Anda di halaman 1dari 3

Bismillahhirahmanirrahim.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh !


Perkenalkan Namaku Hijriaa akrabnya hijriaa Exo-L (Nama Facebook). Tulisan ini
disamping cerita karangan saya sendiri yang terterah juga terdapat 1 buah puisi berjudul
“Allah Maha Cinta”
Yang merupakan puisi karya pertama saya.
!! DI BACA BENTAR kok Mungkin cerita ini tidak begitu menarik tapi gak ada salahnya
dibaca dulu lah !!
Semoga para pembaca mading disekolah ini tergerak hatinya untuk menjadi pribadi yang
Lebih taat pada Allah SWT !

Baiklah,, Selamat Membaca !!

Judul : Doa Eris


Karangan : Hijria Exo-L

Sebagai gadis biasa yang hidupnya selalu diliputi cinta dan kasih sayang Aeris itu
namaku, aku paling suka dipanggil Eri yak arena kedengarannya lucu dan menggemaskan
diusiaku 17 tahun ini aku menerima banyak cinta dan kasih sayang dari kedua orang tuaku,
saudaraku terlebih ibu yang selalu memanjakanku.
Malam itu ibu tiba-tiba jatuh sakit, ibuku sakit keras. Dalam kesendirian aku termenung,
“Apakah ini akhir dari segalanya ?
Apaakah aku akan menjadi anak piatu”
tanpa ibu aku tak punya saudara, aku sayang ibu, aku tidak ingin ditinggal ibu, biar aku saja yang
merasakan penyakit itu ! aku benar-benar takut kehilangan ibuku!! Maafkan aku bu yang sering
mengabaikanmu, kataku dalam tangisku !
Dipojok kamarku aku menangis sejadi-jadinya hanya itu yang bisa ku lakukan ibu tak
sadarkan diri, ayah telah putus asa sementara kakak sembari membacakan ayat suci al-Qur’an
sambil menahan tangisnya.
Kemudian tiba-tiba terbesit di benakku, aku pun segera berdiri dari tempat dudukku lalu pergi
mengambil air wudhu. Aku tak punya harapan lagi selain mengharap kepada Allah bahwa Allah
lah yang harus ku mintai pertolongan untuk kesembuhan ibu.
Kemudian kubuka lemari pakaianku mengambil mukenah putih yang ibuku pernah
berikan padaku lalu kupakai Sholatlah aku dengan deraian air mata, selepas sholat dalam doa
tumpahlah air mataku. Seluruh wajahku telah dipenuhi usapan air mata ! saat sholat itu tak aku
lupa dan tak akan pernah lupa bahkan sampai saat aku menulis cerita ini doa yang terucapketika
sholat itu,
“aku sayang ibu melebihi apapun”
jangan ambil ibuku, aku snagat menyayanginya
angkatlah penyakitnya, aku benar-benar takut ya allah
aku tak mau ibuku pergi, maafkan aku mungkin engkau membenciku karena ulahku
selama ini, maafkan aku ya allah”
Selepas shalat ku usap air mataku karena tak ingin kakak dan ayahku melihatnya, aku
harus tegar dihadapan mereka !
aku tidak ikut duduk bersama mereka menemani disebelah ibu, aku benar-benar tak sangggup
dan tak tega !
Aku tertidur ditempat duduk tiba-tiba Aku dibangunkan kakak,
“bangun ! Disini dingin, tidrlah dikamr”.
“pergilah kau dulu, aku masih ingin melihat keadaan ibu, Jawabku !
kubuka pintu kamar ibu dan pelan-pelan dari balik kain ku lihat,,
“tak bisa ku gambarkan perasaanku saat itu, campur jadi satu rasa syukur. Bahagia”
Allah benar-benar menjawab doaku, ya Allah apa ini sungguhan?
Apakah ini tidak terlalu cepat…?
Ku lihat ibu sedang berbincang-bincang bersama ayah, karna ku tak ingin mengganggu istrahat
ibu akupun tak jadi masuk.
Esok harinya aku beraktifitas sebagaimana biasanya bersekolah, perjalanan kesekolah
aku selalu memikirkan perkataanku malam tadi pada allah.
Baru aku sadari, kurang baik apalagi allah padaku? Ibu sakit kersa dan tak ada harapan
lagi tapi sekarang bisa pulih kembali Alhamdulillah aku masih diberi kesempatan bisa merasakn
kasih sayang seorang ibu !
benar-benar bodoh aku selama ini telah lalai dari sang Khaliq yang menciptakanku.
Sejak hari itu kami sekeluarga bebas dari kesedihan yang mendalam, aku pun
memutuskan menjalani hidup dengan pribadi yang lebih baik sebagaimana kata hatiku saat
malam itu, “pasca ibu sembuh aku harus berubah”
Praktis sejak saat itu, seluruh hidupku hanya akan ku abdikan pada Allah swt. Sibuknya
memikirkan akhirat aku lalai dari perkara-perkara duniawi, meski banyak yang mendekati aku
menolak karena rasa cintaku pada allah.
Tak heran jika kadang aku “merendahkan manusia” yang ingin mengabdi pada dorongan
untuk meraih kesempurnaan cinta kepada allah swt, hingga mendapatkan eloknya cinta yang
tidak dialami oleh kaum muslim normal.
Dengan demkian berusaha mendalami cinta kepada allah aku berusaha tidak
menyelesaiakan sejengkal pun rasa cintaku pada manusia.
Banyak orang mungkin sangat sulit memahamiku !
apa yang kulakukan dalam hidupku sebetulnya adalah untuk membiasakan diri dengan
penciptaku, Disitulah aku makin memperoleh kehangatan, kepastian, dan sandaran hidup sejati
sesuatu yang sangat ku rindukan.

Harapan terbesarku adalah,


“Allah mencabut nyawaku dalam keadaan aku sudah benar-benar mencintainya”

Pada akhir cerita ini aku berpesan,


“ketika kau menangis, Tapi tak ada bahu untuk bersandar dan tak ada seseorang bersedia
mendengar. Maka, Cukuplah jadikan Allah Maha pendengar segala kelukesahmu !

Cukup Sekian Dari Saya


Semoga bermanfaat bagi yang sudah menyempatkan membaca !
Sampai jumpa diserial berikutnya
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai