TAHAPAN PELAKSANAAN:
1. Sosialisasi, Sebelum · Pelaksanaan dimulai diperlukan sosialisasi
dengan warga setempat agar tidak menimbulkan efek sosial yang
tidak diinginkan.
2. Pengecekan Patok BM dan Pembuatan Patok CP
3. Patok BM (Banch Mark) dan Patok CP (Control Point) adalah titik yang
digunakan sebagai acuan selama Pelaksanaan Pekerjaan
berlangsung. Patok BM biasanya menggunakan patok existing
(paten) yang telah ditentukan oleh Konsultan/ Direksi. Patok BM
bantuan bisa dibuat pada lokasi yang tidak mudah rusak dan dibuat
kuat sedemikian tidak bergeser/rusak. Patok CP dibuat mengacu
pada BM atau BM bantuan yang ada.
4. Pengukuran Situasi, Cross Section dan Long Section. Pengukuran ini
dibuat untuk mendata lokasi sec.ara detail dan hasilnya harus direcord
dan dilegalkan oleh Pihak Direksi dan Konsultan Pengawas.
PENGUKURAN & BOUWPLANK
SELESAI
Stripping
menggunakan
Oibuang
- bulldozer
ILUSTRASI DIREKSI KEET DAN PAGAR SEMENTARA
Tampak
Pagar Sementara
Oen ah
TEST PIT
TAHAPANPELAKSANAAN:
1. Marking/ Penandaan Lokasi dengan cat warna putih pada lokasi yang akan
dikerjakan.
2. Trafic Management, Pengaturan Trafic yang direncana terlebih dahulu.
Pemasangan Temporary Barikade dan Rambu disekitar lokasi Pekerjaan
Galian. ·
3. Pekerjaan Galian Manual, sebelum dilakukan galian, pada lokasi yang top
elevasi existing aspal dilakukan Cutting Aspal dan Pembongkaran Aspal.
Pekerjaan dilakukan manual dan hati-hati sampai kedalaman ± 2,5 m, atau
disesuaikan dengan data kedalaman utilitas/kabel/pipa yang ada.
4. Selama penggalian dilakukan pengambilan sample tanah pada tiap lapisan (1
karung) untuk diuji tanah kelayakan sebagai material urugan kembali.
5. Semua utilitas/kabel/fasilitas umum yang ditemukan selama penggalian
dicatat dan didokumentasi untuk ditampilkan di Shop Drawing.
6. Pengurukan kemball/restorasi Ex-Galian.
Pada saat memulai pclaksanaan, selama pelaksanaan dan mengakhiri Pekerjaan dilakukan beberapa Prosesi Upacara Agama
Hindu Bali yang diyakini mayoritas warga pada lokasi pekerjaan berlangsung. Upacara Agama dibagi dua bahasan :
A. Prosesi Upacara Agama untuk Pelaksanaan Pekerjaan
B. Prosesi Upacara Agama untuk Pemindahan dan Pengembalian Bangunan Sud
BANGUNAN INTAKE :
1. Pekerjaan tanah
2. Pekerjaan beton
3. Pekerjar1n pasangan dan plesteran
---.\ 4. Pekerjaan kusen, pintu, jendela dan railing
5. Pekerjaan cat
--T--e.,-1=~Wff==li\J~.---
DIIIIAW .......
__
f.:
,...
. . . .u;t=-
POTONGAN INTAKE
PEKERJAAN GALIAN TANAH
1. Galian tahap-1, penggalian dilakukan Backhoe dan material langsung di dumping ke Dump Truck (posisi dump truck
yang optimal dimana sudut swing bucket backhoe 45° "' 900), tinggi galian sesuai perhitungan tinggi kritis
2. Galian tahap-2, lereng hasil penggalian tahap-1 harus diproteksi dari gerusan air hujan dgn menggunakan terpal plastik
(plastik sheet) dan galian tahap kedua dapat dilaksanakan dengan metode yang sama pada tahap-1
Buat ramp masuk dan ramp keluar untuk alat berat dan DT dengan kemiringan maximim 15 %
PEKERJAAN GALIAN TANAH
3. Penggalian dilanjutkan sampai elevasi rencana, untuk penggalian di bawah muka air tanah dilakukan
pekerjaan dewatering.
4. Hasil galian tanah dibuang ke lokasi disposal area, diusahakan jarak disposal dicari jarak terdekat
dan yang perlu diperhatikan diusahakan tanah galian tidak berjatuhan di jalan dengan cara menutup
bak dump truck dengan terpal.
PEKERJMN PERSIAPAN
- Lahan Kerja galian
-Alat Kerja
- Tenaga Ke,ja
- Material ~ a
I
...
,_,...,_,_._.~ \}~~~~~1".l~~~
i ~ -M----r·.
il..'1!1,-..~11~~-: ~. ~~ -.i-c~
~ ~·, .........~.,;;;~
URUGAN TANAH KEMBALI
TAHAPAN PELAKSANMN :
1. Persiapan material urugan dari hasil galian
2. Persiapan tenaga
3. Persiapan alat :
• Excavator
• Water tank truck
• Stamper
4. Ambit material hasil galian ke tempat yang akan di
timbun menggunakan excavator
5. Tuang urugan menggunakan excavator ke lokasi
urugan
6. Hampar urugan dengan ketebalan maksimal 30 cm
per lapis sebelum pemadatan
7. Siram air timbunan yang sudah di hampar dengan
menggunakan water tank truck
8. Padatkan timbunan dengan stamper
9. Hampar urugan dengan ketebalan maksimal 30 cm
per lapis sebelurn pemadatan sampal dengan
elevasi rencana
10. Siram air timbunan yang sudah di hampar dengan
menggunakan water tank truck
11. Padatkan timbunan dengan stamper
URUGAN PASIR
TAHAPAN PELAKSANAAN :
1. Persiapanmaterial pasir
2. Persiapantenaga
3. Persiapanalat :
• Excavator
• Water tank truck
• Stamper
4. Mendatangkanmaterial pasir ke ke lokasi pekerjaan
5. Tuang pasir menggunakan excavator ke lokasi galian
yang akan di buat bangunan
6. Hampar pasir dengan menggunakanalat bantu
7. Padatkanpasir menggunakan stamper sampai ketebalan
yang direncanakan
PEKERJAAN BEKISTING
Sbip Plate
Merencanakan Pembuatan atau
Sabuk kolom
A NISH
I
PEKERJAANPEMBESIAN
TAHAPAN PELAKSANAAN:
1. Pabrikasi dari besi tulangan yaitu memotong
dan membengkokkan pada proyek ini dilakukan
di lokasi proyek dan sedekat mungkin dengan
titik yang akang di pasang pembesian, agar
pekerjaan bisa lebih efektif dan efisien dan
untuk mempercepat waktu pelaksanaan.
MEMOTONG TULANGAN MEMBENGKOKKAN TULANGAN
2. Pada pembesian kolom dimulai dari pemasangan tulangan pokok lalu dilanjutkan dengan beugel kolom, ikatan antara
tulangan menggunakan kawat bendrat dan harus sekuat mungkin sehingga tidak bergeser atau lepas.
3. Pada pembesian balok, besi dirangkai tepat diatas balok yang akan dikerjakan, dimulai dari tulangan pokok bagian atas,
pemasangan beugel, tulangan pokok bagian bawah, lalu ikatan antar tulangan menggunakan kawat bendrat
4. Setelah itu, pemasangan beton decking untuk membentuk selimut beton
PEKERJAAN BETON
TAHAPAN PELAKSANAAN : 6. Tuang terus campuran beton tersebut sampai dengan sesuai
1. Bersama-sama denqan konsultan dan direksi pekerjaan dengan gambar yang sudah disetujui bersama.
melakukan pemeriksaan terhadap material yang akan 7. Dalam setiap Redy Mix diambil 1 sampel / lebih benda uji
digunakan untuk membuat campuran beton (Semen, pasir, silinder/kubus (sesuai kesepakatan dengan konsultan dan
batu pecah) dengan melakukan tes dilaboratorium untuk direksi pekerjaan).
memastikan bahwa material yang digunakan tersebut sudah 8. Setelah pekerjaan tersebut selesai dilakukan perawatan
sesuai dengan spesifikasiyang dsyaratkan. /curing terhadap beton tersebut.
2. Setelah material tersebut memenuhi spesifikasi, bersama- 9. Dari sampel beton tersebut dibawa ke laboratorium untuk di
sma dengan konsutan dan dlreksi pekerjaan membuat mix rendam dalam rangka curing dan sampel beton tersebut dites
design (rencana campuran) untuk beton sesuai spesifikasi. kuat tekannya untuk umur 3hari, 7hari,14 hari dan 28 hari
Dari benda uji (silinder I kubus) hasil mix design dilakukan atau sesuai dengn kesepakatan dengan konsultan dan direksi
tes kuat te~n pada umur 3 hari, 7 harl, 14 hari, 21 hari pekerjaan.
dan 28 han. Apablla hasll dari tes kuat tekan sudah 10. Bersama-sama Direksi Pekerjaan, dilakukan pemeriksaan
memenuhl persyaratan maka hasll dari mix design tersebut akhir terhadap hasil pekerjaan dan digunakan sebagai dasar
yang dlgunakan untuk campuran beton di Ready Mix. perhitungan volume fisik pekerjaan.
3. Bersama-sama dengan konsultan dan Direksi Pekerjaan 11. Dilakukan perbaikan-perbaikan apabila di dalam pemeriksaan
dllakukan pemeriksaan ulang terhadap titik-titik atau bata; bersama Direksi pekerjaan kerjaan masih ada
garis pekerjaan yang harus di cor, sesuai gambar kerja kekurangan/kesalahan yang tidak sesuai dengan gambar dan
yang sudah disetujul. spesifikasi.
4. Setelah pemerlksaan lokasi pekerjaan disetujul , dllanjutkan 12. Dokumentasikan hasil pekerjaan sebagai bahan laporan.
dengan pembuatan campuran beton di batching plant
sesual dengan jobmix yang sudah disetujui.
5. Hasll campuran beton dari Ready Mix di dituangkan ke
lokasl pengecorandengan menggunakan concrete pump.
PENGECORAN DAN PEMADATAN BETON
I. PERSIAPANPENGECORAN
1. Aturan Umum 4. Peralatan bantu
a. Kualitas beton sesuai dengan a. Compressor (untuk membersihkan lokasi sebelum
spesifikasi dan dapat diterima pengecoran)
b. Slump dan workability beton b. Lampu (jika dilakukan malam hari)
c. Terpal untuk melindungi beton dari cuaca
memenuhi spesifikasi dan mudah dikerjakan
d. Water pump dan selang untuk membasahi / menyiram
c. Kapasitas dan kontinuitas penyediaan beton
beton harus ada jaminan kelancarannya 5. Pengecekan kesiapan
d. Pelaksanaan pekerjaan memenuhi kondisi dan a. Pengecekan begisting, dimana begisting harus bersih dari
aturan pengecoran beton kotoran, potongan kayu dan kawat bendrat. Untuk
pembersihan menggunakan air compressor dan tongkat
2. Material yang digunakan yang ujungnya diberi magnet. Pembersihan ini bertujuan
a. Beton (semen, pasir, batu pecah) agar beton tidak berongga dan volume beton tidak
b. Additive (jika diperlukan) berkurang karena volume kotoran
b. Pengecekan jumlah dan kerapian tulangan yang dipasang
3. Alat yang digunakan c. Pengecekan angkur pada kolom yang diikat pada dinding
a. Truck Mixer d. Pengecekan potongan besi untuk kolom praktis dan plafon
e. Pengecekan kabel electrikal dan mekanikal
b. Concrete Vibrator f. Pengecekan pekerjaan plumbing
c. Jidar + benang
6. Pelaksanaan Pengecoran
d. Roskam+ sendok mortar
a. Pengecoran dilakukan secara teratur dan kontinu, tidak
e. Cangkul + garuk + ember berhenti sebelum batas car
f. Gerobak cor + jembatan car + talang car b. Tentukan elevasi dan batas car dengan waterpass
g. Alat test seperti kubus / silinder dan alat slump c. Lakukan slump test, buat sample test dalam bentuk silinder
atau kubus
d. Pada saat pengecoran, beton harus jatuh vertikal dan
sedekat mungkin ke lokasi cor
PENGECORAN DAN PEMADATAN BETON
e. Beton tidak boleh dijatuhkan terlalu tinggi (max. 1,5 e. Seluruh kepalavibrator harus terendam dalam beton
m), bertujuan untuk mencegahsegregasibeton
f. Vibrator tidak boleh mengenai begisting
f. Pada saat pengecoran dapat ditambahkan additives
untuk mempercepat atau memperlambat proses g. Pemadatan beton satu lapis dengan tebal leblh dari 60 an
pengeringan beton (jika diperlukan), pemakain tidak efektif lagi
additive dapat menyebabkan penurunan air semen. h. Jika ada beton yang mulai mengering, vibrator tldak boleh
Pada penambahan additives, pemakaian air semen terlalu sering mengenai tulangan
harus dikurangi sesuai brosur pada additive I
i. Jika pemadatandilakukan layer per layer, vibrator harus masuk
g. Pada sambungan beton sebelumnya pada beton yang
lama diberi lem beton (bondcrete) sehingga dapat ke layer bawah yang dipadatkan sebelurnnya dengan tebal 10
melekat dengan beton baru an sehingga antara layer dapat menyatu
h. Pemadatan beton menggunakan vibrator, pemakaian BEBERAPA INDIKATOR YANG DIGUNAKA N UNTUK
Vibrator tidak boleh berlebihan dan dilakukan oleh MENENTUKAN BAHWA PEMADATAN TELAH CUKUP :
tenaga terlatih '
a. Lama penggetaran pada satu titik antara 5-15 detik,
i. Lindungi beton dari cuaca (hujan atau sinar matahari
yang menyengat) tergantung pada karakteristik beton
j. Penggosokan permukaan beton dengan gosokan b. Jika gelembung udara tldak muncul lagi
beton dan jidar, untuk mencegah retak rambut pada c. Jika perrnukaan beton tidak turun lagi
beton d. Bagian sudut terisi dengan balk
k. Perawatan beton dengan disiram setelah beton mulai
mengering e. Air semen dan lapisantipis muncul ke permukaan
*
lap is mempunyai I tongkat best
menyesuaikan cara pengaliran, cara pemadatan, tipe tebal yang sama
konstruksi dan kerapatan tulangan. Semakin tinggi
nilai slump berarti semakin encer beton dan semakin
mudah dikerjakan, tetapi tidak dianjurkan menambah 3. Ratakan bagian 4. Bersihkan
air semen untuk meninggikan nilai slump karena akan atas kerucut dan ceceran mortar
menurunkan kualitas beton tetapi dapat biarkan selama 30 disekeliling
menggunakan penambahan additive. detik kerucut
~,
6. Penurunan antara
diameter atas 10 cm dan diameter bawah 20 cm,
tinggi 30 cm dan tongkat besi yang bagian ujungnya
5. Kemudian
vertikal
tarik
kerucut
perlahan-lahan
puncak kerucut
beton dan tlnggl
Ji
dibulatkan dengan diameter 16 mm panjang 60 cm. awal dlukur.
Test dilakukan diatas area yang rata dan tidak Penurunan ltu
menyerap air. adalah nllal slump