Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

Metode Pelaksanaan dan Pembongkaran Konstruksi

Disusun oleh:
Tri Ardhietama (21115019)
Siti Fabela Maulidiah (21115042)
Elian Zhafira (21115045)
M. Dandy Harjunaseta Hadi Saputra (21115062)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2018
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Ada berbagai macam alat berat yang digunakan dalam dunia Teknik Sipil.
Alat berat tersebut berguna untuk mempermudah proses pelaksanaan
pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi. Penggunaan alat berat yang kurang
tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa
kerugian antara lain, rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal yang telah
ditentukan atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu,
sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan, haruslah dipahami fungsi dan
aplikasinya. Terdapat beberapa macam alat yang digunakan dalam pekerjaan
konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini hanyalah Truck.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu truck dan apa kegunaannya dalam pekerjaan konstruksi?
2. Apakah kegunaan truck dalam pekerjaan konstruksi?
3. Bagaimanakah cara menghitung produktifitas truck dalam pekerjaan
kosntruksi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu truck dan kegunaannya.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis truck yang sering digunakan dalam
pekerjaan konstruksi.
3. Untuk mengetahui cara menghitung produktifitas truck dalam pekerjaan
konstruksi.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Kegunaan Truck


Truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material
konstruksi pada jarak menengah sampai jarak jauh. Muatannya diisi oleh alat
pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Material-
material tersebut diantaranya, batu bara, tanah urug, pasir, batu split. Sebuah
truck memiliki ciri yang khas dilengkapi dengan piranti pembantu hidrolik
yang terpasang di bawah bak truck dalam posisi tidur dengan bagian
belakang berengsel. Bagian depan bak yang dapat diangkat memungkinkan
isi yang dibawa dalam bak truck dengan mudah diturunkan dibelakang truck
di lokasi pengiriman. Harga truck konstruksi berkisar antara Rp
400.000.000,00 – Rp 700.000.000,00

2.2 Jenis-jenis Truck


Dalam bidang konstruksi dikenal 3 macam truck :
1) Rear truck, merupakan jenis truck yang memiiki cara pengosongan bak
yang dimana muatannya dibuang kebelakang.
2) Side truck, merupakan jenis truck yang memiiki cara pengosongan bak
yang dimana muatannya dibuang kesamping.
3) Rear and side truck, merupakan kombinasi dari keduanya yaitu
bengosongan dibuang kebelakang dan kesamping.
Berdasarkan jenisnya, truck memiliki banyak pilihan untuk mengangkut
material.
1. Rear Dump Truck
a. Articulated Dump Truck
Articulated dump truck merupakan kombinasi dari traktor – trailer,
dimana kabin dan dump body-nya memiliki engsel dapat begerak
secara bebas dan fleksibel ketika melewati lahan basah dan berlumpur,
berbeda dengan truk trailer yang dapat dilepas sedangkan truk ini
permanen. Articulated dump truck juga dapat memuat material yang
lebih banyak dengan jarak yang lebih panjang. Apabila kondisi lahan
yang dilalui bekas tanah galian dan timbunan yang berlumpur maka
articulated dump truck perlu dikombinasikan lagi denga motor grader
yang mempercepat waktu siklus.
Gambar 1 : Articulated Dump Truck

Articulated dump truck memiliki 6 karakter sebagai berikut:


1. Artikulasi pengoperasian mesin yang mudah.
2. Tabung osilasi dan engsel artic, menyebabkan dump truck dapat
o
berputar 360 dan memastikan keenam roda tetap berhubungan
dengan tanah. Hal ini membuat truck lebih stabil, keselamatan
terjamin, dan pemanfaatan mesin yang lebih efisien.
3. Articulated dump truck terbuat dari bingkai baja yang sempurna dan
tahan lama.
4. Sistem dump truck yang kuat dapat mengangkut muatan lebih besar.
5. Transmisi otomatis.
6. Flotation tire yang tinggi, memudahkan dump truck beroperasi
dalam berbagai kondisi.
Adapun keuntungan dari arculated dump truck adalah dapat
mengangkut di medan kasar, licin ataupun tanjakan dapat dikatakan
ADT unggul dalam daya dukung. Kapasitas angkutnya adalah 17,9
3 3
m , kapasitas heaped : 22,7 m . Tetapi ADT mempunyai
kekurangan, yaitu tidak dapat mengangkut material dengan
kapasitas lebih dari 50 ton metrik. Transmisi Perseneling dengan
pengontrol elektronik untuk tipe ZF 6 WG 310 dash, mempunyai
daya/putaran yang berfungsi sebagai pengubah untuk mengunci
semua giginya.

