Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah Unit pelaksana Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu Teknis Dinas Kesehatan wilayah

kerja. Tujuuan pembangaunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah

mendukung tercapainyab tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan

kesadaran , kemauan, kemampauan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal

di suatu wilayah kerja puskesmas agar terwujudnya derjat kesehtan yang setinggi-

tingginya. Tujuan pembangaunan kesehatan dilaksanakan melaui berbagai upaya

kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu dengan menempatkan puskesmas

sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan tingkat pertama. Puskesmas

dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas secara optimal dengan

memanfatkan sumber daya yang dimilik.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehtan tersebut telah diselenggarak

berbagai upaya kesehtan secara menyeluruh , berjenjang dan terpadu dengan

menempatkan puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan

tingkat pertama. Puskesmas dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas

secara optimal dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Untuk itu usaha-usaha

untuk menjaga mutu pelayanan kesehatan di puskesmas harus terus dikembangkan.

Mengingat pentingnya peran puskesmas, maka puskesmas dituntut untuk

bekerja secara optimal sesuai dengan tugas- tugas yang telah ditentuikan. Dalam

melaksanakan perannya puskesmas harus bekerja dengan optimal dan penuh

tanggungjawab. Dalam hal ini Puskesmas Tembuku II sebagai salah satu Puskesmas yang

ada di Kabupaten Bangli menerapakan upaya Pertanggungjawaban terhadap terlaksananya

penyelenggraan pelayanan kesehatan yang dituangkan dalam Laporan Tahunan

Puskesmas, sehinga diharapkan kedepannya dapat dilakukan perbaikan-perbaikan agar

tujuan pembangunan kesehatan dapat terwujud.


1
B. TUJUAN
Laporan Tahunan sebagai salah satu bentuk upaya pertanggungjawaban

memuat berbagai macam kegiatan dalam kurun waktu satu tahun dari bulan Januari-

Desember tahun sebelumnya. Tujuan penyusunan Laporan Tahunan ini adalah :

1. Membantu menyediakan informasi / data yang akurat tentang gambaran secara

umum keadaan kesehatan di puskesmas Tembuku II, yang ditinjau dari aspek

pemerataan tenaga dan dana, cakupan pelayanan kesehatan dan dampaknya

terhadap kesehatan masyarakat.

2. Sebagai umpan balik bagi semua unit pengelola program, para pelaksana,

maupaun para pimpinan unit kerja pengambil keputusan dalam melaksanakan

tugas masing-masing.

C. RUANG LINGKUP
1. Jenis Data

 Data laporan ini meliputi Data Umum dan Lingkungan Fisik dan Biologis,

Perilaku Masyarakat, Data Demografi dan status Gizi Masyarakat.

 Data Upaya Kesehatan meliputi kegiatan pelayanan kesehatan dan sumber

daya kesehatan serta informasi mengenai kebijakan program kesehatan yang

sedang berjalan.

2. Sumber Data

Data/Informasi yang digunakan dalam menyusun laporan tahunan ini bersumber

dari : Laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas Tahun 2016

(SP2TP), Laporan bulanan puskesmas, Laporan KLB dan beberapa sumber

lainnya diantaranya dari BPJS Puskesmas Tembuku II.

2
D. ISU STRATEGIS
Isu strategis dibidang kesehatan yang berkembang sampai saat ini telah

mempengaruhi penyusunan Visi, Misi dan Rencana Strategis mendatang. Adapun isu

strategis tersebut antara lain:

1. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
2. Peningkatan perbaikan gizi
3. Pengendalian penyakit menular dan tidak menular
4. Pencapaian Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga (PROKESGA)
5. Implementasi JKN
6. Pelaksanaan Akreditasi

E. UPAYA KESEHATAN
Untuk tercapainya Visi pembanguanan kesehatan melalui Puskesmas yakni

terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia Sehat 2015, Puskesmas

bertanggungjawab menyelenggarakn upaya kesehatan perorangan dan Upaya

kesehatan masyarakat yang keduanya jika ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional

merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut

dikelompokkan menjadi dua yakni :

1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial adalah Upaya kesehatan yang harus

dilaksanakan oleh semua Puskesmas. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

meliputi : Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS , Pelayanan Kesehatan

Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana, Pelayanan Kesehatan Lingkungan,

Pelayanan Gizi, Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Perawatan

Kesehatan Masyarakat .

2. Upaya Kesehatan Masayarakat Pengembangan

Upaya kesehatan Masyarakat pengembangan adalah upaya kesehatan yang

ditetapakan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat

serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan Masyarakat

Pengembangan dilasksanakan di Puskesmas Tembuku II antara lain : Pelayanan


3
Kesehatan Jiwa, Pelayanan Kesehatan Lansia, Pelayanan kesehatan Indera,

Pelayanan Kesehatan olah raga, Pelayanan kesehatan tradisional komplementer,

Pelayanan kesehatan Kerja, Pelayanan kesehatan gigi dan Mulut. Selain itu juga

ada Upaya pelayanan kesehatan Penunjang antara lain laboratorium sederhana.

