Anda di halaman 1dari 6

Program Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

KELOMPOK 1
Nama Anggota : 1. Aida Muyasaroh NIM. 17/421607/PEK/23184
2. Khoirunisa Arifah NIM.
3. Ujang Hartato NIM.

PAPA JOHN’S INTERNATIONAL, Inc.:


IT’S STRATEGY IN THE PIZZA RESTAURANT INDUSTRY

I. SEJARAH PAPA JOHN

Pendiri: John Schnatter, Oktober 1984


Kantor pusat: Louiseville, Kentucky

John Schnatter sejak SMA sudah memiliki jiwa enterprenership, ia senang


bekerja di restoran dan bermimpi akan membuka restoran pizza sendiri suatu hari
nanti. Setelah lulus de- ngan gelar sarjana bidang bisnis, Schnatter kembali ke
Jeffersonville untuk bekerja di Mick’s Lounge, kedai makanan milik ayahnya. Untuk
mengembangkan bisnis ayahnya dan mewujudkan mimpinya, ia menjual mobil
Chevrolet miliknya yang paling berharga, Camaro Z28 tahun 1972, sebagai modal
memulai bisnis Pizza.Pada tahun 1984, di usia 22, Schnatter membeli oven pizza bekas
seharga $1.600 dan mulai menjual pizza dari belakang Mick's Lounge. Menggabungkan
pengalamannya di industri pizza dengan Etika kerja yang kuat yang ditanamkan di
dalam dirinya oleh ayah dan kakeknya, Schnatter memulai bisnis pizzanya yang
direspon pasar. Kemudian di tahun ini juga, ia mampu merealisasikan mimpinya dengan
membuka restoran Papa John untuk pertama kalinya.
Schnatter perlahan mulai memperluas bisnisnya dengan rencana bisnis yang
sederhana, ia ingin Papa John menjadi restoran yang bisa memberikan
pelayanan superior kepada para pelanggan, memberikan produk yang berkualitas
dengan menu yang terbatas. Tahun 1986, Papa John memulai konsep franchise, dan
pada tahun 1993 sukses meluncurkan penawaran umum perdana yang mengumpulkan
$12 juta. Tahun 1996, lokasi 1.000 outlet Papa John dibuka. Perusahaan berkembang
secara internasional, dengan restoran di Meksiko dan Puerto Riko pada tahun 1998,
dan tahun 1999 telah berkembang menjadi 2.000 lokasi.
Selain fokus pada kualitas produk, perusahaan menerapkan strategi inovasi
dalam pemasarnnya yang memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilannya,
yaitu dengan terus meningkatkan kepuasan pelanggan, menjadi sponsor utama
National Football League (NFL) di tahun 2013, dan menjadi pelopor pemesanan
makanan secara online pada tahun 1997, namun baru meluncurkan program
pemesanan online nasional pada tahun 2001. Tahun 2007, pemesanan sudah dapat

1|P a g e
Program Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

dilakukan melalui sms pada ponsel. Tahun 2010-2011, meluncurkan aplikasi (apps)
untuk iPhone dan Android dan tahun 2012 meluncurkan aplikasi untuk Kindle Fire. Pada
tahun 2014, lebih dari 50% pesanan Papa John berasal dari pemesanan secara digital
(online).
Mulai 2013, dengan pangsa pasar sekitar 6%, Papa John's adalah bisnis pizza
terbesar ketiga, mengikuti Pizza Hut (11,5%) dan Domino's (10%). Papa John
mengoperasikan 723 restoran milik perusahaan dan 3.705 waralaba di 50 negara
bagian Amerika dan 34 negara. Schnatter memiliki sekitar 20% dari jumlah saham
perusahaan dan menjabat sebagai CEO, pada tahun 2005, dia mengundurkan diri
sebagai CEO. Dia tetap aktif terlibat dalam strategi pemasaran perusahaan dan sering
muncul di iklan perusahaan, selalu mengkampanyekan slogan "Better ingredients,
better Pizza”. Pada tahun 2009, Schnatter menemukan kembali mobil Chevrolet,
Camaro Z28 tahun 1972 yang telah dia jual, dan dibeli kembali seharga $250.000.

II. PROFIL PAPA JOHN

Papa John's adalah restoran pizza dengan jaringan distribusi delivery dan
carryout. Restoran Papa John menawarkan pizza berkualitas tinggi beserta breadsticks,
dan menu sampingan lainnya. Papa John's adalah perusahaan pizza terbesar ketiga di
dunia, setelah Pizza Hut dan Domino's. Papa John telah berhasil membedakan dirinya
dari dua perusahaan pesaing lainnya dengan bahan baku yang lebih alami. Karena
bisnisnya yang sangat sukses dan berkembang, tahun 2009 digolongkan sebagai salah
satu franchise dengan pertumbuhan tercepat di majalah Entrepreneur 2009 "Franchise
500."

Pengelolaan dan pelayanan yang baik membuat perusahaan ini maju pesat secara
cepat. Sehingga di tahun 1994, Papa John’s bisa menduduki top 10 untuk top 200
perusahaan kecil nasional versi Forbes. Ranking itu diperkuat dengan survey lain, yang
menyatakan tingginya kepuasan konsumen. Mereka memang memegang teguh
komitmennya “better ingredient, better pizza”.

III. STRATEGI PAPA JOHN’S


a. SWOT Analysis

STRENGHTS:

1. Perusahaan hanya menggunakan bahan baku untuk adonan dan toping yang segar,
100% keju mozzarella asli, tomat matang bukan pasta tomat, dan 100% daging sapi
dan daging babi dalam produk pizzanya.
2. Sistem pemesanan yang nyaman - Papa John's memungkinkan pelanggan mereka
untuk memesan secara online, melalui sms pada ponsel konsumen atau melalui
aplikasi (Apps).

2|P a g e
Program Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

3. Memiliki jaringan berskala nasional dan global - 723 restoran milik perusahaan dan
3.705 waralaba di 50 negara bagian Amerika dan 34 negara.
4. Restoran pizza terbesar ketiga di dunia, setelah Pizza Hut dan Dominos.

WEAKNESS

Menu terbatas; perusahaan hanya menawarkan pizza, sayap ayam, dan makanan
pencuci mulut. Ini membatasi mereka karena selain menjadi restoran pizza, mereka
juga dianggap sebagai restoran rantai makanan cepat saji dan bersaing melawan
pesaing seperti Burger King dan Mc Donald's yang menawarkan berbagai makanan
dalam menu mereka.

Perluasan perusahaan skala internasional mereka buruk. Saat ini mereka hanya hadir di
34 negara lainnya. Jika mereka ingin terus tumbuh mereka harus mempertimbangkan
untuk memperkenalkan Papa John ke lebih banyak negara.

Pizza bukanlah pilihan makanan sehat jika dikonsumsi secara berlebihan.

OPPORTUNITIES

Penambahan item ke menu mereka, ini akan memposisikan mereka lebih tinggi dalam
persaingan dengan pesaing mereka yang telah melakukan langkah ini.

Papa John harus meningkatkan peluang franchisee mereka, begitu juga dengan
restoran milik perusahaan dan memperluasnya ke negara-negara baru di seluruh dunia
mengenalkan merek Papa John.

Papa John harus menciptakan lebih banyak kesadaran merek dengan lebih memusatkan
perhatian pada pelanggan mereka, mensponsori acara olahraga lainnya, dan
menargetkan kelompok usia lainnya.

THREAT

Papa John terus menjadi yang ketiga dalam persaingan teratas dengan Pizza Hut, dan
Dominos.

Tren sadar kesehatan bisa membahayakan mereka karena pizza stereotip sebagai
hidangan yang tidak sehat.

Ketidakstabilan ekonomi tidak hanya di AS, tapi juga di negara lain restoran mereka
berada. Ketidakstabilan ini menyebabkan perubahan daya beli masyarakat.

kenaikan biaya operasi, khususnya biaya bahan baku. Antara tahun 2007 dan 2012
harga terigu dunia naik rata 3,5% pe tahun. Juga harga susu dan bahan pokok yang

3|P a g e
Program Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

digunakan untuk membuat keju, naik 27,3 % di tahun 2010 dan 9,2% di tahun 2011.
Komiditas ini mempengaruhi harga untuk membuat pizza.

b. Driving Force Analysis


c. The Five Force Analysis

Persaingan yang ada di industri pizza tinggi. Papa John's tidak hanya bersaing
melawan dua raksasa industri, Pizza Hut dan Dominos, tapi juga restoran pizza lokal.
Sebagian besar pesaing ini menjual produk serupa dengan produk Papa John dengan
harga lebih murah, namun Papa John memiliki strategi yang berbeda yaitu menawarkan
kualitas unggul dengan bahan segar. Misalnya, mereka hanya menggunakan adonan
segar yang tidak pernah beku, keju mozarella 100% asli, tomat matang bukan pasta
tomat, daging yang digunakan oleh Papa John tidak mengandung filler(bahan pengisi)
atau bahan selain daging –tepung terigu, tepung jagung, dan tepung beras, tepung
tapioka.

Ancaman pendatang baru untuk industri ini moderat, terutama dari pizzeria milik
lokal kecil. Meskipun Pizza Hut, Dominos, Papa John's dan Little Caesar mendominasi
industri, sekarang sangat mudah memulai bisnis pizza yaitu bisa dalam hitungan hari.
Investasi awal akan terbayar cepat karena pizza adalah makanan murah dan legendaris
bagi orang di semua setiap latar belakang.

