Pendahuluan
Managemen adalah suatu proses atau kerangka kerja , yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang orang kearah tujuan-tujuan organisasional
atau maksud-maksud yang nyata . Manajemen adalah suatu kegiatan,
pelaksanaannya disebut manager atau pengelola . Seorang yang menjadi manager
mengambil alih kewajiban-kewajiban baru , yang seluruhnya bersifat
“mangagerial”. Yang penting diantaranya adalah meniadakan kecenderungan
untuk melaksanakan sendiri semua urusan . Manajemen mempunyai tujuan
tertentu dan tidak dapat diraba. Ia berusaha untuk mencapai hasil-hasil tertentu,
yang biasanya diungkapkan dengan istilah-istilah objectives atau hal-hal yang
nyata. Usaha-usaha kelompok itu memberi sumbangannya kepada pencapaian-
pencapaian khusus . Mungkin manajemen dapat digambarkan secara tidak nyata ,
karena ia tidak dapat dilihat tetapi hanya terbukti oleh hasil-hasil yang
ditimbulkannya ‘output’ atau hasil kerja yang memadai, kepuasaan manusiawi dan
hasil-hasil produksi serta jasa yang lebih baik. Lalu manajemen adalah suatu pokok
pembahasan yang universal dan konsep itu menarik para peneliti-peneliti dan para
praktisi dari bidang yang sangat beraneka ragam , termasuk di dalamnya ilmu-ilmu
ekonomi , psikologi, sosiologi, ilmu politik dan matematika .
Daftar isi :
3. Falsafah manajemen
4. Daftar pustaka
5. Kata penutup
Mazhab-mazhab dalam manajemen
3. Mazhab kelakuan
4. Mazhab sosial
Orang dapat mencapai hal yang baik, apabila mengikuti mazhab ini. Mazhab ini
bersifat simpel, memberikan perasaan kepastian dan memberikan keterangan-
keterangan kepada seseorang manager tentang aktivitas-aktivitas yang terjadi
diluar perusahaan.
Mazhab ini menggunakan metode ilmiah yang memverifikasi atau menolak asumsi-
asumsi dengan jalan melaksanakan eksperimen secara terkendali. Hubungan
kausal berarti bahwa adanya hal-hal tertentu atau terjadinya hal-hal tersebut
disertai secara kausal oleh hal-hal lain yang ada atau yang akan terjadi. Haltersebut
hendaknya jangan dikacaukan dengan apa yang merupakan sebab dan apa efeknya.
Langkah-langkah pada metode ilmiah adalah:
a. Identifikasi proposisi
Bersifat eksploratoris, menyediakan keterangan yang ada dan bahan latar belakang
yang berguna.
Melalui penafsiran data yang diklasifikasi secara cermat. Untuk tujuan itu, orang
menggunakan dua macam cara penguraian yaitu: penguraian secara induktif dan
penguraian secara deduktif
Mazhab Kelakuan
Titik vokal penting daripada tidakan manajerial adalah kelakuan manusia apa yang
dicapai, bagaimana hal tersebut dicapai dan mengapa hal tersebut dicapai
dipandang sehubungan dengan impaknya dan pengaruhnya atas manusia yang
dianggap sebagai entitas penting daripada manajemen. Topik-topik yang
dipersoalkan antara lain: hubungan manusia, motivasi, kepemimpinan, latihan
serta komunikasi. Mazhab ini merupakan perkembangan daripada penerapan ilmu-
ilmu tentang kelakuan, khususnya ilmu jiwa dan ilmu jiwa sosial terhadap ilmu
manajemen. Mazhab ini menekankan pula pengaruh vital daripada lingkungan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kelakuan.
Mazhab Sosial
Manajemen sebagai sebuah sistem sosial atau secara lebih spesifik, sebagai suatu
sistem antar hubungan kulturil. Mazhab ini berorientasi pada ilmu sosiologi dan
mempersoalkan pengindentifikasian berbagai kelompok sosial maupun maupun
hubungan-hubungan kulturil mereka di samping itu, kelompok-kelompok tersebut
diintegrasi dalam sebuah sistem sosial lengkap.
Hal yang mendasari keyakinan mazhab sosial ini adalah kebutuhan untuk
memecahkan berbagai macam pembatasan yang dihadapi oleh manusia dan
lingkungan mereka. Biasanya digunakan sebuah kesatuan social yang ideal, dimana
manusia berkomunikasi secara efektif satu sama lain, dan dimana mereka dengan
sukarela membantu kearah dicapainya tujuan umum.
Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa mazhab sosial menentukan interaksi serta
kerjasama manusia yang bersama-sama membentuk sebuah entitas sosial. Ia
melakukan kelakuan organisasi maupun rasional dan pengembangan pengertian
yang didasarkan atas penelitian-penelitian empiris.
Sebuah system dapat dianggap sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasi yang
terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan dengan cara tertentu dan yang
ditujukan kearah tujuan tertentu. System-sistem merupakan dasar bagi
kebanyakan aktivitas. Analisa mengungkapkan bahwa sebuah aktivitas sebenarnya
merupakan hasil banyak sub-aktivitas lain dan sebaliknya, sub-aktivitas tersebut
merupakan hasil banyak sub-sub aktivitas lainnya.
Pada mazhab ini, para penganutnya memandang manajemen sebagai salah satu
entitas logis, yang tindakan-tidakannyadalam bentuk symbol-simbol matematis,
hubungan-hubungan matematis dan data yang dapat diukur. Adapun dua hal yng
mencirikan mazhab kwantitatif ini:
Mengoptimalkan atau mengoptimalisasi berarti bahwa apa yang paling baik bagi
sebuah factor yang terseleksi dipilih daripada sebuah keseluruhan seperti misalnya
sebuah organisasi secara keseluruhan, departemen atau kelompok kerja dan setiap
alternative lain adalah adalah kurang baik. Mengoptimalisasi biasanya
berhubungan dengan penjualan, laba bruto, penggunaan mesin-mesin, service
atau produktivitas. Sebaliknya tindakan meminimalisasi bersifat typis bagi biaya
dan waktu yang dipergunakan.
Perlu diingat pula bahwa penggunaan approach ini tidaklah mengurai resiko, tetapi
sekalipun demikian, pihak manager banyak mendapatkan bantuannya dalam
rangka mengambil resiko yang tepat.
Para penganut mazhab ini manganggap manajemen sebagai sebuah aktivitas yang
terdiri daripada sub-aktivitas tertentu atau fungsi-fungsi dasar manajemen yang
merupakan sebuah proses yang unik yakni proses manajemen. Proses ini dianggap
sebagai proses essensial daripada manajemen dan umumnya dianggap sebagai
format efektif untuk studi bagi orang yang baru mulai mempelajari ilmu
manajemen. Secara singkat dapat dikatakan bahwa:
Salah satu mazhab relative baru yang muncul adalah mazhab manajemen menurut
keadaan. Pada pengikutnya menekankan relavansi tindakan manajerial dengan
cirri-ciri khusus situasi dimana terjadi kejadian tersebut. Dinyatakan bahwa
manajemen harus sesuai dengan lingkungannya. Hal tersebut berarti kondisi-
kondisi atau lingkungan didalam msns msnsjemen terjadi. Istilah tersebut lazim
digunakan oleh dunia militer, yang menyusun rencana untuk berbagai kondisi yang
diasumsi akan terjadi.
Konsepsi tersebut telah ditekankan pada apa yang dikenal sebagai “situational
management” dan dalam sebuah piper tahun 1919, Mary Parker Follet,
menggunakan istilah “ law of the situation”. Sebenarnya kebanyakan manajer
mempertimbangkan situasi individual dalam hal melaksanakan tugas manajerial
mereka, tetapi mungkin mereka melupakan factor situasional tertentu sewaktu
makin banyak pengetahuan diperoleh mengenai factor apa perlu diperhatikan
dama situasi macam apa, maka caliber manajemen akan bertambah baik dan
manajer tersebut akan dapat menjalankan manajemen dengan kepastian yang
lebih besar.
Pendekatan dalam Mempelajari Manajemen
Karena manajemen adalah disiplin terapan yang relatif baru, maka kita perlu
mempelajari ide2 dari teori2 yang sudah pernah ada. Disinilah pentingnya kita
mempelajari pendekatan atau teori-teori manajemen.
- Sudah ada herarkhi organisasi, spesialisasi, konsep staf dan deskripsi kerja.
- Mulai diterapkannya teknik mesin dalam proses produksi dan adanya kerja
sama yang besar dan rumit shg memerlukan manajemen yang bisa mengelola
kerja sama dlm organisasi tsb.
2. PENDEKATAN KLASIK
( PENDEKATAN TRADISIONAL/PENDEKATAN MEKANISTIK )
Pendekatan ini menitik beratkan pada para manajer (Top Level Theory).
- Kegiatan Finansial
- Kegiatan pengamanan
- Akuntansi
Prinsip-prinsip manajemen:
d) Pendidikan manajemen
- melihat bahwa kemampuan manajerial atau ketrampilan manajerial
penting.
- perlu ada pengajaran manajemen melalui pendidikan formal disekolah2
2) Pendekatan Perilaku
-Menekankan faktor manusia sec.manusiawi dan individual
- Tokoh : Abraham Maslow
TABEL I
PERBEDAAN PENDEKATAN MEKANISTIS DAN HUMANISTIS
4. PENDEKATAN KUANTITATIF
1) Teori sistem
Dasar anggapan teori sistem:
2) Pendekatan Kontingensi
Juga disebut Pendekatan Situasional.
Pdkt ini menekankan bahwa tindakan manajerial yang tepat tergantung pada
universal yang dapat diterapkan dalam segala situasi organisasi (lingkungan
organisasi).
Satu pendekatan barangkali efektif digunakan dalam mengatasi masalah
pada situasi tertentu tetapi tidak tepat lagi pada situasi yang lain. Situasi yang
dimaksud disebut variable kontingensi.
Falsafah manajemen
Falsafah manajemen
Hakikat tujuan
Hakikat manusia
Hakikat kerja
yang menjadaitujuan utama manajemen, menurut Shrode dan Voich (th 1974)
o Produktivitas Fisik
o Produktivitas Nilai
F = f (M x K )
dimana :
F = Prestasi kerja
M = Motivasi
K = Kemampuan.
1. Fungsi Administratos
2. Fungsi Psikologis
3. Fungsi ekonomi.
Prestasi Akademik
Kreativitas
pemimpin
b. Hakikat Manusia
o bahwa manusia pada dasarnya digerakan oleh dorongan dari dirinya yang
bersifat instingtif.
- dua insting yang paling penting ialah insting seksual dan insting agresi.
insting insting ini menggerakan manusia untuk hidup dalam dunianya dengan
prinsip pemuasan diri.
Kemampuan neo analis mengakui adanya komponen Id. ego, dan super ego. namun
lebih menekankan pentingnya. ego sebagai pusat kepribadian. ego tidak dipandang
sebagai fungsi pengarah perwujudan Id saja. melainkan sebagai fungsi pokok yang
bersifat rasional dan bertanggungjawab atas tingkah laku intelektual dan sosia
individu.
3. Rogers (1961) ( Pandang humanis ) mengemukakan
- bahwa pribadi individu merupakan proses yang terus berjalan, suatu kekuasaan
yang tidak setatis.
- dengan kata lain kepribadian manusia dapat dikembalikan semata mata kepada
hubunan antara individu dengan lingkungannya.
terdapat fungsi yang rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual
dan sosial.
mampu mengarakan diri ketujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol
diri ketujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol diri dan menentukan
nasibnya.
mempunyai potensi yang perwujudannya sering tak terduga dan potensi itu
terbatas.
c. Hakikat kerja
Kerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu dan orang yang kerja ada
kaitannya dengan mencari nafkah atau bertujuan untuk mendapatkan imbalan
atas prestasi yang telah diberikan.
- Pada hakekatnya orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan atas dorong atau
motaivasi tertentu.
Bagan 2.1
Maslow :
> Kebutuhan bertingka mulai dari yang paling tinggi berturut-turut sambapi ke
yang paling rendah perwujudan diri, kebutuhan ego, kebutuhan akan kasih sayang,
kebuttuhan rasa aman dan kebutuhan fisiologis.
Faktor Higine
Motivasi
Gaji
Kondisi
Kebijakan perusahaan
Kelompok kerja
Kemajuan
Perkembangan
Tanggungjawab
prestasi
- Motivasi kerja akan ditentukan oleh tiga variasi utama yaitu, usaha, kepuasan dan
ganjaran usaha, dll.
- disamping motif-motif diatas ada jga yang berpendapat bahwa uang menjadi
orang untuk mengejarnya.
http://mmpendidikanpasundan.blogspot.com/2011/03/falsafah-manajemen.html
http://pertaruhanhargadiri.blogspot.com/2011/10/mazhab-mazhab-
manajemen.html
Kata penutup
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah
ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan
berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.