Anda di halaman 1dari 3

penyamakan dilakukan untuk mengubah kulit mentah yang mudah rusak oleh aktivitas

mikroorganisma, proses kimia maupun fisik menjadi kulit tersamak yang lebih tahan terhadap
faktor-faktor perusak tersebut. Yaitu dengan memasukkan bahan penyamak ke dalam
jaringan kulit yang berupa jaringan kolagen sehingga terbentuk ikatan kimia antara keduanya
menjadikan lebih tahanterhadap faktor perusak. Zat penyamak bisa berupa penyamak nabati,
sintetis, mineral, dan penyamak minyak. penyamakan kulit terdiri atas banyak proses
panjang, dan garis besarnya dibagi 3 proses utama yaituproses awal (beam house atau proses
rumah basah), proses penyamakan, dan finishing. Proses awal terdiri atas perendaman (untuk
mengembalikan kadar air yang hilang selama proses pengeringan sebelumnya, kulit basah
lebih mudah bereaksi dengan bahan kimia penyamak, membersihkan dari sisa kotoran, darah,
garam yang masih melekat pada kulit), pengapuran (membengkakan kulit untuk melepas sisa
daging, menyabunkan lemak pada kulit, pembuangan sisik, pembuangan daging,
pembuangan kapur (deliming) (untukmenghilangkan kapur dan menetralkan kulit dari
kondisi basa, menghindari pengerutan kulit, menghindari timbulnya endapan
kapur),pengikisan protein, pengasaman (pickle) (untuk menciptakan kondisi asam pada kulit
sehingga lebih sesuai dengan senyawa penyamak dan kulit lebih tahan terhadap seranga
bakteri pembusuk). Pada kulit sapi,dilakukan proses pembuangan bulu menggunakan
senyawa Na2S. Sesuai dengan jenis kulit, tahapan proses penyamakan bisa berbeda. Kulit
dibagi atas 2 golongan yaitu hide (untuk kulit berasal dari binatang besar seperti kulit sapi,
kerbau, kuda dll), dan skin (untuk kulit domba, kambing, reptil dll). Tipe zat penyamak yang
digunakan mempengaruhi hasil akhir yang diperoleh. penyamak nabati (tannin) memberikan
warna coklat muda atau kemerahan, bersifat agak kaku tetapi empuk, kurang tahan terhadap
panas. penyamak mineral paling umum menggunakan krom. penyamak krom menghasilkan
kulit yang lebih lemas, lebih tahan terhadap panas. Lewat proses penyamakan, dilakukan
proses pemeraman yaitu menumpuk atau menggantung kulit selama 1 malam dengan tujuan
untukmenyempurnakan reaksi antara molekul bahan penyamak kulit. Proses penyelesaian
(finishing) menentukan kualitas hasil akhir (leather). Terdiri atas beberapa tahapan proses
yang bervariasi sesuai dengan jenis kulit bahan penyamak yang digunakan, dan kualitas akhir
yang diinginkan.Proses finishing akan membentuk sifat-sifat khas di kulit seperti fleksibilitas,
kepadatan, dan warna kulit. Proses perataan (setting out)bertujuan untuk menghilangkan
lipatan-lipatan yang terbentuk selama proses sebelumnya dan mengusahakan terciptanya
luasan kulit yangmaksimal. proses perataan sekaligus juga akan mengurangi kadar air karena
kandungan air dalam kulit akan terdorong keluar (striking out).Beberapa proses lanjutan
lainnya adalah pengeringan (mengurangi kadar air kulit sampai batas standar biasanya 18 -
20%), pelembaban(menaikkan cairan bebas dalam kulit untuk persiapan perlakuan fisik di
proses selanjutnya), pelemasan (melemaskan kulit dan mengembalikan kerutan-kerutan
sehingga luasan kulit menjadi normal kembali),pementangan (untuk menambah luasn kulit),
pengampelasan (untuk menghalukan permukaan kulit). Kulit samakan bisa dicat / diwarnai
untuk memperindah tampilan kulit. Tantowi Ahmad Alat dan mesin yang digunakan dalam
melakukan proses penyamakan adalah sebagai berikut: Timbangan, berfungsi untuk
mengetahui berat kulit dan bahan-bahan kimi yang akan digunakan. Pisau seset atau pisau
fleshing, digunakan untuk membuang daging yang masih menempel pada kulit saat proses
buang daging. Papan kuda-kuda, digunakan untuk meniriskan atau menggantung kulit setelah
proses penyamakan Papan pentang, dipakai untuk mementang kulit agar kulit lebih lemas dan
memperolehluas yang maksimal. Mesin ampelas, digunakan untuk meratakanbagian dalam
kulit sehingga diperoleh kulit yang lebih tipis dan lemas.Meja dan papan staking, digunakan
untuk melemaskan dan menghaluskan kulit yang dikerjakan secara manual. Drum milling,
digunakan untuk melemaskan dan menghaluskan kulit yang telah disamak. Drum putar
(Tannning Drum), digunakan pada proses perendaman, binatu, serta proses- proses lain yang
menggunakan air dan bahan- bahan kimia. Alat-alat lain yang digunakan adalah spraying,
ember, corong plastik, interval air, gunting, pisau dan kertas pH. Tantowi Ahmad Awalnya
dalam industri kulit hanya menggunakan bahan penyamak dari tanaman (penyamak nabati)
seperti kulit akasia, dll. Bahan-bahan nabati sangat ramah lingkungan, artinya tidak
memengaruhi unsur-unsur yang ada di lingkungan, namun seiring perkembangan zaman
manusia mulai menemukan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses penyamakan
kulit, bahan kimia membuat kulit dan produk yang dihasilkan jauh lebih baik dari kulit yang
disamak dengan bahan penyamak nabati. Beberapa materi kimia dalam proses penyamakan
kulit, antara lain: 1. Air (HO) Sekalipun air hanya merupakan bahan pembantu, namun peran
air sangatlah penting, yaitu sebagai perantara atau medium untuk menyampaikan bahan-
bahan kimia lainnya ke dalam kulit. 1. Garam (NaCl) Garam dapat menyerap cairan yang ada
dalam kulit, sehingga kadar air dan kadar garam menjadi seimbang. Garam membuat bakteri
menjadi kering dan akhirnya mati, sehingga tidak ada perkembangbiakan bakteri yang
menyebabkan kulit menjadi rusak 1. Natrium Sulfida (Na2S)Natrium sulfida berfungsi untuk
merontokkan bulu. Hal ini dapat terjadi karena senyawa sulfida dapat memutuskan jembatan
sulfida dari senyawa keratin atau bulu sehingga bulu menjadi rontok. 1.Kapur Ca (OH) 2
Fungsi kapur adalah menyabun minyak atau lemak yang ada di dalam kulit, kapur jaga dapat
mengangkut sisa protein yang ada dalam kulit. 1. Asam format dan Natrium bisulfat Asam
format dan natrium bisulfat digunakan dalam proses pembuangan sisi-sisa kapur yang masih
ada dalam kulit saat proses pembuanganbulu. 1. Minyak sulfat Minyak ikan yang di
reaksikan dengan asam sulfat pekat akan menghasilkan minyak sulfat, kegunaannya untuk
liquoring atau peminyakan dalam proses penyamakan kulit. 1. Asam sulfat Proses
pengasaman digunakan untuk menghentikan aktivitas dari enzim yang digunakan pada proses
pengikisan. 1. Formaldehide (CH2O) Reaksi formaldehide dengan asam amino yang terjadi
dalam protein kulit mampu merubah sifat- sifat protein sehingga kulit menjadi lebih awet. 1.
Cromosal B Cromosal B berasal dari produk paten Bayer, cromosal B digunakan dalam
proses penyamakan krom.10. Compound SB Compound SB berasal dari produk
Hadson,kegunaannya adalah menaikkan basisitas pada proses penyamakan krom. 11. Mimosa
Mimosa berasal dari tumbuhan dan di produksi oleh hadson dan bayer, kegunaannya sebagai
bahan untuk penyamakan nabati yang mengandung zat aktif tannin Tantowi Ahmad secara
singkat jaringan proses nya adalah sebagai berikut: 1. Pra-penyamakan (beamhouse) Proses
yang ada pada pra-penyamakan adalah sebagai berikut: Pencelupan kulit dalam air selama
satu malam untuk menghilangkan darah, kotoran, larutan garam dan protein. Menghilangkan
bulu dengan perendaman dalam kapur dan sodium sulfida, Pengolahan menggunakan larutan
kapur kembali (reliming). pencukuran dan penghilangan mekanis jaringan ekstra dari sisi
daging kulit, selanjutnya pemisahan (menggunakan kapur) 2/3 lapisan atas dari bagian
bawah. penghilangan kapur dengan menggunakan asam lemah Vatic acid) dan pemukulan /
bating dengan menggunakan bahan kimia pembantu untuk menghilangkan sisa-sisa bulu dan
protein yang hancur. Pengawetan menggunakan larutan garam dan asam sulfur untuk
pengasaman sampai pH tertentu untuk mencegah pengendapan garam-garam krom pada serat
kulit. 2. Penyamakan penyamakan krom dilakukan dengan menggunakan krom sulfat. Proses
ini untukmenstabilkan jaringan protein (collagen) dari kulit. 3. Pasca penyamakan Proses
yang ada pada pasca penyamakan adalahsebagai berikut: pressing (samming) untuk
menghilangkankelembaban kulit segar. pencukuran, Pewarnaan dan pelembutan kulit yang
sudah disamak menggunakan minyak- minyak emulsi (fatliquoring), didahului dengan sekali-
sekali penyamakan sekundermenggunakan tanin sintesis (syntans) dan ekstrak
penyamakan.Pengeringan dan pencukuran akhir, Pelapisan permukaan dan buffing (finishing)
Muhammad Ansori wah kalo seperti ini mau bikin pabrik krupuk omTantowi Ahmad ...
Tantowi Ahmad Kalau buat pabrik krupuk Yaa lain lagi lah perlakuan kulit nya ... Tentu gak
bakalan sepanjang itu .. , Dan gak perlu di difinishing warna juga ..., ^ _ ^ Muhammad Ansori
oow gitu yaa .. krupuk rambak enak lhoo ... gmn ya itu buatnya ... Tantowi Ahmad ckckck ...
jadi ini tentang kulit bahan baku krupuk rambak ya? Wkwkwk .... Cepat aku gak nyambung
... Lha semua yang dibahas tadi itu pada kulit untuk industri, bukan untuk konsumsi. Itu tadi
komoditas kulit olahan untuk bahkan baku industri kulit seperti sepatu, pakaian, furniture, dll
... Wkwkwk .... :-D Tantowi Ahmad Nih ... Proses samak kulit pada krupuk rambak ..
:Bahan-bahan Kulit sapi 1 kg Bawang putih ¼ ons Garam ½ ons Gula ¼ ons Air kapur
secukupnya Proses Pembuatan Rendam kulit sapi / kerbau dalam air kapur selama 48 jam,
lalu keroklah (hilangkan) bulu-bulunya dengan pisau. Kulit yang sudah bersih lalu dijemur
dengan membentangkannya. Bila sudah kering potonglah kulit dengan gunting besar dengan
ukuran 3 cm × 5 cm atau sesuai selera. Ingat,potongan juga mempengaruhi penampilan
kerupuk yang akanberpengaruh pada daya tarik konsumen. Haluskan bawang putih, garam,
dan gula. Lalu rebuslah potongan kulit dan tambahkan bumbu yang sudah dihaluskan tadi.
Biarkan sampai kulit masak (tandanya kulit tampak transparan). Angkat dan tiriskan, lalu
jemur sampai kering. Kerupuk rambak mentah siap digoreng. Penggorengan tahappertama
dilakukan di atas api kecil (minyak jangan sampai mendidih / bergejolak) hingga kerupuk
agak mekar lalu angkat dan tiriskan.penggorengan tahap kedua dilakukan pada api besar
sehingga minyak goreng mendidih / bergejolak. penggorengan di atas api besar ini untuk
menghasilkan kerupuk yang matang dan mekarnyaoptimal. Setelah mekar dan matang,
angkat lalu tiriskan. Setelahdingin, kerupuk rambak siap dikemas dan siap dipasarkan. gak
njelimet bukan ..? Jangan lupa kalau dah dicoba resepnya saya dikirim krupuknya sekilo saja
... ^ _ ^ Muhammad Ansori hehe ... niatnya sih pas tanya samak secara umum, setelah tau itu
jadi sekalian buat krupuk, mumpung ada ahlinya .... tapi ane gk ingin buat krupuk sekarang,
gk tau kapan2 kalo pengen .... Tantowi Ahmad Kalau pakai Na2S, proses yang berhari hari
itu (kalau pakai kapur 48 jam) dipersingkat jadi beberapa jam bahkan menit saja Tantowi
Ahmad Prinsipnya: menyamak itu membersihkan kulit dari sisa sisa darah, daging, jaringan
lemak dan otot yang mungkin tersisa .. Kalau pakai cara alami bisa ditambahkan dengan
penggaraman dengan peningkatan zat samak dari akar akar, atau kulit pohon tertentu yang
mengandung zat tannin (karena tannin sendiri adalah semacam zat pahit polifenol tanaman
yang denganbaik dapat cepat mengikat atau mengecilkan jaringan protein) Muhammad
Ansori kalo akar pohon yg di maksud misalnya apa om?? Tantowi Ahmad Seperti pohon
gambir, konten tannin nya lumayan besar, sekitar 20-50%, mahoni, jamblang (duwet, Juwet),
johar, lamtoro, tengguli dll zat tannin ini bisa dikenal lewat sifatnya yang terasa kelat, sepat,
pahit dan sensasi cleaning di lidah (bila dicicipi) Muhammad Ansori wes mantap pak ... bisa
di bungkus buat dokumen, nanti tak simpene di blog ... Tantowi Ahmad Untuk kapur atau
Na2S itu terutama berfungsi untuk mempermudah membersihkan bulu dari kulit. Beda proses
ini beda hasil akhir: Seperti yang sehabis disamak terus langsung dijemur sampai kering
tanpa perlakuan khusus tingkat lanjutan, ya ha silnya kertas dan kaku macam kulit beduk itu
lah ... Tapi kalau yang dimaksud hasil akhir yang awet, lemas, lembut dan lentur macam kulit
pada jaket kulit ya perlakuan nya butuh proses panjang seperti tadi:Dari proses beamhouse,
penyamakan sampai finishing. Semoga bisa membantu ... ^ _ ^ Tantowi Ahmad Maksudnya
yang pada tuh: hasilnya keras dan kaku ... , Kesalahan .. :-D

Invested $100 in Cryptocurrencies in 2017...You would now have $524,215:


https://goo.gl/efW8Ef

Anda mungkin juga menyukai