Anda di halaman 1dari 3

Halaman 137-End

Sebagian besar granit mengandung peraluminous-yang berarti batuan tersebut mengandung


alumina dalam molekul yang lebih banyak dari jumlah potasium, soda, dan lime, kelebihan
alumina terdapat dalam mika, dan lebih jarang ditemukan dalam mineral turmalin dan topaz.

Mika dan granit merupakan tipe metaluminus; sebagian mengandung biotit serta hornblende atau
augite atau keduanya; sebagian tidak mengandung biotit.

Subaluminous granite sangat jarang ditemukan. Batuan ini hanya mengandung hornblende dan
biotit dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali, mineral utamanya yaitu orto dan
klinopiroksen, terkadang hadir bersama sedikit olivine.

Peralkalin granit dicirikan oleh amfibol dan piroksen yang kaya soda dan besi, dan beberapa
disertai albit atau anortoklas.

Granit Porpyry Porpyries


Sebagian peralkalin granit dibawah mengandung inklusi mineral mafik butir halus dibanding
host rock.

Mikrogranit dan granophyres sedikit berbeda dibanding granit kecuali tekstur dan tingkat
kekasarannya. Beberapa bertekstur porfiritik; ukuran butir, bagian fenokris, umumnya berkisar
0.05 hingga 0.5 mm.

Seri Reaksi Granit-Gabro, Lake Manapouri, New Zealand

Akhirnya harus diberi catatan bahwa ketika kebanyakan mikrogranit dan granofirit membentuk
intrusi atau batas fasies granit pluton, banyak ditemukan dalam bentuk schlierem dam urat pada
istrusi berlapis diabas dan gabro
Pada kontak granit-limestone, silika dan alumina diambil dari magma untuk merubah kasit dan
dolomite mrnjadi diopside dan grassularite. Granit yang terkontaminasi dapat berubah menjadi
diorit, atau sebagian kasus variasi marginal folpar dan mengandung sodic piroksen.

Banyak batuan basa-gelap terdapat pada granit dalam bentuk xenolith yang tersusun atas mineral
yang sama dengan granit itu sendiri dalam proporsi yang berbeda. Batuan tersebut kaya akan
biotit dan hornblende, dan memiliki lebih banyak plagioklas dan lebih sedikit potasium feldspar,
dibanding granit disekitarnya.

Transisi bidang batuan metamorf ke granit dapat diinterpretasikan dalam tiga cara ini: (1) seluruh
batuan granit terbentuk oleh metasomatism batuan tanpa keberadaan tahap magma granitik; (2)
Granit mungkin telah terkristalisasi dari magma intrusif sehingga zona transisi disekitarnya
terbentuk oleh reaksi antara magma dengan dindingnya; (3) Granit mungkin telah terkristalisasi
dari magma yang dihasilkan dari tempat partial melting, bagian yang belum menyatu yang kini
diwakili oleh batuan metamorf

Kesimpulannya, perlu diperhatikan bahwa, menurut beberapa petrografer, batas butiran yang
ditentukan oleh tekstur granitis dari konsolidasi.

Alterasi Deuteric Granit. Selama tahap konsolidasi post-magmatic, banyak granit teralterasi oleh
larutan sisa dan uap yang merubah konstituen awal untuk menghasilkan mineral seperti turmalin,
topaz, flourit, muskovit, lithium ica, kasiterit, dan wolframite.

Acid apliles dan pegmatit. Banyak granodiorit, adamelit, dan granit, terdapat dengan dindingnya,
terpotong oleh batuan berwarna terang kaya akan kuarsa, alkali feldspar, muskovit, dan mineral
pneumatolitik dibanding batuan beku intrusif.

Dapat kita perhatikan, kebanyakan aplites dan pegmatit tersusun atas kuarsa, alkali feldspar, dan
muskovit. Pada aplites, mineral asesorinya termasuk almandine dan spessartit garnet, zirkon,
turmalin, topaz lepidot, spodumene, episote, dan allanite. Sedangkan pegmatit, daftar mineral
asesorinya lebih banyak. Larutan sisa yang membentuknya memperkaya penguapan air, flourin,
boron, klorin, dan volatil lainnya.
Granit Pegmatit

Dalam zona pegmatit granitis urutan kearah dalam zona mineral yang ada didalamnya terdapat
dengan urutan: 1. Batas plagioklas, kuarsa, dan muskovit; 2. Plagioklas, kuarsa 3. Kuarsa, pertit,
plagioklas serta muskovit atau biotit atau kedunya; 4. Pertit, kuarsa; 5. Pertit, kuarsa, plagioklas,
ambligonit, spodumen; 6. Plagioklas, kuarsa, spodumen; 7. Kuarsa, spodumen; 8. Lepidot,
kuarsa ; 9. Kuarsa, mikrolin; 10. Mikroklin, plagioklas, lithium mika, kuarsa; 11. Kuarsa. Pada
zona 1-3 plagioklas berkisar antara andesin menuju median albit; pada zona 5-10 lebih ke sodic
albit.

Andalusit, silimanit, kyanit, dan korondum jarang ditemukan dalam pegmatit, mereka bahwa
telah terbentuk dalam bagian oleh kristalisasi primer dari larutan aluminus tinggi dan dalam
bagian reaksi oleh dinding batuan aluminus serta xenolith. Kadang – kadang mineral dengan
pegmatit bervariasi bergantung pada karakter batuan dinding, namun jauh lebih sering tidak
tedapat korelasi.

Anda mungkin juga menyukai