Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGORGANISASIAN dan PENGEMBANGAN MASYARAKAT


“KONSEP dalam PENGORGANISASIAN dan PENGEMBANGAN MASYARAKAT,
PARTISIPASI, SINERGI dan KEMANDIRIAN”

OLEH
KELOMPOK XIV
KELAS : III/ A1

Ovaria Suwandi 1711216003


Elsi Vira 1711216004
Desi Hanriani 1711216012
Fauzia H 1711216016
Perawati H 1711216017
Rini Susanti 1711216036

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah mamberikan
rahmat dan karuniaNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat “Konsep dalam
Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, Partisipasi, Sinergi dan
Kemandirian”.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah, selain itu untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan tentang Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat “Konsep
dalam Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, Partisipasi, Sinergi dan
Kemandirian”. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada dosen yang telah
membimbing dan membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu kritik dan saran dari para pembaca sangat dibutuhkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah kecil ini dapat memberikan manfaat yang besar
bagi kita semua. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Padang, Agustus 2017

Kelompok XIV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.3.1 Tujuan umum ..................................................................... 3
1.3.2 Tujuan khusus .................................................................... 3

BAB II ISI
2.1 Aspek – Aspek PPM ...................................................................... 4
2.2 Langkah – Langkah PPM .............................................................. 5
2.3 Partisi dan Kemandirian PPM ....................................................... 8

BAB III KESIMPULAN ............................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

World Health Organization (1974) mendefinisikan komunitas atau

masyarakat sebagai suatu pengelompokan sosial yang ditentukan oleh batas-batas

geografi serta kesamaan nilai-nilai dan tujuan. Pada umumnya, anggota-

anggotanya saling mengenal dan berinteraksi baik dengan lingkungan internal

maupun eksternal. Komunitas berfungsi dalam struktur sosial tertentu serta

menerapkan dan membentuk norma-norma tertentu pula.

Pengorganisasian masyarakat adalah pekerjaan yang terjadi pada pengaturan

lokal untuk memberdayakan individu, membangun hubungan, dan membuat

tindakan untuk perubahan sosial. Sekarang ini menata diri dan memberdayakan

masyarakat nampaknya masih menjadi pilihan yang patut kita pertimbangkan

untuk terus kita lakukan. Yang diharapkan dapat mendorong kesadaran dan

pemahaman kritis masyarakat tentang berbagai aspek yang senantiasa

berkembang dalam kehidupan masyarakat. Mendorong digunakannya kearifan-

kearifan budaya sebagai alat dalam mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat

dan negara yang lebih demokratis maupun dalam menyelesaikan setiap

permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Organisasi masyarakat merupakan kekuatan yang memperjuangkan

kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Dalam melakukan perjuangan

kepentingan masyarakat, organisasi masyarakat tidak akan henti – hentinya

sampai kapanpun. Sebab, musuh – musuh masyarakat juga tidak akan henti –

hentinya dalam melakukan penindasan terhadap masyarakat.


Landasan filosofis dari kebutuhan untuk melakukan pengorganisasian

masyarakat adalah pemberdayaan. Karena pada dasarnya masyarakat sendiri

yang seharusnya berdaya dan menjadi penentu dalam melakukan perubahan

sosial. Perubahan sosial yang dimaksud adalah perubahan yang mendasar dari

kondisi ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. Dalam konteks masyarakat,

perubahan sosial juga menyangkut multidemensional. Dalam demensi ekonomi

seringkali ‘dimimpikan’ terbentuknya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi

seluruh warga masyarakat.

Model pemberdayaan masyarakat dikembangkan untuk memfasilitasi

terwujudnya kedaulatan rakyat yang mampu mengatasi permasalahan-

permasalahan masyarakat secara partisipatif, aspiratif dan berkelanjutan untuk

kepentingan masyarakat. Meskipun demikian, dalam kenyataannya upaya tersebut

belum begitu menggembirakan. Program pemberdayaan, belum sepenuhnya

diikuti dengan menguatkan kelompok atau institusi yang benar-benar dapat

menyalurkan aspirasi dan mengembangkan inisiatif dan keikutsertaan masyarakat

dalam proses kebijakan masih belum jelas dan masih ditempatkan sebagai sasaran

program yang kadang-kadang tersisihkan oleh desakan kepentingan kelompok

tertentu yang berorientasi pada suatu tujuan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka kami melaksanakan Small Group

Discussion dan merangkumnya pada makalah ini yaitu mengenai “Konsep dalam

Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, Partisipasi, Sinergi dan

Kemandirian” pada mata kuliah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Semester Ganjil Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan

Masyarakat Tahun 2017.


1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah :

1.2.1 Aspek – aspek pengorganisasian dan pengembangan masyarakat,

1.2.2 Langkah – langkah pengorganisasian dan pengembangan masyarakat,

1.2.3 Partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam pengorganisasian dan

pengembangan masyarakat

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan Konsep

dalam Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, Partisipasi,

Sinergi dan Kemandirian.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Diketahuinya aspek – aspek dari pengorganisasian dan

pengembangan masyarakat,

1.3.2.2 Diketahuinya langkah – langkah dari pengorganisasian dan

pengembangan masyarakat,

1.3.2.3 Diketahuinya partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam

pengorganisasian dan pengembangan masyarakat.


BAB II
ISI

2.1 Aspek – Aspek Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Pengorganisasian masyarakat adalah konsep yang sudah dikenal dan dipakai

oleh para pekerja sosial di Amerika pada akhir tahun 1800, sebagai upaya

koordinatif memberikan pelayanan kepada imigrasi, kelompok miskin yang baru

datang (Garvin dan Cox).

Dalam pengorganisasian terkandung tiga aspek penting yaitu :

2.1.1 Proses

Proses merupakan sesuatu yang terjadi secara sadar, tetapi mungkin

juga tidak. Proses ditemukan unsur-unsur kesukarelaa. Kesukarelaan

timbul karena keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehingga

mengambil inisiatif atau prakarsa untuk mengatasinya. Kesukarelaan

juga terjadi karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

kelompok atau masyarakat. Kesadaran terhadap kebutuhan dan

masalah yang dihadapi biasanya ditemukan pada segelintir orang

yang kemudian melakukan upaya menyadarkan masyarakat untuk

mengatasinya.

2.1.2 Masyarakat

Masyarakat dapat diartikan sebagai kelompok yang mempunyai batas-

batas geografis: Desa, kelurahan, kecamatan, dst. Suatu kelompok

dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari kelompok yang

lebih besar. Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah harus


dapat menyadarkan kelompok yang lebih besar. Kelompok yang

secara bersama-sama mencoba mengatasi masalah dan memenuhi

kebutuhannya.

2.1.3 Berfungsinya Masyarakat

Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menarik orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat

bekerja untuk membentuk kepanitiaan yang akan menangani

masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat.

b. Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan

oleh seluruh masyarakat.

c. Melakukan upaya penyebaran rencana atau kampanye untuk

mensukseskan rencana tersebut.

2.2 Langkah – langkah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Menurut “Adi Sasongko (1978)”, langkah-langkah yang harus ditempuh

dalam Pengorganisasian Masyarakat adalah:

2.2.1 Persiapan Sosial

Tujuan persiapan sosial adalah mengajak berpartisipasi atau peran

serta masyarakat sejak awal kegiatan, sampai dengan perencanaan

program, pelaksanaan hingga pengembangan program kesehatan

masyarakat. Kegiatan-kegiatan dalam persiapan sosial ini lebih

ditekankan kepada persiapan-persiapan yang harus dilakukan baik


aspek teknis, administratif dan program-program kesehatan yang akan

dilakukan.

2.2.1.1 Tahap Pengenalan Masyarakat.

Dalam tahap awal ini kita harus datang ketengah-tengah

masyarakat dengan hati yang terbuka dan kemauan untuk

mengenal sebagaimana adanya, tanpa disertai prasangka

buruk sambil menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan

yang akan dilaksanakan.

2.2.1.2 Tahap Pengenalan Masalah.

Dalam tahap ini dituntut suatu kemampuan untuk dapat

mengenal masalah-masalah yang memang benar-benar

menjadi kebutuhan masyarakat. Beberapa pertimbangan

yang dapat digunakan untuk menyusun skala prioritas

penanggulangan masalah adalah :

a. Mudahnya Mengatasi.

b. Pentingnya Masalah bagi Masyarakat, yang paling

berperan disini adalah subyektivitas masyarakat

sendiri dan sangat dipengaruhi oleh kultur budaya

setempat.

c. Banyaknya Masyarakat yang Merasakan Masalah,

misalnya perbaikan gizi, akan lebih mudah

dilaksanakan diwilayah yang banyak balitanya.


2.2.1.3 Tahap Penyadaran Masyarakat. Tujuan tahap ini adalah

menyadarkan masyarakat agar mereka tentang tahu dan

mengerti masalah-masalah kesehatan yang mereka hadapi

sehingga dapat berpartisipasi dalam penanggulangannya

serta tahu cara memenuhi kebutuhan akan upaya pelayanan

kesehatan sesuai dengan potensi dan sumber daya yang ada.

Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan

mereka akan pelayanan kesehatan, diperlukan suatu

mekanisme yang terencana dan terorganisasi dengan baik,

untuk itu beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam

rangka menyadarkan masyarakat :

a. Lokakarya Mini Kesehatan.

b. Musyawarah Masyarakat Desa. (MMD).

c. Rembuk Desa.

2.2.2 Pelaksanaan

Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam lokakarya

mini, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan

tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Beberapa hal

yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan

penanggulangan masalah kesehatan masyarakat adalah :

a. Pilihlah kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat.

b. Libatkan masyarakat secara aktif dalam upaya penanggulangan

masalah.
c. Kegaitan agar disesuaikan dengan kemampuan, waktu, sumber

daya yang tersedia di masyarakat.

d. Tumbuhkan rasa percaya diiri masyarakat bahwa mereka

mempunyai ke mampuan dalam penanggulagan masyarakat.

2.2.3 Evaluasi

Penilaian dapat dilakukan setelah kegiatan dilaksanakan yang

dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penilaian dapat

dilakukan dengan :

a. Penilaian selama kegiatan berlangsung, disebut juga penilaian

formatif = monitoring. Dilakukan untuk melihat apakah

pelaksanaan kegiatan yang telah dijalankan apakah telah sesuaI

dengan perencanaan penanggulangan masalah yang telah

disusun.

b. Penilaian setelah Prgram selesai dilaksanakan, disebut juga

penilaian sumatif = penilaian akhir program. Dilakukan setelah

melalaui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan.

c. Dapat diketahui apakah tujuan atau target dalam pelayanan

kesehatan telah tercapai atau belum.

d. Perluasan Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan

yang dilakukan dan dapat dilaksanakan dalam 2 cara :

 Perluasan Kuantitatif. Perluasan dengan menambah

jumlah kegiatan yang dilakukan, baik pada wilayah

setempat maupun pada wilayah lainnya sesuai dengan

kebutuhan masyarakat setempat.


 Perluasan Kualitatif. Perluasan dengan meningkatkan

mutu atau kualitas kegiatan yang telah dilaksankan

sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari masyarakat

yang dilayani.

2.3 Partisipasi dan Kemandirian Masyarakat dalam Pengorganisasian dan

Pengembangan Masyarakat

Upaya pembangunan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan

kemandirian masyarakat, dan untuk tercapinya kemandirian tersebut maka

partisipasi masyarakat merupakan hal yang mutlak diperlukan.

Dalam pengertian partisipasi maka didalamnya terkandung 3 komponen,

yaitu: Interaksi, Pengambilan Keputusan, dan Kesederajatan Kekuasaan. Interaksi

terjadi antara yang mengajak berpartisipasi dan yang diajak berpartisipasi, dalam

suatu proses pengambilan keputusan yang mempunyai akibat bagi kedua belah

pihak. Dalam proses interaksi ini, kedua belah pihak berada dalam kedudukan

sejajar. Bertitik tolak dari pengertian partisipasi ini, maka partisipasi mengandung

konsekuensi kesediaan berbagi kekuasaan antara yang mengajak berpartisipasi

dan yang diajak berpartisipasi.

Dalam pembangunan di bidang kesehatan, maka tujuan yang ingin dicapai

adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat. Tujuan ini

mengandung konsekuensi bahwa partisipasi merupakan proses yang harus

dikembangkan dalam setiap upaya kesehatan dan ini terlihat dalam upaya – upaya

pengembangan peran serta masyarakat dalam kegiatan PKMD atau Posyandu.


Berikut skematis keterlibatan masyarakat (peran) sebagai yang akan

berpartisipasi dan petugas (yang mengajak berpartisipasi) dalam pengorganisasian

dan pengembangan masyarakat dalam langkah – langkah PPM:

Tahap Peran Petugas Peran Masyarakat


1. Persiapan Petugas +++++
a. Dinamisasi kelompok +++++
b. Pendekatan pada pejabat/ sektoral +++++
c. Penyiapan lapangan +++++
2. Persiapan Sosial ++++ +
a. Pengenalan masyarakat +++ ++
b. Pengenalan masalah +++ ++
c. Penyadaran +++ ++
3. Penyusunan Rencana ++ +++
4. Pelaksanaan ++ +++
5. Pemantauan dan Penilaian ++ +++
6. Perluasan + ++++
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan makalah ini antara lain :

Pengorganisasian masyarakat adalah pekerjaan yang terjadi pada

pengaturan local untuk memberdayakan individu, membangun hubungan, dan

membuat tindakan untuk perubahan social. Masyarakat adalah sekumpulan

individu yang tinggal di suatu wilayah dengan batasan tertentu dan saling

berinteraksi Aspek aspek masyarakat terdiri dari proses pengorganisasian,

masyarakat, dan tugas yang diemban masyarakat.

Pengembangan masyarakat adalah proses perubahan sosial berencana

dilokalitas tertentu, dimana sasaran pengembangan masyarakat adalah perbaikan

dan peningkatan bidang ekonomi, teknologi, bahkan sosial dan politik sebagai

upaya memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang mampu dilakukan oleh

masyarakat itu sendiri.

Pranarka & Vidhyandika (1996) menjelaskan bahwa ”proses

pemberdayaan mengandung dua kecenderungan. Pertama, proses pemberdayaan

yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan,

kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya.

Kecenderungan pertama tersebut disebut kecenderungan primer dari makna

pemberdayaan. Sedangkan kecenderungan kedua atau kecenderungan sekunder

menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi agar

mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi

pilihan hidupnya
DAFTAR PUSTAKA

Ferry Efendy dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Anderson, Elizabeth T dan Judith McFarlance. 2007. Buku Ajar Keperawatan


Komunitas: Teori dan Praktik. Ed. 3. Jakarta: EGC

Daft, Richard L. (2003). Manajemen. Jakarta: Edisi 6 Buku 1 Salemba Empat.

Herujito, Yayat M. (2006). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Grasindo

Pangabean, Mutiara Sabarani. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor:


Ghalia Indonesia.

http://www.rumah.com/berita-properti/2013/7/4526/beberapa-syarat-rumah-sehat
diakses Agustus 2017

http://www.rumahsehat.net/ diakses Agustus 2017

http://www.pu.go.id/satminkal/itjen/lama/hukum/km403-02l1.pdf diakses Agustus


2017

http://www.ilmusipil.com/syarat-rumah-sehat diakses Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai