PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual
merupakan salah satu produk minuman ringan karbonasi atau nonkarbonasi untuk
Minuman isotonik sering dikonsumsi oleh atlet berbagai cabang olahraga yang
elektrolit yang hilang bersama dengan keringat, selain itu sebagai suplai energi
dalam buah pisang berfungsi mengembalikan kadar glukosa dalam darah untuk
pisang kepok kuning menghasilkan warna tepung yang lebih putih dibandingkan
dengan pisang jenis lainnya. Pisang kepok kuning yang digunakan untuk
mendapat hasil yang optimum adalah pisang yang berusia 110 hari. Pisang kepok
penambahan NaCl dan gula untuk memenuhi persyaratan minuman isotonik yaitu
yang memiliki tingkat osmolaritas lebih rendah dari osmolaritas plasma yakni
kurang dari 280 mOsm (Wesley, 2006). Formulasi Banana Isotonic Drink terdiri
1
dari 320 g tepung pisang kepok, air 1000 ml, gula 40 g, dan garam 1,17 g sehingga
cairan tubuh yang baik pada seseorang yang melakukan aktifitas fisik. Potensi lain
dari BID diteliti lebih lanjut terutama kaitannya untuk mendukung seseorang yang
melakukan aktifitas fisik. Aktifitas fisik yang berat pada atlet mengakibatkan
Produksi asam laktat meningkat dikarenakan intensitas aktifitas fisik yang berat
degradasi serat otot. Olahraga berat dan secara rutin menyebabkan kerusakan
oksygen species (ROS) tetapi SOD ini akan menurun sampai 1-3 hari baru
oksigen reaktif terus meningkat pada saat melakukan aktifitas fisik sehingga
2
radikal bebas yang terbentuk. Peranan antioksidan diperlukan dalam melawan
stres oksidatif karena apabila SOD terus menurun pertahanan antioksidan tubuh
rendah dalam jangka waktu yang panjang radikal bebas tersebut dapat
alami yang terkandung dalam makanan dan memiliki efek protektif terhadap
bahaya oksidasi pada tubuh manusia. Pada orang yang melakukan aktifitas fisik
dengan berat terjadi peningkatan oksigen reaktif. Radikal bebas yang terbentuk
akibat aktifitas fisik yang berat memiliki sifat yang sangat reaktif apabila terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup akan menimbulkan kerusakan di berbagai bagian sel.
Dengan adanya zat gizi yang berperan sebagai antioksidan mampu menangkap
radikal bebas yang dihasilkan akibat aktifitas fisik yang berat dan pertahanan
antioksidan eksogen yang diperoleh dari asupan makanan dapat menjadikan fase
pemulihan pasca melakukan aktifitas fisik, tetapi untuk mendapat fase pemulihan
yang sempurna perlu diperhatikan pemulihan dari asam laktat yang terbentuk juga
antioksidan, vitamin C yang terkandung dalam buah pisang juga berperan sebagai
makanan. Vitamin C berperan sebagai antioksidan dalam darah dan cairan tubuh.
3
Vitamin C dapat menetralkan superoxide radical dan radikal bebas sebelum dapat
jantung dan organ lainnya. Produk Banana Isotonic Drink direncanakan akan
memberikan nilai tambah bagi minuman tersebut, terutama saat dikonsumsi atlet
nantinya dalam hal menunda kelelahan akibat stress fisik yang tinggi dan
kadar antioksidan khususnya vitamin C (ascorbic acid) dan total fenolik yang
terdapat dalam bahan baku tepung serta buah pisang sebagai bahan informasi
4
B. RUMUSAN MASALAH
fenolik yang terdapat pada Banana Isotonic Drink yang berbasis ekstrak
tepung pisang kepok kuning, tepung pisang kepok kuning, dan pisang
kepok kuning?
dan total fenolik pada Banana Isotonic Drink yang berbasis ekstrak tepung
pisang kepok kuning, tepung pisang kepok kuning, dan pisang kepok
kuning?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
yang terdapat pada Banana Isotonic Drink berbasis ekstrak tepung pisang kepok
2. Tujuan Khusus
berbasis ekstrak tepung pisang kepok kuning, tepung pisang kepok kuning,
ekstrak tepung pisang kepok kuning, tepung pisang kepok kuning, dan
5
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan Banana Isotonic Drink sebagai
rehidrasi tubuh juga memiliki manfaat dari kandungan antioksidan yang terdapat
di dalamnya.
dari pangan lokal pisang kepok kuning dan sebagai dasar dari penelitian
selanjutnya.
E. KEASLIAN PENELITIAN
Berikut beberapa penelitian serupa dengan penelitian ini yang telah dilakukan
merupakan penelitian seri yang terdiri dari dua tahap penelitian yaitu
kuning yang kemudian di ekstraksi menjadi tepung pisang kepok kuning dan
dilakukan analisis zat gizi nya. Minuman isotonik yang telah memenuhi standar
dilakukan tahap penelitian kedua yaitu uji coba efek dari minuman isotonik ini.
6
cross-over design. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, 1 kelompok kontrol dan
1 kelompok perlakuan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil dari penelitian
pisang kepok kuning memiliki osmolaritas 269 mOsm yang telah memenuhi
standar minuman isotonik yaitu kurang dari 280 mOsm. Hasil penelitian tahap
HCT, volume darah, volume urin, pH urin berat jenis urin dan berat badan. Hasil
menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok plain water dan
Banana Isotonik Drink, namun terjadi penurunan kadar Hb dan HCT yang lebih
kandungan gizi dalam pisang kepok kuning, tahap kedua membentuk sediaan
pisang kepok kuning sebagai bahan minuman isotonik, tahap ketiga membuat
formulasi sampel dari bahan sediaan yang terbaik, tahap keempat mengetahui
Hasil dari penelitian ini adalah tepung dari pisang kepok kuning mentah tua
dipilih untuk menjadi bentuk sediaan sampel terbaik untuk bahan formulasi
tingkat kesukaan dari segi rasa dan produk baik formulasi 4% dan 6%.
Isotonik Dengan Minuman Isopome (Isotonik dan punica granatum L.). Pada
7
kuantitatif mengenai perbandingan pengaruh minuman isotonik dengan
minuman isotonik dari Punica granatum L. pada kebugaran tubuh dengan jenis
(RCT). Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan secara
signifikan pada subjek yang diberikan minuman isotonik dan minuman isopome
dalam pisang. Kandungan gallocatechin di kulit dan buah pisang diukur dengan
di kulit buah pisang (158 mg/100 g berat kering) dibandingkan dalam buah (29,6
mg/100 g berat kering). Hasil ini konsisten dengan jumlah analisis fenolik dan
aktivitas antioksidan.
Buah Merah (Pandanus conoideus LAM) secara in vitro dan in vivo Pada Tikus
Yang Diberi Aktifitas Fisik Maksimal. Penelitian ini menguji antioksidan secara
difenil-1 pikril hidrazil). Dan uji aktivitas antioksidan secara in vivo dilakukan
dengan menggunakan 24 ekor tikus putih jantan galur wistar dengan pre-post
tes control group design. Tikus dibagi kedalam 4 kelompok dengan satu
kelompok kontrol dan tiga kelompok yang diberi minyak buah naga merah
dengan dosis yang berbeda. Sebelum dilakukan pemberian minyak buah naga
merah dilakukan pengukuran kadar MDA dan tokoferol dalam darah. Pada hari
ke-10 kemudian tikus tersebut diberikan beban aktifitas maksimal yaitu dengan
8
berenang sampai terlihat tikus kelelahan yang kemudian diangkat dan
tokoferol kembali. Hasil uji in vitro, nilai IC50 minyak buah merah adalah 451,51
sebesar 0,15 ml/kgBB, kadar MDA darah menurun 5,22%, dan kadar tokoferol
darah meningkat 15, 46%. Pada dosis 0,3 ml/kgBB, kadar MDA darah menurun
11,96%, dan kadar tokoferol darah meningkat 22,19%. Pada dosis 0,6 ml/kgBB
kadar MDA darah menurun 8,19% dan kadar tokoferol darah meningkat
tokoferol dalam darah pada saat mengkonsumsi minyak buah naga merah
dengan dosis yang semakin tinggi, tetapi tidak terdapat hubungan yang
(ascorbic acid) dan total fenolik pada produk Banana Isotonic Drink : Berbasis
Ekstrak Tepung Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca formal typical), Tepung
Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca formal typical), dan Pisang Kepok Kuning
(Musa paradisiaca formal typical). Seluruh bahan adalah berasal dari buah pisang
kepok kuning usia 110 hari. Penelitian ini merupakan penelitian Laboratorium
dengan analisa kandungan antioksidan vitamin C (ascorbic acid) dan total fenolik.
Penelitian ini memiliki variabel terikat dan bebas yang berbeda dengan penelitian
sebelumnya.