Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

Disusun Oleh :

Nurul Dwi Hudatullah

2013730080

Pembimbing :

dr. H. Awie Darwizar, Sp.OG, D.MAS

KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJUR
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017
TUGAS
1. Apa yang dimaksud dengan KET kronik ?
2. Jelaskan hormone hCG pada kehamilan !
3. Apa yang dimaksud sayatan Joel-Cohen ?

Jawaban :
1. Apa yang dimaksud dengan KET kronik ?

2. Jelaskan hormone hCG pada kehamilan !

HCG adalah hormon yang mendukung perkembangan telur dalam ovarium


dan merangsang pelepasan telur ketika ovulasi. Hormon HCG tersusun atas
glikoprotein yang dihasilkan oleh protoblast dan bakal plasenta. Pembentukan
HCG maksimal pada 60-90 hari, kemudian turun ke kadar rendah yang menetap
selama kehamilan. Kadar HCG yang terus menerus rendah berkaitan dengan
gangguan perkembangan plasenta atau kehamilan. Kadar HCG memiliki struktur
yang sangat mirip dengan yang bekerja pada reseptor LH sehingga usia korpus
luteum memanjang. HCG mula-mula diproduksi oleh sel lapisan luar blastokista.
Sel ini berdiferensiasi menjadi sel tropoblast, sinsitiotropoblast yang berkembang
dari tropoblast, kemudian menghasilkan HCG yang disekresikan dan dapat
dideteksi disekresi vagina sebelum implantasi. B iasanya HCG dapat dideteksi
dalam urine atau darah ibu dengan usia kehamilan 8-10 minggu (Frandson, 1993).
Tingkat sekresi HCG meningkat dengan cepat selama kehamilan awal
untuk menyelamatkan korpus luteum dari kematian. Sekresi puncak HCG
berlangsung sekitar 60 hari setelah periode haid terakhir. Pada minggu kesepuluh
kehamilan, pengeluaran HCG menurun sehingga tingkat sekresinya rendah yang
kemudian dipertahankan selama kehamilan. Turunnya HCG terjadi pada saat
korpus luteum tidak lagi diperlukan untuk menghasilkan hormon-hormon steroid
karena plasenta sudah mulai mengeluarkan estrogen dan progesteron dalam jumlah
bermakna. Korpus luteum kehamilan mengalami regresi parsial seiring dengan
turunnya sekresi HCG (Saifuddin, 2002).
Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak pada
meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan
menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar
hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG
mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG
mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. Hormon ini merupakan
indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan (test strip) dengan prinsip
imunokromatografi melalui air seni. Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya
peningkatan kadar hormon HCG dalam urin, maka alat test kehamilan akan
mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan (positif). Dampak kadar HCG yang
tinggi dalam darah menyebabkan mual-muntah (morning sickness). Pengumpulan
dan penyimpanan urin sebaiknya menggunakan urin pagi hari karena berisi
konsentrasi HCG yang paling tinggi sehingga baik untuk pemeriksaan sampel
urin. Meskipun demikian, urin sewaktu-waktu dapat juga digunakan. Urin
spesimen dikumpulkan pada gelas atau penampung plastik yang bersih. Jika
spesimen tidak digunakan segera maka harus disimpan pada suhu 2-80C dan
letakkan pada suhu temperatur sebelum digunakan, tetapi penyimpanan ini tidak
boleh lebih dari 48 jam.
Sampel yang dapat digunakan dalam tes kehamilan untuk mendeteksi
HCG pada seseorang dapat berupa serum maupun urin. Jika menggunakan serum,
tes kehamilan dilakukan tidak lebih cepat dari 5 hari setelah pertama kali terlambat
menstruasi, sedangkan jika sampel yang digunakan adalah urin biasanya dapat
diuji saat 3 hari setelah dinyatakan terlambat menstruasi.
Deteksi awal dalam darah ibu hamil diketahui berhubungan dengan
implantasi blastosit. Kadar hCG akan meningkat maksimal atau mencapai
puncaknya dalam darah dan urin ibu tercapai sekitar 100.000 UI/L pada usia
kehamilan 10 minggu (60-90 hari). Setelah itu konsentrasi hCG dalam serum
darah dan urin secara perlahan akan turun sampai mencapai 10.000 – 20.000 IU/L
pada usia kehamilan 18-20 minggu dan kadar hCG dalam plasma dipertahankan
menetap sekitar 20.000 IU/L, sepanjang masa kehamilan sampai kehamilan aterm.
Peningkatan kadar hCG sering disertai dengan peningkatan jumlah sel
sinsitiotrofoblas setelah kehamilan 8-10 minggu, maka jumlah sel sinsiotrofoblas
menurun, akibatnya kadar hCG juga menurun. Namun laju tertinggu dari sekresi
hCG bersamaan waktunya dengan saat dimana sitotrofoblas di plasenta jumlahnya
paling tinggi.

Yaron Y, Cherry M, Kramer RL et al. Maternal Serum Fetoprotein, hCG, estriol


and their various combinations as predictors of pregnancy out come. Am J
Obstetric Gynecology 2015;181 : 968 – 74

Casey ML, Mac Donald DC, Simpson ER. Endocronological changes of


pregnancy. In : Williams text book of endocrinology. 12th ed. WB. Saunders Co.
2010

3. Apa yang dimaksud sayatan Joel-Cohen ?

Sayatan Joel-Cohen aadalah sayatan yang dibuat lurus transversal pada


kulit 3 cm dibawah garis khayal yang menghubungkan sias kiri dan kanan atau ±
2-3 cm diatas sayatan pfannenstiel. Kemudian jaringan subkutan diinsisi sepanjang
3 cm secara transversal. Fascia diinsisi secara transversal pada midline dan
kemudian dilebarkan secara tumpul dengan jari. Muskulus rektus dipisahkan
secara tumpul dnegan ditarik ke lateral dengan menggunakan jari-jari tangan dan
kemudian peritoneum diinsisi secara horizontal.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai