Anda di halaman 1dari 5

1

PEER REVIEW KANTOR AKUNTAN PUBLIK


Heru Sulistiyo

Abstrak
Akuntan sebagai industri jasa pemeriksa selalu dituntut mengedepankan mutu pekerjaan.
Salah satu upaya dalam mencapai hal tersebut dapat ditempuh dengan telaah/review oleh
rekan sejawat. Namun demikian tidak semulus yang dibayangkan dalam pelaksanaan,
karena menyangkut independensi, loyalitas profesi dan subjektifitas yang tendensius dan
pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil review dapat berdampak pada citra kantor
akuntan publik semakin melambung maupun jatuh, atas dasar hal ini, maka peer review
juga merupakan mekanisme kendali dan pembelajaran bagi mutu pekerjaan akuntan, jika
hal ini dipublikasikan dan mempunyai sanksi yang tegas, namun jika sebaliknya, maka
akan tidak ada artinya.

( Kata kunci: peer review, mutu pekerjaan, kantor akuntan publik )

A. Latar Belakang.
Kantor akuntan publik sebagai penyedia jasa audit dihadapkan pada suatu
resiko dalam mendeteksi kesalahan dan ketidakberesan. Hal ini membawa
konsekwensi logis bahwa setiap KAP maupun ikatan profesinya dituntut
mengembangkan perencanaan, prosedur dan tehnik yang memadai. Kantor akuntan
publik sebagai pemberi jasa atestasi, seringkali produknya digunakan tidak hanya
oleh klien namun oleh pihak ketiga. Sehubungan dengan hal tersebut sebelum
memberikan opininnya, akuntan publik akan melakukan serangkaian perencanaan,
prosedur dan tehnik berdasar stándar profesional yang memberikan keyakinan
memadai bahwa salah saji material, kesalahan dan ketidakberesan dapat diungkap.
Hal ini yang menjadikan suatu Standar profesional akan selalu berkembang.
Standar profesional AP merupakan aturan minimum yang wajib ditaati manakala
KAP melakukan tugasnya, baik tugas atestasi maupun non atestasi. Hal ini guna
menjamin mutu pekerjaan dan melindungi klien serta pihak ketiga. Kaitan dengan ini
guna mengendalikan mutu pekerjaan KAP, terdapat mekanisme yang dapat
ditempuh, yaitu peer review antar KAP. Program ini perlu keterbukaan dan kebesaran
hati antar KAP, terutama bagi KAP besar dan kecil yang akan direview. Artikel ini
akan mendeskripsikan tentang apa, tujuan, manfaat dan hambatan peer review .
2

B. Arti, Tujuan dan Lingkup Peer Review.


Peer review berasal dari kata peer yang berarti rekan sejawat dan review yang
berarti telaah kembali, dengan demikian peer review adalah telaah kembali suatu
pekerjaan yang dilakukan oleh rekan sejawat ( satu profesi ). Peer review kantor
akuntan publik atau auditor merupakan telaah kembali pekerjaan kantor akuntan
publik atau auditor oleh kantor akuntan publik atau auditor yang lain. Timbulnya peer
review mempunyai tujuan untuk saling mengendalikan pekerjaan yang telah
dilakukan, sehingga diharapkan mutu suatu profesi dapat dipertahankan bahkan
ditingkatkan. Messier, Glover dan Prawitt (2005:418) menyatakan bahwa tujuan atas
review mutu rekan seprofesi adalah untuk memastikan KAP memenuhi standar
pengendalian mutu yang relevan. Review suatu pekerjaan merupakan kegiatan
membandingkan antara pekerjaan yang telah dilakukan dengan standar profesional
pekerjaan yang telah disusun bersama kalangan profesi tersebut. Agus (1995:27)
menyebutkan bahwa peer review mempunyai dua komponen dasar, yaitu:
1. Studi dan evaluasi mengenai sistem kendali mutu perusahaan yang direview.
2. Uji pemenuhan akan keputusan dan presedur kendali mutu perusahaan tersebut.

Sedangkan Messier, Glover dan Prawitt (2005:420) menyebutkan bahwa stándar


pengendalian mutu mensyaratkan pengawasan konsisten atas:
1. Relevansi dan kepatuhan dengan kebijakan dan prosedur.
2. Kecukupamn materi pedoman dan bantuan praktek.
3. Efektifitas program pengembangan profesional.

C. Peer Review Di Amerika.


Sunyoto (2000:44) mengungkapkan bahwa perkembangan peer review di
Amerika dimulai sejak tahun 1969, oleh AICPA yang membangun suatu konsep
untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap akuntan lokal, di mana konsep ini
diterapkan mulai tahun 1971. Agus (1995:27) mengungkapkan bahwa, sejak tahun
1988, sehubungan dengan hasil peer review adalah positif, maka SEC menghendaki
agar peer review menjadi keharusan bagi akuntan publik yang mengaudit perusahaan
3

yang go public di Amerika Serikat. Dengan demikian sejak kurun waktu sebelumnya
tahun 1971-1987 peer review merupakan program sukarela ( voluntory ) bagi akuntan
publik.

D. Peer Review di Indonesia.


Peer review di Indonesia dadasarkan pada Kepres. No.31 tahun 1983 pasal 3
huruf p yaitu pengawasan kantor akuntan publik di Indonesia dlakukan oleh Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hal ini selanjutnya ditegaskan
dengan Kep.Men.Keuangan No.763/KMK.011/1986, dalam Kep.Men tersebut
menyebutkan bahwa :
1. Di dalam setiap KAP harus diciptakan sistem pengendalian untuk melaksanakan
pekerjaan.
2. Ruang lingkup pengawasan BPKP dalam kaitannya dengan ijin praktek akuntan
meliputi:
a. perwujudan komitmen dan tekat akuntan publik kepada norma pemeriksaan
akuntan.
b. Ketaatan akuntan publik kepada peraturan perundang-undangan.
c. Efektifitas sistem pengendalian mutu yang ada pada KAP.
d. Ketepatan cara penandatanganan laporan akuntan.
e. Kegiatan akuntan asing di Indonesia.

E. Manfaat dan Hambatan.


Kantor akuntan publik sebagai pemberi jasa atestasi, seringkali produknya
digunakan tidak hanya oleh klien namun oleh pihak ketiga. Sehubungan dengan hal
tersebut sebelum memberikan opininnya, akuntan publik akan melakukan
serangkaian perencanaan, prosedur dan tehnik berdasar stándar profesional yang
memberikan keyakinan memadai bahwa salah saji material dapat diungkap.
Selanjutnya dokumentasi dan administrasi pekerjaannya wajib dilakukan secara tertib
dan tertatur. Kaitan dengan ini, jika peer review dimaksudkan untuk mengecek
seberapa besar dokumentasi dan administrasi yang dapat mendukung penuh
pernyataan auditor, maka akan membawa dampak positif diantaranya :
4

1. Mengembangkan budaya belajar dan saling memberikan advis antar KAP dan
SDMnya.
2. Memotivasi KAP akan selalu memperbaiki perencanaan, prosedur dan tehnik
dalam melaksanakan pekerjaannya.
3. Sebagai media banch maker dan studi banding guna peningkatan kinerja KAP.
4. Menjamin mutu pekerjaan dilaksanakan secara seksama.
5. Mengembangkan stándar profesional akuntan publik.
6. Melindungi pengguna jasa KAP.
7. Meningkatkan kepercayaan dan performa KAP dalam masyarakat bisnis.

Seberapa besar baiknya suatu program akan bergantung pada terpenuhinya


persyaratan tertentu bagi suksesnya program tersebut. Program peer review KAP
dapat efektif, efisien dan ekonomis manakala prasyarat berikut terpenuhi, yaitu:
1. Terdapat peraturan mengenai peer review yang memuat identifikasi, prosedur,
pelaksana, hak, kewajiban, reward dan sanksi.
2. Budaya transparansi, disclouse dan fairness telah hidup antar KAP, dengan tetap
menjunjung tinggi kerahasiaan klien.
3. Budaya asah, asuh dan asih telah hidup di lingkungan industri KAP.
4. Budaya persaingan antar KAP berubah menjadi kemitraan.
5. Budaya disiplin dan penerapan sanksi yang adil menjadi kebiasaan di industri
KAP.

Jika kondisi realitas ternyata berlawanan di atas, maka program peer review akan
menuai hambatan. Dan perlu diingat bahwa seberapa baik suatu sistem akan gagal
manakala kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) hidup subur di lingkungan sistem
tersebut. Meski demikian unsur-unsur pengendalian mutu yang perlu diperhatikan
secara internal dalam KAP adalah (Messier, Glover dan Prawitt, 2005:419) :
1. Independensi, integritas dan objektivitas.
2. Manajemen personalia.
3. Penerimaan dan berkelanjutan klien dan perikatan.
4. Kinerja perikatan.
5

5. Pengawasan.

F. Simpulan.
Peer review sebagai suatu sistem pengendalian mutu KAP adalah baik, namun
perlu persyaratan tertentu untuk mewujudkannya agar dapat efektif, efisien dan
ekonomis. Hanya dengan cara saling memahami dan proses pembelajaran, maka peer
review akan secepatnya dapat diterapkan, khususnya di Indonesia.

Referensi :
Agus Hariyanto,”Peer Riview – Pemeriksaan KAP dari KAP Lain “, Jurnal Ekonomi
Manajmen Akuntansi, No.02/Th.1/Desember 1995, BP.P3IE-STIE
Dharmaputra, Semarang
Kepres. No.31 tahun 1983
Kep.Men.Keuangan No.763/KMK.011/1986
Meisser, Glover, Prawitt, Auditing and Assurance Services, Buku 2, Edisi 4, Salemba
Empat, Jakarta, 2005.
Sunyoto, “ Peer Review (Internal Regulator) Kantor Akuntan Publik ,” Jurnal Ekonomi
Manajemen Akuntansi, No.13/Th.7/Oktober 2000, BP.P3IE STIE
Dharmaputra, Semarang

Anda mungkin juga menyukai