mis « kelajuan truk sesaat setelah menabrak pohon, v, = 0 0 image not available image not available image not available Pembahasan: Sketsa kasus’ massa peluru, m, massa ayunan balistik, m, = 1,5 kg Kecepaten ayunan balisik sebelum ditembak, v, = 0 15 gram = 0,015 ky Setelah ditembakkan, peluru tertanam da- Jam ayunan balistik (tumbukan tidak lenting sama sekall) dan bergerak dengan kece- patan v, maka berlaku hukum kekekalan momentum: my, +my,= my,"+mv," my, +mv,= (m,+m,)v my, +0= (m,+m,)v ~ 0,015+1.5)kg 0,015kg =101v a) Dari gambar, kita peroleh: h = £~ £c0s 60° =2m-—(2m) x % tm Untuk kondisi (1) dan (2) pada gambar, ber- laku hukum kekekalan energi mekanik: Ep, + Ek, = Ep, + Ek, mgh, + % mv, = mgh, + % mv? gh, + %v2=gh,+ %v? O+%ve=10x14% x0 v = V20 = 25 mis Wi) Substitusi pers. (i) ke (), diperoleh: v, =101 x 25 mis = 2025 mis Jadi, kecepatan peluru sebelum bertumbuk- an adalah 202 V5 mis. Oum Pada kasus peluru (m,) yang ditembak- kan pada ayunan balistik (m,) setmbang dengan panjang tal , maka kecepatan peluru (v,) adalah: m+ +m a v, ( a i [ag (t= ¢cos®) 0.015445 . of ee ue } f210(@-2008 60°) 4515 1 Bloc 202-25] = 2025 mis Jawaban:D 10.Dua buah benda dengan massa sama, kecepatannya masing-masing 10 m/s dan 20 mis. Jika kedua bende tersebut berge- rak dari arah berlawanan dan melakukan tumbukan lentng sempurna, kecepatan masing-masing benda setelah tumbukan adalah 10 m/s dan 0 mis -20 mls dan 10 m/s 15 mis dan 5 mis 5 m's dan 15 mis 25 mis dan 10 m/s Pembahasan: Diketahui: dua benda massanya sama, m, =m, =m kecepatan benda pertama sebelum tumbukan, v, = 10 m/s + kecepatan benda kedua sebelum tum- bukan, v, = -20 mis + kedua benda bertumbukan lenting sem- purna,e=1 ‘Tumbukan lenting sempurna (@ = 1), maka berlaku: -W,'- Vv) “V+ vy ty Wy Ve. 20 mis - (-10 mis) =30 mis 0 Dari hukum kekekalan momentum, diper- oleh na cai image not available image not available image not available (4 kg) (6 mis) + (5 kg) v, = (4 kg) (- 4 mis) + (5 kg)(2 mis) 24.Nm + (6 kg) v, =~ 16 Nm+ 10 Nm ( kg) v, =~ 30 Nm v,=-6 mis (lands ~ beraiti arah benda B mula-mula ke kin) Jawaban: A UN 2011/2012 Sebuah karet massa nya 75 gram dilempar- kan horizontal hingga membentur —dinding tembok seperti gam- bar. Dave Jika bola karet dipantulkan dengan laju yang sana, maka besar impuls bola yang terjadi adalah anol b. 1,5Ns c. 3,0Ns 4. 37Ns 2 SSNS Pembahasan: Diketahui * massa bola karet, m = 75 gram = 75 x 10° kg * kecepatan bola karet sebelum tumbu- kan, v, = 20 mis (arah ke kanan) + kecepatan bola karet setelah tumbukan, v, = -20 mis (arah ke kirl) Impuls yang dikerjakan pada bola tersebut adalah: v.-my, m(v,-¥) = (75 * 10°" kg) * (-20 rs ~ 20 m/s) (75 x 10 kg) x (-40 mis) 3.000 x 10° Ns =-3,0Ns Jadi, besar impuls yang diterima bola ada- lah 3,0 Ns (tanda negatif menunjukkan bola dikenai gaya oleh dinding yang arahnya ke kiri). Jawaban: C 3. UN 2011/2012 Bola bermassa 20 gram dilempar de- gan kecepatan v, = 4 mis ko kir Setelah membentur tembok —memantul dengan kecepatan v, =2 mis ke kanan. Besar impuls yang di- hasikan adalah a. 0.24Ns b. O12Ns ©. 