Gigi (Gear) Kecepatan (Speed) Km / h


Forward (maju) :
st 6
1
nd 9
2
rd 15
3
th 23
4
th 34
5
th 53
6
Reverse (mundur) :
st 6
1
nd 15
2
rd 34
3

2. Standart Dump Truck


Standard Dump Truck adalah truk yang dapat dikosongkan tanpa
penanganan. Dump truck biasa digunakan untuk mengangkut material
keperluan konstruksi. Standard Dump Truck dilengkapi dengan bak
terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari
bak bisa diangkat keatas, sehingga memungkinkan material yang
diangkut bisa turun ke tempat yang diinginkan. Standard dump truck
merupakan alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah
sampai jarak jauh (500 meter – up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat,
sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri.
Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar muatannya :
- On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m3.
- Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m3.
Gambar 2 : Standart Dump Truck
Adapun kelebihan standard dump truck adalah dapat digunakan untuk
mengangkut material dan membutuhkan ruang gerak yang tidak terlalu besar
seperti rigid dump truck. Wheelbase yang lebih pendek dari standard dump truck
membuat dump truck menjadi lebih lincah daripada dump truck semi – trailer
dengan kapasitas yang tebih tinggi. Sedangkan kekurangan standard dump truck
adalah sulitnya bekerja pada medan yang berlumpur dan basah dan kapasitas jenis
dump truck ini kecil tidak seperti rigid dump truck.

3. Rigid Dump Truck


Rigid dump truck merupakan jenis dump truck yang berdasarkan sistem geraknya
adalah kaku. Kegunaan jenis dump truck ini hampir sama dengan articulated
dump truck. Alat ini cocok untuk digunakan umtuk mengangkut material pada
jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter atau lebih). Alat berat ini memiliki
beban kerja yang besar, sehingga pemilik alat berat harus menjaga availabilitas
alat setinggi – tingginya. Rigid dump truck mempunyai suatu rangka kaku yang
menyatukan kabin dan dump bodinya, sehingga rigid dump truck tidak dapat
bergerak secara bebas dan flksibel ketika dioperasikan pada lapangan keras,
berat muatan dapat menyebabkan rangka kaku tersbut memutar yang dapat
memungkinkan dump truck tersebut berguling, keadaan seperti itu apabila
terjadi terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Adapun
kelebihan rigid dump truck adalah memiliki kapasitas yang besar dan melebihi
Articulated Dump Truck dapat mengangkut hingga 400 ton. Sedangkan
kekurangan Rigid Dump Truck adalah mempunyai body yang besar, sehingga
alat berat ini harus mempunyai ruang gerak yang besar dan gerak yang tidak
fleksibel.
Gambar 3 : Rigid Dump Truck
4. Side Dump Truck
Side dump truck adalah salah satu jenis dump truck yang dapat
memuntahkan muatannya ke samping yang berfungsi mengangkut material
keperlua konstruksi. Side dump truck terdiri dari 3 axle tracktor pulling dan 2
axle semi–trailer. Dump truck jenis ini mempunyai ram hidrolik yang berfungsi
untuk memiringkan dump body dan menumpahkan material yang diangkutnya ke
sebelah kanan atau kiri dari side dump truck ini. Pada kondisi pebongkaran
muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang, pemakaian truck jenis
ni merupakan pilihan yang tepat. Adapun kelebihan side dump truck adalah dapat
melaju dengan cepat dalam kondisi membawa atau tidak membawa beban.
Kapasitas yang dapat diangkut oleh jenis dump truck ini besar, sehingga side
dump truck dapat mengangkut muatan yang lebih berat. Side dump truck tidak
akan ikut terguling ketika loader memuntahkan muatannya yang mana biasanya
dump truck memungkinkan untuk ikut terguling. Truck jenis ini dapat digunakan
pada kondisi pembongkaran sempit dan panjang. Sedangkan, kekurangan side
dump truck adalah jenis dump truck ini mempunyai dimensi yang panjang dan
panjangnya menghalangi gerak dump truck dan umumnya kurang fleksibilitas.

Gambar 4 : Side Dump Truck


5. Rear and Side Dump Truck
a. Minning/Quarry Dump Truck
Quarry dump truck merupakan tipe dump truck yang biasa digunakan
di daerah pertambangan yang berfungsi untuk mengangkut hasil –
hasil tambang seperti batu bara. Truck ini mempunyai kapasitas
angkut yang sangat besar, sehinngga perawatannya pun relatif mahal.
Berdasarkan sistem geraknya Quarry Dump Truck termasuk kaku
sehingga kinerja alat berat ini sama dengan rigid dump truck,
yang membedakan adalah fungsi disaat penggunaan pada waktu
pelaksanaan. Keunggulan jenis alat berat ini dapat mengangkut material
yang baru ditambang dari tempat penambangan dengan kapasitas
besar.

Gambar 5 : Minning/Quarry Dump Truck

2.3 Produktifitas Alat


Produktifitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus
truck terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran
muatan, waktu perjalanan kembali dan waktu antri. Faktor-faktor yang
memengaruhi waktu siklus adalah sebagai berikut :
1) Waktu muat, tergantung pada :
 Ukuran dan jenis alat pemuat.
 Jenis dan kondisi material yang dimuat.
 Kapasitas alat angkut.
 Kemampuan operator alat muat dan alat angkut.
2) Waktu berangkat atau kembali atau pengangkutan tergantung pada :
 Jarak tempuh alat angkut.
 Kondisi jalan yang dilalui.
 Waktu pembongkaran muatan .
 Jenis dan kondisi material.
 Cara pembongkaran material.
 Jenis alat pengangkutan.
3) Waktu antri tergantung pada :
 Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat.
 Kemampuan alat angkut untuk berputar.

Rumus yang dipakai untuk menghitung produktifitas truck adalah :


60
Produktifitas=Kapasitas x x Efisiensi
CT
Hitung produksi truck dan jumlah truck yang diperlukan untuk
pekerjaan penggalian tanah dengan data sebagai berikut :
Truck
Berat kosong = 37.000 lb
Kapasitas maksimum = 40.000 lb
Alat gali (power shovel dengan kapasitas bucket 3 cu.yd dan produksi
312 cu.yd/jam)
Material Tanah, Bj = 2.600 lb/BCY. Swell = 25%
Jalan = Jarak tempuh truck 1 mil.
- Kelandaian rata-rata 2.5 %, naik pada saat memuat
- Koefisien tahanan gelinding 60 lb/ton
- Koefisien traksi 0,6
- Waktu tetap 2 menit, waktu untuk membuang dan mengatur posisi 1
menit.
- Efesiensi waktu kerja 50 menit/jam. Kondisi kerja dan tata laksana
baik.

Penyelesaiannya :
Kapasitas Power Shovel qps = 3 cu.yd
Kapasitas truck qtruck = 3 x 5 = cu.yd
Berat tanah = 15 x 2.600 = 39.000 lb < kapasitas
maksimum = 40.000 (OK)
Berat kosong truck = 37.000 lb
Berat total truck = 76.000 lb = 38 ton
Koefisien tahanan kelandaian = 50 lb/ton
- Saat dimuati
Tahanan gelinding : RR = 60 X 38 = 2.280 lb
Tahanan kelandaian : GR = 50 x 38 = 1.900 lb
Tahanan total : TR = 4,180 lb
Kecepatan truck digunakan pada gigi 3 = 11,9 mph dengan Rimpull =
5,350 lb
Traksi kritis : 0,6 x 76.000 = 45.600 lb > Tenaga truck (Rimpul)
dapat jalan
Waktu kembali : 1/11,9 = 0,0306 jam
- Saat kembali ( kosong)
Berat kosong truck = 37.000 lb = 18,5 ton
Tahan gelinding : RR = 60 x 18,5 = 1.110 lb
Tahanan kelandaian : GR = -50 X 18,5 = -925 lb
Kecepatan truck digunakan pada gigi 5 = 32,7 mph dengan Rimpul =
1.945 lb
Traksi kritis = 0,6 x 37.000 = 22.200 lb > tenaga truck
(Rimpul) dapat jalan
Waktu kembali = 1/ 32,7 = 0.0306 jam
Waktu siklus :
Waktu pemuatan = 0,0481 jam

Waktu pengangkutan = 0,084 jam


Waktu kembali = 0,0306 jam
Waktu tetap =2menit = 0,0333 jam
Waktu membuang = 1menit = 0,0167 jam
Waktu siklus = 0,2127 jam
Faktor koreksi:
Waktu kerja = 50/60 = 0,83
Kondisi kerja dan tata laksana baik = 0,75
Faktor koreksi total:E = 0,83x0,75 = 0,6225

Produksi truck : Q =15x0,6225 / 0,2127 = 43,9 BCY/jam


Produksi Power Shovel = 312 BCY/jam
Jumlah truck yang dibutuhkan : n = 312 / 43,9 = 7,1 = 8 buah truck.
BAB 3
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai