Anda di halaman 1dari 14

Slide 1

Ramelan S

Slide 2

Pengertian Falsafah
 Perkataan filsafat merupakan bentuk
kata Arab “falsafah”,
 secara etimologi “filsafat” berasal dari
bahasa Yunani “philein” yang berarti
cinta, ‘shophos” atau “sophia” yang
berarti hikmah atau kebijaksanaan atau
“wisdom”.
 Jadi filsafat berarti cinta kebijaksanaan.
Slide 3

 Cinta berarti hasrat yang besar berkobar-


kobar atau yang sungguh-sungguh.
 Kebijaksanaan artinya kebenaran yang sejati
atau kebenaran yang sesungguhnya.
 Dalam hal ini filsafat bereati hasrat atau
keinginan yang sungguh-sungguh akan
kebenaran sejati.
 Orang yang berfilsafat berarti memiliki hasrat
yang besar dan sungguh-sungguh terhadap
kebijaksanaan.

Slide 4

 Philosophy (kata Inggris) yang berarti filsafat


berasal kata Yunani “philosophia” lazim
diterjemahkan sebagai cinta kearifan.
 Pengertian sophia tidak hanya kearifan saja,
tetapi juga meliputi kebenaran pertama,
pengetahuan luas, kebajikan intelektual,
pertimbangan sehat sampai kepandaian
pengrajin dan bahkan kecerdikan dalam
memutuskan soa-soal praktis.
Slide 5

 Menurut Effendy, filsafat dapat diartikan


sebagai aktifitas berfikir secara murni atau
kegiatan akal manusia dalam usahanya
untuk mengetahui segala sesuatu yang
dilihat atau dihadapi.
 Filasafat bermakna juga sebagai pemikiran
fundamental & monumental manusia untuk
mencari kebenaran hakiki (hikmat,
kebijaksanaan ) karenanya kebenaran ini
diakui sbg nilai kebenaran terbaik, yang
dijadikan pandangan hidup (filsafat hidup).

Slide 6

 Secara praktis, Filsafat berati alam pikiran


atau alam berfikir.
(berfilsafat berarti berfikir secara mendalam
dengan sungguh-sungguh atau berfikir
secara olmiah sampai pada hakikatnya)
Slide 7

Cabang-cabang Filsafat :
a. Metafisika (bereksistensi di balik fisis) a.l. :
- ontologi (sifat dasar & kenyataan),
- kosmologi (teori umum & kenyataan)
- antropologi
b. Epistemologi (pikiran-2 dng hakekat ilmu
pengetahuan/kebenaran
c. Metodologi (cara/jln utk memperoleh pengetahuan)
d. Logika (aturan-2 berfikir  kesimpulan yg benar)
e. Etika (berkaitan dng lingkah laku baik-buruk)
f. Estetika (berkaitan dng hakikat keindahan-
kejelekan)

Slide 8

Kesatuan Sila-Sila Pancasila

Sila Kelima

Sila Keempat

Sila Ketiga

Sila Kedua

Sila Pertama

Susunan Pancasila yang hierarki dan


Mempunyai bentuk piramidal (Effendi,1995)
Slide 9

Dalam susunan hierarkis dan piramidal ini :


 Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi basis
daripada Kemanusiaan (perikemanusiaan),
persatuan Indonesia (kebangsaan),
kerakyatan dan keadilan sosial.

 Ketuhanan Yang Maha Esa adalah


Ketuhanan yang berkemanusiaan,
berpersatuan (berkebangsaan),
berkerakyatan dan berkeadilan sosial.

Slide 10

Kesatuan dan kebulatan dpt digambarkan sbb:


1. Sila pertama, isinya paling luas, menjiwai dan
meliputi sila kedua, ketiga, keempat, kelima.
2. Sila kedua, isinya lebih sempit, dijiwai & diliputi
sila pertama; menjiwai & meliputi sila ketiga,
keempat, kelima.
3. Sila ketiga, isinya lebih sempit, dijiwai & diliputi
sila pertama, kedua; menjiwai & meliputi sila
keempat, kelima.
4. Sila keempat, isinya lebih sempit lagi, dijiwai &
diliputi sila pertama, kedua, ketiga; menjiwai &
meliputi sila kelima.
5. Sila kelima isinya paling sempit, dijiwai &
diliputi sila pertama, kedua, ketiga, keempat.
Slide 11

Unsur-unsur Pancasila sebagai


Suatu Sistem Filsafat
Rasional (alasan) Pancasila adalah sistem
filsafat :
1. Secara material-substansial dan intrinsik
nilai Pancasila adalah filosofis; mis :
hakekat Kemanusiaan yang adil dan
beradab, apalagi Ketuhanan Yang Maha
Esa adalah metafisis/ filosofis.
2. Secara praktis-fungsional, dlm tata-
budaya masyarakat Indonesia pra-
kemerdekaan nilai Panacasila diakui sbg
filsafat hidup atau pandangan yang
dipraktekkan.

Slide 12

3. Secara formal-konstitusional, bangsa


Indonesia mengakui Pancasila adalah dasar
negara (filsafat negara) RI
4. Secara psikologis & kultural, bangsa &
budaya Indonesia sederajat dng bangsa &
budaya manapun.
5. Secara potensial, filsafat Pancasila akan
berkembang bersama dinamika budaya;
filsafat Pancasila akan berkembang secara
konsepsional, kaya konsepsional &
kepustakaan secara kuantitas dan kualitas.
Slide 13

7. Sistem Nasional
6. Sisten Filsafat Pancasila, filsafat dan budaya
Indonesia: asas & noral politik NKRI
5. Ideologi Negara, ideologi nasional
Nilai 4. Dasar Negara (Proklamasi, Pembukaan UUD ’45):
Dasar asas kerohanian bangsa, jiwa UUD’45;
Filsafat Grundnorm, basic norm, sumber dari segala
Pancasila sumber hukum.
3. Jiwa dan kepribadian bangsa; jatidiri nasional
(volksgeist) Indonesia
2. Pandangan hidup bangsa (Weltanschauung)
1. Warisan sosio-budaya bangsa

(lab.pancasila.um.ac.id/dokumen/sistem.filsafat.PS.doc)

Slide 14

Kedudukan Pancasila
 Kedudukan Pancasila sebagai Sumber
Hukum Dasar Negara Indonesia
- tercantum dlm pembukaa UUD 1945
- Pancasila sebagai dasar falsafah
negara,
mengandung konsekuensi bahwa secara
formil Pancasila sebagai norma hukum
dasar positif, objektif dan subjektif adalah
mutlak tdk dpt diubah dng jalan hukum.
Slide 15

Pancasila sebagai Paradigma


Kehidupan Kampus
Nilai-nilai Pancasila harus tercermin seperti
1) Tersedianya sarana & prasarana beribadah,
dan kesempatan bagi sivitas akademika
untuk beribadah sesuai dng agama masing-
2.
2) Dikembangkannya rasa persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban asasi.

Slide 16

3) Dikembangkannya rasa cinta tanah air dan


bangsa, rasa bangga sebagai bangsa
Indonesia.
4) Dikembangkannya nilai-nilai demokrasi di
kampus.
5) Dikembangkannya kewirausahaan bagi
mahasiswa, suka bekerja keras, menghargai
hasil kerja orang lain, dsb.
Slide 17

Pancasila
 Istilah “Pancasila “ pertama kali ditemukan
dlm buku “Sutasoma” karya Mpu Tantular
abad 14 jaman Majapahit.
 Pancasila diartikan sbg lima larangan
untuk :
1. melakukan kekerasan,
2. mencuri,
3. berjiwa dengki,
4. berbohong, dan
5. mabuk akibat minuman keras

wien s. adi 17

Slide 18

 “sila” diartikan sebagai aturan


yang melatar bekalangi perilaku
seseorang atau bangsa;
kelakuan atau perbuatan yang
menurut adab (sopan santun);
dasar adab; akhlak; dan moral.

wien s. adi 18
Slide 19

Landasan Pendidika Pancasila

 Landasan kultural
nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila bersumber atau digali dari
budaya dan pengaalaman bangsa kita,
termasuk pengalaman dalam
berhubungan dengan bangsa-bangsa
lain, baik manis maupun pahit.

wien s. adi 19

Slide 20

 Landasan Yuridis
- Pembukaan UUD 1945 alinea IV
- Undang- Undang Republik Indonesia No : 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab II Pasal 2.
- Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departeman Pendidikan Nasional
tanggal 5 Januari 2010 Nomor 06/D/T/2010
perilah Penyelenggaraan Pendidikan
Pancasila.

wien s. adi 20
Slide 21

 Landasan Filosofis
sejarah kesadaran ideologis masyarakat
sebenarnya dapat ditelusuri sejak zaman
pergerakan nasional,
namun sejarah kesadaran ideologi
masyarakat terhadap Pancasila dalam
penyelenggaraan hidup kenegaraan bermula
secara formal sejak
18 Agustus 1945.

wien s. adi 21

Slide 22

Tujuan Pendidikan Pancasila


a. Tujuan Nasional Bangsa Indonesia
termaktub di dlm Pembukaan UUD 1945
aline IV
1. melindungi segenap bangsa Indonesia
& seluruh tumpah darah Indonesia
2. memajukan kesejahteraan umum
3. mencerdaskan kehidupan bangsa
4. ikut melaks ketertiban dunia yg
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadialan sosial.

wien s. adi 22
Slide 23

b. Tujuan Pendidikan Nasional


UU No.20 Tahun 2003 ttg Sistem
Pendidikan Nasional adalah
berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yg beriman dan bertakwa
kpd Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.

wien s. adi 23

Slide 24

c. Tujuan Pembelajaran Umum Pendidikan


Pancasila
Mhs dapat memiliki pengetahuan dan
memahami landasan dan tujuan Pendidikan
Pancasila, Pancasila sebagai karya besar
bangsa Indonesia yang setingkat dengan
ideologi besar dunia lainnya.

wien s. adi 24
Slide 25

Visi - Misi
 Visi Pendidikan Pancasila
Menjadi sumber nilai dan pedoman
penyelenggaraan program studi dalam
mengantarkan mhs mengembangkan
kepribadiannya selaku warga negara
yang Pancasilais.

wien s. adi 25

Slide 26

 Misi Pendidikan Pancasila


Membantu mhs agar mampu
mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila
serta kesadaran berbangsa, bernegara,
dalam menerapkan ilmunya secara
bertanggung jawab terhadap
kemanusiaan.

wien s. adi 26
Slide 27

Kompetensi
 menguasai kemampuan berfikir, bersikap
rasional, & dinamis, berpandangan luas sbg
manusia intelektual serta mhs memiliki
kemampuan untuk :
1. Mengambil sikap bertanggungjawab sesuai
hati nurani.
2. Menganalisa masalah hidup &
kesejahteraan serta cara2 pemecahannya
3. Mengenali perubahan2 & perkembangan
IPTEK-seni
4. Memaknai peristiwa sejarah & nilai2 budaya
bangsa guna menggalang persatuan
Indonesia.

wien s. adi 27

Slide 28

Anda mungkin juga menyukai