0.08Ns d. 0,06Ns e. 0,04Ns Pembahasan: Diketahui: * massa bola karet, m = 20 gram = 20 x 10° kg + kecepatan bola karet sebelum tumbuk- an, v, = ~4 m/s (arah ke Kiri) + kecepatan bola karet setelah tumbukan, v, = 2 m’s (arah ke kanan) Impuls yang dihasilkan adalah | = ap P,~ Py mv,-mv, =m(i-v)) (20 = 10° kg) » 2 mis ~ (-4 m/s) (20 x 10°° kg) (4m/s) = 80 * 10° Ns 0,08 Ns Jadi, besar impuls yang cihasilkan adalah 0,08 Ns (tanda positit menunjukkan bola dikenai gaya oleh dinding yang arahnya ke kanan), Jawaban: C 4, UN 2009/2010 Sebuah bola bermassa 200 gram bergerak dengan laju 6 m/s menuju dinding dengan arah tegak lurus. Bola tersebut dipantulkan tegak lurus dinding selama 0,2s dengan ke- cepatan 4 m/s. Besar gaya yang diberikan dinding pada bola adalah a. 2N dN b. 4N @ 10N c. 6N a cari image not available image not available image not available a imlsdan—imis d. m/s dan 2mis b. imsdan Zs e. 1 m/s dan 2mis c. 2misdan t mis 19. Bola A yang massanya 2 kg bergerak ke ka~ nan dengan kecepatan 20 m/s menumbuk bola B yang sedang bergerak ke kiri dengan kecepaten 10 m's. Jika massa B = 2 kg den tumbukan lenting semourna, maka kece- patan A setelah tumbukan adalah {EBTANAS 1993/1994) d. 10 mis ke kiri ce. Sims ke kiri a. 20 mis ke kiri b. 20 mis ke kanan c. 10 mis ke kanan 20. Sebuah truk yang sedang berhenti ditabrak oleh sebuah mobil yang berjalan dengan ke- cepatan 72 kmijam. Setelah tabrakan kedua kendaraan itu berpadu satu sama lain, Jika massa truk 1.400 kg dan massa mobil 600 kg, kecepatan kedua kendaraan seteleh tabrakan adalah, . v/s. (UAN 2001/2002) a 15 d. 10,0 b. 6.0 e. 12,0 c. 80 21. Dua benda masing-masing bermassa 8 kg dan 4 kg bergerak dengan kecepatan 11 ms dan 7 mis saling mendekati, setelah ter- jadi tumbukan kedua benda bergerak bersa- maan. Kecepatan benda setelah tumbuken adalah...mv/s. (UAN SMK 2001/2002) as a. 12 b7 e. 60 en 22. Sebuah benda yang massanya % kg ber- gerak dengan kecepatan 5 mvs, menum- buk sebuah benda lain bermassa 1/3 kg yang dalam keadaan diam. Jika setelsh tumbukan kedua benda bergebung dalam geraknya, maka kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah .. . m/s. (EBTANAS 1992/1993) a 2.0 4. 50 b. 25 e. 60 c. 3,0 23. 24. 25. 26. 27. Dua buah benda massanya sama masing- masing m, bergerak berlawanan. Kecepatan benda pertama 10 mis dan benda kedua 5 m/s. Setelah tumbukan kedua benda menjadi satu, Kecepatankedua benda setelah tumbuk- an adalah. (EBTANAS 1994/1995) 2,5 mls searah benda pertama 2.5 mis searah benda kedua 5,0 m/s searah benda pertama 5,0 mm/s searah benda kedua 10 ms searah benca pertama Dua bola A dan B massanya masing-ma- sing 0,6 kg dan 0,4 kg. Bola A menumbuk bola B yang diam dengan kecepatan 2 mis. Setelah tumbukan bola A dan B menyatu dan bergerak dengan kecepatan .. . m/s. (EBTANAS 1994/1995) a. 08 d 1.8 b. 12 e. 20 16 Peluru dengan massa 10 gram dan kece- patan 1000 m/s mengenai dan menembus sebuah balok dengan massa 100 kg yang diam diatas bidang datar tanpa gesekan sika kecopatan poluru sotolah menembus balok 100 m/s, maka kecepatan balok ka- rena tertembus peluru adalah . . .m/s a. 900 d. 0,9 b. 90 e. 0,09 © 9 Seorang siswa akan menentukan koefisien restitusi sebuah bola bermassa 400 gram dijatuhkan dari ketinggian 120 cm dan ternyata mengalami pemantulan pertama 90 cm. Maka koefisien restitusi dan pantul- an kedua adalah a. 0,45dan 30cm b. 0,75 dan 30cm ©. 0,85dan 60cm d. 0,85 dan 60 cm e. 0,85 dan 66,5 cm Sebuah bola voli dijatuhkan dari ketinggian 1,5 m dari atas tanah. Jika koefisien restitu- si antara bola dan tanah adalah 0,8, maka ketinggian bola pada pantulan pertama adalah ...m a. 1,20 d. 0,80 b. 1,00 e. 0,64 c. 0,96 na cai image not available a cai BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA (TORSI) Perhatiken gambar berikut! Momen gaya atau torsi (t) merupakan vektor hasil perkalian silang antara vektor posisi r de- ngan gaya F, yang dinyatakan: tatxE dan bosarnya torsi adalah: T=rF sind dengan, 1 = momen gaya (Nm) ¢ = rsin@ = lengan gaya (m) F = gaya (N) © = sudut antara vektor gaya dan vektor posisi Berdasarkan arah putarannya, momen gaya diag) menjadi dua macam, yaitu: momen gaya bertanda positif,jka arah pu- tarannya searah jarum jam. * momen gaya bertanda negatif, jika arah putarannya berlawanan dengan arah jarum jam. Contoh Soal: Pada sebuah bonda bekerja gaya 16 N seperti di bawah! Jika panjang batang benda 25 cm, hitung besar momen gaya terhadap titik P! Pembahasan: besar gaya, F = 16N besar vektor posisi, r= 25 cm = 0,25 m sudut antara vektor posisi dan vektor gaya, = 20° Besar momen gaya terhadap titik P adalah: rFsin@ = (0,25 m) x (16 N) sin 20° (4. Nm) x (1/2) =2Nm Jadi besar momen gaya tethadap titik P adalah 2Nm. 1 ow Momen gaya total pada benda yang disebab- kan oleh dua buah gaya atau lebih yang bekerja terhadap suatu proses dirumuskan: Contoh Soal: Dua rode silinder dengan Fe 90N jari-jari r,= 30 cm dan r, 50 cm disatukan dengan sumbu yang melewati pusat keduanya, soperti gambar di samping Hitunglah_ momen gaya total pada roda ga- bungan! Pembahasan: Crm ‘* Momen gaya bertanda positif (+), jika arah putarannya searah jarum jam. ‘© Momen gaya bertanda negatif (-), jika arah putarannya berlawanan dengan arah jarum jam. + jati-jari roda bagian dalam, r, = 30 cm = 0,3 m javijariroda bagian luar, r,= 50. cm= 0,5 m + besar gaya yang bekerja pada roda bagien dalam, F, = -50N + besar gaya yang bekerja pada roda bagian luar, F, = 50 N Momen gaya total pada roda gabungan adalah: r= t,-t, = 1,F, sind, —r, F, sind, (0.5'N) (SON) (sin 60°) ~ (0,3 m) (60 N) in 90°) = (25Nm) (iV3) -— (15 Nm)(1) 12,53 Nm -15Nm = 6,65 Nm B. MOMEN INERSIA BENDA UES) GST a (=i) Perhatikan gambar berikut! Nilai momen inersia sebuah partikel yang bero- tasi ditentukan dari hasil kal massa partikel dengan kuadrat jarak partikel tersebut dari titik pusat rotasi. l=mr dengan, | = momen inersia (kg m?) jarak partikel dari titik poros/sumbu pu- tar(m) m= massa pariikel Benda yang terdiri atas susunan partikel (ttik), jika melakukan gerak rotasi memiliki momen inersia sama dengan hasil jurnlah dari momen inersia partixel penyusunnya. Momen inersia tergantung pada bentuk benda, massa benda, dan letak sumbu putarnya Contoh Soal: Empat buah partikel A, B, C, dan D masing-ma- sing bermassa 200 gram, 350 gram, 400 gram, dan 150 gram disusun seperli gambar berikut ini Tentukan momen inersia sistem di atas terha- dap pusat rotasi melalui ujung batang! Pembahasan: Jarak partikel terhadap pusat poros O adalah: 1,= OA=20cm=0,2m r= OB = 20 cm=0,3 m OC = 45 cm=0,45 m 0.6m Momen inersia sistem terhadap pusat rotasi (0) adalah: 1 = ym? mre tm, tie tm fet mM, ty = (0,2 kg) (0,2 m)? + (0,35 kg) (0.3 m)? + (0,4 kg) (0,45 m)? + (0,15 kg) (0,6 m)? 8x 10°kg m? +315 x 10% kgm? 81 10° kg m? + 54x10” kgm? 1745 « 10-?kg m? 0,1745 kg me. wo C. MOMEN INERSIA BENDA TEGAR Momen inersia untuk distribusi massa dapat ditentukan dengan persamaan: kontiny dengan, r dm jarak elemen massa ke poros elemen massa benda tegar Contoh Soal: Sebuah batang homogen bermassa total M Jika kerapatan batang tersebut adalah 2. Tentukan momen inersia, jika: a. batang diputar terhadap sumbu yang melewati ujung batang, b. batang diputar terhadap sumbu tegak lurus batang yang borada di tongah ba- tang! Pembahasan: a. Sketsa kasus batang homogen di putar ter- hadap sumbu yang melewati ujung batang ae BENDATEGAR 143 + Kerapatan adalah massa total dibagi panjang batang homogen: 4 = u ‘+ Untuk elemen kecil berlaku: dm = i dx Besamya momen inersia terhadap sumbu putar yang melewati ujung batang adalah: Jram= fends fe x mye LL3 |, -M(E oF ils 3 Mut 3 b. Sketsa kasus batang homogen diputar ter- hadap sumbu tegak lurus batang yang be- rada di tengah batang. eM a | 6 L} 3 3 Mee) Me cli)" 12 Momen inersia benda yang sumbu putarnya terletak pada pusat massa disebut momen inersia pusat massa (I,,,). vika sumbu putarnya tidak terletak pada pusat massa, untuk mencari momen inersianya dapat menggunakan kaidah sumbu sumbu sojajar, yaitu: dengan, m = massa benda d= jarak dari puset massa ke sumbu pu- tar. Besarnya momen inersia terhadap sumbu pu- tar yang melewati ujung batang adalah: [hag tm ue iy 50M (3) me Me 2° 4 me, ame 12 12 4M 12 _ Me 3 Jadi. hasil ini sama dengan bagian pertama (a) penyelesaian ini. HUBUNGAN MOMEN GAYA DAN PERCEPATAN SUDUT Perhatikan gambar berikut! Gaya tangensial F yang bekerja di titik P se- hingga benda bergerak rotasi dengan perce- patan tangensial a, konstan. Menurut hukum I! Newton, besar gaya tangensial tersebut ada- lah F=ma, Fir=mar, karena a, = or Fremro dengan, = momen gaya (Nm) «= percepatan sudut | = momen inersia (kg m’) Contoh Soal: Sebuah batang ho- mogen memiliki pan- jang L dan bermassa m. Batang tersebut diberi_ engsel se- hingga dapat berotasi seperti tampak pada gambar di samping. Batang dalam keadaan diam pada posisi hirizontal. Tentukanlah _be- sar percepatan sudut dan besar percepatan tangensial pada ujung batang ketika batang dilepaskan Pembahasan: + panjang batang homogen = L + Gaya berat yang bekerja pada batang ada- lah F = mg dengan jarak d= 7% L dari pusat rotasi Besar momen inersia batang homogen, yang diputar pada ujung batang adalah | = s se- hingga besar percepatan sudutnya adalah a=tefd, mad Percepatan tangensialnya adalah: = 2 3 39 E. MOMENTUM SUDUT Momentum sudut merupakan besaran vektor. Untuk benda yang berotasi di sekitar sumbu yang tetap besarnya momentum sudut dinya- takan: = dengan, L_ = momentum sudut (kg m?/s) I = momen inersia (kg m?) @ = kecepatan sudut (rad/s) Jika bonda bermassa m bergerak rotasi pada jarak r dari sumbu rotasi dengan kecepatan linear v, maka momentum sudut dapat dinyate- kan sebagai Derikut. Contoh Soal: 1, Turunkan hubungan antara momentum sudut dengan momen gayal Pembahasan: ‘momen gaya = + + momentum sudut = L Dari hukum I] Newton, diperolen. = stem) , karena v = or , maka: dra) dt ado) danlo@=L dt Berdasarkan persamaan di atas, maka mo- men gaye (x) merupakan turunan dari fungsi