mecari berapa total bahan yang tetap untuk dibeli dalam setiap kali
EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya
yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.
Jika persediaan besar maka biaya pemesanan akan turun tetapi biaya
akan naik tetapi biaya penyimpanan turun. Dalam menentukan EOQ sangat
dipengaruhi oleh faktor tinggi rendahnya tingkat permintaan bahan baku hingga
yang bersangkutan.
4. Bahan yang bersangkutan selalu tersedia di pasar setiap saat akan dibeli.
diadakan.
b. EOQ Probabilistik
apabila satu dari demand atau leadtime atau bahkan keduanya tidak dapat
probabilitas.
perilaku persediaan selama lead time. Karena pada kondisi ini, lead time dan
demand bersifat probabilistik, maka akan ada tiga kemungkinan yang dapat
terjadi:
1. Demand atau tingkat pemakaian tidak tetap namun leadtime atau periode
Apabila Demand atau tingkat pemakaian tidak tetap namun leadtime atau
(expected leadtime). Tetapi jika leadtime dan demand tidak tetap, maka untuk
pemesanan.
CU = Cost per unit atau harga faktur dari biaya angkut setiap
berikut:
pemakaian tertentu.
MS = SS + EOQ
Keterangan:
2. Safety Stock
persediaan besi (iron stock) adalah cadangan persediaan yang sengaja diadakan
bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi tidak selalu tepat seperti
yang direncanakan.
persediaan ini juga mempunyai masalah yang berkaitan dengan seberapa besarnya
cadangan persediaan akan semakin besar juga biaya simpan cadangan persediaan.
normal sebagai alat bantu dalam mengukur tingkat kemampuan manajemen atau
dan tidak dapat memenuhi permintaan pada kurva normal dapat dinyatakan
kemudian dengan bantuan tabel kurva normal (tabel Z) diketahui nilai Z (faktor
keamanan) adalah 0,84, nilai Z ini dijadikan pedoman untuk menentukan safety
stock. Rumus yang digunakan untuk menentukan safety stock adalah (Siswanto,
1985:111):
36
Keterangan :
S = Penyimpangan standar
N = Jumlah data
3. Reorder Point
Reorder point atau titik pemesanan kembali adalah titik waktu dimana
sebuah pesanan baru harus dilakukan. Besarnya reorder point ditentukan dengan
Reorder Point (R) = Safety stock + Expected usage during leadtime (EDL) Besarnya
Expected usage during leadtime (EDL) atau pemakaian yang diharapkan selama
leadtime). Hal ini disebabkan karena dalam EOQ probabilistik, besarnya pemakaian
asumsi bahwa persediaan bahan baku berada pada dua tingkat, yaitu tingkat maksimum dan
tingkat minimum. Jika tingkat maksimum dan tingkat minimum sudah ditetapkan, maka
pada saat persediaan sampai ke tingkat minimum pemesanan bahan baku harus dilakukan
untuk menempatkan persediaan pada tingkat maksimum. Hal ini untuk menghindari jumlah
persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil. Dengan begitu perusahaan akan terhindar
dari berlebihnya persediaan yang mengakibatkan pemborosan dan persediaan bahan baku
sudah ditentukan. Tingkatan minimum merupakan batas pengaman yang diperlukan untuk
mencegah terjadinya kekurangan bahan baku, dan tingkat minimum ini sekaligus merupakan
titik untuk melakukan pemesanan kembali, dimana kuantitas bahan baku yang dipesan
adalah sebesar kebutuhan untuk menjadikan persediaan pada tingkat yang maksimum.
Pelaksanaan metode Min-Max ini didasarkan pada observasi fisik atau melalui pencatatan
dihitung nilai safety stock yang dipengaruhi oleh standar deviasi dari pemakaian part setiap
bulannya dan nilai safety factor berdasarkan service level yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kemudian dilakukan perhitungan nilai persediaan minimum atau disebut juga dengan
reorder point dan nilai persediaan maksimum. Kedua hal ini dipengaruhi oleh jumlah
pemakaian part selama lead time dan nilai safety stock yang telah diperoleh dari peritungan
sebelumnya.
Maximum Stock Level
Merupakan jumlah persediaan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
hingga pemesanan berikutnya atau dapat juga disebut dengan target stock level. Jika telah
mencapai nilai persediaan maksimum ini maka tidak lagi diperlukan pemesanan (selama
disimpan di gudang. Jumlah ini tentunya dipengaruhi oleh kuantitas pesanan dan
pemakaian selama lead time. Hal ini penting untuk diketahui karena apabila persediaan
part berlebih maka akan menimbulkan biaya dan membutuhkan ruang yang cukup luas.
penanda perlunya pemesanan ulang. Persediaan minimum ini penting ditentukan agar
kontinuitas usaha (pemenuhan kebutuhan pasien akan obat) dapat tetap terjaga. Jika
barang yang tersedia kurang dari jumlah persediaan minimum maka dapat terjadi stock
out. Reorder level ini dapat dihitung dengan mengalikan rata-rata lead time dengan rata-
dilakukan pemesanan kembali. Nilai ini menunjukan jumlah pemakaian selama lead time.
Semakin besar nilai pemakaian rata-rata setiap bulannya maka nilai persediaan minimum