BAB II
ANALISIS SITUASI

A. KEADAAN UMUM

1. Geografi

Puskesmas Tembuku II terletak di Banjar Metra Tengah, Desa Yangapi, Kecamatan

Tembuku, Kabupaten Bangli, dengan batas wilayah :

Utara : Banjar Penaga Landih, Desa Pengotan, Bangli

Selatan : Desa Undisan dan Desa Bangbang

Timur : Kecamatan Rendang, Karangasem

Barat : Desa Tembuku dan Desa Jehem,

Puskesmas Tembuku II dibangun pada tahun 2007, dengan luas 3095,215 ha yang

terdiri dari dua desa yaitu Desa Yangapi, yang terdiri dari 13 dusun, Desa

Peninjoan yang terdiri dari 15 dusun. Secara gografis Puskesmas Tembuku II

terletak di daerah pedesaan dengan topografi berbukit-bukit dengan jarak kurang

lebih 16 km dari ibu kota kabupaten Bangli.

2. Demografi

a. Jumlah Penduduk

4
Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Tembuku II tahun 2016 adalah

19.328 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 8834 jiwa dan perempuan

sebanyak 10494 dimana penduduk yangapi berjumlah 9791 jiwa dan penduduk

Desa Peninjoan sebanyak 9537 jiwa.

b. Tingkat Pendidikan

Untuk meningkatkan sumber daya manusia maka sektor pendidikan mempunyai

peran yang sangat penting . makin tinggi tingkat pendidikan maka diharapkan

kemampuan untuk hidup sehat juga makin meningkat. Untuk wilayah kerja

Puskesmas Tembuku II, sebagian besar penduduknya masih tamatan SMP,

hanya generasi muda yang sebagian bisa melanjutkan ke tingkat pendidikan

yang lebih tinggi.

c. Mata Pencaharian

Seperti juga daerah lainnya di Propinsi Bali mata pencaharian penduduk di

wilayah kerja Puskesmas Tembuku II , sebagian besar adalah pertanian. Sektor

ini telah mampu menghasilkan produk-produk seperti padi, jagung, kacang-

kacangan dan sayur mayur. Disamping itu sektor perkebunan seperti kopi, Ubi

kayu. Sedangkan disektor peternakan juga mulai berkembang dengan hasil

utama seperti sapi, babi dan ungags , sebagian kecil bekerja sebagai PNS , TNI ,

POLRI.

B. KESEHATAN

Adapun Visi dan Misi Puskesmas Tembuku II adalah sebagai berikut :


1. Visi
“ Membumikan Ajaran Trisakti Bung Karno Untuk Mewujudkan Masyarakat

Tembuku Yang Gita Shanti “

Misi

5
─ Mengembangkan jaringan kerjasama dengan sektor lain dalam rangka
menggerakakan pembangunan berwawasan kesehatan di kecamatan
Tembuku.
─ Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang lebih bermutu sesuai
dengan standar sehingga dapat memuaskan masyarakat termasuk kelompok
penduduk yang rentan terhadap masalah kesehatan masyarakat di kecamatan
Tembuku.
─ Ikut mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
kecamatan Tembuku.
─ Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya di kecamatan Tembuku.

C. SUMBER DAYA

1. Ketenagaan

Tabel II.1
Tenaga Kesehatan Puskesmas Tembuku II
Tahun 2016

Status Kepegawaian
Yang ada
NO Jenis Ketenagaan sekarang Ket
PNS PTT Pengabdi

I.Puskesmas Induk

1 Dokter Umum 4 3 0 1 1tugas


belajar
2 Dokter Gigi 2 2 0 0 1
kapus
3 SKM 1 1 0 0

4 Perawat
a. S1 7 3 0 4
b. D III 8 6 0 2
c. SPK 1 1 0 0
5 Bidan
a. D III 14 7 0 7
b. D I 1 1 0 0
6 Perawat Gigi 1 0 0 1

7 Sanitarian 3 2 1 0 1 KTU
8 Nutrisionis 1 1 0 0
9 Asisten Apoteker 1 1 0 0

6
Tenaga Lab 2 0 0 2
10 Tenaga Administrasi 3 0 3 0
Operator JKBM 1 0 1 0
11 Sopir 2 1 1 0
12 Ptgs kebersihan 1 1 0 0

II. Pustu
1 Bidan 5 1 3 1
III. Poskesdes
Bidan 3 0 3 0

Jumlah Total 61 31 12 18

Sumber : Kepegawaian Puskesmas Tembuku II Tahun 2016

2. Keuangan

Tabel II.2
Jumlah Anggaran Pembangunan Kesehatan Menurut Sumber Pembiayaan
Di Puskesmas Tembuku II Tahun 2016

NO SUMBER BIAYA Alokasi Realisasi


Rp %
1 BOK 216.500.000 211.035.700 97,48
2 APBD Kabupaten 34.175.000 20.777.783 61 %
3 Pengembalian Retrebusi 17.727.000 17.727.000 100 %
4 Kapitasi JKN
- Operasional Puskesmas 228.294.000 228.294.000 100%
- Jaspel 348.886.101 169.375.726 48.5%
5 JKBM 10.625.000 100%
Persalinan 13.800.000 100%
Jumlah 671.635.509 86.71 %

Sumber : Laporan Keuangan Puskesmas Tembuku II Tahun 2016

3. Sarana Prasarana

7
TABEL. II.3
KEADAAN SARANA PRASARANA KESEHATAN
DI PUSKESMAS TEMBUKU II
TAHUN 2016
KONDISI
NO JENIS SARANA/PRASARANA JUMLAH

RR RS RB
1 Mobil Ambulance 1 - - -
2 Mobil Pusling 1 - - -
3 Sepeda Motor 11 - 1
)Mesin Ketik Manual Standar (14-16 2
4 - 2
5 Rak Besi/Metal 3 - -
6 Rak Kayu 5 - -
7 Filling Besi/Metal 4 - -
8 Lemari Kaca 3 - -
9 Lemari kayu 10 - -
10 Papan Visuil 4 - -
11 Papan Pengumunan 1 - -
12 White Board 4 - 1
13 Kursi Besi/Metal 43 - -
14 Kursi Kayu/Rotan/Bambu 24 - -
)Tempat Tidur Besi/Metal (Lengkap 4
15 - -
16 )Tempat Tidur Kayu (lengkap 5 - 1
17 Meja Rapat 4 - -
18 Meja Reseption 1 - -
19 Kursi Tamu 1 - -
20 Kursi Putar 1 - -
21 Bangku Tunggu 6 - -
22 Meja Komputer 2 - 1
23 Televisi 2 - -
24 Lap Top 2 - -
25 Printer 4 - -
26 Meja Kerja Pejabat Eselon IV 1 - -
Meja Kerja Pegawai Non Struktural 28
27 - -
28 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 1 - -
29 Compact Disc. Player 1 - -

Tabel . II.4
KEADAAN PERALATAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS TEMBUKU II
TAHUN 2016
KONDISI
NO JENIS ALAT JUMLAH KETERANGAN.
BERFUNGSI TAK
8
BERFUNGSI
1 2 3 4 5 6
1 Pompa Payudara 4 4 -
2 Tang gigi 13 13 -
3 Termometer Standard 27 22 5
4 Alat Ukur Panjang Bayi 3 3 -
5 Timbangan Badan 5 2 3
Timbangan Panjang 2
6 Badan 2 -
7 Termos A.I 4 4 -
Alat Laboratorium 1
8 Lain-lain 1 -
9 Bed Gyn 5 5 -
10 Meja Obat 5 5 -
11 Lemari Es 3 3 -
12 Sterilisator 5 5 -
13 Diagnostik Set 1 1 -
14 Stetoscope 7 3 4
15 Tensi Meter 6 2 4
16 Timbangan Bayi 3 2 1
17 Metal Catheter 9 - 9
18 Sleuf Zondo 2 2 -
19 Anatomische Pinset 10 10 -
20 Chirugical Pinset 14 14 -
21 Arteri Klem 9 9 -
22 Gunting Bengkok 5 5 -
23 Gunting Lurus 7 7 -
24 Korem Tang 8 8 -
25 Tabung Oksigen 8 8 -
26 Dental Unit 1 1 -
27 Bein 1 1 -
28 Mesial Cryer 1 1 -
29 Scaler 2 2 -
30 Excavator 2 2 -
31 Speculum 8 8 -
32 Minor Surgeri Set 3 3 -
Infus Standar Higt 2 4
33 Meter 4 -
34 Hammer Reflex 9 9 -
Nierbekken Stainless 10
35 Steel 10 -
36 HB Meter 6 2 4
37 Resuscitator 3 3 -
38 Personal Komputer 6 5 1
39 Klem 10 10 -
40 Gunting 6 6 -
41 Citojet 1 1 1
42 ligh curing 1 1 1
43 Otoscope 4 4 4
44 cryer 1 1 -
45 Tempat Tidur Pasien 9 9 -
46 Inkubator 1 1 -
47 Jet Nebulaser 4 2 2
9
D. DERAJAT KESEHATAN

1. Angka Kematian

Angka kematian secara umum sangat berhubungan/dipengaruhi oleh tingkat


kesakitan dan status gizi.

a. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi adalah indikator yang berhubungan dengan ketersediaan


pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan maternal dan
perinatal. Variabel lain yang berhubungan adalah gizi keluarga, tingkat pendidikan
ibu, serta pendapatan keluarga.

Grafik II.1
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH di Puskesmas Tembuku II
Tahun 2007 – 2015

PUSKESMAS TEMBUKU II
18
16
14 15.92
14.33
12 13.2
10
10.2 10.7
8 9.4
6
6.45
4
2 3.4 3.37
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
PUSKESMAS 15.92 14.33 10.2 13.2 3.4 9.4 6.45 3.37 10.7

Angka Kematian Bayi di wilayah kerja Puskesmas Tembuku II tahun 2016


mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 yaitu 9.8 per 1000 kelahiran
hidup .

b. Angka Kematian Balita

10
Angka kematian balita (umur 0-5 tahun) menggambarkan tingkat permasalahan
anak balita pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) atau posyandu, dan
faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi,
sanitasi penyakit infeksi dan kecelakaan. Berdasarkan Laporan Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) tidak ada Balita yang meninggal pada Tahun 2016 ini. Angka
Kematian Balita (AKB) di Puskesmas Tembuku II adalah 3.3 per 1000 kelahiran
hidup mengalami peningkaan dari tahun 2015.

c. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan tingkat kesadaran prilaku hidup


sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan
kesehatan terutama ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa
nifas, serta kondisi sosial ekonomi masyarakat. Untuk tahun 2016 tidak ada
kematian Ibu adalah di wilayah kerja Puskesmas Termbuku II. Angka kematian
ibu di wilayah kerja Puskesmas Tembuku II dapat dilihat pada grafik dibawah
ini.

Grafik II. 2
Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) per 100.000 KH
di Puskesmas Tembuku II Tahun 2007 s/d 2015

PUSKESMAS TEMBUKU II
400
337
350 318.47 314 322

300

250

200

150

100

50
0 0 0 0 0
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
PUSKESMAS 318.47 0 0 0 0 314 322 337 0

Dari data diatas tergambar AKI di Puskesmas Tembuku II Tahun 2016


mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

11
2. Umur Harapan Hidup

Umur harapan hidup bermanfaat untuk mengetahui berapa lama orang dapat hidup
sejak dari usia baru lahir. Hal ini dianggap sebagai indikator umum bagi taraf
hidup. Angka tersebut diperoleh secara langsung melalui sensus penduduk yang
dilakukan sekali setiap 10 tahun dan survey nasional lainnya. Untuk Kabupaten
Bangli umur harapan hidup (UHH) Tahun 2016 sebesar 71,73 tahun.

3. Status Gizi

Laporan program upaya perbaikan gizi masyarakat di dapat angka BBLR


untuk Puskesmas Tembuku II Tahun 2015 sebanyak 11 kasus (3,9%) hal ini
meningkat dari tahun 2014 sebanyak 9 kasus (3 %). Dalam pengukuran status gizi
balita dipergunakan Gizi Buruk dan KEP Total atau gizi buruk ditambah gizi
kurang. Dari hasil PSG Tahun 2015, KEP total mencapai 3,5%, hal ini meningkat
dari tahun 2014 dengan KEP Total mencapai 2.4%.

BAB III
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL

Upaya kesehatan masyarakat esensial adalah upaya kesehatan yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global serta mempunyai daya ungkit

yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan

masyarakat esensial ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada

diwilayah Indonesia.

1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial meliputi

a. Pelayanan Promosi kesehatan

b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

d. Pelayanan Gizi

e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

12
1. Pelayanan Promosi Kesehatan

Kegiatan Upaya promosi kesehatan meliputi penyuluhan, PSM, JPKM.

Kegiatan Penyuluhan meliputi Penyuluhan perorangan dan Penyuluhan kelompok

baik di dalam gedung maupun di luar gedung. Penyuluhan perorangan dilakukan

terhadap setiap pengunjung puskesmas langsung pada saat pemberian pelayanan

kesehatan oleh petugas terkait. Penyuluhan kelompok dilakukan di dalam gedung

melalui pemutaran CD, dan diluar gedung dapat dilakukan di Posyandu, Sekolah,

pertemuan/rapat di desa atau kecamatan di wilayah kerja Puskesmas. Penyuluhan

Perorangan pada tahun 2016 sebanyak 9975 orang dan penyuluhan kelompok 9584

orang. Materi penyuluhan meliputi PHBS, Asi Ekslusif, GAKY, NAPZA,KIA, GIZI,

DBD, Diare, Flu Burung, Rokok , Aborsi. Penyuluhan PHBS tahun 2015 .Untuk

peranserta masyarakat dari 28 Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Tembuku II semuanya masih tergolong Posyandu Purnama.

2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Hasil Kegiatan Pengawasan dan Penyehatan Lingkungan selama 2016 meliput

beberapa indikator antara lain : Pemicuan Stop BABS di 6 Banjar, Rumah Sehat

mencapai 94,73 %, TTU memenuhi syarat 85 %, TPM memenuhi syarat 87,7 %,

Cakupan Jamban Keluarga 94,64%, Akses Air Minum 88,94%.

3. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) serta Keluarga Berencana

a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil

Untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan seorang ibu perlu

melakukan pemeriksaan terhadap kehamilannya setiap triwulan dan paling sedikit

dilakukan empat kali. Di Puskesmas Tembuku II, Cakupan Ibu Hamil K4 Tahun

2016 mencapai 285 orang (89.10%) meningkat dari tahun 2015 mencapai

(84,30%).

b. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes

13
Tingkat kematian bayi sangat didukung pula oleh tenaga yang menolong

persalinan. Pada tahun 2016, cakupan pertolongan persalinan oleh nakes mencapai

99.3%, hal ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai 85.49%.

c. Cakupan Ibu Hamil Resti yang dirujuk/ditangani

Cakupan Resti oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Tembuku II Tahun 2015

mencapai 44,12% meningkat dari tahun 2015 mencapai 59.4%, sedangkan untuk

cakupan resti oleh masyarakat pada Tahun 2016 mencapai 68.8%, hal ini

meningkat dari tahun 2015 mencapai 55.88%.

d. Kunjungan Neonatus

Cakupan Kunjungan Neonatus di Puskesmas Tembuku II Tahun 2016 sebesar

105.2%, meningkat dari tahun 2015 sebesar 89.94%.

e. BBLR

Cakupan BBLR di Puskesmas Tembuku II Tahun 2016 sebesar 5,88%, meningkat

dari tahun 2015 sebesar 3.90%.

f. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah

Monitoring pertumbuhan terhadap anak balita dan pra sekolah dilakukan melalui

pemantauan secara dini perkembangan anak, penanganan masalah pertumbuhan

dan juga pelayanan rujukan ke tingkat yang lebih mampu. Cakupan deteksi tumbuh

kembang anak balita dan prasekolah di Puskesmas Tembuku II Tahun 2016

mencapai 9.5 %, menurun dari tahun 2015 yang mencapai 91 %.

g. Pelayanan Kesehatan KB
Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS di Puskesmas Tembuku II Tahun 2015

mencapai 84.6% menurun dari tahun 2015 yang mencapai 91.68 %.

14
4. Pelayanan Gizi

a. Pemantauan Pertumbuhan Balita

1) Prevalensi BBLR

Prevainsi BBLR pada tahun 2016 mencapai 94.1%

2) Pemantauan Kasus Gizi buruk

Pemantauan kasus gizi buruk di Puskesmas Tembuku II Tahun 2016

mencapai 100%.

b. Perbaikan Gizi

1) Balita yang mendapat kapsul vitamin A

Cakupan balita yang mendapat kapsul Vitamin A dosis tinggi di Puskesmas

Tembuku II Tahun 2016 sebesar 100 % meningkat dari tahun 2015 sebesar

98.4%.

2) Ibu Hamil yang mendapat 90 tablet Fe

Untuk tahun 2016 Cakupan Ibu Hamil yang mendapat 90 tablet Fe mencapai

mencapai 89.1%, meningkat dari tahun 2015 yang mencapai 93.2%.

5. Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit

Kegiatan dalam pelayanan pencegahan dan pngendalian penyakit berujuan

untuk menemukan kasus penyakit menular sejak dini dan juga memberikan proteksi

khusus pada kelompok masyarakat tertentu gar terhindar dari penyakit melalui

Imunisasi.

Pengamatan dan pencegahan penyakit dilakukan kegiatan pemberian

perlindungan terhadap penyakit menular tertentu yang dapat dicegah dengan

Imunisasi seperti : Diptheri, Partusis, Tetanus, TB Paru, Polio dan Campak. Hal ini

tercermin dari hasil Cakuapan Imunisasi yang dicapai pada tahun 2016 antara lain HB

(0<7 hari) 103%, BCG 103%, DPT1-HB1 103 %, Polio 4 107%, Campak 96.9%.
15
Untuk tahun 2016 Puskesmas Tembuku II sudah mencapai UCI ( Universal Child

Imunisasion) karena cakupan imunisasi Campak atau IDL sudah mencapai 96.9% dari

target…... Cakupan Balita Diare yang ditangani adalah 71.75 %, Angka bebas Jentik

mencapai 87.5 %, Jumlah Penderita TB Paru yang diobati 100 %. Untuk HIV-AIDS

ditemukan sebanyak 4 kasus.

B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan adalah Upaya kesehatan yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat serta

disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan yang

dilaksanakan di Puskesmas Tembuku II antara lain :

1. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

2. Pelayanan Kesehatan Jiwa

3. Pelayanan Kesehatan Indera

4. Pelayanan Kesehatan Olah Raga

5. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

6. Pelayanan Kesehatan Lansia

1. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut dilakukan baik di dalam maupun di luar
gedung. Kegiatan di dalam Gedung berupa Pemeriksaan gigi di Poli Gigi. Untuk
tahun 2016 pencegahan dan penanggulangan penyaki gigi dan mulut sebesar 86%.
Untuk kegiatan diluar gedung dilakukan melalui pembinaan kesehatan gigi dan
mulut di Posyandu dan di sekolah-sekolah, sedangkan Pembinaan Kesehatan di
sekolah ( UKGS ) biasanya terintegrasi dengan UKS. Untuk tahun 2016
Pelayanan kesehatan gigi di sekolah mencapai 1861 siswa sedangkan yang
mendapat perawatan 315 siswa.

16
2. Pelayanan Kesehatan Jiwa

Pelayanan Kesehatan Jiwa merupakan Pelayanan terhadap pasien yang mengalami

gangguan kejiwaan. Penanganan kasus kesehatan jiwa tahun 2015 sebanyak 26

kasus, pelayanan kesehatan jiwa meliputi, promotif, Preventif, kuratif dan

Rehabilitatif.

3. Pelayanan Kesehatan Indera

Pelayanan Kesehatan Indera meliputi Pelayanan Kesehatan Mata dan Pelayanan

Kesehatan THT. Untuk tahun 2016 ditemukan 188 kasus penyakit mata, dimana

katarak 45 kasus , sedangkan penemuan kasus dan ujukan spesialis gangguan

pendengaran sebanyak 87 kasus.

4. Pelayanan Kesehatan Olah Raga

Pelayanan Kesehatan Olah raga meliputi Pendataan dan Pembinaan Kelompok

Olah Raga. Untuk tahun 2016 pembinaan dilakukan pada 24 kelompok Olah raga

yang ada diwilah kerja Puskesmas Tembuku II dan pemeriksan kesegaran jasmani

pada anak sekeloh dilakukan pada 16 sekolah yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Tembuku II.

5. Pelayanan Kesehatan Tradisonal Komplementer

Pelayanan Kesehatan Trasisional komplementer meliputi Pendataan, Pembinaan

Pengobat Tradisional dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga. Pada tahun 2016

Jumlah pengobatan tradisional yang dibina sebanyak 17 Orang dan keluarga yang

memanfaatkan TOGA sebanyak 4572 keluarga.

6. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia ( Lansia )

Pelayanan Kesehatan Lansia dilakukan melalui kegiatan Pembinaan dan pemantau

kesehatan melalui pelayanan dalam gedung dan Posyandu Lansia. Untuk tahun

17
2016 jumlah Lansia yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 1246 (21.84 ),

Posyandu Lansia yang ada sebanyak 2 Posyandu.

C. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan upaya penunjang dari Upaya kesehatan Masyarakat

Esensial dan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan.

1. Jenis Pelaporan

a. Laporan KLB dalam 24 jam = W1

b. Laporan Mingguan ( Wabah ) = W2

c. Laporan Bulanan

1) Data Kesakitan = LB 1

2) LPLPO = LB 2

3) Gizi, KIA, Imunisasi, P2 = LB 3

4) Kegiatan Puskesmas = LB 4

5) Laporan Situasi pelayanan Kesehatan

6) Laporan Khusus Masyarakat Resiko Tingggi

d. Laporan Triwulanan , hanya untuk laporan gigi dan laporan Kesehatan

lingkungan

e. Laporan Tahunan mencakup semua hasil kegiatan Upaya Kesehatan

Masyarakat yang dilaksanakan Puskesmas Tembuku II dalam satu tahun.

2. Jenis Pencatatan Harian Di Puskesmas

a. Loket : Register kunjungan

b. Poli Umum : Register Umum

Register Askes, Regist

Register Rujukan

c. Poli Gigi : Register GiGi

d. Poli KIA dan KB : Register KIA, Kohort Ibu

18
e. Imunisasi : Register Imunisasi

f. Apotik : Register Obat, Rekap Harian

Obat

3. Managemen Puskesmas

P1 ( Perencanaan ) : Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP )

P2 ( Penggrakan dan Pelaksanaan ) :

Lokakarya mini Lintas Prgram dan Lokakarya Mini Lintas Sektor

P3 ( Pemantauan, Pengawasan, Penilaian ) : PWS dan Laporan Tahunan dan

Penilaian Kinerja Puskesmas.

BAB IV
MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

A. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta KB


Identifikasi masalah :
1) Penemuan Ibu Hamil K4 diwilayah kerja Puskesmas Tembuku II Tahun 2016
hanya sebesar 78,8% dari target 98%
Alternatif Pemecahan Masalah :
 Mendorong perilaku hidup sehat di masyarakat termasuk partisipasi mereka
dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil
 Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan keluarga mau rutin untuk
memeriksakan kehamilan.
 Petugas kesehatan harus lebih aktif memantau perkembangan ibu hamil di
wilayah binaannya.

19
 Kerjasama dengan aparat desa dan petugas kesehatyan ditingkatkan dalam
pemantauan atau dalam pencatatan dan pelaporan.
 Melakukan sweeping sasaran terutama yang jauh dari puskesmas.

2) Akseptor Aktif Dengan MKJP masih rendah


Alternatif Pemecahan Masalah :
 Penyuluhan tentang KB agar PUS mengerti tentang manfaat dari KB ,
macam-macam alkon dan dapat memilih salah satu alat kontrasepsi tesebut

3) Pelayanan Anak Balita Sakit ( MTBS ) masih dibawah Target


Alternatif Pemecahan Masalah :
 Melaksanakan penyuluhan tentang pentingnya puskesmas dan posyandu
 Agar balita yang sakit berkunjung kepuskesmas semua di MTBS

2. Pelayanan Gizi
Identifikasi masalah :
1) Pencapaian D/S di Wilayah Kerja Puskesmas Tembuku II tahuin 2016 sebesar
75,6% dari target 83%.
Alternatif pemecahan masalah :
 Melakukan koordinasi dengan TP-PKK kabupaten dan dan TP-PKK
untuk menggerakkan masyarakat.
 Melakukan promosi tentang manfaat kegiatan di Posyandu dan puskesmas
keliling.
 Memberikan Penghargaan kepada posyandu dengan cakupan D/S nya
tertinggi.
 Melengkapi sarana dan prasarana di posyandu dari ADD
 Memberikan cinderamata sesudah balita ditimbang seperti balon / mainan
anak-anak.

2) Inisiasi Menyusu Dini masih dibawah target

Alternatif pemecahan masalah :


 melakukan sosialisasi IMD di posyadu dan Kelas Ibu hamil melalui
penayangan Video tentang IMD
 Meningkatkan kemampuan petugas dan bidandalam melaksanakan
konseling pada calon ibu dan keluarganya

20
3) Pemberia Asi Eklusif belum mencapai target

Alternatif pemecahan masalah :


 meningkatkan promosi dan advokasi tentang peningkatan peberian
Air susu Ibu di desa engan Cakupan Asi Ekslusif yang masih rendah.
 Memberdayakan kelompok peduli Asi untuk ikut mempromosikan
tentang Asi Eksklusif.
 Meningkatkan Kemampuan Petugas Puskesmasdan kader dalam
melaksanakan konseling ASI
 Memberdayakan kader posyandu agar ikut membantu meningkatkan
cakupanpemerian ASI Eksklusif
4) Pemberian PMT pemulihan bagi balita Gizi buruk dan Gizi Kurang tahun 2016
sebesar 86 % dari target 100%
Alternatif pemecahan masalah :
 Meningatkan kemampanpetugas dalam melakukan penatalaksanan
giziburuk
 Menediakan PMT pemulihan dar dana APBD I, II BOK
 Pemantauan Kasusu lebih intesif
 Penemuan an penyelidikan kasus dengan LP dan LS
 Mengidentifiasi penemuan kasus gizi buruk di masyarakat dengan
penerapan standar Antropometi
3. Pelayanan Promosi Kesehatan

Identifikasi Masalah :

1) Pencapaian rumah tangga sehat di wilayah kerja Puskesmas Tembuku II Tahun

2016 sebesar 75 % dari target 82 %

Alternatif Pemecahan Masalah :

 Meningkatkan frekuensi /jumlah penyuluhan tentang PHBS.


 Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui pembinaan langsung
/kunjungan rumah
 Meningkatkan peran kader PHBS dalam hal penyuluhan/pembinaan
melalui pelatihan, penyegaran kader secara berkelanjutan.
 Melakukan advokasi ke desa berkaitan dengan PHBS di rumah tangga.
 Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor maupun lintas program
dalam hal pengadaan jamban keluarga dalam bentuk sederhana.
 Menambah sarana/media penyuluhan PHBS

21
4. Pelayananan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Identifikasi Masalah :

1) Angka bebas jentik diwilayah kerja puskesmas Tembuku II tahun 2016 sebesar 87.5 %
dari target 95 %
Alternatif Pemecaha Masalah :

 Meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang dema berdarah dan pentingnya


pencegahan demam berdarah dengan 3M
 Meningkatkan kerjasama dengan sektor terkait (kepala kewilayahan dan kader
serta jumantik)
 Pengusulan pengadaan leaflet / poster ke dinas kesehaan
2) Pemeriksan HIV/AIDS pada ibu Hamil( PPIA) baru mencapai 55.9 % dari target 90 %
dari seluruh ibu hamil yang ada.
Alternatif Pemecahan Masalah :

 Mengintensifkan pemeriksaan PPIA ke Pustu/ Poskesdes tiap bulan


 Kerjasama Lintas sektor ( kadus, Kades ) untu mengiformasikan kepada
warganya yang hamil untuk melakukan PPIA ketika ada pelayanan ke
Pustu/Poskesdes atau pusksmas .
3) Penemuan Suspect TB sebanyak 46 orang dari target 120 orang danpenemuan
suspect TB paru BTA+ sebanyak 6 orang dari target 8 orang dan penemuan
suspect TB paru Positif rontgen 0 dari target 8 orang.
Alternatif Pemecaha Masalah :
 Melakukan screening TB secara aktif melalui kader terlatih dan ditempat
praktek swasta
 Membuat perencanaa dan jadwal untuk menunjuk atau melatih kader
khusus yang berperan men-screning TB

5. Pelayanan Kesehatan Lingkungan


Identifikasi Masalah :

1) Pengelolaan sampah plastik masih dengan cara dibakar dan saran Pembuangan
air limbah masih terbuka diwilayah kerja Puskesmas Tembuku II tahun 2016
sebesar 80.96 % dari target 100%
Alternatif Pemecahan Masalah :

22
 Penyuluhan tentang Bahayanya membakar sampah plastikdan embiaran
SPAL yang terbuka.
 Desa agar Bekerjasama dengan Pengelola Bank sampah untuk secara
Periodik dan berkelanjutan membeli dan mengangkut sampah plastik.
 menerapkan Prinsif 3 R ( Reuse, Recycle, Rejuse ) le semua sektor
 membangun penutup saluran limbah yang terbuka dari dana Desa.

6. Upaya Kesehatan Sekolah


Identifikasi Masalah :

1) Pembentukan dan pembinaan dokter kecil di seluruh sekolah yang ada di


wilaya kerja puskesmas tembuku II tahun 2016 sebesar 20%.
Alternatif Pemecahan Masalah :

 perlu advokasi ke sekolah tentang pentingnya uks dan dokcil


 perlu motivasi terhadap pihak sekolah agar membentuk dokter kecil
 perlu pembinaan yang lebih intensif
 mengadvokasi pimpinan sekolah agar menunjuk guru sebagai guru UKS
 mengadvokasi pimpinan sekolah agar membuat ruang UKS

7. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)

Identifikasi Masalah :

1) Pencapaian jumlah lansia yang memperoleh pelayanan kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas Tembuku II Tahun 2016 sebesar 21.84 % dari target 50%

Alternatif Pemecahan masalah :

 Meningkatkan partisifasi Lansia melalui penyuluhan tentang pentingnya

hidup sehat dengan kesadaran untuk mencari pertolongan kesehatan.

 Meningkatkan pelaksanaan Puskesmas Keliling.

 Mengaktifkan kembali kegiatan Posyandu Lansia.

 Pelatihan Kader Lansia.

 Pengadaan PMT dan Obat-Obatan bagi lansia sehingga dapat menarik

minat lansia datang ke Posyandu.

23
8. Pelayanan Kesehatan Pengobatan Tradisional dan Komplementer (Yankestradkom)

Identifikasi Masalah :

1) Belum semua masyarakat di wilayah kerja puskesmas Tembuku II tahun 2016


memiliki tanaman obat keluarga sekitar 68.59%
Alternatif Pemecahan masalah :

 Melakukan Penyuluhan Kemasyarakat tentang Toga da pemanfaatannya.


 Pelatihan Kader Toga
9. Jaminan Kesehatan Nasional
Identifikasi Masalah :

1) Masih ada masyarakat di wilayah kerja PuskesmasTembuku II tahun 2016


yang belum memiliki jaminan kesehatan sekitar 60.48 %
Alternatif Pemecahan masalah :

 Sosialisasi tentang pentingnya jaminan kesehatan


 Menigkatkan kerjasama lintas sektor dalam upaya peningkatan
kepemilikan jaminan kesehatan
 Menambah sarana/media penyuluhan tentang jaminan Kesehatan

B. MANAJEMEN

Identifikasi Masalah :

1. Ketenagaan

Jumlah Tenaga yang tersedia di Puskesmas Tembuku II masih Kurang teutama

untuk tenaga di Pusksmas Tembuku II masih kurang terutama tenaga dokter ,

analis , perawat , kefarmasian, Tenaga Gizi dan Perawat Gigi. Bila dilihat dari

status kepegawaiannya banyak tenaga kami yang berstatus Pengabdi sebanyak 17

orang terutama yang bertugas di pelayanan Rawat Inap.

2. Sarana dan Prasarana

Ketersediaan Sarana dan Prasarana penunjang juga merupakan faktor penujang

yang menentukan suatu hasil kegiatan. Sarana dan prasaran di Puskesmas

24
Tembuku II masih terbatas. Faktor penunjang lainya seperti dana dan kerja sama

lintas sektor juga masih perlu ditingkatkan.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Dari semua data yang disajikan dapat diketahui bahwa Pukesmas Tembuku II

telah melaksanakan tugas dan fungsinya.

2. Dari Evaluasi yang telah dilaksanakan masih ada beberapa cakupan program

yang yang belum memenuhi target yang ditetapkan bahkan mengalami

penurunan kinerja.

B. SARAN

1. Masing Program agar mengeavaluasi hasil kegiatan tahun sebelumnya agar

tidak terjadi penurunan kinerja .

2. Peningkatan kegiatan – kegiatan yang bersifat promotif dan preventif

sehingga kesenjangan pencapaian program dapat diatasi.

3. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral melalui lokakarya mini lintas sektor

untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan- kegiatan kesehatan.

4. Penambahan tenega kesehatan yang masih kurang seperti tenaga Gizi dan

peningkatan ststus pegawai terutama tenaga pengabdi sehingga bisa

mengemban tanggungjawab dengan baik.

5. Peningkatan Sarana dan prasarana yang dibutuhkan agar kualitas pelayanan

lebih maksimal.

25
26

Anda mungkin juga menyukai