momentum sudut tethadap waktu 2, Sebuah roda memiiki massa 40 kg dan diameter 120 cm. Roda tersebut berputar dengan kecepatan sudut 5 rad/s. Hitunglah momentum sudutnya! Pembahasan: © massa roda, m = 40 kg * Jari-jari roda, r= 60 cm= 0,6 m = kecepatan sudut, = 5 rad/s Besamya momentum sudut roda tersebut adalah: mero = (40 kg) (0,6 m)? ( rad/s) = (40 kg) (0,36 mm’) (5 rad/s) = 72 kg mis. ele de dada CE Ufo Sate Eee) Us Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi: “Jika tidak ada momen gaya yang bekerja (t= 0), maka momentum sudut benda yang berotasi adalah tetap”. Secara matematis cirumuskan: pro a = 9 (L konstan) dt Lek ho, = bo, Contoh Soal: Seorang atlet senam lantai memiliki momen iner- sia 4 kgm? ketka kedua lengannya telentang dan 2 kgm? ketka merapat ke tubuhnya. Pada saat engannya telentang, atlet tersebut berputar dengan kelajuan 3 putaran/s. Setelah itu, kedua lengannya dirapatkan ke tubuhnya. Tentukan laju putaran atlet ketka kedua lengannya merapat! Pembahasan: ‘© momen inersia ketika lengan telentang, |, = 4 kgm? + kecepatan sudut ketika lengan telentang, ©, = 3 putaran/s «momen inersia ketika lengan merapat, |, = 2 kgm? Karena momen gaya luar sama dengan nol, maka laju putaran atlet ketika Kedua lengannya merepat ke tubuh dapat diperoleh dari hukum kekekalan momentum sudut, yaitu: 10,210, a, = 1x, Ih $6 putaranis) = 6 pularan/s a BENDATEGAR 145 G. GERAK MENGGELINDING | Bola yang menggeiinding di atas bidang akan mengalami dua gerakan sekaligus, yaitu rotasi terhadap sumbu bola dan translasi pada bidang yang dilalui. Oleh karena itu, benda yang ber- gerak menggelinding memmiliki persamaan ro- tasi dan translasi. 4. Menggelinding pada Bidang Datar Sllincer pejal bermassa mdan berjari-jari r meng- gelinding sepanjang ti- dang datar horizontal. Analisis gerak benda (silinder peja) + persamaan gerak dalam arah normal N-mg=0 + persamaan gerak sepanjang bidang da- tar: F-f,= ma * gerak rotasi terhadap pusat massanya: tala * persamaan gaya gesek untuk benda menggainaing: 12 : Porsamaan gaya sepanjang bidang datar adalah: F-f,=ma F-!2 = ma — karenal = % mri, maka ci- peroleh dengan, a = besar percepatan translasi (m/s) F = besar gaya yang bekerja (N) m = massa benda (kg) Contoh Soal: Sebuah silinder pejal bermassa 15 kg ber- jati-jari 20 cm. Silinder tersebut didorong olen gaya sebesar 30 N sepert ditunjukken gambar berikut. Tentukan percepatan yang dialami silinder tersebut ,jika a. tidak ada gesekan antara silinder dan lantai (siinder meluncur/selip) b. terdapat gesekan sehingga silinder menggelinding! Pembahasan: massa silinder pejal, m= 15 kg jati-jari silinder, r= 20 cm = 0,2m besar gaya dorong pada silinder, F = 30 N a. Silinder meluncur, maka percepatannya adalah: IF =ma =F 2 30M Lome, mm 18kg b. Silinder menggelinding, maka percepat- annya adalah: PE 2(30N) | 6ON oy 3 ig 3m 3(15kg) 45kg Menggelinding pada Bidang Analisis gerak benda + persamean gerak dalam atah normal: N—mg cos0=0 + persamean gerak sepanjang bidang mi- ring: mg sin 8 ~ f, = ma * gerak rotasi terhadap pusat massanya: tela la + persamaan gaya gesek: f, Persamaan gerak sepanjang bidang miring adalah: mgsino~!2 = ma r _ mgsind - T 2 = untuk silinder pejal (| = % m me), maka: : 2 a = £gsine 39 Kelajuan benda yang menggelinding saat sampai di dasar bidang miring dapat diten- tukan dengan rumus: a cai dengan, v = kecepatan linear benda saat sampai di daser bidang h = selisih tinggi vertikal puncak bidang mi- ring dengan lantai k = bilangan real yang diperoleh dati ru- mus inersia benda + silinder pejal, |= 4 me > k=% * bola peial, |= ?mr>> k=? * bola berongga, gmrok= 2 Contoh Soal: 1. Sebuah silinder pejal homogen bermassa 2 kg memitki jari-jari 3. cm. Kemudian silinder tersebut ditempatkan pada bidang miring dengan sudut kemiringan 53°. Tentukan percepatan yang dialami silinder jika: a. tidak ada gesekan (lantai licin) b._ silinder menggelinding Pembahasan: ‘+ massa silinder pejal, m = 2 kg * Jatijarl slinder, r= 3 om= 3x 10% m ‘© sudut kemiringan bidang terhadap lan- tai, 6 = 53° a. Percepatan yang dialami silinder jika lantai licin adalah: =F = ma mgsino = ma a=gsino = (10 ms?) (sin 53°) = (10 ms?) (0,8) = 8 mis’. b. Percepatan yang dialami silinder saat menggelinding adalah: 2 = 2gsino a = Jasin 2 & 2. Sebuah silinder pejal bermassa 4 kg dan berjari-jari 50 cm berada di puncak bidang miring kasar setinggi 1,5 m dengan sudut kemiringan 30° terhadap horizontal. Kemu- dian benda tersebut menggelinding menu- uni bidang miring, Jika percepatan gravitasi di tempat itu sebesar g = 10 mvs’, tentukan laju sudut silinder saat tiba di dasar bidang mmiring! Pembahasan: + massa silinder pejal, m jari-jari sifinder, += 0,5 m * sudut kemiringan bidang terhadap lan- tai, 6 = 30°. kg Panjang lintasan bidang miring om, 45m sin30 1/2 Gerak Translasi wsino-f, = ma mgsino-f, = ma f, = mgsiné—ma (4 ka)(10 m/s*)(sin30°) ~ (4 ka) a 0- 4a 0 Kecepatan linear silinder pejal saat tiba di dasat bidang miting: v? = v,2+2as > kecepatan awal benda, y,=0 =0+2a(3) 6a, v = V6a w @ Gerak Rotasi: tela @frela Momen inersia silinder pejal | = aft, maka r= ame?) {, = 4ma ) a BENDATEGAR 147 Dari persamaan (i 2a=20-4a 6a = 20 a= B= 2 23,33 mis? dan (), diperoleh: Kecepatan linear slinder saat tiba di dasar bidang miring adalah’ Kecepatan sudut silinder saat tiba di dasar bidang miring adalah: Kecepaten linear dan kecepatan sudut silinder pejal saat tiba didasar bidang mi- ring: _ [aah 8, v= pig 7K % Gellinéer pejal = Ponts) 14d = y20 ms dan v oe r ~ v2 2 = 80 = 4) rad/s H. ENERGI KINETIK ROTASI |] Energi kinetik translasi (linier) dinyatakan de- ngan Jika v = © 1, energi kinetik rotasinya adalah Pada benda tegar bergerak translasi sambil berotasi, energi kinetik totalnya sama dengan jumlah energi kinetk translasi dan energi kine- tik rotasinya. dengan, assa benda (kg) ju linier (mis) © = laju sudut (rad/s) = jati-jarilintasn (m) | = momen inersia (kg om’) Contoh Soal: Sebuah bola pejal dengan massa 10 kg dan berjari-jari 20 om, bergerak pada kelajuan 20 ms sambil berputar. Total energi_kinetiknya adalah a. 5.600 J d. 2.000 J b. 36500 e. 800) c. 2.800J Pembahasan: + massa bola pejal, m= 20 kg * Jari-jari bola, r= 20 om= 0,2 m + kolajuan linear bola v = 20 m/s Momen inetsia bola pejal adalah: = ime 2x 10 kg x (0,2 my «10 kg x 0,04 me = 0,16 kgm? Kecepatan sudut bola adalah: _ 20m/s 0.2m = 100 rad/s. Bola bergerak sambil berputar, maka energi ki- netik totalnya adalah Ek = Ek, rans * Ekg gmv?