PR DRG Ari
PR DRG Ari
Proses Akreditasi terdiri dari kegiatan survei oleh Tim Suveior & Proses
pengambilan keputusan pada Pengurus KARS(Komisi Akreditasi Rumah sakit),
sehingga didapatkan hasil kelulusan sebagai berikut:
1. Tingkat Dasar
2. Tingkat Madya
Penilaian didasarkan 8 bab digolongkan major, yakni Sasaran
Keselamatan Pasien rumah sakit, HPK, PPK, PMKP, MDG’s, APK, AP, dan PP
dengan nilai meninmum setiap bab 80 %. Selanjutnya 7 bab digolongkan minor
dengan nilai minimum bab 20 % meliputi PAB, MPO, MKI, KPS, PPI, TKP,dan
MFK.
3. Tingkat Utama
Penilaian 12 bab mayor dengan nilai minimal 80 %, meliputi Sasaran
keselamatan Pasien Rumah Sakit,HPK, PPK, PMKP, MDG’s, APK, AP, PP,
PAB, MPO, MKI, dan KPS, yang selanjutnya 3 bab digolongkan minor dengan
nilai minimum 20% meliputi PPI,TKP, dan MFK.
4. Tingkat Paripurna
Penilaian dengan 15 bab diatas dengan nilai setiap bab minimal 80 %.
5. SIM-RS
Sistem Informasi Rumah Sakit menurut Permenkes RI Nomor 82 Tahun 2013
adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses peelayanan rumah sakit dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari sistem informasi
kesehatan. SIRS merupakan aplikasi sistem yang harus mampu meningkatkan dan
mendukung proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang meliputi:
a. kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan, peningkatan efisiensi,
kemudahan pelaporan dalam pelaksanaan operasional;
b. kecepatan mengambil keputusan, akurasi dan kecepatan identifikasi masalah dan
kemudahan dalam penyusunan strategi dalam pelaksanaan manajerial; dan
c. budaya kerja, transparansi, koordinasi antar unit, pemahaman sistem dan
pengurangan biaya administrasi dalam pelaksanaan organisasi. Pelaporan SIRS
terdiri dari
a. Laporan Bulanan
Laporan bulanan harus dikirim paling lambat tanggal 10 ke Dinas Kesehatan pada
bulan berikutnya, sedangkan laporan yang dilaporan dari masing-masing program
puskesmas seperti Pustu, BP, KIA adalah sebelum tanggal tersebut, dan dilakukan
dalam tanggal yang sama di bulan berikutnya. Berikut adalah formulir laporan yang
dilaporkan setiap bulannya, berupa:
LB 1 : Laporan bulanan data kesakitan
LB 2 : Laporan bulanan pemakaian dan lembar permintaan obat
LB 3 : Laporan bulanan gizi, KIA, Imunisasi, dan Pemberantasan penyakit
menular (P2M)
LB 4 : laporan Bulanan Kegiatan Puskesmas
b. Laporan Tahunan
Laporan tahunan dilaporan paling lambat pada tanggal yang sama tahun berikutnya.
Laporan ini dibuat setiap satu kali dalam setahun. Formulir laporan tahunan berupa:
LT-1 : Laporan tahunan data dasar Puskesmas
LT-2 : Laporan tahunan data kepegawaian Puskesmas termasuk bidan di desa
LT-3 : Laporan tahunan data peralatan Puskesmas, Pustu, dan Pusling
c. Laporan Sentinel
Laporan sentinel dilaporkan setiap bulan ke Dinkes Laporan Sentinel terdiri dari
LB 1S dan LB 2S. LB 1S diperuntukan Puskesmas yang ditunjuk oleh Dinkes
setiap bulannya untuk melaporkan ke Dinkes, sedangkan LB 2S diperuntukkan
pada Puskesmas yang memiliki rawat inap, bentuk laporan sentinel adalah sebagai
berikut :
LB-1S : Laporan Bulanan Sentinel memuat data penderita penyakit yang dapat
dicegah dengan Imunisasi (PD31), Penyakit Infeksi Pernafasan Akut (ISPA), dan
Diare menurut umur dan status imunisasi.
LB-2S : Laporan Bulanan Sentinel memuat data KIA, Gizi, Tetanus
neonatorum, dan penyakit akibat kerja.
7. Pengertian BTA
8. Pengertian UPGK
9. Rujukan Kesehatan