Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa saya telah
menyelesaikan tugas Mekanika Fluida dengan membahas pelajaran dalam
bentuk makalah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
orang tua, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi dapat teratasi. Oleh
karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada : Bapak dosen yang telah
memberikan tugas, petunjuk, kepada saya sehingga saya termotivasi dan dapat
menyelesaikan tugas ini. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing,
dalam mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi saya sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai, Amin.
Dan tak lupa pula kami meminta maaf jika dalam makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena itu kritik serta saran yang membangun
sangat kami harapkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fluida merupakan suatu zat/bahan yang dalam keadaan setimbang tak dapat
menahan gaya atau tegangan geser (shear force). Dapat pula didefinisikan sebagai zat
yang dapat mengalir bila ada perbedaan tekanan dan atau tinggi. Suatu sifat dasar fluida
nyata, yaitu tahanan terhadap aliran yang diukur sebagai tegangan geser yang terjadi
pada bidang geser yang dikenai tegangan tersebut adalah viskositas atau
kekentalan/kerapatan zat fluida tersebut.
Sehingga fluida terdiri dari cairan dan gas (atau fase uap). Perbedaan antara keadaan
fluida dan solid jelas jika anda membandingkan perilaku fluida dan solid. Solid
berdeformasi ketika tegangan geser diterapkan, tetapi deformasi yang tidak terus
meningkat dengan waktu.
Partikel-partikel aliran fluida mempunyai momentum. Oleh karena kecepatan aliran
berubah baik dalam besarannya maupun arahnya, maka momentum partikel-partikel
fluida juga akan berubah.
Menurut hukum Newton II, diperlukan gaya untuk menghasilkan perubahan tersebut
yang sebanding dengan besarnya kecepatan perubahan momentum. Berdasarkan hukum
Newton II :
F=m.a
Q(V2–V1)F=
Berapapun massa dan kecepatan benda yang saling bertumbukan, ternyata momentum
total sebelum tumbukan = momentum total setelah tumbukan. Hal ini berlaku apabila
tidak ada gaya luar alias gaya eksternal total yang bekerja pada benda yang
bertumbukan
BAB III
PEMBAHASAN
P = m.v , dengan :
P = momentum (kgm/s)
Impuls merupakan gaya yang diperlukan untuk membuat sebuah benda bergerak
dalam interval waktu tertentu. Impuls digunakan untuk menambah, mengurangi, dan
mengubah arah momentum dalam satuan waktu. Impuls dapat dirumuskan sebagai hasil
perkalian gaya dengan interval waktu. Secara matematis dituliskan:
I = F.∆t , dengan:
F = gaya (N)
∆t = waktu (s)
I = impuls (N.s)
Impuls pada umumnya digunakan dalam peristiwa apabila gaya yang bekerja besar dan
dalam waktu yang sangat singkat.
Momentum linear
Momentum linear atau biasa disingkat momentum didefinisikan sebagai hasil kali massa
dengan kecepatan.
p=mv
Keterangan : p = momentum, m = massa (kilogram), v = kecepatan (meter/sekon)
Momentum merupakan besara vektor sehingga selain mempunyai besar, momentum
juga mempunyai arah. Arah momentum sama dengan arah kecepatan benda atau arah
gerakan benda.
Momentum berbanding lurus dengan massa dan kecepatan. Semakin besar massa,
semakin besar momentum. Demikian juga semakin besar kecepatan, semakin besar
momentum. Misalnya terdapat dua mobil, sebut saja mobil A dan mobil B. Jika massa
mobil A lebih besar dari massa mobil B dan kedua mobil bergerak dengan kecepatan
yang sama maka mobil A mempunyai momentum lebih besar daripada mobil B.
Demikian juga jika mobil A dan mobil B mempunyai mempunyai massa sama dan mobil A
bergerak lebih cepat daripada mobil B maka momentum mobil A lebih besar daripada
momomentum mobil B. Apabila sebuah benda bermassa tidak bergerak atau diam maka
momentum benda tersebut nol.
Satuan internasional momentum adalah kilogram meter / sekon, disingkat kg m/s.
Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya atau resultan dengan gaya dengan selang
waktu.
Teorema Impuls-Momentum
Teorema impuls – momentum diperoleh dengan cara menurunkan persamaan hukum II
Newton dalambentukmomentum.
BAB IV
CONTOH KASUS DAN KESIMPULAN
1. Seorang siswa memukul bola voli bermassa 0,1 kg yang pada mulanya diam.
Tangan siswa tersebut bersentuhan dengan bola voli selama 0,01 detik. Setelah
dipukul, bola voli bergerak dengan kelajuan 2 m/s. (a) Berapa besar gaya yang
dikerjakan tangan siswa pada bola voli ? (b) Hukum III Newton menyatakan bahwa
jika siswa mengerjakan gaya pada bola maka bola juga mengerjakan gaya pada
siswa. Berapa besar gaya yang dikerjakan bola pada siswa ? (c) Jika tangan siswa
bersentuhan dengan bola voli selama 0,001 sekon, berapa besar gaya yang
dikerjakan bola pada tangan siswa ?
Pembahasan
Diketahui :
Ditanya : gaya F
Jawab :
(a) Gaya yang dikerjakan oleh tangan siswa pada bola jika waktu kontak 0,01
sekon
(b) Gaya yang dikerjakan oleh bola pada tangan siswa jika waktu kontak 0,01
sekon
Hukum III Newton : F aksi = – F reaksi
Besar gaya yang dikerjakan bola pada tangan siswa adalah 200 Newton.
(c) Gaya yang dikerjakan oleh bola pada tangan siswa jika waktu kontak 0,001
sekon
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa gaya yang dikerjakan
bola pada tangan siswa lebih besar ketika waktu kontak lebih singkat. Gaya yang
lebih besar menyebabkan tangan siswa lebih sakit. Anda dapat membuktikan hal
ini ketika bermain bola voli. Jika anda memukul bola voli yang lebih keras, waktu
kontak antara tangan anda dengan bola lebih singkat dibandingkan ketika anda
memukul bola yang lebih lembut. Perbedaan waktu kontak menyebabkan tangan
anda terasa lebih sakit ketika memukul bola yang lebih keras.
4.2 Simpulan
Setiap benda yang bergerak selalu memilki momentum, yang besarnya ,erupakan
hasil kali antara massa dengan kecepatan. Sedangkan Impuls merupakan perubahan
momentum yang dialami benda, dan didefinisikan sebagai hasil kali gya dengan selang
waktu yang diperlukan.
Fluida adalah salah satu bentuk materi yang mudah mengalir, seperti zat cair dan
gas. Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan untuk meyesuaikan dengan tempatnya
berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
DAFTAR PUSTAKA
repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf
http://yusiseftiakanita.blogspot.com/2012/11/makalah-fluida.html
http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2012/05/makalah-fluida.html
http://finda-novelia.blogspot.com/2012/05/makalah-fluida-statis.html
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/penerapan-hukum-bernoulli/