+ t1o? x10 kg x (20 m/s}) + (4x 0,16 kg m? x {100 rad/s}?) = 2.800 J, Jawaban: C KESETIMBANGAN PARTIKEL Syarat kesetimbangan statis partikel: YF=0— DF. <0; Dr =0 Contoh Soal: Perhatikan gambar berikut! Massa benda 2 kg dan sistem dalam keadaan setimbang Jika — percepatan gravitasi sebesar 10 mis*, tentukan be- sar tegangan tali T, . danT,! Pombahasan: + massa benda, m= 2 kg © percepatan gravitasi, g = 10 mis”. Sketsa kasus: Benda/partikel dalam keadaan maka berlaku: SF, setimbang, ~Ty 'cos60°— T, cos30° = 0 T; c0s60° = T, cos30° TG) =T,N3) T, = V3 T. @ EF,=0 T,,+T,,-w=0 T’sin30: + T, sin60° - mg = 0 T, 4) +T, G3) - 2 kg) x (10 m/s?) = 0 . Wi) Substitusi persamaan (i) ke (ii), diperoleh: AT, + (V3 (3 T) dan, T, = V8T,= V3 (10 N)=10V3N. =. Jadi, besar tegangan tali pada sistem tersebut T, dan T,, berturut-turut 10N dan 10 V3 N. J. KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Suatu benda tegar dikatakan setimbang bila memenuhi syarat berikut. EOS Sh + Yr<0 Contoh Soal: Sebuah benda ber- massa 10 kg cigan- tungkan pada ujung batang yang panjang- nya 2 m bermassa 5 kg. Sebuah kawat dikaitkan pada ujung batang dan di dinding setinggi 1 m seperti di- tunjukkan gambar ci atas!. Tentukan besar tegangan kawat dan gaya yang dikerjakan oleh dinding pada tongkat di titk O! Pembahasar ae BENDATEGAR 149 + massa beban, m, + massa batang, m,, * panjang batang, |,,= 2m. Kesetimbangan translasi © SF, 00F,- T,=00F,=T, + IF e0oT + F/w,-w,=0 T,+F, - (10 kg)(10 mis’) — (6 kg) (10 mist) = 0 T, +, = 150N Kesetimbangan rotasi De= 0. w, (2m) +e (1m)—T, (2m) = 0 (10 kg) (10 m/s) (2 m) + (6 kg) (10 mis’) x (im)- 27, =0 200 Nm + 50 Nm~ 27, = 0 Hubungan antara T, dan T, dapat ditentukan sebagai berikut * = stane 7 # = % 1, T, =-150 N (tanda negatif, berarti arah gaya ke Kiri) Gaya yang dikerjakan oleh dinding adalah F, =T,=150N E SON-T, 50N-75N =75N K. TITIK BERAT Titik berat adalah titik tangkap resultan deri seluruh gaya berat yang bekerja pada setiap bagian/partikel penyusun benda. Koordinat titi berat (x, y,) dari setiap partikel dapat ditontukan dengan rumus berikut, Jika percepatan gravitasi tidak berbeda pada setiap bagian partikel, maka pusat berat ber- impit dengan pusat massa, sehingga koordinat pusat massa/titik berat adalah: Untuk benda-benda berbentuk garis pada ben- da satu dimensi, massa benda dianggap diwa- kill oleh panjang, Titik berat benda (x,, y,) dapat itentukan dengan rumus berikut. dengan, = panjang. Titik berat benda homogen dua dimensi (benda bidang) adalah sebagai berikut. dengan, A = luas. Titik berat benda homogen tiga dimensi (benda ruang) adalah sebagai berikut. dengan, V = volume. Contoh Soal: Tiga buah partikel terlotak pada sistem koor- dinat cartesius sebagai berikut. Partikel A ber- massa 1 kg di (0, 0), partikel B bermassa 2 kg i (4, 2), dan partikel C bermassa 3 kg di (3, 4) sika semua jarak diukur dalam meter, koordinat titik berat sistem partikel tersebut adalah a. (1, 3) meter d. (3.2) meter b. (Z,8) meter e. @, &) meter «. (2 meter Pembahasan: «massa partikel A, m, = 1 kg —> posisi (0, 0) «massa partikel B, m, = 2 kg — posisi (4, 2) + massa partikel C, m, = 3 kg ~ posisi (3, 4) a cai aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. image not available aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.

Anda mungkin juga menyukai