Ancaman substitusi tinggi karena ada alternatif lain bagi pelanggan untuk
mendapatkan pizza. Misalnya, pelanggan bisa memilih untuk membeli pizza beku di
toko bahan makanan lokal dengan harga lebih rendah daripada harga Papa John's. Lain
halnya ancaman substitusi yang dihadapi karena pizza bukanlah makanan pokok
sehingga sangat mudah bagi pelanggan untuk memilih makanan lain. Di Indonesia,
industri pizza harus kreatif dan inofatif menciptakan menu-menu yang sesuai dengan
selera lokal. Di Indonesia, franchise yang mengancam pasar industri pizza adalah
franchise Ayam goreng seperti KFC dan McDonald’s, hal ini di sebabkan karena
makanan pokok orang indonesia adalah nasi.

Kekuatan tawar-menawar ancaman pemasok sangat tinggi karena Papa John dan
semua pelaku franchise Papa John diharuskan untuk membeli semua bahan dari Quality
Control Center (QCC) Papa John untuk memastikan konsistensi di seluruh lokasi.

Ada banyak tempat lain di mana pelanggan bisa pergi untuk membeli produk
pizza yang serupa dengan yang ditawarkan Papa John, dengan harga yang lebih murah.
Tapi Papa John, menciptakan keuntungan untuk berkompetisi dengan membuat pizza
mereka menjadi pizza berkualitas dengan memakai bahan baku yang dijamin segar
setiap saat. Papa John juga mencoba melakukan banyak promosi mengenai pilihan
makanan mereka untuk menarik lebih banyak pelanggan.

4|P a g e
Program Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

d. Strategic Group
e. Key Factors for Competitive Success
Penentu sukses terbesar untuk restoran pizza adalah lokasi. Lokasi restoran pizza
tidak hanya memungkinkan konsumen memilih untuk mengambil sendiri pesanannya
karena jaraknya yang dekat, namun juga meningkatkan visibilitas restoran.
Dengan ekonomi yang terus berubah, tidak hanya di AS, tapi juga di negara lain,
penting bagi pemain di industri ini untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan mereka
sesuai situasi dan kondisi.

Media sosial juga menjadi tren yang berkembang di masyarakat, dan industri
pizza mulai memanfaatkan media ini juga. Memanfaatkan situs media sosial seperti
Facebook dan Twitter juga memberikan kesempatan waralaba pizza untuk memperluas
pemasaran mereka dan menjangkau lebih banyak pelanggan. Situs-situs ini
menyediakan kesempatan untuk pelanggan berinteraksi dengan waralaba dengan
berbagai cara. Selain itu, beberapa pizzeria mulai mencoba menggunakan pesan teks
(sms) dan e-mail untuk memberi tahu konsumen tentang menu spesial dan rasa
terbaru.

7 dari 10 orang mengatakan mereka ingin makan sehat setiap kali mereka makan
di luar. Agar sukses di industri ini, Papa John harus mengakomodasi permintaan
pelanggan. Menampilkan konten gizi mereka saat ini adalah suatu keharusan, sekaligus
menunjukkan kepada pelanggan penghitung kalori untuk pemahaman yang lebih baik
tentang apa yang mereka makan.

Pelatihan dan Pengembangan untuk layanan pelanggan yang lebih baik. ini
adalah faktor terpenting di setiap industri. Perusahaan menyadari bahwa kinerja
karyawan mempengaruhi profitabilitas perusahaan dan unit waralaba, sehingga Papa
john memberikan pelatihan regular dan program pengembangan untuk anggota
timnya. Selain itu, perusahaan menciptakan kesempatan untuk kemajuan personil
restoran dengan menawarkan insentif keuangan berdasarkan kinerja bagi karyawan di
semua tingkatan.

IV. RECOMMENDATIONS
- Meningkatkan kerjasama dengan pemasok lokal, kerja sama tetap dilakukan oleh
team QC Papa John.
- Perusahaan harus menahan diri untuk tidak masuk ke pasar asia karena
karakteristiknya sangat berbeda. Pilihan lainnya adalah memusatkan perhatian
pada Amerika Utara (Kanada & Meksiko) yang memiliki kemiripan.
- Perusahaan harus menjaga lingkungan bisnis yang sehat antara restoran yang
dijalankan perusahaan dan waralaba karena perlu memastikan bahwa bisnis
franchisee tetap menguntungkan .
- Memakai kardus dan plastik yang ramah lingkungan.

5|P a g e
Program Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

- Membuka layanan jasa catering untuk acara-acara istimewa, misal ulang tahun atau
pesta khusus lainnya.
- Membuka kelas “create your own pizza” yang bisa dilakukan dengan kerjasama
dengan pihak-pihak sekolah untuk mengenalkan anak-anak kepada pizza, atau
membuka kelas umum untuk mengkreasikan pizza sesuai dengan selera masing-
masing peserta.
- Meningkatkan rasa kelezatan pizza yang disesuaikan dengan lidah konsumen lokal,
namun tidak menghilangkan ciri khas dari resep dasar pizzanya.

6|P a g e

Anda mungkin juga menyukai