Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT,bahwa kami telah menyelesaikan
tugas mata kuliah renang dengan membahas susunan- susunan dalam bentuk
makalah yang berjudul “Makalah Teknik Dasar Renang Dan Macam-macam Gaya
Renang”.
Dalam penyusunan tugas ini,tak sedikit hambatan yang kami
hadapi,namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini
tidak lain berkat bantuan dorongan dan bimbingan dosen sehingga kendala
kendala yang kami hadapi teratasi oleh karena itu kami mengucap terima kasih
kepada.

 Dosen pembimbing mata kuliah renang yang telah memberikan


tugas,petunjuk kepada kami sehingga kami bermotifasi dan menyelesaikan
tugas ini.
 Orang tua yang telah turut membantu,membimbing dan
mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.

Dalam penulisan tugas makalah ini kami masih merasa banyak


kekurangan baik pada teknis maupun materi,mengingat akan kemampuan yang
kami miliki untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Harapan kami semoga proposal ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan fikiran bagi pihak yang membutuhkan khususnya bagi kami sehingga
tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Malang, 30 Juni 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang 1
1.2. Rumusan masalah 1
1.2.1. Bagaimana Sejarah Renang? 1
1.2.2. Bagaimana sejarah renang di Indonesia 1
1.2.3. Apa itu yang dimaksud renang ? 1
1.2.3. Risiko apa yang ditimbulkan ? 1
1.2.4. Perlengkapan apa yang harus tersedia
?............................................................... 1
1.2.5. Apa manfaat renang bagi kesehatan
?.................................................................. 1
1.2.6. Apa manfaat Renang bagi
Tubuh ?...................................................................... 1
1.3. Tujuan…………………………………………………………………………
………. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah
Renang…………………………………………………………………...........
2
2.2. Sejarah Perkembang Renang di
Indonesia……………………………………………. 2
2.3. Pengertian
renang………………………………………………………………........... 3
2.4. Risiko…………………………………………………………………………
……….. 4
2.5. Perlengkapan…………………………………………………………………
……….. 4
2.6. Manfaat renang bagi
kesehatan……………………………………………………….. 4
2.7. Manfaat Renang bagi
Tubuh………………………………………………………….. 5
BAB III TEKNIK DASAR RENANG
3.1. Pengenalan
Air…………………………………………………………………........... 6
3.2. Mengapung……………………………………………………………………
………. 6
3.3. Bergerak Naik Turun Dengan Kedua Kaki
Terapung………………………................ 6
3.4. Meluncur………………………………………………………………………
…........ 7
3.5. Latihan
Pernafasan…………………………………………………………………….
7
3.5.1. Teknik gerakan
pernafasan……………………………………………............. 7
3.5.1.1.Sikap
Permulaan……………………………………………………….......
.7
ii
3.5.1.2.Gerakan……………………………………………………………
……….. 7
3.5.2. Cara Melakukan Gerak Dasar Mengambil
Nafas……………………………... 7
3.6. Meloncat
(Diving)…………………………………………………………………….. 8
BAB IV: GAYA-GAYA RENANG
4.1. Renang Gaya Bebas
(Craw)…………………………………………………………… 9
4.1.1. Gerakan
Kaki……………………………………………………………………. 9
4.1.2. Gerakan
Lengan…………………………………………………………………. 9
4.1.3. Gerakan Mengambil
Napas………………………………………………............ 10
4.2. Renang Gaya Punggung (Back
Stroke)………………………………………………... 10
4.2.1. Gerakan
Kaki……………………………………………………………………. 11
4.2.2. Gerakan
Lengan…………………………………………………………............. 11
4.2.3. Gerakan Mengambil
Napas……………………………………………………… 11
4.3. Renang Gaya Dada (Breast
Stroke)…………………………………………………… 11
4.3.1. Gerakan
Kaki…………………………………………………………................. 12
4.3.2. Gerakan
Lengan…………………………………………………………………. 12
4.3.3. Gerakan Mengambil
Napas……………………………………………………… 12
4.4. Renang Gaya Kupu-kupu
(Butterfly)……………………………………………......... 12
4.4.1. Gerakan
Kaki………………………………………………………………......... 13
4.4.2. Gerakan
Lengan…………………………………………………………............. 13
4.4.3. Gerakan Mengambil
Napas……………………………………………………… 13
BAB V FASILITAS DAN PERALATAN
5.1. Kolam
renang……………………………………………………………………… 14
5.2.
Lintasan…………………………………………………………………………
..... 14
5.3. Pengukur
waktu………………………………………………………………….... 14
5.4. Balok
start………………………………………………………………………..... 14

BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan……………………………………………………………………
………. 15
6.2. Kritik dan
Saran……………………………………………………………………….. 15
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………
16
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya
dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk
rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke
tempat lainnya di air, mencari ikan,mandi,atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam
renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan, laut sebagai bentuk
rekreasi.
Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh
dipakai sewaktu berenang.
1.2. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1.2.1. Bagaimana Sejarah Renang ?
1.2.2. Apa itu yang dimaksud renang ?
1.3.3. Risiko apa yang ditimbulkan ?
1.3.4. Perlengkapan apa yang harus tersedia ?
1.3.5. Apa manfaat renang bagi kesehatan ?
1.3.6. Apa manfaat Renang bagi Tubuh ?
1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah meliputi beberapa hal
diantaranya :
a. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran orkes penjaskes.
b. Mengetahui seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan olah raga renang.
c. Sebagai tambahan pengetahuan tentang renang.
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Renang
Berenang telah dikenal sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno. Hal ini
terbukti berdasarkan legenda-legenda tentang orang-orang yang telah melakukan
renang dengan tujuan tertentu, seperti halnya Leander pada masa pacarannya
dengan Hero. Ia berenang karena kekasihnya berada jauh di seberang Sungai
Hellespont (Dardenelles) di Asia Minor (Turki). Kemudian, seorang kapten
perang tentara Romawi, yaitu Horatius yang terluka saat berperang seorang diri.
Horatius melarikan diri dari musuhnya dengan berenang menyeberangi Sungai
Tibet.
Olahraga renang dengan gaya seperti sekarang ini kali pertama
diperkenalkan di Jepang melalui kejuaraan renang yang diselenggarakan di negara
itu. Pada tahun 1603, sekolah-sekolah di Jepang memasukkan olahraga renang
sebagai pelajaran wajib. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak kejuaraan renang
tingkat internasional selalu didominasi oleh perenang-perenang dari Jepang.
Sejalan dengan perjalanan sejarahnya, olahraga renang ini salalu mengambil jarak
tempuh yang relative jauh.
Di daratan Eropa, olahraga renang masuk melalui Inggris. Pada tahun
1896, renang mulai dipertandingkn di Olimpiade, saat itu masih diikuti perenang-
perenang putra. Pada tahun 1912, pertandingan renang mulai diikuti oleh
perenang-perenang putri.
Organisasi renang dunia dikenal dengan nama Internationale de
Swimming Association (ISA). Di Indonesia, induk organisasi olahraga renang
adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
2.2. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia
Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam
renang yang indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-
orang Indonesia untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan setiap
kolam renang yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan dan
penjajah saja.
Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat
banyak, akan tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para
pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket masuk untuk berenang.
2
Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun
1900 adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun
1904. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari
kegiatan olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari Bandung.
Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse
Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917,
perserikatan ini membawahi 7 perkumpulan yang diantaranya adalah
perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti halnya OSVIA, MULO dan
KWEEKSCHOOL.
Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-
perkumpulan berenang dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918
berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa barat dan pada
tahun 1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa
Timur yang beranggotakan kota-kota seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar
dan Lumajang. Sejak saat itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar
daerah. Bahkan kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di
negeri Belanda.
2.3. Pengertian renang
Renang adalah olahraga yang paling baik dilakukan untuk menjaga
kesehatan, dikatakan demikian karena pada saat berenang hampir seluruh otot
tubuh bergerak sehingga semua otot dapat berkembang dengan pesat dan kekuatan
terus meningkat. Dalam olahraga renang ada empat macam gaya yang dapat
dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Gaya bebas (craw)
2. Gaya punggung (back craw)
3. Gaya dada (breast stroke)
4. Gaya kupu-kupu (butterfly)
Renang merupakan olahraga air yang murah dan bagus bagi kesehatan dan
pembentukan tubuh. Agar dapat mencapai prestasi yang baik, perlu latihan yang
baik, benar, teratur dan sungguh-sungguh. Sebelum berenang sebaiknya diawali
dengan pemanasan dan pengenalan air sehingga terhindar dari resiko cidera.
Pengenalan air :
Maksud dan tujuan pengenalan air adalah :
1. Mengetahui keadaaan di dalam air;
2. Mengetahui tekanan di dalam air;
3. Penyesuaian diri dengan air, baik pernapasan maupun rasanya di dalam air.
3
2.4. Risiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun
tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematian
akibat tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari
tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus
deras atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh
alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.

2.5. Perlengkapan
Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian
khusus. Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi
apapun. Berenang yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang
membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk membantu memudahkan
bergerak di air.
Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan
manusia bergerak di air.
Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang mengikuti bentuk
tubuh untuk menghindari masuknya udara kedalam pakaian. Pakaian renang juga
dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan seperti ini
ditujukan bagi kegiatan berenang untuk kompetisi.
Selain pakaian yang dirancang khusus,dalam berenang terkadang
membutuhkan perlengkapan khusus seperti kacamata renang, ban renang, penutup
telinga dan hidung dan penutup kepala.
2.6. Manfaat renang bagi kesehatan
Berenang adala salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan
kesehatan seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi
(non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat
berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu
berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan
berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau
arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita
melakukannya secara rutin, manfaat tersebut antara lain adalah :
4
· Membentuk otot.
· Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru.
· Menambah tinggi badan.
· Melatih pernafasan.
· Membakar kalori lebih banyak saat berenang.
· Self safety.
· Menghilangkan stress.
2.7. Manfaat Renang bagi Tubuh
1. Meningkatkan kualitas jantung dan peredaraan darah. Jantung merupakan
organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh, sedangkan
darah tersebut mengangkut sari – sari makanan dan oksigen sehingga terjadi
proses pembakaran sertamenghasilkan energi yang diperlukan untuk bergerak.
2. Meningkatkan kapasitas vital paru-paru. Paru-paru berfungsi untuk
mengambil oksigen yang sangatdiperlukan dalam proses oksidasi
(pembakaran). Renang akan melatihkerjaparu – paru dan meningkatkan
kemampuan paru – paru untuk mengambil oksigen yang banyak. Dengan
terpenuhinya oksigen maka proses pembakaran dalam tubuh menjadi lancar
sehingga energi yangdiperlukan dapat terpenuhi
3. Mempengaruhi otot. Ketika berenang akan terjadi gerakan otot yang
dinamis dan otoakan bekerja terus menerus. Hal ini kan membuat serabut otot
bertambah banyak dan bertambah kuat. Sehingga otot – otot tubuh akan
kelihatanlebih berisi / padat
5

BAB III TEKNIK DASAR RENANG


3.1. Pengenalan Air
Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar
renang. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan
mengenal sifat-sifat air seperti basah, dingin, dan sebagainya.
Latihan pengenalan air dapat dilakukan dalam bentuk permainan atau yang
lain misalnya :
· Berkejar-kejaran di kolam yang dangkal.
· Saling mencipratkan air ke muka taman.
· Memasukkan kepala dan badan ke dalam air.
· Menyelam melalui rintangan yang di buat teman.
· Main tebak-tebakkan di dalam air.
· Berjalan mengelilingi kolam.
· Bermain kereta keretaan di air.
3.2. Mengapung
Ambil napas dalam-dalam masukkan kepala ke dalam air dengan cara
sedikit merebahkan tubuh ke depan. Mata tetap di buka. Tetap rileks jangan
tegang, biarkan kaki terangkat dari dasar kolam. Lutut diangkat keatas dan
menyentuh dada. Ambil posisi merangkak dan melayang di dalam air. Tahan
sikap tersebut di dalam air hingga tidak dapat menahan napas lagi. Lakukan
latihan ini berulang-ulang.
3.3. Bergerak Naik Turun Dengan Kedua Kaki Terapung
Kedua kaki terapung. Ambil napas, masukkan kepala ke dalam air dengan cara
menekukkan siku. Mata tetap dibuka. Tetap rileks jangan tegang, biarkan kaki
terangkat lurus ke atas permukaan air. Setelah satu atau dua detik, keluarlah dari
dalam air dengan meluruskan lengan, keluarkan napas. Ambil napas kembali,
masuk ke dalam air, keluar lagi dan buang napas. Begitu seterusnya, lakukan
kembali latihan ini berulang-ulang.
6
3.4. Meluncur
Berdiri dengan posisi punggung membelakangi dan rapat pada dinding kolam.
Turunkan bahu hingga hanya kepala yang berada di atas permukaan air. Kaki
yang terkuat diangkat dan ditempelkan pada dinding kolam untuk menumpu.
Ambil napas dalam-dalam, masukkan kepala ke dalam air. Sementara itu,
tekan kaki tumpu dan angkat kaki lainnya hingga tubuh meluncur jauh dari
pinggir kolam.

3.5. Latihan Pernafasan


3.5.1. Teknik gerakan pernafasan
3.5.1.1. Sikap Permulaan
· Berdiri kongkang di kolam dasar.
· Membungkuk tubuh rata dengan air.
· Muka menghadap ke depan di antara kedua lengan yang
dijulurkan ke depan.
3.5.1.2. Gerakan
· Pernafasan dilakukan dengan memutar kepala ke kiri atau ke
kanan, Sehingga mulut mengambil nafas.
· Gerakan tersebut bersamaan lengan searah dengan putaran
kepala berada di belakang samping tubuh.
· Latihan pernafasan ini dikombinasikan dengan gerakan lengan
agar dapat mengatur irama pengambilan nafas.
· Pada prinsipnya mengambil udara lewat mulut dengan
menghembuskan didalam air.
3.5.2. Cara Melakukan Gerak Dasar Mengambil Nafas
Ø Lakukan dengan posisi telungkup terapung, dan kedua tangan
memegang dinding kolam.
Ø Ambillah nafas melalui mulut dan masukkan muka ke dalam air,
mata melihat ke depan sedikit.
Ø Permukaan air di dahi, buang nafas melalui hidung. Setelah itu,
putarkan kepala ke samping kanan / kiri berporos leher. Sehingga
mulut dan mulut di atas permukaan air.
7
Ø Buka mulut lalu ambil nafas melalui mulut dengan cepat, lalu
masukkan muka ke dalam air dan buang nafas di dalam air.
3.6. Meloncat (Diving)
Berdiri di pinggir kolam dengan jari-jari kaki mencengkeram tepi dinding
kolam. Tekuk kedua lutut hingga posisi badan membungkuk ke depan dan pantat
sedikit terangkat. Kedua lengan diluruskan ke depan bawah dan kedua tangan
saling bersentuhan. Kepala direndahkan hingga sejajar dengan kedua lengan,
pandangan tertuju pada titik masuk ke dalam air. Lengan juga dipastikan
mengarah pada garis titik tersebut. Atur keseimbangan, lalu secara sengaja
kacaukan keseimbangan tersebut dengan menjatuhkan diri ke dalam air. Kedua
kaki diluruskan dan pastikan saat meluncur ke dalam air posisi tubuh dari ujung
jari tangan hingga ujung jari kaki berada pada garis lurus. Saat luncuran terjadi,
masukkan kepala di antara kedua lengan. Bagian tubuh yang pertama masuk ke
dalam air adalah jari-jari lengan
8

BAB IV: GAYA-GAYA RENANG


4.1. Renang Gaya Bebas (Craw)
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan
air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan
gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan
naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah
menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke
luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu
mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan.
Dibandingkan gaya berenang yang lainnya, gaya bebas merupakansalah satu gaya
berenang yang dapat membuat tubuh perenang melaju lebih cepat di dalam air.

Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar
tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang
yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam
gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa banyak orang, baik yang sudah terlatih
maupun bagi para pemula yang mau belajar renang.

4.1.1. Gerakan Kaki


Ø Kaki kanan dan kaki kiri digerakkan mencambuk ke atas dan ke kiri bawah
terus menerus secara bergantian.
Ø Untuk memperoleh cambukan yang kuat, saat mencambuk ke bawah lutut
sedikit dibengkokkan serta otot paha diregangkan.
Ø Pada saat mencambuk ke atas, otot-otot di daerah pantat berkontraksi hingga
kaki bergerak ke atas permukaan air.
Ø Setiap cambukan dibantu dengan melecutkan pergelangan kaki untuk
menambah daya dorong tubuh ke depan.
4.1.2. Gerakan Lengan
Ø Entry : tangan diliruskan jauh ke depan, lalu ujung jari tangan masuk ke dalam
air secara rileks.
9
Ø Catch : tangan digerakkan “menangkap” ke samping luar, lalu diputar lagi ke
dalam air untuk persiapan melakukan gerak selanjutnya.
Ø Pull : diawali dengan gerakan akhir pada catch. Posisi siku 90˚di bawah bahu,
ujung-ujung jari tangan menghadap ke bawah.
Ø Release : lengan diluruskan kembali di samping paha, lakukan gerakan
menekan melalui lecutan oleh pergelangan tangan ke atas.
Ø Recovery : diawali dengan gerakan akhir release, lakukan gerakan
“menjangkau”, lengan tangan lurus ke depan dengan rileks.
4.1.3. Gerakan Mengambil Napas
Ø Ambil udara melalui mulut, lalu dikeluarkan melalui mulut dan hidung secara
bersamaan.
Ø Bernapaslah ketika tangan menjangkau jauh ke depan.
Ø Gerakan mengambil udara di lakukan ke satu arah, yaitu samping kiri atau ke
samping kanan.
4.2. Renang Gaya Punggung (Back Stroke)
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung
menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang
mudah mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak
bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi
kolam dengan menghitung jumlah gerakan.

Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya
bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah
tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh.
Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang
napas dengan mulut atau hidung.

Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya
dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang
gaya punggung melakukan start dari dalam kolam.
10
4.2.1. Gerakan Kaki
Ø Kaki kanan dan kaki kiri digerakkan mencambuk ke atas dan ke bawah terus
menerussecara bergantian.
Ø Saat mencambuk, lutut dibengkokkan serta otot quadriceps dan
otot psoas diregangkan.
Ø Lutut dicambukan dengan kuat sehingga punggung agak keluar dari
permukaan air.
Ø Saat kaki mencambuk ke bawah, kaki diluruskan dan pergelangan tangan kaki
ditahan.
Ø Kemudian, lutut ditekuk 45˚.
4.2.2. Gerakan Lengan
Ø Entry : tangan dijangkaukan jauh ke belakang. Ujung jari tangan masuk ke
dalam air secara rileks dan segaris dengan bahu. Panggul diangkat ke
permukaan air.
Ø Pull : diawali dengan sikap lengan yang lurus. Saat menekan air, siku ditekuk
90˚ ke samping. Telapak tangan diangkat beberapa sentimeter ke atas
permukaan air.
Ø Push : ketika siku berada tepat dekat pinggang, tangan bergerak ke bawah.
Tangan membentuk huruf “S” disamping badan pada saat melakukan pull dan
push.
Ø Recovery : lengan diangkat dari dalam air dengan ibu jari keluar lebih dahulu.
Lengan menyamping dan pergelangan tangan diputar ke luar saat berada pada
sudut 90˚.

4.2.3. Gerakan Mengambil Napas


Ø Udara diambil ketika lengan melakukan recovery.
Ø Udara dikeluarkan pada saat melakukan pull-push.
Ø Udara dihirup melalui mulut dan dibuang melalui mulut serta hidung secara
bersama-sama.
4.3. Renang Gaya Dada (Breast Stroke)
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang
rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang
lama. Gaya dada atau gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi
dada menghadap ke permukaan air,

Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya
bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang
Internasional, perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
11
4.3.1. Gerakan Kaki
Ø Kedua kaki digerakkan terus menerus menirukan gerakan kaki katak ketika
berenang.
Ø Kaki digerakkan memutar ke luar, ke bawah, ke dalam, meluncur,
dan recovery.
4.3.2. Gerakan Lengan
Ø Mengayun keluar : kayuhan ke luar dilakukan secara serentak dengan berpusat
pada bahu. Lakukan gerakan catch saat tangan ke luar dari garis bahu.
Ø Mengayuh ke dalam : telapak tangan di gerakkan menarik air ke bawah
(gerakan pull), ke dalam, dan berakhir di bawah kepala.
Ø Recovery : lengan diluruskan secara serentak ke depan.
4.3.3. Gerakan Mengambil Napas
Ø Pengambilan udara dilakukan pada saat lengan melakukan gerakan tarikan air
ke luar sampai belakang.
Ø Udara dikeluarkan pada saat lengan berada pada posisi menjulur ke depan.
Ø Udara dihirup melalui serta dibuang melalui mulut dan lubang secara
bersamaan.
4.4. Renang Gaya Kupu-kupu (Butterfly)
Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah salah satu gaya berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan
ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan.
Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas
seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat
dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari dalam air, dan
udara juga dihirup lewat mulut ketika kepala kita berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling
baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-
kupu perlu waktu lebih lama untuk dapat mempelajari koordinasi gerakan -
gerakan tangan dan gerakan - gerakan kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari
perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah
tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih
cepat dari perenang gaya bebas.
12
Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak
dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang
lebih besar.
4.4.1. Gerakan Kaki
Ø Pinggang diturunkan ke bawah dan kaki bergerak untuk melakukan cambukan.
Ø Dengan memanfaatkan ruang gerak sendi pergelangan kaki dan punggung kaki,
cambukan dilakukan untuk menekan air ke bawah secara cepat dan kuat.
Ø Kaki ke atas pada saat gerakan recovery.
Ø Gerakkan pinggang ke atas sehingga kaki terangkat ke atas saat pinggang
bergerak ke bawah.
4.4.2. Gerakan Lengan
Ø Entry : tangan masuk ke dalam air, lengan lurus pada posisi miring dan jari-jari
lebih rendah dari siku. Tangan masuk ke dalam air sebelum melewati daerah
samping bahu.
Ø Mengayun ke luar : lengan bergerak ke luar secara berkesinambungan. Akhiri
dengan gerakan catch yang dilakukan setelah kedua lengan berada tepat di
luar bahu bersamaan dengan cambukan pertama ke bawah.
Ø Mengayun : tangan bergerak ke bawah dan ke luar dari lingkaran gerak.
Ø Mengayun ke dalam : posisi tangan berada tepat di bawah siku.
Ø Tangan ditarik ke dalam, ke atas, dan ke belakang dalam lingkaran kecil di
bawah kepala dekat badan. Mengayun ke atas depan, siku diangkat ke atas
permukaan air membentuk 30˚- 40˚.
Ø Recovery : lengan diangkat ke atas permukaan air secara rileks, pangkal lengan
diputar ke dalam dan mengayun ke depan.
4.4.3. Gerakan Mengambil Napas
Ø Udara diambil pada saat tangan mulai ditarik kearah bahu dan kepala ke luar
dari dalam air.
Ø Udara dikeluarkan pada saat kepala akan ke luar melalui gerakan dagu, lalu
udara ditarik lagi dengan cepat.
Ø Udara dihirup melalui mulut dan dibuang melalui mulut dan hidung secara
bersamaan.
13

BAB V FASILITAS DAN PERALATAN


5.1. Kolam renang
Kolam renang ukuran olimpiade panjang kolam renang panjang adalah 50
m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang
Internasional untuk kolam olimpiade ditatapkan panjang kolam 50 m dan lebar
25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 m,dimulai dari1,0 m pertama lintasan
hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok
start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
5.2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di
luar lintasan pertama dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan
dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
5.3. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan
sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal
papan sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan
finish. Papan sentuh pengukur waktu produksi omega mulai dipakai di Pan-
Amerika Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
5.4. Balok start
Di setiap balok start terdapat peneras suara untuk menyuarakan tembakan
pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika
perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start
adalah 0,5x0,5 m,dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start
tidak melebihi 10º.
14
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berenang adalah olahraga yang mempunyai banyak macam gaya seperti
gaya bebas, gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu – kupu. Namun seperti
pada olahraga yang lainnya, olahraga berenang juga mempunyai resiko yang
mampu menyebabkan kematian, oleh karena itu perlunya mempehatikan dengan
detail mengenai perlengkapan renang dan tata cara dalam renang agar anda bisa
berenang dengan nyaman dan selamat pada saat anda mau berenang.

B. Kritik dan Saran


Sekian informasi yang dapat penulis jelaskan. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
15
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.wikipedia.com
Blogasfa.blogspot.com
Promomu.blogspot.com
http://ekowarlianto.weglog.esaunggul.ac.id
Buku Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan untuk kelas VII Sekolah
Menengah
Buku Pendidikan Jasmani untuk SMP kelas IX: Grafindo
Orr, Rob dan J.B. Tyler. 1999. Dasar-dasar Renang. Bandung: Angkasa
Share

Anda mungkin juga menyukai